SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Metodologi Penelitian
Jatmiko Susilo
FARMASI
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Universitas Unggul, Berbudaya Sehat, dan Bereputasi Internasional
Memahami metoda penelitian sehingga mampu
memilih metoda yg sesuai dengan masalah dan
tujuannya
Tujuan
Metodologi Penelitian
Menjelaskan pendekatan ilmiah & non ilmiah
Menjelaskan kelebihan pendekatan kuantitatif
Menyebutkan macam-macam, langkah-langkah
pokok penelitian
Menunjukkan ciri-ciri penelitian & contoh
Mengenal ciri-ciri rancangan eksperimental
Memakai aspek uji klinik
Membuat proposal penelitian
2
Kebenaran
 Adanya kekaguman terhadap alam
 Munculnya pertanyaan (Ask)
 Ada upaya untuk mencari jawaban (solving)
 Mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul
tadi (answering)
 Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan
ilmiah & non ilmiah
3
Mencari kebenaran (Carlenger)
 Methode of tenacity
 Mencari kebenaran berdasar apa yang dianggap
benar
 Methode of otority
 Mencari kebenaran berdasar atas otoritas ilmiah
dan kewibawaan
 Methode of instuition
 Mencari kebenaran menggunakan instuisi tapi tidak
terbukti kebenarannya
 Methode of sense
 Mencari kebenaran dengan memperhatikan induksi
& deduksi
4
Pendekatan non ilmiah
 Menggunakan akal sehat
 Serangkaian konsep dan bagan konseptual yang
memuaskan untuk penggunaan praktis
 Menggunakan intuitif
 Pendapat mengenai sesuatu berdasarkan atas
pengetahuan yang langsung didapat dengan cepat, tidak
disadari, tidak dipikirkan
 Menggunakan coba-coba (Error-trial)
 Pendekatan dilakukan secara aktif dengan melakukan
pengamatan kejadian yang muncul
 Menggunakan pendapat otoritas
 Pendapat yang dikeluarkan oleh penguasa, pemuka atau
orang lain, seringkali dibenarkan oleh masyarakat
5
Pendekatan ilmiah
 Adalah cara-cara yg digunakan untuk mencari
kebenaran dipandang dari kacamata ilmiah
sehingga diperoleh METODE PENELITIAN
ILMIAH
 Kriteria Metodologi ilmiah
 Faktual
 Bebas prasangka
 Hipotesis
 Obyektif
 Kuantifikasi (jika bisa)
 Menggunakan prinsip analisis
6
Kerangka berpikir ilmiah
 Berintikan proses logiko-hipotetiko-verifikatif,
terdiri dari :
 Perumusan masalah
 Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan
hipotesis
 Perumusan hipotesis
 Pengujian hipotesis
 Penarikan kesimpulan
 Langkah-langkah penelitian merupakan uraian
lebih rinci dari metode ilmiah,
 Langkah-langkah tersebut harus serasi dan
saling mendukung satu sama lain
7
8
Perumusan
masalah
Deduksi
Perumusan
hipotesis
Khasanah
pengetahuan
ilmiah
Diterima
Pengujian
hipotesis Ditolak
Induksi
Penyusunan
kerangka
berpikir
Proses berpikir ilmiah
 Penelitian adalah suatu proses, rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan secara terencana dan
sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah
atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tertentu (Riwanto)
 Penelitian adalah semua kegiatan pencarian,
penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam
suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-
fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan
untuk mendapatkan pengertian-pengertian baru dan
meningkatkan ilmu serta teknologi (Soeharyo)
 Penelitian adalah Penyaluran hasrat ingin tahu,
Pengujian kebenaran, Menentukan langkah-langkah
9
Penelitian ilmiah bersifat sitematik, terkontrol,
empiris dan kritis - penyelidikan proposisi hipotetis
tentang praduga hubungan secara alami
10
Ilmu pengetahuan & penelitian
 Ilmu/pengetahuan :
 Kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang
yang dipadukan secara harmonik dalam suatu
bangunan yang teratur
 Penelitian :
 Suatu proses yaitu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematik guna
mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tertentu
11
 Perpaduan antara ilmu dan penelitian
demikian erat sehingga tidak mungkin
dapat dipisahkan.
 Ilmu dan penelitian ibarat dua sisi mata
uang yang sama, oleh krena itu tugas ilmu
dan penelitian dapat dikatakan identik
 Tugas ilmu dan penelitian (hal ini
merupakan bobot karya keilmuan) :
 Mencandra (memerikan, mendiskripsikan)
 Menerangkan (eksplanasi)
 Menyusun teori
 Prediksi
 Pengendalian
12
 Penelitian merupakan suatu hal yang
siklis (lingkaran). Dimulai dari suatu
pertanyaan dan setelah terjawab akan
timbul pertanyaan kembali.
 Dimungkinkan suatu penelitian
menjawab satu pertanyaan tetapi timbul
beberapa atau banyak pertanyaan lagi.
 Tidak pernah ada penelitian yang tuntas,
dengan demikian ilmu pengetahuan itu
selalu mengalami kemajuan.
13
14
1. Research begin
with an
unanswered
question in the
mind of the
researcher
3. Reseach
subdivided the
problem into
appropriate
subproblem. Each
subproblem seeks
guidence through
an appropiate
hypothesis
2. Research
sees the goal
in a clear
statement of
the problem
6 .Research interprets the
meaning of the facts which
leads to a resolution of the
problem, thus conforming
or rejecting the hypothesis
& providing an answer to
the question which began
the research cycle
4. Research posits
tentative solutions
to problem(s)
through appropriate
hypothesis. These
hypothesis direct
the researcher to
the facts
5. Research look
for facts directed
by problem.
The facts are
collected and
organized
Research is a
cyclic process
Leedy (1974) Practical research
15
16
• penelitian berarti mengamati fenomena berulang-ulang
dari dimensi yang berbeda.Misalnya banyak teori belajar
karena pengamatan dari berbagai dimensi.
• Penelitian adalah proses di mana seseorang mengamati
fenomena berulang kalimengumpulkan data dan
berdasarkan data dia menarik beberapa kesimpulan.
• Penelitian berorientasi pada penemuan hubungan yang
ada di antara fenomena alam dunia tempat kita tinggal.
• Asumsi fundamentalnya adalah bahwa ada hubungan
yang tidak berubah antara anteseden tertentu dan
konsekuensi tertentu sehingga di bawah kondisi tertentu
menimbulkan konsekuensi tertentubisa diharapkan
mengikuti pengenalan dari anteseden yang diberikan.
Research is the repeated search to the
unknown
 Repetisi pelaksanaan siklus penelitian harus
disertai dasar pemahaman metodologi yang
adekuat.
 Adekuasi dapat dicapai dengan dua hal :
 Penguasaan pokok-pokok metode keilmuan
 Mampu berpikir secara ilmiah (tanda : kritis, obyektif, logis,
analitis dan sistematis)
 Metode ilmiah juga dikatakan gabungan rasionalisme dan
empirisme
 Pemahaman alur penelitian (kronologi prosedural
yang dilakukan )
 Bukan sekedar urutan yang mesti diteliti, tapi lebih pada
strukturisasi atau hubungan metodologik yang
berkesinambungan
17
Tugas penelitian ilmiah
 Merangkai kegiatan yang memenuhi
syarat :
Sistematis
Mengikuti langkah baku
Terarah dengan tujuan jelas
Mempertegas adanya hubungan atau
perbedaan
Menggunakan kontrol untuk
mempersamakan atau menyetarakan
18
Kebutuhan peneliti
 Teori
 Kerangka teori, kerangka konsep
 Perhatian hubungan antar variabel, Ada variabel
pengganggu ?
 Masalah
 Ada “juang” datangnya berbeda
 Harapan seringkali tidak sama dengan kenyataan,
tergantung kepekaan dan kadar ilmiah
 Perencanaan
 Pemilihan masalah, desain, data dan cara analisis
dilakukan secara cermat
19
Kebutuhan peneliti
 Hipotesis
Jawaban sementara, syarat hipotesis,
butuh data apa, dimana
memperolehnya, bagaimana cara,
data adekuat dll
 Fasilitas
Waktu, keahlian, finansial dll
 Kebebasan
Berpikir, merencanakan, bukan
merupakan pesanan hasil
20
Jenis penelitian
 Proses : observasi & eksperimental
 Data : primer dan sekunder
 Tujuan : eksplorasi, deskriptif dan eksplanatif,
verifikatif
 Bidang : sosial, farmasi, kedokteran dll
 Tempat : laboratorium, perpustakaan, lapangan
 Pemakaian : murni, terapan
 Pendekatan : longitudinal, cross sectional
 Metode analisa/taraf : diskriptif dan inferensial*
21
• Inferensial : dengan memberi beberapa pengaruh
• Karakteristik :
• Dimulai dari suatu pertanyaan
• Memerlukan suatu rencana
• Menghendaki pernyataan/pengungkapan yg jelas
dipermasalahannya
• Menggarap masalah utama melalui penyelesaian
sub problem
• Mendapatkan arahnya melalui hipotesis yg tepat
• Menggarap fakta-fakta serta maknanya
• Proses melingkar
22
Riset di perguruan tinggi
 Term paper  naskah semester, laporan
mendalam suatu masalah atau ilmu yang
dipelajari
 Field study  tidak didasarkan atas pustaka/lab.,
tapi dari riset lapangan
 Skripsi/tugas akhir (S1/D4)
 Tesis (S2)
 Disertasi (S3)
23
24
Daur Langkah Penelitian
Masalah Pertanyaan
Teori, konsep,
hasil penelitian
Hipotesis
Variabel
Instrumen,
metode
Desain
Sampel
Data
Hasil analisis
Kesimpulan
Laporan
Langkah-langkah penelitian
 Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
 Penelaahan kepustakaan
 Penyusunan hipotesis
 Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional
variabel-variabel
 Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
 Penyusunan rancangan penelitian
 Penentuan sampel
 Pengumpulan data
 Pengolahan dan analisis data
 Interpretasi hasil analisis
 Penyusunan laporan
25
Penelaahan kepustakaan
 50-60 % penelitian adalah membaca
 Sumber :
 Acuan umum : buku teks, ensiklopedi, monografi dll
(-30
 Acuan khusus : hasil penelitian, jurnal, buletin,
tesis, desertasi dll)
 Penelusuran karya ilmiah perlu selektif
 Syarat :
 Kemutakhiran (recency, max 10 ke belakang),
kecuali penelitian historikal (sejarah)
 Relevansi
26
Perumusan hipotesis
 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang masih harus diuji secara
empirik.
 Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan
populasi yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
penelitian
 Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan
parameter yang akan diuji melalui statistik
sampel.
27
 Rumusan hipotesis
 Menyatakan pertautan antara dua variabel atau
lebih,
 dinyatakan dalam kalimat deklaratif,
 dirumuskan dengan jelas dan padat dan
 dapat diuji.
 Apakah setiap penelitian perlu hipotesis ?
 Umumnya bila penelitian yang ingin menjawab
pertanyaan atau menjelaskan suatu peristiwa
diperlukan rumusan hipotesis
28
Identifikasi, klasifikasi & definisi
variabel
 Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek
pengamatan / penelitian atau faktor yang berperan
dlm peristiwa atau gejala yang akan diteliti
 Jumlah variabel tergantung sofistikasi penelitian,
semakin sederhana semakin sedikit jumlah/jenisnya
 Hipotesis : “Perbedaan metode nitrimetri dan
spektrofotometri terhadap kadar kloramfenikol”
 Melibatkan 2 variabel utama (metode & kadar)
 Jika ditambahkan tanggal kedaluwarsa & bentuk
sediaan, variabel bertambah (waktu & bentuk).
29
 Klasifikasi variabel diperlukan untuk penentuan
alat pengambil data dan metoda analisis/statistik
yang akan dipakai
 Skala variabel :
 Nominal
 Ordinal
 Interval
 Rasio
30
 Fungsi variabel
 Tergantung (akibat)
 Bebas (sebab)
 Moderator (sebab)
 Kendali (sebab)
 Rambang (sebab)
 Intervening
 Definisi operasional
 Adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat
yang dapat diamati (diobservasi)
31
Pemilihan/pengembangan alat
pengambil data
 Alat pengambil data menentukan kualitas data &
penelitian
 Syarat :
 Reliabilitas (keterandalan) atau keajegan dari hasil
pengukuran
 Validitas (kesahihan), menunjukkan sejauh mana
alat ini mengukur apa yang dimaksud untuk diukur
 Memenuhi standar keterbakuan (tidak mutlak)
 Praktis (biaya, mudah operasionalisasi)
 Khusus untuk alat pengambil data sosial, diuji
coba agar diperoleh keyakinan tentang kualitas
alat sebelum digunakan dlm penelitian yang
sebenarnya (Uji validitas & reliabilitas).
32
Penyusunan rancangan
penelitian
 Dalam menentukan rancangan penelitian yang
akan digunakan, perlu sekali diingat bahwa
seluruh komponen penelitian harus terjalin secara
serasi dan tertib
33
Penentuan sampel
 Hampir seluruh penelitian dilakukan terhadap
sampel, tidak terhadap populasi karena berbagai
alasan, tetapi kesimpulan mengenai sampel akan
dikenakan atau di-generalisasikan terhadap
populasi, oleh karena itu sampel harus memenuhi
syarat sebagai wakil populasi. Oleh karena itu perlu
teknik pengambilan sampel yang baik (representatif,
keterwakilan)
 Parameter yg dianggap menentukan
kerepresentatifan sampel :
 Variabilitas populasi (diterima peneliti apa adanya)
 Besar sampel (makin besar, makin baik)
 Teknik penentuan sampel (makin random, makin baik)
 Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam
34
Pengolahan dan analisis data
 Urutan pengolahan data
 Data dikumpulkan
 Seleksi valid/reliabel
 Tabulasi
 Analisis (non statistik untuk diskriptif dan statistik
untuk inferensial)
 Kesimpulan, berdasarkan uji statitik (tidak
signifikan, signifikan atau sangat signifikan)
35
Interpretasi hasil analisis
 Jika hipotesis ditolak, peran bahasan (diskusi)
sangat penting karena harus menjelaskan
mengapa hal itu terjadi. Didasarkan atas sumber :
 Landasan teori (kedaluwarsa)
 Sampel (tidak representatif dan valid)
 Alat pengambil data (tidak reliabel dan valid)
 Rancangan penelitian (kurang tepat)
 Perhitungan (salah)
 Variabel-veriabel lain (confounding)
36
Penyusunan laporan
 Laporan syarat keterbukaan ilmu pengetahuan
dan penelitian dapat dipenuhi
 Ilmuwan lain dapat memahami, mengalami
pemantapan dan kemajuan
37
Lebih jelas bagaimana menyusun
laporan skripsi yg baik?
 Click Siakad : Skripsi
38
www.themegallery.com

More Related Content

Similar to Pendahuluan Metotologi Penelitian

Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxMateri Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxEkoWahyudi851376
 
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)Mitha Viani
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.pptPungkasPutra
 
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.pptKONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.pptDadang Subarna
 
metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4NadiyaSujatmiko
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
Ekm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitian
Ekm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitianEkm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitian
Ekm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitianOperator Warnet Vast Raha
 
Komputer keperawatan
Komputer keperawatanKomputer keperawatan
Komputer keperawatanVINSEN789
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxFitriNurHidayah9
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitiandedidarwis
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 

Similar to Pendahuluan Metotologi Penelitian (20)

Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxMateri Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
 
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
 
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
1. KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.pptKONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN-masalah-penelitian.ppt
 
metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
Ekm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitian
Ekm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitianEkm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitian
Ekm 2405 handout_bab_1_-_konsep_dasar_penelitian
 
Komputer keperawatan
Komputer keperawatanKomputer keperawatan
Komputer keperawatan
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Penelitian Sosial
Penelitian SosialPenelitian Sosial
Penelitian Sosial
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

Recently uploaded

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

Pendahuluan Metotologi Penelitian

  • 1. Metodologi Penelitian Jatmiko Susilo FARMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Universitas Unggul, Berbudaya Sehat, dan Bereputasi Internasional Memahami metoda penelitian sehingga mampu memilih metoda yg sesuai dengan masalah dan tujuannya
  • 2. Tujuan Metodologi Penelitian Menjelaskan pendekatan ilmiah & non ilmiah Menjelaskan kelebihan pendekatan kuantitatif Menyebutkan macam-macam, langkah-langkah pokok penelitian Menunjukkan ciri-ciri penelitian & contoh Mengenal ciri-ciri rancangan eksperimental Memakai aspek uji klinik Membuat proposal penelitian 2
  • 3. Kebenaran  Adanya kekaguman terhadap alam  Munculnya pertanyaan (Ask)  Ada upaya untuk mencari jawaban (solving)  Mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul tadi (answering)  Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah & non ilmiah 3
  • 4. Mencari kebenaran (Carlenger)  Methode of tenacity  Mencari kebenaran berdasar apa yang dianggap benar  Methode of otority  Mencari kebenaran berdasar atas otoritas ilmiah dan kewibawaan  Methode of instuition  Mencari kebenaran menggunakan instuisi tapi tidak terbukti kebenarannya  Methode of sense  Mencari kebenaran dengan memperhatikan induksi & deduksi 4
  • 5. Pendekatan non ilmiah  Menggunakan akal sehat  Serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis  Menggunakan intuitif  Pendapat mengenai sesuatu berdasarkan atas pengetahuan yang langsung didapat dengan cepat, tidak disadari, tidak dipikirkan  Menggunakan coba-coba (Error-trial)  Pendekatan dilakukan secara aktif dengan melakukan pengamatan kejadian yang muncul  Menggunakan pendapat otoritas  Pendapat yang dikeluarkan oleh penguasa, pemuka atau orang lain, seringkali dibenarkan oleh masyarakat 5
  • 6. Pendekatan ilmiah  Adalah cara-cara yg digunakan untuk mencari kebenaran dipandang dari kacamata ilmiah sehingga diperoleh METODE PENELITIAN ILMIAH  Kriteria Metodologi ilmiah  Faktual  Bebas prasangka  Hipotesis  Obyektif  Kuantifikasi (jika bisa)  Menggunakan prinsip analisis 6
  • 7. Kerangka berpikir ilmiah  Berintikan proses logiko-hipotetiko-verifikatif, terdiri dari :  Perumusan masalah  Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis  Perumusan hipotesis  Pengujian hipotesis  Penarikan kesimpulan  Langkah-langkah penelitian merupakan uraian lebih rinci dari metode ilmiah,  Langkah-langkah tersebut harus serasi dan saling mendukung satu sama lain 7
  • 9. Proses berpikir ilmiah  Penelitian adalah suatu proses, rangkaian langkah- langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan tertentu (Riwanto)  Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta- fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian-pengertian baru dan meningkatkan ilmu serta teknologi (Soeharyo)  Penelitian adalah Penyaluran hasrat ingin tahu, Pengujian kebenaran, Menentukan langkah-langkah 9
  • 10. Penelitian ilmiah bersifat sitematik, terkontrol, empiris dan kritis - penyelidikan proposisi hipotetis tentang praduga hubungan secara alami 10
  • 11. Ilmu pengetahuan & penelitian  Ilmu/pengetahuan :  Kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur  Penelitian :  Suatu proses yaitu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematik guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan tertentu 11
  • 12.  Perpaduan antara ilmu dan penelitian demikian erat sehingga tidak mungkin dapat dipisahkan.  Ilmu dan penelitian ibarat dua sisi mata uang yang sama, oleh krena itu tugas ilmu dan penelitian dapat dikatakan identik  Tugas ilmu dan penelitian (hal ini merupakan bobot karya keilmuan) :  Mencandra (memerikan, mendiskripsikan)  Menerangkan (eksplanasi)  Menyusun teori  Prediksi  Pengendalian 12
  • 13.  Penelitian merupakan suatu hal yang siklis (lingkaran). Dimulai dari suatu pertanyaan dan setelah terjawab akan timbul pertanyaan kembali.  Dimungkinkan suatu penelitian menjawab satu pertanyaan tetapi timbul beberapa atau banyak pertanyaan lagi.  Tidak pernah ada penelitian yang tuntas, dengan demikian ilmu pengetahuan itu selalu mengalami kemajuan. 13
  • 14. 14 1. Research begin with an unanswered question in the mind of the researcher 3. Reseach subdivided the problem into appropriate subproblem. Each subproblem seeks guidence through an appropiate hypothesis 2. Research sees the goal in a clear statement of the problem 6 .Research interprets the meaning of the facts which leads to a resolution of the problem, thus conforming or rejecting the hypothesis & providing an answer to the question which began the research cycle 4. Research posits tentative solutions to problem(s) through appropriate hypothesis. These hypothesis direct the researcher to the facts 5. Research look for facts directed by problem. The facts are collected and organized Research is a cyclic process Leedy (1974) Practical research
  • 15. 15
  • 16. 16 • penelitian berarti mengamati fenomena berulang-ulang dari dimensi yang berbeda.Misalnya banyak teori belajar karena pengamatan dari berbagai dimensi. • Penelitian adalah proses di mana seseorang mengamati fenomena berulang kalimengumpulkan data dan berdasarkan data dia menarik beberapa kesimpulan. • Penelitian berorientasi pada penemuan hubungan yang ada di antara fenomena alam dunia tempat kita tinggal. • Asumsi fundamentalnya adalah bahwa ada hubungan yang tidak berubah antara anteseden tertentu dan konsekuensi tertentu sehingga di bawah kondisi tertentu menimbulkan konsekuensi tertentubisa diharapkan mengikuti pengenalan dari anteseden yang diberikan.
  • 17. Research is the repeated search to the unknown  Repetisi pelaksanaan siklus penelitian harus disertai dasar pemahaman metodologi yang adekuat.  Adekuasi dapat dicapai dengan dua hal :  Penguasaan pokok-pokok metode keilmuan  Mampu berpikir secara ilmiah (tanda : kritis, obyektif, logis, analitis dan sistematis)  Metode ilmiah juga dikatakan gabungan rasionalisme dan empirisme  Pemahaman alur penelitian (kronologi prosedural yang dilakukan )  Bukan sekedar urutan yang mesti diteliti, tapi lebih pada strukturisasi atau hubungan metodologik yang berkesinambungan 17
  • 18. Tugas penelitian ilmiah  Merangkai kegiatan yang memenuhi syarat : Sistematis Mengikuti langkah baku Terarah dengan tujuan jelas Mempertegas adanya hubungan atau perbedaan Menggunakan kontrol untuk mempersamakan atau menyetarakan 18
  • 19. Kebutuhan peneliti  Teori  Kerangka teori, kerangka konsep  Perhatian hubungan antar variabel, Ada variabel pengganggu ?  Masalah  Ada “juang” datangnya berbeda  Harapan seringkali tidak sama dengan kenyataan, tergantung kepekaan dan kadar ilmiah  Perencanaan  Pemilihan masalah, desain, data dan cara analisis dilakukan secara cermat 19
  • 20. Kebutuhan peneliti  Hipotesis Jawaban sementara, syarat hipotesis, butuh data apa, dimana memperolehnya, bagaimana cara, data adekuat dll  Fasilitas Waktu, keahlian, finansial dll  Kebebasan Berpikir, merencanakan, bukan merupakan pesanan hasil 20
  • 21. Jenis penelitian  Proses : observasi & eksperimental  Data : primer dan sekunder  Tujuan : eksplorasi, deskriptif dan eksplanatif, verifikatif  Bidang : sosial, farmasi, kedokteran dll  Tempat : laboratorium, perpustakaan, lapangan  Pemakaian : murni, terapan  Pendekatan : longitudinal, cross sectional  Metode analisa/taraf : diskriptif dan inferensial* 21
  • 22. • Inferensial : dengan memberi beberapa pengaruh • Karakteristik : • Dimulai dari suatu pertanyaan • Memerlukan suatu rencana • Menghendaki pernyataan/pengungkapan yg jelas dipermasalahannya • Menggarap masalah utama melalui penyelesaian sub problem • Mendapatkan arahnya melalui hipotesis yg tepat • Menggarap fakta-fakta serta maknanya • Proses melingkar 22
  • 23. Riset di perguruan tinggi  Term paper  naskah semester, laporan mendalam suatu masalah atau ilmu yang dipelajari  Field study  tidak didasarkan atas pustaka/lab., tapi dari riset lapangan  Skripsi/tugas akhir (S1/D4)  Tesis (S2)  Disertasi (S3) 23
  • 24. 24 Daur Langkah Penelitian Masalah Pertanyaan Teori, konsep, hasil penelitian Hipotesis Variabel Instrumen, metode Desain Sampel Data Hasil analisis Kesimpulan Laporan
  • 25. Langkah-langkah penelitian  Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah  Penelaahan kepustakaan  Penyusunan hipotesis  Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel-variabel  Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data  Penyusunan rancangan penelitian  Penentuan sampel  Pengumpulan data  Pengolahan dan analisis data  Interpretasi hasil analisis  Penyusunan laporan 25
  • 26. Penelaahan kepustakaan  50-60 % penelitian adalah membaca  Sumber :  Acuan umum : buku teks, ensiklopedi, monografi dll (-30  Acuan khusus : hasil penelitian, jurnal, buletin, tesis, desertasi dll)  Penelusuran karya ilmiah perlu selektif  Syarat :  Kemutakhiran (recency, max 10 ke belakang), kecuali penelitian historikal (sejarah)  Relevansi 26
  • 27. Perumusan hipotesis  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang masih harus diuji secara empirik.  Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian  Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. 27
  • 28.  Rumusan hipotesis  Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih,  dinyatakan dalam kalimat deklaratif,  dirumuskan dengan jelas dan padat dan  dapat diuji.  Apakah setiap penelitian perlu hipotesis ?  Umumnya bila penelitian yang ingin menjawab pertanyaan atau menjelaskan suatu peristiwa diperlukan rumusan hipotesis 28
  • 29. Identifikasi, klasifikasi & definisi variabel  Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan / penelitian atau faktor yang berperan dlm peristiwa atau gejala yang akan diteliti  Jumlah variabel tergantung sofistikasi penelitian, semakin sederhana semakin sedikit jumlah/jenisnya  Hipotesis : “Perbedaan metode nitrimetri dan spektrofotometri terhadap kadar kloramfenikol”  Melibatkan 2 variabel utama (metode & kadar)  Jika ditambahkan tanggal kedaluwarsa & bentuk sediaan, variabel bertambah (waktu & bentuk). 29
  • 30.  Klasifikasi variabel diperlukan untuk penentuan alat pengambil data dan metoda analisis/statistik yang akan dipakai  Skala variabel :  Nominal  Ordinal  Interval  Rasio 30
  • 31.  Fungsi variabel  Tergantung (akibat)  Bebas (sebab)  Moderator (sebab)  Kendali (sebab)  Rambang (sebab)  Intervening  Definisi operasional  Adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang dapat diamati (diobservasi) 31
  • 32. Pemilihan/pengembangan alat pengambil data  Alat pengambil data menentukan kualitas data & penelitian  Syarat :  Reliabilitas (keterandalan) atau keajegan dari hasil pengukuran  Validitas (kesahihan), menunjukkan sejauh mana alat ini mengukur apa yang dimaksud untuk diukur  Memenuhi standar keterbakuan (tidak mutlak)  Praktis (biaya, mudah operasionalisasi)  Khusus untuk alat pengambil data sosial, diuji coba agar diperoleh keyakinan tentang kualitas alat sebelum digunakan dlm penelitian yang sebenarnya (Uji validitas & reliabilitas). 32
  • 33. Penyusunan rancangan penelitian  Dalam menentukan rancangan penelitian yang akan digunakan, perlu sekali diingat bahwa seluruh komponen penelitian harus terjalin secara serasi dan tertib 33
  • 34. Penentuan sampel  Hampir seluruh penelitian dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi karena berbagai alasan, tetapi kesimpulan mengenai sampel akan dikenakan atau di-generalisasikan terhadap populasi, oleh karena itu sampel harus memenuhi syarat sebagai wakil populasi. Oleh karena itu perlu teknik pengambilan sampel yang baik (representatif, keterwakilan)  Parameter yg dianggap menentukan kerepresentatifan sampel :  Variabilitas populasi (diterima peneliti apa adanya)  Besar sampel (makin besar, makin baik)  Teknik penentuan sampel (makin random, makin baik)  Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam 34
  • 35. Pengolahan dan analisis data  Urutan pengolahan data  Data dikumpulkan  Seleksi valid/reliabel  Tabulasi  Analisis (non statistik untuk diskriptif dan statistik untuk inferensial)  Kesimpulan, berdasarkan uji statitik (tidak signifikan, signifikan atau sangat signifikan) 35
  • 36. Interpretasi hasil analisis  Jika hipotesis ditolak, peran bahasan (diskusi) sangat penting karena harus menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Didasarkan atas sumber :  Landasan teori (kedaluwarsa)  Sampel (tidak representatif dan valid)  Alat pengambil data (tidak reliabel dan valid)  Rancangan penelitian (kurang tepat)  Perhitungan (salah)  Variabel-veriabel lain (confounding) 36
  • 37. Penyusunan laporan  Laporan syarat keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dipenuhi  Ilmuwan lain dapat memahami, mengalami pemantapan dan kemajuan 37
  • 38. Lebih jelas bagaimana menyusun laporan skripsi yg baik?  Click Siakad : Skripsi 38