Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan Primary Health Care (PHC) untuk mencapai kesehatan untuk semua. PHC adalah strategi global yang ditetapkan pada tahun 1978 untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan dasar, promosi kesehatan, dan partisipasi masyarakat. Pendekatan ini bertujuan agar setiap orang dapat hidup sehat dan produktif.
Terapi komplementer, bisa juga disebut terapi komplementer-alternatif yang artinya jenis pengobatan non farmakologis atau pengobatan penunjang yang dilakukan bersamaan dengan terapi farmakologis.
Terapi komplementer, bisa juga disebut terapi komplementer-alternatif yang artinya jenis pengobatan non farmakologis atau pengobatan penunjang yang dilakukan bersamaan dengan terapi farmakologis.
2. • Pada tahun 1970 merupakan “dekade pembangunan”
diseluruh dunia kesenjangan sosial ekonomi : negara
maju & negara sedang berkembang mempengaruhi
tingkat kesehatan masyarakat.
• Negara maju derajat kesehatan relatif lebih tinggi, negara
berkembang angka kematian, angka kelahiran tinggi,
alokasi anggaran pembangunan kesehatan rendah dan
pelayanan kesehatan terkotak-kotakdan spesialistis
biaya kesehatan mahal.
• Negara berkembang orientasi kuratif daripada promotif &
preventif, mengutamakan yang orang yang mampu dari
pada masyarakat banyakdan cakupan pelayanan kesehatan
> daerah perkotaan.
3. • 1977 :
World Health Assembly ( WHA ) menetapkan :
kesepakatan global, untuk mencapai “HFA 2000”
“ Health For All by the year 2000 “
“ Kesehatan untuk Semua pada tahun 2000 ”
• 1978 :
Konferensi di Alma Ata -> -> “ Deklarasi Alma Ata “
menetapkan :
PHC = pendekatan/strategi global utk mencapai HFA 2000 !
yaitu :
“ Tercapainya derajat kesehatan yg optimal,
yg memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi “
4. • dari Kuratif ke Promotif dan Preventif,
• dari Perkotaan ke Pedesaan,
• dari Gol Mampu ke Gol Berpenghasilan Rendah,
• dari Kampanye Massal ke Upaya Kesehatan
Terpadu.
5.
6. • PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis,
ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik
oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan
biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan
negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (se lf
re liance ) dan menentukan nasib sendiri (se lf
de te rm inatio n)
7.
8.
9. • Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
panyakit serta pengendaliannya.
• Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
• Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
• Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
• Imunisasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
• Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
• Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
• Lab Dasar & Penyediaan Obat – obat Esensial
• Pelatihan health guides, petugas kesehatan, dan assisten tenaga
kesehatan
• Referal sistem
• Kesehatan mental
• Kecacatan fisik
• Perawatan kesehatan dan sosial lansia
10.
11.
12. • Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
• Pelayanan yang menyeluruh
• Pelayanan yang terorganisasi
• Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu
maupun masyarakat
• Pelayanan yang berkesinambungan
• Pelayanan yang progresif
• Pelayanan yang berorienta si kepada keluarga
• Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu
aspek saja
13. • Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan
dan program pendidikan kesehatan.
• Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
• Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan
diri sendiri pada masyarakat
• Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas
pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
• Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan
masyarakat
14. • Programpembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa( Pkmd )
• Program Gerakan Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs )
• Program Pengembangan Desa Siaga
15. Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas
dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka
menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan
dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai
kehidupan sehat sejahtera.
16. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dalam rangka
meningkatkan mutu hidup.
17. • Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka.
• Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat
untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
• Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat
setempat yang mampu, terampil, serta mau berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan desa.
• Meningkatkan kesehatan masyarakat