SlideShare a Scribd company logo
FRASAFRASA
1. Apakah pengertian frasa itu?1. Apakah pengertian frasa itu?
2. Apasajakah jenis-jenis frasa itu beserta contohnya?2. Apasajakah jenis-jenis frasa itu beserta contohnya?
PEMBAHASANPEMBAHASAN
Pengertian FrasaPengertian Frasa
Jenis FrasaJenis Frasa
Pengertian FrasaPengertian Frasa
Frasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari duaFrasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari dua
kata atau lebih yang membentuk satu kesatuankata atau lebih yang membentuk satu kesatuan
Menurut Prof. M. Ramlan, frasa adalah satuanMenurut Prof. M. Ramlan, frasa adalah satuan
gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebihgramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih
dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatandan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan
(Ramlan, 2001). Artinya sebanyak apapun kata(Ramlan, 2001). Artinya sebanyak apapun kata
tersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagaitersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagai
Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau punSubjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun
keterangan, maka masih bisa disebut frasa.keterangan, maka masih bisa disebut frasa.
ContohContoh
 gedung sekolah itugedung sekolah itu ((Gedung sekolah itu(S)Gedung sekolah itu(S)
luas(P).)luas(P).)
 yang akan pergiyang akan pergi ((Dia(S) yang akan pergi(P)Dia(S) yang akan pergi(P)
besok(Ket).besok(Ket). ))
 sedang membacasedang membaca ((Bapak(S) sedang membaca(P)Bapak(S) sedang membaca(P)
koran sore(O).koran sore(O). ))
 besok lusabesok lusa ((Besok lusa(Ket) aku(S) kembali(P).Besok lusa(Ket) aku(S) kembali(P). ))
Jenis FrasaJenis Frasa
Jenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkanJenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan
 persamaan distribusi dengan unsurnyapersamaan distribusi dengan unsurnya
(pemadunya)(pemadunya)
 berdasarkan kategori kata yang menjadi unsurberdasarkan kategori kata yang menjadi unsur
pusatnya.pusatnya.
Berdasarkan Persamaan DistribusiBerdasarkan Persamaan Distribusi
dengan Unsurnya (Pemadunya).dengan Unsurnya (Pemadunya).
 Frasa EndosentrisFrasa Endosentris,, frasa yang memiliki unsur pusat.frasa yang memiliki unsur pusat.
Contoh: SejumlahContoh: Sejumlah mahasiswamahasiswa(S) diteras(P).(S) diteras(P).
Kalimat tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’Kalimat tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’
(salah) karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari(salah) karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari
subjek. Jadi, ‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasasubjek. Jadi, ‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasa
endosentris.endosentris.
 Frasa Eksosentris, adalah frasa yang tidak mempunyaiFrasa Eksosentris, adalah frasa yang tidak mempunyai
unsur pusatunsur pusat
contoh:contoh: mahasiswa di teras.mahasiswa di teras.
Frasa endosentris sendiri masihFrasa endosentris sendiri masih
dibagi menjadi tiga.dibagi menjadi tiga.
a) Frasa Endosentris Koordinatif, yaitu frasaa) Frasa Endosentris Koordinatif, yaitu frasa
endosentris yang semua unsurnya adalah unsurendosentris yang semua unsurnya adalah unsur
pusat dan mengacu pada hal yang berbedapusat dan mengacu pada hal yang berbeda
diantara unsurnya terdapat (dapat diberi) ‘dan’diantara unsurnya terdapat (dapat diberi) ‘dan’
atau ‘atau’.atau ‘atau’.
Contoh:Contoh:
(1) rumah pekarangan(1) rumah pekarangan
(2) suami istri dua tiga (hari)(2) suami istri dua tiga (hari)
(3) ayah ibu(3) ayah ibu
b) Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasab) Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasa
endosentris yang disamping mempunyai unsurendosentris yang disamping mempunyai unsur
pusat juga mempunyai unsur yang termasukpusat juga mempunyai unsur yang termasuk
atribut. Atribut adalah bagian frasa yang bukanatribut. Atribut adalah bagian frasa yang bukan
unsur pusat, tapi menerangkan unsur pusatunsur pusat, tapi menerangkan unsur pusat
untuk membentuk frasa yang bersangkutan.untuk membentuk frasa yang bersangkutan.
Contoh:Contoh:
(1) pembangunan lima tahun(1) pembangunan lima tahun
(2) sekolah Inpres(2) sekolah Inpres
(3) buku baru(3) buku baru
(4) orang itu(4) orang itu
(5) malam ini(5) malam ini
c) Frasa Endosentris Apositif, yaitu frasa endosentris yangc) Frasa Endosentris Apositif, yaitu frasa endosentris yang
semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu padasemua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada
hal yang sama. Unsur pusat yang satu sebagai aposisihal yang sama. Unsur pusat yang satu sebagai aposisi
bagi unsur pusat yang lain. Untuk itu, unsur-unsurbagi unsur pusat yang lain. Untuk itu, unsur-unsur
pembentuknya secara otomatis mempunyai hubunganpembentuknya secara otomatis mempunyai hubungan
antarsuku, baik dalam hubungan posisi maupunantarsuku, baik dalam hubungan posisi maupun
hubungan makna. (Yuniawan, 2000)hubungan makna. (Yuniawan, 2000)
Contoh:Contoh:
Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar.Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar.
Ahmad, …….sedang belajar.Ahmad, …….sedang belajar.
……….anak Pak Sastro sedang belajar.……….anak Pak Sastro sedang belajar.
Unsur ‘Ahmad’ merupakan unsur pusat, sedangkanUnsur ‘Ahmad’ merupakan unsur pusat, sedangkan
unsur ‘anak Pak Sastro’ merupakan aposisi.unsur ‘anak Pak Sastro’ merupakan aposisi.
Berdasarkan Kategori Kata yangBerdasarkan Kategori Kata yang
Menjadi Unsur Pusatnya.Menjadi Unsur Pusatnya.
 Frasa nomina, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori nomina. UPFrasa nomina, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori nomina. UP
frasa nomina itu berupa:frasa nomina itu berupa:
a) nomina sebenarnyaa) nomina sebenarnya
contoh:contoh:
pasir ini digunakan utnuk mengaspal jalanpasir ini digunakan utnuk mengaspal jalan
b) pronominab) pronomina
contoh:contoh:
dia itu musuh sayadia itu musuh saya
c) namac) nama
contoh:contoh:
Rina itu manisRina itu manis
d) kata-kata selain nomina, tetapi strukturnya berubah menjadi nominad) kata-kata selain nomina, tetapi strukturnya berubah menjadi nomina
contoh:contoh:
dia rajin → rajin itu menguntungkandia rajin → rajin itu menguntungkan
anaknya dua ekor → dua itu sedikitanaknya dua ekor → dua itu sedikit
dia berlari → berlari itu menyehatkandia berlari → berlari itu menyehatkan
kata rajin pada kaliat pertam awalnya adalah frasa ajektiva, begitupula dengan duakata rajin pada kaliat pertam awalnya adalah frasa ajektiva, begitupula dengan dua
ekor awalnya frasa numeralia, dan kata berlari yang awalnya adalah frasa verba.ekor awalnya frasa numeralia, dan kata berlari yang awalnya adalah frasa verba.
 Frasa Verba, frasa yang UP-nya berupa kata yangFrasa Verba, frasa yang UP-nya berupa kata yang
termasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasatermasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasa
verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secaraverba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara
sintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) katasintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) kata
‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba
keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata’ sangat’,keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata’ sangat’,
dan biasanya menduduki fungsi predikat.dan biasanya menduduki fungsi predikat.
Contoh:Contoh:
Dia berlari.Dia berlari.
Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, danSecara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan
secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yangsecara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang
menunjukkan verba aktif.menunjukkan verba aktif.
 Frasa Ajektifa, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategoriFrasa Ajektifa, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori
ajektifa. UP-nya dapat diberi afiks ter- (paling), sangat, paling agak,ajektifa. UP-nya dapat diberi afiks ter- (paling), sangat, paling agak,
alangkah-nya, se-nya. Frasa ajektiva biasanya menduduki fungsi predikat.alangkah-nya, se-nya. Frasa ajektiva biasanya menduduki fungsi predikat.
Contoh:Contoh:
Rumahnya besar.Rumahnya besar.
Ada pertindian kelas antara verba dan ajektifa untuk beberapa kataAda pertindian kelas antara verba dan ajektifa untuk beberapa kata
tertentu yang mempunyai ciri verba sekaligus memiliki ciri ajektifa. Jikatertentu yang mempunyai ciri verba sekaligus memiliki ciri ajektifa. Jika
hal ini yang terjadi, maka yang digunakan sebagai dasar pengelolaanhal ini yang terjadi, maka yang digunakan sebagai dasar pengelolaan
adalah ciri dominan.adalah ciri dominan.
Contoh:Contoh:
menakutkan (memiliki afiks verba, tidak bisa diberi kata ‘sedang’ ataumenakutkan (memiliki afiks verba, tidak bisa diberi kata ‘sedang’ atau
‘sudah’. Tetapi bisa diberi kata ‘sangat’).‘sudah’. Tetapi bisa diberi kata ‘sangat’).
 Frasa Numeralia, frasa yang UP-nya berupa kata yangFrasa Numeralia, frasa yang UP-nya berupa kata yang
termasuk kategori numeralia. Yaitu kata-kata yangtermasuk kategori numeralia. Yaitu kata-kata yang
secara semantis mengatakan bilangan atau jumlahsecara semantis mengatakan bilangan atau jumlah
tertentu. Dalam frasa numeralia terdapat (dapat diberi)tertentu. Dalam frasa numeralia terdapat (dapat diberi)
kata bantu bilangan: ekor, buah, dan lain-lain.kata bantu bilangan: ekor, buah, dan lain-lain.
Contoh:Contoh:
dua buahdua buah
tiga ekortiga ekor
lima bijilima biji
duapuluh lima orang.duapuluh lima orang.
 Frasa Preposisi, frasa yang ditandai adanyaFrasa Preposisi, frasa yang ditandai adanya
preposisi atau kata depan sebagai penanda danpreposisi atau kata depan sebagai penanda dan
diikuti kata atau kelompok kata (bukan klausa)diikuti kata atau kelompok kata (bukan klausa)
sebagai petanda.sebagai petanda.
Contoh:Contoh:
Penanda (preposisi) + Petanda (kata atauPenanda (preposisi) + Petanda (kata atau
kelompok kata) di teraskelompok kata) di teras
ke rumah temanke rumah teman
dari sekolahdari sekolah
untuk sayauntuk saya
 Frasa Konjungsi, frasa yang ditandai adanya konjungsi atauFrasa Konjungsi, frasa yang ditandai adanya konjungsi atau
kata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagaikata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai
petanda. Karena penanda klausa adalah predikat, makapetanda. Karena penanda klausa adalah predikat, maka
petanda dalam frasa konjungsi selalu mempunyai predikat.petanda dalam frasa konjungsi selalu mempunyai predikat.
Contoh:Contoh:
Penanda (konjungsi) + Petanda (klausa, mempunyai P)Penanda (konjungsi) + Petanda (klausa, mempunyai P)
Sejak kemarin dia terus diam(P) di situ.Sejak kemarin dia terus diam(P) di situ.
Dalam buku Ilmu Bahasa Insonesia, Sintaksis, RamlanDalam buku Ilmu Bahasa Insonesia, Sintaksis, Ramlan
menyebut frasa tersebut sebagai frasa keterangan, karenamenyebut frasa tersebut sebagai frasa keterangan, karena
keterangan menggunakan kata yang termasuk dalam kategoriketerangan menggunakan kata yang termasuk dalam kategori
konjungsi.konjungsi.
KESIMPULANKESIMPULAN
Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupaFrasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa
gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim jugagabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juga
disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksisdisebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis
di dalam kalimat.di dalam kalimat.
Jenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan persamaanJenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan persamaan
distribusi dengan unsurnya (pemadunya) dan berdasarkandistribusi dengan unsurnya (pemadunya) dan berdasarkan
kategori kata yang menjadi unsur pusatnya. Berdasarkankategori kata yang menjadi unsur pusatnya. Berdasarkan
persamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya) yaitu frasapersamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya) yaitu frasa
endosentris dan frasa eksosentris. Berdasarkan kategori kataendosentris dan frasa eksosentris. Berdasarkan kategori kata
yang menjadi unsur pusatnya yaitu frasa nomina, frasa verba,yang menjadi unsur pusatnya yaitu frasa nomina, frasa verba,
frasa ajektiva, frasa numeralia, frasa preposisi dan frasafrasa ajektiva, frasa numeralia, frasa preposisi dan frasa
konjungsi.konjungsi.
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
 Alwi, Hasan dan Dery Sugono. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta:Alwi, Hasan dan Dery Sugono. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.Yayasan Obor Indonesia.
 Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa IndonesiaArifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
 Ibrahim, Syukur, dkk. Bahan Ajar Sintaksis Bahasa Indonesia.Ibrahim, Syukur, dkk. Bahan Ajar Sintaksis Bahasa Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
 Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V.Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V.
Karyono.Karyono.
 Rusnaji, Oscar.Rusnaji, Oscar. 1983. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. IKIP1983. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. IKIP
Malang.Malang.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITASEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA
GOOD BYEGOOD BYE

More Related Content

What's hot

peresentasi Kalimat
peresentasi Kalimatperesentasi Kalimat
peresentasi Kalimat
Citra Kyokushin
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
NOOR IZWANA NADIA
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biNurul Qamar
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaImam Suwandi
 
Fungsi Kalimat
Fungsi KalimatFungsi Kalimat
Fungsi Kalimat
Dela Pandu Asworo
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimatbusitisahara
 
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan KalimatPembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
Muhammad Amal
 
Kalimat
KalimatKalimat
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF) RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
cg.Teha Amran
 
Bentuk bentuk ayat
Bentuk bentuk ayatBentuk bentuk ayat
Bentuk bentuk ayatIRES 1967
 
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNGPpt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
SPADAIndonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
stikesby kebidanan
 

What's hot (20)

peresentasi Kalimat
peresentasi Kalimatperesentasi Kalimat
peresentasi Kalimat
 
3. tatabahasa
3. tatabahasa3. tatabahasa
3. tatabahasa
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Pola kalimat
Pola kalimatPola kalimat
Pola kalimat
 
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
BAHASA MELAYU STPM PENGGAL 2 ( MORFOLOGI : KATA TUGAS )
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan bi
 
Powerpoint b.indo
Powerpoint b.indoPowerpoint b.indo
Powerpoint b.indo
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Sintaksis
Sintaksis Sintaksis
Sintaksis
 
Verb
VerbVerb
Verb
 
Fungsi Kalimat
Fungsi KalimatFungsi Kalimat
Fungsi Kalimat
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan KalimatPembentukan dan Perluasan Kalimat
Pembentukan dan Perluasan Kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF) RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
RAGAM AYAT (AYAT PASIF)
 
Bentuk bentuk ayat
Bentuk bentuk ayatBentuk bentuk ayat
Bentuk bentuk ayat
 
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNGPpt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
Ppt m1 kb2 WIDYA TEMBUNG
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 

Viewers also liked

الفاطميون في مصر
الفاطميون في مصرالفاطميون في مصر
الفاطميون في مصرKhanzad Barzinjy
 
Man Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHS
Man Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHSMan Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHS
Man Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHSPreethi Selvaraj
 
Greenbelt Madison
Greenbelt MadisonGreenbelt Madison
Greenbelt Madison
sevenseaspropertycorp
 
Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation
Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation
Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation
Growmobile
 
Verve Residence T1 Sales Briefing
Verve Residence T1 Sales BriefingVerve Residence T1 Sales Briefing
Verve Residence T1 Sales Briefing
sevenseaspropertycorp
 
Village Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi Bhargava
Village Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi BhargavaVillage Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi Bhargava
Village Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi Bhargava
Gaurang Garg
 
Iglesias rupestres de goreme
Iglesias rupestres de goremeIglesias rupestres de goreme
Iglesias rupestres de goreme
Juan Antonio Mateos Pérez
 
UNWTO Tourism Highlights 2014
UNWTO Tourism Highlights 2014UNWTO Tourism Highlights 2014
UNWTO Tourism Highlights 2014
David Vicent
 
Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...
Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...
Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...
SPB Psychologie organisationnelle/SPB Organizational Psychology
 
Toy engineers
Toy engineersToy engineers
Toy engineers
THEOPI
 
อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_
อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_
อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_Job Supawich
 
Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16
Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16
Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16Jan Orwig
 

Viewers also liked (15)

Śniadanie Daje Moc
Śniadanie Daje MocŚniadanie Daje Moc
Śniadanie Daje Moc
 
الفاطميون في مصر
الفاطميون في مصرالفاطميون في مصر
الفاطميون في مصر
 
Man Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHS
Man Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHSMan Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHS
Man Vs Microbe - Pre-Apocalyptic Phase Failed? in IJAHS
 
Greenbelt Madison
Greenbelt MadisonGreenbelt Madison
Greenbelt Madison
 
Śniadanie Daje Moc
Śniadanie Daje MocŚniadanie Daje Moc
Śniadanie Daje Moc
 
Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation
Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation
Growmobile - Casual Connect 2015 Presentation
 
Mobile_VoIP_osszefoglalo
Mobile_VoIP_osszefoglaloMobile_VoIP_osszefoglalo
Mobile_VoIP_osszefoglalo
 
Verve Residence T1 Sales Briefing
Verve Residence T1 Sales BriefingVerve Residence T1 Sales Briefing
Verve Residence T1 Sales Briefing
 
Village Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi Bhargava
Village Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi BhargavaVillage Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi Bhargava
Village Business Plan by Pawan Rai & Meenakshi Bhargava
 
Iglesias rupestres de goreme
Iglesias rupestres de goremeIglesias rupestres de goreme
Iglesias rupestres de goreme
 
UNWTO Tourism Highlights 2014
UNWTO Tourism Highlights 2014UNWTO Tourism Highlights 2014
UNWTO Tourism Highlights 2014
 
Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...
Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...
Spb stella paillé la gestion des talents des pratiques gagnantes_2010_stellap...
 
Toy engineers
Toy engineersToy engineers
Toy engineers
 
อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_
อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_
อ ปกรณ เช__อมต_อคอมพ_วเตอร_
 
Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16
Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16
Jan P[1]. Orwig Resume 11-27-16
 

Similar to Frasa 2010

power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
ImyLasama
 
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docxVEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
Vm1988
 
Ragam frasa verba
Ragam frasa verbaRagam frasa verba
Ragam frasa verba
Dita Devi
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
RenitaEkaJuniariani
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
Chairil Anam
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
kel.1.pptx
kel.1.pptxkel.1.pptx
kel.1.pptx
GUSTINISASOLEHA
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
yulianwaruwu
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Rizzty Mennelz
 
Pronoun.pdf
Pronoun.pdfPronoun.pdf
Pronoun.pdf
AuliaFahrunisa
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
hendra prastyadi
 
SINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptxSINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptx
verawardani1
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Calsen
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
Devi Seftiana
 

Similar to Frasa 2010 (20)

power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Frasa ajektif
Frasa ajektifFrasa ajektif
Frasa ajektif
 
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docxVEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
VEBRI .M KALIMAT DAN PROSES PEMBENTUKANNYA.docx
 
Ragam frasa verba
Ragam frasa verbaRagam frasa verba
Ragam frasa verba
 
SINTAKSIS
SINTAKSISSINTAKSIS
SINTAKSIS
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Bm sem 6
Bm sem 6Bm sem 6
Bm sem 6
 
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
kel.1.pptx
kel.1.pptxkel.1.pptx
kel.1.pptx
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa IndonesiaMakalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Makalah Semantik dan Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
 
Pronoun.pdf
Pronoun.pdfPronoun.pdf
Pronoun.pdf
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
SINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptxSINTAKSIS.pptx
SINTAKSIS.pptx
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 

Recently uploaded

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdftugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
JelitaMeizeraWellysy
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
LuhAriyani1
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
refandialim
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Universitas Sriwijaya
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptxMateri kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
erlinahayati1
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 

Recently uploaded (14)

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdftugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
tugas Ppkn_2024043274444_150222_0000.pdf
 
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptxSejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
Sejarah Rekam Medis, Perkembangan, Isi, Manfaat, dan Penyimpanannya PPT.pptx
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptxMateri kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
Materi kuliah tEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN.pptx
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 

Frasa 2010

  • 1. FRASAFRASA 1. Apakah pengertian frasa itu?1. Apakah pengertian frasa itu? 2. Apasajakah jenis-jenis frasa itu beserta contohnya?2. Apasajakah jenis-jenis frasa itu beserta contohnya?
  • 3. Pengertian FrasaPengertian Frasa Frasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari duaFrasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuankata atau lebih yang membentuk satu kesatuan Menurut Prof. M. Ramlan, frasa adalah satuanMenurut Prof. M. Ramlan, frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebihgramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatandan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan (Ramlan, 2001). Artinya sebanyak apapun kata(Ramlan, 2001). Artinya sebanyak apapun kata tersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagaitersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagai Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau punSubjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka masih bisa disebut frasa.keterangan, maka masih bisa disebut frasa.
  • 4. ContohContoh  gedung sekolah itugedung sekolah itu ((Gedung sekolah itu(S)Gedung sekolah itu(S) luas(P).)luas(P).)  yang akan pergiyang akan pergi ((Dia(S) yang akan pergi(P)Dia(S) yang akan pergi(P) besok(Ket).besok(Ket). ))  sedang membacasedang membaca ((Bapak(S) sedang membaca(P)Bapak(S) sedang membaca(P) koran sore(O).koran sore(O). ))  besok lusabesok lusa ((Besok lusa(Ket) aku(S) kembali(P).Besok lusa(Ket) aku(S) kembali(P). ))
  • 5. Jenis FrasaJenis Frasa Jenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkanJenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan  persamaan distribusi dengan unsurnyapersamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya)(pemadunya)  berdasarkan kategori kata yang menjadi unsurberdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya.pusatnya.
  • 6. Berdasarkan Persamaan DistribusiBerdasarkan Persamaan Distribusi dengan Unsurnya (Pemadunya).dengan Unsurnya (Pemadunya).  Frasa EndosentrisFrasa Endosentris,, frasa yang memiliki unsur pusat.frasa yang memiliki unsur pusat. Contoh: SejumlahContoh: Sejumlah mahasiswamahasiswa(S) diteras(P).(S) diteras(P). Kalimat tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’Kalimat tersebut tidak bisa jika hanya ‘Sejumlah di teras’ (salah) karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari(salah) karena kata mahasiswa adalah unsur pusat dari subjek. Jadi, ‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasasubjek. Jadi, ‘Sejumlah mahasiswa’ adalah frasa endosentris.endosentris.  Frasa Eksosentris, adalah frasa yang tidak mempunyaiFrasa Eksosentris, adalah frasa yang tidak mempunyai unsur pusatunsur pusat contoh:contoh: mahasiswa di teras.mahasiswa di teras.
  • 7. Frasa endosentris sendiri masihFrasa endosentris sendiri masih dibagi menjadi tiga.dibagi menjadi tiga. a) Frasa Endosentris Koordinatif, yaitu frasaa) Frasa Endosentris Koordinatif, yaitu frasa endosentris yang semua unsurnya adalah unsurendosentris yang semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada hal yang berbedapusat dan mengacu pada hal yang berbeda diantara unsurnya terdapat (dapat diberi) ‘dan’diantara unsurnya terdapat (dapat diberi) ‘dan’ atau ‘atau’.atau ‘atau’. Contoh:Contoh: (1) rumah pekarangan(1) rumah pekarangan (2) suami istri dua tiga (hari)(2) suami istri dua tiga (hari) (3) ayah ibu(3) ayah ibu
  • 8. b) Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasab) Frasa Endosentris Atributif, yaitu frasa endosentris yang disamping mempunyai unsurendosentris yang disamping mempunyai unsur pusat juga mempunyai unsur yang termasukpusat juga mempunyai unsur yang termasuk atribut. Atribut adalah bagian frasa yang bukanatribut. Atribut adalah bagian frasa yang bukan unsur pusat, tapi menerangkan unsur pusatunsur pusat, tapi menerangkan unsur pusat untuk membentuk frasa yang bersangkutan.untuk membentuk frasa yang bersangkutan. Contoh:Contoh: (1) pembangunan lima tahun(1) pembangunan lima tahun (2) sekolah Inpres(2) sekolah Inpres (3) buku baru(3) buku baru (4) orang itu(4) orang itu (5) malam ini(5) malam ini
  • 9. c) Frasa Endosentris Apositif, yaitu frasa endosentris yangc) Frasa Endosentris Apositif, yaitu frasa endosentris yang semua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu padasemua unsurnya adalah unsur pusat dan mengacu pada hal yang sama. Unsur pusat yang satu sebagai aposisihal yang sama. Unsur pusat yang satu sebagai aposisi bagi unsur pusat yang lain. Untuk itu, unsur-unsurbagi unsur pusat yang lain. Untuk itu, unsur-unsur pembentuknya secara otomatis mempunyai hubunganpembentuknya secara otomatis mempunyai hubungan antarsuku, baik dalam hubungan posisi maupunantarsuku, baik dalam hubungan posisi maupun hubungan makna. (Yuniawan, 2000)hubungan makna. (Yuniawan, 2000) Contoh:Contoh: Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar.Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar. Ahmad, …….sedang belajar.Ahmad, …….sedang belajar. ……….anak Pak Sastro sedang belajar.……….anak Pak Sastro sedang belajar. Unsur ‘Ahmad’ merupakan unsur pusat, sedangkanUnsur ‘Ahmad’ merupakan unsur pusat, sedangkan unsur ‘anak Pak Sastro’ merupakan aposisi.unsur ‘anak Pak Sastro’ merupakan aposisi.
  • 10. Berdasarkan Kategori Kata yangBerdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Unsur Pusatnya.Menjadi Unsur Pusatnya.  Frasa nomina, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori nomina. UPFrasa nomina, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori nomina. UP frasa nomina itu berupa:frasa nomina itu berupa: a) nomina sebenarnyaa) nomina sebenarnya contoh:contoh: pasir ini digunakan utnuk mengaspal jalanpasir ini digunakan utnuk mengaspal jalan b) pronominab) pronomina contoh:contoh: dia itu musuh sayadia itu musuh saya c) namac) nama contoh:contoh: Rina itu manisRina itu manis d) kata-kata selain nomina, tetapi strukturnya berubah menjadi nominad) kata-kata selain nomina, tetapi strukturnya berubah menjadi nomina contoh:contoh: dia rajin → rajin itu menguntungkandia rajin → rajin itu menguntungkan anaknya dua ekor → dua itu sedikitanaknya dua ekor → dua itu sedikit dia berlari → berlari itu menyehatkandia berlari → berlari itu menyehatkan kata rajin pada kaliat pertam awalnya adalah frasa ajektiva, begitupula dengan duakata rajin pada kaliat pertam awalnya adalah frasa ajektiva, begitupula dengan dua ekor awalnya frasa numeralia, dan kata berlari yang awalnya adalah frasa verba.ekor awalnya frasa numeralia, dan kata berlari yang awalnya adalah frasa verba.
  • 11.  Frasa Verba, frasa yang UP-nya berupa kata yangFrasa Verba, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasatermasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasa verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secaraverba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) katasintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata’ sangat’,keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata’ sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.dan biasanya menduduki fungsi predikat. Contoh:Contoh: Dia berlari.Dia berlari. Secara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, danSecara morfologis, kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yangsecara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan verba aktif.menunjukkan verba aktif.
  • 12.  Frasa Ajektifa, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategoriFrasa Ajektifa, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori ajektifa. UP-nya dapat diberi afiks ter- (paling), sangat, paling agak,ajektifa. UP-nya dapat diberi afiks ter- (paling), sangat, paling agak, alangkah-nya, se-nya. Frasa ajektiva biasanya menduduki fungsi predikat.alangkah-nya, se-nya. Frasa ajektiva biasanya menduduki fungsi predikat. Contoh:Contoh: Rumahnya besar.Rumahnya besar. Ada pertindian kelas antara verba dan ajektifa untuk beberapa kataAda pertindian kelas antara verba dan ajektifa untuk beberapa kata tertentu yang mempunyai ciri verba sekaligus memiliki ciri ajektifa. Jikatertentu yang mempunyai ciri verba sekaligus memiliki ciri ajektifa. Jika hal ini yang terjadi, maka yang digunakan sebagai dasar pengelolaanhal ini yang terjadi, maka yang digunakan sebagai dasar pengelolaan adalah ciri dominan.adalah ciri dominan. Contoh:Contoh: menakutkan (memiliki afiks verba, tidak bisa diberi kata ‘sedang’ ataumenakutkan (memiliki afiks verba, tidak bisa diberi kata ‘sedang’ atau ‘sudah’. Tetapi bisa diberi kata ‘sangat’).‘sudah’. Tetapi bisa diberi kata ‘sangat’).
  • 13.  Frasa Numeralia, frasa yang UP-nya berupa kata yangFrasa Numeralia, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori numeralia. Yaitu kata-kata yangtermasuk kategori numeralia. Yaitu kata-kata yang secara semantis mengatakan bilangan atau jumlahsecara semantis mengatakan bilangan atau jumlah tertentu. Dalam frasa numeralia terdapat (dapat diberi)tertentu. Dalam frasa numeralia terdapat (dapat diberi) kata bantu bilangan: ekor, buah, dan lain-lain.kata bantu bilangan: ekor, buah, dan lain-lain. Contoh:Contoh: dua buahdua buah tiga ekortiga ekor lima bijilima biji duapuluh lima orang.duapuluh lima orang.
  • 14.  Frasa Preposisi, frasa yang ditandai adanyaFrasa Preposisi, frasa yang ditandai adanya preposisi atau kata depan sebagai penanda danpreposisi atau kata depan sebagai penanda dan diikuti kata atau kelompok kata (bukan klausa)diikuti kata atau kelompok kata (bukan klausa) sebagai petanda.sebagai petanda. Contoh:Contoh: Penanda (preposisi) + Petanda (kata atauPenanda (preposisi) + Petanda (kata atau kelompok kata) di teraskelompok kata) di teras ke rumah temanke rumah teman dari sekolahdari sekolah untuk sayauntuk saya
  • 15.  Frasa Konjungsi, frasa yang ditandai adanya konjungsi atauFrasa Konjungsi, frasa yang ditandai adanya konjungsi atau kata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagaikata sambung sebagai penanda dan diikuti klausa sebagai petanda. Karena penanda klausa adalah predikat, makapetanda. Karena penanda klausa adalah predikat, maka petanda dalam frasa konjungsi selalu mempunyai predikat.petanda dalam frasa konjungsi selalu mempunyai predikat. Contoh:Contoh: Penanda (konjungsi) + Petanda (klausa, mempunyai P)Penanda (konjungsi) + Petanda (klausa, mempunyai P) Sejak kemarin dia terus diam(P) di situ.Sejak kemarin dia terus diam(P) di situ. Dalam buku Ilmu Bahasa Insonesia, Sintaksis, RamlanDalam buku Ilmu Bahasa Insonesia, Sintaksis, Ramlan menyebut frasa tersebut sebagai frasa keterangan, karenamenyebut frasa tersebut sebagai frasa keterangan, karena keterangan menggunakan kata yang termasuk dalam kategoriketerangan menggunakan kata yang termasuk dalam kategori konjungsi.konjungsi.
  • 16. KESIMPULANKESIMPULAN Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupaFrasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim jugagabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksisdisebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.di dalam kalimat. Jenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan persamaanJenis frasa dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya) dan berdasarkandistribusi dengan unsurnya (pemadunya) dan berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya. Berdasarkankategori kata yang menjadi unsur pusatnya. Berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya) yaitu frasapersamaan distribusi dengan unsurnya (pemadunya) yaitu frasa endosentris dan frasa eksosentris. Berdasarkan kategori kataendosentris dan frasa eksosentris. Berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya yaitu frasa nomina, frasa verba,yang menjadi unsur pusatnya yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa ajektiva, frasa numeralia, frasa preposisi dan frasafrasa ajektiva, frasa numeralia, frasa preposisi dan frasa konjungsi.konjungsi.
  • 17. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA  Alwi, Hasan dan Dery Sugono. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta:Alwi, Hasan dan Dery Sugono. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.Yayasan Obor Indonesia.  Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa IndonesiaArifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.  Ibrahim, Syukur, dkk. Bahan Ajar Sintaksis Bahasa Indonesia.Ibrahim, Syukur, dkk. Bahan Ajar Sintaksis Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.  Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V.Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.Karyono.  Rusnaji, Oscar.Rusnaji, Oscar. 1983. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. IKIP1983. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. IKIP Malang.Malang.
  • 18. TERIMA KASIHTERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITASEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA GOOD BYEGOOD BYE