Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium hingga seng. Dokumen menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur tersebut serta keberadaan mereka di alam, termasuk proses ekstraksi besi dan tembaga. Informasi ini berguna untuk mempelajari kereaktifan logam transisi.
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik.
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB-VIIIB.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat logam dan membentuk senyawa berwarna dengan bilangan oksidasi lebih dari satu. Mereka juga membentuk ion kompleks melalui tata nama dan sifat magnetik tertentu.
Unsur-unsur golongan alkali, alkali tanah, dan halogen memiliki sifat kimia yang mirip namun berbeda intensitas. Semua unsur golongan alkali sangat reaktif dan membentuk basa kuat, sementara alkali tanah membentuk basa yang lebih lemah. Halogen merupakan oksidator kuat yang reaktifitasnya berkurang dari fluor ke iod. Berbagai senyawa dari unsur-unsur tersebut memiliki berbagai manfaat.
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium hingga seng. Dokumen menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur tersebut serta keberadaan mereka di alam, termasuk proses ekstraksi besi dan tembaga. Informasi ini berguna untuk mempelajari kereaktifan logam transisi.
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik.
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB-VIIIB.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat logam dan membentuk senyawa berwarna dengan bilangan oksidasi lebih dari satu. Mereka juga membentuk ion kompleks melalui tata nama dan sifat magnetik tertentu.
Unsur-unsur golongan alkali, alkali tanah, dan halogen memiliki sifat kimia yang mirip namun berbeda intensitas. Semua unsur golongan alkali sangat reaktif dan membentuk basa kuat, sementara alkali tanah membentuk basa yang lebih lemah. Halogen merupakan oksidator kuat yang reaktifitasnya berkurang dari fluor ke iod. Berbagai senyawa dari unsur-unsur tersebut memiliki berbagai manfaat.
Unsur-unsur periode 3 seperti natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, sulfur, klorin, dan argon memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah elektronnya. Unsur-unsur tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan, seperti aluminium yang digunakan sebagai logam ringan dan tahan korosi, silikon untuk membuat mikrochip, dan fosfor sebagai pupuk. Mereka dap
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4noussevarenna
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat magnetik, warna ion, dan kemampuan membentuk senyawa kompleks karena elektron valensinya pada subkulit 3d yang belum terisi penuh. Unsur-unsur ini terdapat dalam berbagai mineral alam dan memiliki beragam tingkat oksidasi serta mampu membentuk lapisan oksida di permukaannya.
Unsur-unsur transisi periode keempat meliputi skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng. Mereka memiliki sifat logam, titik leleh dan didih yang tinggi, serta mampu membentuk berbagai senyawa berwarna.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Unsur-unsur transisi periode 4 seperti titanium dan besi memiliki sifat yang memungkinkan banyak aplikasi industri, seperti pesawat terbang, kimia, dan konstruksi. Metode ekstraksi meliputi reduksi oksida dan hidrometalurgi.
Unsur transisi periode keempat terdiri dari Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Unsur-unsur ini membentuk ion kompleks dengan ligan seperti air dan sianida, dan memiliki berbagai kegunaan seperti membuat rangka pesawat, baja, dan peralatan rumah tangga.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang logam transisi periode keempat yang meliputi sifat, sumber, dan proses pembuatannya. Logam-logam tersebut antara lain besi, tembaga, mangan, dan kobalt yang diperoleh dari bijih melalui proses reduksi dan pemurnian.
Unsur-unsur transisi periode keempat memiliki sifat fisika dan kimia yang beragam. Sifat fisika meliputi titik leleh, titik didih, jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat magnet. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan, pembentukan ion kompleks, dan warna senyawanya. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan seperti pembuatan logam paduan, baja, kabel, katalis, dan lain
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi pengertian, konfigurasi elektron, sifat-sifat umum, warna senyawanya, dan kegunaannya. Juga dibahas proses pemisahan unsur-unsur tersebut dari bijihnya melalui proses metalurgi."
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur golongan transisi periode keempat seperti titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan zink. Juga membahas tentang sifat, sumber, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Unsur-unsur periode 3 seperti natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, sulfur, klorin, dan argon memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah elektronnya. Unsur-unsur tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan, seperti aluminium yang digunakan sebagai logam ringan dan tahan korosi, silikon untuk membuat mikrochip, dan fosfor sebagai pupuk. Mereka dap
Makalah Unsur - unsur Transisi Periode ke 4noussevarenna
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat magnetik, warna ion, dan kemampuan membentuk senyawa kompleks karena elektron valensinya pada subkulit 3d yang belum terisi penuh. Unsur-unsur ini terdapat dalam berbagai mineral alam dan memiliki beragam tingkat oksidasi serta mampu membentuk lapisan oksida di permukaannya.
Unsur-unsur transisi periode keempat meliputi skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng. Mereka memiliki sifat logam, titik leleh dan didih yang tinggi, serta mampu membentuk berbagai senyawa berwarna.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur transisi periode keempat dalam sistem periodik, mulai dari pengertian, sifat-sifat khas, konfigurasi elektron, sifat fisik, bilangan oksidasi, warna, keaktifan katalitik, sifat magnetik, ion kompleks, dan informasi mengenai 10 unsur transisi tersebut seperti sumber daya alam, proses ekstraksi, dan pemanfaatannya.
Unsur-unsur transisi periode 4 seperti titanium dan besi memiliki sifat yang memungkinkan banyak aplikasi industri, seperti pesawat terbang, kimia, dan konstruksi. Metode ekstraksi meliputi reduksi oksida dan hidrometalurgi.
Unsur transisi periode keempat terdiri dari Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Unsur-unsur ini membentuk ion kompleks dengan ligan seperti air dan sianida, dan memiliki berbagai kegunaan seperti membuat rangka pesawat, baja, dan peralatan rumah tangga.
Unsur transisi periode keempat memiliki sifat-sifat khas sebagai logam, termasuk titik leleh dan didih yang tinggi, sifat paramagnetik, membentuk senyawa berwarna, dan dapat berada pada berbagai tingkat oksidasi. Unsur-unsur ini juga dapat membentuk ion kompleks dan berperan sebagai katalis. Jari-jari atom dan energi ionisasi cenderung menurun dari kiri ke kanan dalam periode, sementara keelektr
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang logam transisi periode keempat yang meliputi sifat, sumber, dan proses pembuatannya. Logam-logam tersebut antara lain besi, tembaga, mangan, dan kobalt yang diperoleh dari bijih melalui proses reduksi dan pemurnian.
Unsur-unsur transisi periode keempat memiliki sifat fisika dan kimia yang beragam. Sifat fisika meliputi titik leleh, titik didih, jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat magnet. Sedangkan sifat kimia meliputi kereaktifan, pembentukan ion kompleks, dan warna senyawanya. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan seperti pembuatan logam paduan, baja, kabel, katalis, dan lain
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia periode ketiga dalam tabel periodik, yaitu natrium (Na), magnesium (Mg), aluminium (Al), silikon (Si), fosfor (P), klorin (Cl), dan sulfur (S). Dokumen menjelaskan sifat fisik, kelimpahan, sifat kimia, proses pembuatan, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi pengertian, konfigurasi elektron, sifat-sifat umum, warna senyawanya, dan kegunaannya. Juga dibahas proses pemisahan unsur-unsur tersebut dari bijihnya melalui proses metalurgi."
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur golongan transisi periode keempat seperti titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan zink. Juga membahas tentang sifat, sumber, dan kegunaan masing-masing unsur tersebut.
Unsur transisi periode 4 memiliki sifat logam, warna senyawanya, dan kemampuan berperan sebagai katalis. Mereka juga dapat membentuk ion kompleks dan memiliki sifat magnetik.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai unsur-unsur transisi periode keempat beserta sifat-sifat fisik dan kimianya. Unsur-unsur tersebut dijelaskan keberadaannya di alam, proses pembuatannya, dan beberapa sifat umum seperti energi ionisasi dan jari-jari atom.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 10 unsur transisi periode keempat beserta sifat fisika dan kimianya. Unsur-unsur tersebut adalah skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Unsur-unsur ini umumnya berupa logam yang memiliki titik leleh dan didih tinggi, tahan korosi, dan dapat membentuk senyawa berwarna serta ion kompleks. Kebanyakan di ant
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat pada tabel periodik yaitu skandium hingga seng. Dibahas sifat-sifat umum seperti jari-jari atom, energi ionisasi, konfigurasi elektron, bilangan oksidasi, sifat magnetik, dan warna senyawanya. Juga diberikan penjelasan singkat sumber, keberadaan di alam, dan beberapa manfaat masing-masing unsur.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur transisi periode keempat. Unsur-unsur ini memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh, kecuali Seng. Hal ini memberikan sifat-sifat khas seperti sifat magnetik, warna ion, dan kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur-unsur ini digunakan sebagai katalis, paduan logam, pewarna, dan komponen penting dalam berbagai aplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi sifat, kegunaan, dan pengolahan mereka. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
Unsur periode keempat memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh. Unsur-unsur ini memiliki sifat fisik seperti titik leleh tinggi dan kemampuan konduksi listrik rendah, serta sifat kimia seperti paramagnetisme akibat elektron tidak berpasangan pada subkulit d. Unsur-unsur ini digunakan dalam berbagai aplikasi seperti logam paduan, katalis, pigmen, dan lainny
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode ke-4 yang mencakup sifat fisik, sifat kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan penanggulangannya. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
4. B. Sifat Fisika dan Kimia
1. Sifat Fisika:
- Unsur peralihan deret pertama dari Sc sampai Cu
mempunyai titik cair yang tinggi, daya hantyar listrik
yang baik, dan kekerasan yang sedang sampai tiggi.
- Skandium dan zink berwarna putih, tidak seperti
senyawa unsur lain yang pada umumnya berwarna.
2. Sifat Kimia:
- Mempunyai berbagai macam bilangan oksidasi.
- Banyak senyawanya bersifat paramagnetik.
- Ion unsur transisi berwarna.
- Unsur-unsur transisi dapat membentuk senyawa
kompleks (senyawa koordinasi).
5. 1. Skandium (Sc) :
- Sebagai komponen pada lampu
listrik yang berintensitas tinggi.
:
- Sebagai bahan konstruksi karena
mempunyai sifat fisik kekersan
yang kuat.
- Sebagai badan pesawat terbang
dan pesawat supersonic.
- Sebagai pigmen putih, bahan
pemutih kertas, kaca, keramik,
dan kosmetik.
C. Kegunaan Unsur Transisi
Skandium (Sc)
Titanium (Ti)
6. C. Kegunaan Unsur Transisi
- Untuk membuat peralatan yang
membutuhkan kekuatan dan kelenturan
yang tinggi seperti per mobil dan alat
mesin berkecepatan tinggi.
- Digunakan untuk membuat campuran
logam juga.
4. Kromium (Cr)
- Untuk penyepuhan karena indah,
mengkilap, dan tidak kusam
- Larutan kromium (III) oksida dalam asam
sulfat oktat digunakan untuk mecuci alat-
alat laboratorium.
7. C. Kegunaan Unsur Transisi
- Untuk produksi baja.
- Menghilangkan warna hijau pada
gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi.
- Banyak tersebar dalam tubuh yang
merupakan unsur penting untuk
penggunaan vitamin B1.
- Membuat baja
- Pembuatan alat-alat keperluan
sehari-hari seperti cangkul, pisau,
sabit, paku, dan mesin.
Mangan (Mn)
8. C. Kegunaan Unsur Transisi
- Larutan Co2+ digunakan sebagai
tinta rahasia untuk mengirim
pesan dan sistem peramalan
cuaca.
- Pembuatan elektroda baterai dan
keramik
- Zat tambahan pada besi tuang dan
baja agar mudah ditempa dan
tahan karat.
- Pelapis besi dan sebagai katalis
Kobalt (Co)
9. C. Kegunaan Unsur Transisi
- Bahan kabel listrik, bahan uang
logam, dan bahan mesin tenaga
uap
- Bahan cat putih, pelapis lampu TL,
dan layar TV dan monitor komputer
Zink (Zn)
10. D. Cara Pembuatan
Unsur Transisi Cara Pembuatan
Skandium
(Sc)
Diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai
hasil produksi pemurnian uranium.
Titanium (Ti) Mengubah biji rutil yang mengandung Tio2
menjadi TiCl4, Kemudian TiCl4 direduksi
dengan Mg pada temperatur tinggi yang bebas
oksigen.
Vanadium (V) Fero Vanadium mengandung 35%-95%
vanadium. Fero vanadium dihasilkan dengan
mereduksi V2O5 dengan pereduksi campuran
silicon dan besi. SiO2 yang direaksikan dengan
Ca) membentuk kerak CaSiO3, kemudian fero
vanadium dipisahkan dari CaSiO3
Kromium
(Cr)
Bijih krom utama yaitu kromit, Fe (CrO2)2
direduksi menghasilkan campuran Fe dan Cr
(Ferekrom).
11. Unsur Transisi Cara Pembuatan
Nikel (Ni) 1. Pengeringan di tanur pengering bertujuan
untuk menurunkan kadar air bijih laterit
yang dipasok dari bagian tambang.
2. Kalsinasi dan reduksi di tanur untuk
menghilangkan kandungan air di dalam
bijih.
3. Peleburan di tanur listrik untuk melebur
kalsin hasil kalsinasi atau reduksi sehingga
terbentuk fasa lelehan matte dan terak.
4. Pengkayaan di tanur pemurni untuk
menaikkan kadar Ni di dalam matte
Tembaga
(Cu)
Bijih tembaga mengandung 0,5% Cu,karena itu
diperlukan pemekatan bijih tembaga. Cu2 S dan
kerak FeSiO3 (I) dioksidasi dengan udara panas.
Pada reaksi oksidasi tersebut diperoleh 98-99%
tembaga tidak murni (blister). Untuk
memperoleh kemurnian Cu yang lebih tinggi,
tembaga blister dielektrolisis dielektrolit CuSO4
12. Unsur Transisi Cara Pembuatan
Mangan (Mn) 1. Mereduksi oksida mangan dengan natrium,
magnesium, aluminium atau dengan proses
elektrolisis.
2. Proses aluminothermy dari senyawa MnO2
Besi (Fe) 1. Peleburan, untuk mereduksi bijih besi
menjadi besi dilakukan di tanur tiup.
2. Peleburan ulang, untuk membentuk jenis
baja.
Kobalt (Co) Bijih Kobalt dipanggang, ditambahkan zat lain
untuk mengendapkan kobalt
Zink (Zn) Mereduksi calamine dengan bahan-bahan
organik seperti kapas dan arang.
13. E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sifat-sifat unsur sebagai berikut
1. Memiliki beberapa bilangan oksidasi
2. Pada suhu kamar berupa wujud gas
3. Membentuk senyawa berwarna
4. Memiliki energi ionisasi rendah
Sifat-sifat unsur transisi ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1 dan 3
b.1 dan 2
c. 2 dan 4
PEMBAHASAN : Jawaban B
2. Kuningan adalah paduan logam antara tembaga dengan …
a. Emas
b.Perak
c. Seng
PEMBAHASAN : Jawaban C
14. 3.Di antara unsur transisi periode keempat berikut yang bersifat
feromagnetik …
A. Sc (Z = 21) D. Cu (Z = 29)
B. Ti (Z = 22) E. Zn (Z = 30)
C. Co (Z = 27)
PEMBAHASAN : Jawaban C
4.Konfigurasi elektron yang menyatakan unsur transisi adalah …
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10
B. 12 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p3
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s2
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
PEMBAHASAN : Jawaban B
5.Konfigurasi elektron ion Cr3+ (Z = 24) adalah …
A. [Ar] 3d3 4s2 D. [Ar] 3d4
B. [Ar] 3d2 4s3 E. [Ar] 3d3
C. [Ar] 3d1 4s2
PEMBAHASAN : Jawaban E
15. Daftar Pustaka
Tim MGMP Kimia Kota Surabaya (2019). Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XII.
CV. Graha Printama Selaras: Surabaya.
Prezi 2013, Soal-soal Unsur Periode ke-4.
https://prezi.com/ccoeauwmqvgt/soal-soal-unsur-unsur-transisi-
periode-ke-empat/ diakses 7 Oktober 2019. 15.04 WIB.
Amaldofi 2015, Unsur-unsur Periode ke-4.
https://amaldoft.wordpress.com/2015/10/16/unsur-unsur-transisi-
periode-keempat-kimia-unsur/ diakses 7 Oktober 2019. 15.05 WIB.
Kimia Space 2017, Kumpulan Soal dan Pembahasan Unsur Transisi Periode
Keempat. https://kimia.space/soal-dan-pembahasan-unsur-transisi-
periode-keempat/ diakses 7 Oktober 2019. 15.06 WIB.