3. PENGERTIAN
Logam transisi adalah kelompok unsur
kimia yang berada pada golongan (IB
sampai VIIIB pada sistem lama).
Semua logam transisi adalah unsur
blok-d yang berarti
bahwa elektronnya terisi sampai orbit
d.
4. Unsur transisi periode keempat
umumnya memiliki elektron valensi
pada subkulit 3d yang belum terisi
penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada
Golongan IIB). Unsur transisi periode
keempat terdiri dari sepuluh unsur,
yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti),
Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni),
Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
6. BERSIFAT LOGAM
ION – ION
BERWARNA KHAS
BERSIFAT KEMAGNETAN
BILANGAN OKSIDASI
yang BERAGAM
DAPAT MEMBENTUK
ION KOMPLEKS
7. Sifat Kemagnetan
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d
menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit
ditarik ke dalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak
berpasangan, maka makin kuat pula sifat para magnetnya.
Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, Harga energi
ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga
mudah membentuk ion positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik
lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang membentuk titik didih dan
titik leleh relative rendah)
8. Ion–Ion berwarna khas
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng),
memberikan bermacam warna baik padatan maupun
larutannya.
Memiliki bilangan oksidasi yg beragam
Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai
beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin
bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya
9. Dapat membentuk ion kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya
atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan
dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan.
Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks [Fe(CN)₆].
Beberapa digunakan sbg katalisator
Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu
kemampuannya untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam
tubuh. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan
dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion
Cu²⁺
11. 1.Scandium
Scandium adalah unsur yang
jarang terdapat di alam.
Walaupun ada, umumnya
terdapat dalam bentuk
senyawa dengan biloks +3.
Misalnya, ScCl₃, Sc₂O₃, dan
Sc₂(SO₄)₃.
13. 3.Vanadium
Vanadium merupakan unsur
yang cukup banyak terdapat
(0,02% kerak bumi) dan
ditemukan pada beberapa
macam bijih. Salah satu bijih
yang penting secara komersil
ialah V₂S₅.
14. 4.Kromium
Kromium merupakan logam
keras berwarna putih.
Ditemukan di alam sebagai
bijih krom besi, yaitu kromit
(FeCr₂O₄) yang banyak
ditemukan di Sumatra Barat,
Sumatra Utara, Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan, dan Papua.
15. 5.Mangan
Mangan berupa logam yang
keras dan rapuh. Bijih
mangan yang utama adalah
pirolusit, MnO₂. Potensi
mangan terdapat di Pulau
Sumatra, Kepulauan Riau,
Pulau Jawa, Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua.
16. 6.Besi
Ferrum atau besi adalah logam
yang paling murah di antara
logam-logam yang dikenal
manusia. Besi berwarna putih ,
cukup lunak, dan bersifat
magnetik. Besi berada di alam
sebagai bijih besi. Bijih utamanya
hematit (Fe₂O₃), limotit (HFeO₂),
siderit (FeCO₃), pirit (FeS₂), dan
ilminit (FeTiO₃). Bijih besi
tersebar di daerah Kalimantan
Barat, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, dan Sulawesi Tengah.
17. 7.Cobalt
Walaupun kobalt relatif
jarang terdapat di alam,
tetapi dapat ditemukan
dalam bijih smaltit (CoAs₂)
dan kobaltit (CoAsS) dalam
kadar yang memadai jika
diproduksi secara ekonomis
18. 8.Nikel
Kelimpahan nikel dalam kulit
bumi berada pada peringkat
ke-24, terdapat dalam bijih
bersama-sama dengan arsen,
antimon, dan belerang.
19. 9.Cuprum
Cuprum atau tembaga
merupakan logam transisi
berwarna merah-cokelat, berupa
logam lunak tetapi kuat.
Ditemukan di alam pada batuan
tertentu. Senyawaan tembaga,
antara lain pirit
tembaga, (CuFe)S₂ dan
malasit, CuCO₃.Cu(OH)₂. Potensi
tembaga terbesar di Indonesia
terdapat di Papua, Jawa Barat,
Sulawesi Utara, dan Sulawesi
Selatan
20. 10. Seng
Seng (Zn) terdapat di alam
sebagai senyawa sulfida
seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat
kelamin (ZnCO₃), dan
senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO₃.H₂O).
24. PEMBUATAN
SKANDIUM (Sc)
PEMBUATAN
MANGAN (Mn)
PEMBUATAN
CROM (Cr)
Dibuat dengan
elektrolisis cairan
ScCl₃ yang
dicampurkan
dengan
klorida-klorida
lain.
Pembuatan
feromangan
dilakukan dengan
mereduksi MnO₂
dengan campuran
besi oksida dan
karbon. Reaksinya:
MnO₂ + Fe₂O₃ + 5C
Mn + 2Fe + 5CO
Logam krom dibuat
menurut proses
goldschmidt dengan
jalan mereduksi Cr₂O₃
dengan logam
aluminium. Reaksinya:
Cr₂O₃ (s) + 2Al(s)
Al₂O₃(s)+ 2Cr(s)
25. PEMBUATAN
TITANIUM (Ti)
PEMBUATAN
VANADIUM (V)
Salah satu metode yang
digunakan dalam proses
pembuatan titanium adalah
Metode Kroll yang banyak
menggunakan klor dan
karbon.
frevonadium (logam campuran
dengan besi) dihasilkan dari reduksi
V₂O₅ dengan campuran silikon (Si)
dan besi (Fe), reaksinya:
2V₂O₅(s) + 5 Si(s) +Fe(s) 4V(s) +
Fe(s) + 5 SiO₂(s)
Senyawa SiO₂ ditambah dengan CaO
menghasilkan suatu terak yaitu
bahan yang dihasilkan selama
pemurnian logam.
26. PEMBUATAN
SENG (Zn)
PEMBUATAN
KOBALT (Co)
Pembuatan logam seng
dilakukan dengan
pemanggangan seng
sulfida (ZnS) kemudian
oksida seng direduksi
dengan karbon pijar.
Unsur cobalt diproduksi ketika
hidroksida hujan, akan timbul
(NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co²⁺(aq) + NaOCl(aq) + 4OH⁻(aq)
+H₂O 2Co(OH)₃(s) + NaCl(aq).
Co(OH)₃ yang dihasilkan kemudian
dipanaskan untuk membentuk oksida
dan kemudian ditambah dengan
karbon sehingga terbentuklah unsur
kobalt metal. Berikut reaksinya
2Co(OH)₃ (heat) Co₂O₃ + 3H₂O
27. PEMBUATAN
BESI (Fe)
proses pengolahan bijih
besi untuk menghasilkan
logam besi dilakukan
dalam tanur tinggi.
Prinsip kerjanya dengan
mereduksi oksida besi
dengan gas karbon
monoksida.
28. PEMBUATAN
TEMBAGA (Cu)
proses pengolahan tembaga
diawali dengan
pemanggangan kalkopirit
(CuFeS₂) atau bijih tembaga
lain. Hasil pemanggangan
dioksidasi dalam oksigen.
Tembaga yang dihasilkan
dimurnikan secara elektrolisis
dan flotasi (proses pemisahan
yang digunakan untuk
menghasilkan konsentrat
tembaga-emas).
34. 5. Mangan
Fungsi yang lain adalah untuk
meningkatkan kekerasan
baja. Baja yang mengandung
Mn dengan proporsi besar
bersifat sangat keras dan
tahan lama.
35. 6. Besi
Manfaat ferrum atau besi antara
lain sebagai bahan utama pembuatan
baja. Adapun manfaat baja adalah
Fe(OH)₃ digunakan untuk bahan
cat seperti cat minyak, cat air, atau
cat tembok.
Fe₂O₃ sebagai bahan cat dikenal
nama meni besi, digunakan juga untuk
mengkilapkan kaca.
FeSO₄ digunakan sebagai bahan
tinta
7. Nikel