Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran BlendedUwes Chaeruman
This study was aimed to develop an instructional system design model as a guidance to design blended learning system of SPADA Indonesia. Formative research method was used to develop this design theory. Several formative evaluation techniques, such as experts review, one to one evaluation, and field test, was employed for this study. Open-ended questionnaires and rubric assessments was used to collect descriptive and formative data.
After having through three stages of formative evaluations, i.e. tentative model creation, model feasibility, and model effectiveness study, this model was considered feasible and effective. It can be used as a model to design a blended learning system of SPADA Indonesia open and online courses.
SALURAN LANGSUNG
Situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan
Keuntungan :
Produsen mengendalikan penuh harga produk (tidak ada mark up akibat marketing intermediaries)
Mudah mendapatkan umpan balik langsung mengenai produknya --memungkinkan memberikan respon lebih cepat
Misal : perusahaan langsung memberikan katalog produk kepada pelanggan sehingga bisa langsung memesan produk langsung ke perusahaan.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran BlendedUwes Chaeruman
This study was aimed to develop an instructional system design model as a guidance to design blended learning system of SPADA Indonesia. Formative research method was used to develop this design theory. Several formative evaluation techniques, such as experts review, one to one evaluation, and field test, was employed for this study. Open-ended questionnaires and rubric assessments was used to collect descriptive and formative data.
After having through three stages of formative evaluations, i.e. tentative model creation, model feasibility, and model effectiveness study, this model was considered feasible and effective. It can be used as a model to design a blended learning system of SPADA Indonesia open and online courses.
SALURAN LANGSUNG
Situasi dimana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan
Keuntungan :
Produsen mengendalikan penuh harga produk (tidak ada mark up akibat marketing intermediaries)
Mudah mendapatkan umpan balik langsung mengenai produknya --memungkinkan memberikan respon lebih cepat
Misal : perusahaan langsung memberikan katalog produk kepada pelanggan sehingga bisa langsung memesan produk langsung ke perusahaan.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...Johan
Muhammad Johan Widikusyanto. 2015. Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi Untuk Merancang Strategi Pemasaran Yang Efektif. Prosiding Seminar Nasional Riset Terapan 2015: Model Smart City Dalam Mendukung Pembangunan Nasional, 331-336.
This is a generic information for educational staff at district level to use data for educational purposes. This content was presented before BERMUTU project workshop audience, held on September 26 in Jakarta, hosted by PDSP (Data and Statistics Center for Education, Indonesian Ministry of Education and Culture)
Materi pemasaran jasa yang berjudul produk jasa meliputi
1.pengertian
2. Tingkatan produk
3. Penawaran jasa
4. Persepsi konsumen
5. Service branding
6. Service deletion
7. Strategi produk jasa dan pengembangan jasa baru
Peranan deferensiasi, it performance, budaya organisasi dan inovasi terhadap ...An Nisbah
Abstract: The problem of this research is the development of pawning institution. It seems slowly developed and hardly to compete with other pawning institutions. Therefore, some factors causing this problem are needed to be understood. Against this problem, the author feels necessary to examine some factors with important
effect on syariah pawning, such as differentiation, IT-Performance, organizational culture, and innovation. Research type is explanatory research, in which it explains the causal relationship between research variables through hypothesis testing. Population of research is manager with authority of strategic decision
making in the syariah pawning institution in Malang City. Sample is taken by census technique. Data will be subjected to Multiple Regression Analysis. Result of research indicates that Differentiation, IT-Performance, Organizational Culture, and Innovation infuence sustainable competitive advantage. It may be concluded that higher level of Differentiation, IT-Performance, Organizational Culture, and Innovation in the pawning institution can produce higher sustainable
competitive advantage for pawning institutions in Malang.
Keywords: IT-Performance, Organizational Culture Sustainable, SCA
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. TODAY’S TOPICS
BAURAN PEMASARAN JASA
PENDIDIKAN
Unsur
Bauran
Pemasaran
Jasa
Pendidikan
Analisis
Pemasaran
Jasa
Pendidikan
Analisis
Lingkungan
Sekolah
Strategi
Bersaing
Sekolah
Strategi
Pemasaran
Jasa
Pendidikan
3. Unsur Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
Product (Produk)
Price (harga)
Place (tempat)
Promotion
(promosi)
Physical Evidence
(bukti fisik)
People (orang)
Process (proses)
4. Unsur Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
Product (Produk)
Price (harga)
Place (tempat)
Promotion
(promosi)
Physical Evidence
(bukti fisik)
People (orang)
Process (proses)
Meliputi fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan sekolah.
Harga yang dikenakan kepada pelanggan jasa pendidikan.
Kemudahan akses, penampilan, dan kondisi sekolah secara keseluruhan.
Orang yang terlibat untuk menyediakan jasa pendidikan.
Kemampuan untuk mengkomunikasikan manfaat yang diperoleh sekolah ke pelanggan potensial
sekolah.
Bukti bahwa pelanggan jasa pendidikan mendapatkan manfaat sehingga muncul pertanyaan tentang
pengawasan dan evaluasi (hasil ujian).
Sistem operasi sekolah untuk mengatur pemasaran jasa pendidikan
5. Analisis Pemasaran Jasa Pendidikan
Tiga strategi sekolah berdasarkan 3C; organisasi/korporasi (corporation), pelanggan
(customer), serta kompetitor (competitor)
Strategi
berdasarkan
organisasi
(corporate-based
strategy)
Strategi
berdasarkan
pelanggan
(customer-based
strategy)
Strategi
berdasarkan
kompetitor
(competitor-based
strategy)
Tujuan strategi ini adalah meningkatkan kekuatan relatif sekolah terhadap kompetisi
di dalam bidang fungsional sekolah agar bisa mencapai keberhasilan sektor jasa
pendidikan.
Tujuan strategi ini adalah memenuhi kebutuhan pelanggan jasa pendidikan. Oleh sebab itu, kita perlu
melakukan segmentasi berdasarkan tiga hal penting, yaitu berdasarkan tujuan jasa pendidikan,
berdasarkan ruang lingkup pelanggan jasa pendidikan, dan berdasarkan pasar jasa pendidikan.
Strategi ini dibuat berdasarkan sumber diferensiasi sekolah menurut fungsi pembelian,
rancangan, teknik, penjualan, serta jasa.
6. Analisis Pemasaran Jasa Pendidikan
Bidang Analisis Data yang Diperlukan Pendekatan yang Tersedia
Lingkungan sekolah Tren internasional
Tren nasional
Tren regional/lokal
Analisis PESTLE (Political, Economic,
Sosio-cultural, Technological, Legal and
Educational)
Produk dan Jasa Sekolah Bidang kekuatan dan kelemahan serta
pertumbuhan dan kontraksi
Persepsi terhadap sekolah
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesess,
Opportunities and Threats)
GRIDS (Guidelines for Review and
Internal Development in Schools)
Evaluasi internal
Inspeksi eksternal
Survei perilaku
Pelanggan atau para pemangku
kepentingan di sekolah
Pelanggan/klien yang ada dan potensial
Nilai, keinginan, dan kebutuhan pelanggan
Segmentasi pasar
Data demografi dan survei
Data pilihan
Kompetitor sekolah Produk dan jasa yang ditawarkan sekolah
beserta kekuatan dan kelemahannya
Persepsi terhadap keputusan sekolah
Analisis SWOT
Data survei pelanggan
Analisis kompetitor
Laporan inspeksi
7. Analisis Lingkungan Sekolah
Terdapat lima bidang pertukaran utama pada
lingkungan sekolah, yaitu:
1. Lingkungan internal (internal environment).
2. Lingkungan pasar (market environment).
3. Lingkungan masyarakat (public environment).
4. Lingkungan persaingan (competitive
environment).
10. Strategi Bersaing Sekolah
Strategi
Pengurangan
Biaya Pendidikan
Strategi Kualitas
Pendidikan
Strategi Inovasi
Pendidikan
Strategi sekolah untuk menurunkan biaya jasa pendidikan serendah mungkin sehingga
harga jasa pendidikan yang ditawarkan lebih rendah dari sekolah kompetitor.
Strategi sekolah untuk membuat produk jasa pendidikan yang lebih berkualitas
dibandingkan dengan sekolah kompetitor.
Strategi sekolah untuk membuat produk jasa pendidikan yang unik daripada sekolah
kompetitornya.
11. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Strategi
penentuan
pasar
sasaran
(Target
Market
Strategy)
Strategi
penentuan
posisi pasar
persaingan
(Competitive
Positioning
Strategy)
Strategi
bauran
pemasaran
(Marketing Mix
Strategy)
Strategi ini bertujuan untuk mengidentifikasi segmen pasar jasa
pendidikan tertentu dari total pasar jasa pendidikan. Pemasar
jasa pendidikan hanya berfokus pada segmen pasar jasa
pendidikan tersebut.
Strategi ini bertujuan mengidentifikasi berbagai atribut sekolah
sehingga membuat sekolah berbeda dari kompetitor yang
beroperasi pada segmen pasar jasa pendidikan yang sama.
Strategi ini merupakan perpaduan unsur-unsur yang disajikan
sekolah kepada pelanggan jasa pendidikan untuk
mempromosikan jasa pendidikan.