Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus serta kegiatan belajar untuk memahami tata ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dan diksi/pilihan kata. Materi utama meliputi penjelasan tentang tata ejaan bahasa Indonesia dan diksi/pilihan kata.
Penelitian ini membahas frasa verbal bahasa Indonesia dalam koran Kedaulatan Rakyat. Tujuannya adalah mengetahui makna dan jenis frasa verbal dalam koran tersebut. Data berupa kalimat yang mengandung frasa verbal diambil dari Kedaulatan Rakyat bulan Januari 2011. Analisis data menggunakan metode agih dan teknik balik. Hasilnya disajikan secara informal.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi dan sintaksis dalam tatabahasa bahasa Melayu. Morfologi adalah kajian tentang struktur kata dan pembentukan kata, sedangkan sintaksis adalah kajian tentang pembentukan ayat. Morfem dan frasa merupakan unsur penting dalam kedua bidang tatabahasa tersebut."
Morfologi mempelajari pembentukan kata dan perubahan bentuk kata. Terdiri dari morfem sebagai satuan terkecil yang membawa makna, proses pembentukan kata melalui afiksasi, reduplikasi, komposisi, dan perubahan bunyi pada proses morfemis.
Penelitian ini membahas frasa verbal bahasa Indonesia dalam koran Kedaulatan Rakyat. Tujuannya adalah mengetahui makna dan jenis frasa verbal dalam koran tersebut. Data berupa kalimat yang mengandung frasa verbal diambil dari Kedaulatan Rakyat bulan Januari 2011. Analisis data menggunakan metode agih dan teknik balik. Hasilnya disajikan secara informal.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi dan sintaksis dalam tatabahasa bahasa Melayu. Morfologi adalah kajian tentang struktur kata dan pembentukan kata, sedangkan sintaksis adalah kajian tentang pembentukan ayat. Morfem dan frasa merupakan unsur penting dalam kedua bidang tatabahasa tersebut."
Morfologi mempelajari pembentukan kata dan perubahan bentuk kata. Terdiri dari morfem sebagai satuan terkecil yang membawa makna, proses pembentukan kata melalui afiksasi, reduplikasi, komposisi, dan perubahan bunyi pada proses morfemis.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
Makalah ini membahas tentang hubungan antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat tunggal dibedakan menjadi verbal, nominal, dan adjektival, sedangkan kalimat majemuk dibedakan menjadi setara dan tidak setara. Makalah ini juga membahas mengenai hubungan antara k
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis istilah yang dapat digunakan dalam membuat terma, mulai dari bentuk dasar, berafiks, ulang, majemuk, analogi, hasil metanalisis, singkatan, akronim hingga lambang huruf dan gambar lambang."
Dokumen tersebut membahas tentang sintaksis, yang mencakup:
1. Pengertian sintaksis dan struktur dasarnya yaitu subjek, predikat, objek, keterangan.
2. Jenis-jenis satuan sintaksis seperti frase, klausa, dan kalimat beserta contoh-contohnya.
3. Unsur-unsur pendukung sintaksis seperti intonasi, modus, dan aspek.
Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih. Jenis frasa dibagi menjadi frasa endosentris, eksosentris, dan lainnya berdasarkan distribusi unsur pusatnya, serta frasa nomina, verba, ajektiva, dan lainnya berdasarkan kategori kata pusatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kata tugas dalam bahasa Melayu berdasarkan Tatabahasa Dewan. Kata tugas dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu kata penyambung ayat, kata praklausa, kata prafrasa, dan kata pascakata. Kata tugas mencakup berbagai jenis seperti kata hubung, kata seru, kata tanya, dan lainnya yang berfungsi sebagai penerang, penghubung, dan penentu makna
Makalah ini membahas tentang pembentukan dan perluasan kalimat. Ia menjelaskan unsur-unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Makalah ini juga menjelaskan berbagai pola kalimat dan contoh perluasan kalimat.
Merangkum artikel tersebut dalam 3 kalimat:
1. Artikel ini membahas variasi bentuk awalan meN- dalam pembentukan kata kerja bahasa Indonesia.
2. Ditemukan bahwa bentuk "merubah" dan "merobah" tidak sesuai secara morfologis dan maknanya, sedangkan bentuk "mengubah" adalah yang tepat.
3. Secara umum, awalan meN- akan mengalami perubahan bunyi sesuai dengan kata dasarn
Makalah ini membahas tentang kalimat dalam bahasa Indonesia. Ia menjelaskan pengertian kalimat, unsur-unsur yang membentuk kalimat, jenis-jenis kalimat berdasarkan struktur dan fungsinya, serta contoh-contoh kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi bahasa, yang merupakan ilmu yang mempelajari struktur kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna. Ia membahas pengertian morfem sebagai satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna, serta proses-proses morfologi seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Dokumen ini juga menjelaskan klasifikasi morfem berdasarkan posisi, bentuk, dan makn
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk kata. Kata terbentuk dari gabungan morfem, yaitu unit terkecil yang membawa makna. Terdapat dua jenis morfem, yaitu morfem bebas yang dapat berdiri sendiri sebagai kata dan morfem terikat yang membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata. Kata merupakan satuan terkecil yang membawa makna lengkap dalam bahasa.
This Google presentation discusses key strategies for effective communication. It emphasizes the importance of active listening, providing constructive feedback in a respectful manner, and communicating with empathy, honesty and transparency. The overall goal is to foster understanding and improve relationships through open dialogue.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat, termasuk kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat. Unsur-unsur kalimat dijelaskan sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan. Contoh soal juga disertakan untuk membedakan jenis-jenis kalimat.
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
Makalah ini membahas tentang hubungan antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat tunggal dibedakan menjadi verbal, nominal, dan adjektival, sedangkan kalimat majemuk dibedakan menjadi setara dan tidak setara. Makalah ini juga membahas mengenai hubungan antara k
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis istilah yang dapat digunakan dalam membuat terma, mulai dari bentuk dasar, berafiks, ulang, majemuk, analogi, hasil metanalisis, singkatan, akronim hingga lambang huruf dan gambar lambang."
Dokumen tersebut membahas tentang sintaksis, yang mencakup:
1. Pengertian sintaksis dan struktur dasarnya yaitu subjek, predikat, objek, keterangan.
2. Jenis-jenis satuan sintaksis seperti frase, klausa, dan kalimat beserta contoh-contohnya.
3. Unsur-unsur pendukung sintaksis seperti intonasi, modus, dan aspek.
Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih. Jenis frasa dibagi menjadi frasa endosentris, eksosentris, dan lainnya berdasarkan distribusi unsur pusatnya, serta frasa nomina, verba, ajektiva, dan lainnya berdasarkan kategori kata pusatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kata tugas dalam bahasa Melayu berdasarkan Tatabahasa Dewan. Kata tugas dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu kata penyambung ayat, kata praklausa, kata prafrasa, dan kata pascakata. Kata tugas mencakup berbagai jenis seperti kata hubung, kata seru, kata tanya, dan lainnya yang berfungsi sebagai penerang, penghubung, dan penentu makna
Makalah ini membahas tentang pembentukan dan perluasan kalimat. Ia menjelaskan unsur-unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Makalah ini juga menjelaskan berbagai pola kalimat dan contoh perluasan kalimat.
Merangkum artikel tersebut dalam 3 kalimat:
1. Artikel ini membahas variasi bentuk awalan meN- dalam pembentukan kata kerja bahasa Indonesia.
2. Ditemukan bahwa bentuk "merubah" dan "merobah" tidak sesuai secara morfologis dan maknanya, sedangkan bentuk "mengubah" adalah yang tepat.
3. Secara umum, awalan meN- akan mengalami perubahan bunyi sesuai dengan kata dasarn
Makalah ini membahas tentang kalimat dalam bahasa Indonesia. Ia menjelaskan pengertian kalimat, unsur-unsur yang membentuk kalimat, jenis-jenis kalimat berdasarkan struktur dan fungsinya, serta contoh-contoh kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi bahasa, yang merupakan ilmu yang mempelajari struktur kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna. Ia membahas pengertian morfem sebagai satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna, serta proses-proses morfologi seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Dokumen ini juga menjelaskan klasifikasi morfem berdasarkan posisi, bentuk, dan makn
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan bentuk kata. Kata terbentuk dari gabungan morfem, yaitu unit terkecil yang membawa makna. Terdapat dua jenis morfem, yaitu morfem bebas yang dapat berdiri sendiri sebagai kata dan morfem terikat yang membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata. Kata merupakan satuan terkecil yang membawa makna lengkap dalam bahasa.
This Google presentation discusses key strategies for effective communication. It emphasizes the importance of active listening, providing constructive feedback in a respectful manner, and communicating with empathy, honesty and transparency. The overall goal is to foster understanding and improve relationships through open dialogue.
N Male Connector Crimp,N Male Connector Solder,N Plug Connector Crimp,N Plug Connector Solder, N Male Connector Crimp/Solder, 50 ohms N Female Connector Crimp/Solder, N Jack Connector Crimp/Solder
YOW! West 2016: Inside the ABC's new Media Transcoding service, MetroDaphne Chong
The ABC recently launched a new video transcoding system to process all the video content for ABC iview, our catch-up TV service.
Metro is a cost-efficient, scalable, cloud-based system that was built using Golang, Node, FFmpeg, and heavily utilises a variety of AWS technology including queues, varied capacity autoscaling, hosted database servers, and notifications. The system has been live since December 2015, and has successfully processed thousands of pieces of content.
La misión define la razón de ser de la empresa y las funciones básicas que desempeñará para satisfacer una necesidad y alcanzar clientes. La visión es la imagen futura ideal de la organización. Los objetivos guían las acciones de la empresa hacia resultados específicos. Las políticas son lineamientos generales para la toma de decisiones. La estructura organizacional es el sistema de roles para trabajar en equipo hacia las metas planteadas. La cultura son los valores y normas compartidos. Las metas son propósitos de desarrollo y crecimiento.
Licenciamento ambiental no estádio Independência desprezadoBruno Moreno
O documento discute o atraso na construção de um prédio anexo ao Estádio Independência em Belo Horizonte que beneficiaria a comunidade e aumentaria vagas de estacionamento. A administradora do estádio, a BWA, alega não ser responsável pela construção do prédio, apesar deste constar na licença de operação do estádio. Há um impasse sobre quem deve arcar com os custos da obra.
Este documento describe los efectos dañinos de los virus informáticos en 3 subtemas: 1) Las consecuencias incluyen alterar o destruir el funcionamiento de archivos ejecutables, infectar datos almacenados y bloquear redes importantes. 2) Las partes afectadas son los archivos ejecutables, los datos almacenados en el ordenador y los sistemas. 3) Los virus se pueden clasificar como inofensivos, molestos o como gusanos informáticos que causan carga dañina e interrumpen el tráfico
INNSPIRAL Moves: La Disciplina de la InnovaciónINNSPIRAL
Este documento presenta la visión de Innspiral sobre la disciplina de la innovación. Innspiral ofrece servicios de consultoría para ayudar a las empresas a crear nuevos modelos de negocio mediante la innovación sistemática. Describe su metodología de trabajo, que incluye identificar oportunidades basadas en las necesidades de los clientes y tendencias del mercado, y diseñar e implementar soluciones innovadoras. Innspiral ha trabajado con cientos de clientes en diversos sectores y países de América Latina.
Haiku Deck is a presentation tool that allows users to create Haiku-style slideshows. The tool encourages users to get started making their own Haiku Deck presentations, which can be shared on SlideShare. In just 3 sentences, it promotes creating Haiku Deck presentations and publishing them to SlideShare.
Modul ini membahas tentang Dokumentasi Asuhan Kehamilan. Modul ini terdiri dari tiga Kegiatan Belajar yaitu Konsep Dokumentasi Kebidanan, Dokumentasi Kebidanan Pada Ibu Hamil, dan Latihan Mendokumentasikan Kasus pada Ibu Hamil. Tujuan pembelajaran adalah memahami konsep dokumentasi kebidanan, dokumentasi kebidanan pada ibu hamil, dan latihan mendokumentasikan kasus ibu hamil."
Modul ini membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus dalam memahami fungsi dan tata bahasa bahasa, meliputi penjelasan mengenai fungsi bahasa sebagai alat ekspresi diri, komunikasi, integrasi sosial, dan kontrol sosial, serta penjelasan tentang tata bahasa yang mencakup tata bentuk dan makna."
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Yunus Thariq
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi (tata bentuk) dan jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian morfologi, contoh kata dan struktur katanya, jenis-jenis kata seperti kata benda, kerja, sifat, dan lainnya beserta imbuhannya.
Teks tersebut membahas tentang Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang terdiri atas empat materi utama yaitu konsep dan perkembangan EBI, pemakaian huruf, perubahan huruf, dan penulisan kata beserta tanda bacanya. Materi-materi tersebut diuraikan secara jelas untuk memahami dan mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kata tugas dalam bahasa Indonesia seperti kata seru (interjeksi), kata sandang (artikel), partikel penegas, dan juga berbagai jenis frasa seperti frasa verbal, frasa nominal, frasa ajektival, dan frasa preposisional. Dokumen tersebut juga membahas tentang klausa dan makna kata beserta perubahannya seperti sinonim, antonim, homonim, dan hiponim.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan yang disempurnakan (EYD) dan aturannya, meliputi penggunaan huruf, tanda baca, penulisan kata, angka, dan unsur serapan dalam bahasa Indonesia.
Ejaan merupakan hal penting dalam bahasa tulis yang mencakup penulisan huruf, kata, angka, dan tanda baka. Ejaan yang disempurnakan memiliki fungsi sebagai landasan pembakuan tata bahasa, kosa kata, dan penyaring unsur bahasa asing. Dokumen ini menjelaskan penulisan huruf, kata, tanda baka, serta penyerapan unsur asing dalam Ejaan Yang Disempurnakan.
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat dan penulisan ilmiah yang efektif. Termasuk unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan ciri kalimat yang efektif seperti singkat, padat, dan jelas.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia pada makalah mahasiswa, termasuk penggunaan huruf kapital, huruf miring, kata gabung, dan kata berimbuhan. Dua bahan acuan dievaluasi dan ditemukan beberapa kesalahan penulisan terutama pada penggunaan huruf miring pada kata asing.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
II
Setelah menyelesaikan modul 1 kegiatan belajar 2, Anda diharapkan
mampu memahami tentang tata Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, dan Diksi/pilihan kata.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan
mampu:
a. Menjelaskan tata Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
b. Menjelaskan diksi/pilihan kata.
Tata EYD dan Diksi/Pilihan Kata
POKOKMateri
Untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan
mempelajari tentang:
a. Tata Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, meliputi,
Pemakaian Huruf, Penulisan Kata, Pemakaian Tanda Baca
b. Diksi/pilihan kata, meliputi Ketepatan pilihan kata, Nalar
berbahasa.
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
1. Tata Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
a. Pemakaian Huruf
1) Abjad, Vokal, dan Konsonan
Abjad bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf sebagai berikut.
(perhatikan bunyi pelafalannya).
Huruf Lafal Huruf Lafal Huruf Lafal Huruf Lafal
A a A G g Ge M m Em T t Te
B b Be H h Ha N n En U u U
C c Ce I i i O o O V v Fe
D d De J j Je P p Pe W w We
E e E K k Ka Q q Ki X x Eks
F f Ef L l El R r Er Y y Ye
S s Es Z z Zet
Disamping 26 huruf di atas, dalam bahasa Indonesia juga digunakan gabungan
konsonan (diagraf) sebanyak empat pasang, yaitu:
kh sepertidalam kata khusus, akhir
ny seperti dalam kata nyata, anyam
ng seperti dalam kata ngilu, bangun
sy seperti dalam kata syair, asyik
Selain gabungan dua konsonan, ada pula gabungan dua vokal yang disebut
diftong.
Perhatikan contoh diftong di bawah ini.
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Diftong/ai/dalam kata
bantai dilafalkan (bantay)
ngarai dilafalkan (ngaray)
pandai dilafalkan (panday)
Diftong/au/dalam kata
kacau dilafalkan (kacaw)
kerbau dilafalkan (kerbaw)
limau dilafalkan (limaw)
Diftong/oi/dalam kata
amboi dilafalkan (amboy)
boikot dilafalkan (boykot)
Diftong/oi/dalam kata
sepoi dilafalkan (sepoy)
toilet dilafalkan (toylet)
Jika vokal berurutan /ai/, /au/. Dan, /oi/ terdapat dalam kata yang pelafalannya
persis sama dengan huruf aslinya, vokal beruntun itu bukan diftong.
Contoh /ai/, /au/, dan /oi/ yang bukan diftong adalah terdapat dalam kata berikut:
mulai diucapkan (mulai) bukan (mulay)
mau diucapkan (mau) bukan (maw)
doi** diucapkan (do’i) bukan (doy)
Dengan berpedoman pada EYD, khususnya cara pelafalan huruf yang benar,
setiap penutur bahasa Indonesia hendaknya mengikuti aturan yang sudah
dibakukan. Dalam membaca singkatan kata (termasuk singkatan kata asing selain
akronim) yang dibaca huruf demi huruf, jika penutur sedang berbahasa Indonesia,
pelafalannya harus sesuai dengan pelafalan huruf bahasa Indonesia.
Singkatan Lafal yang
Benar
Lafal yang
Salah
Singkatan Lafal yang
Benar
Lafal yang
Salah
AC
BBC
CIA
a-ce
be-be-ce
ce-i-a
a-se
bi-bi-si
si-ai-e
MTQ
RCTI
em-te-ki
er-ce-te-i
em-te-kyu
er-se-te-i
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pemenggalan Kata
Pemenggalan Kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut :
a) Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalan itu
dilakukan diantara kedua huruf vokal itu. Misalnya : ma-in, sa-at, bu-ah.
Hati-hati, jika vokal yang beruntun merupakan diftong, pemenggalan kata
tifdak dilakukan di antara kedua huruf vokal
Pemenggalan yang salah Pemenggalan yang benar
pu-la-u
ra ma i
se-po-i
pu-lau
ra-mai
se-poi
b) Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf
konsonan, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Misalnya: Ta-
bu ka-wan ca-tur.
c) Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan
dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan
tidak pernah diceraikan.
Misalnya : swas-ta, ap-ril, bang-sa, han-dal
Gabungan huruf konsonan ny, ng, kh, dan sy tidak boleh dipisahkan
Misalnya: Su-nyi ha-ngat makh-luk ma-sya-ra-kat
d) Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan
dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan
yang kedua.
Misalnya: Ab- sorb-si kon-klu-si ins-truk-si
e) Imbuhan yang berupa awalan dan akhiran, termasuk awalan yang
mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis
serangkai dengan kata yang diimbuhinya, dapat dipenggal.
Misalnya : ba-ca-lah me-la-ri-kan pra-sa-ra-na
f) Jika suatu kata terdiri dari atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan
dengan:
1) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah pemenggalan kata
butir i.
Misalnya: bio-data atau bio-da-ta
intro-speksi atau in-tro-spek-si
a. Penulisan Kata
1) Kata dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya :
Ketiga kalimat ini dibangun
dengan gabungan kata dasar
2) Kata Turunan
a) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya : bergerigi ketetapan sentuhan
b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahului.
Misalnya : diberi tahu, beritahukan
bertanda tangan, tanda tangani
berlipat ganda lipat gandakan
c) jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan.
Kantor pos sangat ramai.
Buku itu sudah saya baca
Adik naik sepeda baru
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
3) Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan kata tanda hubung.
Misalnya : Anak-anak, berjalan-jalan, buku-buku, dibesar- besarkan, gerak-
gerik, huru-hara, kupu-kupu, lauk- pauk, mondar-mandir, laba-laba, lauk-
pauk, porak-poranda.
4) Gabungan Kata
a) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya : duta besar, kerja sama, kereta
api cepat, meja tulis, orang tua, rumah sakit, terima kasih, mata kuliah.
b) Gabungan kata termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan
salah pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan
pertalian unsur yang berkaitan. Misalnya: Alat pandang dengar (audio –
visual aid), anak-istri saya (keluarga), buku sejarah-baru (sejarahnya yang
baru), ibu-bapak (orang tua).
5) Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau sebagai bentuk sigkat dari kata aku dan engkau, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
aku bawa, aku ambil
kubawa, kuambil
engkau bawa
kau bawa, kauambil
Misalnya :
Bolehkah aku ambil jeruk ini satu ?
Kalau mau, boleh engkau baca
buku itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan
berikut ini.
Bolehkah kuambil jeruk ini satu?
Kalau mau, boleh kaubaca buku itu.
(ku ....)
(engkau) (........)
(kau .....)
(aku) ( ......)
7. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
6) Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali didalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata
seperti, kepada dan daripada.
Misalnya :
Tinggallah bersama saya di sini
Di mana orang tuamu?
Saya sudah makan di rumah te-
man
Ibuku sedang ke luar kota.
Ia pantas tampil ke depan
Akan tetapi, perhatikan penulisan
yang berikut
Kinerja Lely lebih baik daripada Tuti
Kami percaya kepada Anda
Akhir-akhir ini beliau jarang kemari
Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya :
Salah Benar Salah Benar
sikecil
sipemalu
si kecil
si pemalu
sangdiktator
sangkancil
sang diktator
sang kancil
7) Partikel
i. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya : Bacalah peraturan sampai tuntas
Siapakah tokoh yang menemukan radium.
ii. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya
8. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Hendak makan pun lauknya sudah habis
Satu kali pun Dedy belum pernah datang ke rumahku
Catatan:
Kelompok yang dianggap pada berikut ini ditulis serangkai, misalnya adapun,
andaipun, bagaimanapun, biarpun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun,
sungguhpun, walaupun.
Misalnya: Adapun sebab-musababnya sampai sekarang belum diketahui.
Bagaimanapun juga akan dicobanya mengajukan permohonan itu.
Baik para dosen maupun mahasiswa ikut menjadi anggota koperasi
Walau hari hujan, ia datang juga.
8) Singkatan dan Akronim
i. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf
atau lebih. Adapun auran penulisannya adalah sebagai berikut:
a) Setiap menyingkat satu kata dipakai satu tanda titik.
Misalnya: Nomor disingkat no.
Ibidem disingkat ibid
halaman disingkat hlm.
b) Bila menyingkat dua kata dipakai dua titik.
Misalnya: loco citato disingkat loc.cit
apere citato disingkat ap.cit
atas nama disingkat a.n.
Akan tetapi, singkatan nama diri yang terbentuk dari gabungan huruf
awal kata yang disingkat, ditulis tanpa titik.
Misalnya: Perseroan Terbatas disingkat PT
Perusahaan Dagang disingkat PD
9. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
c) Bila menyingkat tiga kata atau lebih, pada akhir singkatan dipakai satu
tanda titik.
Misalnya : dan lain-lain disingkat dll.
yang akan datang disingkat yad.
Akan tetapi, singkatan nama diri yang terbentuk dari gabungan awal
kata yang disingkat, ditulis tanpa titik. Misalnya:
BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
DKI (Daerah Khusus Ibukota)
BPS (Badan Pusat Statistik)
RCTI (Rajawali Citra televisi
Indonesia)
Penulisan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang tidak diikuti titik. Misalnya:
au aurum
kg kilogram
TNT trinitrotoluen
KVA kilovolt-ampere
Rp(5.000.00) (lima ribu rupiah)
ii. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan hurf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata.
a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya : FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas)
b) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya : radar radio detecting and ranging
rapim rapat pimpinan
tilang bukti pelanggaran
10. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
9) Angka dan Lambang Bilangan
i. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan nomor. Dalam tulisan
lazim digunakan angka arab atau angka romawi.
Misalnya: Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100),
ii. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan
isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, (iv) kuantitas.
Misalnya: 19 meter 4 ons 9 hektar 65 liter
Pukul 15.30 10 detik 30 menit 5 jam
Rp 80.000.000 US 3.50 500 Yen
iii. Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen,
atau kamar pada alamat. Misalnya: nomor 25
Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
Bilangan utuh, misalnya:
Dua belas 12
Dua ratus dua puluh dua 222
Bilangan pecahan, misalnya:
Setengah ½
Satu persen 1%
Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang
berikut.
Misalnya : Paku Buwono X Bab II
Paku Buwono ke-10 Bab ke-2
Paku Buwono kesepuluh
iv. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara
yang berikut.
Misalnya: Tahun ‘50-an atau tahun lima puluhan
Uang 5000-an atau uang lima ribuan
Uang lima 1000-an atau uang lima seribuan
11. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Misalnya: Ayahku tinggal di Korea.
Impianku menjadi musisi.
b. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf pengkodean suatu judul
bab dan subbab dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya : III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal PMD
1. Subdit .......
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai dibelakang angka pada pengkodean sistem digit jika
angka itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka sebelum judul bab
atau subbab
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu dan jangka waktu
Misalnya: Pukul 12.10.20 pukul ( 2 lewat 10 menit 20 detik)
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung
Lihat halaman 2345 dan seterusnya
2. Tanda koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya: Saya membeli baju, tas, dan sepatu.
12. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Korea, jepang, yunani, spanyol, paris, inggris, dan las vegas.
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau
melainkan.
Misalnya : Saya ingin pergi, tetapi hari itu ujian.
Didi bukan anak saya, melainkan anak pak Daud
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
d. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat. Misalnya: Kata Ibu, “saya gembira sekali.”
“Saya gembira sekali,” kata Ibu, “karena kamu lulus.”
3. Tanda titik koma (;)
a. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara. Misalnya : Malam semain larut; pekerjaan belum
selesai juga.
b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya : Ayah menonton televisi; ibu sibuk memasak; adik mendengar
musik; saya sendiri asyik mengerjakan tugas; saya sendiri asyik menonton
siaran langsung pertandingan sepak bola.
4. Tanda titik dua (:)
a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
perincian.
Misalnya: Kita sekarang memerlukan alat tulis: pensil, penghapus, dan
13. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
penggaris.
STIE mempunyai dua jurusan: manajemen dan akuntansi
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya: Kami memerlukan alat tulis: pensil, penggaris, penghapus, dan
kertas
STIE mempunyai dua jurusan: manajemen dan akuntansi
5. Tanda hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. Misalnya:
Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau
pangkal baris. Misalnya:
a. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya: Anak-anak, Berulang-ulang
b. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal. Misalnya : p-e-n-y-a-n-y-i, 26-01-1986
6. Tanda pisah ( - )
a. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang member
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya: Hasil pertandingan itu-sungguh diluar dugaan-ternyata imbang
Kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
Disamping cara itu ada ju-ga cara baru.
Mata kuliah baru yang ditawarkan tahun
Ini adalah Estetika dan ........
14. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai ke’ atau “sampai dengan”. Misalnya: 1986-1990, Tanggal 25-26
Januari 1986, Korea-Jepang
7. Tanda Ellipsis ( … )
a. Tanda ellipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya : Kalau begitu … ya, marilah mulai pindah.
b. Tanda ellipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan. Misalnya : Sebab-sebab kemerosotan … akan
diteliti lebih lanjut.
8. Tanda Tanya (?)
a. Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Misalnya : Kapan ia berangkat? ; Kemana ia pergi?
b. Tanda Tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimatyangdisangsikanatauyangkurangdapatdibuktikankebenarannya.
Misalnya: Ia dilahirkan pada tahun 1992(?); Uangnya sebanyak 10 juta
rupiah (?) hilang
9. Tanda seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun
rasa emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu!; Bersihkan
kamar itu sekarang juga!; Merdeka!
Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu
dipakai empat titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu
untuk menandai akhir kalimat. Misalnya: dalam karangan, tanda baca harus
digunakan ....
15. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
10. Tanda kurung ( (…) )
a. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya : Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.
b. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan. Misalnya : faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b)
tenaga kerja, dan (c) modal.
11. Tanda kurung siku ( […] )
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda
itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli. Misalnya : Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemersik.
12. Tanda petik (“…”)
a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya: “Saya belum siap,” kata
Mira, “tunggu sebentar!”
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”
b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat.
Misalnya: Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di
SMA” diterbitkan dalam Tempo.
c. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan
langsung.
Misalnya : Kata Tono, “Saya juga minta satu.”
16. 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
13. Tanda petik tunggal ( ‘…’ )
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya : Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
14. Tanda garis miring ( / )
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya : No. 7/PK/1973; Jalan kramat II/10
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau tiap.
Misalnya : Mahasiswa/mahasiswi; Harganya Rp 150,00/lembar.
15. Tanda penyikat atau Apostrof ( ` )
Tanda penyikat atau apostrof menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
Misalnya : Malam ‘lah tiba (`lah = telah)
1 Januari `86 (`86 = 1986)
Untuk mengingatkan pemahaman materi tentang EYD, sekarang coba Anda
kerjakan latihan di bawah ini!
Setelah mencoba menjawab latihan 1 di atas, selanjutnya cocokkan dengan
jawaban berikut ini:
Latihan 1
1. Sebutkan kegunaan tanda baca koma.
2. Buatkan contoh kalimat yang memakai tanda baca koma..
17. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
2. Diksii/pilihan kata dan kosa kata bahasa Indonesia yang baku
Pilihan kata atau diksi dapat diartikan sebagai upaya memilih kata untuk
mendapatkan hasil akhir berupa kata tertentu (yang dipilih) untuk dipakai
dalam suatu tuturan bahasa.
Dalam praktik penggunaan kata, ada kata yang harus dihindari, ada kata
yang harus diutamakan, ada pula kata-kata tertentu yang diragukan: apakah
kata-kata itu dipakai atau tidak. Peranan setiap kata dalam kalimat harus
benar-benar diperhitungkan. Jangan sampai ada kata yang mengganggu
struktur kalimat; jangan sampai ada kata yang mubazir supaya kalimat tidak
“loyo”. Dalam kalimat hendaklah kata itu digunakan sebaik-baiknya sehingga
terwujud suatu power.
Ketepatan Pilihan Kata
a. Nalar Berbahasa
Ketepatan pilihan kata melibatkan nalar berbahasa. Agar tidak terjadi
kesesatan dalam pemilihan kata, logika dan penalaran harus difungsikan
secara optimal. Kalimat-kalimat di bawah ini belum mantap dalam ketepatan
pilihan katanya.
a. Surat tugas ini harap dilaksanakan
dengan baik.
b. Bolehkah karcis bus yang tidak
dipakai bisa ditukar?
c. Foto itu menunjukkan hampir
menyerupai wajahnya.
d. Waktu dan tempat kami
persilakan.
e. Saya belum jelas, Pak!
f. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Jawaban latihan 1
1. Untuk memisahkan bagian kalimat sejenis dann setara, dan sebagai pengganti
kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat majemuk
2. Contoh kalimat Didi bukan anak saya, melainkan anak pak Daud
18. 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Mengapa contoh di atas belum mantap pilihan katanya? Berikut ini
alasannya dijelaskan satu per satu. Maksud yang terkandung dalam contoh
a adalah suatu perintah agar tugas yang bersangkutan dilaksanakan dengan
baik, bukan surat tugasnya. Jadi, tugas harus dilaksanakan, sedangkan surat
tugas harus diperhatikan dengan baik.
Perbaikannya :
a-1. Tugas ini harap dilaksanakan dengan baik.
a-2. Surat tugas ini harap diperhatikan dengan baik.
Yang menyebabkan contoh b kurang mantap adalah penumpukan kata
bolehkan dan bisa sehingga terasa kaku.
Perbaikannya :
b-1. Bolehkan ditukar karcis bus yang tidak dipakai?
b-2. Karcis bus yang tidak terpakai bisakah ditukar?
Contoh c kurang memperlihatkan logika bahasa. Jika foto itu sudah
hampir menyerupai wajahnya, kata menunjukkan tidak perlu lagi. Apabila
kata menunjukkan ingin dipertahankan, hendaklah dibelakangnya ditambah
sebuah kata atau lebih. Sesuatu yang hampir menyerupai atau bentuk yang
hampir menyerupai boleh ditunjukkan, tetapi hampir menyerupai bagaimana
menunjukkannya? Perbaikan kalimat tersebut adalah:
c-1. Foto itu menunjukkan bentuk yang hampir menyerupai wajahnya.
c-2. Foto itu hampir menyerupai wajahnya.
Contoh d jelas sekali menyimpang dari logika. Yang dipersilakan
tentulah manusia, bukan waktu dan tempat. Jika manusia itu berupa Bapak,
Ibu, susunannya adalah
d-1. Bapak kami persilakan.
d-2. Ibu kami persilakan.
Contoh e sering diucapkan mahasiswa kepada dosennya saat ia ingin
menanyakan sesuatu: “Saya belum jelas, Pak!” Tidak disadari rupanya bahwa
yang belum jelas itu adalah masalah yang diterangkan dosennya, tetapi
mahasiswa menyebut “saya”. Agar susunan kalimat itu tidak menyesatkan,
19. 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
sang mahasiswa hendaklah mengatakan
e-1. Masalah tadi belum jelas bagi saya, Pak!
e-2. Bagi saya masalah tadi belum jelas, Pak!
Contoh f sering terdapat dalam surat. Yang keliru dalam kalimat itu
hanya masalah kata ganti –nya. Yang diajak dalam komunikasi surat adalah
pihak kedua, dan –nya bukanlah kata ganti yang tepat untuk itu. Masih
banyak sebutan lain yang dapat dipilih untuk itu, misalnya kata Anda, Bapak/
Ibu, Saudara. Dengan demikian, kekeliruan tadi dapat diperbaikin dengan
f-1. Atas perhatian Anda, kami ucapkan terima kasih.
f-2. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
f-3. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Perhatian Terhadap Idiom
Idiom adalah ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung
dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya (Moeliono, 1989: 177). Menurut Badudu
(1989: 47). “…idiom adalah bahasa yang telah teradatkan….”Oleh karena itu,
setiap kata yang membentuk idiom berarti di dalamnya sudah ada kesatuan
bentuk dan makna. Walaupun dengan prinsip ekonomi bahasa, idiom kata
tidak boleh dikacaukan atau salah satu unsurnya dihilangkan. Setiap idiom
sudah terpatri sedemikian rupa sehingga para pemakai bahasa mau tak mau
harus tunduk padanya.
a. Polisi bertemu maling.
b. Kalau ada kesulitan, lapor sama saya.
Kedua contoh di atas belum idiomatik. Dengan alasan ekonomi
bahasa pun, contoh di atas tetap salah. Lalu, bagaimana yang betul? Inilah
perbaikannya.
a. Polisi betemu dengan maling.
b. Kalau ada kesulitan, laporkan pada saya.
Pasangan kata bertemu dengan adalah contoh idiom. Pemakaian kata
20. 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
sama sering terjadi akibat pengaruh bahasa daerah. Kata itu sebenarnya
mudah dimengerti, tetapi aturan pemakaiannya belum diterima.
Menaati idiom tidaklah berarti menghindari ekonomi bahasa. Penerapan
ekonomi bahasa dalam kalimat memang perlu, tetapi idiom jangan dirusak.
Salah satu cara menerapkan ekonomi bahasa dapat dilakukan dengan
menggantikan frase yang panjang-panjang dengan satu atau dua kata.
Misalnya :
Frase yang panjang Ekonomi Bahasa
mengadakan penelitian meneliti
mengeluarkan pemberitahuan memberitahukan
melakukan kunjungan berkunjung
Struktur kata dalam idiom tidak selalu dapat dijabarkan dengan makna
denotasi. Misalnya, Perusahaan itu sudah gulung tikar. Secara gramatikal,
apakah perusahaan itu memiliki tikar yang sewaktu-waktu dapat digulung?
Idiom gulung tikar menandai arti ‘bangkrut’.
Selanjutnya, perhatikan pemakaian idiom dalam kalimat berikut. Yang
dikurungi itulah perbaikannya.
a. Hal itu disebabkan karena kelalaian kita. (oleh) (disebabkan oleh)
b. Uang ini diperuntukkan untuk fakir miskin. (bagi)
c. Sesuai keputusan rapat, … (sesuai dengan)
c. Penyesuaian Kata terhadap Nilai-Nilai Sosial
Penyesuaian kata terhadap nilai-nilai sosial dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan situasi, waktu, dan tempat pembicaraan atau sasaran
penulisan. Keberanian dalam memutuskan pemakaian suatu kata didasarkan
pada pertimbangan tadi. Amatilah contoh berikut. Kata yang dicetak miring,
diksinya salah, cara pembetulannya adalah dengan memakai kata-kata yang
dikurung.
21. 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
a. Sekarang, bikinkan kopi untukku. (buatkan)
b. Prajurit setia itu mati di medan tempur. (gugur)
c. Setelah bunting tiga bulan, permintaannya aneh-aneh. (hamil,
mengandung)
d. Penataan Kata dalam Struktur kalimat
Kata-kata yang dimaksud ialah kata ganti penghubung (relative pronoun).
Kata tersebut terdiri atas sekelompok kata yang diterjemahkan secara harfiah
dari bahasa Belanda atau bahasa Inggris dan tampaknya semakin bervariasi
setelah sampai ke Indonesia. Mula-mula kata tersebut dipakai dalam bahasa
hukum Indonesia, kemudian merembus ke berbagai jurus pemakaian bahasa
Indonesia. Jika hal itu tidak segera diatasi, aliran kata tersebut akan segera
membanjir. Inilah kata tersebut:
di mana (where)
yang mana (which)
di dalam mana (in which)
di atas mana (on which)
untuk mana (for which)
kepada siapa (to whom)
dengan siapa (with whom)
Dan bermunculan variasi-variasinya: dengan mana, hal mana, mana.
Kata-kata tersebut pantas dijuluki gulma kalimat bahasa Indonesia.
Gulma lain yang mungkin bertumbuh subur dalam struktur kalimat
bahasa Indonesia—masih sekitar kata ganti penghubung dan karenanya perlu
diwaspadai—ialah penyalahgunaan kata penghubung yang berpasangan. Ada
pemakai kalimat yang berhasil menyampaikan informasinya, tetapi kalimatnya
itu belum memenuhi syarat kalimat bahasa Indonesia. Memang ada kata
penghubung yang harus digunakan secara berpasangan, tetapi ada juga yang
tidak. Pemakai kata sering terkecoh di sini: yang seharusnya berpasangan,
dibuat tidak berpasangan, kata penghubung yang sering disalahgunakan
adalah:
22. 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
karena …maka…
berhubung…maka…
karena…sehingga…
jika…maka…
dengan…maka…
meskipun…tetapi…
seperti…misalnya…
walaupun…namun…
biarpun…akan tetapi…
baik…ataupun…
bukan…tetapi…
tidak…melainkan…
antara…dengan…
yaitu…adalah…
Pemakaian kata penghubung berpasangan itu seringkali mengacaukan induk
kalimat dan anak kalimat. Tadi sudah dikatakan bahwa ada kata penghubung
berpasangan yang harus digunakan secara tepat. Kata penghubung
berpasangan itu adalah:
baik…maupun…
bukan…melainkan…
tidak…tetapi…
sedangkan…apalagi…
antara…dan…
Agar pemakaian kata berpasangan tersebut terpasang dengan baik,
pasangannya harus dihafal. Masalah pemakaian kata ganti penghubung dan
kata penghubung berpasangan dapat dilihat dalam contoh berikut. Yang
bertanda *(asteriks) adalah perbaikannya.
a. Sebuah desa di dalam mana tiap malam para pemudanya giat mengadakan
perondaan, telah terjadi kemalingan terhadap rumah penduduk.
∗ Sebuah desa yang di dalamnya tiap malam para pemudanya giat
mengadakan perondaan, telah terjadi kemalingan terhadap rumah
penduduk.
b. Tanah di atas mana beridiri sebuah pasar swalayan kecil, sampai sekarang
masih dalam persengketaan.
∗ Tanah yang di atasnya beridiri sebuah pasar swalayan kecil, sampai
sekarang masih dalam persengketaan
Sebagian besar kata tersebut sering dipakai dalam kalimat pertanyaan
dan hal itu masih berlaku sampai kapan pun. Jadi, gunakanlah kata-kata
tersebut sebagai kata tanya dan jangan ganti penghubung. Misalnya :
a. Di mana rapat itu diselenggarakan?
23. 23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b. Di dalam mana (di dalam apa) Anda menyimpan uang itu?
c. Di atas mana (di atas apa) kau letakkan palu itu tadi?
Pemakaian kata-kata di atas sebagai kata tanya berlaku terus dalam
bahasa Indonesia dan cara seperti itulah yang diterima sesuai dengan tata
bahasa Indonesia baku. Tanda asterisk (*) di atas berarti kata untuk mana
tidak diakui sebagai kata tanya dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, masalah
pemakaian kata penghubung yang digunakan secara berlebihan dapat dilihat
dalam contoh berikut.
1. Karena Saudara lalai menepati janji, maka kami memutuskan hubungan
kerja sama.
∗ Karena Saudara lalai menepati janji, kami memutuskan hubungan
kerja sama.
∗ Saudara lalai menepati janji, maka kami memutuskan hubungan kerja
sama.
∗ Kami memutuskan hubungan kerja sama karena Saudara lalai menepati
janji.
2. Sehubungan dengan itu, maka kami ingin memesan barang-barang
sebagai berikut.
∗ Sehubungan dengan itu, kami ingin memesan barang-barang sebagai
berikut.
∗ Maka, kami ingin memesan barang-barang sebagai berikut
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
24
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Sebelum Anda melanjutkan ke kegiatan belajar 4, sebaiknya Anda terlebih
dahulu membaca rangkuman di bawah ini untuk meyakinkan bahwa Anda telah
memahami materi Ejaan Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dan diksi/pilihan
kata.
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa. Ejaan harus
dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk,
terutama dalam bahasa tulis. Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang
disempurnakan (EYD). Pembahasan terkait EYD, meliputi pengertian dan ruang
lingkup EYD, pemakaian huruf, penulisan kata, serta penggunaan tanda baca.
Anggapan bahwa kalimat yang sudah memenuhi persyaratan tata kalimat
dengan sendirinya sudah mampu mencapai maksud penulisnya, sebenarnya
kurang mantap. Selain harus memenuhi persyaratan tata kalimat, setiap kalimat
harus memiliki kekuatan untuk memancarkan pesan atau kesan tertentu. Kunci
dalam penciptaan kalimat yang memiliki kekuatan adalah penggunaan kata.
Dalam praktik penggunaan kata, ada kata yang harus dihindari, ada kata yang
harus diutamakan, ada pula kata-kata tertentu yang diragukan : apakah kata-
kata itu dipakai atau tidak. Peranan setiap kata dalam kalimat harus benar-benar
diperhitungkan. Jangan sampai ada kata yang mengganggu struktur kalimat;
jangan sampai ada kata yang mubazir supaya kalimat tidak “loyo”. Dalam kalimat
hendaklah kata itu digunakan sebaik-baiknya sehingga terwujud suatu power.
Bagus Anda telah menyelesaikan materi EYD Untuk mengukur tingkat
pemahaman Anda
Rangkuman
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
25
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Bagus ! Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 2. Untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda kerjakanlah tugas mandiri berikut.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang
paling benar!
1. Penulisan ejaan pada kata yang dicetak miring dijumpai pada kalimat.
A. Besok saya akan makan soto Jakarta.
B. Saya lebih suka Soto Madura daripada Soto Bogor.
C. Menurut temanku soto bandung juga enak.
D. Mana yang kau suka, soto Jakarta atau soto Madura
2. Penulisan tanda baca yang betul adalah:
A. Jakarta, ibu kota Republik Indonesia berhawa panas.
B. Jakarta, ibu kota Republik Indonesia, berhawa panas.
C. Jakarta ibu kota Republik Indonesia, berhawa panas.
D. Jakarta, ibu kota, Republik Indonesia, berhawa panas
Untuk soal nomor 3 - 5, pilihlah satu jawaban yang benar sesuai dengan
EYD
3. A. Berdoalah padanya agar Dia memberkati Engkau
B. Berdoalah pada-Nya agar Dia memberkati Engkau
C. Berdo’alah pada-Nya agar Dia memberkati Engkau
D. Berdoalah padanya agar Dia memberkati Engkau
Tes Formatif
26. 26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. A. Dimana ada gula, di situ ada semut.
B. Dimana ada gula, disitu ada semut.
C. Di mana ada gula, di situ ada semut
D. Dimana ada gula, di situ ada semut
5. A. Siapapun tidak boleh mengubah tatanan ini.
B. Siapa pun tidak boleh merobah tatanan ini.
C. Siapapun tidak boleh mengobah tatanan ini
D. Siapapun tidak boleh menubah tatanan ini
6. Kata-kata berikut ini yang bukan menyatakan keterangan waktu adalah ...
A. kemarin, esok, lusa C. sebelum, sesudah
B. Cepat, lambat D. antik, modern
7. Istilah “take-off” dalam dunia penerbangan diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi ...
A. tinggalkan landasan C. meninggalkan landasan
B. tinggal landas D. tinggal landasan
8. Kalimat yang menyatakan penyesalan adalah ...
A. Semoga ia menyesali tindakannya.
B. Penyesalan selalu datang kemudian.
C. Semua menyesali tindakan Serbia terhadap Bosnia
D. Sayang sekali saya tidak sempat hadir
27. 27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
9. Istilah yang digunakan untuk “orang yang berhak menerima warisan” adalah
A. ahli waris B. Pewaris C. terwaris D. Warisan
10. Kalimat yang menyatakan kesedihan terdapat pada
A. Saya sedih mendengar berita itu.
B. Tidak kusangka ia berkata begitu.
C. Menyesal sekali saya tidak dapat hadir.
D. Sayang sekali dia begitu cepat meninggalkan kita.
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
28
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Sekarang Anda telah selesai mengerjakan tes mandiri 2, cocokkanlah jawaban
Anda dengan kunci jawaban tes mandiri 2 yang terdapat pada bagian akhir modul
ini dan hitunglah jumlah bobot/skor nilai keseluruhan, kemudian gunakan daftar
arti tingkat penguasaan dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
dalam materi kegiatan belajar 2.
RUMUS
Jumlah pilihan jawaban yang benar
Tingkat Penguasaan =----------------------------------------- x 100%
10
Arti tingkatan penguasaan yang dicapai:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = sedang
<70% = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 ke atas, Anda dapat meneruskan ke
Kegiatan Belajar 2 tetapi kalau nilai Anda di bawah 80, Anda harus mengulangi
Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut