SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 5
PENDAHULUAN 
Sejauh ini telah dibahas ikatan kovalen dan beberapa 
kekhasan senyawaan ion sederhana, yaitu yang hanya terdiri 
atas kation monoatom seperti Na+ atau Ca2+ , dan anion 
monoatom seperti F- atau O2-. 
Kimia kation umumnya disebut kimia koordinasi.
Istilah penting yang perlu ditetapkan dulu ialah ligan, yaitu 
anion dan gugus lain yang terikat pada ion logam. Anion-anion 
dapat dikelompokkan sebagai berikut : 
1. Anion sederhana seperti O2-, F-, atau CN- 
2. Anion okso diskret seperti NO3 
-, atau SO4 
2-. 
3. Anion polimer okso seperti silikat, borat atau fosfat 
terkondendasi. 
4. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan kompleks 
anion yang mengandung anion.
Anion – anion yang Mengandung 
Oksigen 
(Ion OksidadanHidroksida) 
 Oksida adalah senyaw 
a kimia yang 
sedikitnya 
mengandung sebuah 
atom oksigen serta 
sedikitnya sebuah 
unsur lain. Oksida 
terbentuk ketika 
unsur-unsur 
dioksidasi oleh 
oksigen di udara. 
 Pembakaran 
hidrokarbon 
menghasilkan 
dua oksida 
utama karbon 
, karbon 
monoksida, 
dan karbon 
dioksida.
Oksida ion berfungsi sebagai anhidrida 
basa. Jika tidak larut dalam air, oksida 
tersebut biasanya larut dalam asam. 
Misalnya : 
MgO(s) + 2H+(aq) Mg2+(aq) + H2O(l) Oksida amfoter berlaku sebagai 
basa terhadap asam kuat dan 
sebagai asam terhadap basa 
kuat.
 Hidroksida adalah suatu ion poliatomik yang 
terdiri dari oksigen dan hidrogen (OH−). 
 Ion ini bermuatan −1 dan merupakan salah satu 
ion poliatomik yang paling sederhana. 
 Sebagian besar hidroksida tidak larut dalam air. 
 Suatu kelompok basa yang mengandung 
hidroksida disebut basa hidroksida.
Basa ini akan terdisosiasi di 
dalam air menjadi satu kation dan satu atau 
lebih ion hidroksida sehingga 
menjadikan larutan tersebut bersifat basa. 
Proses ini membentuk alkali hidroksida, yang 
dapat menjalani 
reaksi netralisasi dengan asam. 
Secara umum, reaksi asam-alkali dapat 
disederhanakan menjadi: 
OH− 
(aq) + H+ 
aq) → H2O(cair) 
dengan melepaskan ion spektator.
5-3 Anion Okso Berinti Satu 
• Anion okso diskret pada dasarnya di bentuk oleh unsur-unsur, 
B C N 
Si P S Cl 
As Se Br 
Te I 
Dan Unsur-Unsur transisi, 
V Cr Mn Fe 
Mo Tc Ru 
W Re Os
• Asam okso dari karbon 
• ion karbonat dan ion bikarbonat, keduanya 
terdapat dalam padatan ion krinstal dan dalam 
larutan netral atau alkali. Terdapat banyak 
karbonat alami, beberapa di antaranya sangat 
penting seperti misalnya batu kapur CaCO3.
• Anion okso dari 
nitrogen, Nitrit NO2̄ 
umumnya terdapat 
hanya sebagai anion 
anion dalam NaNO2 
atau KNO2. Ion tersebut 
• Anion Okso dari fosfor, 
anion jenis ini cukup 
banyak namun anion P ͮ 
yang berasal dari asam 
berbasa tiga , asam 
ortofosfat H3PO4 atau O = 
P(OH)3 adalah yang 
paling penting. Ortofosfat 
mempunyai gugus PO4 
tetrahedral.
• Anion Okso dari belerang, ion sulfat membentuk 
banyak kompleks yang terkoordinasi kepada ion 
logam melalui satu atom oksigen, dua atom 
oksigen, atau berfungsi sebagai jembatan antara 
dua atom logam. 
• Anion Okso dari Halogen , Klorat,bromat dan 
iodat ion XO3- yang pyramidal terutama sekali di 
jumpai pada garam logam alkali. Iodat ion +4 dari 
Ce, Zr, Hf, Th dan sebagainya dapat di endapkan 
dari HNO3 6 M dan merupakan cara-cara 
pemisahan unsure-unsur tersebut
• Anion okso logam transisi, 
anion okso tetrahedral, 
sebagai anion jarang di 
gunakan. Yang paling di kenal 
adalah permangCrO4 ²̄ , yaitu 
ion – ion yang banyak di 
gunakan bukan sebagai anion 
melainkan sebagai 
pengoksidasi.
5-4 Anion Okso Berinti Banyak 
• Silikat dan borat 
• Silikat dibangun atas dasar penggunaan bersama atom-atom 
oksigen dari satuan SiO4 tetrahedral. Begitupula borat di 
bentuk dari satuan BO3 planar, atau kadang-kadang dari 
satuan BO4 tetrahedral.
• Fosfat terpolimer dan Terkomdensasi 
• Anion ortofosfat juga dapat dihubungkan 
melalui jembatan oksigen. Anion polimer yang 
terjadi di sebut metafosfat bila siklik atau 
polifosfat bila linear. 
• Fosfat polimer banyak dipakai sebagai 
pelembut air, karena dapat membentuk 
kompleks yang larut dengan kalsium dan 
logam lain.
• Fosfat terkondensasi biasanya di buat 
melalui dehidrasi ortofosfat pada 
berbagai kondisi suhu (300-1200 
derajat), juga melalui dehidrasi yang 
sesuai dari spesies terhidrat. 
• Polianion Logam Transisi 
Anion okso dari V ͮ , Nbͮ , Ta ͮ , Mo 
VI dan W VI membentuk sederet ion 
isopoli dan heteropoli. Keduanya terbentuk 
dengan menggunakan bersama atom 
oksigen padan Oktahedra MO6, yaitu 
dengan menggunkan bersama sudut-sudut 
dan sisi-sisi, tetapi tidak pada bidang-bidang.
5-5 Halida 
Ionik 
Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah 
salah satu atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya 
atau radikal yang mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil 
daripada atom halogen, untuk membentuk 
senyawa fluorida, klorida,bromida, iodida, atau astatin.
• Kebanyakan halida logam dengan tingkat oksidasi +1, 
+2, +3 lebih banyak bersifat ion. 
• Fluorida dengan tingkat oksidasi tinggi seringkali 
terhidrolisis oleh air, misalnya, 4RuF5 + 10H2O 
3RuO2 + RuO4 + 20HF 
• Reaksi ini sangat condong ke kanan, karena 
kestabilan oksida yang tinggi dan disosiasi HF yang 
kecil dalam larutan akua. 
• Halida yang lebih rendah cenderung bersifat ion, 
sedangkan halida yang lebih tinggi cenderung bersifat 
kovalen.
• Kebanyakan halida ionik larut dalam air menghasilkan ion logam 
terhidrasi dan ion halida. Namun unsur-unsur lantanida dan aktinida 
dengan tingkat oksidasi +3 dan +4 membentuk fluorida yang tidak 
larut dalam air. 
• Halida yang lebih bersifat ion, urutan kelarutannya : 
Iodida>bromida> Klorida> Fluorida 
• Jika sifat kovalen lebih penting, urutannya akan terbalik. 
• Faktor penentu tingkat kelarutan adalah energi kisi, yang akan naik 
bila jari-jari ion turun.
5-6 Anion Kompleks 
• Anion-anion halogeno terbentuk oleh adanya interaksi dari 
halida-halida dari logam dan non logam yang bertindak sebagai 
asam lewis terhadap halida yang bertindak sebagai basa : 
AlCl + Cl- = AlCl4 
- 
FeCl3 + Cl- = FeCl4- 
BF3 +F- = BF4 
- 
PF5 + F- = PF6 
- 
Halida
Dalam membahas kestabilan ion-ion kompleks 
dalam larutan, sangat penting untuk mengenali : 
a. Kestabilan 
Kompleks, tidak saja 
termasuk kekuatan 
ikatan dari M-X, 
namun juga 
kestabilan relatifnya 
terhadap kestabilan 
ikatan ion pelarut. 
b. Secara umum, 
urutan kompleks yang 
akan terjadi, Mn + 
(aq), MX(n-1) + (aq), 
MX2 
(n-2)+ (aq),... 
MXx 
(n-x)+ (aq) dimana 
x adalah jumlah 
koordinasi maksimum 
dari ion logam.
5-7 Pseudohalida 
Pseudohalida adalah senyawaan yang mengandung dua atau lebih 
atom yang mempunyai sifat mirip dengan halogen. 
Contoh dari pseudohalida yaitu 
sianida CN-, sianat OCN-, 
thiosianat SCN-.
Ion-ion pseudohalida adalah ligan yang baik. Untuk sianat san thiosianat 
kedua mempunyai dua kemungkinan pengikatan melalui N atau melalui O 
atau S. Untuk sianidabagak berbeda dalam hal pembentukan kompleks 
sianida yang dibatasi untuk logam transisi blok d dan Zn,Cd,Hg. Hal ini 
menunjukkan bahwa ikatan penerima-π penting dalam ikatan CN- dengan 
logam.
5-8. Ion-ion Sulfida dan Hidrosulfida 
Hanya alkali dan alkali tanah yang membentuk sulfida yang 
mengandung ion S2-. Hanya sulfida inilah yang tidak larut dalam air. 
Meskipun S2- tidak terhidrolisis sempurna seperti O2- namun pada 
dasarnya hanya ion SH- yang ada dalam larutan aqua.
Sehubungan dengan rendahnya 
tetapan disosiasi kedua dari H2S. 
Ion S2- ada dalam larutan basa 
kuat, namun tidak dapat dideteksi 
dalam larutan yang kurang 
kebasaannya dari 8M, NaOH 
sehubungan dengan reaksi berikut 
S2- + H2O  SH- + OH-K= 
1 
Ion Polisulfida Sn 
2- terbentuk 
bila larutan alkali sulfida 
dididihkan dengan sulfur. 
Garamnya dapat dikristalkan. 
Ion-ionnnya mengandung 
rangkaian cincin atom-atom 
sulfur seperti pada struktur S4 
2- .
Kimia anion

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copyIdentifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
Ratna Kristiani
 
Hidrolisis.ppt
Hidrolisis.pptHidrolisis.ppt
Hidrolisis.ppt
Muqoffi Arkham
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
Rr-Clara Adelina P
 
Analisa gravimetri1
Analisa gravimetri1Analisa gravimetri1
Analisa gravimetri1
Indriati Dewi
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
Adam Budiman
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
Joni Rahman
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
Afif Randika
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Firda Shabrina
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Ernalia Rosita
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
Faiprianda Assyari Rahmatullah
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimiaAsep Suryatna
 
Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik
Meilani Kharlia Putri
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
Kustian Permana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
Fransiska Puteri
 
Halogen
HalogenHalogen
Analisa kation dan anion
Analisa kation dan anionAnalisa kation dan anion
Analisa kation dan anion
Purna Pirdaus
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copyIdentifikasi anion co3, hco3, tiosulfat   copy
Identifikasi anion co3, hco3, tiosulfat copy
 
Hidrolisis.ppt
Hidrolisis.pptHidrolisis.ppt
Hidrolisis.ppt
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Analisa gravimetri1
Analisa gravimetri1Analisa gravimetri1
Analisa gravimetri1
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia5.reaksi reaksi kimia
5.reaksi reaksi kimia
 
Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Analisa kation dan anion
Analisa kation dan anionAnalisa kation dan anion
Analisa kation dan anion
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 

Similar to Kimia anion

Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan airnovynur
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan airnovynur
 
5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx
5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx
5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx
IzatulAzalia
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
Umi Dahr
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
14081994
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
14081994
 
REAKSI KIMIA
REAKSI KIMIAREAKSI KIMIA
REAKSI KIMIA
Andi Himyatul Hidayah
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
Nurkhalifah Anwar
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
Uny Pramudhita
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Nita Amafilia
 
reaksi-oksidasi-reduksi.ppt
reaksi-oksidasi-reduksi.pptreaksi-oksidasi-reduksi.ppt
reaksi-oksidasi-reduksi.ppt
aprilyatisusantii
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
Su To
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
UNIMUS
 
Power point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigenPower point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigenTya Caiianqk MlLeqqa
 
Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)Eko Supriyadi
 
Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)EKO SUPRIYADI
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
SMAN 2 Dumai
 

Similar to Kimia anion (20)

Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Anor ii bab123siap cetak
Anor ii bab123siap cetakAnor ii bab123siap cetak
Anor ii bab123siap cetak
 
5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx
5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx
5. SENYAWA KOMPLEKS.pptx
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
KIMIA UNSUR by: XII IPA 4
 
Reaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basaReaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basa
 
REAKSI KIMIA
REAKSI KIMIAREAKSI KIMIA
REAKSI KIMIA
 
Konsep Alkali
Konsep AlkaliKonsep Alkali
Konsep Alkali
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
reaksi-oksidasi-reduksi.ppt
reaksi-oksidasi-reduksi.pptreaksi-oksidasi-reduksi.ppt
reaksi-oksidasi-reduksi.ppt
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Power point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigenPower point kimia nitrogen dan oksigen
Power point kimia nitrogen dan oksigen
 
Bab4
Bab4Bab4
Bab4
 
Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)
 
Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)Reaksi oksidasi-reduksi (1)
Reaksi oksidasi-reduksi (1)
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
 

Recently uploaded

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Kimia anion

  • 1.
  • 3. PENDAHULUAN Sejauh ini telah dibahas ikatan kovalen dan beberapa kekhasan senyawaan ion sederhana, yaitu yang hanya terdiri atas kation monoatom seperti Na+ atau Ca2+ , dan anion monoatom seperti F- atau O2-. Kimia kation umumnya disebut kimia koordinasi.
  • 4. Istilah penting yang perlu ditetapkan dulu ialah ligan, yaitu anion dan gugus lain yang terikat pada ion logam. Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Anion sederhana seperti O2-, F-, atau CN- 2. Anion okso diskret seperti NO3 -, atau SO4 2-. 3. Anion polimer okso seperti silikat, borat atau fosfat terkondendasi. 4. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion.
  • 5. Anion – anion yang Mengandung Oksigen (Ion OksidadanHidroksida)  Oksida adalah senyaw a kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta sedikitnya sebuah unsur lain. Oksida terbentuk ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara.  Pembakaran hidrokarbon menghasilkan dua oksida utama karbon , karbon monoksida, dan karbon dioksida.
  • 6. Oksida ion berfungsi sebagai anhidrida basa. Jika tidak larut dalam air, oksida tersebut biasanya larut dalam asam. Misalnya : MgO(s) + 2H+(aq) Mg2+(aq) + H2O(l) Oksida amfoter berlaku sebagai basa terhadap asam kuat dan sebagai asam terhadap basa kuat.
  • 7.  Hidroksida adalah suatu ion poliatomik yang terdiri dari oksigen dan hidrogen (OH−).  Ion ini bermuatan −1 dan merupakan salah satu ion poliatomik yang paling sederhana.  Sebagian besar hidroksida tidak larut dalam air.  Suatu kelompok basa yang mengandung hidroksida disebut basa hidroksida.
  • 8. Basa ini akan terdisosiasi di dalam air menjadi satu kation dan satu atau lebih ion hidroksida sehingga menjadikan larutan tersebut bersifat basa. Proses ini membentuk alkali hidroksida, yang dapat menjalani reaksi netralisasi dengan asam. Secara umum, reaksi asam-alkali dapat disederhanakan menjadi: OH− (aq) + H+ aq) → H2O(cair) dengan melepaskan ion spektator.
  • 9. 5-3 Anion Okso Berinti Satu • Anion okso diskret pada dasarnya di bentuk oleh unsur-unsur, B C N Si P S Cl As Se Br Te I Dan Unsur-Unsur transisi, V Cr Mn Fe Mo Tc Ru W Re Os
  • 10. • Asam okso dari karbon • ion karbonat dan ion bikarbonat, keduanya terdapat dalam padatan ion krinstal dan dalam larutan netral atau alkali. Terdapat banyak karbonat alami, beberapa di antaranya sangat penting seperti misalnya batu kapur CaCO3.
  • 11. • Anion okso dari nitrogen, Nitrit NO2̄ umumnya terdapat hanya sebagai anion anion dalam NaNO2 atau KNO2. Ion tersebut • Anion Okso dari fosfor, anion jenis ini cukup banyak namun anion P ͮ yang berasal dari asam berbasa tiga , asam ortofosfat H3PO4 atau O = P(OH)3 adalah yang paling penting. Ortofosfat mempunyai gugus PO4 tetrahedral.
  • 12. • Anion Okso dari belerang, ion sulfat membentuk banyak kompleks yang terkoordinasi kepada ion logam melalui satu atom oksigen, dua atom oksigen, atau berfungsi sebagai jembatan antara dua atom logam. • Anion Okso dari Halogen , Klorat,bromat dan iodat ion XO3- yang pyramidal terutama sekali di jumpai pada garam logam alkali. Iodat ion +4 dari Ce, Zr, Hf, Th dan sebagainya dapat di endapkan dari HNO3 6 M dan merupakan cara-cara pemisahan unsure-unsur tersebut
  • 13. • Anion okso logam transisi, anion okso tetrahedral, sebagai anion jarang di gunakan. Yang paling di kenal adalah permangCrO4 ²̄ , yaitu ion – ion yang banyak di gunakan bukan sebagai anion melainkan sebagai pengoksidasi.
  • 14. 5-4 Anion Okso Berinti Banyak • Silikat dan borat • Silikat dibangun atas dasar penggunaan bersama atom-atom oksigen dari satuan SiO4 tetrahedral. Begitupula borat di bentuk dari satuan BO3 planar, atau kadang-kadang dari satuan BO4 tetrahedral.
  • 15. • Fosfat terpolimer dan Terkomdensasi • Anion ortofosfat juga dapat dihubungkan melalui jembatan oksigen. Anion polimer yang terjadi di sebut metafosfat bila siklik atau polifosfat bila linear. • Fosfat polimer banyak dipakai sebagai pelembut air, karena dapat membentuk kompleks yang larut dengan kalsium dan logam lain.
  • 16. • Fosfat terkondensasi biasanya di buat melalui dehidrasi ortofosfat pada berbagai kondisi suhu (300-1200 derajat), juga melalui dehidrasi yang sesuai dari spesies terhidrat. • Polianion Logam Transisi Anion okso dari V ͮ , Nbͮ , Ta ͮ , Mo VI dan W VI membentuk sederet ion isopoli dan heteropoli. Keduanya terbentuk dengan menggunakan bersama atom oksigen padan Oktahedra MO6, yaitu dengan menggunkan bersama sudut-sudut dan sisi-sisi, tetapi tidak pada bidang-bidang.
  • 17. 5-5 Halida Ionik Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah salah satu atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk senyawa fluorida, klorida,bromida, iodida, atau astatin.
  • 18. • Kebanyakan halida logam dengan tingkat oksidasi +1, +2, +3 lebih banyak bersifat ion. • Fluorida dengan tingkat oksidasi tinggi seringkali terhidrolisis oleh air, misalnya, 4RuF5 + 10H2O 3RuO2 + RuO4 + 20HF • Reaksi ini sangat condong ke kanan, karena kestabilan oksida yang tinggi dan disosiasi HF yang kecil dalam larutan akua. • Halida yang lebih rendah cenderung bersifat ion, sedangkan halida yang lebih tinggi cenderung bersifat kovalen.
  • 19. • Kebanyakan halida ionik larut dalam air menghasilkan ion logam terhidrasi dan ion halida. Namun unsur-unsur lantanida dan aktinida dengan tingkat oksidasi +3 dan +4 membentuk fluorida yang tidak larut dalam air. • Halida yang lebih bersifat ion, urutan kelarutannya : Iodida>bromida> Klorida> Fluorida • Jika sifat kovalen lebih penting, urutannya akan terbalik. • Faktor penentu tingkat kelarutan adalah energi kisi, yang akan naik bila jari-jari ion turun.
  • 20. 5-6 Anion Kompleks • Anion-anion halogeno terbentuk oleh adanya interaksi dari halida-halida dari logam dan non logam yang bertindak sebagai asam lewis terhadap halida yang bertindak sebagai basa : AlCl + Cl- = AlCl4 - FeCl3 + Cl- = FeCl4- BF3 +F- = BF4 - PF5 + F- = PF6 - Halida
  • 21. Dalam membahas kestabilan ion-ion kompleks dalam larutan, sangat penting untuk mengenali : a. Kestabilan Kompleks, tidak saja termasuk kekuatan ikatan dari M-X, namun juga kestabilan relatifnya terhadap kestabilan ikatan ion pelarut. b. Secara umum, urutan kompleks yang akan terjadi, Mn + (aq), MX(n-1) + (aq), MX2 (n-2)+ (aq),... MXx (n-x)+ (aq) dimana x adalah jumlah koordinasi maksimum dari ion logam.
  • 22. 5-7 Pseudohalida Pseudohalida adalah senyawaan yang mengandung dua atau lebih atom yang mempunyai sifat mirip dengan halogen. Contoh dari pseudohalida yaitu sianida CN-, sianat OCN-, thiosianat SCN-.
  • 23. Ion-ion pseudohalida adalah ligan yang baik. Untuk sianat san thiosianat kedua mempunyai dua kemungkinan pengikatan melalui N atau melalui O atau S. Untuk sianidabagak berbeda dalam hal pembentukan kompleks sianida yang dibatasi untuk logam transisi blok d dan Zn,Cd,Hg. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan penerima-π penting dalam ikatan CN- dengan logam.
  • 24. 5-8. Ion-ion Sulfida dan Hidrosulfida Hanya alkali dan alkali tanah yang membentuk sulfida yang mengandung ion S2-. Hanya sulfida inilah yang tidak larut dalam air. Meskipun S2- tidak terhidrolisis sempurna seperti O2- namun pada dasarnya hanya ion SH- yang ada dalam larutan aqua.
  • 25. Sehubungan dengan rendahnya tetapan disosiasi kedua dari H2S. Ion S2- ada dalam larutan basa kuat, namun tidak dapat dideteksi dalam larutan yang kurang kebasaannya dari 8M, NaOH sehubungan dengan reaksi berikut S2- + H2O  SH- + OH-K= 1 Ion Polisulfida Sn 2- terbentuk bila larutan alkali sulfida dididihkan dengan sulfur. Garamnya dapat dikristalkan. Ion-ionnnya mengandung rangkaian cincin atom-atom sulfur seperti pada struktur S4 2- .