2. Tujuan Penyusunan Anggaran
Anggaran Statis dan Fleksibel
Jenis-Jenis Anggaran
3. Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa
dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu:
(1) Fungsi Pemasaran
(2) Fungsi Keuangan
(3) Fungsi Produksi
(4) Fungsi Personalia
Fungsi-Fungsi Perusahaan
4. Tujuan Penyusunan Anggaran
Menurut Hongren (2000), anggaran adalah:
"Budget is the quantitative expression of a proposed plan of
action by management for a future time period and is an aid
to the coordination and implementation of the plan."
5. Tujuan Penyusunan Anggaran
Berdasarkan definisi anggaran tersebut, kita dapat
menyimpulkan beberapa, hal terkait dengan anggaran:
1. Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan
oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara
kuantitatif.
Inforrnasi yang dapat diperoleh dari anggaran di antaranya
jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
6. Tujuan Penyusunan Anggaran
2. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan
koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh
tujuan yang tertuang di dalam anggaran.
Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen
tentang sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam
anggaran.
Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi
antarbagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama
perusahaan dapat tercapai.
7. Data dan informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam
menyusun anggarannya dapat diperoleh dari kegiatan dan
kejadian yang terjadi di perusahaan di masa lalu, masa
sekarang, dan harapan-harapan yang ingin dicapai di masa
mendatang.
Dari sumber perolehan informasi untuk menyusun anggaran,
perusahaan dapat memperoleh data dan informasi dari
sumber-sumber internal perusahaan (misalnya: laporan
keuangan perusahaan dan laporan tahunan) atau dari
sumber eksternal perusahaan seperti laporan penjualan
industri, pertumbuhan ekonomi negara, tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, dan lain-lain.
8. Berikut ini adalah tujuan-tujuan lainnya yang terkait dengan
penyusunan anggaran:
1. Perencanaan
2. Koordinasi
3. Motivasi
4. Pengendalian
9. ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL
Anggaran Statis berisikan perkiraan tingkat operasional
perusahaan yang tidak akan berubah selama periode anggaran.
Anggaran statis hanya disusun berdasarkan satu tingkat
operasional perusahaan, misalnya jika perusahaan telah
menetapkan bahwa target penjualan untuk tahun anggaran
mendatang sebesar 1.000.000 unit, maka seluruh anggaran
akan disusun berdasarkan target penjualan tersebut.
10. ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL
Anggaran Fleksibel disusun berdasarkan perkiraan berbagai
tingkat operasional perusahaan. Anggaran fleksibel
memberikan informasi pada manajemen tentang kinerja yang
diharapkan dapat dicapai oleh perusahaan pada berbagai
tingkat operasional perusahaan.
Sebagai contoh, perusahaan dapat membuat anggaran
fleksibel berdasarkan target penjualan 900.000 unit, 1.000.000
unit, dan 1.100.000 unit.
11. JENIS-JENIS ANGGARAN
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa
sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh
perusahaan di masa depan.
12. JENIS-JENIS ANGGARAN
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang
harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode
anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk setiap
periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan
dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal barang
jadi.
13. JENIS-JENIS ANGGARAN
3. Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku
Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan
dua informasi
berikut.
a. Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku.
Jumlah bahan baku yang diperlukan dalam satu periode
anggaran ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan
diproduksi dan standar kebutuhan bahan baku untuk setiap 1
unit barang jadi.
14. JENIS-JENIS ANGGARAN
b. Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah.
Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam satu periode
anggaran diperoleh dengan menambahkan bahan baku yang
diperlukan untuk produksi dengan persediaan akhir bahan
baku dan dikurangi dengan persediaan awal bahan baku yang
ada di perusahaan.
Kemudian, nilai pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh
dengan mengalikan jumlah bahan baku yang akan dibeli
dengan perkiraan harga beli bahan baku per unitnya.
15. JENIS-JENIS ANGGARAN
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah
jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam anggaran
produksi. Selain itu, anggaran biaya tenaga kerja langsung juga
memperlihatkan perkiraan tingkat upah yang akan diberikan
oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsungnya.
16. JENIS-JENIS ANGGARAN
5. Anggaran Biaya Overhead Produksi
Anggaran biaya overhead produksi memperlihatkan perkiraan
biaya overhead produksi yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mencapai target produksi seperti yang
ditetapkan dalam anggaran produksi.
17. JENIS-JENIS ANGGARAN
6. Anggaran Biaya Produksi
Anggaran biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya
produksi yang akan dikeluarkan pada suatu tahun anggaran.
Anggaran produksi sebenarnya hanya mengumpulkan
informasi-informasi yang terdapat pada anggaran pemakaian
bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran
overhead.
18. JENIS-JENIS ANGGARAN
7. Anggaran Beban Operasi
Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban
operasi yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.
Secara umum, anggaran beban operasi dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu beban penjualan (selling expenses) dan beban
administrasi (administration expenses).
19. JENIS-JENIS ANGGARAN
8. Anggaran Laba Rugi
Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi
kepada manajemen tentang jumlah laba atau rugi bersih yang
akan diperoleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.
20. JENIS-JENIS ANGGARAN
9. Anggaran Kas
Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen
memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada
periode mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi
tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas
pada periode suatu periode anggaran..
21. JENIS-JENIS ANGGARAN
10. Anggaran Neraca
Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen
tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun
sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas).
Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen
tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen
terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam suatu
periode anggaran.
22. QUIZ
1. Anggaran diperlukan dalam tahapan proses...
a. perencanaan.
b. pelaksanaan.
c. pengendalian.
d. Semua jawaban benar.
23. QUIZ
2. Anggaran produksi disusun untuk mengetahui . . .
a. jumlah unit barang atau jasa yang akan dijual dalam suatu
periode anggaran.
b. jumlah unit bahan baku yang harus dibeli.
c. jumlah unit barang jadi yang harus diproduksi dalam satu
periode anggaran.
d. tidak memerlukan informasi tentang barang jadi yang akan
dijual dalam satu periode anggaran.
24. QUIZ
3. Cara penyusunan anggaran di mana pimpinan menentukan
target-target yang harus dicapai dan bawahan hanya sebagai
pelaksana adalah . . .
a. bottom up.
b. top down.
c. anggaran fleksibel.
d. anggaran.
25. QUIZ
4. Anggaran . . . disusun untuk mengetahui penerimaan dan
pengeluaran kas beserta sumber-sumbernya.
a. anggaran penjualan
b. anggaran kas
c. anggran produksi
d. anggaran beban operasi
26. QUIZ
5. Anggaran . . . memperlihatkan posisi kekayaan, kewajiban,
dan ekuitas perusahaan untuk satu periode anggaran.
a. anggaran kas
b. anggaran penjualan
c. anggaran neraca
d. anggaran produksi
Editor's Notes
! Pada pertemuan pertama ini, kita akan membahas
Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang.
Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang.
Sebagai contoh, perusahaan ingin menentukan tingkat penjualan untuk tahun depan. Informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah penjualan tahun lalu (informasi masa lalu), kebijakan pemasaran terkini yang dimiliki oleh perusahaan (informasi terkini), kemungkinan adanya penjualan produk baru di tahun depan (informasi tentang kebijakan produk perusahaan), dan tingkat persaingan antarperusahaan di dalam industri yang sarna di tahun depan (informasi eksternal). Semua informasi tersebut dianalisis dan hasil akhirnya adalah tingkat penjualan yang diharapkan dapat diperoleh perusahaan untuk tahun depan.
Tujuan utama penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
1. Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan. Sebagai contoh, anggaran penjualan memperlihatkan pada manajemen adanya kenaikan target penjualan pada Cabang A dan penurunan pada Cabang B.. Berdasarkan informasi tersebut, manajemen segera mengambil langkah-langkah perencanaan dengan mengalihkan tenaga penjual ke Cabang A atau meningkatkan kegiataan promosi pada Cabang B untuk meningkatkan penjualan Cabang B
2. Koordinasi
Anggaran dapat mempermudah koordinasi antarbagian-bagi an di dalam perusahaan.
Berikut ini adalah contoh kegunaan anggaran, khususnya anggaran penjualan untuk koordinasi antardepartemen yang ada di perusahaan.
Setelah anggaran penjualan selesai dibuat, Departemen Pemasaran dapat segera berkoordinasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia untuk menentukan kecukupan jumlah staf di Departemen Pemasaran agar mampu memenuhi target penjualan. Selanjutnya, Departemen Pemasaran juga berkoordinasi dengan Departemen Keuangan tentang anggaran pemasaran.
Pada waktu yang bersamaan, Departemen Produksi dapat segera menentukan jumlah kebutuhan bahan baku untuk memproduksi barang jadi agar dapat memenuhi target penjualan. Kemudian, Departemen Produksi mengusulkan pembelian bahan baku ke Departemen Pembelian dan Departemen Keuangan. Selanjutnya, Departemen Keuangan dapat menghitung kebutuhan dana yang diperlukan untuk menunjang kelancaran kegiatan penjualan.
3. Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika anggaran penjualan memperlihatkan angka penjualan tertentu yang harus dicapai, maka tenaga penjual yang ada di perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang banyaknya barang jadi yang harus dia jual.
Jika terdapat target yang jelas, maka tenaga penjual akan lebih termotivasi untuk mencapainya dibandingkan tanpa adanya target. Tenaga penjual akan lebih termotivasi lagi jika mereka juga dilibatkan dalam penyusunan anggaran penjualan (metode penyusunan anggaran bottom-up).
4. Pengendalian
Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan.
Misalnya, perusahaan menetapkan anggaran biaya pemakaian telepon untuk setiap departemen sebesar Rp2.500.000 per bulan. Setiap awal bulan berikutnya, diadakan perbandingan antara biaya telepon yang aktual dikeluarkan oleh setiap departemen dengan target biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Jika biaya pemakaian aktual berbeda dengan yang telah dianggarkan, maka harus dicari faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut dan dilakukan tindakan perbaikan agar pemakaian biaya telepon di bulan-bulan berikutnya sesuai dengan yang dianggarkan.