1. KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut untuk diungkapkan kecuali syukur Alhamdulillah kepada Allah
SWT. Yang melimpahkan rahmat dan taufik-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam rangka penyusunan makalah ini penyusun banyak menemui kesulitan kesulitan
akan tetapi berkat bantuan teman-teman kelompok kami, akhirnya makalah ini dapat selesai pada
waktunya meskipun terdapat banyak kekurangan yang jauh dari ksempurnaan.
‘’Tiada gading yang tak retak’’ kata pepatah oleh karena itu kami sangat menantikan
kritik yang bersifat membangun agar dalam penyusunan yang akan mendatang dapat lebih baik
lagi.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada guru
pembimbing serta teman-teman yang membantu dalam penyusunan masalah ini.
Semoga dari bantuan teman-teman dapat diterima disisi Allah SWT. Dan semoga kita tetap
dalam lindungan-Nya, Amin…
Jember, 05 Maret 2015
2. DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................3
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Latar Belakang Terjadinya Kerusakan Lingkungan..........................................2
B. Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan..........................................................2
C. Kerusakan Lingkungan......................................................................................3
D. Dampak Kerusakan Lingkungan .......................................................................6
E. Upaya Pelestarian Lingkungan..........................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
A. Kesimpulan........................................................................................................8
B. Penutup ..............................................................................................................8
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Banyak ancaman serius
terhadap masa depan manusia mulai dari perubahan iklim serta lenyapnya ozon sampapi ke
polusi udara dan kontaminasi dengan bahan beracun, pada umumnya muncul karena
kegagalan perekonomian untuk menilai dan memperhitungkan kerusakan lingkungan hidup.
Kami mengangkat judul makalah ini atas dasar keadaan lingkungan kita semakin
memprihatinkan yang jauh dari kesadaran masyarakat membuat masa depan bumi semakin
kelam, dan mungkin melalui ini kami menginformasikan kepada pembaca tentang hal-hal
yang mencakup kerusakan lingkungan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi permasalahan fenomena
kerusakan lingkungan adalah :
a. Apa yang melatar belakangi terjadinya kerusakan lingkungan?
b. Faktor-faktor apa saja penyebab kerusakan lingkungan?
c. Kerusakan llingkungan apa sajakah yang sering terjadi pada lingkungan sekitar?
d. Apa dampak dari kerusakan lingkungan?
e. Bagaimana cara melestarikan lingkungan agar tidak terjadi kerusakan?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran
b. Penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan saat ini.
c. Untuk mendeksripsikan dampak kerusakan lingkungan
D. Manfaat penulisan
Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang terjadi pada
lingkungan.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik dalam individual maupun
komunitas. Kerusakan lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup
mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsi daur
materi terjadi karena proses alam atau juga perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis maupun tekhnlogi sehingga menimbulkan kerusakan atau pencemaran
lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat
perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik.
Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan
lingkungan dapat dilihat dari diberlakukannya denda bagi masyarakat yang membuang
sampah sembarangan pada area tertentu.
B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN
1. Kerusakan akibat peristiwa alam
Peristiwa alam merupakan factor utama terjadinya kerusakan lingkungan, banyak
makhluk hidup yang tidak dapat bertahan melawan seleksi alam, peristiwa alam itu
meliputi, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kerusakan
alam lainnya.
2. Kerusakan akbat ulah manusia
a. Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang
diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan
menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang alang. Akibatnya saat musim hujan akan
terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif.
b. Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat harimau juga
menyebabkan kian berkurangnya jenis jenis ikan tertentu didaerah perairan.
Terlebih lagi jika menggunakan bahan peledak, tidak hanya ikan yang mati tetapi
larva dan ikan kecil lainnya ikut mati.
c. Tekhnologi dan industry
Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat pembajakan
sawah, namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan bakar, buangan oli, dsb.
Hal tersebut biasa merusak lingkungan.
C. KERUSAKAN LINGKUNGAN
1. Sungai
a. Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
b. Pembuangan limbah industri ke perairan
5. c. Pembuangan limbah rumah tangga (domestic) ke sungai, seperti air cucian, air
bekas MCK.
d. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
e. Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke perairan.
f. Penggunaan racun dan bahan peledak
g. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
h. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas
pantai.
Adapun dampak pencemaran sungai sbb :
a. Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun bisa bertahan maka
akan terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan berakibat langsung pada kesehatan
manusia.
b. Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.
c. Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir sungai yang
mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika terjadi hujan lebat maka
sungai tidak dapat menampung kapasitas airdan mengakibatkan banjir.
d. Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya kealamian sungai
karena proses kehidupan sungai.
2. Terumbu karang
Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu karang,
terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan warna
yang berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan kotor
manusia.
Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi
pantai akibat padatnya pengunjung pantai, yang mencekik mereka, dan pengambilan
berlebihan oleh para pencari karang, nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.
3. Kerusakan hutan
Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap dari sungai
sampai terkena banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika
kemarau adalah kekeringan, semua masalah itu terjadi karena kerusakan hutan.
Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan perakaran yang
baik dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di celah-
celah perakaran, secara perlahan melepasnya melalui aliran sungai.
Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air sungai sehingga saat hujan
lebat tidak lebat dan pada saat kemarau tidak kekeringan. Hutan berfungsi dalam proses
hydro-orologis mengatur tata air dan menjaga ketersediaan air bagi makhluk hidup.
Kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan Karena kerusakan ekosistem
hutan, pengertian ini sering juga disebut degradasi hutan.
4. Pencemaran
6. Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu.
a. Macam-macam pencemaran lingkungan
1) Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya,
merugikan atau tidak disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang
cukup besar.
Pencemaran air dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung terutama disebabkan oleh efluen atau limbah buangan dalam bentuk
cairan dari kegiatan industry, pertanian dan rumah tangga.
Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena
adanya rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah
industry, pertanian, dan rumah tangga kedalam perairan terbuka serta air dalam
tanah.
2) Pencemaran udara
a. Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang
berasal dari pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik
atau dirumah-rumah. Di dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan
kimia penyebab kanker.
b. Kabut asap
Kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim
tertentu. Kabut asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan
tumbuhan. Kabu asap terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara
bereaksi dengan oksida nitrogen serta hidrokarbon dari gas buangan
kendaraan bermotor.
c. Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon
monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk
senyawa yang stabil yaitu karboksihemoglobin (HbCO).
d. Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas
karbon dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti
respirasi makhluk hidup, dekomposisi bahan organik, fermentasi,
pelapukan batuan, dan pengaruh magma di permukaan tanah, juga berasal
dari bekas pembakaran manusia.
3) Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang
terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud
dengan pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry
dan penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanah.
Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk memngontrol organisme yang
mengganggu tanaman hasil usaha manusia yang terlibat dalam penyebaran
penyakit.
7. D. DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau
makhluk hidup sekitar kita diantarnya :
a. Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit menular.
b. Munculnya berbagai kerawanan sosial
c. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
d. Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan
e. Kerusakan lingkungan yang berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik material
maupun jiwa.
E. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN
Pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997.
UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuanlingkungan hidup
terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan.
Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada
kehidupan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki
tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya
pelestarian lingkungan hidup.
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
• Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
• Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
• Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
Tujuan pokok Badan Pengendalian Lingkungan:
• Menanggulangi kasus pencemaran.
• Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
• Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
• Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan
8. tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya
kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah
longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada
tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang
tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah
yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi
tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara
terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan
bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat
untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan
sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan
sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi
oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga
mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap
yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri.
Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah
dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk
pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk
kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan
oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan
9. global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di
atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga
kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan
hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan
salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan
merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan
hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga
penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.
Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.
Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau,
merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan
pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan
telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung
alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,
hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai
dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
10. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang
mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
11. BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena kurangnya
kesadaran mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup, wacana diatas
menggambarkan bahwa bumi sudah jauh dari hijaunya lingkungan hidup, partisipasi masyarakat
dalam menanggulangi kerusakan lingkungan masih sangat minim.
Masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah. Partisipasi telah dimulai
pada lingkup lingkungan setempat yang dilaksanakan secara spontan. Tingkat partisipasi
dilakukan di lingkuungan setempat dan kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan
kerusakan sangat kurang.
B. Saran
Untuk menantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan diperluan kesadaran masyarakat
tentang dampak kerusakan lingkungan, adanya penegakan hukum pada masyarakat yang
sewenang-wenang merusak lingkungan, serta kerjasama dengan pihak yang terlibat.