SlideShare a Scribd company logo
MODUL 1 SKENARIO 2
SESAK NAPAS
TUTOR : dr. Amir Syafruddin, M.Med Ed
Kelompok 6
Ketua : Rivo Saputra Aryanto (2015730114)
Sekertaris : Endatika R. Widyaningtias (2015730038)
Anggota : Hikmatul Paramitha Zalda (2013730046)
Andri Dwiputra P (2015730009)
Choirul Anam (2015730022)
Herni Maulidyah (2015730054)
Karimah (2015730068)
Meisari Rezki (2015730084)
Najwa Prischa Alen (2015730100)
Syifa Rahmawati Putri (2015730127)
Seorang perempuan berumur 45 tahun datang
kerumah sakit dengan keluhan sesak napas bila
melakukan kegiatan fisik disertai denyut jantung yang
cepat. Pada umur 12 tahun dia menderita penyakit
demam reumatic dan terdengar bising jantung sejak
menderita penyakit tersebut. Irama jantungnya berupa
fibrilasi atrium telah ada sejak 2 tahun lalu yang dapat
dikontrol dengan terapi dogoxin 4 kali 0,25 mg. Tanda
vital : denyut nadi 80 x/menit, tekanan darah 130/80,
frekuensi nafas 16 x/menit, terdengar adanya bunyi
ronchibasah halus pada kedua baru dan bunyi jantung
pertama (S1) keras, bunyi jantung kedua (S2) tunggal
disertai opening snap (OS).
Skenario 2
• Demam reumatik : peradangan serius yang dapat secara permanen
mempengaruhi struktur dan fungsi jantung terutama katup-katup, sindrom
klinik akibat infeksi kuman grup A β-hemoliticus streptococcus dan
mempunyai ciri khas yang cenderung kambuh.
• Fibrilasi atrium : aritmia paling umum, aritmia adalah masalah dengan
kecepatan atau irama jantung, gangguan listrik jantung menyebabkan fibrilasi
atrium dan jenis aritmia.
• Digoxin : glosida jantung yang berasal dari digitalis kanan yang memiliki efek
inotropik positif (meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung).
• Ronchi basah halus : bunyi yang terdengar akibat adanya penimbunan cairan
pada alveola paru.
• Opening snap (OS) : Opening Snap (OS) adalah terdengar pada saat katup
jantung terbuka (normalnya bunyi terdengar bila katup tertutup). Hal ini
disebabkan karena gerakan membuka pada katup mitral anterior berhenti
mendadak pada awal diastol dan katup yang tebal itu tidak dapat terbuka
penuh. Untuk terjadinya opening snap jantung harus mempertahankan
mobilitas yang kadang menghilang ketika proses stenotik semakin berat
Kata Sulit
• Perempuan 45 tahun
• Sesak napas bila melakukan kegiatan fisik disertai denyut
jantung yang cepat
• Riwayat demam reumatik saat 12 tahun
• Terdengar bising jantung
• Ditemukan fibrilasi atrium 2 tahun yang lalu
• Pemberian terapi digoxin 4 kali 0,25 mg
• Pemeriksaan tanda vital
- denyut nadi : 80 x/menit
- tekanan darah : 130/80
- frekuensi nafas : 16 x/menit
• Bunyi ronchi basah halus
• S1 : keras
• S2 : tunggal disertai opening snap (OS)
Kata/kalimat Kunci
1. Jelaskan anatomi jantung!
2. Jelaskan mekanisme kerja jantung !
3. Jelaskan perbedaan mekanisme sesak kardiovaskuler dan non
kardiovaskuler!
4. Jelaskan hubungan penyakit demam reumatik dengan penyakit di
skenario!
5. Jelaskan hubungan fibrilasi atrium dengan penyakit di skenario !
6. Jelaskan terjadinya ronchi basah halus pada skenario !
7. Jelaskan terapi digoxin yang digunakan pada skenario !
8. Jelaskan Diferensial Diagnosis pada skenario ?
Pertanyaan-pertanyaan
Anatomi Jantung
• Ukuran jantung kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm
dan tebalnya kira-kira 200 -425 gram.
• Terdiri atas tiga lapisan: Epikardium,
Miokardium, Endokardium,
MEKANISME KERJA JANTUNG
Sesak nafas (dispnea)
Penyebab di bagi menjadi 2:
• Pulmonal : murni di sebabkan karena adanya kelainan pada
paru
• Non pulmonal :
a. Kelainan jantung :
- Gagal jantung kiri
- Penyakit pada katup mitralis/tricuspidalis
- Cardiomyopathy
- Kelainan jantung bawaan (congenital heart disease)
- Peningkatan abnormal pada cardiac output
b. Anemia
c. Berada ditempat ketinggian (High altitude)
d. Obesitas
Sesak nafas karena jantung
Gagal jantung
(kiri)
bendungan
pasif sirkulasi
paru
Edema
paru
Semakin parah
gagal ventrikel
kiri
Tekanan
hidrostatik
pembuluh paru
Kebocoran
cairan,
eritrosit
Jaringan
interstisium &
rongga udara
paru
Complianc
e paru
Sesak
nafas
Manifestasi klinis
• Dispnea paling jelas sewaktu beraktivitas
• Dispnea juga jelas pada saat berbaring
(ortopnea) meningkatnya jumlah darah
vena yang kembali ke toraks dari ekstrimitas
bawah dan karena posisi ini diafragma
terangkat
• Dispnea nokturnal paroksimal pasien
terbangun pada saat tidur di malam hari
karena sesak nafas
Hubungan demam reumatik dengan penyakit
Infeksi streptokokus
Gangguan pada
apparatus mitral
Peradangan
pembentukan nodul
tipis di katup jantung
Terjadinya fibrosis dan
penebalan daun katup
Atrium Fibrilasi
Sesak
napas
Akibat tidak
teraturnya sinyal
listrik Atrium
berkontraksi cepat
dan tidak teratur
akibatnya darah
berkumpul di atrium
tidak di pompa ke
ventrikel
?
Takikardi akan
mengurangi lama
diastol
Saat aktivitas terjadi
peningkatan denyut jantung
(Takikardi) dan peningkatan
tekanan atrium kiri
Terjadi karena adanya lesi
yang menganggu pengisian
vetrikel dan mempersulit
penggosongan atrium.
Pada gangguan katup mitral ,
Aliran darah dari atrium kiri
ke ke ventrikel kiri akan
menjadi lambat.
Tek. Atrium kiri
Tekanan vena pulmonalis
& tek kapiler paru paru
Ventrikel kanan tidak bisa
memompa
Kegagalan pompa
dipantulkan ke
belakang ke sirkulasi
sistemik
Kongesti/bendungan pada
vena sistemik dan edema
perifer
SESAK
Sumber: Josephson, Merk E, dkk. 2000. Takiaritmia. Dalam: Horrison Prinsip-Prinsip Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 13 Vol.3. Jakarta: EGC. hlm: 1154-1155
Hubungan ronkhi basah pada kasus di skenario
Sekat jaringan ikat
Lubang katup mitral
mengecil
Daya aliran katup
mitral
Tekanan atrium
kiri
Bendungan darah
pada atrium kiri
Sembab interstisial &
sembab alveolar
Vena bronkialis pecah
& terjadi hemoptisis
Tek. Arteri pulmonal
(hipertensi pulmonal)
Vasokonstriksi pada
vaskular paru
Mengakibatkan
refluks ke paru
Sesak napas
Vasodilatasi pembuluh
darah
Ekstravasasi & perbesaran
jarak alveoli & kapiler
Ekstravasasi menuju
ruang interpleura
Ronkhi basah
Terapi Digoksin pada Skenario
Efek digoksin pada pengobatan skenario adalah
sebagai :
Inotropik Positif
Kronotropik Negatif
Mengurangi Aktivitas
Saraf Simpatis
Mengurangi frekuensi denyut ventrikel
pada takikardia atau fibrilasi atrium
Mekanisme Digoksin sebagai Kronotropik
Negatif dan Mengurangi Aktivitas Saraf Simpatis
Pada kadar
terapi 1-2 ng/mL
tonus vagal
meningkatkan
aktivitas simpatis di
nodus sino-atrial maupun
atrioventrikular
mengurangi
perpanjangan konduksi atrioventrikular
sampai meningkatnya blok
atrioventrikular tersebut
Sehingga
dapat
bradikardia sinus
sampai henti
jantung
Efek pada nodus atrioventrikular inilah yang mendasari
penggunaan digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium.
Digoksin hanya diindikasikan untuk :
a. Pasien gagal jantung dengan fibrilasi atrium
b. Pasien gagal jantung dengan ritme sinus yang
masih simtomatik, terutama yang disertai
takikardia, meskipun telah mendapat terapi
maksimal dengan penghambat ACE
(angiotensin converting enzyme)
• Bioavailabilitas digoksin tablet sekitar 70-80%
• Waktu paruhnya berkisar antara 36-48 jam,
sehingga diberikan sekali sehari dan kadar
baik dicapai setelah 1 minggu.
• Dieliminasi melalui ginjal, sehingga waktu
paruhnya akan memanjang pada gangguan
fungsi ginjal.
• Volume distribusi 4-7 L/kg. Pada usia lanjut
volume distribusi menurun.
Stenosis Mitral
Penyempitan lubang katup mitral yang
mengakibatkan peningkatan tahanan aliran darah
dari atrium kiri ke ventrikel kiri.
Etiologi
• Endokarditis reumatik, akibat reaksi yang
progresif dari demam reumatik oleh infeksi
kuman streptokokus.
• Stenosis mitral kongenital, deformitas parasut
mitral dan vegetasi lupus eritematosus sistemik.
Patologi Stenosis Mitral
Terjadi proses
peradangan dan
pembentukan nodul
tipis disepanjang garis
penutupan mitral
Akibat demam
reumatik
Fibrosis dan
penebalan katup,
kalsifikasi, fusi
komisura, serta
pemendekan korda
Distrosi dari aparatus mitral yang
normal, mengecil area katup
mitral menjadi seperti bentuk
mulut ikan/lubang kecil
Patofisiologi Stenosis Mitral
Aliran darah dari
atrium kiri ke
ventrikel kiri
menjadi lambat
Kongesti paru-paru,
vena sistemik dan
edema interstitial
Tekanan atrium kiri
Tekanan vena
pulmonalis dan
tekanan kapiler
paru
Manifetasi Klinik
Riwayat
• Sesak napas
• Fatigue (lelah, mengatuk, lemas)
• Aritmia atrial berupa fibrilasi atrium
• Ortopnea/ edema paru yang tegas
• Hemoptisis
• Paraximal nocturnal dyspnea
Derajat berat ringan stenosis mitral
Derajat
Stenosis
Opening Snap Area Gradient
Ringan >110 msec >1,5 cm2 <5 mmHg
Sedang 80 – 110 msec >1 - <1,5 cm2 5-10 mmHg
Berat <80 msec <1 cm2 >10 mmHg
Diagnosis
• Pemeriksaan Fisik
Opening snap (OS)
Bising diastol kasar pada daerah mitral
S1 yang keras : karena pengisian yang lama membuat
tekanan ventrikel kiri meningkat dan menutup katup
sebelum katup ini kembali ke posisinya.
• Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Foto Toraks
Ekokardiografi Doppler
Valvulotomi dengan balon
Ekokardiografi Transesofageal
Penatalaksanaan
• Non-Medikamentosa
 Latihan fisik ringan
Latihan fisik akan meningkatkan frekuensi jantung dan memperpendek fase diastole
dan seterusnya akan meningkatkan gradient transmitral.
 Valvulotomi mitral perkutan dengan balon
 Intervensi bedah, reparasi atau ganti katup
• Medikamentosa
 Antibiotic
Penisilin, eritromysin, sulfa, sefalosforin untuk demam rematik atau pencegahan
endokarditis.
 Inotropik negative sepetri beta -blocker atau Ca-blocker
Dapat memberikan manfaat pada pasien dengan irama sinus yang memberikan keluhan
frekuensi jantung meningkat seperti pada saat latihan
 Digoxin
 Digitalis
Pada stenosis mitral dengan irama sinus kurang bermanfaat bila diberikan digitalis. Digitalis
dapat diberikan bila terdapat disfungsi ventrikel kiri atau kanan. Indikasi pemakaian digitalis
pada pasien dengan fibrilasi atrium.
 Antikoagulan (warfarin atau heparin)
Digunakan pada pasien stenosis mitral dengan fibrilasi atrium atau irama sinus dengan
kecenderungan pembentukan thrombus untuk mencegah fenomena tromboemboli.
Suatu keadaan dimana terdapat aliran darah
balik dari ventrikel ke dalam atrium kiri pada
saat sistol, akibat tidak tertutupnya katup mitral
secara sempurna
REGURGITASI MITRAL (RM)
ETIOLOGI
a.RM primer akut non iskemik
b.RM karena iskemia akut
c. RM akut sekunder pada kardiomiopati
d.RM kronis
PATOFISIOLOGI
RM AKUT
• Atrium kiri dan ventrikel kiri
yang sebelumnya normal,
kemudian mendapatkan
beban yang berlebihan. Saat
sistole, atrium kiri akan
mengalami pengisian yang
berlebih bukan hanya dari
vena pulmonalis tetapi juga
dari ventrikel kiri akibat
regurgitas. Saat diastole,
volume darah yang masuk
ke ventrikel kiri mengalami
peningkatan yang berasal
dari atrium yang overload
volumenya.
RM KRONIK
• Terjadi dilatasi ventrikel kiri,
yang mengakibatkan
tekanan akhir diastol dan
regangan dinding ventrikel
akan meningkat. Volume
akhir sistol akan meningkat.
Akut Kronik
Gejala Hampir selalu ada,
biasanya berat
Dapat tidak muncul
Palpasi Kardiak Tidak ada tanda-tanda Impuls apikal dinamis
berpindah
S1 Halus Halus atau normal
Murmur Sistolik awal sampai
holosistolik
Holosistolik
Elektrokardiogram Normal
LVH dan fibrilasi atrial
umum Perbesaran
Jantung : bidang paru
normal
CXR Bayangan kardiak normal,
edema pulmonaris
Perbesaran LA
Terapi ekokardiogram Vasodilator LA dan LV
normal
TABEL REGURGITASI AKUT DAN KRONIK
Sindrom MVP RM Organik RM Fungsional
Gejala Sakit dada Lelah/Letih CHF
Pemfis Sistolik ringan
dan murmur
sistolik
Murmur
holosistolik
yang keras
S4,S3
ECG ST-T Fibrilasi atrium Gelombang Q
CXR Pektus
ekskavatum
Kardiomegali,
pembesaran
atrium kiri
Kardiomegali,
edema paru
Manifestasi Klinis RM kronik
PENATALAKSANAAN TERAPI
• Terapi Medikamentos
A. Akut
Sodium nitropruside
secara IV
B. Kronik
Digoxin
• Terapi dengan
Operasi
1. Rekoonstruksi
katup mitral
2. Penggantian
katup mitral
STENOSIS AORTA
Definisi :
- Penyumbatan pada katup aorta
Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah
katup aorta membuka secara maksimal
sehingga menghalangi aliran darah mengalir
dari jantung menuju aorta. Dalam keadaan
normal, katup aorta terdiri dari 3 kuncup yang
akan menutup dan membuka sehingga darah
bisa melewatinya.
Epidemiologi
- tersering di Eropa dan Amerika Utara
- AS primer ditandai dengan klasifikasi pada usia lanjut ( 2-7% populasi di atas > 65
tahun )
- Penyebab kedua tersering : akibat kongenital yaitu penyakit jantung reumatik,
jarang kelompok usia muda
- Gejala : sesak saat aktivitas, angina hingga sinkop petunjuk menangani kasus
stenosis aorta
- Pemeriksaan ekokardiografi : menilai adanya AS, menilai derajat berat tidaknya
klasifikasi katub, fungsi LV, dan ketebalan dinding, mendeteksi adanya penyakit
katub lain dan abnormalitas aorta, dan memberikan informasi prognosis
- Ekokardiografi Doppler : teknik yang baik untuk menilai derajat beratnya AS.
- Insidens 4 dari 1000 bayi lahir hidup, laki : perempuan = 4 : 1
- Penebalan katup mulai umur 40-50-an
Etiologi
- klasifikasi senilis,variasi kongenital,
penyakit jantung rematik
- Di negara maju, etiologi terutama oleh
klasifikasi-degeneratif dan sering dengan
prevalensi penyakit jantung koroner dengan
faktor risiko yang sama
- Negara kurang maju didominasi oleh
penyakit jantung rematik.
Patofisiologi
- Pada kelainan valvular , biasanya kantung valvular hanya
ada 2 ( normal ada 3 )
- Darah yg akan masuk ke aorta akan tertahan oleh valvula,
menyebabkan tekanan naik pada ventrikel kiri
- Minute volume darah yang masuk melalui valvula aorta
pada waktu istirahat biasanya tidak berubah, tapi waktu
melakukan pekerjaan akan berkurang
- Makin berat stenosis, makin kecil minute volume sehingga
otot ventrikel kiri harus bekerja lebih berat untuk
mencukupi kebutuhan darah pada sirkulasi besar akibatnya
ventrikel kiri membesar
Gejala Klinis
- Jarang menyebabkan keluh kesah
- ditemukan mempunyai kelainan pada pemeriksaan rutin
- Desah terdengar : 6-10 tahun meskipun sejak lahir ada
- Biasanya dibawa ke dokter bukan karena keluh kesah aorta (dispne
tiba - tiba pucat,sinkop atau pingsan)
- Terjadi keluh kesah di atas : harus segera lakukan operasi
- Gejala Stenosis Aorta : Nyeri dada, Pingsan (syncope), Sesak napas
Anamnesis
- Riwayat penyakit sekarang : angina sesak napas, sinkop, murmur yang ditemukan secara
kebetulan, perburukan gejala bertahap
- Riwayat penyakit dahulu :
1. Apakah murmur sebelumnya terdengar ? (pertimbangkan katup aorta bikuspidalis
dengan klasifikasi progresif)
2. Adakah riwayat demam reumatik ?
- Riwayat penyakit system lain :
1. Apakah pasien mengalami sesak nafas ?
2. Apakah pasien mengalami penuruna toleransi olahraga?
3. Apakah pasien mengalami nyeri dada ?
4. Apakah pasien mengalami kolaps, khususnya diinduksi oleh olahraga?
5. Apakah pasien mengalami demam ?
- Riwayat Keluarga :
1. Adakah riwayat penyakit katup dalam keluarga?
Pemeriksaan Fisik
- Nadi : pulsus parvus dan tardus dengan beda tekanan darah sistol-diastol kecil
(narrowed pulse pressure)
- Iktus tidak bergeser namun kuat angkat akibat tahanan LV meningkat, dengan
thrill/getaran akibat bising yang keras di area aorta yang akan lebih terasa bila
penderita berbaring dan ekspirasi
- Adanya getaran menunjukkan beda tekanan antara LV dan Aorta diatas
40mmHg
- Auskultasi :
1. terdengar bising sistolik yang sangat keras
2. intensitas derajat 4 atau lebih disepanjang jalan aorta yakni mulai apeks
parasternal kiri sampai area aorta sebagai titik terkeras bising
3. menjalar kearah leher di area karotis
4. sifatnya sangat kasar
Pemeriksaan Penunjang
- Chest x ray sering besar jantung normal, apeks prominen atau bulging
akibat hipertrofi konsentrik, dilatasi aorta post-stenotik, tampak
kalsifikasi daerah AV, LA dilatasi bila terjadi disfungsi LV
- EKG abnormal menunjukkan LVH dan pressure overload/ LV strain, sering
disertai gangguan konduksi
- Ekokardiografi tampak struktur, fungsi dan morfologi, gerakan katup,
penebalan/kalsifikasi katup, struktur anulus atau subaorta, penebalan
dan fungsiLV
- Kateterisasi mengetahui beda tekanan LV-aorta dan menghitung area
stenosis (normal 2-3 cm2) serta menentukan fungsi LV.
- menentukan fraksi ejeksi, masa LV, dilanjutkan angiografi koroner karena
50% AS disertai kelainan koroner
Penatalaksanaan Medikamentosa
- Nitrogliserin Oral ( sublingual ) diberika bila ada angina
- Diuretik dan Digitalis diberikan bila ada tanda gagal jantung
- Statin dianjurkan untuk mencegah kalsifikasi daun katup aorta
- Antikoagulan, pada pasien menggunakan katup mekanik
penggunaan antikoagulan seumur hidup, sedangkan pada katup
bioprostetik penggunaan antikoagulan selama fase awal saja
biasanya selama 5 hari. Sementara untuk preventif penggunaan
Heparin 3-4 bulan
- Antibiotik digunakan untuk profilaksis diantaranya amoxilin,
eritromicin, ampicilin, gentamizin, dan vancomicyn.
Penatalaksanaan Non Medikamentosa
1. Paliatif : Tindakan BAV ( Ballon Aortic Valvuloplasty)
2. Pembedahan :
a. Repair : Anuloplasty (perbaikan annulus katup ), Perbaikan Bilah
b. Replacement (Penggantian katup ) : Katup Mekanik, Xenograf,
Homograf (Katup dari manusia), Otograf
3. Diet rendah garam
4. Hindari aktivitas berat seperti mengangkat beban berat dan lari
Gejala MS MI AS
Wanita, 55 tahun + + +
Dyspnea d’effort dan tachicardi + + +
Riwayat demam rheuma + + +
Bising jantung sejak demam rheuma + + +
Fibrasi atrium sejak 2 tahun lalu + + +
Tekanan darah 130/80 (prehipertensi) + + +
Respirasi 16x/menit (bradypneu) + + +
Ada bunyi ronchi basah + + +
S1 keras; S2 tunggal disertai Opening
Snap
+ - -
Kesimpulan
Berdasarkan gejala-gejala yang ada pada
skenario seperti sesak nafas saat beraktivitas,
memiliki riwayat demam rematik, denyut
jantung cepat, serta ditemukan ada bunyi
jantung S1 keras, S2 tunggal disertai Opening
Snap maka kelompok kami menyimpulkan pria
tersebut kemungkinan menderita stenosis
mitral.
Daftar Pustaka
• Anonymousa. 2010
sisonetS/elctira/moc.naretkodekofni.www//:ptth.-.lmth.atroa
laggnat seskaid22rebmepoN ,2010.
• Kumar. 2013. Dasar-dasar Patofisiologi Penyakit .
puorG gnihsilbuP AMSIRAK :gnareggnaT.
• Huon. 2002. Lekture Notes Kardiologi :tibreneP :atrakaJ.
aggnalrE
• Buku pengantar kardiologi , karya : T. Renardi haroen sutomo
kasiman
• Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
Kelompok 6 kardio

More Related Content

What's hot

mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
aditya romadhon
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
Surya Aldy
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
pjj_kemenkes
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Yanto Physio
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusiakak_mayya
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Kampus-Sakinah
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
EmirSyarif
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
Slide jantung
Slide jantungSlide jantung
Slide jantung
fikri asyura
 
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
Sulistia Rini
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
Seta Wicaksana
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanAndry Natanel
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
Fadel Muhammad Garishah
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
Brenda Panjaitan
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
stikesby kebidanan
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)
Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)
Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)
Ariandita Atias
 

What's hot (20)

mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Slide jantung
Slide jantungSlide jantung
Slide jantung
 
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
ASKEP ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)
 
dislokasi
dislokasidislokasi
dislokasi
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
Sistem persyarafan (novi ervina, ade welni)
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)
Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)
Anatomi fisiologi sistem pencernaan (hati)
 

Similar to Kelompok 6 kardio

Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
titis trijayanti
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
 
Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitralSalimah Aj
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
ScrubsIndo
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptxNON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
YulizaAriani1
 
Soal Kardiovaskular .pptx
Soal Kardiovaskular .pptxSoal Kardiovaskular .pptx
Soal Kardiovaskular .pptx
NadaShaumiFauziah
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
ssuser40ff1a
 
Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
Sulistia Rini
 
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
kartikaNH
 
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSlide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
SebastianChandra3
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
adekurniasih3
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
adekurniasih3
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
homeworkping3
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Robertus Arian Datusanantyo
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
SinggihHananta
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
drArisantyNurSetiaRe
 

Similar to Kelompok 6 kardio (20)

Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
 
Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitral
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptxNON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
 
Soal Kardiovaskular .pptx
Soal Kardiovaskular .pptxSoal Kardiovaskular .pptx
Soal Kardiovaskular .pptx
 
Tamponade jantung
Tamponade jantungTamponade jantung
Tamponade jantung
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Syok kardiogenik
Syok kardiogenikSyok kardiogenik
Syok kardiogenik
 
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
 
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSlide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
 

Recently uploaded

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 

Recently uploaded (20)

80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 

Kelompok 6 kardio

  • 1.
  • 2. MODUL 1 SKENARIO 2 SESAK NAPAS TUTOR : dr. Amir Syafruddin, M.Med Ed Kelompok 6 Ketua : Rivo Saputra Aryanto (2015730114) Sekertaris : Endatika R. Widyaningtias (2015730038) Anggota : Hikmatul Paramitha Zalda (2013730046) Andri Dwiputra P (2015730009) Choirul Anam (2015730022) Herni Maulidyah (2015730054) Karimah (2015730068) Meisari Rezki (2015730084) Najwa Prischa Alen (2015730100) Syifa Rahmawati Putri (2015730127)
  • 3. Seorang perempuan berumur 45 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan sesak napas bila melakukan kegiatan fisik disertai denyut jantung yang cepat. Pada umur 12 tahun dia menderita penyakit demam reumatic dan terdengar bising jantung sejak menderita penyakit tersebut. Irama jantungnya berupa fibrilasi atrium telah ada sejak 2 tahun lalu yang dapat dikontrol dengan terapi dogoxin 4 kali 0,25 mg. Tanda vital : denyut nadi 80 x/menit, tekanan darah 130/80, frekuensi nafas 16 x/menit, terdengar adanya bunyi ronchibasah halus pada kedua baru dan bunyi jantung pertama (S1) keras, bunyi jantung kedua (S2) tunggal disertai opening snap (OS). Skenario 2
  • 4. • Demam reumatik : peradangan serius yang dapat secara permanen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung terutama katup-katup, sindrom klinik akibat infeksi kuman grup A β-hemoliticus streptococcus dan mempunyai ciri khas yang cenderung kambuh. • Fibrilasi atrium : aritmia paling umum, aritmia adalah masalah dengan kecepatan atau irama jantung, gangguan listrik jantung menyebabkan fibrilasi atrium dan jenis aritmia. • Digoxin : glosida jantung yang berasal dari digitalis kanan yang memiliki efek inotropik positif (meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung). • Ronchi basah halus : bunyi yang terdengar akibat adanya penimbunan cairan pada alveola paru. • Opening snap (OS) : Opening Snap (OS) adalah terdengar pada saat katup jantung terbuka (normalnya bunyi terdengar bila katup tertutup). Hal ini disebabkan karena gerakan membuka pada katup mitral anterior berhenti mendadak pada awal diastol dan katup yang tebal itu tidak dapat terbuka penuh. Untuk terjadinya opening snap jantung harus mempertahankan mobilitas yang kadang menghilang ketika proses stenotik semakin berat Kata Sulit
  • 5. • Perempuan 45 tahun • Sesak napas bila melakukan kegiatan fisik disertai denyut jantung yang cepat • Riwayat demam reumatik saat 12 tahun • Terdengar bising jantung • Ditemukan fibrilasi atrium 2 tahun yang lalu • Pemberian terapi digoxin 4 kali 0,25 mg • Pemeriksaan tanda vital - denyut nadi : 80 x/menit - tekanan darah : 130/80 - frekuensi nafas : 16 x/menit • Bunyi ronchi basah halus • S1 : keras • S2 : tunggal disertai opening snap (OS) Kata/kalimat Kunci
  • 6. 1. Jelaskan anatomi jantung! 2. Jelaskan mekanisme kerja jantung ! 3. Jelaskan perbedaan mekanisme sesak kardiovaskuler dan non kardiovaskuler! 4. Jelaskan hubungan penyakit demam reumatik dengan penyakit di skenario! 5. Jelaskan hubungan fibrilasi atrium dengan penyakit di skenario ! 6. Jelaskan terjadinya ronchi basah halus pada skenario ! 7. Jelaskan terapi digoxin yang digunakan pada skenario ! 8. Jelaskan Diferensial Diagnosis pada skenario ? Pertanyaan-pertanyaan
  • 7. Anatomi Jantung • Ukuran jantung kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm dan tebalnya kira-kira 200 -425 gram. • Terdiri atas tiga lapisan: Epikardium, Miokardium, Endokardium,
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 14. Sesak nafas (dispnea) Penyebab di bagi menjadi 2: • Pulmonal : murni di sebabkan karena adanya kelainan pada paru • Non pulmonal : a. Kelainan jantung : - Gagal jantung kiri - Penyakit pada katup mitralis/tricuspidalis - Cardiomyopathy - Kelainan jantung bawaan (congenital heart disease) - Peningkatan abnormal pada cardiac output b. Anemia c. Berada ditempat ketinggian (High altitude) d. Obesitas
  • 15. Sesak nafas karena jantung Gagal jantung (kiri) bendungan pasif sirkulasi paru Edema paru Semakin parah gagal ventrikel kiri Tekanan hidrostatik pembuluh paru Kebocoran cairan, eritrosit Jaringan interstisium & rongga udara paru Complianc e paru Sesak nafas
  • 16. Manifestasi klinis • Dispnea paling jelas sewaktu beraktivitas • Dispnea juga jelas pada saat berbaring (ortopnea) meningkatnya jumlah darah vena yang kembali ke toraks dari ekstrimitas bawah dan karena posisi ini diafragma terangkat • Dispnea nokturnal paroksimal pasien terbangun pada saat tidur di malam hari karena sesak nafas
  • 17. Hubungan demam reumatik dengan penyakit Infeksi streptokokus Gangguan pada apparatus mitral Peradangan pembentukan nodul tipis di katup jantung Terjadinya fibrosis dan penebalan daun katup
  • 18. Atrium Fibrilasi Sesak napas Akibat tidak teraturnya sinyal listrik Atrium berkontraksi cepat dan tidak teratur akibatnya darah berkumpul di atrium tidak di pompa ke ventrikel ? Takikardi akan mengurangi lama diastol Saat aktivitas terjadi peningkatan denyut jantung (Takikardi) dan peningkatan tekanan atrium kiri Terjadi karena adanya lesi yang menganggu pengisian vetrikel dan mempersulit penggosongan atrium. Pada gangguan katup mitral , Aliran darah dari atrium kiri ke ke ventrikel kiri akan menjadi lambat. Tek. Atrium kiri Tekanan vena pulmonalis & tek kapiler paru paru Ventrikel kanan tidak bisa memompa Kegagalan pompa dipantulkan ke belakang ke sirkulasi sistemik Kongesti/bendungan pada vena sistemik dan edema perifer SESAK Sumber: Josephson, Merk E, dkk. 2000. Takiaritmia. Dalam: Horrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13 Vol.3. Jakarta: EGC. hlm: 1154-1155
  • 19. Hubungan ronkhi basah pada kasus di skenario Sekat jaringan ikat Lubang katup mitral mengecil Daya aliran katup mitral Tekanan atrium kiri Bendungan darah pada atrium kiri Sembab interstisial & sembab alveolar Vena bronkialis pecah & terjadi hemoptisis Tek. Arteri pulmonal (hipertensi pulmonal) Vasokonstriksi pada vaskular paru Mengakibatkan refluks ke paru Sesak napas Vasodilatasi pembuluh darah Ekstravasasi & perbesaran jarak alveoli & kapiler Ekstravasasi menuju ruang interpleura Ronkhi basah
  • 20. Terapi Digoksin pada Skenario Efek digoksin pada pengobatan skenario adalah sebagai : Inotropik Positif Kronotropik Negatif Mengurangi Aktivitas Saraf Simpatis Mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia atau fibrilasi atrium
  • 21. Mekanisme Digoksin sebagai Kronotropik Negatif dan Mengurangi Aktivitas Saraf Simpatis Pada kadar terapi 1-2 ng/mL tonus vagal meningkatkan aktivitas simpatis di nodus sino-atrial maupun atrioventrikular mengurangi perpanjangan konduksi atrioventrikular sampai meningkatnya blok atrioventrikular tersebut Sehingga dapat bradikardia sinus sampai henti jantung Efek pada nodus atrioventrikular inilah yang mendasari penggunaan digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium.
  • 22. Digoksin hanya diindikasikan untuk : a. Pasien gagal jantung dengan fibrilasi atrium b. Pasien gagal jantung dengan ritme sinus yang masih simtomatik, terutama yang disertai takikardia, meskipun telah mendapat terapi maksimal dengan penghambat ACE (angiotensin converting enzyme)
  • 23. • Bioavailabilitas digoksin tablet sekitar 70-80% • Waktu paruhnya berkisar antara 36-48 jam, sehingga diberikan sekali sehari dan kadar baik dicapai setelah 1 minggu. • Dieliminasi melalui ginjal, sehingga waktu paruhnya akan memanjang pada gangguan fungsi ginjal. • Volume distribusi 4-7 L/kg. Pada usia lanjut volume distribusi menurun.
  • 24. Stenosis Mitral Penyempitan lubang katup mitral yang mengakibatkan peningkatan tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Etiologi • Endokarditis reumatik, akibat reaksi yang progresif dari demam reumatik oleh infeksi kuman streptokokus. • Stenosis mitral kongenital, deformitas parasut mitral dan vegetasi lupus eritematosus sistemik.
  • 25. Patologi Stenosis Mitral Terjadi proses peradangan dan pembentukan nodul tipis disepanjang garis penutupan mitral Akibat demam reumatik Fibrosis dan penebalan katup, kalsifikasi, fusi komisura, serta pemendekan korda Distrosi dari aparatus mitral yang normal, mengecil area katup mitral menjadi seperti bentuk mulut ikan/lubang kecil
  • 26. Patofisiologi Stenosis Mitral Aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri menjadi lambat Kongesti paru-paru, vena sistemik dan edema interstitial Tekanan atrium kiri Tekanan vena pulmonalis dan tekanan kapiler paru
  • 27. Manifetasi Klinik Riwayat • Sesak napas • Fatigue (lelah, mengatuk, lemas) • Aritmia atrial berupa fibrilasi atrium • Ortopnea/ edema paru yang tegas • Hemoptisis • Paraximal nocturnal dyspnea
  • 28. Derajat berat ringan stenosis mitral Derajat Stenosis Opening Snap Area Gradient Ringan >110 msec >1,5 cm2 <5 mmHg Sedang 80 – 110 msec >1 - <1,5 cm2 5-10 mmHg Berat <80 msec <1 cm2 >10 mmHg
  • 29. Diagnosis • Pemeriksaan Fisik Opening snap (OS) Bising diastol kasar pada daerah mitral S1 yang keras : karena pengisian yang lama membuat tekanan ventrikel kiri meningkat dan menutup katup sebelum katup ini kembali ke posisinya. • Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Foto Toraks Ekokardiografi Doppler Valvulotomi dengan balon Ekokardiografi Transesofageal
  • 30.
  • 31. Penatalaksanaan • Non-Medikamentosa  Latihan fisik ringan Latihan fisik akan meningkatkan frekuensi jantung dan memperpendek fase diastole dan seterusnya akan meningkatkan gradient transmitral.  Valvulotomi mitral perkutan dengan balon  Intervensi bedah, reparasi atau ganti katup • Medikamentosa  Antibiotic Penisilin, eritromysin, sulfa, sefalosforin untuk demam rematik atau pencegahan endokarditis.  Inotropik negative sepetri beta -blocker atau Ca-blocker Dapat memberikan manfaat pada pasien dengan irama sinus yang memberikan keluhan frekuensi jantung meningkat seperti pada saat latihan  Digoxin  Digitalis Pada stenosis mitral dengan irama sinus kurang bermanfaat bila diberikan digitalis. Digitalis dapat diberikan bila terdapat disfungsi ventrikel kiri atau kanan. Indikasi pemakaian digitalis pada pasien dengan fibrilasi atrium.  Antikoagulan (warfarin atau heparin) Digunakan pada pasien stenosis mitral dengan fibrilasi atrium atau irama sinus dengan kecenderungan pembentukan thrombus untuk mencegah fenomena tromboemboli.
  • 32. Suatu keadaan dimana terdapat aliran darah balik dari ventrikel ke dalam atrium kiri pada saat sistol, akibat tidak tertutupnya katup mitral secara sempurna REGURGITASI MITRAL (RM) ETIOLOGI a.RM primer akut non iskemik b.RM karena iskemia akut c. RM akut sekunder pada kardiomiopati d.RM kronis
  • 33. PATOFISIOLOGI RM AKUT • Atrium kiri dan ventrikel kiri yang sebelumnya normal, kemudian mendapatkan beban yang berlebihan. Saat sistole, atrium kiri akan mengalami pengisian yang berlebih bukan hanya dari vena pulmonalis tetapi juga dari ventrikel kiri akibat regurgitas. Saat diastole, volume darah yang masuk ke ventrikel kiri mengalami peningkatan yang berasal dari atrium yang overload volumenya. RM KRONIK • Terjadi dilatasi ventrikel kiri, yang mengakibatkan tekanan akhir diastol dan regangan dinding ventrikel akan meningkat. Volume akhir sistol akan meningkat.
  • 34. Akut Kronik Gejala Hampir selalu ada, biasanya berat Dapat tidak muncul Palpasi Kardiak Tidak ada tanda-tanda Impuls apikal dinamis berpindah S1 Halus Halus atau normal Murmur Sistolik awal sampai holosistolik Holosistolik Elektrokardiogram Normal LVH dan fibrilasi atrial umum Perbesaran Jantung : bidang paru normal CXR Bayangan kardiak normal, edema pulmonaris Perbesaran LA Terapi ekokardiogram Vasodilator LA dan LV normal TABEL REGURGITASI AKUT DAN KRONIK
  • 35. Sindrom MVP RM Organik RM Fungsional Gejala Sakit dada Lelah/Letih CHF Pemfis Sistolik ringan dan murmur sistolik Murmur holosistolik yang keras S4,S3 ECG ST-T Fibrilasi atrium Gelombang Q CXR Pektus ekskavatum Kardiomegali, pembesaran atrium kiri Kardiomegali, edema paru Manifestasi Klinis RM kronik
  • 36. PENATALAKSANAAN TERAPI • Terapi Medikamentos A. Akut Sodium nitropruside secara IV B. Kronik Digoxin • Terapi dengan Operasi 1. Rekoonstruksi katup mitral 2. Penggantian katup mitral
  • 37. STENOSIS AORTA Definisi : - Penyumbatan pada katup aorta Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta membuka secara maksimal sehingga menghalangi aliran darah mengalir dari jantung menuju aorta. Dalam keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3 kuncup yang akan menutup dan membuka sehingga darah bisa melewatinya.
  • 38. Epidemiologi - tersering di Eropa dan Amerika Utara - AS primer ditandai dengan klasifikasi pada usia lanjut ( 2-7% populasi di atas > 65 tahun ) - Penyebab kedua tersering : akibat kongenital yaitu penyakit jantung reumatik, jarang kelompok usia muda - Gejala : sesak saat aktivitas, angina hingga sinkop petunjuk menangani kasus stenosis aorta - Pemeriksaan ekokardiografi : menilai adanya AS, menilai derajat berat tidaknya klasifikasi katub, fungsi LV, dan ketebalan dinding, mendeteksi adanya penyakit katub lain dan abnormalitas aorta, dan memberikan informasi prognosis - Ekokardiografi Doppler : teknik yang baik untuk menilai derajat beratnya AS. - Insidens 4 dari 1000 bayi lahir hidup, laki : perempuan = 4 : 1 - Penebalan katup mulai umur 40-50-an
  • 39. Etiologi - klasifikasi senilis,variasi kongenital, penyakit jantung rematik - Di negara maju, etiologi terutama oleh klasifikasi-degeneratif dan sering dengan prevalensi penyakit jantung koroner dengan faktor risiko yang sama - Negara kurang maju didominasi oleh penyakit jantung rematik.
  • 40. Patofisiologi - Pada kelainan valvular , biasanya kantung valvular hanya ada 2 ( normal ada 3 ) - Darah yg akan masuk ke aorta akan tertahan oleh valvula, menyebabkan tekanan naik pada ventrikel kiri - Minute volume darah yang masuk melalui valvula aorta pada waktu istirahat biasanya tidak berubah, tapi waktu melakukan pekerjaan akan berkurang - Makin berat stenosis, makin kecil minute volume sehingga otot ventrikel kiri harus bekerja lebih berat untuk mencukupi kebutuhan darah pada sirkulasi besar akibatnya ventrikel kiri membesar
  • 41. Gejala Klinis - Jarang menyebabkan keluh kesah - ditemukan mempunyai kelainan pada pemeriksaan rutin - Desah terdengar : 6-10 tahun meskipun sejak lahir ada - Biasanya dibawa ke dokter bukan karena keluh kesah aorta (dispne tiba - tiba pucat,sinkop atau pingsan) - Terjadi keluh kesah di atas : harus segera lakukan operasi - Gejala Stenosis Aorta : Nyeri dada, Pingsan (syncope), Sesak napas
  • 42. Anamnesis - Riwayat penyakit sekarang : angina sesak napas, sinkop, murmur yang ditemukan secara kebetulan, perburukan gejala bertahap - Riwayat penyakit dahulu : 1. Apakah murmur sebelumnya terdengar ? (pertimbangkan katup aorta bikuspidalis dengan klasifikasi progresif) 2. Adakah riwayat demam reumatik ? - Riwayat penyakit system lain : 1. Apakah pasien mengalami sesak nafas ? 2. Apakah pasien mengalami penuruna toleransi olahraga? 3. Apakah pasien mengalami nyeri dada ? 4. Apakah pasien mengalami kolaps, khususnya diinduksi oleh olahraga? 5. Apakah pasien mengalami demam ? - Riwayat Keluarga : 1. Adakah riwayat penyakit katup dalam keluarga?
  • 43. Pemeriksaan Fisik - Nadi : pulsus parvus dan tardus dengan beda tekanan darah sistol-diastol kecil (narrowed pulse pressure) - Iktus tidak bergeser namun kuat angkat akibat tahanan LV meningkat, dengan thrill/getaran akibat bising yang keras di area aorta yang akan lebih terasa bila penderita berbaring dan ekspirasi - Adanya getaran menunjukkan beda tekanan antara LV dan Aorta diatas 40mmHg - Auskultasi : 1. terdengar bising sistolik yang sangat keras 2. intensitas derajat 4 atau lebih disepanjang jalan aorta yakni mulai apeks parasternal kiri sampai area aorta sebagai titik terkeras bising 3. menjalar kearah leher di area karotis 4. sifatnya sangat kasar
  • 44. Pemeriksaan Penunjang - Chest x ray sering besar jantung normal, apeks prominen atau bulging akibat hipertrofi konsentrik, dilatasi aorta post-stenotik, tampak kalsifikasi daerah AV, LA dilatasi bila terjadi disfungsi LV - EKG abnormal menunjukkan LVH dan pressure overload/ LV strain, sering disertai gangguan konduksi - Ekokardiografi tampak struktur, fungsi dan morfologi, gerakan katup, penebalan/kalsifikasi katup, struktur anulus atau subaorta, penebalan dan fungsiLV - Kateterisasi mengetahui beda tekanan LV-aorta dan menghitung area stenosis (normal 2-3 cm2) serta menentukan fungsi LV. - menentukan fraksi ejeksi, masa LV, dilanjutkan angiografi koroner karena 50% AS disertai kelainan koroner
  • 45. Penatalaksanaan Medikamentosa - Nitrogliserin Oral ( sublingual ) diberika bila ada angina - Diuretik dan Digitalis diberikan bila ada tanda gagal jantung - Statin dianjurkan untuk mencegah kalsifikasi daun katup aorta - Antikoagulan, pada pasien menggunakan katup mekanik penggunaan antikoagulan seumur hidup, sedangkan pada katup bioprostetik penggunaan antikoagulan selama fase awal saja biasanya selama 5 hari. Sementara untuk preventif penggunaan Heparin 3-4 bulan - Antibiotik digunakan untuk profilaksis diantaranya amoxilin, eritromicin, ampicilin, gentamizin, dan vancomicyn.
  • 46. Penatalaksanaan Non Medikamentosa 1. Paliatif : Tindakan BAV ( Ballon Aortic Valvuloplasty) 2. Pembedahan : a. Repair : Anuloplasty (perbaikan annulus katup ), Perbaikan Bilah b. Replacement (Penggantian katup ) : Katup Mekanik, Xenograf, Homograf (Katup dari manusia), Otograf 3. Diet rendah garam 4. Hindari aktivitas berat seperti mengangkat beban berat dan lari
  • 47. Gejala MS MI AS Wanita, 55 tahun + + + Dyspnea d’effort dan tachicardi + + + Riwayat demam rheuma + + + Bising jantung sejak demam rheuma + + + Fibrasi atrium sejak 2 tahun lalu + + + Tekanan darah 130/80 (prehipertensi) + + + Respirasi 16x/menit (bradypneu) + + + Ada bunyi ronchi basah + + + S1 keras; S2 tunggal disertai Opening Snap + - -
  • 48. Kesimpulan Berdasarkan gejala-gejala yang ada pada skenario seperti sesak nafas saat beraktivitas, memiliki riwayat demam rematik, denyut jantung cepat, serta ditemukan ada bunyi jantung S1 keras, S2 tunggal disertai Opening Snap maka kelompok kami menyimpulkan pria tersebut kemungkinan menderita stenosis mitral.
  • 49. Daftar Pustaka • Anonymousa. 2010 sisonetS/elctira/moc.naretkodekofni.www//:ptth.-.lmth.atroa laggnat seskaid22rebmepoN ,2010. • Kumar. 2013. Dasar-dasar Patofisiologi Penyakit . puorG gnihsilbuP AMSIRAK :gnareggnaT. • Huon. 2002. Lekture Notes Kardiologi :tibreneP :atrakaJ. aggnalrE • Buku pengantar kardiologi , karya : T. Renardi haroen sutomo kasiman • Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid I

Editor's Notes

  1. Iktus : denyut jantung pada apex jantung LV : Left Ventrikel Pulsus Parvus et tardus : denyutan terasa lemah/gelombang nadi kecil denyutan terasa lemah/gelombang nadi kecil