Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lingkungan akibat populasi manusia yang semakin besar. Kerusakan tersebut meliputi penebangan hutan, pembangunan pemukiman, polusi udara dan air, serta rusaknya ekosistem akibat aktivitas manusia. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya pelestarian lingkungan melalui kebijakan dan undang-undang.
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut pada Tataran Konvensi IDidi Sadili
Â
Keanekaragaman diantara makhluk hidup dari daratan, lautan, dan ekosistem akuatik, serta kompleksitas ekologinya yang merupakan bagian dari keanekaraman.
Keanekaragaman hayati mencakup : keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman genetika
Upaya Mitigasi dan Perubahan Iklim dengan Pemanfaatan Mangrove (Climate Chang...CIFOR-ICRAF
Â
Presented by Fegi Nurhabni, S.T., M.T., M.Sc. – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) in sub-national workshop on Increasing Capacity of Local Community and Sub-National Government on Mangrove Restoration and Food Security on 12 July 2022
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena salah satunya menyangkut kesehatan dalam kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut pada Tataran Konvensi IDidi Sadili
Â
Keanekaragaman diantara makhluk hidup dari daratan, lautan, dan ekosistem akuatik, serta kompleksitas ekologinya yang merupakan bagian dari keanekaraman.
Keanekaragaman hayati mencakup : keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman genetika
Upaya Mitigasi dan Perubahan Iklim dengan Pemanfaatan Mangrove (Climate Chang...CIFOR-ICRAF
Â
Presented by Fegi Nurhabni, S.T., M.T., M.Sc. – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) in sub-national workshop on Increasing Capacity of Local Community and Sub-National Government on Mangrove Restoration and Food Security on 12 July 2022
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena salah satunya menyangkut kesehatan dalam kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Ferdiana Agustin
Â
dalam melakukan pembenihan Ikan Nila, untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus atau terstruktur pada target pembenihan. Pembenihan Ikan Nila yang baik dapat dilakukan meskipun tidak dengan alat-alat atau teknologi modern, melainkan dengan alat-alat yang sederhana, dan sesuai dengan aturan-aturan teknik pembenihan Ikan Nila yang tepat.
Kegiatan perikanan budidaya dikenal baik
menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan tingkat limbah organik dan bahan
beracun dalam industri budidaya. Seiring dengan perkembangan budidaya perikanan yang
intensif di Cina, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan dampak dari limbah
budidaya yang semakin meningkat baik terhadap produktivitas internal sistem budidaya dan
terhadap ekosistem perairan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, jelas bahwa proses
pengelolaan limbah yang sesuai sangat diperlukan untuk pengembangan budidaya
perikanan yang berkelanjutan. Tinjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi status terkini
perikanan budidaya dan produksi limbah perikanan budidaya di Cina
Tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan biotik yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi bermacam makhluk hidup, salah satunya adalah fauna tanah.
Keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis hewan tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik (Sugiyarto, 2007).
Fauna tanah yang ada dalam tumpukan serasah daun di Rumah Kompos Unesa terdiri dari:
Ulat Gagak (Polydesmida sp.)
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)
Keong Semak (Bradybaena similaris)
Larva Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Kaki Seribu (Trigoniulus corrallinus)
Semut (Oechophila smaragdina)
Kutu Kayu (Oniscidea)
Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Fauna dengan kelimpahan terbanyak adalah ulat gagak, semut, dan kutu kayu dengan jumlah tidak terhingga.
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi, seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah masalah perubahan iklim global dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan masalah secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Perubahan Iklim ?
2. Apakah tanda-tanda perubahan iklim global ?
3. Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global ?
4. Apakah dampak dari perubahan iklim global ?
5. Bagaimanakah pengendalian perubahan iklim ?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perubahan Iklim
2. Mengetahui tanda-tanda perubahan iklim global
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global
4. Mengetahui dampak dari perubahan iklim global
5. Mengetahui bagaimana cara pengendalian perubahan iklim
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Ferdiana Agustin
Â
dalam melakukan pembenihan Ikan Nila, untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus atau terstruktur pada target pembenihan. Pembenihan Ikan Nila yang baik dapat dilakukan meskipun tidak dengan alat-alat atau teknologi modern, melainkan dengan alat-alat yang sederhana, dan sesuai dengan aturan-aturan teknik pembenihan Ikan Nila yang tepat.
Kegiatan perikanan budidaya dikenal baik
menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan tingkat limbah organik dan bahan
beracun dalam industri budidaya. Seiring dengan perkembangan budidaya perikanan yang
intensif di Cina, menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan dampak dari limbah
budidaya yang semakin meningkat baik terhadap produktivitas internal sistem budidaya dan
terhadap ekosistem perairan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, jelas bahwa proses
pengelolaan limbah yang sesuai sangat diperlukan untuk pengembangan budidaya
perikanan yang berkelanjutan. Tinjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi status terkini
perikanan budidaya dan produksi limbah perikanan budidaya di Cina
Tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari gabungan antara lingkungan abiotik dan biotik yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi bermacam makhluk hidup, salah satunya adalah fauna tanah.
Keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis hewan tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik (Sugiyarto, 2007).
Fauna tanah yang ada dalam tumpukan serasah daun di Rumah Kompos Unesa terdiri dari:
Ulat Gagak (Polydesmida sp.)
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)
Keong Semak (Bradybaena similaris)
Larva Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Kaki Seribu (Trigoniulus corrallinus)
Semut (Oechophila smaragdina)
Kutu Kayu (Oniscidea)
Kumbang Tanduk (Tenebrio molitor)
Fauna dengan kelimpahan terbanyak adalah ulat gagak, semut, dan kutu kayu dengan jumlah tidak terhingga.
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi, seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah masalah perubahan iklim global dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan masalah secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Perubahan Iklim ?
2. Apakah tanda-tanda perubahan iklim global ?
3. Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global ?
4. Apakah dampak dari perubahan iklim global ?
5. Bagaimanakah pengendalian perubahan iklim ?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perubahan Iklim
2. Mengetahui tanda-tanda perubahan iklim global
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global
4. Mengetahui dampak dari perubahan iklim global
5. Mengetahui bagaimana cara pengendalian perubahan iklim
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
ï‚¢ Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
ï‚¢ Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah,
air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan
dan hewan, termasuk manusia).
ï‚¢ Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik
berpengaruh dan dipengaruhi manusia.
4. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
ï‚¢ Keseimbangan lingkungan secara alami dapat
berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-
komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan
berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan
energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat
berlangsung.
ï‚¢ Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi
perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen
atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem.
Salah satu faktor penyebab gangguan adalah polusi di
samping faktor-faktor yang lain.
5. PERUBAHAN LINGKUNGAN
ï‚¢ Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan.
ï‚¢ Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup
manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap
keseimbangan karena sebagian dari komponen
lingkungan menjadi berkurang fungsinya.
ï‚¢ Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur
tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami.
ï‚¢ Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun
akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.
6. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT
POPULASI MANUSIA
Contohnya : penebangan hutan, pembangunan
pemukiman, penerapan intensifikasi pertanian,
pencemaran air sungai, pencemaran air laut,
rusaknya terumbu karang, pencemaran udara,
dll.
7. PENEBANGAN HUTAN SECARA LIAR
ï‚¢ Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan
sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan
menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan
dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain
adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di
tengah pemukiman manusia karena semakin
sempitnya habitat hewan-hewan tersebut.
8. PEMBANGUNAN PEMUKIMAN
ï‚¢ Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah
yang subur merupakan salah satu tuntutan
kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi
manusia, lahan yang semula produktif menjadi
tidak atau kurang produktif.
ï‚¢ Pembangunan jalan kampung dan desa dengan
cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap
ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan
lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu,
tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air
sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan
fotosintesis.
9. PENERAPAN INTENSIFIKASI PERTANIAN
ï‚¢ Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca
usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi,
sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
ï‚¢ Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat
menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit
unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya
ditanami satu macam tanaman, disebut pertaniantipe
monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman
sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk
diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil.
Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah
terjadinya ledakan hama.
10. PENCEMARAN AIR SUNGAI
pencemaran air sungai disebabkan karena
pembuangan limbah pabrik dan sampah sampah
kesungai.akibatnya terjadi penyakit dan makhluk
hidup yang ada disungai mati dan airnya pun tidak
dapat dikonsumsi lagi oleh manusia.cara
penanggulangannya yaitu dengan cara tidak
membungang sampah sembarangan , jangan
membuang limbah kesungai dan melakukan
penyaringan .
11. RUSAKNYA TERUMBU KARANG
Penyebab rusaknya terumbu karang yaitu:
ï‚¢ Penggunaan bahan peledak, jala tarik, dan racun utuk menangkap ikan
ï‚¢ Pencemaran dengan tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal dan pelemparan
jangkar reklamasi, serta penambangan pasir
ï‚¢ Pembuangan limbah padat atau cair rumah tangga dan industri ke dalam perairan
Akibat dari rusaknya terumbu karang yaitu:
ï‚¢ .Biota laut kehilangan Tempat Tinggal untuk berkembang biak dan tempat mencari
makanan
ï‚¢ Penurunan produksi Ikan yang akan berpengaruh pada sektor sektor industri terkait
seperti ekspor ikan, mutiara, wisata bahari, obat obatan, pakan ternak dan kosmetik
ï‚¢ .Hilangnya terumbu karang sebagai penahan pesisir pantai dari hempasan ombak.
12. Akibat dari rusaknya terumbu karang yaitu:
ï‚¢ Biota laut kehilangan Tempat Tinggal untuk berkembang biak
dan tempat mencari makanan
ï‚¢ Penurunan produksi Ikan yang akan berpengaruh pada sektor
sektor industri terkait seperti ekspor ikan, mutiara, wisata
bahari, obat obatan, pakan ternak dan kosmetik
ï‚¢ Hilangnya terumbu karang sebagai penahan pesisir pantai
dari hempasan ombak
Cara menanggulanginya yaitu:
ï‚¢ Tidak membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak
sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di
bawahnya.
ï‚¢ Tidak melakukan penambangan secara sembarangan
ï‚¢ Tidak melakukan pembangunan pemukiman diareal sekitar
terumbu karang
ï‚¢ Tidak melakukan reklamasi pantai secara sembarangan
ï‚¢ Menjaga kondisi perairan agar bebas dari polusi
ï‚¢ Tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang salah,
seperti pemakaian bom ikan
13. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara terjadi karena adanya asap
asap kendaraan dan juga asap pabrik,dsb.akibat
terjadinya pencemaran udara ini adalah suhu
dibumi akan menjadi lebih tinggi karena lapisan
ozon menipis, terjadinya hujan asam,dan lain lain .
Cara penanggulangannya yaitu dengan cara
mencari atau menggunakan alternative bahan
bakar lainnya seperti tenaga surya.
14. USAHA UNTUK PELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan
meluas, perlu di antisipasi dengan berbagai
upaya. Beberapa usaha yang perlu di lakukan
antara lain :
a.) Penebangan pohon dan penanaman kembali.
b.) Memperketat pengawasan terhadap
penebangan-penebangan liar, dan
memberikan hukuman yang berat kepada
mereka yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
15. c.) Pohon yang ditebang hendaknya yang besar
dan tua agar pohon yang kecil dapat tumbuh
subur.
d.) Melakuka Reboisasi ( penanaman hutan
kembali).
e.) Memperluas hutan lindung, taman nasional,
dan sejenisnya sehingga fungsi hutan
sebagai pengatur air, pencegah erosi,
pengawetan tanah, tempat perlindungan
flora & fauna dapat tetap terpelihara.
16. 2. Bidang Pertanian
a.) Mengubah sistem pertanian berladang
(berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap
seperti sawah dan perkebunan.
b.) Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak
rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat di
perkecil.
c.) Mengurangi penggunaan pestisida yang
banyak digunakan untuk pemberantasan
hama tanaman dengan cara memperbanyak
predator hama tanaman karena pemakaian
pestisida dapat mencemari air dan tanah.
17. 3. Bidang Industri
a.) Limbah Industri yang akan di buang kedalam
tanah maupun perairan harus di netralkan
terlebih dahulu sehingga limbah yang telah
dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan
pencemar.
b.) Untuk mengurangi pencemaran udara yang
disebabkan oleh asap industri yang berasal
dari pembakaran yang menghasilkan karbon
monoksida, karbon dioksida, diwajibkan
melakukan penghijauan di lingkungan
sekitarnya.
18. 4. Bidang Perairan
a.) Melarang pembuangan limbah rumah tangga,
sampah-sampah dan benda-benda lainnya ke
sungai maupun laut.
b.) Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat
berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
c.) Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di
laut seperti pelarangan penggunaan bom ikan,
pemakaian pukat harimau di laut yang dapat
menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan
sebagainya.
19. UNDANG-UNDANG LINGKUNGAN HIDUP
ï‚¢ Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret
1982.
ï‚¢ Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dari 24 pasal.
ï‚¢ Undang-undang lingkungan hidup bertujuan
mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan
kualitas lingkungan hidup, dan menindak
pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan
rusaknya lingkungan.
ï‚¢ Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi
hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana.
20. TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia
seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.