SlideShare a Scribd company logo
KEPERAWATAN 
GAWAT DARURAT
Pendahuluan... 
Geografis Indonesia, seperti 
apakah?? 
Bencana gempa bumi, letusan 
gunung berapi, 
tingkat kecelakan yang tinggi. 
Bencana ada 2  umum 
(menyangkut orang 
banyak) dan hanya terjadi pada 
bbrpa org saja. 
Setiap peristiwa terkadang tidak
GAWAT ....?? 
DARURAT ....??
GAWAT  MENGANCAM NYAWA 
DARURAT  PERLU 
MENDAPATKAN 
PENANGANAN/ TINDAKAN 
DENGAN SEGERA UNTUK 
MENGHILANGKAN ANCAMAN 
NYAWA KORBAN.
KEMATIAN.... 
KONDISI GADAR 
TIDAK 
T’TANGANI 
KEMATIAN 
1. MATI KLINIS 
 PENDERITA HENTI NAFAS & 
HENTI JANTUNG, WAKTUNYA 6-8 
MENIT SETELAH BERHENTINYA 
SISTEM PERNAFASAN & 
KARDIOVASKULER 
2. MATI BIOLOGIS 
 MULAI TERJADINYA KERUSAKAN 
SEL- SEL OTAK
KEPERAWATAN GAWAT 
DARURAT 
 PELAKSANAAN KEPERAWATAN YG 
DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU, KLG, 
YG DIPERKIRAKAN MENGALAMI 
KEADAAN YG MENGANCAM 
KEHIDUPAN TERJADI SCR 
MENDADAK DLM SUATU 
LINGKUNGAN YG TDK DPT 
DIKENDALIKAN 
CAKUPAN KGD MELIPUTI 
MENETAPKAN DIAGNOSIS 
KEPERAWATAN& MANAJEMEN 
RESPON KLIEN/KLG THD KONDISI 
KESH YG MENDADAK
Menurut The American Hospital Association 
(AHA) 
An emergency is any condition that in the 
opinion of the patient, his family, or 
whoever assumes the responsibility of 
bringing the patient to the hospital-requires 
immediate medical attention. 
This condition continues until a 
determination has been made by a health 
care professional that the patient’s life or 
well-being is not threatened.
PROSES KEP GAWAT 
DARURAT 
• WAKTU YG TERBATAS 
• KONDISI KLIEN YG 
MEMERLUKAN BANTUAN 
SEGERA 
• INFORMASI TERBATAS 
• PERAN DAN SUMBER DAYA
SASARAN GA-DAR 
KETEPATAN RESUSITASI EFEKTIF & 
STABILISASI KLIEN GAWAT YG 
MENGALAMI PERLUKAAN
FUNGSI UTAMA GA-DARURAT 
• 1. FILTRASI. 
– MENYELEKSI PS YG DATANG 
• 2. STABILISASI 
– MEMBERIKAN TINDAKAN DASAR(INITIAL 
BASIC TREATHMENT) 
• 3. DISTRIBUSI 
– SEGERA MERUJUK/MELIBATKAN KE 
RUANG TINDAKAN
Karakteristik Yanan Gawat Darurat 
Segi hukum dan medikolegal, pelayanan 
gawat darurat berbeda dengan pelayanan 
non-gawat darurat karena memiliki 
karakteristik khusus. 
Isu khusus dalam pelayanan gawat 
darurat membutuhkan pengaturan 
hukum yang khusus dan akan 
menimbulkan hubungan hukum yang 
berbeda dengan keadaan bukan gadar.
PP yang Berkaitan dengan Pelayanan Gawat Darurat 
PP yang berkaitan dengan pelayanan gawat 
darurat adalah UU No 23/1992 tentang 
Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan 
No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan 
Medis, dan Peraturan Menteri Kesehatan 
No.159b/1988 tentang Rumah Sakit.
Pengaturan Penyelenggaraan 
Pelayanan Gawat Darurat 
Ketentuan tentang pemberian 
pertolongan dalam keadaan darurat telah 
tegas diatur dalam pasal 5l UUNo.29/2004 
tentang Praktik Kedokteran, di mana 
seorang dokter wajib melakukan 
pertolongan darurat atas dasar 
perikemanusiaan.
Pengaturan Penyelenggaraan 
Pelayanan Gawat Darurat 
UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkan 
istilah pelayanan gawat darurat namun secara tersirat 
upaya penyelenggaraan pelayanan tersebut sebenamya 
merupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajat 
kesehatan yang optimal (pasal 4) Selanjutnya pasal 7 
mengatur bahwa “Pemerintah bertugas 
menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan 
terjangkau oleh masyarakat” termasuk fakir miskin, 
orang terlantar dan kurang mampu. Tentunya upaya ini 
menyangkut pula pelayanan gawat darurat, baik yang 
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat 
(swasta).
• Pengaturan pelayanan gawat darurat 
untuk fase rumah sakit telah terdapat 
dalam Peraturan Menteri Kesehatan 
No.159b/1988 tentang Rumah Sakit, di 
mana dalam pasal 23 telah disebutkan 
kewajiban rumah sakit untuk 
menyelenggarakan pelayanan gawat 
darurat selama 24 jam per hari
Pengaturan tindakan medis secara umum 
dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan 
pasal 32 ayat (4) yang menyatakan bahwa 
“pelaksanaan pengobatan dan atau 
perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan 
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan 
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai 
keahlian dan kewenangan untuk itu
Setiap tindakan medis harus mendapatkan 
persetujuan dari pasien (informed consent). 
Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU 
No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 53 ayat 2 
dan Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989 
tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam 
keadaan gawat darurat di mana harus segera 
dilakukan tindakan medis pada pasien yang 
tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak 
perLu persetujuan dari siapapun (pasal 11 
Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989). 
Dalam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh 
dalam bentuk tertulis, maka lembar persetujuan 
tersebut harus disimpan dalam berkas rekam 
medis.
SISTEM PENANGGULANGAN 
PENDERITA GAWAT DARURAT 
TERPADU 
(SPGDT)
Adalah ...... 
 Koordinasi berbagai unit kerja 
(multi sektor) & didukung berbagai 
kegiatan profesi (multi disiplin & 
multi profesi) untuk 
menyelenggarakan pelayanan 
terpadu bagi penderita gadar baik 
dalam keadaan bencana maupun 
sehari- hari.
Pelayanan medis SPGDT 
terdiri 
1. Pelayanan pra RS (m’dirikan 
PSC, (Public Safety Care), 
pelayanan ambulans & 
komunikasi) 
2. RS & antar RS
Pelayanan sehari- hari : 
1. PSC (didirikan masy utk kep 
masyarakat) 
2. Pelayanan ambulans 
3. Komunikasi (jejaring informasi, 
koordinasi & pelayanan gadar) 
4. Pembinaan (pelatihan untuk 
meningkatkan kemampuan
Pelayanan pd bencana 
(korban massal) 
1. Koordinasi & komando 
2. Mobilisasi sumber daya 
3. Simulasi 
4. Pelaporan, monitoring
Sistem Pelayanan Medik di RS 
1. Sarana & prasarana (UGD, HCU, ICU, 
px penunjang) 
2. Transport antar RS 
3. Pembiayaan yang cukup
Sistem Pelayanan Medik Antar RS 
1. Jejaring rujukan 
2. Evakuasi antar RS 
3. Sistem Informasi Manajemen (audit 
pelayanan yg b.d keuangan) 
4. Koordinasi dalam pelayanan (rujukan)
FASE DETEKSI 
Mencari penyebab timbulnya bencana/ 
kecelakaan 
FASE SUPRESI 
Mencari penanganan terhadap penyebab 
munculnya bencana/ kecelakaan
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
1. AKSES (akses dari masyarakat ke dalam 
sistem) 
Ex: POLISI (110), PEMADAM KEBAKARAN 
(113), AGD (118)
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
2. KOMUNIKASI 
Tugas pusat komunikasi : 
a. M’nerima permintaan 
pertolongan 
b. M’kirim unit2 yg diperlukan 
c. M’bimbing kegiatan p’tolongan 
d. M’monitor kesiapan RS
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
3. ORANG AWAM 
 org pertama yg menemukan korban. 
Orang awam harus mampu ; 
a. Cara minta tolong 
b. Cara melakukan RJP tanpa alat 
c. Cara m’hentikan p’darahan 
d. Cara memasang bidai/ balut 
e. Cara transportasi yg baik
FASE PRA RUMAH SAKIT 
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 
4. ORANG AWAN KHUSUS 
5. AMBULAN GAWAT DARURAT (118)
FASE RUMAH SAKIT 
1. Trauma center level I  spesialis 4 besar ada di 
tempat 24 jam (pusat gawat darurat, PGD I) 
2. Trauma center level II  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) 
(PGD II), spesialis datang bersamaan dgn 
penderita 
3. Trauma center level III  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) 
(PGD III), spesialis datang 30 menit setelah 
dipanggil 
4. Trauma center level IV  tidak ada spesialis, yg ada 
hanya dokter umum (ACLS- ATLS)
....nuhun....

More Related Content

What's hot

Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakat
sahril sahril
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
phiqe kbn
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
MUHAMMAD NATSIR
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Septian Muna Barakati
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
Septian Muna Barakati
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
Asih Astuti
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
siakadurban
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
Riski Eka
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
moharip1
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Fahmi Hakam
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primer
asadul usud
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
Amee Hidayat
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Anggita Oksyrana
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Sulistia Rini
 

What's hot (20)

Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakat
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam MedisAnalisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis
 
Kasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatanKasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatan
 
Model keperawatan primer
Model keperawatan primerModel keperawatan primer
Model keperawatan primer
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi KlienPentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
Pentingnya Edukasi Kesehatan bagi Klien
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 

Viewers also liked

KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
pjj_kemenkes
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Arif WR
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratdedy ari
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratBita Fadillah
 
Pelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpaduPelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpadu
Abdul Mughni Rozy
 
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratMoch Jasin
 
Prinsip Triase
Prinsip TriasePrinsip Triase
Prinsip Triase
Jumatil Fajar
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
anto gesek
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
pjj_kemenkes
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Elon Yunus
 
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat TerpaduSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Robertus Arian Datusanantyo
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatan
yunike ashadi
 
158330366 struktur-organisasi-igd-1
158330366 struktur-organisasi-igd-1158330366 struktur-organisasi-igd-1
158330366 struktur-organisasi-igd-1
Edy Rengat
 
Pelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasiPelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasi
Jumpa Utama Amrannur
 
Triage
TriageTriage
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakar
octo zulkarnain
 
KB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep BencanaKB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep Bencana
pjj_kemenkes
 
Konsep dasar kgd
Konsep dasar kgdKonsep dasar kgd
Konsep dasar kgd
Irjax Athanhasiuz
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...
Warnet Raha
 

Viewers also liked (20)

KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Pelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpaduPelayanan gawat darurat terpadu
Pelayanan gawat darurat terpadu
 
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
 
Prinsip Triase
Prinsip TriasePrinsip Triase
Prinsip Triase
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
Keperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan iKeperawatan kegawat daruratan i
Keperawatan kegawat daruratan i
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
 
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat TerpaduSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatan
 
158330366 struktur-organisasi-igd-1
158330366 struktur-organisasi-igd-1158330366 struktur-organisasi-igd-1
158330366 struktur-organisasi-igd-1
 
Pelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasiPelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasi
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakar
 
KB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep BencanaKB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep Bencana
 
Konsep dasar kgd
Konsep dasar kgdKonsep dasar kgd
Konsep dasar kgd
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...
 

Similar to Keperawatan gawat darurat

313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx
ambariyanto02
 
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
UpiKomPeng1
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
SangidYahya
 
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptxManajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
ArifinHidayat11
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
agus raharjo
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Elon Yunus
 
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
ambariyanto02
 
1 Etik Legal Gawat Darurat
1 Etik Legal Gawat Darurat1 Etik Legal Gawat Darurat
1 Etik Legal Gawat Darurat
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
agengprasetyo4
 
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdfSesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
tuyulrox
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2. SPGDT.pdf
2. SPGDT.pdf2. SPGDT.pdf
2. SPGDT.pdf
ZuheriIlyas1
 
PEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.docPEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.doc
rudisetiacahyani
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
InaAgustinaIsturini1
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
Armin Kobain
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
tifannie
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
EbenMarnathaZalukhu
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
AnthonyFu9
 
Panduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatmaPanduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatma
hospital
 

Similar to Keperawatan gawat darurat (20)

313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx
 
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
1. Dasar Pertolongan Pertama.pptx
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
 
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptxManajemen tanggap darurat bencana.pptx
Manajemen tanggap darurat bencana.pptx
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
 
1 Etik Legal Gawat Darurat
1 Etik Legal Gawat Darurat1 Etik Legal Gawat Darurat
1 Etik Legal Gawat Darurat
 
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
Praktikmandirikeperawatan 130305183411-phpapp01(1)
 
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdfSesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdf
 
Pelan tindakan bencana hkl 2008
Pelan tindakan bencana hkl 2008Pelan tindakan bencana hkl 2008
Pelan tindakan bencana hkl 2008
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2 SPGDT
 
2. SPGDT.pdf
2. SPGDT.pdf2. SPGDT.pdf
2. SPGDT.pdf
 
PEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.docPEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.doc
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
 
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfEtika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdf
 
Panduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatmaPanduan sedasi rsia fatma
Panduan sedasi rsia fatma
 

Keperawatan gawat darurat

  • 2. Pendahuluan... Geografis Indonesia, seperti apakah?? Bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, tingkat kecelakan yang tinggi. Bencana ada 2  umum (menyangkut orang banyak) dan hanya terjadi pada bbrpa org saja. Setiap peristiwa terkadang tidak
  • 4. GAWAT  MENGANCAM NYAWA DARURAT  PERLU MENDAPATKAN PENANGANAN/ TINDAKAN DENGAN SEGERA UNTUK MENGHILANGKAN ANCAMAN NYAWA KORBAN.
  • 5. KEMATIAN.... KONDISI GADAR TIDAK T’TANGANI KEMATIAN 1. MATI KLINIS  PENDERITA HENTI NAFAS & HENTI JANTUNG, WAKTUNYA 6-8 MENIT SETELAH BERHENTINYA SISTEM PERNAFASAN & KARDIOVASKULER 2. MATI BIOLOGIS  MULAI TERJADINYA KERUSAKAN SEL- SEL OTAK
  • 6. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT  PELAKSANAAN KEPERAWATAN YG DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU, KLG, YG DIPERKIRAKAN MENGALAMI KEADAAN YG MENGANCAM KEHIDUPAN TERJADI SCR MENDADAK DLM SUATU LINGKUNGAN YG TDK DPT DIKENDALIKAN CAKUPAN KGD MELIPUTI MENETAPKAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN& MANAJEMEN RESPON KLIEN/KLG THD KONDISI KESH YG MENDADAK
  • 7. Menurut The American Hospital Association (AHA) An emergency is any condition that in the opinion of the patient, his family, or whoever assumes the responsibility of bringing the patient to the hospital-requires immediate medical attention. This condition continues until a determination has been made by a health care professional that the patient’s life or well-being is not threatened.
  • 8. PROSES KEP GAWAT DARURAT • WAKTU YG TERBATAS • KONDISI KLIEN YG MEMERLUKAN BANTUAN SEGERA • INFORMASI TERBATAS • PERAN DAN SUMBER DAYA
  • 9. SASARAN GA-DAR KETEPATAN RESUSITASI EFEKTIF & STABILISASI KLIEN GAWAT YG MENGALAMI PERLUKAAN
  • 10. FUNGSI UTAMA GA-DARURAT • 1. FILTRASI. – MENYELEKSI PS YG DATANG • 2. STABILISASI – MEMBERIKAN TINDAKAN DASAR(INITIAL BASIC TREATHMENT) • 3. DISTRIBUSI – SEGERA MERUJUK/MELIBATKAN KE RUANG TINDAKAN
  • 11. Karakteristik Yanan Gawat Darurat Segi hukum dan medikolegal, pelayanan gawat darurat berbeda dengan pelayanan non-gawat darurat karena memiliki karakteristik khusus. Isu khusus dalam pelayanan gawat darurat membutuhkan pengaturan hukum yang khusus dan akan menimbulkan hubungan hukum yang berbeda dengan keadaan bukan gadar.
  • 12. PP yang Berkaitan dengan Pelayanan Gawat Darurat PP yang berkaitan dengan pelayanan gawat darurat adalah UU No 23/1992 tentang Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis, dan Peraturan Menteri Kesehatan No.159b/1988 tentang Rumah Sakit.
  • 13. Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan Gawat Darurat Ketentuan tentang pemberian pertolongan dalam keadaan darurat telah tegas diatur dalam pasal 5l UUNo.29/2004 tentang Praktik Kedokteran, di mana seorang dokter wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan.
  • 14. Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan Gawat Darurat UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkan istilah pelayanan gawat darurat namun secara tersirat upaya penyelenggaraan pelayanan tersebut sebenamya merupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal (pasal 4) Selanjutnya pasal 7 mengatur bahwa “Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat” termasuk fakir miskin, orang terlantar dan kurang mampu. Tentunya upaya ini menyangkut pula pelayanan gawat darurat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat (swasta).
  • 15. • Pengaturan pelayanan gawat darurat untuk fase rumah sakit telah terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.159b/1988 tentang Rumah Sakit, di mana dalam pasal 23 telah disebutkan kewajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan gawat darurat selama 24 jam per hari
  • 16. Pengaturan tindakan medis secara umum dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 32 ayat (4) yang menyatakan bahwa “pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
  • 17. Setiap tindakan medis harus mendapatkan persetujuan dari pasien (informed consent). Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 53 ayat 2 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam keadaan gawat darurat di mana harus segera dilakukan tindakan medis pada pasien yang tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak perLu persetujuan dari siapapun (pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989). Dalam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh dalam bentuk tertulis, maka lembar persetujuan tersebut harus disimpan dalam berkas rekam medis.
  • 18. SISTEM PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT TERPADU (SPGDT)
  • 19. Adalah ......  Koordinasi berbagai unit kerja (multi sektor) & didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin & multi profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gadar baik dalam keadaan bencana maupun sehari- hari.
  • 20. Pelayanan medis SPGDT terdiri 1. Pelayanan pra RS (m’dirikan PSC, (Public Safety Care), pelayanan ambulans & komunikasi) 2. RS & antar RS
  • 21. Pelayanan sehari- hari : 1. PSC (didirikan masy utk kep masyarakat) 2. Pelayanan ambulans 3. Komunikasi (jejaring informasi, koordinasi & pelayanan gadar) 4. Pembinaan (pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
  • 22. Pelayanan pd bencana (korban massal) 1. Koordinasi & komando 2. Mobilisasi sumber daya 3. Simulasi 4. Pelaporan, monitoring
  • 23. Sistem Pelayanan Medik di RS 1. Sarana & prasarana (UGD, HCU, ICU, px penunjang) 2. Transport antar RS 3. Pembiayaan yang cukup
  • 24. Sistem Pelayanan Medik Antar RS 1. Jejaring rujukan 2. Evakuasi antar RS 3. Sistem Informasi Manajemen (audit pelayanan yg b.d keuangan) 4. Koordinasi dalam pelayanan (rujukan)
  • 25. FASE DETEKSI Mencari penyebab timbulnya bencana/ kecelakaan FASE SUPRESI Mencari penanganan terhadap penyebab munculnya bencana/ kecelakaan
  • 26. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 1. AKSES (akses dari masyarakat ke dalam sistem) Ex: POLISI (110), PEMADAM KEBAKARAN (113), AGD (118)
  • 27. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 2. KOMUNIKASI Tugas pusat komunikasi : a. M’nerima permintaan pertolongan b. M’kirim unit2 yg diperlukan c. M’bimbing kegiatan p’tolongan d. M’monitor kesiapan RS
  • 28. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 3. ORANG AWAM  org pertama yg menemukan korban. Orang awam harus mampu ; a. Cara minta tolong b. Cara melakukan RJP tanpa alat c. Cara m’hentikan p’darahan d. Cara memasang bidai/ balut e. Cara transportasi yg baik
  • 29. FASE PRA RUMAH SAKIT Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen: 4. ORANG AWAN KHUSUS 5. AMBULAN GAWAT DARURAT (118)
  • 30. FASE RUMAH SAKIT 1. Trauma center level I  spesialis 4 besar ada di tempat 24 jam (pusat gawat darurat, PGD I) 2. Trauma center level II  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) (PGD II), spesialis datang bersamaan dgn penderita 3. Trauma center level III  dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS) (PGD III), spesialis datang 30 menit setelah dipanggil 4. Trauma center level IV  tidak ada spesialis, yg ada hanya dokter umum (ACLS- ATLS)