Kalium kromat direduksi menjadi kromium trioksida yang kemudian diendapkan menjadi kromium hidroksida hijau dengan amonia. Kromium dihitung kadarnya dengan membandingkan berat awal dan akhir sampel setelah diendapkan.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Penetapan Kadar Kalsium (Ca) dalam Kalium Karbonat (CaCO3)Quina Fathonah
Penetapan Kadar Kalsium dalam Kalium karbonat dengan metoda gravimetri (pengukuran bobot). Pada penetapan ini, sampel (kalium karbonat) ditimbang, dilarutkan, diasamkan, dipanaskan, diendapkan, dikeringkan, diperarang, diabukan, dan ditimbang kembali sebagai bobot abu berupa CaSO4.
Kls 11.1 alfa-kel.5-penetapan kadar cr secara gravimetri
1.
2.
3. Teori
Khrom dapat diendapkan sebagai khrom (III)
hidroksida. Bila cuplikan sebagai khrom (VI), misalnya
garam khromat atau dikhromat, harus direduksikan
dulu dalam suasana asam dan panas. Sebagai pereduksi
dapat dipakai Na2SO3 , KNO2 , atau NaNO2. Khrom
(III), bersifat amfoter, karena itu sebagai pengendap
tidak dapat dipakai basa kuat. Dengan NH4OH bila
berlebih akan membentuk senyawa kompleks
[Cr(NH3)6]2+. Bila pereduksian tidak sempurna, larutan
tidak akan berwarna hijau.
BAC
K
4. BAC
Dasar K
Kalium khromat yang berwarna kuning
dengan H2SO4 menjadi kalium dikhromat yang
berwarna sindur . Khrom yang bermartabat
(VI) direduksikan menjadi khrom (III) ,
berwarna hijau kemudian diendapkan dengan
amonia sebagai khrom (III) hidroksida yang
berwarna hijau kebiruan dan setelah
dipijarkan akan menjadi khrom (III) oksida
berwarna hijau.
5. Tujuan
• Untuk mengetahui kadar Cr dalam K2CrO4.
• Untuk mencari kemurnian Cr .
• Melatih siswa dalam melakukan praktek gravimetri .
• Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada penetapan
Cr ini .
BAC
K
7. Alat alat yang diperlukan :
1. Kaca arloji 10.Corong
2. Piala gelas 400 ml 11.Segitiga porselen
3. Piala gelas 800 ml 12.Kasa asbes
4. Tutup kaca 13.Kaki tiga
5. Pengaduk 14.Teklu
6. Policeman 15.Mekker / Tanur
7. Labu semprot 16.Oven
8. Tabung reaksi 17.APD
9. Cawan porselin
BAC
K
11. Kesimpulan
Hablur Na2SO3 dipakai sebagai pereduksi
Larutan yang telah sempurna tereduksi adalah
larutan yang berwarna hijau
Sebelum diendapkan khrom harus diubah dahulu
ke bentuk logamnya
Krom (III) bersifat amfoter , jadi pengendapannya
menggunakan NH4OH
Endapan yang terbentuk yaitu endapan selai
yang berwarna hijau kebiruan
Back