SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Syahniriansah
         Dewanto andoko
                   Natasya
          Renatha junilla
               Lawyer ch p
             Kevin janitra
          Veronica tanuji
Juni royntan tampubolon
  Patricia s u hutagalung
             Fajri lirauka
Healthy Life Style


       Dosen pembimbing
        dr Djusena,AIF
SKENARIO
     Dr E berusia 41 tahun profesi sebagai dosen
     Fak.Kedokteran dan dokter yg sukses. Sudah
  berkeluarga dengan istri dan 2 orang anak.aktivitas
    dr. E sngt padat,06.00-15.00 mengajar sebagai
   dosen,16.00-21.00 praktek pribadi .hal ini sudah
        dilakukan 10 tahun yang lalu. Sadar akan
   keehatan,dr. E berusaha menjalani Healthy Life
   Style semampunya dengan ikut klub kebugaran
    ternama sepulang praktek jam 22.30. Hanya di
        waktu ini dr. E dapat,melakukan olahraga

                Status kesehatan : baik
     RPD : tidak pernah mengalami sakit berat
   RPK : tidak ada riwayat penyakit yang diturunkan
DEFINISI SEHAT
 WHO : sehat sebagai suatu keadaan yang
  sempurna baik secara fisik, mental dan
  sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
  atau kelemahan saja
 UU no 23 thn 1992 ttg Kesehatan : sehat
  adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa
  dan sosial yang memungkinkan hidup
  produktif secara sosial dan ekonomi.
 KBBI : sehat adalah baik secara fisik badan
  serta bagian-bagiannya ( bebas dari sakit)
DEFINISI POLA HIDUP
   Kotler : pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam
    aktivitas, minat, dan opininya. pola hidup menggambarkan
    “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
    lingkungannya.
   Assael :dapat diartikan sebagai suatu pola hidup yang dikenali
    dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa
    yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan
    apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar
    (opini).
   Minor dan Mowen :menunjukkan bagaimana orang hidup,
    bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana
    mengalokasikan waktu.
   Suratno dan Rismiati : adalah pola hidup seseorang dalam dunia
    kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
    pendapat yang bersangkutan. pola hidup mencerminkan
    keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
   KESIMPULAN :bahwa pola hidup adalah pola hidup seseorang
    yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
    membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu
DEFINISI POLA HIDUP
SEHAT
   Segala upaya, terutama membiasakan
    hidup dengan perilaku sehat, serta
    menjaga lingkungannya. Untuk
    menerapkan kebiasaan baik dalam
    menciptakan lingkungan yang sehat.
    Menghindarkan kebiasaan buruk yang
    dapat menggangu kesehatan
8 TIPS POLA HIDUP
SEHAT
 Mulai dengan sarapan : baik untu menjaga
  berat badan ideal,mengurangi risiko
  obesitas, diabetp,penyakit jantung dan
  stress
 Pilih menu seimbang : 1/3 karbohidrat,1/3
  buah & sayur,1/6 daging,telur & kacang,1/6
  susu,keju,dan hanya 1/8 lemak
 Bergeraklah : hindari elevator gunakan
  tangga,parkir mobil lbih jauh.
 Nikmati makananmu : pilih jenis makanan
  sehat yang lezat & variatif
 Pilih olahraga yang disukai : olahraga
  seharusnya menyehatkan bukan menyiksa
 Hindari stress : berpikirlah positif agar
  terhindar dari stress yg berdampak buruk agi
  kesehatan
 Konsumsi air : membantu proses
  metabolisme tubuh dan untuk proses diet
 Tidur berkualitas : butuh 7-8 jam/hari
JENIS LATIHAN
KEBUGARAN
 Latihan aerobik : bersepeda,berjalan,lari
Tujuan : menjaga kesehatan jantung
 Latihan anaerobik : weight training
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot
 Latihan kelenturan : stretching
Tujuan :Meningkatkan kelenturan otot &
        persendian
MANFAAT LATIHAN
       KEBUGARAN
 Jantungsehat
 Meningkatkan kesehatan otot
 Menurunkan kelebihan berat
  badan
 Meningkatkan stamina
 Meningkatkan kekebalan tubuh
WAKTU YANG
   DISARANKAN UNTUK
      BEROLAHRAGA
 Sore hari : kegiatan otot dan
  persendian mencapai puncaknya
  shgg kecil terjadinya cedera
 Pagi hari : beresiko cedera bagi
  orang yang tidak suka bangun
  pagi
MANFAAT HEALTHY LIFE
STYLE
 Kesehatan : dapat dicapai dengan pola
  prilaku yang berhubungan dgn kesehatan.
  Gunakan prinsip mencegah lbh baik
  daripada mengobati
 Berat : berat badan ideal langkah terhindar
  dari obesitas & meningkatkan fungsi fisik
 Latihan/membiasakan: mencegah penyakit
  (diabetes).hentikan konsumsi tembakau
 Prasaan senang dan berpikir positif :
  nyaman dgn tubuh sendiri & berpikir positif
  agar tidak stress
 Perhatian & kontrol diri : jika tidak peduli dgn
  tubuh sendiri,tubuh akan mudah terkena
  penyakit
 Kekuatan : dapat melaksanakan kegiatan
  dan latihan yang akan meningkatkan
  fleksibilitas anda dengan kekuatan sendiri
NEUROANATOMY
(NEUROMUSKULAR)
• Serabut otot rangka dipersarafi oleh serabut saraf besar dan
    bermielin.
• Setiap ujung saraf membuat suatu taut taut neuromuskular.
• Serabut saraf memebentuk suatu kompleks “ terminal cabang
saraf “ menuju ke permukaan serabut saraf otot di luar membran
plasma serabut otot.
• Celah sinapsis lebarnya 20 – 30 nanometer
• Pada bagian dasar parit terdapat lipatan membran otot celah
    subneural.
• Mitokondria banyak menghasilkan ATP sebagai sumber energi
    untuk mensitesis bahan transmitter yang menghasilkan
    asetilkolin.
• Terminal cabang saraf menuju serabut otot dan berakhir di
    lempeng akhir motorik ( motor end plate ). Ditututpi oleh Sel
    Schwann dan menyekat dari cairan di sekelilingnya.
• Bagian – bagian neuro :
   1. Nukleus – inti sel
   2. Saraf motoris
   3. Dendrit
   4. Akson hillock ; tonjolan pertama akson
   yang berhubungan dengan badan sel yang
   menginisiasi aksi potensial.
   5. Selubung mielin
   6. Akson
   7. Otot polos
   8. Motor end plate
• Neuromuskular : sesuatu mengenai otot dan saraf .
• Pada neuromuskular terdapat :
    1. Serabut saraf
    2. Mitokokndria ; komponen penghasil ATP / energi
    3. Miofibril : serat / filamen gabungan pada saraf
    4. Transmitter : penghantar
    5. Teloglia : sel sel Schwann terminal dengan ujung saraf motoris
    6. Subneural : lipatan membran otot yang berhubungan dengan saraf-saraf lainnya
    7. Selubung mielin : pembungkus akson
• Neuroanatomy ; sesuatu mengenai bagian saraf
• Pada tubuh , neuro terdapat di :
    1. Kepala
    2. Tulang wajah
    3. Leher
    4. Trunkus / batang
    5. Dada
    6. Tangan
    7. Kaki
• Jadi , olahraga mempengaruhi psikis kita, yaitu jika olahraga kita akan merasa capek
    dan saraf-saraf kita dipicu untuk menggerakkan ektremitas kita ( atas dan bawah ) .
    maka penghantaran impuls saraf lebih banyak dan cepat. Saraf yang paling
    dipengaruhi adalah motoris. Dan berakhir di motor end plate.
• Dari saraf otot maka disebut neuromuskular. Setelah dihantarkan ke saraf, maka sarah
    akan balik menghantarkan ke otot kita, sehingga bisa olahraga dan beraktivitas.
FISIOLOGI OLAHRAGA
   Otot  suatu daya kontraksibilitas max (3-4kg/cm2)
 Kekuatan otot untuk menahan adalah 40% dari kontraksi otot
 Daya kontraksi otot tidaksama dgn kekuatan otot
 Daya kontaksi di tentukan dari jarak kontraksi, jml otot yg kontraksi
    /menitmanusia memiliki lonjakan daya yg sangat besar utk periode singkat.
 Ketahanan otot:jml glikogen dalam otot
 Apabila otot bekerja berat maka timbul 2 efek:
 Hutang oksigencadangan oksigen di habiskan dalam sekejap
                             ½ L di paru2.
                             ¼ L di cairan tubuh
                             1 L di HB darah
                             1/3 L dalam serabut otot.
 Dapat di bagi 2 dalam pengembalian oksigen ini yaitu:
         Hutang oksigen alaktasid (3,5 L)
         Hutang asam laktat (8 L )
 Pemulihan glikogen di ototrumit
 Ada 3 keadaan:
         1. Orang diet tinggi karbohidrat
         2. orang diet protein
         3. orang tidak makan
Dari keadaan di atas yg paling cepat pulih adalah yg no.1
   Ada saran jg bahwa setelah melakukan aktivitas maka otot lebih
    baik relaksasi selama 48 jam
   Manusia memliki semua otot bervariasi persentase yg berbeda2
    yaitu:serabut otot berkedut cepat dan lambat.
   Perbedaan dasar itu adalah:
         1. SBC lebih cepat dari SBL
         2. enzim yg meningkatkan pelepasan energy src cepat pd
            SBC adalah 2-3x lebih aktif dr SBL
         3. SBL di bentuk untuk ketahanan.SBC menghasilkan energy
            secara besar
         4. jml kapiler di seluruh tubuh SBL lebih bnyk dari SBC
   Kesimpulan yg di ambil adalah SBC akan memberikan tenaga yg
    besar dalam hitungan detik sedangkan SBL akan memberikan
    daya tahan dan kekuatan kontraksi otot.
   Namun apa bila OR tll dipaksakan maka otot akan besar karena
    serabut otot di tenh akan memisah yg dpt menimbulkan hiper trofi
   Perubahan yg terjadi meliputi:
   1. peningkatan jml myofibril
   2. peningkatan enzim mitokondria
   3.peningkatan komponen system metabolism
   4.peningkatan cadangan glikogen
   5.peningkatan trigliserida
PERNAFASAN
 Konsumsi umum orang dewasa adalah 250 ml/menit pada istirahat
 Hubungan antara konsumsi oksigen dan ventilasi paru2 total berbeda
  pada derajat lathian yg berbeda
 Krn dapat meningkat 20x lebih besar antara istirahat dan latihan max.
 Batas dari ventilasi paru2 normal pd latihan max adalah 100-120 L/mnt
 Sedangkan kapasitas nya adalah 150-170L/mnt


Cardiovaskular
 Mengalirkan oksigen dan nutrisi kedalam otot yg bekerja
 Oleh karena itu aliran darah akan meningkat selama latihan(dapat
  meningkat 25x lebih besar dalam keadaan normal secara maks.
 Selama latihan baik frekuensi denyut atau isi sekuncup akan
  meningkat 95% dari tingkat maks nya
 Frekuensi denyut jantung x isi sekuncup = curah jantung
METABOLISME
   Adalah jalur yang digunakan oleh tiap molekul, hubungan
    antarmolekul, dan mekanisme yang mengatur aliran metabolit melalui
    jalur-jalur metabolisme.
   Metabolisme ada 2 yaitu : anabolisme, katabolisme, dan amfibolik.
    Katabolisme : penguraian molekul besar, sering melibatkan reaksi
    oksidatif, jalur ini bersifat eksotermik, yang menghasilkan ekuivalen
    pereduksi dan ATP terutama melalui rantai respiratorik. (secara
    singkat : serangkaian reaksi yang memecah molekul besar /
    senyawa kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih kecil /
    senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan ATP)
   Katabolisme melalui tahap-tahap : glikolisis  dekarboksilasi
    oksidatif  siklus Krebs  transfer electron.
    Tapi bila manusia terlalu bekerja keras dan kekurangan oksigen,
    maka tahap katabolisme yang dialami oleh manusia yaitu : glikosis 
    respirasi anaerob.
    Glikosis : jalur metabolisme glukosa menjadi piruvat di sitosol semua
    sel mamalia.
   Respirasi anaerob: respirasi yang tidak menggunakan oksigen
    sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP.
    Respirasi anaerob biasanya dikenal juga dengan sebutan fermentasi.
    Fermentasi juga dapat dialami oleh sel otot jika sel-sel otot
    kekurangan 02 dan ATP yang dihasilkan lebih sedikit. Hasil dari
    fermentasi di otot yaitu asam laktat.
  Secara singkatnya :
C6H12o6  2 C2H3OCOOH + Energi
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2  2
   C2H5OCOOH + 2 NAD
Penyakit-penyakit yang dapat timbul bila dalam
proses metabolisme mengalami gangguan:
   Jika asupan bahan bakar metabolic selalu lebih besar
    daripada pengeluaran energi, kelebihan bahan bakar ini
    disimpan, umumnya sebagai triasilgliserol di jaringan
    adipose dan timbul obesitas.
   Jika sebaliknya, asupan bahan bakar metabolic terus
    menerus lebih sedikit daripada pengeluaran energy,
    cadangan lemak dan karbohidrat, asam amino yang
    berasal dari pergantian protein digunakan untuk
    metabolism yang menghasilkan energi, bukan untuk
    sintesis protein sehingga terjadi emaciation (kurus kering),
    pengecilan otot (wasting) dan akhirnya kematian.
   Bila terjadi penimbunan laktat, akan menyebabkan
    kelelahan. (pada otot rangka)
DAFTAR PUSTAKA
 www.promosikesehatan.com
 Sumber : Biokimia Harper edisi 27, hal 139-
  141, 158-161.
 www.who.org
 KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
~TERIMA KASIH~

More Related Content

What's hot

Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisik
Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisikPencegahan penyakit melalui aktivitas fisik
Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisikNaufal AR
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
TES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TEST
TES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TESTTES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TEST
TES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TESTZakiah dr
 
Ppt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatPpt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatSahalArief
 
190899859 contoh-leaflet-hipertensi
190899859 contoh-leaflet-hipertensi190899859 contoh-leaflet-hipertensi
190899859 contoh-leaflet-hipertensiragasehat
 
Makanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolah
Makanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolahMakanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolah
Makanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolahazisbustari
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptPKMRancah
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 
Leaflet diet Kolesterol
Leaflet diet KolesterolLeaflet diet Kolesterol
Leaflet diet Kolesterolzalfianasyania
 
GIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptGIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptRoyRobahta
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak MenularFaktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak MenularTheresiaSandraDiahRa
 

What's hot (20)

Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisik
Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisikPencegahan penyakit melalui aktivitas fisik
Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisik
 
PPT pola hidup sehat.pdf
PPT pola hidup sehat.pdfPPT pola hidup sehat.pdf
PPT pola hidup sehat.pdf
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
TES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TEST
TES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TESTTES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TEST
TES KEBUGARAN METODE YMCA / STEP TEST
 
Gizi pada lansia
Gizi pada lansiaGizi pada lansia
Gizi pada lansia
 
Ppt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehatPpt pola hidup sehat
Ppt pola hidup sehat
 
190899859 contoh-leaflet-hipertensi
190899859 contoh-leaflet-hipertensi190899859 contoh-leaflet-hipertensi
190899859 contoh-leaflet-hipertensi
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
Makanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolah
Makanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolahMakanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolah
Makanan bergizi bagi anak usia dini & usia sekolah
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Leaflet diet Kolesterol
Leaflet diet KolesterolLeaflet diet Kolesterol
Leaflet diet Kolesterol
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
GIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptGIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.ppt
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Pola hidup-sehat-1-10
Pola hidup-sehat-1-10Pola hidup-sehat-1-10
Pola hidup-sehat-1-10
 
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak MenularFaktor Risiko Penyakit Tidak Menular
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
 

Viewers also liked

ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.
ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.
ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.ALEXANDRE PANTOJA
 
Irish gamesindustry
Irish gamesindustryIrish gamesindustry
Irish gamesindustryPete Lynch
 
مركز مصادر التعلم الفعاليات
مركز مصادر التعلم   الفعالياتمركز مصادر التعلم   الفعاليات
مركز مصادر التعلم الفعالياتKateam
 
Fotografías pantano barasona
Fotografías pantano barasonaFotografías pantano barasona
Fotografías pantano barasonaPatricia Tábara
 
βυζαντινό και χριστιανικό
βυζαντινό και χριστιανικόβυζαντινό και χριστιανικό
βυζαντινό και χριστιανικόsferanan2000
 
งาน Spss กล้วย
งาน Spss กล้วยงาน Spss กล้วย
งาน Spss กล้วยTeal Suenlin
 
Eirplay game production
Eirplay game productionEirplay game production
Eirplay game productionPete Lynch
 
LEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDO
LEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDOLEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDO
LEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDOALEXANDRE PANTOJA
 
PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...
PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...
PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...Ananta Sahai
 
مصادر التعلم
مصادر التعلممصادر التعلم
مصادر التعلمKateam
 
MEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIA
MEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIAMEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIA
MEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIAALEXANDRE PANTOJA
 
Top 5 Digital Transformation Strategy Myths
Top 5 Digital Transformation Strategy MythsTop 5 Digital Transformation Strategy Myths
Top 5 Digital Transformation Strategy MythsNiall McKeown
 

Viewers also liked (19)

ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.
ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.
ICMS/SÃO PAULO - EMENDA CONSTITUCIONAL 87/2015.
 
Irish gamesindustry
Irish gamesindustryIrish gamesindustry
Irish gamesindustry
 
مركز مصادر التعلم الفعاليات
مركز مصادر التعلم   الفعالياتمركز مصادر التعلم   الفعاليات
مركز مصادر التعلم الفعاليات
 
Nutritional State
Nutritional StateNutritional State
Nutritional State
 
Fotografías pantano barasona
Fotografías pantano barasonaFotografías pantano barasona
Fotografías pantano barasona
 
βυζαντινό και χριστιανικό
βυζαντινό και χριστιανικόβυζαντινό και χριστιανικό
βυζαντινό και χριστιανικό
 
งาน Spss กล้วย
งาน Spss กล้วยงาน Spss กล้วย
งาน Spss กล้วย
 
Quality Of Life
Quality Of LifeQuality Of Life
Quality Of Life
 
Eirplay game production
Eirplay game productionEirplay game production
Eirplay game production
 
LEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDO
LEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDOLEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDO
LEI COMPLEMENTAR 157/2016. TRIBUTÁRIO. IMPOSTO SOBRE SERVIÇOS - MEMORANDO
 
Glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis akutGlomerulonefritis akut
Glomerulonefritis akut
 
PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...
PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...
PARAS HMIS: A Patient Centric Comprehensive & Integrated Healthcare Delivery ...
 
مصادر التعلم
مصادر التعلممصادر التعلم
مصادر التعلم
 
Hipotiroidisme
HipotiroidismeHipotiroidisme
Hipotiroidisme
 
MEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIA
MEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIAMEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIA
MEDIDA PROVISÓRIA Nº 766/2017. PROGRAMA DE REGULARIZAÇÃO TRIBUTÁRIA
 
Cushing Syndrome
Cushing SyndromeCushing Syndrome
Cushing Syndrome
 
Top 5 Digital Transformation Strategy Myths
Top 5 Digital Transformation Strategy MythsTop 5 Digital Transformation Strategy Myths
Top 5 Digital Transformation Strategy Myths
 
Urolithiasis
UrolithiasisUrolithiasis
Urolithiasis
 
Lattes fev 2017 ok
Lattes fev 2017 okLattes fev 2017 ok
Lattes fev 2017 ok
 

Similar to HEALTHYLIFESTYLE

Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3senamsholat
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3senamsholat
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangkasutanta
 
Aktivitas fisik lansia
Aktivitas fisik lansiaAktivitas fisik lansia
Aktivitas fisik lansiaSitiRama
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Pensil Dan Pemadam
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Pensil Dan Pemadam
 
Bahkul fisiologi olahraga ppg
Bahkul fisiologi olahraga ppgBahkul fisiologi olahraga ppg
Bahkul fisiologi olahraga ppg05011995
 
Yoga untuk kesehatan final
Yoga untuk kesehatan finalYoga untuk kesehatan final
Yoga untuk kesehatan finalSTAH DN Jakarta
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxJulfiana Mardatillah
 
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48dKang Arief UrAng SuNda
 
Bio velocity sleep mate
Bio velocity sleep mateBio velocity sleep mate
Bio velocity sleep mateIzham Jaafar
 

Similar to HEALTHYLIFESTYLE (20)

Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Pengantar kes. olahraga
Pengantar kes. olahragaPengantar kes. olahraga
Pengantar kes. olahraga
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3
 
Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3Mukjizat gerakan sholat3
Mukjizat gerakan sholat3
 
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
 
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
 
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNAPengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangka
 
Aktivitas fisik lansia
Aktivitas fisik lansiaAktivitas fisik lansia
Aktivitas fisik lansia
 
Chiropractic(1)
Chiropractic(1)Chiropractic(1)
Chiropractic(1)
 
Chiropractic
ChiropracticChiropractic
Chiropractic
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Bahkul fisiologi olahraga ppg
Bahkul fisiologi olahraga ppgBahkul fisiologi olahraga ppg
Bahkul fisiologi olahraga ppg
 
Yoga untuk kesehatan final
Yoga untuk kesehatan finalYoga untuk kesehatan final
Yoga untuk kesehatan final
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletalMakalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
 
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
6d67802774a4dee8c711682b31e1837b3869b48d
 
Bio velocity sleep mate
Bio velocity sleep mateBio velocity sleep mate
Bio velocity sleep mate
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 

Recently uploaded (20)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 

HEALTHYLIFESTYLE

  • 1. Syahniriansah Dewanto andoko Natasya Renatha junilla Lawyer ch p Kevin janitra Veronica tanuji Juni royntan tampubolon Patricia s u hutagalung Fajri lirauka
  • 2. Healthy Life Style Dosen pembimbing dr Djusena,AIF
  • 3. SKENARIO Dr E berusia 41 tahun profesi sebagai dosen Fak.Kedokteran dan dokter yg sukses. Sudah berkeluarga dengan istri dan 2 orang anak.aktivitas dr. E sngt padat,06.00-15.00 mengajar sebagai dosen,16.00-21.00 praktek pribadi .hal ini sudah dilakukan 10 tahun yang lalu. Sadar akan keehatan,dr. E berusaha menjalani Healthy Life Style semampunya dengan ikut klub kebugaran ternama sepulang praktek jam 22.30. Hanya di waktu ini dr. E dapat,melakukan olahraga Status kesehatan : baik RPD : tidak pernah mengalami sakit berat RPK : tidak ada riwayat penyakit yang diturunkan
  • 4. DEFINISI SEHAT  WHO : sehat sebagai suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan saja  UU no 23 thn 1992 ttg Kesehatan : sehat adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.  KBBI : sehat adalah baik secara fisik badan serta bagian-bagiannya ( bebas dari sakit)
  • 5. DEFINISI POLA HIDUP  Kotler : pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. pola hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.  Assael :dapat diartikan sebagai suatu pola hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).  Minor dan Mowen :menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.  Suratno dan Rismiati : adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. pola hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.  KESIMPULAN :bahwa pola hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu
  • 6. DEFINISI POLA HIDUP SEHAT  Segala upaya, terutama membiasakan hidup dengan perilaku sehat, serta menjaga lingkungannya. Untuk menerapkan kebiasaan baik dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat menggangu kesehatan
  • 7. 8 TIPS POLA HIDUP SEHAT  Mulai dengan sarapan : baik untu menjaga berat badan ideal,mengurangi risiko obesitas, diabetp,penyakit jantung dan stress  Pilih menu seimbang : 1/3 karbohidrat,1/3 buah & sayur,1/6 daging,telur & kacang,1/6 susu,keju,dan hanya 1/8 lemak  Bergeraklah : hindari elevator gunakan tangga,parkir mobil lbih jauh.  Nikmati makananmu : pilih jenis makanan sehat yang lezat & variatif
  • 8.  Pilih olahraga yang disukai : olahraga seharusnya menyehatkan bukan menyiksa  Hindari stress : berpikirlah positif agar terhindar dari stress yg berdampak buruk agi kesehatan  Konsumsi air : membantu proses metabolisme tubuh dan untuk proses diet  Tidur berkualitas : butuh 7-8 jam/hari
  • 9. JENIS LATIHAN KEBUGARAN  Latihan aerobik : bersepeda,berjalan,lari Tujuan : menjaga kesehatan jantung  Latihan anaerobik : weight training Tujuan : meningkatkan kekuatan otot  Latihan kelenturan : stretching Tujuan :Meningkatkan kelenturan otot & persendian
  • 10. MANFAAT LATIHAN KEBUGARAN  Jantungsehat  Meningkatkan kesehatan otot  Menurunkan kelebihan berat badan  Meningkatkan stamina  Meningkatkan kekebalan tubuh
  • 11. WAKTU YANG DISARANKAN UNTUK BEROLAHRAGA  Sore hari : kegiatan otot dan persendian mencapai puncaknya shgg kecil terjadinya cedera  Pagi hari : beresiko cedera bagi orang yang tidak suka bangun pagi
  • 12. MANFAAT HEALTHY LIFE STYLE  Kesehatan : dapat dicapai dengan pola prilaku yang berhubungan dgn kesehatan. Gunakan prinsip mencegah lbh baik daripada mengobati  Berat : berat badan ideal langkah terhindar dari obesitas & meningkatkan fungsi fisik  Latihan/membiasakan: mencegah penyakit (diabetes).hentikan konsumsi tembakau  Prasaan senang dan berpikir positif : nyaman dgn tubuh sendiri & berpikir positif agar tidak stress
  • 13.  Perhatian & kontrol diri : jika tidak peduli dgn tubuh sendiri,tubuh akan mudah terkena penyakit  Kekuatan : dapat melaksanakan kegiatan dan latihan yang akan meningkatkan fleksibilitas anda dengan kekuatan sendiri
  • 14. NEUROANATOMY (NEUROMUSKULAR) • Serabut otot rangka dipersarafi oleh serabut saraf besar dan bermielin. • Setiap ujung saraf membuat suatu taut taut neuromuskular. • Serabut saraf memebentuk suatu kompleks “ terminal cabang saraf “ menuju ke permukaan serabut saraf otot di luar membran plasma serabut otot. • Celah sinapsis lebarnya 20 – 30 nanometer • Pada bagian dasar parit terdapat lipatan membran otot celah subneural. • Mitokondria banyak menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk mensitesis bahan transmitter yang menghasilkan asetilkolin. • Terminal cabang saraf menuju serabut otot dan berakhir di lempeng akhir motorik ( motor end plate ). Ditututpi oleh Sel Schwann dan menyekat dari cairan di sekelilingnya.
  • 15. • Bagian – bagian neuro : 1. Nukleus – inti sel 2. Saraf motoris 3. Dendrit 4. Akson hillock ; tonjolan pertama akson yang berhubungan dengan badan sel yang menginisiasi aksi potensial. 5. Selubung mielin 6. Akson 7. Otot polos 8. Motor end plate
  • 16. • Neuromuskular : sesuatu mengenai otot dan saraf . • Pada neuromuskular terdapat : 1. Serabut saraf 2. Mitokokndria ; komponen penghasil ATP / energi 3. Miofibril : serat / filamen gabungan pada saraf 4. Transmitter : penghantar 5. Teloglia : sel sel Schwann terminal dengan ujung saraf motoris 6. Subneural : lipatan membran otot yang berhubungan dengan saraf-saraf lainnya 7. Selubung mielin : pembungkus akson • Neuroanatomy ; sesuatu mengenai bagian saraf • Pada tubuh , neuro terdapat di : 1. Kepala 2. Tulang wajah 3. Leher 4. Trunkus / batang 5. Dada 6. Tangan 7. Kaki • Jadi , olahraga mempengaruhi psikis kita, yaitu jika olahraga kita akan merasa capek dan saraf-saraf kita dipicu untuk menggerakkan ektremitas kita ( atas dan bawah ) . maka penghantaran impuls saraf lebih banyak dan cepat. Saraf yang paling dipengaruhi adalah motoris. Dan berakhir di motor end plate. • Dari saraf otot maka disebut neuromuskular. Setelah dihantarkan ke saraf, maka sarah akan balik menghantarkan ke otot kita, sehingga bisa olahraga dan beraktivitas.
  • 17. FISIOLOGI OLAHRAGA  Otot  suatu daya kontraksibilitas max (3-4kg/cm2)  Kekuatan otot untuk menahan adalah 40% dari kontraksi otot  Daya kontraksi otot tidaksama dgn kekuatan otot  Daya kontaksi di tentukan dari jarak kontraksi, jml otot yg kontraksi /menitmanusia memiliki lonjakan daya yg sangat besar utk periode singkat.  Ketahanan otot:jml glikogen dalam otot  Apabila otot bekerja berat maka timbul 2 efek:  Hutang oksigencadangan oksigen di habiskan dalam sekejap ½ L di paru2. ¼ L di cairan tubuh 1 L di HB darah 1/3 L dalam serabut otot.  Dapat di bagi 2 dalam pengembalian oksigen ini yaitu: Hutang oksigen alaktasid (3,5 L) Hutang asam laktat (8 L )  Pemulihan glikogen di ototrumit  Ada 3 keadaan: 1. Orang diet tinggi karbohidrat 2. orang diet protein 3. orang tidak makan Dari keadaan di atas yg paling cepat pulih adalah yg no.1
  • 18. Ada saran jg bahwa setelah melakukan aktivitas maka otot lebih baik relaksasi selama 48 jam  Manusia memliki semua otot bervariasi persentase yg berbeda2 yaitu:serabut otot berkedut cepat dan lambat.  Perbedaan dasar itu adalah: 1. SBC lebih cepat dari SBL 2. enzim yg meningkatkan pelepasan energy src cepat pd SBC adalah 2-3x lebih aktif dr SBL 3. SBL di bentuk untuk ketahanan.SBC menghasilkan energy secara besar 4. jml kapiler di seluruh tubuh SBL lebih bnyk dari SBC  Kesimpulan yg di ambil adalah SBC akan memberikan tenaga yg besar dalam hitungan detik sedangkan SBL akan memberikan daya tahan dan kekuatan kontraksi otot.  Namun apa bila OR tll dipaksakan maka otot akan besar karena serabut otot di tenh akan memisah yg dpt menimbulkan hiper trofi  Perubahan yg terjadi meliputi:  1. peningkatan jml myofibril  2. peningkatan enzim mitokondria  3.peningkatan komponen system metabolism  4.peningkatan cadangan glikogen  5.peningkatan trigliserida
  • 19. PERNAFASAN  Konsumsi umum orang dewasa adalah 250 ml/menit pada istirahat  Hubungan antara konsumsi oksigen dan ventilasi paru2 total berbeda pada derajat lathian yg berbeda  Krn dapat meningkat 20x lebih besar antara istirahat dan latihan max.  Batas dari ventilasi paru2 normal pd latihan max adalah 100-120 L/mnt  Sedangkan kapasitas nya adalah 150-170L/mnt Cardiovaskular  Mengalirkan oksigen dan nutrisi kedalam otot yg bekerja  Oleh karena itu aliran darah akan meningkat selama latihan(dapat meningkat 25x lebih besar dalam keadaan normal secara maks.  Selama latihan baik frekuensi denyut atau isi sekuncup akan meningkat 95% dari tingkat maks nya  Frekuensi denyut jantung x isi sekuncup = curah jantung
  • 20. METABOLISME  Adalah jalur yang digunakan oleh tiap molekul, hubungan antarmolekul, dan mekanisme yang mengatur aliran metabolit melalui jalur-jalur metabolisme.  Metabolisme ada 2 yaitu : anabolisme, katabolisme, dan amfibolik.  Katabolisme : penguraian molekul besar, sering melibatkan reaksi oksidatif, jalur ini bersifat eksotermik, yang menghasilkan ekuivalen pereduksi dan ATP terutama melalui rantai respiratorik. (secara singkat : serangkaian reaksi yang memecah molekul besar / senyawa kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih kecil / senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan ATP)  Katabolisme melalui tahap-tahap : glikolisis  dekarboksilasi oksidatif  siklus Krebs  transfer electron.  Tapi bila manusia terlalu bekerja keras dan kekurangan oksigen, maka tahap katabolisme yang dialami oleh manusia yaitu : glikosis  respirasi anaerob.  Glikosis : jalur metabolisme glukosa menjadi piruvat di sitosol semua sel mamalia.  Respirasi anaerob: respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob biasanya dikenal juga dengan sebutan fermentasi.  Fermentasi juga dapat dialami oleh sel otot jika sel-sel otot kekurangan 02 dan ATP yang dihasilkan lebih sedikit. Hasil dari fermentasi di otot yaitu asam laktat.
  • 21.  Secara singkatnya : C6H12o6  2 C2H3OCOOH + Energi 2 C2H3OCOOH + 2 NADH2  2 C2H5OCOOH + 2 NAD
  • 22. Penyakit-penyakit yang dapat timbul bila dalam proses metabolisme mengalami gangguan:  Jika asupan bahan bakar metabolic selalu lebih besar daripada pengeluaran energi, kelebihan bahan bakar ini disimpan, umumnya sebagai triasilgliserol di jaringan adipose dan timbul obesitas.  Jika sebaliknya, asupan bahan bakar metabolic terus menerus lebih sedikit daripada pengeluaran energy, cadangan lemak dan karbohidrat, asam amino yang berasal dari pergantian protein digunakan untuk metabolism yang menghasilkan energi, bukan untuk sintesis protein sehingga terjadi emaciation (kurus kering), pengecilan otot (wasting) dan akhirnya kematian.  Bila terjadi penimbunan laktat, akan menyebabkan kelelahan. (pada otot rangka)
  • 23. DAFTAR PUSTAKA  www.promosikesehatan.com  Sumber : Biokimia Harper edisi 27, hal 139- 141, 158-161.  www.who.org  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)