4. 1. Dapat dipercaya
data-data akuntansi
yang disajikan
perusahaan
3. Berjalannya
operasi secara
efisien
2.Terjaganya
keamanan asset yang
dimiliki perusahaan
4. Ditaatinya semua
ketentuan, peraturan,
dan kebijakan yang
ditetapkan perusahaan
Tujuan Penting Yang Ingin Dicapai Melalui
Pengendalian Internal Yang Dilakukan Perusahaan
6. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak pertama
auditor (auditor)
Pihak kedua
entitas yang
diaudit (auditee),
biasanya diwakili
oleh manajemen
atau karyawan di
entitas tersebut
Pihak ketiga
entitas yang
memerlukan
pertanggungjawaban
dari entitas yang
diaudit (pemegang
saham)
7.
8. DEFINISI
Audit manajemen (management audit) adalah
pengevaluasian terhadaap efisiensi dan
efektivitas operasi perusahaan berupa suatu
rancangan sistematis untuk mengaudit
aktivitas, program yang diselenggarakan
keseluruhan atau sebagian dari entitas
untuk menilai dan melaporkan apakah sumber
daya dan dana telah digunakan secara
efisien dan apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan telah
dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan
kebijakan yang ditetapkan perusahaan
9. TUJUAN
Audit manajemen bertujuan untuk
mengidentifikasi kegiatan, program, dan
aktivitas yang masih memerlukan perbaikan,
sehingga dengan rekomendasi yang diberikan
nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktivitas
pada perusahaan tersebut
11. RUANG LINGKUP AUDIT
Kriteria (criteria)
Kriteria merupakan
standar (pedoman,
norma) bagi setiap
individu/kelompok di
dalam perusahaan dalam
melakukan aktivitasnya
Penyebab (cause)
Penyebab merupakan tindakan
(aktivitas) yang
dilakukan oleh setiap
individu/kelompok di
dalam perusahaan.
Penyebab dapat bersifat
positif atau sebaliknya
bersifat negatif
Akibat (effect)
Akibat merupakan
perbandingan
antara penyebab
dengan kriteria
yang berhubungan
dengan penyebab
tersebut.
12.
13. PRINSIP DASAR AUDIT
Prasyarat penilaian
terhadap kegiatan objek
audit
Audit dititik beratkan
pada objek audit yang
berpeluang dapat
diperbaiki.
Pengungkapan dalam
laporan mengenai temuan-
temuan yang bersifat positif
Identifikasi individu-individu
yang bertanggung jawab
atas kekurangan-
kekurangan yang terjadi.
14. PRINSIP DASAR AUDIT
Pelanggaran hukum.
Penentuan tindakan
terhadap petugas yang
seharusnya
bertanggungjawab.
Penyelidikan atau
pencegahan kecurangan.
19. TAHAP – TAHAP AUDIT
1 2 3
Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan
dilakukan untuk
mendapatkan informasi
latar belakang terhadap
objek yang di audit, dari
informasi latar belakang
ini, auditor dapat
menentukan tujuan audit
sementara (tentative audit
Review dan Pengujian
Pengendalian Manajemen
auditor melakukan review
dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen
objek audit, dengan tujuan
untuk menilai efektifitas
pengendalian manajemen
dalam mendukung pencapaian
tujuan perusahaan
Audit Terinci
auditor melakukan
pengumpulan bukti yang
cukup dan kompeten
untuk mendukung tujuan
audit yang telah
ditentukan
20. TAHAP – TAHAP AUDIT
4 5
Pelaporan
Tahapan ini bertujuan
untuk mengkomunikasikan
hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan
kepada berbagai pihak yang
berkepentingan.
Tindak Lanjut
Hal ini bertujuan untuk
mendorong pihak pihak yang
berwenang untuk
melaksanakan tindak lanjut
(perbaikan) sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan
23. EKONOMISASI, EFISIENSI DAN
EFEKTIFITAS
Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna),dan
efektifitas (hasil guna) merupakan tiga hal penting yang
tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam
meningkatkan kemampuan bersaingnya. Produk yang dihasilkan
dengan harga yang lebih rendah dapat meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam memaksimalkan nilai pelanggan melalui biaya
atau pengorbanan yang lebih kecil, karena dalam hal ini
perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang relatif
lebih murah dibandingkan para pesaingnya tanpa mengganggu
keuntungan yang diharapkan.
24.
25. EKONOMISASI, EFISIENSI DAN
EFEKTIFITAS
EKONOMISASI
Hasil (output) diperoleh dengan biaya (input)
yang lebih kecil/murah dan mutu yang sama
EFISIENSI
Seberapa besar hasil yang dihasilkan dengan
menggunakan sejumlah tertentu input yg dimiliki
perusahaan
EFEKTIFITAS
Produk akhir suatu kegiatan operasi telah
mencapai tujuan ditinjau dari kualitas dan
kuantitas hasil kerja, serta batas waktu yang
ditargetkan
26.
27. EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
Sebagian orang menganggap bahwa untuk mencapai efisiensi
sering kali harus mengorbankan efektifitas. Misalnya, suatu
produk dengan kualitas yang tinggi harus dicapai dengan biaya
tinggi pula sehingga dianggap wajar jika produk dengan
kualitas tinggi harganya mahal. Sistem biaya kualitas
menunjukkan bahwa kualitas ternyata dapat menjadi salah satu
sumber penghematan. Jika perusahaan menghasilkan produk
dengan kualitas yang rendah amak berbagai aktivitas tambahan
harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk tersebut.
Oleh karena aktivitas tambahan ini, juga diperlukan tambahan
sumber daya dalam aktivitasnya yang akan menyebabkan naiknya
biaya dan secara langsung menyebabkan harga pokok penjualan
produk tersebut menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.
32. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program pemasaran yang
dilakukan mencapai tujuanya melalui pengelolaan sumber daya yang
ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen
pemasaran :
1.Lingkungan pemasaran
Menekankan audit pada analisis terhadap ekonomi makro yang bersifat baik atau
buruk bagi aktivitas pemasaran perusahaan.
2.Strategi pemasaran
Menekankan kepada penelaah terhadap tujuan dan strategi pemasaran.
3.Organisasi pemasaran
Menekan kan pada penilain kemampuan sturtur organisasi pemasaran dalam penerapan
strategi.
4.Produksi pemasaran
Menekankan pada pengujian berbagai program pemasaran dan pengeluaran biaya dalam
pemasaran
5.Fungsi pemasaran
Menekankan pada audit penilaian terhadap berbagai unsur baruan
pemasaran(marketing mix)
33. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan
dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam operasi perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas (quality control)
3. Produktivitas dan efisiensi
4. Metode standar kerja
5. Pemeliharaan peralatan
6. Organisasi manajemen produksi dan operasi
7. Plant dan layout
34. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah
terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang
lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang
meliputi:
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Penerimaan (rekrutmen) karyawan
3. Seleksi
4. Orientasi dan penempatan
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Penilaian kerja
7. Pengembangan karier
8. Sistem imbalan dan kompensasi
9. Perlindungan karyawan
10. Hubungan karyawan
11. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
35. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada
penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan
secara akurat dan tepat waktu. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Dukungan satuan pengelola data
2. Perencanaan pengelolaan data
3. Organisasi pengelolaan data
4. Pengendalian pengelolaan data
36. AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tujuan utama audit manajemen pada
fungsi ini adalah untuk menilai sejauh
mana perusahaan telah melaksanakan
tanggung jawab lingkungannya. Tujuan
audit pada fungsi ini mencakup baik
tanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan internalnya (keselamatan dan
kesehatan kerja) maupun tanggung jawab
lingkungan eksternal (pencemaran
limbah).
37. Audit sistem kepastian kualitas
bertujuan untuk menilai apakah
sistem kepastian kualitas yang
diterapkan perusahaan telah mampu
memandu proses operasi perusahaan
untuk dapat mencapai kualitas
produk sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN
Audit Sistem Manajemen
Kualitas
Audit Manajemen
Bidang Perpajakan
Perusahaan dapat mengelola berbagai
transaksi yang terjadi dengan
memaksimalkan jumlah beban yang bisa
dikurangkan terhadap penghasilan yang
diperoleh perusahaan, sehingga dapat
memperkecil penghasilan kena pajak
(yang merupakan dasar pengenaan pajak
bagi perusahaan).
38. AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN
Audit perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak
dengan melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi
perpajakan untuk menentukan:
1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur
perpajakan telah dikelola dengan baik sehingga dapat
meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan
deductable expense).
2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan
dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan
perpajakan yang telah berlaku.
3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan
(pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu.