Era digital, saat ini, integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM).
Era digital, saat ini, integrasi antara pendidikan dengan teknologi dapat merevolusi proses belajar mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, teknologi dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, seraya memberikan pembelajaran yang lebih sesuai sebuah kebutuhan masing-masing siswa.Tentu menarik untuk menyaksikan bagaimana dunia pendidikan berevolusi dengan memanfaatkan inovasi teknologi. Aplikasi teknologi digital di dunia pendidikan sebagai hal yang mutlak untuk di manfaatkan dalam organisasi pendidikan serta proses belajar mengajar (PBM).
Dalam tugas Pengelolaan Pendidikan, kelompok kami mendapat tugas untuk menjelaskan tetentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, dan di dalam nya terdapat poin-poin pertanyaan dari Dosen Pembimbing yaitu Bpk. Dr. Nur Aedi, M.Pd.
Selamat membaa, mohon kritik dan saran
Materi sekolah,
Pendidikan inklusif tahun ajaran 2023/2024
Alhamudlillah, Semoga kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Aamiin.
Berbagi ke Sesama
Besar kecil tidak masalah yang penting ikhlas
Selalu membantu baik berupa tenaga, semangat
https://www.troolegacy.net
Panduan Memilih dan Menentukan Seting Belajar dalam Merancang Pembelajaran Bl...Uwes Chaeruman
Buku ini merupakan salah satu hasil penelitian (disertasi) tentang Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran Blended untuk Program SPADA Indonesia. Salah satu langkah dalam merancang pembelajaran blended adalah memilih dan menentukan seting belajar. Jadi, buku panduan ini adalah salah satu hasil penelitian tersebut, berupa h panduan dalam memilih dan menentukan seting belajar dalam merancang pembelajaran blended.
Matakuliah ini terdiri dari 2 sks yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sosiologi pendidikan di antaranya konsep dasar, pendekatan dan teori-teori sosiologi pendidikan, hubungan dan peran pendidikan dan masyarakat, tanggungjawab pemerintah, masyarakat dan keluarga terhadap pendidikan, mengaplikasikan kontak sosial edukatif, sosialisasi anak didik, interaksi edukatif, mengembangkan hubungan-hubungan lembaga pendidikan & peranan humanisasi, serta menganalisa peran pendidikan dengan pranata sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosial dan globalisasi.
Dalam tugas Pengelolaan Pendidikan, kelompok kami mendapat tugas untuk menjelaskan tetentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, dan di dalam nya terdapat poin-poin pertanyaan dari Dosen Pembimbing yaitu Bpk. Dr. Nur Aedi, M.Pd.
Selamat membaa, mohon kritik dan saran
Materi sekolah,
Pendidikan inklusif tahun ajaran 2023/2024
Alhamudlillah, Semoga kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Aamiin.
Berbagi ke Sesama
Besar kecil tidak masalah yang penting ikhlas
Selalu membantu baik berupa tenaga, semangat
https://www.troolegacy.net
Panduan Memilih dan Menentukan Seting Belajar dalam Merancang Pembelajaran Bl...Uwes Chaeruman
Buku ini merupakan salah satu hasil penelitian (disertasi) tentang Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran Blended untuk Program SPADA Indonesia. Salah satu langkah dalam merancang pembelajaran blended adalah memilih dan menentukan seting belajar. Jadi, buku panduan ini adalah salah satu hasil penelitian tersebut, berupa h panduan dalam memilih dan menentukan seting belajar dalam merancang pembelajaran blended.
Matakuliah ini terdiri dari 2 sks yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sosiologi pendidikan di antaranya konsep dasar, pendekatan dan teori-teori sosiologi pendidikan, hubungan dan peran pendidikan dan masyarakat, tanggungjawab pemerintah, masyarakat dan keluarga terhadap pendidikan, mengaplikasikan kontak sosial edukatif, sosialisasi anak didik, interaksi edukatif, mengembangkan hubungan-hubungan lembaga pendidikan & peranan humanisasi, serta menganalisa peran pendidikan dengan pranata sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosial dan globalisasi.
Festival Kampung Sarjana mengangkat tema Cakrawala Ilmu untuk Desaku. Cakrawala Ilmu mengungkapkan bahwa ilmu itu luas, seluas langit, sejauh horizon, dan beragam. Keberagaman ilmu ditunjukkan dengan pembuatan stand-stand dan tabligh akbar yang akan dilaksanakan dalam festival. Dengan adanya festival ini, diharapkan dapat memotivasi adik-adik binaan khususnya dan warga pada umumnya untuk terus menggali ilmu, hingga tercapai cita-cita mereka untuk menjadi sarjana.
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan.
Sisi lain pendidikan kita kekinian di dicemari birokrat ‘pelobi pemerintah’ yang memanfaatkan posisi mereka di sekolah dengan imbalan kesempatan untuk menghasilkan uang melalui korupsi dan pungutan liar. Dengan adanya tradisi semacam ini, usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan cenderung terhalang oleh kekuatan politik dan social.
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...alfian200800
Pendidikan merupakan jalan emas menuju perbaikan kualitas hidup suatu bangsa. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sulitnya akses pendidikan membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja membantu orangtua mereka di laut. Kondisi seperti ini banyak terjadi, salah satunya di pulau Lanjukang, Sulawesi Selatan.Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Makassar dan untuk mencapai pulau ini hanya bisa menggunakan kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi. Hal inilah yang kerap menyulitkan penduduk pulau Lanjukang, khususnya para anak nelayan harus mengakses pendidikan ke luar pulau sebab belum adanya sekolah yang beroperasi dipemukiman mereka.Maka tidak heran jika di pulau ini banyak ditemui anak-anak yang buta huruf karena tidak bersekolah, padahal keterampilan membaca harus segera dikuasai sejak dini sebab keterampilan membaca merupakan modal utama seseorang dalam upaya memperoleh informasi dan pengetahuan. Pada artikel kali ini saya akan membahas Faktor apa saja yang menjadi penghambat kurangnya tingkat pendidikan di pulau Lanjukang, Serta upaya-upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, khususnya di pulau Lanjukang. Hal inilah yang kemudian saya akan di bahas dalam penulisan artikel ini. Metode yang saya gunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan pendekatan metode studi literatur dengan mengambil informasi/sumber dari web/platform sejenisnya internet.Adapun tujuan penulisan artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap dunia kemaritiman terkhususnya terkait kesejahteraan hidup masyarakat maritim. Kesejahteraan hidup yang dimaksud disini ialah kesejahteraan pendidikan para masyarakat maritim, dalam hal ini, khusunya para anak usia sekolah di pulau Lanjukang. Diharapkan outline dalam penulisan artkel ini adalah tercapainya sumber daya manusia yang berpendidikan, khususnya bagi masyarakat pesisir di pulau Lanjukang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perspektif masyarakat nelayan terkait pendidikan, dalam hal ini adalah orang tua anak-anak pesisir. Kemudian faktor ekonomi, faktor lingkungan dan lainnya yang menjadi alasan berikutnya. Pendidikan sangatlah penting, pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik, tentunya untuk menghadapi segala tantangan yang mendatang.Anak-anak pesisir yang cerdas dan berpendidikan akan membawa tingkat kehidupan keluarga menjadi lebih baik, dari sistem sosial dan ekonomi, bahkan dapat memajukan potensi sumber daya dibidang kelautan kelak.
Mata Kuliah Landasan Pendidikan
Materi Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pendidikan berperan penting dalam proses pembangunan suatu bangsa.
Untuk membangunan suatu bangsa, peran sumber daya manusia
merupakan modal utama. Dari hal tersebut, pendidikan merupakan wadah
utama dalam memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas.
Keberadaan manusia yang kreatif, inovatif, mandiri serta berpikir terbuka
merupakan peluang besar bagi suatu bangsa dalam proses pembangunan.
Dalam mencari data kondisi pendidikan di Indonesia, kami menggunakan
APM sebagai acuan utama. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah
persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM
menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat
pendidikan tertentu. APM juga merupakan indikatorAPM melihat
partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang
sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat
dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang
bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan
jenjang sekolah tersebut daya serap penduduk usia sekolah di setiap
jenjang pendidikan.
3.
4. Hambatan geografis
Masih terdapat banyak sarana pendidikan yang sulit untuk diakses karena
kurangnya infrastruktur untuk menjangkaunya.
Ketimpangan pembangunan ekonomi.
Pembangunan fasilitas penunjang perekonomian antar daerah yang tidak merata
berdampak pada pendapat masyarakat yang timpang. Hal ini menyebabkan
tidak semua masyarakat dapat menikmati sarana pendidikan yang memadai
karena sebagian masyarakat dengan pendapatan minim tidak mampu
mencukupi kebutuhan.
Insfrastruktur dan sarana yang rusak
Keberadaan infrastruktur dan sarana di antara wilayah-wilayah Indonesia tidak
semua dapat dimanfaatkan seperti yang diharapkan. Hal ini terjadi karena
keberadaannya yang rusak dan menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat,
mengakibatkan masih bercokolnya jumlah warga miskin dan berpendidikan
rendah.
5. Sosial ekonomi yang kurang
Tidak jarang orang tua merupakan hambatan bagi anak untuk memperoleh pendidikan.
Rendahnya pengetahuan tentang pentingnya pendidikan ditambah minimnya
pendapatan orang tua akan membatasi kesempatan belajar sehingga menimbulkan
kesulitan pada anak. Banyak anak-anak dari keluarga tersebut yang lebih diminta untuk
bekerja dari pada bersekolah.
Mahalnya biaya pendidikan
Walaupun pemerintah sudah memberlakukan wajib belajar 9 tahun dan membebaskan
uang sekolah serta memberi berbagai kemudahan dan beasiswa, tapi kemiskinan
membuat banyak keluarga memutuskan untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya lebih
lanjut. Hal ini dapat dipahami mengingat sekolah tidak hanya bayar uang sekolah tapi
juga membeli seragam, biaya transpor, uang jajan dan pungutan sekolah.
Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi di daerah yang gedungnya rusak,
kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap.
Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai
dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri,
tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya. Selain itu,
banyak pula sekolah yang tidak dapat menampung jumlah peserta didik karena sarana
pendidikan yang rendah
6. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum
memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana
disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan
pengabdian masyarakat. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi
oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru
Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus
sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah
ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan
kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional
terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
Korupsi di lembaga pemerintahan
Tidak jarang anggaran yang telah dicanangkan untuk kegiatan perbaikan kualitas
pendidikan digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam lembaga
pemerintahan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Hal tersebut menyebabkan
tidak berkembangnya kualitas pendidikan.
7. Terhambatnya pembangunan
Keberadaan manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam
pembangunan. Kualitas yang dibutuhkan dapat diperoleh dari kualitas
pendidikan yang tinggi. Meskipun terdapat jumlah penduduk yang besar,
namun masih berada dibawah kualitas yang dibutuhkan, menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan dalam pembangunan. Hal
ini menyebabkan ketergantunagan terhadap tenaga ahli dari luar daerah.
Rendahnya penguasaan teknologi maju
Kemajuan zaman menyebabkan segalanya harus bersifat efisien. Hal tersebut
tentu saja memerlukan peran teknologi untuk memenuhinya. Dengan rendahnya
kualitas pendidikan yang dimiliki, tidak jarang penguasaan teknologi masih
sulit untuk dipenuhi. Hal ini menyebabkan didatangkannya para ahli di bidang
teknologi yang berasal dari luar daerah.
8. Tidak teratasinya kemiskinan
Kemiskinan merupakan akar dari permasalahan yang timbul
di berbagai daerah. Cara yang tepat dalam mengatasi
kemiskinan adalah pendidikan yang berkualitas dan relevan
terhadap kebutuhan masyarakat. Pendidikan merupakan
sarana mobilitas yang paling tepat dalam membangun
kehidupan yang lebih baik.
Pola pikir masyarakat yang sempit
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya
masyarakat menerima hal-hal yang baru. Masyarakat juga
masih sulit menerima pentingnya peran pendidikan bagi
kelangsungan hidup mereka.
9. Kesadaran pentingnya pendidikan
Masyarakat telah menyadari bagaimana pendidikan berperan penting dalam
kehidupan mereka. Dengan pendidikan, masyarakat dapat memperoleh
pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik. Maka para generasi tu tetap
mempertahankan peran pendidikan terhadap generasi selanjutnya karena
percaya dapat memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik.
Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
Keluarga dan pemerintah daerah beserta lembaganya memiliki rasa tanggung
jawab bersama atas berjalannya sistem pendidikan di daerah tersebut.
Kesadaran ini telah tertanam karena penanaman nilai dan moral yang didapat
dalam proses pendidikan.
Pola pikir masyarakat yang terbuka
Keterbukaan masyarakat dalam menerima hal baru menyebabkan kesadaran
akan pendidikan berkembang.
10. Fenomena tidak meratanya pendidikan di Indonesia dapat dikaitkan dengan Teori
Modernisasi. Hal ini disebabkan karena faktor kendala dari mutu pendidikan
sebagian besar merupakan faktor internal. Implikasi teori modernisasi dalam
bidang pendidikan ini membuktikan perlunya bantuan dari pihak luar untuk
membantu dalam memperbaki kondisi yang ada.
Untuk provinsi NAD, modernisasi sudah terjadi pada masyarakat. Masyarakat
sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan serta kebutuhan
berprestasi individu untuk pembangunan daerah. Kemudahan masyarakat dalam
berinteraksi dengan daerah lain mendorong percepatan modernisasi dalam setiap
individu. Selain itu, mobilitas masyarakat pun tergolong tinggi. Mereka tidak
enggan untuk menetap di daerah lain untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik yang kemudian kembali ke daerahnya untuk di terapkan.
Sedangkan pada provinsi Papua, modernisasi belum menyentuh masyarakat secara
merata. Hal ini menyebabkan masih rendahnya masyarakat dalam mengartikan
peran pendidikan. Selain itu, letak geografis Papua yang menghambat
masyrakatnya untuk melakukan hubungan dengan daerah lain memperlambat
mobilitas pada masyarakat. Masih sangat minimnya infrasturuktur yang memadai
membuat masyarakat tidak dapat memperoleh pendidikan secara layak.
11. Faktor yang sangat memperanguhi rendahnya pendidikan di propinsi Papua adalah
pemikiran masyarakat yang masih sangat tertutup dalam menerima pengalaman baru.
Mereka cenderung memepertahankan apa yang sudah ada dalam masyarakat. Banyak dari
mereka yang masih sulit menerima ilmu pengetahuan sehingga tidak dapat mengolah
sumber daya alam.
Dalam hal ini, Papua sangat membutuhkan bantuan dari luar untuk memperbaiki kondisi
pendidikan yang ada. Seperti contoh, mendatangkan guru yang berkualitas dan kompeten
dalam bidang pendidikan. Serta partisipasi pemerintah pusat dalam pengawasan kebijaka-
kebijakan ndi bidabg pendidikan agar kelak masyarakat dapat memiliki kesdaran akan
pentingnya pendidikan bagi pembangunan daerah dan nasional. Dikarnakan ketidak
merataan dalam membagikan kue pembangunan bagi sekolah-sekolah yang ada di daerah
terbelakang, ini mungkin yang menimbulkan kecemburuan sosial kepada masyarakat desa
terhadap masyarakat kota, yang seharusnya pembagian kue ini merata sampai kepelosok
negri, dalam hal ini, pemerintahan pusat sudah memberikan dana untuk pembangunan
sarana-sarana pendidikan yang ada di daerah terbelakang, akan tetapi dana-dana yang
dikucurkan oleh pemerintah pusat tidak sepenuhnya diterima oleh pemda-pemda setempat,
karena ada oknum-oknum yang secara sembunyi-sembunyi ingin memperkaya dirinya
sendiri tanpa melihat akibat yang dilakukanya. Pengawasan juga harus ditegaskan untuk
tidak terjadi kesenjangan antara masyarakat desa dan masyarakat kota dalam menikmati kue
pembangunan.