4. Menguraikan 10 Asmaul Husna yakni :
(Al Muqsith, An Nafii`, Al Waarist, Ar Raafi`, Al
Baasith, Al Hafizh, Al Waduud, Al Waalii, Al
Mu`izz, Al Afuww).
Menurut bahasa, asma’ul husna berarti nama-nama
yang baik, sedangkan menurut istilah
berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah
sebagai bukti keagungan dan kemuliaan-
Nya
5. Di dalam al-Qur’an nama-nama yang baik dijelaskan
pada Qs. Al-A’raf/7: 180 sebagai berikut :
وَهَلِلَّ األَْأسمَاءُ األحُأسنَى فَاأدعُوهُ بَهَا وَذَرُوا الهذَينَ يُألحَدُونَ فَ أََسمَا سَيُأأََْونَ مَا اََنُوا يَأمَْ لُونَ
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul
husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.” (Qs. Al-A’raf/7: 180)
6. Untuk lebih jelasnya kami akan menguraikan sebagai
berikut:
1) Al Muqsith المقسط (Yang Maha Adil)
Al Muqsith adalah sesuatu yang sewajarnya
yang harus di terima.
Allah tidak pernah memberatkan satu pihak
dengan pihak yang lain, dan Allah tidak
meringankan satu pihak dengan pihak
yang lain, kaya dan miskin, kedudukan
raja dan budak, semuanya di anggap sama.
7. 2) Al Waris الوارث (Yang Maha Mewarisi)
Al -Waris
Mewarisi atau peralihan
sesuatu kepada sesuatu
yang lain
Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta,
tanah/daerah (QS, Al-Ahzab 33.27) tapi juga Al-Qur’an (Qs. Al
Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi
ilmu
(An-Naml 27.16) yang penting adalah mewarisi syurga (Qs.
Maryam 19.19) .
8. 3) An Nafii ` النافع (Yang Maha Memberi
Manfaat)
Bermanfaat
An - Nafa
Dikatakan bahwa Dialah yang memberi Manfaat,
Allah menciptakan apa-apa yang ada di bumi ini
untuk memberikan manfaat kepada mahluknya.
9. 4) Al Baasith الباسط (Yang MahaMelapangkan)
Ketika kita dihadapkan dengan permasalahan hidup seakan-akan hari-hari
yang kita hadapi cukup lama, ketika kita mendapatkan musibah
seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan enngan
mengikhlaskannya.
Tapi ketika kita sadar, Dialah (Allah) yang maha melapangkan segala-galanya,
Dialah yang melapangkan jiwa kita, yang membesarkan hati
kita dan meningkatkan kesadaran kita. Karena Allah Maha Pengasih
lagi penyayang hamba-Nya.
10. 5) Al Hafizh الحفيظ (Yang MahaMemelihara)
Begitu besar-Nya ia, sehingga segala sesuatu dapat
dipelihara-Nya, tanpa pilih kasih, manusia yang kecil, yang
sempit wawasannya tidak bisa mengasihi setiap orang.
Manusia juga tidak bisa disebut sang pemelihara. Paling
banter, kita hanya memelihara keluarga kita sendiri dan
itupun karena kehendak-Nya.
Tanpa rahmat-Nya kita tidak dapat melakukan apapun.
Sebagai pemelihara dan melestarikan sifat-sifat bijak kita.
Ia memberikan kepada fisik kita, ia pula yang memenuhi
kebutuhan rohani kita. Pada saat melemah Ia lah sumber
kekuatan, karena Ia adalah yang memberi kekuatan (al-
Muqit).[2]
11. 6) Al Waliyy الولي (Yang Maha
Melindungi)
Al Waliyy makna dasarnya
Dekat
Sahabat-sahabat kita di dunia ini tidaklah bisa
melindungi kita, hari ini melindungi besok tidak, hari ini
sahabat, bisa jadi besok berubah menjadi musuh, bahkan
ketika ada suatu bencana pun mereka tak mampu menolong
kita, Mereka bukanlah sahabat sejati kita, mereka hanyalah
teman bagi kita, karena hanya Allah lah yang bisa melindungi
kita kapan pun dan dimanapun, karena perlindungan-Nya tak
terbatas oleh ruang dan waktu.
12. 7) Al Waduud الودود (Yang MahaMencintai)
Imam Al-Ghazali berkata, bahwasanya kata Wadud itu lebih
mendekati makna rahmat, tetapi rahmat menyandarkan kebaikan
kepada orang yang dikasihani, sedangkan orang yang dikasihani
ialah orang yang membutuhkan dan orang yang kesulitan. Perbuatan
Ar-Rahim itu mensyaratkan orang yang dikasihani itu lemah,
sedangkan perbuatan Al-Wadud itu tidak demikian.
Sebab, rahmat yang diberikan Allah kepada siapa yang
dikehenndaki-Nya, termasuk di dalamnya orang mukmin, orang
durhaka, orang kuat dan orang lemah. Tetapi kasih sayang-Nya
khusus bagi orang-orang mukmin, sebab mereka adalah orang-orang
yang dikasihi oleh Allah dan merekalah orang-orang yang khusus
mendapatkan kasih saayang-Nya sebagai tambahan dari rahmat yang
telah mereka peroleh.
13. 8) Ar Raafi` الرافع (Yang Maha Meninggikan)
Ar Raafi` artinya adalah yang meninggikan,baik terhadap
tempat,kedudukan, atau kemuliaan.
Walaupun kita sudah jatuh, Ia dapat membangkitkan
kita kembali, walaupun sudah mencapai titik rendah, Ia bisa
meninggikan kembali. Karena tidak ada yang tidak mungkin
bagi Allah untuk dapat melakukannya.
14. 9) Al Mu`izzَْ الم (Yang Maha Memuliakan)
Dikatakan bahwa Al-Mu’izz itu adalah Dzat yang
memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba yang
dikehendaki-Nya, sedangkan Al-Mudzill itu ialah Dzat
yang menundukkan orang yang dikehendaki-Nya
dengan jalan menghinakannya.
Namun jangan lupa di balik penarikannya kembali
itupun terdapat kemurahan Allah, Ia ingin meningkatkan
kesadaran kita dan merendahkan derajat kita itu
merupakan sarana untuk mencapai apa yang di
inginkan-Nya.
Hanya kesadarn yang bisa menyelamatkan kita, dan
Ia ingin kita selamat, makadari itu jangan pernah
meragukan kebijakan-Nya, apapun di lakukan oleh-Nya
untuk membuat kita sadar. Karena Ia maha Memuliakan
(mahluk-Nya).[3]
15. 10) Al- Afuww العفو (Yang Maha Pemaaf)
Al Afuww ialah Dzat yang menghapuskan segala kejahatan
dan memaafkan orang-orang yang telah berbuat maksiat. Kata
al-Afuww ini mendekati makna Al-Ghafur, tetapi ia lebih
sempurna. Sebab, Al-Ghafur itu adalah as-sitr (merahasiakan),
sedangkan Al-Afuww itu adalah al-mahwu (menghapuskan).
Dikatakan bahwa para malaikat yang ditugasi untuk
mencatat amal perbuatan manusia menghaturkan catatan amal-amalnya
pada hari kiamat, lalu mereka lihat sebagian besar
lembaran amal itu telah terhapus, padahal mereka mengetahui
apa isinya. Maka sadarlah mereka bahwa Allah telah
menghendaki kebaikan buat orang itu. Firman Allah: “Dan
Dialah yang menerinza tobat dari hamba-hamba-Nya
dan memaafkan kesalahan-kesalahan…” (QS. Asy-Syura: 25).