faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
Faktor lingkungan dan perilaku merupakan pengaruh dominan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Tolok ukur kesehatan masyarakat meliputi harapan hidup, angka kelahiran, kematian, dan status gizi."
Modul ini membahas konsep dan pengukuran fertilitas. Fertilitas didefinisikan sebagai kemampuan menghasilkan keturunan yang diukur berdasarkan jumlah kelahiran hidup. Ukuran fertilitas meliputi angka kelahiran kasar, angka fertilitas umum, paritas, dan angka reproduksi kotor/neto. Sumber data utama fertilitas adalah registrasi vital dan survei penduduk."
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut memberikan 10 pertanyaan dan jawaban mengenai topik bencana dan travel medicine. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas:
1) Definisi bencana alam dan buatan manusia
2) Tahapan penanggulangan bencana
3) Triase korban bencana
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
Faktor lingkungan dan perilaku merupakan pengaruh dominan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Tolok ukur kesehatan masyarakat meliputi harapan hidup, angka kelahiran, kematian, dan status gizi."
Modul ini membahas konsep dan pengukuran fertilitas. Fertilitas didefinisikan sebagai kemampuan menghasilkan keturunan yang diukur berdasarkan jumlah kelahiran hidup. Ukuran fertilitas meliputi angka kelahiran kasar, angka fertilitas umum, paritas, dan angka reproduksi kotor/neto. Sumber data utama fertilitas adalah registrasi vital dan survei penduduk."
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut memberikan 10 pertanyaan dan jawaban mengenai topik bencana dan travel medicine. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas:
1) Definisi bencana alam dan buatan manusia
2) Tahapan penanggulangan bencana
3) Triase korban bencana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ilmu kesehatan masyarakat dalam membentuk tenaga kesehatan yang handal dan berperan dalam kesehatan kerja. Ia menjelaskan tentang latar belakang, tujuan penulisan, kajian pustaka mengenai pentingnya SKM, cara membentuk tenaga kesehatan handal, dan peran SKM dalam kesehatan kerja.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Promosi Kesehatan-Pentingnya edukasi kesehatan bagi klien. Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik bagi klien. Oleh karena itu, di samping memberikan asuhan keperawatan, perawat juga memberikan edukasi kesehatan yang nantinya dapat mengubah perilaku kesehatan klien menjadi lebih baik sehingga status kesehatan klien meningkat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah nyeri, meliputi pengertian manajemen nyeri non-farmakologi seperti relaksasi, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan massage serta pengkajian nyeri yang meliputi karakteristik, lokasi, keparahan, dan durasi nyeri."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Etika merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Kode etik perawat berfungsi sebagai pedoman perilaku dan menjalin hubungan profesional serta sarana pengaturan diri sebagai profesi. Prinsip-prinsip etika keperawatan meliputi autonomy, beneficience, justice, non-maleficience, veracity, fidelity, confidentiality, akuntabilitas, nilai m
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ilmu kesehatan masyarakat dalam membentuk tenaga kesehatan yang handal dan berperan dalam kesehatan kerja. Ia menjelaskan tentang latar belakang, tujuan penulisan, kajian pustaka mengenai pentingnya SKM, cara membentuk tenaga kesehatan handal, dan peran SKM dalam kesehatan kerja.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi menurut beberapa lembaga kesehatan dan menjelaskan tujuan, sasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta pendekatan yang ditempuh untuk mencapai kesehatan reproduksi yang optimal. Dokumen tersebut juga membahas hak reproduksi, pilar utama, dan situasi kesehatan reproduksi di Indonesia yang meliputi kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
Promosi adalah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui program, layanan, dan kebijakan yang efektif. Psikoedukasi merupakan salah satu contoh promosi kesehatan yang memberikan edukasi psikologis kepada individu atau kelompok untuk menambah pengetahuan tentang gangguan kesehatan tertentu dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gangguan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Promosi Kesehatan-Pentingnya edukasi kesehatan bagi klien. Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik bagi klien. Oleh karena itu, di samping memberikan asuhan keperawatan, perawat juga memberikan edukasi kesehatan yang nantinya dapat mengubah perilaku kesehatan klien menjadi lebih baik sehingga status kesehatan klien meningkat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah nyeri, meliputi pengertian manajemen nyeri non-farmakologi seperti relaksasi, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan massage serta pengkajian nyeri yang meliputi karakteristik, lokasi, keparahan, dan durasi nyeri."
1. Dokumen tersebut membahas penanganan korban bencana di DKI Jakarta, termasuk korban ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada Juli 2009.
2. Dokumen ini juga menjelaskan organisasi penanggulangan bencana di DKI Jakarta yang terdiri dari unsur-unsur seperti Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana di tingkat kota/k
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan hukum dalam pelayanan keperawatan darurat. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi etik dan hukum dalam konteks pelayanan kesehatan, alasan pentingnya aspek hukum, berbagai kebijakan yang memberikan jaminan hukum terhadap pelayanan darurat seperti UU No. 29/2004 dan UU No. 36/2009, serta peraturan terkait kompetensi dan pelimp
Dokumen ini membahas sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) yang terdiri dari tiga fase yaitu pra rumah sakit, intra rumah sakit, dan antar rumah sakit. Fase pra rumah sakit meliputi pusat pengendalian keamanan masyarakat, fase intra rumah sakit meliputi sarana, diagnostik, dan transportasi internal, sedangkan fase antar rumah sakit meliputi jejaring dan sistem informasi antar rumah sakit
Dokumen tersebut berisi tentang struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat penjelasan tentang jabatan-jabatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat seperti Direktur, Kepala Instalasi, Dokter Jaga, Perawat, dan juga uraian tugas dari masing-masing jabatan.
Dokumen tersebut menggambarkan proses triase pasien di IGD rumah sakit, dimulai dari kedatangan pasien bersama keluarga dengan gejala sakit perut dan muntah, dilakukan skrining awal di luar rumah sakit, kemudian dibantu masuk ke IGD oleh petugas keamanan menggunakan kursi roda. Setibanya di IGD, pasien mendapatkan pelayanan triase oleh perawat bertugas.
Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, listrik, kimia, dan petir yang mengenai kulit dan jaringan lebih dalam. Asuhan keperawatan untuk luka bakar meliputi resusitasi, penatalaksanaan luka, dan pencegahan komplikasi seperti infeksi dan gangguan sirkulasi.
Modul ini membahas konsep bencana dan pengertiannya serta penyebab-penyebab terjadinya bencana alam di Indonesia. Indonesia memiliki banyak wilayah rawan bencana karena terletak di pertemuan lempeng tektonik dan memiliki sabuk vulkanik yang berpotensi menimbulkan gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, banjir dan tanah longsor."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan gawat darurat yang mencakup pengertian, cakupan, proses, sasaran, prinsip manajemen keadaan darurat, serta penerapan triage dan penanganan bencana. Keperawatan gawat darurat bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dengan memberikan perawatan segera dan stabilisasi pasien darurat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan dan prinsip-prinsipnya serta norma dan budaya yang berpengaruh dalam pelayanan keperawatan
2) Prinsip-prinsip etika keperawatan yang dibahas meliputi otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, jujur, dan komitmen
3) Norma dan budaya berpengaruh terhadap pelayanan, sehingga perawat perlu
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA NY”Y” DENGAN ...Warnet Raha
Studi kasus ini membahas manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal pada seorang ibu bersalin bernama NY "Y" dengan diagnosis anemia sedang di BPS Arafat Tampo Kabupaten Muna pada tanggal 4 April 2015. Tujuannya adalah untuk mengetahui pelaksanaan manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan intranatal pada ibu hamil dengan diagnosis anemia sedang.
Pedoman ini membahas standar pelayanan gawat darurat di puskesmas yang mencakup kualifikasi sumber daya manusia, distribusi ketenagaan, standar fasilitas, dan peralatan yang harus tersedia untuk menangani pasien gawat darurat. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan gawat darurat di puskesmas.
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitSangidYahya
Dokumen tersebut berisi pedoman pelayanan gawat darurat yang mencakup:
1. Latar belakang dan landasan hukum pelayanan gawat darurat
2. Ruang lingkup dan batasan operasional pelayanan gawat darurat
3. Standar ketenagaan pelayanan gawat darurat
Dokumen tersebut meringkas biografi dan karya Dr. Budhi Mulyadi, seorang dokter spesialis keperawatan komunitas yang aktif dalam penanganan bencana di Indonesia sejak tahun 1990-an. Ia pernah menjabat sebagai koordinator relawan ambulans Covid-19 di BNPB dan melayani lebih dari 36 ribu pasien Covid-19. Dr. Budhi juga aktif di berbagai organisasi kesehatan dan kemanusiaan serta mendirikan beberapa le
Dokumen tersebut membahas konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Kabupaten Banyumas. SPGDT merupakan kerja sama lintas sektor dan profesi dalam menangani kasus gawat darurat baik sehari-hari maupun saat bencana dengan tujuan menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan.
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan di unit gawat darurat puskesmas yang mencakup standar ketenagaan, fasilitas, dan prosedur pelayanan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan persyaratan minimum sumber daya manusia, sarana prasarana, serta tata laksana pelayanan kesehatan darurat di unit gawat darurat puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang praktik keperawatan mandiri yang dilakukan oleh perawat di luar institusi pelayanan kesehatan. Dibahas mengenai dasar hukum, lingkup kewenangan, persyaratan, mekanisme layanan, dan tindakan yang dapat dilakukan dalam praktik keperawatan mandiri secara legal.
Sesi 1- 01 - Ethic and Medicolegal Aspect in Orthopedic Injury.pdftuyulrox
Tiga kalimat berikut merangkum dokumen tersebut:
Dokumen tersebut membahas aspek etika dan hukum dalam penanganan keadaan darurat akibat cedera, termasuk kewajiban pelayanan darurat, perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan, serta pengecualian persetujuan informasi pasien dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang merupakan koordinasi multi sektor dan profesi untuk menyediakan pelayanan terpadu bagi korban darurat baik selama bencana maupun kondisi normal. SPGDT meliputi fase deteksi, supresi, pra rumah sakit, intra rumah sakit, dan antar rumah sakit dengan tujuan memberikan pertolongan yang cepat dan tepat.
Unit Rawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) memberikan layanan operasi untuk berbagai bidang kedokteran seperti digestif, onkologi, urologi, ortopedi, dan lainnya. Layanan tersedia untuk pasien umum, BPJS, SKTM, dan asuransi lokal dengan persyaratan dan biaya yang berbeda-beda. IBS dilengkapi sarana dan prasarana operasi serta dijalankan oleh tim medis terlatih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxtifannie
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan nasional dan sistem komando pengorganisasian dalam penanggulangan krisis kesehatan pada bencana di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum dan ketentuan umum terkait penanggulangan krisis kesehatan, termasuk pengertian krisis kesehatan, klaster kesehatan, pengurangan risiko krisis kesehatan, tim darurat medis, dan fasilitas pelayanan kesehatan a
Etika dan Hukum Penanganan Covid 19 di Indonesia.pdfAnthonyFu9
Dokumen tersebut membahas etika dan hukum dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Mencakup empat prinsip etis prioritas penanganan pasien dan sumber daya langka, serta instrumen hukum yang melindungi tenaga kesehatan seperti SIP, rahasia medis, dan APD. Dokumen ini juga menyarankan pemerintah menyinkronisasikan peraturan dan membangun kepercayaan masyarakat, serta menekankan pentingnya etika keutamaan bag
Dokumen tersebut merupakan panduan pelayanan sedasi moderat dan dalam di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatma Bojonegoro. Panduan ini menjelaskan tentang definisi sedasi, ruang lingkup, tata laksana termasuk kualifikasi pelaksana, penggunaan obat, dan dokumentasi yang harus dilakukan. Tujuan panduan ini adalah untuk menjamin keselamatan pasien selama prosedur sedasi.
2. Pendahuluan...
Geografis Indonesia, seperti
apakah??
Bencana gempa bumi, letusan
gunung berapi,
tingkat kecelakan yang tinggi.
Bencana ada 2 umum
(menyangkut orang
banyak) dan hanya terjadi pada
bbrpa org saja.
Setiap peristiwa terkadang tidak
4. GAWAT MENGANCAM NYAWA
DARURAT PERLU
MENDAPATKAN
PENANGANAN/ TINDAKAN
DENGAN SEGERA UNTUK
MENGHILANGKAN ANCAMAN
NYAWA KORBAN.
5. KEMATIAN....
KONDISI GADAR
TIDAK
T’TANGANI
KEMATIAN
1. MATI KLINIS
PENDERITA HENTI NAFAS &
HENTI JANTUNG, WAKTUNYA 6-8
MENIT SETELAH BERHENTINYA
SISTEM PERNAFASAN &
KARDIOVASKULER
2. MATI BIOLOGIS
MULAI TERJADINYA KERUSAKAN
SEL- SEL OTAK
6. KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
PELAKSANAAN KEPERAWATAN YG
DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU, KLG,
YG DIPERKIRAKAN MENGALAMI
KEADAAN YG MENGANCAM
KEHIDUPAN TERJADI SCR
MENDADAK DLM SUATU
LINGKUNGAN YG TDK DPT
DIKENDALIKAN
CAKUPAN KGD MELIPUTI
MENETAPKAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN& MANAJEMEN
RESPON KLIEN/KLG THD KONDISI
KESH YG MENDADAK
7. Menurut The American Hospital Association
(AHA)
An emergency is any condition that in the
opinion of the patient, his family, or
whoever assumes the responsibility of
bringing the patient to the hospital-requires
immediate medical attention.
This condition continues until a
determination has been made by a health
care professional that the patient’s life or
well-being is not threatened.
8. PROSES KEP GAWAT
DARURAT
• WAKTU YG TERBATAS
• KONDISI KLIEN YG
MEMERLUKAN BANTUAN
SEGERA
• INFORMASI TERBATAS
• PERAN DAN SUMBER DAYA
10. FUNGSI UTAMA GA-DARURAT
• 1. FILTRASI.
– MENYELEKSI PS YG DATANG
• 2. STABILISASI
– MEMBERIKAN TINDAKAN DASAR(INITIAL
BASIC TREATHMENT)
• 3. DISTRIBUSI
– SEGERA MERUJUK/MELIBATKAN KE
RUANG TINDAKAN
11. Karakteristik Yanan Gawat Darurat
Segi hukum dan medikolegal, pelayanan
gawat darurat berbeda dengan pelayanan
non-gawat darurat karena memiliki
karakteristik khusus.
Isu khusus dalam pelayanan gawat
darurat membutuhkan pengaturan
hukum yang khusus dan akan
menimbulkan hubungan hukum yang
berbeda dengan keadaan bukan gadar.
12. PP yang Berkaitan dengan Pelayanan Gawat Darurat
PP yang berkaitan dengan pelayanan gawat
darurat adalah UU No 23/1992 tentang
Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan
No.585/1989 tentang Persetujuan Tindakan
Medis, dan Peraturan Menteri Kesehatan
No.159b/1988 tentang Rumah Sakit.
13. Pengaturan Penyelenggaraan
Pelayanan Gawat Darurat
Ketentuan tentang pemberian
pertolongan dalam keadaan darurat telah
tegas diatur dalam pasal 5l UUNo.29/2004
tentang Praktik Kedokteran, di mana
seorang dokter wajib melakukan
pertolongan darurat atas dasar
perikemanusiaan.
14. Pengaturan Penyelenggaraan
Pelayanan Gawat Darurat
UU No.23/1992 tentang Kesehatan tidak disebutkan
istilah pelayanan gawat darurat namun secara tersirat
upaya penyelenggaraan pelayanan tersebut sebenamya
merupakan hak setiap orang untuk memperoleh derajat
kesehatan yang optimal (pasal 4) Selanjutnya pasal 7
mengatur bahwa “Pemerintah bertugas
menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat” termasuk fakir miskin,
orang terlantar dan kurang mampu. Tentunya upaya ini
menyangkut pula pelayanan gawat darurat, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat
(swasta).
15. • Pengaturan pelayanan gawat darurat
untuk fase rumah sakit telah terdapat
dalam Peraturan Menteri Kesehatan
No.159b/1988 tentang Rumah Sakit, di
mana dalam pasal 23 telah disebutkan
kewajiban rumah sakit untuk
menyelenggarakan pelayanan gawat
darurat selama 24 jam per hari
16. Pengaturan tindakan medis secara umum
dalam UU No.23/1992 tentang Kesehatan
pasal 32 ayat (4) yang menyatakan bahwa
“pelaksanaan pengobatan dan atau
perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan
ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu
17. Setiap tindakan medis harus mendapatkan
persetujuan dari pasien (informed consent).
Hal itu telah diatur sebagai hak pasien dalam UU
No.23/1992 tentang Kesehatan pasal 53 ayat 2
dan Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989
tentang Persetujuan Tindakan Medis. Dalam
keadaan gawat darurat di mana harus segera
dilakukan tindakan medis pada pasien yang
tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak
perLu persetujuan dari siapapun (pasal 11
Peraturan Menteri Kesehatan No.585/1989).
Dalam hal persetujuan tersbut dapat diperoleh
dalam bentuk tertulis, maka lembar persetujuan
tersebut harus disimpan dalam berkas rekam
medis.
19. Adalah ......
Koordinasi berbagai unit kerja
(multi sektor) & didukung berbagai
kegiatan profesi (multi disiplin &
multi profesi) untuk
menyelenggarakan pelayanan
terpadu bagi penderita gadar baik
dalam keadaan bencana maupun
sehari- hari.
21. Pelayanan sehari- hari :
1. PSC (didirikan masy utk kep
masyarakat)
2. Pelayanan ambulans
3. Komunikasi (jejaring informasi,
koordinasi & pelayanan gadar)
4. Pembinaan (pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan
22. Pelayanan pd bencana
(korban massal)
1. Koordinasi & komando
2. Mobilisasi sumber daya
3. Simulasi
4. Pelaporan, monitoring
23. Sistem Pelayanan Medik di RS
1. Sarana & prasarana (UGD, HCU, ICU,
px penunjang)
2. Transport antar RS
3. Pembiayaan yang cukup
24. Sistem Pelayanan Medik Antar RS
1. Jejaring rujukan
2. Evakuasi antar RS
3. Sistem Informasi Manajemen (audit
pelayanan yg b.d keuangan)
4. Koordinasi dalam pelayanan (rujukan)
25. FASE DETEKSI
Mencari penyebab timbulnya bencana/
kecelakaan
FASE SUPRESI
Mencari penanganan terhadap penyebab
munculnya bencana/ kecelakaan
26. FASE PRA RUMAH SAKIT
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:
1. AKSES (akses dari masyarakat ke dalam
sistem)
Ex: POLISI (110), PEMADAM KEBAKARAN
(113), AGD (118)
27. FASE PRA RUMAH SAKIT
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:
2. KOMUNIKASI
Tugas pusat komunikasi :
a. M’nerima permintaan
pertolongan
b. M’kirim unit2 yg diperlukan
c. M’bimbing kegiatan p’tolongan
d. M’monitor kesiapan RS
28. FASE PRA RUMAH SAKIT
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:
3. ORANG AWAM
org pertama yg menemukan korban.
Orang awam harus mampu ;
a. Cara minta tolong
b. Cara melakukan RJP tanpa alat
c. Cara m’hentikan p’darahan
d. Cara memasang bidai/ balut
e. Cara transportasi yg baik
29. FASE PRA RUMAH SAKIT
Keberhasilan PPGD pada fase ini tergantung pada bbrp komponen:
4. ORANG AWAN KHUSUS
5. AMBULAN GAWAT DARURAT (118)
30. FASE RUMAH SAKIT
1. Trauma center level I spesialis 4 besar ada di
tempat 24 jam (pusat gawat darurat, PGD I)
2. Trauma center level II dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS)
(PGD II), spesialis datang bersamaan dgn
penderita
3. Trauma center level III dokter jaga (dr.) (ACLS-ATLS)
(PGD III), spesialis datang 30 menit setelah
dipanggil
4. Trauma center level IV tidak ada spesialis, yg ada
hanya dokter umum (ACLS- ATLS)