SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Rasio Risiko (RR)
Rasio Risiko (RR) di dalam studi Epidemiologi yang
bertujuan untuk membandingkan kelompok terpapar
dengan kelompok yang tidak terpapar, maka RR
merupakan indikator terbaik untuk menunjukkan
hubungan antara keduanya.
Untuk studi uji klinis yang bertujuan untuk menilai efek obat baru, prosedur atau
pencegahan penyakit maka:
RR = risiko pada kelompok intervensi / risiko pada kelompok kontrol
RR = 1, artinya risiko sama pada kedua kelompok, dan tidak ada hubungan
antara faktor risiko dengan kejadian penyakit
RR > 1, artinya risiko penyakit lebih tinggi pada kelompok terpapar (kelompok
intervensi) dibanding dengan risiko kelompok tidak terpapar (kelompok
kontrol)
RR < 1, artinya risiko lebih rendah pada kelompok terpapar dan menunjukkan
bahwa faktor paparan (atau intervensi) merupakan proteksi
RR makin jauh dari angka 1 menunjukkan makin kuatnya hubungan antara
faktor paparan (atau intervensi) dan penyakit yang terjadi
Insiden Kumulatif
Proporsi kasus baru pada populasi beresiko pada periode waktu
tertentu.
Insiden kumulatif dapat menafsirkan risiko seseorang untuk
terkena suatu penyakit pada jangkawaktu tertentu
Insiden kumulatif merupakan probabilitas/risiko orang yang
terkena penyakit tersebut. Karena merupakan probabilitas, maka
CI selalu bernilai antara 0-1.
Periode waktu bisa beberapa jam, bulan, tahun, dll
Odds Ratio
Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan
kejadian penyakit; dihitung dari angka kejadian penyakit pada
kelompok berisiko (terpapar faktor risiko) dibanding angka kejadian
penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak terpapar faktor
risiko).
OR juga hanya boleh dilakukan pada penelitian dengan pendekatan Case Control.
Sedangkan untuk penelitian dengan pendekatan kohort, maka disebut Relatif Risk
Rumus Odds Ratio
Keterangan : "a" adalah cell a, "b" adalah cell b, "c" adalah cell c dan "d" adalah cell d
Rokok Kanker
Tidak Ya
Tidak a b
Ya c d
bahwasanya Odds Ratio dapat
dicari nilainya apabila penelitian
yang dilakukan menggunakan
skala data nominal dikolom.
Relative Risk
Relative Risk merupakan perbandingan antara dua peluang yang
sukses. Relative risk sacara umum menyatakan peluang terjadinya
suatu kejadian (resiko). Sama halnya dengan odds ratio, sebelum
menghitung risk relative terlebih dahulu ditentukan grup 1 dan grup 2.
Nilai relative risk akan berkisar dari nol
sampa tidak hingga. Sama halnya dengan
odds ratio jika nilai relative risknya lebih
besar dari 1 menunjukan peluang untuk
grup 1 lebih besar daripada pelaung untuk
grup 2. Begitu juga sabaliknya, jiak nilai
relative risknya kurang dari 1 berarti
peluang untuk grup 1 lebih kecil daripada
peluang untuk grup 2. Nilai relative risk
yang sama dengan 1 atau mendekati 1
mengindikasikan tidak ada hubungan
antara kedua variabel tersebut (variabel X
dengan variabel Y)
Prevalen Rasio (PR)
Ukuran yang menggambarkan frekuensi penderita lama dan baru
yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu.
Sehingga Prevalen Rasio digunakan untuk melihat hubungan antara
paparan dan penyakit. Ukuran PR dapat menggunakan rumus OR
maupun RR hanya saja data yang digunakan bukan data kumulatif
insidensi melainkan data prevalensi.
Rasio Rate atau Rasio Densitas Insiden (RDI)
Saat digunakan dalam studi Kasus-Kontrol untuk
mengestimasi Ratio Rate atau Rasio Risiko.
Pada penyakit yang jarang terjadi, nilai Odds Rasio (OR)
hampir sama dengan nilai Risiko Relatif (RR)
Pada penyakit yang umum terjadi, nilai Odds Rasio (OR)
lebih ekstrim daripada Risiko Relatif (RR)
RR = 2 adalah
Bila RR = 2
Maka dapat diinterpretasikan sebagai risiko orang/kelompok yang
terpapar penyakit adalah 2 kali lebih besar dibandingkan dengan
orang/kelompok yang tidak terpapar
OR = 3 adalah
Risiko orang/kelompok yang terpapar penyakit beresiko
adalah 3 kali lebih besar dibandingkan dengan
orang/kelompok yang tidak terpapar penyakit beresiko
RR = 0,5 adalah
Orang yang terpajan/terpapar memiliki risiko 0,5 kali lebih
kecil (lebih terlindungi) untuk terjadinya suatu penyakit,
daripada yang tidak terpapar.
Dengan kata lain orang yang tidak terpapar memiliki risiko 2
kali lipat terkena penyakit dibandingkan dengan orang yang
terpajan/terpapar.
Odds 20/10 ...
Odds = 20/10, cacat bawaan pada ibu hamil yang
mengkonsumsi talidomid
Nilai a = 20, nilai b = 10
Artinya:
Ibu hamil dengan anak terlahir cacat bawaan, dan ibu
mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 20
Ibu hamil dengan anak yang terlahir tidak cacat, dan ibu
mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 10
Odds 5/25 ...
Odds = 5/25, cacat bawaan pada ibu hamil yang tidak
mengkonsumsi talidomid
Nilai c = 5, nilai d = 25
Ibu hamil dengan anak terlahir cacat bawaan, dan ibu tidak
mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 5
Ibu hamil dengan anak yang terlahir tidak cacat, dan ibu tidak
mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 25
Rasio Odds Ibu yang melahirkan anak cacat pada ibu hamil yang
mengkonsumsi talidomid dengan ibu yang tidak mengkonsumsi
talidomid pada saat hamil : Odds A/Odds B = axd/bxc
= (20/10) / (5/25) = (20x25)/(10x5) = 500/50 = 10
Artinya, Ibu hami yang mengkonsumsi talidomid memiliki risiko
bayinya terlahir dengan cacat bawaan 10 kali lipat dibandingkan
yang tidak mengkonsumsi talidomid.
Cacat Tidak cacat
talidomid 20 10
Non-talidomid 5 25
Rasio Odds ...
Ukuran Efek/Dampak
Merefleksikan dampak suatu faktor pada frekuensi atau risiko
dari suatu masalah (outcome) kesehatan.
Merefleksikan kelebihan jumlah kasus karena suatu faktor
(attributable) atau jumlah kasus yang dapat dicegah oleh
eksposur (pemajan).
Risk Difference
→ [Risiko pada kelompok terpajan] – [Risiko pada kelompok tidak
terpajan]
→ Berguna untuk mengukur besarnya masalah kesehatan
masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan
→ Bermanfaat untuk penilaian prioritas untuk aksi kesehatan
masyarakat (Public Health Action)
Attributable Risk (AR)
Attributable Risk adalah Jumlah atau proporsi penyakit (risiko penyakit) yang
dikaitkan dengan paparan yang spesifik.
Perbedaan antara tingkat kejadian pada kelompok yang terpapar dan tidak
terpajan. Dalam penelitian kohort, AR dihitung sebagai perbedaan dalam
insiden kumulatif (perbedaan risiko) atau kepadatan insiden (selisih kurs).
AR kadang disebut sebagai risiko yang dapat distribusikan pada yang
terpapar karena digunakan untuk mengukur risiko dalam kelompok terpapar
yang disebabkan oleh paparan.
Resiko atribut dipergunakan untuk mengetahui besarnya resiko terjadinya
suatu penyakit yang dapat dihindarkan jika faktor resiko tidak ada
Attributable Risk (AR)
Attributable risk adalah ukuran yang hanya berhubungan dengan populasi
yang terpapar penyakit. Ini adalah perbedaan mutlak antara dua angka
kejadian dari tabel 2 x 2.
AR menjelaskan tentang angka penyakit yang ada dalam populasi yang
terpapar penyakit yaitu hal-hal yang berhubungan dengan populasi yang
terpapar penyakit. AR memberikan perkiraan angka penyakit yang bisa
dicegah jika paparannya dapat dihilangkan dari populasi tersebut.
Attributable Risk Percent (AR%)
Population Attributable Risk (PAR)
Risiko terkena penyakit tertentu pada seluruh populasi baik yang
terpapar maupun tidak.
PAR memperkirakan proporsi penyakit dalam populasi penelitian
yang disebabkan oleh paparan. Untuk menghitung PAR, kejadian
paparan dalam populasi penelitian harus diketahui atau
diperkirakan.
Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang
mewakili rate penyakit dalam kelompok terpajan.
Population Attributable Risk (PAR)
Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke
Kategori merokok Jumlah kasus stroke Tingkat insidens stroke (per
100.000 orang-tahun)
Tidak pernah merokok 70 18
Mantan perokok 65 27
Perokok 139 45
Total 274 90
Attributable Risk (AR)
antara kelompok yang terpajan (perokok) dengan yang tidak terpajan
(tidak pernah merokok)
AR = (45 - 18) per 100.000 orang-tahun
= 27 per 100.000 orang-tahun
Attributable Risk Percent (AR%)
AR% = 45 - 18 x 100% = 60%
45
Artinya : Diharapkan akan terjadi pengurangan resiko sebesar 60%
untuk terkena stroke di antara perokok jika mereka berhenti
merokok, dengan asumsi bahwa merokok adalah penyebab dan
dapat dicegah
Population Attributable Risk (PAR)
PAR = (90 - 18) per 100.000 orang-tahun
= 72 per 100.000 orang-tahun
Population Attributable Risk (PAR) Percent = PAR%
PAR% = 90 - 18 x 100% = 80%
90
Berarti bahwa 80% kasus baru dapat dicegah jika semua individu tidak
terpajan
Hubungan merokok dengan CHD (Coroner Hard Disease)
Insiden rate pada kelompok terpajan non merokok sebesar 0,01 per 1000
orang pertahun
Insiden rate pada kelompok merokok sebesar 0,002 per 1000 orang per tahun.
AR = 0,01-0,002
AR= 0,008 (8/1000)
AR= (0,01-0,002) x 100% = 0,8 X100 = 80%
0,01
Hasil : 80% CHD akibat merokok sedangkan 20% CHD bukan
disebabkan oleh non perokok
Kesimpulan : pada kasus 8/1000 selisih angka dari kelompok non
merokok - kel merokok.
Besarnya tambahan kasus CHD sebesar 0,008 atau 8/1000 orang
pertahun.
Etiologic fraction (EF)= Atributable Fraction->yang memberikan
informasi tentang proporsi risiko terjadinya penyakit pada seluruh
populasi yang dapat di cegah dengan mengeliminasi pajanannya.
Dinyatakan sebagai pembagian risk difference dengan rate kejadian pada
populasi yang terpajan.
Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili
rate penyakit dalam kelompok terpajan .
AF = Insiden (populasi) - Insiden(terpajan) x 100
Insiden(populasi)
PAF: Insiden (populasi) - Insiden (tidak terpajan)
Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke
Kategori merokok Jumlah kasus stroke Tingkat insidens stroke (per
100.000 orang-tahun)
Tidak pernah merokok 70 18
Mantan perokok 65 27
Perokok 139 45
Total 274 90
Population Attributable Risk (PAR)
PAR = (90 - 18) per 100.000 orang-tahun
= 72 per 100.000 orang-tahun
Population Attributable Risk (PAR) Percent = PAR%
PAR% = 90 - 18 x 100% = 80%
90
Berarti bahwa 80% kasus baru dapat dicegah jika semua individu tidak
terpajan
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx

More Related Content

Similar to Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx

Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiIrfrans D' Rayyan
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxAnnisaIntanPratiwi
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAuliaDwiJuanita
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxsakadoctors
 
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri MalangUkuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri MalangYualita Putri Pamungkas
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxadella22
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganMuhammadRafliferdian
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologipjj_kemenkes
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptxZilMp1
 
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdfBrown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdfmulifatunnisa
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1Darnah Andi Nohe
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriAndreZeref
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiFlower Flower
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx (20)

Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
13319964.ppt
13319964.ppt13319964.ppt
13319964.ppt
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
 
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptxCRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
CRITICAL APPRAISAL (Dra. Endang Lestari,Mpd,Mpd.Ked).pptx
 
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
 
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri MalangUkuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
 
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdfBrown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
Brown and Beige Aesthetic Vintage Group Project Presentation.pdf
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
[4]relative risk dan odds rasio tabel kontingensi 2x2 1
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
 

Recently uploaded

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 

Recently uploaded (20)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 

Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3. Rasio Risiko (RR) Rasio Risiko (RR) di dalam studi Epidemiologi yang bertujuan untuk membandingkan kelompok terpapar dengan kelompok yang tidak terpapar, maka RR merupakan indikator terbaik untuk menunjukkan hubungan antara keduanya.
  • 4. Untuk studi uji klinis yang bertujuan untuk menilai efek obat baru, prosedur atau pencegahan penyakit maka: RR = risiko pada kelompok intervensi / risiko pada kelompok kontrol RR = 1, artinya risiko sama pada kedua kelompok, dan tidak ada hubungan antara faktor risiko dengan kejadian penyakit RR > 1, artinya risiko penyakit lebih tinggi pada kelompok terpapar (kelompok intervensi) dibanding dengan risiko kelompok tidak terpapar (kelompok kontrol) RR < 1, artinya risiko lebih rendah pada kelompok terpapar dan menunjukkan bahwa faktor paparan (atau intervensi) merupakan proteksi RR makin jauh dari angka 1 menunjukkan makin kuatnya hubungan antara faktor paparan (atau intervensi) dan penyakit yang terjadi
  • 5. Insiden Kumulatif Proporsi kasus baru pada populasi beresiko pada periode waktu tertentu. Insiden kumulatif dapat menafsirkan risiko seseorang untuk terkena suatu penyakit pada jangkawaktu tertentu
  • 6. Insiden kumulatif merupakan probabilitas/risiko orang yang terkena penyakit tersebut. Karena merupakan probabilitas, maka CI selalu bernilai antara 0-1. Periode waktu bisa beberapa jam, bulan, tahun, dll
  • 7.
  • 8. Odds Ratio Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit; dihitung dari angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko) dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak terpapar faktor risiko). OR juga hanya boleh dilakukan pada penelitian dengan pendekatan Case Control. Sedangkan untuk penelitian dengan pendekatan kohort, maka disebut Relatif Risk
  • 9. Rumus Odds Ratio Keterangan : "a" adalah cell a, "b" adalah cell b, "c" adalah cell c dan "d" adalah cell d Rokok Kanker Tidak Ya Tidak a b Ya c d bahwasanya Odds Ratio dapat dicari nilainya apabila penelitian yang dilakukan menggunakan skala data nominal dikolom.
  • 10. Relative Risk Relative Risk merupakan perbandingan antara dua peluang yang sukses. Relative risk sacara umum menyatakan peluang terjadinya suatu kejadian (resiko). Sama halnya dengan odds ratio, sebelum menghitung risk relative terlebih dahulu ditentukan grup 1 dan grup 2.
  • 11. Nilai relative risk akan berkisar dari nol sampa tidak hingga. Sama halnya dengan odds ratio jika nilai relative risknya lebih besar dari 1 menunjukan peluang untuk grup 1 lebih besar daripada pelaung untuk grup 2. Begitu juga sabaliknya, jiak nilai relative risknya kurang dari 1 berarti peluang untuk grup 1 lebih kecil daripada peluang untuk grup 2. Nilai relative risk yang sama dengan 1 atau mendekati 1 mengindikasikan tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut (variabel X dengan variabel Y)
  • 12.
  • 13. Prevalen Rasio (PR) Ukuran yang menggambarkan frekuensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Sehingga Prevalen Rasio digunakan untuk melihat hubungan antara paparan dan penyakit. Ukuran PR dapat menggunakan rumus OR maupun RR hanya saja data yang digunakan bukan data kumulatif insidensi melainkan data prevalensi.
  • 14. Rasio Rate atau Rasio Densitas Insiden (RDI)
  • 15.
  • 16. Saat digunakan dalam studi Kasus-Kontrol untuk mengestimasi Ratio Rate atau Rasio Risiko. Pada penyakit yang jarang terjadi, nilai Odds Rasio (OR) hampir sama dengan nilai Risiko Relatif (RR) Pada penyakit yang umum terjadi, nilai Odds Rasio (OR) lebih ekstrim daripada Risiko Relatif (RR)
  • 17.
  • 18. RR = 2 adalah Bila RR = 2 Maka dapat diinterpretasikan sebagai risiko orang/kelompok yang terpapar penyakit adalah 2 kali lebih besar dibandingkan dengan orang/kelompok yang tidak terpapar
  • 19.
  • 20. OR = 3 adalah Risiko orang/kelompok yang terpapar penyakit beresiko adalah 3 kali lebih besar dibandingkan dengan orang/kelompok yang tidak terpapar penyakit beresiko
  • 21.
  • 22. RR = 0,5 adalah Orang yang terpajan/terpapar memiliki risiko 0,5 kali lebih kecil (lebih terlindungi) untuk terjadinya suatu penyakit, daripada yang tidak terpapar. Dengan kata lain orang yang tidak terpapar memiliki risiko 2 kali lipat terkena penyakit dibandingkan dengan orang yang terpajan/terpapar.
  • 23.
  • 24. Odds 20/10 ... Odds = 20/10, cacat bawaan pada ibu hamil yang mengkonsumsi talidomid Nilai a = 20, nilai b = 10 Artinya: Ibu hamil dengan anak terlahir cacat bawaan, dan ibu mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 20 Ibu hamil dengan anak yang terlahir tidak cacat, dan ibu mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 10
  • 25.
  • 26. Odds 5/25 ... Odds = 5/25, cacat bawaan pada ibu hamil yang tidak mengkonsumsi talidomid Nilai c = 5, nilai d = 25 Ibu hamil dengan anak terlahir cacat bawaan, dan ibu tidak mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 5 Ibu hamil dengan anak yang terlahir tidak cacat, dan ibu tidak mengkonsumsi talidomid saat hamil berjumlah 25
  • 27.
  • 28. Rasio Odds Ibu yang melahirkan anak cacat pada ibu hamil yang mengkonsumsi talidomid dengan ibu yang tidak mengkonsumsi talidomid pada saat hamil : Odds A/Odds B = axd/bxc = (20/10) / (5/25) = (20x25)/(10x5) = 500/50 = 10 Artinya, Ibu hami yang mengkonsumsi talidomid memiliki risiko bayinya terlahir dengan cacat bawaan 10 kali lipat dibandingkan yang tidak mengkonsumsi talidomid. Cacat Tidak cacat talidomid 20 10 Non-talidomid 5 25 Rasio Odds ...
  • 29.
  • 30. Ukuran Efek/Dampak Merefleksikan dampak suatu faktor pada frekuensi atau risiko dari suatu masalah (outcome) kesehatan. Merefleksikan kelebihan jumlah kasus karena suatu faktor (attributable) atau jumlah kasus yang dapat dicegah oleh eksposur (pemajan).
  • 31. Risk Difference → [Risiko pada kelompok terpajan] – [Risiko pada kelompok tidak terpajan] → Berguna untuk mengukur besarnya masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan → Bermanfaat untuk penilaian prioritas untuk aksi kesehatan masyarakat (Public Health Action)
  • 32. Attributable Risk (AR) Attributable Risk adalah Jumlah atau proporsi penyakit (risiko penyakit) yang dikaitkan dengan paparan yang spesifik. Perbedaan antara tingkat kejadian pada kelompok yang terpapar dan tidak terpajan. Dalam penelitian kohort, AR dihitung sebagai perbedaan dalam insiden kumulatif (perbedaan risiko) atau kepadatan insiden (selisih kurs). AR kadang disebut sebagai risiko yang dapat distribusikan pada yang terpapar karena digunakan untuk mengukur risiko dalam kelompok terpapar yang disebabkan oleh paparan. Resiko atribut dipergunakan untuk mengetahui besarnya resiko terjadinya suatu penyakit yang dapat dihindarkan jika faktor resiko tidak ada
  • 33. Attributable Risk (AR) Attributable risk adalah ukuran yang hanya berhubungan dengan populasi yang terpapar penyakit. Ini adalah perbedaan mutlak antara dua angka kejadian dari tabel 2 x 2. AR menjelaskan tentang angka penyakit yang ada dalam populasi yang terpapar penyakit yaitu hal-hal yang berhubungan dengan populasi yang terpapar penyakit. AR memberikan perkiraan angka penyakit yang bisa dicegah jika paparannya dapat dihilangkan dari populasi tersebut.
  • 35. Population Attributable Risk (PAR) Risiko terkena penyakit tertentu pada seluruh populasi baik yang terpapar maupun tidak. PAR memperkirakan proporsi penyakit dalam populasi penelitian yang disebabkan oleh paparan. Untuk menghitung PAR, kejadian paparan dalam populasi penelitian harus diketahui atau diperkirakan. Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili rate penyakit dalam kelompok terpajan.
  • 37. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke Kategori merokok Jumlah kasus stroke Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang-tahun) Tidak pernah merokok 70 18 Mantan perokok 65 27 Perokok 139 45 Total 274 90
  • 38. Attributable Risk (AR) antara kelompok yang terpajan (perokok) dengan yang tidak terpajan (tidak pernah merokok) AR = (45 - 18) per 100.000 orang-tahun = 27 per 100.000 orang-tahun
  • 39. Attributable Risk Percent (AR%) AR% = 45 - 18 x 100% = 60% 45 Artinya : Diharapkan akan terjadi pengurangan resiko sebesar 60% untuk terkena stroke di antara perokok jika mereka berhenti merokok, dengan asumsi bahwa merokok adalah penyebab dan dapat dicegah
  • 40. Population Attributable Risk (PAR) PAR = (90 - 18) per 100.000 orang-tahun = 72 per 100.000 orang-tahun Population Attributable Risk (PAR) Percent = PAR% PAR% = 90 - 18 x 100% = 80% 90 Berarti bahwa 80% kasus baru dapat dicegah jika semua individu tidak terpajan
  • 41.
  • 42. Hubungan merokok dengan CHD (Coroner Hard Disease) Insiden rate pada kelompok terpajan non merokok sebesar 0,01 per 1000 orang pertahun Insiden rate pada kelompok merokok sebesar 0,002 per 1000 orang per tahun. AR = 0,01-0,002 AR= 0,008 (8/1000) AR= (0,01-0,002) x 100% = 0,8 X100 = 80% 0,01
  • 43. Hasil : 80% CHD akibat merokok sedangkan 20% CHD bukan disebabkan oleh non perokok Kesimpulan : pada kasus 8/1000 selisih angka dari kelompok non merokok - kel merokok. Besarnya tambahan kasus CHD sebesar 0,008 atau 8/1000 orang pertahun.
  • 44.
  • 45. Etiologic fraction (EF)= Atributable Fraction->yang memberikan informasi tentang proporsi risiko terjadinya penyakit pada seluruh populasi yang dapat di cegah dengan mengeliminasi pajanannya. Dinyatakan sebagai pembagian risk difference dengan rate kejadian pada populasi yang terpajan. Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili rate penyakit dalam kelompok terpajan . AF = Insiden (populasi) - Insiden(terpajan) x 100 Insiden(populasi) PAF: Insiden (populasi) - Insiden (tidak terpajan)
  • 46.
  • 47. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke Kategori merokok Jumlah kasus stroke Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang-tahun) Tidak pernah merokok 70 18 Mantan perokok 65 27 Perokok 139 45 Total 274 90
  • 48. Population Attributable Risk (PAR) PAR = (90 - 18) per 100.000 orang-tahun = 72 per 100.000 orang-tahun Population Attributable Risk (PAR) Percent = PAR% PAR% = 90 - 18 x 100% = 80% 90 Berarti bahwa 80% kasus baru dapat dicegah jika semua individu tidak terpajan