Surat At-Tiin terdiri dari 8 ayat yang turun sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW. Surat ini membahas tentang:
1. Buah tin dan zaitun sebagai simbol tempat kenabian Nabi Nuh dan Nabi Isa.
2. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia namun akan menjadi hina bila tidak bersyukur kepada Allah.
3. Hanya orang beriman dan beramal shaleh yang akan selamat dari kehinaan dan mendapat pahala
3. ِينه
ِتالَوْيَّالزَوِنوُت﴿١﴾
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
Yang dimaksud dengan Tin
menurut sebagian mufassir ialah
tempat tinggal Nabi Nuh, yaitu
Damaskus yang banyak pohon
Tin; dan Zaitun ialah Baitul
Maqdis yang banyak tumbuh
pohon Zaitun. Allah Subhaanahu
wa Ta'aala bersumpah dengan
kedua pohon itu karena
banyaknya manfaat pada pohon
dan buahnya, dan karena biasa
tumbuh di negeri Syam negeri
tempat kenabian Isa putera
Maryam’alaihis salam. Buah tin
4. ِرو
ُ
طَو
َينِني ِس﴿٢﴾
dan demi bukit Sinai
Bukit Sinai adalah tempat
Nabi Musa ‘alaihis salam
diajak bicara oleh Allah
Subhaanahu wa Ta'aala
dan menerima wahyu
dari-Nya. Sinin artinya
yang diberkahi atau indah
karena pohon-pohon yang
5. Yang merupakan negeri
tempat kenabian Muhamad
shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allah Subhaanahu wa Ta'aala
bersumpah dengan tempat-
tempat yang mulia tersebut
yang dari sana dibangkitkan
nabi-nabi yang utama dan
mulia. Isi sumpahnya adalah
apa yang disebutkan dalam
ayat selanjutnya. Yang
dimaksud dengan negeri yang
aman adalah Kota Mekkah.
Allah bersumpah dengan tiga
ا
َ
ذ َهَوِد
َ
لَب
ْ
الاِينِم
َ ْ
ْل
dan demi kota (Makkah) ini
yang aman,
6. Manusia diciptakan
sebagai makhluk yang
paling baik diantara
makhluk lainnya, baik
secara jasmaniah
maupun rohaniah. Ia
dapat berdiri tegak,
berbicara, berilmu,
mengatur lagi bijak.
Hal itu disebabkan
manusia dibekali
dengan akal pikiran
ِ
ْ
اْلاَن ْق
َ
ل
َ
خ ْد
َ
ق
َ
ليِف َان َنس
﴿ يمِو ْق
َ
ت ِن َس ْح
َ
أ٤﴾
Sungguh, Kami telah
menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya.
7.
َّم
ُ
ثَس َل
َ
ف ْس
َ
أ ُاه
َ
نْدَد َر﴿ َينِلِفا٥﴾
Manusia akan berubah
menjadi makhluk yang
hina dan rendah
derajatnya di hadapan
Allah apabila ia tidak
bersyukur, selalu
bermaksiat, dan tidak
mentaati perintah Allah
SWT. Tempat
kembalinya adalah
neraka yang
kemudian Kami kembalikan Dia ke
tempat yang serendah-rendahnya
(neraka)
8. Manusia yang akan
selamat dari kehinaan
adalah orang yang
beriman dengan
sungguh-sungguh dan
membuktikannya
dengan ibadah dan
amal shaleh. Mereka
akan
mendapatkanpahala
yang tidak ada putus-
putusnya, yaitu
َعَو واُن َآم َين ِذ
َّ
ال
َّ
الِإوا
ُ
لِم َ
أ ْمُه
َ
ل
َ
ف ِات َح ِالَّالصُرْي
َ
غ ٌر ْج
﴿ نوُن ْم َم٦﴾
kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal
saleh maka mereka akan
mendapat pahala yang tidak
ada putus-putusnya.
9. Melalui Rasulullah
sebagai pembawa
risalah dan uswatun
hasanah, kita menjadi
tahu tentang ajaran
Islam. Kita tidak boleh
mendustakan ajaran
yang dibawa oleh
beliau, karena
mendustakan
ajarannya berarti
ْعَب َكُب
ه
ِذ
َ
كُي ا َم
َ
فِين ه
ِالدِب ُد
﴿٧﴾
Maka apa yang menyebabkan (mereka)
mendustakanmu (tentang) hari
pembalasan setelah (adanya keterangan-
keterangan) itu?
10. Allah adalah hakim
yang paling adil,
manusia akan
mendapatkan
balasan sesuai
dengan apa yang
telah diusahakannya
salama hidup di
dunia. Jika baik
amalnya maka akan
dibalas dengan
َ
ك ْح
َ
أِب ُـه
َّ
الل َسْي
َ
ل
َ
أَينِم ِاك َح
ْ
ال ِم
﴿٨﴾
Bukankah Allah hakim yang paling
adil?
11. Isi kandungan :
Surat At-Tiin (surat yang ke 95) terdiri dari 8
ayat, turun setelah surat Al-Buruuj. Surat At-Tiin
termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyah
karena turun sebelum Nabi Muhammad SAW
hijrah ke kota Madinah. Nama surat ini diambil
dari kata at-tiin yang terdapat pada ayat pertama
yang berarti buah tin.
Isi kandungan QS. At-Tiin adalah sebagai berikut
:
1. Buah tin dan zaitun merupakan kinayah
(ungkapan) tentang Damaskus (tempat
diutusnya Nabi Nuh as) dan Baitul Maqdis
(tempat diutusnya Nabi Isa as).
12. 4. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling baik diantara makhluk
lainnya, baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Ia dapat berdiri tegak,
berbicara, berilmu, mengatur lagi bijak. Hal itu disebabkan manusia dibekali
dengan akal pikiran dan hati yang dapat berfungsi dengan baik. Sehingga
memungkinkan bagi manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.
5. Manusia akan berubah menjadi makhluk yang hina dan rendah derajatnya
di hadapan Allah apabila ia tidak bersyukur, selalu bermaksiat, dan tidak
mentaati perintah Allah SWT. Tempat kembalinya adalah neraka yang
menyengsarakan.
6. Manusia yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman
dengan sungguh-sungguh dan membuktikannya dengan ibadah dan amal
shaleh. Mereka akan mendapatkanpahala yang tidak ada putus-putusnya,
yaitu balasan surga dengan segala kenikmatannya dan kekal di dalamnya.
7. Melalui Rasulullah sebagai pembawa risalah dan uswatun hasanah, kita
menjadi tahu tentang ajaran Islam. Kita tidak boleh mendustakan ajaran
yang dibawa oleh beliau, karena mendustakan ajarannya berarti sama saja
mendustakan Allah dan balasannya adalah neraka.
13. Ibnu Abbas mengemukakan bahwa surat At-Tin ayat 5 mengandung arti ke
tingkat pikun(seperti bayi lagi). Oleh karena itu, Rasulullah saw. Ditanya
tentang (kedudukan) orang yang telah pikun tersebut. Maka Allah
menurunkan ayat 6 yang menegaskan bahwa mereka yang beriman dan
beramal shalih sebelum pikun akan mendapat pahala yang tidak putus-
putusnya (HR. Ibnu Jarir)