Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Hadits mencakup perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW. Hadits berperan memperkuat hukum Al-Quran, menjelaskan ayat-ayatnya, dan menetapkan hukum baru yang tidak disebutkan dalam Al-Quran. Hadits diklasifikasikan menjadi shohih, hasan, dan dhoif berdasarkan kriteria sanad
1. Kedudukan dan Fungsi Hadits
Terhadap Al- Qur’an
Kelompok 5 :
• Sonya Nurul Fathya
• Sri Suci
• Suharti Hikmayani
• Tria Immania
• Trya Permatasari
• Via Dewi Syahara
• Wida Ningrum
1c Kebidanan
Bismillah...
2. Hukum Islam
• Sumber hukum Islam yang utama adalah Al
Qur’an dan sunah (Hadits).
• Selain menggunakan kata sumber, juga
digunakan kata dalil yang berarti keterangan
yang dijadikan bukti atau alasan suatu
kebenaran.
3. Pengertian Hadits
• Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi
Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun ketetapan (taqrir).
• Allah WT telah mewajibkan untuk menaati hukum-
hukum dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan
oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT:
Artinya:
“ … Apa yang diberikan Rasul kepadamu
maka terimalah dia, dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah,
…” (QS Al Hasyr : 7)
4. Lanjutan...
• Salah satu ayat yang menjadi bukti bahwa hadits merupakan
sumber hukum dalam Islam adalah sebagai berikut :
An- Nisa’: 80
…
Barangsiapa yang mentaati Rosul, maka
sesungguhnya dia telah mentaati Alloh…”
• Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW memilki akhlak dan
budi pekerti yang sangat mulia. Hadits sebagai sumber hukum
Islam yang kedua, juga dinyatakan oleh Rasulullah SAW:
Artinya:
“Aku tinggalkan dua perkara untukmu sekalian,
kalian tidak akan sesat selama kalian
berpegangan kepada keduanya, yaitu kitab Allah
dan sunah rasulnya”. (HR Imam Malik)
5. Kedudukan Hadits terhadap al- qur’an
Imam Ibnu Al Qoyyim mengatakan bahwa hubungan hadits
dengan al Qur`an ada tiga:
Pertama:
Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh
Al Qur’an, sehingga keduanya (Al Qur’an dan Hadits) menjadi
sumber hukum untuk satu hal yang sama.
Kedua:
Memberikan rincian dan penjelasan
terhadap ayat-ayat Al Qur’an yang masih bersifat umum.
Ketiga:
Menetapkan hukum
atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al Qur’an.
6. Syaikh ‘Imad Sayyid Muhammad Ismail Asy
Syarbini mengatakan bahwa hubungan antara
al-Qur’an dengan As-Sunnah adalah:
• Menguatkan hukum yang ditetapkan al-
Qur`an.
• Menjelaskan maksud al-Qur’an, yaitu dengan
cara merinci yang mujmal (yang tidak
diketahui), membatasi yang mutlak (tetap),
mengkhususkan yang umum dan menjelaskan
yang musykil (tidak jelas).
• Menetapkan hukum baru yang tidak
ditetapkan oleh al-Qur`an.
7. Hadits menurut sifatnya
mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
• Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh
Rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya
bersambung, tidak ber illat, dan tidak janggal.
• Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh
rawi yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya
(hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak
terdapat illat dan kejanggalan pada matannya.
• Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu
syarat atau lebih syarat-syarat hadits shohih atau
hadits hasan.