Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan gratis di Indonesia. Pro dan kontra pendidikan gratis dibahas, seperti meningkatkan akses pendidikan namun juga menurunkan kualitas pendidikan dan kesadaran belajar siswa. Dokumen ini menyarankan pendidikan murah sebagai solusi, di mana biaya pendidikan ditanggung pemerintah sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
Publik Menggugat Transparansi Dana Pendidikanmadekhan
Prakarsa Jawa Timur sebagai LSM yang berfokus pada pemajuan demokratisasi kebijakan publik, mengajukan gugatan sengketa informasi publik terhadap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamongan.
Publik Menggugat Transparansi Dana Pendidikanmadekhan
Prakarsa Jawa Timur sebagai LSM yang berfokus pada pemajuan demokratisasi kebijakan publik, mengajukan gugatan sengketa informasi publik terhadap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamongan.
Festival Kampung Sarjana mengangkat tema Cakrawala Ilmu untuk Desaku. Cakrawala Ilmu mengungkapkan bahwa ilmu itu luas, seluas langit, sejauh horizon, dan beragam. Keberagaman ilmu ditunjukkan dengan pembuatan stand-stand dan tabligh akbar yang akan dilaksanakan dalam festival. Dengan adanya festival ini, diharapkan dapat memotivasi adik-adik binaan khususnya dan warga pada umumnya untuk terus menggali ilmu, hingga tercapai cita-cita mereka untuk menjadi sarjana.
Persekolahan kita masih diskriminatif. Tak ubahnya seperti sistem pendidikan kolonial yang diskriminatif dan memihak elite. Pada zaman kolonial, sekolah hanya untuk kalangan bangsawan, ningrat, dan elite. Sebaliknya, orang-orang kecil (kawulo alit) termarginalkan.
Program Bantuan Operasional Sekolah muncul akibat adanya Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak pada Maret 2005 sebesar Rp. 6,2 triliun. Awalnya, Depdiknas Mengusulkan sebagai beasiswa bagi 9,6 juta peserta didik di semua jenjang sekolah. Akan tetapi, dalam perkembangannya program Bantuan Operasional Sekolah mengalami beberapa kali perubahan, terutama berkaitan dengan alokasi dana pada 2006, unit cost/murid tetap, Depdiknas menambah alokasi untuk BOS buku sebesar Rp. 20 ribu/murid/tahun. Setahun kemudian, pada 2007, unit cost/murid bertambah. BOS untuk SD sebesar Rp 19 ribu, dan SMP sebesar Rp 30 ribu. Begitu pula BOS buku, menjadi Rp 22 ribu/murid/ tahun. Tapi 2008, porsi BOS justru berkurang, terutama BOS buku menjadi Rp11 ribu/murid/tahun
1. PENDIDIKAN GRATIS Impianmasyarakatakandatangnyapendidikan gratis yang telahditunggu-tunggudarisejakzamankemerdekaanRepublik Indonesia telahmunculdenganseiringdatangnyafenomenapendidikan gratis untukSekolahDasardanSekolahLanjutan Tingkat Pertama. Fenomenapendidikan gratis inimemangsangatditunggu-tunggu, pasalnyaPemerintahmengeluarkandana BOS (BiayaOperasionalSekolah) untukmenutupiharga-hargabuku yang kianharikianmelambung, sumbanganiniitu, gaji guru yang tidakcukupdanbiaya-biayalainnya.
2. Pro KontraPendidikan Gratis Dilihatdariperkembanganya, fenomenainitidaklepasdari pro dankontra. Bagi yang pro dengan program-program itumengatakanbahwaituadalahupayapemerintahuntukmeningkatkanmutupendidikandanpenurunanangkaanakputussekolah, sekolah gratis bagiorangtuabisamengurangibebanpikirannyauntukmasalahbiayapendidikandantidakadalagianak-anak yang tidakbolehikutujianhanyakarenabelumbayariuransekolah. Sedangkan yang kontraberkatapemerintahbagaikanpahlawankesiangan, Hal inidikarenakantelahada yang lebihdulumelakukanhaltersebut, yaitu LSM-LSM yang concern padabidangpendidikandanpenangananmasyarakattakmampu. Adanyakurang rasa harussekolah, kesadaranakanpendidikansangatkurang, anaklebihmementingkanpekerjaandaripadaharussekolah yang tidakmengeluarkanapa-apa. Biayapendidikan gratis hanyasampaidenganSekolahMenengahPertamasedangkanSekolahLanjutan Tingkat Atastidak. SedangkantamatanSekolahLanjutan Tingkat Ataslah yang merupakantombakutamadanusia yang mapanuntukmencaripekerjaansertapenghasildevisanegara. Sekolahmenjadibermutukarenaditopangolehpesertadidik yang punyasemangatbelajar. Merekamaubelajarkalauadatantangan, salahsatunyatantanganbiaya. Generasimudadipupukuntuktidakmempunyai mental serbagratisan. Sebaiknya mental gratisandikikishabis. Kerjakeras, rendahhati, toleran, mampuberadaptasi, dantakwa, itulah yang harusditumbuhkan agar generasimudainimampubersaingdiduniainternasional, mampuambilbagiandalampercaturandunia, bukanhanyamenjadibangsapengagum, bangsa yang rakusmengonsumsiproduk. Paling susahadalahpemerintahmenciptakankondisi agar setiaporangtuamendapatpenghasilan yang cukupsehinggamampumembiayaipendidikananak-anaknya. Tidakhanyamuridsajamelainkan guru yang terkenaimbasdaripendidikan gratis ini. Kebanyakandari guru sekolahgratisanmengalamiketerbatasanmengembangkandiridanakhirnyaakankesulitanmemotivasipesertadidiksebabharusberpikirsoal”bertahanhidup”. Lebihcelakalagijika guru berpikiran : pelayananpadapesertadidiksebesar honor saja. Jikademikiansituasinya, maka”jauhpanggangdariapi”untukmenaikkanmutupendidikan.Sekolah, terutamasekolahswastakecil, akankesulitanmenutupbiayaoperasionalsekolah, apalagimenyejahterakangurunya. Pembiayaansepertilistrik, air, perawatangedung, komputer, alattuliskantor, transpor, uangmakan, danbiaya lain harusdibayar. Mencari donor pun semakinsulit. Sekolahmasihbertahanhanyaberlandaskansemangatpengabdianpengelolanya. Tanpaiurandaripesertadidik, bagaimanaakanmenutuppembiayaanitu.
3. KualitasPendidikanvsPendidikan Gratis Pemberlakuansekolah gratis bukanberartipenurunankualitaspendidikan, penurunanminatbelajarparasiswa, danpenurunantingkatkinrerja guru dalamkegiatanbelajarmengajardiduniapendidikan. Untukitubukanhanyasiswasaja yang diringankandalamhalbiaya, namunkinipara guru jugaakanmerasalegadengankebijakanpemerintahtentangkenaikanakankesejahteraan guru. Tahun 2009 inipemerintahtelahmemutuskanuntukmemenuhiketentuan UUD 1945 pasal 31 tentangalokasi APBN untukpendidikansebesar 20%. Sehinggaakantersedianyaanggaranuntukmenaikkanpendapatan guru, terutama guru pegawainegerisipil (PNS) berpangkatrendah yang belumberkeluargadenganmasakerja 0 tahun, sekurang-kurangnyaberpendapatanRp. 2 juta.Dari dana BOS yang diterimasekolahwajibmenggunakandanatersebutuntukpembiayaanseluruhkegiatandalamrangkapenerimaansiswabaru, sumbanganpembiayaanpendidikan (SPP), pembelianbukutekspelajaran, biayaulanganhariandanujian, sertabiayaperawatanoperasionalsekolah. Sedangkanbiaya yang tidakmenjadiprioritassekolahdanmemilikibiayabesar, seperti: study tour (karyawisata), studi banding, pembelianseragambagisiswadan guru untukkepentinganpribadi (bukaninventarissekolah), sertapembelianbahanatauperalatan yang tidakmendukungkegiatansekolah, semuanyatidakditanggungbiaya BOS. Dan pemungutanbiayatersebutjugaakantergantungdengankebijakantiap-tiapsekolah, sertatentunyapemerintahakanterusmengawasidanmenjamin agar biaya-biayatersebuttidakmemberatkanparasiswadanorangtua. Bagaimanajikasuatuwaktuterjadihambatanatauadasekolah yang masihkekurangandalampemenuhanbiayaoperasionalnya? Pemerintahdaerahwajibuntukmemenuhikekurangannyadaridana APBD yang ada. Agar prosesbelajar-mengajar pun tetapterlaksanatanpakekuranganbiaya.
4. Melihatkondisidiatas, semuaituadalahusahapemerintahuntukmensejahterahkanrakyatnyadalamhalekonomidanpendidikan, tapialangkahbaiknyatidakmemberlakukansekolah gratis melainkansekolahmurah, dan program beasiswa. Mengapasekolahharusmurah. Diantaranya; sekolahmurahadalahharapansemuaorang, tidakhanyaparamuriddanorangtuanya, namunjugapara guru selagikesejahteraannyamendapatkanjaminandaripemerintah. Sekolahmurahdalambanyakhalbisamenyenangkan, tanpadibebanitanggunganbiayasekolah sang anak yang mahal, orangtuadapattenangmenyekolahkananaknyadanurusanpencariandanauntukmemenuhikebutuhankeluargalebihdikosentrasikankepadakebutuhansandang, pangan, papandankesehatan. Sang anak pun bisatenangmelakukanaktivitaspendidikan, sebabtidaklagimerasamenjadibebanbagiorangtua.
5. Dan bukankahsuasana yang menyenangkansalahsatufaktorterpentingdalamprosesbelajar-mengajar? Bagaimanapesertadidikdapatbelajardenganbaikjikakonsentrasinyaharusterbagimemikirkandanasekolahnya yang belumterlunasiorangtuanya. Ataupunwaktudiluarsekolahnyaharusterbagiuntukmembantuorangtuanyamencaritambahanpenghasilan. Tidakkahkasusmurid-murid yang bunuhdirikarenabiayasekolah yang mencekikbelummenjadiperingatan?Adanyasekolahmurah yang danaaktivitaspendidikannyaterbanyakatausepenuhnyaditanggungpemerintah, bisamenumbuhkankepercayaanmasyarakatakanperandankeberadaanpemerintah. Kebijakan-kebijakanpemerintahakansegeradidengardandipatuhimasyarakatselagimasyarakatbenar-benarmerasapemerintahberadadipihakmerekadanberusahamenyejahterahkanmasyarakatnya. Sebaliknya, pemerintah pun akanmemiliki bargaining politik yang kuat. Salahsatuprasyaratpemerintahan yang kuatdanberdaulatadalahharusmendapatkancintadarirakyatnya. ***