serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
Pendahuluan Metotologi Penelitian
1. Metodologi Penelitian
Jatmiko Susilo
FARMASI
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Universitas Unggul, Berbudaya Sehat, dan Bereputasi Internasional
Memahami metoda penelitian sehingga mampu
memilih metoda yg sesuai dengan masalah dan
tujuannya
2. Tujuan
Metodologi Penelitian
Menjelaskan pendekatan ilmiah & non ilmiah
Menjelaskan kelebihan pendekatan kuantitatif
Menyebutkan macam-macam, langkah-langkah
pokok penelitian
Menunjukkan ciri-ciri penelitian & contoh
Mengenal ciri-ciri rancangan eksperimental
Memakai aspek uji klinik
Membuat proposal penelitian
2
3. Kebenaran
Adanya kekaguman terhadap alam
Munculnya pertanyaan (Ask)
Ada upaya untuk mencari jawaban (solving)
Mencari jawaban atas pertanyaan yang muncul
tadi (answering)
Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan
ilmiah & non ilmiah
3
4. Mencari kebenaran (Carlenger)
Methode of tenacity
Mencari kebenaran berdasar apa yang dianggap
benar
Methode of otority
Mencari kebenaran berdasar atas otoritas ilmiah
dan kewibawaan
Methode of instuition
Mencari kebenaran menggunakan instuisi tapi tidak
terbukti kebenarannya
Methode of sense
Mencari kebenaran dengan memperhatikan induksi
& deduksi
4
5. Pendekatan non ilmiah
Menggunakan akal sehat
Serangkaian konsep dan bagan konseptual yang
memuaskan untuk penggunaan praktis
Menggunakan intuitif
Pendapat mengenai sesuatu berdasarkan atas
pengetahuan yang langsung didapat dengan cepat, tidak
disadari, tidak dipikirkan
Menggunakan coba-coba (Error-trial)
Pendekatan dilakukan secara aktif dengan melakukan
pengamatan kejadian yang muncul
Menggunakan pendapat otoritas
Pendapat yang dikeluarkan oleh penguasa, pemuka atau
orang lain, seringkali dibenarkan oleh masyarakat
5
6. Pendekatan ilmiah
Adalah cara-cara yg digunakan untuk mencari
kebenaran dipandang dari kacamata ilmiah
sehingga diperoleh METODE PENELITIAN
ILMIAH
Kriteria Metodologi ilmiah
Faktual
Bebas prasangka
Hipotesis
Obyektif
Kuantifikasi (jika bisa)
Menggunakan prinsip analisis
6
7. Kerangka berpikir ilmiah
Berintikan proses logiko-hipotetiko-verifikatif,
terdiri dari :
Perumusan masalah
Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan
hipotesis
Perumusan hipotesis
Pengujian hipotesis
Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah penelitian merupakan uraian
lebih rinci dari metode ilmiah,
Langkah-langkah tersebut harus serasi dan
saling mendukung satu sama lain
7
9. Proses berpikir ilmiah
Penelitian adalah suatu proses, rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan secara terencana dan
sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah
atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tertentu (Riwanto)
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian,
penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam
suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-
fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan
untuk mendapatkan pengertian-pengertian baru dan
meningkatkan ilmu serta teknologi (Soeharyo)
Penelitian adalah Penyaluran hasrat ingin tahu,
Pengujian kebenaran, Menentukan langkah-langkah
9
10. Penelitian ilmiah bersifat sitematik, terkontrol,
empiris dan kritis - penyelidikan proposisi hipotetis
tentang praduga hubungan secara alami
10
11. Ilmu pengetahuan & penelitian
Ilmu/pengetahuan :
Kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang
yang dipadukan secara harmonik dalam suatu
bangunan yang teratur
Penelitian :
Suatu proses yaitu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematik guna
mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tertentu
11
12. Perpaduan antara ilmu dan penelitian
demikian erat sehingga tidak mungkin
dapat dipisahkan.
Ilmu dan penelitian ibarat dua sisi mata
uang yang sama, oleh krena itu tugas ilmu
dan penelitian dapat dikatakan identik
Tugas ilmu dan penelitian (hal ini
merupakan bobot karya keilmuan) :
Mencandra (memerikan, mendiskripsikan)
Menerangkan (eksplanasi)
Menyusun teori
Prediksi
Pengendalian
12
13. Penelitian merupakan suatu hal yang
siklis (lingkaran). Dimulai dari suatu
pertanyaan dan setelah terjawab akan
timbul pertanyaan kembali.
Dimungkinkan suatu penelitian
menjawab satu pertanyaan tetapi timbul
beberapa atau banyak pertanyaan lagi.
Tidak pernah ada penelitian yang tuntas,
dengan demikian ilmu pengetahuan itu
selalu mengalami kemajuan.
13
14. 14
1. Research begin
with an
unanswered
question in the
mind of the
researcher
3. Reseach
subdivided the
problem into
appropriate
subproblem. Each
subproblem seeks
guidence through
an appropiate
hypothesis
2. Research
sees the goal
in a clear
statement of
the problem
6 .Research interprets the
meaning of the facts which
leads to a resolution of the
problem, thus conforming
or rejecting the hypothesis
& providing an answer to
the question which began
the research cycle
4. Research posits
tentative solutions
to problem(s)
through appropriate
hypothesis. These
hypothesis direct
the researcher to
the facts
5. Research look
for facts directed
by problem.
The facts are
collected and
organized
Research is a
cyclic process
Leedy (1974) Practical research
16. 16
• penelitian berarti mengamati fenomena berulang-ulang
dari dimensi yang berbeda.Misalnya banyak teori belajar
karena pengamatan dari berbagai dimensi.
• Penelitian adalah proses di mana seseorang mengamati
fenomena berulang kalimengumpulkan data dan
berdasarkan data dia menarik beberapa kesimpulan.
• Penelitian berorientasi pada penemuan hubungan yang
ada di antara fenomena alam dunia tempat kita tinggal.
• Asumsi fundamentalnya adalah bahwa ada hubungan
yang tidak berubah antara anteseden tertentu dan
konsekuensi tertentu sehingga di bawah kondisi tertentu
menimbulkan konsekuensi tertentubisa diharapkan
mengikuti pengenalan dari anteseden yang diberikan.
17. Research is the repeated search to the
unknown
Repetisi pelaksanaan siklus penelitian harus
disertai dasar pemahaman metodologi yang
adekuat.
Adekuasi dapat dicapai dengan dua hal :
Penguasaan pokok-pokok metode keilmuan
Mampu berpikir secara ilmiah (tanda : kritis, obyektif, logis,
analitis dan sistematis)
Metode ilmiah juga dikatakan gabungan rasionalisme dan
empirisme
Pemahaman alur penelitian (kronologi prosedural
yang dilakukan )
Bukan sekedar urutan yang mesti diteliti, tapi lebih pada
strukturisasi atau hubungan metodologik yang
berkesinambungan
17
18. Tugas penelitian ilmiah
Merangkai kegiatan yang memenuhi
syarat :
Sistematis
Mengikuti langkah baku
Terarah dengan tujuan jelas
Mempertegas adanya hubungan atau
perbedaan
Menggunakan kontrol untuk
mempersamakan atau menyetarakan
18
19. Kebutuhan peneliti
Teori
Kerangka teori, kerangka konsep
Perhatian hubungan antar variabel, Ada variabel
pengganggu ?
Masalah
Ada “juang” datangnya berbeda
Harapan seringkali tidak sama dengan kenyataan,
tergantung kepekaan dan kadar ilmiah
Perencanaan
Pemilihan masalah, desain, data dan cara analisis
dilakukan secara cermat
19
20. Kebutuhan peneliti
Hipotesis
Jawaban sementara, syarat hipotesis,
butuh data apa, dimana
memperolehnya, bagaimana cara,
data adekuat dll
Fasilitas
Waktu, keahlian, finansial dll
Kebebasan
Berpikir, merencanakan, bukan
merupakan pesanan hasil
20
21. Jenis penelitian
Proses : observasi & eksperimental
Data : primer dan sekunder
Tujuan : eksplorasi, deskriptif dan eksplanatif,
verifikatif
Bidang : sosial, farmasi, kedokteran dll
Tempat : laboratorium, perpustakaan, lapangan
Pemakaian : murni, terapan
Pendekatan : longitudinal, cross sectional
Metode analisa/taraf : diskriptif dan inferensial*
21
22. • Inferensial : dengan memberi beberapa pengaruh
• Karakteristik :
• Dimulai dari suatu pertanyaan
• Memerlukan suatu rencana
• Menghendaki pernyataan/pengungkapan yg jelas
dipermasalahannya
• Menggarap masalah utama melalui penyelesaian
sub problem
• Mendapatkan arahnya melalui hipotesis yg tepat
• Menggarap fakta-fakta serta maknanya
• Proses melingkar
22
23. Riset di perguruan tinggi
Term paper naskah semester, laporan
mendalam suatu masalah atau ilmu yang
dipelajari
Field study tidak didasarkan atas pustaka/lab.,
tapi dari riset lapangan
Skripsi/tugas akhir (S1/D4)
Tesis (S2)
Disertasi (S3)
23
24. 24
Daur Langkah Penelitian
Masalah Pertanyaan
Teori, konsep,
hasil penelitian
Hipotesis
Variabel
Instrumen,
metode
Desain
Sampel
Data
Hasil analisis
Kesimpulan
Laporan
25. Langkah-langkah penelitian
Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
Penelaahan kepustakaan
Penyusunan hipotesis
Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional
variabel-variabel
Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
Penyusunan rancangan penelitian
Penentuan sampel
Pengumpulan data
Pengolahan dan analisis data
Interpretasi hasil analisis
Penyusunan laporan
25
26. Penelaahan kepustakaan
50-60 % penelitian adalah membaca
Sumber :
Acuan umum : buku teks, ensiklopedi, monografi dll
(-30
Acuan khusus : hasil penelitian, jurnal, buletin,
tesis, desertasi dll)
Penelusuran karya ilmiah perlu selektif
Syarat :
Kemutakhiran (recency, max 10 ke belakang),
kecuali penelitian historikal (sejarah)
Relevansi
26
27. Perumusan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang masih harus diuji secara
empirik.
Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan
populasi yang akan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
penelitian
Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan
parameter yang akan diuji melalui statistik
sampel.
27
28. Rumusan hipotesis
Menyatakan pertautan antara dua variabel atau
lebih,
dinyatakan dalam kalimat deklaratif,
dirumuskan dengan jelas dan padat dan
dapat diuji.
Apakah setiap penelitian perlu hipotesis ?
Umumnya bila penelitian yang ingin menjawab
pertanyaan atau menjelaskan suatu peristiwa
diperlukan rumusan hipotesis
28
29. Identifikasi, klasifikasi & definisi
variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek
pengamatan / penelitian atau faktor yang berperan
dlm peristiwa atau gejala yang akan diteliti
Jumlah variabel tergantung sofistikasi penelitian,
semakin sederhana semakin sedikit jumlah/jenisnya
Hipotesis : “Perbedaan metode nitrimetri dan
spektrofotometri terhadap kadar kloramfenikol”
Melibatkan 2 variabel utama (metode & kadar)
Jika ditambahkan tanggal kedaluwarsa & bentuk
sediaan, variabel bertambah (waktu & bentuk).
29
30. Klasifikasi variabel diperlukan untuk penentuan
alat pengambil data dan metoda analisis/statistik
yang akan dipakai
Skala variabel :
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
30
31. Fungsi variabel
Tergantung (akibat)
Bebas (sebab)
Moderator (sebab)
Kendali (sebab)
Rambang (sebab)
Intervening
Definisi operasional
Adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat
yang dapat diamati (diobservasi)
31
32. Pemilihan/pengembangan alat
pengambil data
Alat pengambil data menentukan kualitas data &
penelitian
Syarat :
Reliabilitas (keterandalan) atau keajegan dari hasil
pengukuran
Validitas (kesahihan), menunjukkan sejauh mana
alat ini mengukur apa yang dimaksud untuk diukur
Memenuhi standar keterbakuan (tidak mutlak)
Praktis (biaya, mudah operasionalisasi)
Khusus untuk alat pengambil data sosial, diuji
coba agar diperoleh keyakinan tentang kualitas
alat sebelum digunakan dlm penelitian yang
sebenarnya (Uji validitas & reliabilitas).
32
33. Penyusunan rancangan
penelitian
Dalam menentukan rancangan penelitian yang
akan digunakan, perlu sekali diingat bahwa
seluruh komponen penelitian harus terjalin secara
serasi dan tertib
33
34. Penentuan sampel
Hampir seluruh penelitian dilakukan terhadap
sampel, tidak terhadap populasi karena berbagai
alasan, tetapi kesimpulan mengenai sampel akan
dikenakan atau di-generalisasikan terhadap
populasi, oleh karena itu sampel harus memenuhi
syarat sebagai wakil populasi. Oleh karena itu perlu
teknik pengambilan sampel yang baik (representatif,
keterwakilan)
Parameter yg dianggap menentukan
kerepresentatifan sampel :
Variabilitas populasi (diterima peneliti apa adanya)
Besar sampel (makin besar, makin baik)
Teknik penentuan sampel (makin random, makin baik)
Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam
34
35. Pengolahan dan analisis data
Urutan pengolahan data
Data dikumpulkan
Seleksi valid/reliabel
Tabulasi
Analisis (non statistik untuk diskriptif dan statistik
untuk inferensial)
Kesimpulan, berdasarkan uji statitik (tidak
signifikan, signifikan atau sangat signifikan)
35
36. Interpretasi hasil analisis
Jika hipotesis ditolak, peran bahasan (diskusi)
sangat penting karena harus menjelaskan
mengapa hal itu terjadi. Didasarkan atas sumber :
Landasan teori (kedaluwarsa)
Sampel (tidak representatif dan valid)
Alat pengambil data (tidak reliabel dan valid)
Rancangan penelitian (kurang tepat)
Perhitungan (salah)
Variabel-veriabel lain (confounding)
36
37. Penyusunan laporan
Laporan syarat keterbukaan ilmu pengetahuan
dan penelitian dapat dipenuhi
Ilmuwan lain dapat memahami, mengalami
pemantapan dan kemajuan
37