SlideShare a Scribd company logo
Kelompok IV :
Dalam industri buah, ada sekitar 50% dari produk yang
di buang pada proses pengolahan, sehingga menyebabkan
biaya produksi meningkat bagi produsen
Fraksi limbah utama adalah kulit, bulir dan benih;
masing-masing mengandung bahan sejumlah besar dinding
sel yang kompleks . Oleh karena itu perlu untuk
mengembangkan variasi baru untuk menghasilkan produk
baru, karena beberapa dari bahan masih memiliki nilai gizi
yang tinggi. Bulir jeruk misalnya, sangat baik sebagai sumber
makanan serat karena tidak larut dalam Rasio serat. Selain
itu, dapat memiliki sifat fungsional yang menarik seperti
kapasitas yang tinggi untuk mengikat air atau minyak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati
pengemulsi prop-erti (pembentukan dan stabilisasi) serat
jeruk kering, baik difungsikan dan non-difungsikan. Jeruk
dipilih sebagai bahan baku untuk penelitian ini karena
buah jeruk di produksi lebih dari 50% dari produksi
tahunan di seluruh dunia.
Hal ini ditandai pengaruh dari kondisi reologi
sistem diperoleh, dipelajari dan terkait dengan stabilitas
penyimpanan jangka panjang buah jeruk , baik dari segi
pertumbuhan dan pemisahan gravitasi. CLSM pencitraan
digunakan untuk mengikuti distribusi protein intrinsik
dalam serat-serat bulir jeruk dan ini ada kaitannya
dengan distribusi tetesan minyak.
 Produksi serat bulir jeruk fungsional dan non-fungsional
Bulir diperoleh setelah ekstraksi jus yang dipastereurisasi
untuk alasan keamanan makanan dan untuk menonaktifkan
enzim. Kemudian dituang dalam wadah ukuran 180kg dan
dibekukan perlahan agar tidak merusak material atau bahan.
Kandungan bahan kering dari bulir adalah 3,4% yang diukur
dalam oven vacuum pada suhu 105˚C lebih dari 48 jam. Untuk
mendapatkan bulir jeruk secara fungsional, produk kemudian
diencerkan untuk 2% bahan kering dengan penambahan air
bebas mineral dan dicampur dalam mesin pengaduk.
 Perawatan Alkohol
Menggunakan etanol (87%) dan rasio volume etanol den
gan bulir 2:1, campuran dibiarkan bercampur dalam mesin
pengaduk selama 30 menit,kemudian diikuti oleh
pemisahan solideliquid. Kemudian slurry dipercepat untuk
mencuci alkohol, untuk 2 tahap perawatan alcohol selanjutnya ,
dilakukan dengan cara yang sama.
Dikeringkan dalam oven di 60 C sampai kadar air mencapai 12-
15 wt%.
Bahan dan Metode
 Uji Proksimat
Kadar air (wt%) ditetapkan dalam duplikat dengan keseimbang
an kelembaban infra
merah di 105 ˚C dengan waktu otomatis, biasanya 3-4 g serat bulir
jeruk menutupi seluruh dasar panci aluminiun. Semua konsentrasi
serat dinyatakan pada berat kering. Pecahan pektin larut dan total
diukur setelah ekstraksi dalam air panas dan panas dapat mencairkan
asam nitrat solusi, rasio berat liquidsolid 20-1, suhu 80˚C dan 1 jam
pengadukan, tidak dapat larut, dicuci dengan air bersuhu 80˚C dan
disentrifugasi dua kali lagi.
 Kapasitas pengikat air
Serat bulir jeruk yang tersebar dalam standar air keran (
osmosis air dengan memasukkan bubuk kering (melalui saluran logam)
ke dalam pusaran yang dibentuk oleh baling baling berbilah 4 dipasang
di dalam RWD dengan 20 digital IKA pengaduk. Kapasitas pengikat
air dihitung dengan pengukuran gravimetri.
Bahan dan Metode
 Kapasitas pengikat minyak
Serat kering yang tersebar di 5 wt%
(anhidrat dasar) dalam minyak bunga matahari dan perlahan-
lahan dituangkan bubuk ke dalam minyak. Sampel dibiarkan selama 30 menit
untuk beradatasi dengan hydropobicity. Diaduk lagi setelah beradaptasi dan
45g sampel dipindahkan kedalam pipa/tabung sentrifugasi dan disentrifugasi
pada 1614g (3800rpm) untuk 5 menit di 25˚C menggunakan sebuah centrifuge
Firlabo dari BRS. Kapasitas pengikat minyak dihitung dengan pengukuran
gravimetri.
 Persiapan emulsi
Serat kering yang tersebar di pelarut menggunakan mixer UltraTurrax.
Bubuk dituangkan secara bertahap pada sisi vortex dimaksudkan untuk
menghindari pembentukan benjolan pada batang pengaduk. Dalam percobaan
didapatkan jenis serat bervariasi. Kecepatan pengadukan kemudian
ditingkatkan menjadi 13.500 rpm dan mintak bunga matahari secara perlahan
terus ditambahkan ke dalam pencampuran selama 3 menit pada 13.500 rpm.
 Distribusi ukuran partikel
Distribusi ukuran partikel sampel diukur menggunakan hamburan
cahaya statis. Indeks bias partikel ditetapkan1,5 dan indeks bias dispersant di
1,33.
Bahan dan Metode
 Karakterisasi reologi emulsi
Emulsi diukur pada 20 ºC dengan TA pendapatan HR- 2 Rheometer
dilengkapi dengan geometri silinder aluminium (bob berdiameter 27,96
mm, panjang bob 42.00 mm) dengan diameter 30,38 mm.
 Emulsi pengujian stabilitas
Emulsi yang diperoleh dibiarkan pada 20 ºC untuk jangka waktu
sampai dengan 14 hari. Distribusi ukuran tetesan minyak ditentukan
oleh Laser hamburan cahaya pada hari 0 dan hari ke-14 dan D32 nilai-
nilai yang dibandingkan indeks stabilitas emulsi didefiniskan dengan
ESI ≤ 1.
 Pengukuran mikroskop optik
Sebuah Axioskop 2 dari Zeiss digunakan dalam kombinasi
dengan Invenio 5SII kamera dari DeltaPix untuk menangkap gambar
dari emulsi sampel. Pembesaran ditetapkan pada 100.
Bahan dan Metode
 CLSM pencitraan
0,1 mL larutan pewarna (0,1% Cepat Hijau FCF untuk protein,
dan 0,1% Kongo Merah untuk Selulosa, dengan kedua dari
SigmaeAldrich dengan Kemurnian > 97%) dicampur dengan 10 mL
emulsi. Sekitar 0,1 mL emulsi bernoda terjepit di antara dua coverslips
kaca dan ditempatkan di bawah 40x perendaman minyak (NA ¼ 1,30)
untuk pencitraan.
 Analisis statistik
Semua parameter fungsi setidaknya diukur dalam rangkap 2
dan dalam rangkap tiga jika dimungkinkan.
Bahan dan Metode
Sifat pengemulsi dari serat bulir jeruk
Ketahanan air dan kapasitas ikatan minyak diukur untuk
kedua serat. Tidak ada perbedaan yang signifikan dapat diamati
antara
mereka untuk kapasitas menahan air. Namun, perbedaan yang
signifikan diamati antara dua serat dalam hal kapasitas mengikat
minyak. Hasilnya diringkas dalam Tabel 1.
Fig. 1.Optical microscopy image of the obtained emulsions respectively made with functionalized (left) and
non-functionalized (right) orange pulpfibers.
 Pengaruh aktivasi serat dan konsentrasi pada emulsi
Dampak aktivasi serat dan konsentrasi pada ukuran partikel
dari 15% berat minyak bunga matahari dalam air emulsi diproduksi
menggunakan Tekanan tinggi homogenizer dalam kondisi
homogenisasi standar (6000 psi, 1 pass). Penurunan Sauter berarti
diameter partikel (D32) dengan konsentrasi serat meningkat diamati
selama dua serat. Ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa luas
permukaan yang lebih besar dapat distabilkan selama homogenisasi
karena meningkatnya jumlah permukaan serat aktif.
 Dampak dari kondisi homogenisasi dalam formasi emulsi dan
reologi.
Dalam masa sekarang, 15 wt% minyak-dalam-air emulsi
mengandung 3 wt% serat adalah homogenya pada tekanan berkisar
dari 500 psi sampai 10000 psi. Sauter berarti diameter tetesan minyak
yang telah ditentukan dan logaritma diameter telah direncanakan
terhadap tekanan logaritma.
 Reologi emulsi dibuat dengan kandungan serat yang
berbeda
Viskoelastik modulus penyimpanan yang linier dari emulsi
dibuat dengan kandungan serat yang berbeda, keduanya baik yang
difungsikan dan tidak difungsikan, diukur (pada grafik). Dua garis
singgung yang dicocokkan baik dalam rezim konsentrasi rendah dan
tinggi dan titik persimpangan memberikan nilai untuk konsentrasi
kemasan tertutup c *. Nilai 3.10 wt% dan 4,69 wt% ditemukan untuk
serat yang difungsikan dan serat yang
tidak difungsikan secara berurutan.
C * dari emulsi serat yang
difungsikan mirip dengan nilai 3,04
wt% yang ditemukan untuk serat
suspensi yang difungsikan (Debon
et al., 2012). Namun, c * dari emulsi
serat yang non-difungsikan jauh
lebih tinggi dari suspensi yang
seharusnya (4,04 wt%).
 Stabilitas emulsi sebagai fungsi konsentrasi serat
Stabilitas emulsi minyak berat 15% dibuat dengan berbagai
konsentrasi serat diamati selama 2 minggu pada suhu kamar. indeks
stabilitas emulsi (ESI) dihitung (pada grafik). Emulsi serat difungsikan
mengandung 0,1% berat dan 0,3% berat serat yang tidak stabil selama
skala waktu dari bereksperimen dan nilai-nilai ESI masing-masing yang
ditetapkan pada 0.
 CLSM pencitraan sebagai pemetaan struktural
Gambar CLSM dikumpulkan
pada dua kali dua emulsi dibuat
dengan serat non-difungsikan
dan difungsikan untuk
memastikan reproduktifitas.
Gambar di bawah ini
menunjukkan distribusi dari
serat selulosa, protein dan
tetesan minyak dalam emulsi
serat non-difungsikan. Tetesan
minyak tidak menunjukkan
distribusi seragam dengan
ukuran mulai dari 5 sampai 30
mm.
Fungsional
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukan sifat aktif permukaan serat
bulir jeruk kering, yang secara signifikan meningkat oleh
penerapan perawatan pra-aktif. Dalam hal ini, emulsi halus yang
terdispersi dapat diperoleh dengan ukuran tetesan yang lebih
rendah dari 5mm. Dalam hal ini tampak bahwa ada interaksi
antara minyak dan serat, mengakibatkan G’ meningkat
dibandingkan dengan suspensi yang tanpa minyak. Pencitraan
Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM) menunjukkan
ketersediaan yang lebih tinggi dari protein dalam emulsi pra-aktif
sebagaimana perpindahannya terhadap minyak-air. Menariknya
protein nampaknya masih terikat pada partikel selulosa, yang
diperkirakan bahwa penambahan terakhir memberikan energi
tambahan pada stabilitas interfase minyak. Hasil ini
menunjukkan bahwa protein endogen yang paling berperan
untuk reduksi dalam ukuran tetesan emulsi minyak, sedangkan
selulosa memastikan kestabilan yang cukup seiring waktu.

More Related Content

What's hot

Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
ArwinAr
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tab
Maranata Gultom
 
Makalah seminar
Makalah seminar Makalah seminar
Makalah seminar
hanungrohani
 
pembuatan balsem
pembuatan balsempembuatan balsem
pembuatan balsem
Tika DePhe
 
Seminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik Kimia
Seminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik KimiaSeminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik Kimia
Seminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik KimiaMonica Allen Gunawan
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
Iffa M.Nisa
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
RiaAnggun
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
RiaAnggun
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Kezia Hani Novita
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
brawijaya university
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Dyah Wulandari
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
Kezia Hani Novita
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
yulis adriana
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
yulis adriana
 
Presentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasiPresentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasi
yulis adriana
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
Rima Puspitasari
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
Wulung Gono
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
nonawulan
 

What's hot (20)

Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tab
 
Makalah seminar
Makalah seminar Makalah seminar
Makalah seminar
 
pembuatan balsem
pembuatan balsempembuatan balsem
pembuatan balsem
 
Seminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik Kimia
Seminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik KimiaSeminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik Kimia
Seminar of Practical Working Monica Allen Gunawan 111203031 Teknik Kimia
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
 
Enzim 1
Enzim 1Enzim 1
Enzim 1
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Presentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasiPresentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasi
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Minuman Serbuk - UNPAS
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
 

Viewers also liked

Packaging nurul afeeqah
Packaging nurul afeeqahPackaging nurul afeeqah
Packaging nurul afeeqah
Nurul Hazais
 
Post-launch survey of Minute maid nimbu fresh
Post-launch survey of Minute maid nimbu freshPost-launch survey of Minute maid nimbu fresh
Post-launch survey of Minute maid nimbu fresh
gurpreetathwal23
 
mmoj
mmojmmoj
The learning leader
The learning leaderThe learning leader
The learning leader
Dr Stewart Hase
 
Личное пространство
Личное пространствоЛичное пространство
Личное пространство
2amedia
 
Orden de pruebas 2014 2015
Orden de pruebas 2014 2015Orden de pruebas 2014 2015
Orden de pruebas 2014 2015
alfonsogg75
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
Pooja Prabhu
 
Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...
Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...
Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...
RELand.,Ltd
 
Seminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAK
Seminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAKSeminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAK
Seminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAK
SAMAK
 
Семья родина ребенка
Семья родина ребенкаСемья родина ребенка
Семья родина ребенка
2amedia
 
華南期貨好神期
華南期貨好神期華南期貨好神期
華南期貨好神期
恭臨 楊
 
Последний звонок
Последний звонокПоследний звонок
Последний звонок
School 242
 
Blind PNLMS Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel Estimation
Blind PNLMS  Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel EstimationBlind PNLMS  Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel Estimation
Blind PNLMS Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel Estimation
ardodul
 
7 "А" класс, Апрель
7 "А" класс, Апрель7 "А" класс, Апрель
7 "А" класс, Апрель
School 242
 
MyResume[2015]Latest
MyResume[2015]LatestMyResume[2015]Latest
MyResume[2015]Latest
Rudy Salleh
 
Pulpy Orange
Pulpy OrangePulpy Orange
Pulpy Orange
paddy53
 
Campaign II - Minute Maid Orange Juice
Campaign II - Minute Maid Orange JuiceCampaign II - Minute Maid Orange Juice
Campaign II - Minute Maid Orange Juice
Chenhui James Zheng
 
20170118 社團負責人課程
20170118 社團負責人課程20170118 社團負責人課程
20170118 社團負責人課程
羅左欣
 
Minute Maid Marketing Presenation
Minute Maid Marketing PresenationMinute Maid Marketing Presenation
Minute Maid Marketing Presenation
Ata Ul Hassnain Awan
 
Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...
Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...
Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...
Unai Suárez Bernedo
 

Viewers also liked (20)

Packaging nurul afeeqah
Packaging nurul afeeqahPackaging nurul afeeqah
Packaging nurul afeeqah
 
Post-launch survey of Minute maid nimbu fresh
Post-launch survey of Minute maid nimbu freshPost-launch survey of Minute maid nimbu fresh
Post-launch survey of Minute maid nimbu fresh
 
mmoj
mmojmmoj
mmoj
 
The learning leader
The learning leaderThe learning leader
The learning leader
 
Личное пространство
Личное пространствоЛичное пространство
Личное пространство
 
Orden de pruebas 2014 2015
Orden de pruebas 2014 2015Orden de pruebas 2014 2015
Orden de pruebas 2014 2015
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
 
Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...
Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...
Sunny Villa & Resort - Thiên đường nghĩ dưỡng. Chiết dự án vui lòng liên hệ M...
 
Seminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAK
Seminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAKSeminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAK
Seminář Nová pravidla fungování obchodních korporací (ZOK) - SAMAK
 
Семья родина ребенка
Семья родина ребенкаСемья родина ребенка
Семья родина ребенка
 
華南期貨好神期
華南期貨好神期華南期貨好神期
華南期貨好神期
 
Последний звонок
Последний звонокПоследний звонок
Последний звонок
 
Blind PNLMS Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel Estimation
Blind PNLMS  Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel EstimationBlind PNLMS  Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel Estimation
Blind PNLMS Adaptive Algorithm for SIMO FIR Channel Estimation
 
7 "А" класс, Апрель
7 "А" класс, Апрель7 "А" класс, Апрель
7 "А" класс, Апрель
 
MyResume[2015]Latest
MyResume[2015]LatestMyResume[2015]Latest
MyResume[2015]Latest
 
Pulpy Orange
Pulpy OrangePulpy Orange
Pulpy Orange
 
Campaign II - Minute Maid Orange Juice
Campaign II - Minute Maid Orange JuiceCampaign II - Minute Maid Orange Juice
Campaign II - Minute Maid Orange Juice
 
20170118 社團負責人課程
20170118 社團負責人課程20170118 社團負責人課程
20170118 社團負責人課程
 
Minute Maid Marketing Presenation
Minute Maid Marketing PresenationMinute Maid Marketing Presenation
Minute Maid Marketing Presenation
 
Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...
Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...
Appendices of the project: Designing, verifying and producing of a rescue rob...
 

Similar to Kimia koloid analitik (pulp orange)

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Fransiska Puteri
 
SESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxSESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptx
diah72
 
9. 082013 57-62
9. 082013 57-629. 082013 57-62
9. 082013 57-62
UiDhia Raharjo
 
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
AriefWidjaja1
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
agusasnafi
 
Skripsi ringkas leni
Skripsi ringkas leniSkripsi ringkas leni
Skripsi ringkas leni
Qurrota Ayun
 
Pengaruh Penambahan Akrilamida Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Pengaruh Penambahan Akrilamida  Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...Pengaruh Penambahan Akrilamida  Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Pengaruh Penambahan Akrilamida Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso, M.Si- Indonesia
 
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow releaseGatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso, M.Si- Indonesia
 
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
brawijaya university
 
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi ReksoChitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso, M.Si- Indonesia
 
Rayon
RayonRayon
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
diah72
 
Pembuatan Biodiesel
Pembuatan BiodieselPembuatan Biodiesel
Pembuatan Biodiesel
Bunga Sari
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Responsi Bioreaksi
Responsi BioreaksiResponsi Bioreaksi
Responsi Bioreaksi
Rosita Wahyuningrum
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
Furqon Al Fahmi
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Mina Audina
 

Similar to Kimia koloid analitik (pulp orange) (20)

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
SESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptxSESI 11-12 EMULSI.pptx
SESI 11-12 EMULSI.pptx
 
9. 082013 57-62
9. 082013 57-629. 082013 57-62
9. 082013 57-62
 
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
Skripsi ringkas leni
Skripsi ringkas leniSkripsi ringkas leni
Skripsi ringkas leni
 
Pengaruh Penambahan Akrilamida Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Pengaruh Penambahan Akrilamida  Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...Pengaruh Penambahan Akrilamida  Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
Pengaruh Penambahan Akrilamida Terhadap Fraksi Padadatan dan Nilai sweeling ...
 
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow releaseGatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
Gatot trimulyadi stach-aam-for fertilizer slow release
 
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
2296 orchidea-chem-eng-pengaruh molar ratio, jumlah katalis & fa pad transest...
 
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi ReksoChitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
Chitosan irradiated for chili plant, Dr Ir Gatot Trimulyadi Rekso
 
Rayon
RayonRayon
Rayon
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
 
Pembuatan Biodiesel
Pembuatan BiodieselPembuatan Biodiesel
Pembuatan Biodiesel
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Responsi Bioreaksi
Responsi BioreaksiResponsi Bioreaksi
Responsi Bioreaksi
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapasLap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 

Kimia koloid analitik (pulp orange)

  • 1.
  • 3. Dalam industri buah, ada sekitar 50% dari produk yang di buang pada proses pengolahan, sehingga menyebabkan biaya produksi meningkat bagi produsen Fraksi limbah utama adalah kulit, bulir dan benih; masing-masing mengandung bahan sejumlah besar dinding sel yang kompleks . Oleh karena itu perlu untuk mengembangkan variasi baru untuk menghasilkan produk baru, karena beberapa dari bahan masih memiliki nilai gizi yang tinggi. Bulir jeruk misalnya, sangat baik sebagai sumber makanan serat karena tidak larut dalam Rasio serat. Selain itu, dapat memiliki sifat fungsional yang menarik seperti kapasitas yang tinggi untuk mengikat air atau minyak.
  • 4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati pengemulsi prop-erti (pembentukan dan stabilisasi) serat jeruk kering, baik difungsikan dan non-difungsikan. Jeruk dipilih sebagai bahan baku untuk penelitian ini karena buah jeruk di produksi lebih dari 50% dari produksi tahunan di seluruh dunia. Hal ini ditandai pengaruh dari kondisi reologi sistem diperoleh, dipelajari dan terkait dengan stabilitas penyimpanan jangka panjang buah jeruk , baik dari segi pertumbuhan dan pemisahan gravitasi. CLSM pencitraan digunakan untuk mengikuti distribusi protein intrinsik dalam serat-serat bulir jeruk dan ini ada kaitannya dengan distribusi tetesan minyak.
  • 5.  Produksi serat bulir jeruk fungsional dan non-fungsional Bulir diperoleh setelah ekstraksi jus yang dipastereurisasi untuk alasan keamanan makanan dan untuk menonaktifkan enzim. Kemudian dituang dalam wadah ukuran 180kg dan dibekukan perlahan agar tidak merusak material atau bahan. Kandungan bahan kering dari bulir adalah 3,4% yang diukur dalam oven vacuum pada suhu 105˚C lebih dari 48 jam. Untuk mendapatkan bulir jeruk secara fungsional, produk kemudian diencerkan untuk 2% bahan kering dengan penambahan air bebas mineral dan dicampur dalam mesin pengaduk.  Perawatan Alkohol Menggunakan etanol (87%) dan rasio volume etanol den gan bulir 2:1, campuran dibiarkan bercampur dalam mesin pengaduk selama 30 menit,kemudian diikuti oleh pemisahan solideliquid. Kemudian slurry dipercepat untuk mencuci alkohol, untuk 2 tahap perawatan alcohol selanjutnya , dilakukan dengan cara yang sama. Dikeringkan dalam oven di 60 C sampai kadar air mencapai 12- 15 wt%. Bahan dan Metode
  • 6.  Uji Proksimat Kadar air (wt%) ditetapkan dalam duplikat dengan keseimbang an kelembaban infra merah di 105 ˚C dengan waktu otomatis, biasanya 3-4 g serat bulir jeruk menutupi seluruh dasar panci aluminiun. Semua konsentrasi serat dinyatakan pada berat kering. Pecahan pektin larut dan total diukur setelah ekstraksi dalam air panas dan panas dapat mencairkan asam nitrat solusi, rasio berat liquidsolid 20-1, suhu 80˚C dan 1 jam pengadukan, tidak dapat larut, dicuci dengan air bersuhu 80˚C dan disentrifugasi dua kali lagi.  Kapasitas pengikat air Serat bulir jeruk yang tersebar dalam standar air keran ( osmosis air dengan memasukkan bubuk kering (melalui saluran logam) ke dalam pusaran yang dibentuk oleh baling baling berbilah 4 dipasang di dalam RWD dengan 20 digital IKA pengaduk. Kapasitas pengikat air dihitung dengan pengukuran gravimetri. Bahan dan Metode
  • 7.  Kapasitas pengikat minyak Serat kering yang tersebar di 5 wt% (anhidrat dasar) dalam minyak bunga matahari dan perlahan- lahan dituangkan bubuk ke dalam minyak. Sampel dibiarkan selama 30 menit untuk beradatasi dengan hydropobicity. Diaduk lagi setelah beradaptasi dan 45g sampel dipindahkan kedalam pipa/tabung sentrifugasi dan disentrifugasi pada 1614g (3800rpm) untuk 5 menit di 25˚C menggunakan sebuah centrifuge Firlabo dari BRS. Kapasitas pengikat minyak dihitung dengan pengukuran gravimetri.  Persiapan emulsi Serat kering yang tersebar di pelarut menggunakan mixer UltraTurrax. Bubuk dituangkan secara bertahap pada sisi vortex dimaksudkan untuk menghindari pembentukan benjolan pada batang pengaduk. Dalam percobaan didapatkan jenis serat bervariasi. Kecepatan pengadukan kemudian ditingkatkan menjadi 13.500 rpm dan mintak bunga matahari secara perlahan terus ditambahkan ke dalam pencampuran selama 3 menit pada 13.500 rpm.  Distribusi ukuran partikel Distribusi ukuran partikel sampel diukur menggunakan hamburan cahaya statis. Indeks bias partikel ditetapkan1,5 dan indeks bias dispersant di 1,33. Bahan dan Metode
  • 8.  Karakterisasi reologi emulsi Emulsi diukur pada 20 ºC dengan TA pendapatan HR- 2 Rheometer dilengkapi dengan geometri silinder aluminium (bob berdiameter 27,96 mm, panjang bob 42.00 mm) dengan diameter 30,38 mm.  Emulsi pengujian stabilitas Emulsi yang diperoleh dibiarkan pada 20 ºC untuk jangka waktu sampai dengan 14 hari. Distribusi ukuran tetesan minyak ditentukan oleh Laser hamburan cahaya pada hari 0 dan hari ke-14 dan D32 nilai- nilai yang dibandingkan indeks stabilitas emulsi didefiniskan dengan ESI ≤ 1.  Pengukuran mikroskop optik Sebuah Axioskop 2 dari Zeiss digunakan dalam kombinasi dengan Invenio 5SII kamera dari DeltaPix untuk menangkap gambar dari emulsi sampel. Pembesaran ditetapkan pada 100. Bahan dan Metode
  • 9.  CLSM pencitraan 0,1 mL larutan pewarna (0,1% Cepat Hijau FCF untuk protein, dan 0,1% Kongo Merah untuk Selulosa, dengan kedua dari SigmaeAldrich dengan Kemurnian > 97%) dicampur dengan 10 mL emulsi. Sekitar 0,1 mL emulsi bernoda terjepit di antara dua coverslips kaca dan ditempatkan di bawah 40x perendaman minyak (NA ¼ 1,30) untuk pencitraan.  Analisis statistik Semua parameter fungsi setidaknya diukur dalam rangkap 2 dan dalam rangkap tiga jika dimungkinkan. Bahan dan Metode
  • 10. Sifat pengemulsi dari serat bulir jeruk Ketahanan air dan kapasitas ikatan minyak diukur untuk kedua serat. Tidak ada perbedaan yang signifikan dapat diamati antara mereka untuk kapasitas menahan air. Namun, perbedaan yang signifikan diamati antara dua serat dalam hal kapasitas mengikat minyak. Hasilnya diringkas dalam Tabel 1. Fig. 1.Optical microscopy image of the obtained emulsions respectively made with functionalized (left) and non-functionalized (right) orange pulpfibers.
  • 11.  Pengaruh aktivasi serat dan konsentrasi pada emulsi Dampak aktivasi serat dan konsentrasi pada ukuran partikel dari 15% berat minyak bunga matahari dalam air emulsi diproduksi menggunakan Tekanan tinggi homogenizer dalam kondisi homogenisasi standar (6000 psi, 1 pass). Penurunan Sauter berarti diameter partikel (D32) dengan konsentrasi serat meningkat diamati selama dua serat. Ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa luas permukaan yang lebih besar dapat distabilkan selama homogenisasi karena meningkatnya jumlah permukaan serat aktif.  Dampak dari kondisi homogenisasi dalam formasi emulsi dan reologi. Dalam masa sekarang, 15 wt% minyak-dalam-air emulsi mengandung 3 wt% serat adalah homogenya pada tekanan berkisar dari 500 psi sampai 10000 psi. Sauter berarti diameter tetesan minyak yang telah ditentukan dan logaritma diameter telah direncanakan terhadap tekanan logaritma.
  • 12.  Reologi emulsi dibuat dengan kandungan serat yang berbeda Viskoelastik modulus penyimpanan yang linier dari emulsi dibuat dengan kandungan serat yang berbeda, keduanya baik yang difungsikan dan tidak difungsikan, diukur (pada grafik). Dua garis singgung yang dicocokkan baik dalam rezim konsentrasi rendah dan tinggi dan titik persimpangan memberikan nilai untuk konsentrasi kemasan tertutup c *. Nilai 3.10 wt% dan 4,69 wt% ditemukan untuk serat yang difungsikan dan serat yang tidak difungsikan secara berurutan. C * dari emulsi serat yang difungsikan mirip dengan nilai 3,04 wt% yang ditemukan untuk serat suspensi yang difungsikan (Debon et al., 2012). Namun, c * dari emulsi serat yang non-difungsikan jauh lebih tinggi dari suspensi yang seharusnya (4,04 wt%).
  • 13.  Stabilitas emulsi sebagai fungsi konsentrasi serat Stabilitas emulsi minyak berat 15% dibuat dengan berbagai konsentrasi serat diamati selama 2 minggu pada suhu kamar. indeks stabilitas emulsi (ESI) dihitung (pada grafik). Emulsi serat difungsikan mengandung 0,1% berat dan 0,3% berat serat yang tidak stabil selama skala waktu dari bereksperimen dan nilai-nilai ESI masing-masing yang ditetapkan pada 0.
  • 14.  CLSM pencitraan sebagai pemetaan struktural Gambar CLSM dikumpulkan pada dua kali dua emulsi dibuat dengan serat non-difungsikan dan difungsikan untuk memastikan reproduktifitas. Gambar di bawah ini menunjukkan distribusi dari serat selulosa, protein dan tetesan minyak dalam emulsi serat non-difungsikan. Tetesan minyak tidak menunjukkan distribusi seragam dengan ukuran mulai dari 5 sampai 30 mm. Fungsional
  • 15. Kesimpulan Penelitian ini menunjukan sifat aktif permukaan serat bulir jeruk kering, yang secara signifikan meningkat oleh penerapan perawatan pra-aktif. Dalam hal ini, emulsi halus yang terdispersi dapat diperoleh dengan ukuran tetesan yang lebih rendah dari 5mm. Dalam hal ini tampak bahwa ada interaksi antara minyak dan serat, mengakibatkan G’ meningkat dibandingkan dengan suspensi yang tanpa minyak. Pencitraan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM) menunjukkan ketersediaan yang lebih tinggi dari protein dalam emulsi pra-aktif sebagaimana perpindahannya terhadap minyak-air. Menariknya protein nampaknya masih terikat pada partikel selulosa, yang diperkirakan bahwa penambahan terakhir memberikan energi tambahan pada stabilitas interfase minyak. Hasil ini menunjukkan bahwa protein endogen yang paling berperan untuk reduksi dalam ukuran tetesan emulsi minyak, sedangkan selulosa memastikan kestabilan yang cukup seiring waktu.