Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanya terdapat di teluk dan muara sungai dengan ciri:
1. Tidak terpengaruh iklim
2. Dipengaruhi pasang surut
3. Tergenang air laut
4. Tanah rendah pantai
5. Tidak mempunyai struktur tajuk
Lamun (Sea grass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae).
Beberapa ahli mendefinisikan lamun (seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (sea grass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari suatu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanya terdapat di teluk dan muara sungai dengan ciri:
1. Tidak terpengaruh iklim
2. Dipengaruhi pasang surut
3. Tergenang air laut
4. Tanah rendah pantai
5. Tidak mempunyai struktur tajuk
Lamun (Sea grass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae).
Beberapa ahli mendefinisikan lamun (seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (sea grass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari suatu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Pengertian danau, ekosistem danau, komponen biotik dan abiotik danau, zona daerah danau, simbiosis mutualisme dalam danau, hubungan antar komponen danau.
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
Pengertian danau, ekosistem danau, komponen biotik dan abiotik danau, zona daerah danau, simbiosis mutualisme dalam danau, hubungan antar komponen danau.
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
Mangrove adalah pohon tropis yang tumbuh subur dalam kondisi yang tidak dapat ditoleransi sebagian besar kayunya bersifat asin, perairannya yang pesisir, dan pasang surut yang tak ada habisnya. Berkat kemampuannya menyimpan karbon dalam jumlah besar, bakau adalah senjata utama dalam perang melawan perubahan iklim, tetapi terancam di seluruh dunia. Dengan melindungi hutan bakau, kita dapat membantu melindungi masa depan planet kita.
Hutan mangrove merupakan hutan pantai yang airnya naik pada saat air pasang dan turun pada saat air surut. Mangrove ditemukan di daerah pesisir tropis dan subtropis di seluruh dunia. Ada 1.81.000 kilometer persegi hutan bakau di dunia; Namun saat ini, luas total hutan ini telah berkurang menjadi kurang dari 150.000 kilometer persegi. Sejauh ini, hutan tersebut telah ditemukan di 102 negara, namun hanya 10 negara yang memiliki lebih dari 5.000 kilometer persegi hutan bakau.
2. Pengertian mangrove dan devinisi
Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas
tanaman yang hidup diantara laut dan daratan yang dipengaruhi
oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali ditemukan ditempat
pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi
pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai
mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon
mangrove dikelilingi oleh air garam atau payau.
Kata ‘mangrove’ merupakan kombinasi antara bahasa Portugis
mangue danbahasa Inggris grove. Dalam bahasa Inggris, kata
mangrove digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di
daerah jangkauan pasang surut dan untuk individu-individu spesies
tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Sedang dalam
bahasa Portugis kata’mangrove’ digunakan untuk menyatakan
individu spesies tumbuhan, sedangkan kata’mangal’ digunakan
untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. Sedangkan
menurut FAO, kata mangrove sebaiknya digunakan untuk individu
jenis tumbuhan maupun komunitas tumbuhan yang hidup di daerah
pasang surut.
3. 2.1 Ekosistem mangrove
Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks dan dinamis,
namun labil. Dikatakan kompleks karena ekosistemnya di samping
dipenuhi oleh vegetasi mangrove, juga merupakan habitat
berbagai satwa dan biota perairan. Jenis tanah yang berada di
bawahnya termasuk tanah perkembangan muda (saline young
soil) yang mempunyai kandungan liat yang tinggi dengan nilai
kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation yang tinggi. Kandungan
bahan organik, total nitrogen, dan ammonium termasuk kategori
sedang pada bagian yang dekat laut dan tinggi pada bagian arah
daratan.
2.1.1 Bersifat dinamis karena hutan mangrove dapat tumbuh dan
berkembang terus serta mengalami suksesi sesuai dengan
perubahan tempat tumbuh alaminya.
4. 2.2 Ciri-ciri terpenting dari penampakan hutan
mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik
menururt Lembaga Pengkajian dan
Pengembangan Mangrove Indonesia (2008)
adalah:
Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit;
Memiliki akar nafas (pneumatofora) misalnya seperti jangkar
melengkung dan menjulang pada bakau Rhizophora spp., serta
akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidada Sonneratia
spp. dan pada api-api Avicennia spp.;
Memiliki biji yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di
pohonnya, khususnya pada Rhizophora yang lebih di kenal
sebagai propagul.
Memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
5. 2.3 Berdasarkan tempat hidupnya, hutan
mangrove merupakan habita yang unik
dan memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya
adalah:
Tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari
atau hanya tergenang pada saat pasang pertama;
Tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari
darat;
Daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang
surut yang kuat; airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2
– 22 º /oo) hingga asin.
6. 2.4 zonasi hutan mangrove
Menurut Bengen (2001) flora mangrove umumnya tumbuh membentuk zona
simula dari pinggir pantai sampai pedalaman daratan. Zonasi di hutan mangrove
mencerminkan tanggapan ekofisiologis tumbuhan mangrove terhadap gradasi
lingkungan. Zonasi yang terbentuk bisa berupa zonasi yang sederhana (satu zonasi,
zonasi campuran) dan zonasi yang kompleks (beberapa zonasi) tergantung pada
kondisi lingkungan mangrove yang bersangkutan. Beberapa faktor lingkungan yang
penting dalam mengontrol zonasi adalah :
1 Pasang surut yang secara tidak langsung mengontrol dalamnya muka air (water table)
dan salinitas air dan tanah. Secara langsung arus pasang surut dapat menyebabkan
kerusakan terhadap anakan.
2. Tipe tanah yang secara tidak langsung menentukan tingkat aerasi tanah, tingginya
muka air dan drainase.
3. Kadar garam tanah dan air yang berkaitan dengan toleransi spesies terhadap kadar
garam serta pasokan dan aliran air tawar.
4. Cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anakan dari species intoleran seperti
Rhizophora, Avicennia dan Sonneratia.
5. Pasokan dan aliran air tawar.
7. 2. 5 Menurut struktur ekosistem, secara garis besar
dikenal tiga tipe formasi mangrove, yaitu :
1. Mangrove Pantai: tipe ini air laut dominan dipengaruhi air sungai. Struktur
horizontal formasi ini dari arah laut ke arah darat adalah mulai dari
tumbuhan pionir (Avicennia sp), diikuti oleh komunitas campuran
Soneratia alba,Rhizophora apiculata, selanjutnya komunitas
murni Rhizophora sp dan akhirnya komunitas campuran Rhizophora–
Bruguiera. Bila genangan berlanjut, akan ditemui komunitas murni Nypa
fructicans di belakang komunitas campuran yang terakhir.
2. Mangrove Muara: pengaruh oleh air laut sama dengan pengaruh air
sungai. Mangrove muara dicirikan oleh mintakat tipis Rhizophora spp. Di
tepian alur, diikuti komunitas campuran Rhizophora – Bruguiera dan
diakhiri komunitas murni N. fructicans.
3. Mangrove sungai: pengaruh oleh air sungai lebih dominan daripada air
laut, dan berkembang pada tepian sungai yang relatif jauh dari muara.
Jenis-jenis mangrove banyak berasosiasi dengan komunitas daratan.
8. 2.6 jenis-jenis pohon penyusun hutan
mangrove, umumnya mangrove di Indonesia
jika dirunut dari arah laut ke arah daratan
biasanya dapat dibedakan menjadi 4 zonasi
yaitu sebagai berikut :
a. ZonaApi-api – Prepat (Avicennia – Sonneratia)
b. Zona Bakau (Rhizophora)
c. ZonaTanjang (Bruguiera)
d. Zona Nipah (Nypa fruticans)
9. 2.7 Sebaran Mangrove
Tanaman dalam kelompok mangals beragam tetapi semuanya
dapat beradaptsi terhadap habitat mereka (zona intertidal) dengan
mengembangkan adaptasi fisiologis untuk mengatasi masalah
anoksia, salinitas tinggi dan genangan air pasang surut yang sering.
Setelah terbentuk komunitas mangrove, akar mangrove
menyediakan habitat bagi tiram dan aliran air yang lambat,
sehingga meningkatkan pengendapan sedimen. Sedimen halus yang
anoksik di bawah hutan mangrove berperan sebagai penampung
berbagai logam berat (trace) membentuk koloid partikel,
sehingga sering menciptakan Mangrove melindungi daerah pantai
dari erosi, badai topan (terutama saat badai), dan tsunami. Sistem
akar mangrove sangat efisien dalam memecah energi gelombang
laut, memperlambat air pasang, meninggalkan semua sedimen
kecuali partikel halus ketika pasang surut. Dengan cara ini,
ekosistem mangrove membangun lingkungan yang unik dan
perlindungan terhadap erosi, sehingga sering menjadi objek
program konservasi.
10. Kesimpulan
Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks dan dinamis,
namun labil. Dikatakan kompleks karena ekosistemnya di samping
dipenuhi oleh vegetasi mangrove, juga merupakan habitat berbagai
satwa dan biota perairan.