SlideShare a Scribd company logo
Pengertian EYD
Pengertian Ejaan ialah keseluruhan sistem dan
peraturan penulisan bunyi bahasa untuk
mencapai keseragaman. Ejaan Yang
Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan
dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan
sebelumnya.
Ejaan yang disempurnakan ( EYD )
mengatur :
1. Pemakaian huruf
2. Pemakaian huruf kapital dan miring
3. Penulisan kata
4. Singkatan dan akronim
5. Angka dan lambang bilangan
6. Penulisan unsur serapan
7. Pemakaian tanda baca
8. Pedoman umum pembentukan istilah
9. Gaya bahasa
Pemakaian huruf
• a. Huruf Abjad
Huruf abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.
b. Huruf Vokal
Huruf vokal di dalam bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e dan o
c. Huruf Konsonan
Huruf konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y dan z.
d. Huruf Diftong
Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai, au dan oi.
e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu:
kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan
Pemakaian huruf kapital dan miring
a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal
kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur
nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun,
bulan, nama geografi, dll.
b. Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan
nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam
tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk
menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Penulisan kata
• a. Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
• b. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan)
• c. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda
hubung (-)
• d. Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis
serangkai
• e. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya
• f. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisah
• g. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya
• h. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah
Singkatan dan akronim
• Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya
diperpendek terdiri dari huruf awalnya saja,
menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap
menurut lisannya, Contoh : NKRI, cm, lab.
Akronim adalah singkatan yang berupa
gabungan huruf awal, suku kata, ataupun
gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh
: rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti
pelanggaran )
Angka dan lambang bilangan
• Penulisan angka dan bilangan terdiri dari
beberapa cara yaitu :
a. berasal dari satuan dasar sistem
internasional, Contoh : arus listrik dituliskan A
= ampere
b. menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05
atau 3.05
Penulisan unsur serapan
• Penulisan unsur serapan pada umumnya
mengadaptasi atau mengambil dari istilah
bahasa asing yang sudah menjadi istilah
dalam bahasa Indonesia. Contoh : president
menjadi presiden
Pemakaian tanda baca
• Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) ,
(,), (-), (;), (:), (”), (?), (!)
Pedoman umum pebentukan istilah
• Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi
perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia
mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a. penyesuaian Ejaan.
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e,
aerosol tetap aerosol
b. penyesuaian huruf gugus konsonan.
Contoh : flexible menjadi fleksibel
c. penyesuaian akhiran.
Contoh : etalage menjadi etalase
d. penyesuaian awalan.
Contoh : amputation menjadi amputasi
Gaya Bahasa
• Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan
perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan
perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya
bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam
karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut
juga majas.
a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang
menggunakan perbandingan simbol benda,
lambang, binatang atau tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat
adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan
riba)
b. Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang
menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah
bumi.
Pengertian diksi
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan
selaras(dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh
efek tertentu (seperti yang diharapkan).
KAIDAH 1
Contoh : Seseorang yang diserang penyakit disentri sering ke kamar mandi.
Bukan,
Seseorang yang diserang penyakit mencret sering ke kamar mandi.
Kata/istilah asing bidang
biologi
Bentuk adaptasi kata atau
istilah yang dianjurkan
Bentuk terjemahan yang
di jauhkan
a. Anus Anus Lubang pantat
b. Feces Feses Tahi, tinja
c. Urine Urin Air seni, air kencing
d. Maag Mag Lambung
e. Dysentery Disentri Mencret, murus
Kaidah 2
Contoh : Tito mengikuti pertandingan maraton di Kota Blitar.
Bukan,
Tito mengikuti pertandingan lari jarak jauh sepanjang 42 km di lapangan Kota Blitar.
Kata/istilah asing bidang
sains
Bentuk adaptasi kata atau
istilah yang dianjurkan
Bentuk terjemahan yang
di jauhkan
a. Decibel Desibel Satuan ukuran kekerasan
suara.
b. Marathon Maraton Lari jarak jauh sepanjang
42 km
c. Oxygen Oksigen Zat asam
d. Circuit Sirkuit Rangkaian yang
berhubungan sebab-akibat
e. Capacity Kapasitas daya tampung atau daya
muat
Kaidah 3
• Contoh : Narkotika berbahaya bagi generasi
muda masa kini.
Kata/istilah asing bidang
sains
Bentuk adaptasi kata atau
istilah yang dianjurkan
Bentuk terjemahan yang
di jauhkan
a. energy Energi Daya, gaya, kekuatan, dan
tenaga
b. Horizon Horizon Kaki langit, ufuk, dan
cakrawala
c. Narcotic Narkotika Madat, obat bius, candu,
ganja, dst
d. Arester Arester Penangkal petir,
penangkap petir, penyalur
petir, dan pemotong petir.
e. Management Manajemen Ketatausahaan,
ketatalaksanaan,
pengelolaan dan
pengurusan
Kaidah 4
Contoh : Yoni pintar dalam pelajaran biologi.
Daripada,
Yoni pintar dalam pelajaran ilmu hayati.
Kata/istilah asing bidang
sains
Bentuk adaptasi kata atau
istilah yang dianjurkan
Bentuk terjemahan yang
di jauhkan
a. Analysis Analisis Uraian, penguraian,
olahan, pengolahan
b. Assessment Asesmen Penilaian, pengumpulan
data,
c. Biology Biologi Ilmu hayati
d. Mathematics Matematik Ilmu pasti, ilmu hitung
e. System Sistem Cara, aturan, ketentuan,
dan persyaratan
Jenis-jenis diksi berdasar makna :
Makna
Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yang
tidak selalu berdiri sendiri. Makna terbagi atas beberapa macam
a. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna
sebenarnya
Contoh: Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih
kecil dan ukuran badannya normal.
Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna
denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang atau
kelompok orang yang menggunakan kata tersebut.
Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotatif netral,
irtinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping
bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yang
mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
b. Makna Leksikal dan makna Gramatikal
Makna Leksikal adalah makna yang sesuai
dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi
alat indera atau makna yang sungguh-sungguh nyata
dalam kehidupan kita.
Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah
binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit
(Tikus itu mati diterkam kucing).
Makna Gramatikal adalah untuk menyatakan
makna- makna atau nuansa-nuansa makna
gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa
Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata:
buku yang bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-
buku yang bermakna “ banyak buku.”
c. Makna Referensial dan Nonreferensial
Makna referensial dan nonreferensial
perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya
referen dari kata-kata itu.
Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu
sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu,
kata tersebut bermakna referensial, kalau tidak
mempunyai referen, maka kata disebut kata
bermakna nonreferensial.
• Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen).
Kata karena dan tetapi (bermakna
nonreferensial).
d. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna yang dimiliki
oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun.
Contoh: Kata kuda memiliki makna konseptual
“sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai”.
Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki
sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya
hubungan kata itu deagan suatu yang berada diluar
bahasa .
Contoh: Kata melati berasosiasi dengan suatu
yang suci atau kesucian. Kata merah berasosiasi berani atau
paham komunis.
• e. Makna Kata dan Makna Istilah
• Makna kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena
berbagai faktor dalam kehidupan dapat menjadi bersifat umum.
Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam
suatu kalimat.
• Contoh: Kata tahanan, bermakna orang yang ditahan,tapi bisa juga
hasil perbuatan menahan. Kata air, bermakna air yang berada di
sumur, di gelas, di bak mandi atau air hujan.
• Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan
kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam
bidang kegiatan atau keilmuan tertentu.
• Contoh: Kata tahanan di atas masih bersifat umum, istilah di bidang
hukum, kata tahanan itu sudah pasti orang yang ditahan
sehubungan suatu perkara.
• f. Makna Idiomatikal dan Peribahasa
• Idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa kata, frase, maupun
kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal, unsur-
unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut.
• Contoh: Kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan
memiliki makna hal yang disebut makna dasar, Kata rumah kayu
bermakna, rumah yang terbuat dari kayu.
• Makna peribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan,
maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
• Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dalam
peribahasa.
• g. Makna Kias dan Lugas
• Makna kias adalah kata, frase maupun kalimat yang tidak merujuk pada
arti sebenarnya.
• Contoh: Putri malam, bermakna bulan
• Raja siang, bermakna matahari
Macam-macam hubungan makna
a. Kesamaan Makna (Sinonim)
Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat, bunga dan kembang
b. Kebalikan Makna (Antonim)
Antonim adalah ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang
maknanya dianggap kebalikan dari makna dari ungkapan lain.
Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk kata besar
berantonim dengan kata kecil.
c. Kegandaan Makna (Polisemi dan Ambiguitas)
Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutana kata, atau frase) yang
memiliki makna lebih dari satu.
Contoh: Kata kepala bermakna bagian tubuh dari leher ke atas, seperti
terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas
atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu
yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
Ambiguitas adalah sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti. Konsep ini
tidak salah, tetapi kurang tepat sebab tidak dapat dibedakan dengan polisemi.
Contoh: – Buku sejarah itu baru terbit
- Buku itu berisi sejarah zaman baru.
• d. Ketercakupan Makna (Hiponim)
• Hiponim adalah sebagai ungkapan (berupa kata,frase
atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan
bagian dari makna suatu ungkapan.
• Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata
ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
• e. Kelebihan Makna (Redundansi)
• Redundansi dapat diartikan sebagai berlebih-lebihan
pemakaian unsur segmental dalam suatu bentuk
ujaran.
• Contoh : Bola ditendang si Udin, maknanya tidak akan
berubah bila dikatakan Bola ditendang oleh si Udin.
Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap
sebagai suatu yang redundansi,yang berlebih-
lebihan, dan sebenarnya tidak perlu.
f. Hipernim
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata
lain. Contoh : ikan (bentuk lebih khusus)
g. Homonim
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan
ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh : bunga
(tumbuhan) dan bunga (bank)
h. Homofon
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama
tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh : bang dan bank
i. Homograf
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang
sama tetapi bunyi dan artinya berbeda. Contoh : tahu
(makanan) dan tahu (mengetahui)
kesimpulan
Kesalahan dalam pemilihan kata-kata yang menimbulkan
efek tertentu itu akan berakibat pada tercemarnya seluruh
tulisan. Diksi yang kurang tepat bisa membuat maksud
atau gagasan tulisan tidak tersampaikan dengan jelas.
Oleh karena itu, membuat tulisan yang hebat harus
memperhatikan pemilihan diksi Kata-kata hanya akan
menjadi ‘peluru’ jika dituliskan atau disampaikan dengan
diksi yang tepat sehingga tepat sasaran. Bagaimanapun,
dalam ‘bisnis’ kepenulisan, kata-kata adalah senjata.
Karena itu, jika ingin kata-kata yang Anda tuliskan dibaca,
dipahami dan berkesan pada seseorang, maka mulailah
dengan mengatakan yang benar dan berhati-hati dalam
memilih diksi.

More Related Content

What's hot

Sintaksis
SintaksisSintaksis
Powerpoint b.indo
Powerpoint b.indoPowerpoint b.indo
Powerpoint b.indo
Feni_Triminarni
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)
bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)
bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)
saadiah alidrus
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tian Sarwoyo
 
Bab 2 kata tugas
Bab 2 kata tugas Bab 2 kata tugas
Bab 2 kata tugas
michelle karim
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
chowteetan
 
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
Dini Prianti
 
63 macam majas
63 macam majas63 macam majas
63 macam majas
Becky Mushtafa
 
Tutorial kata adjektif
Tutorial kata adjektifTutorial kata adjektif
Tutorial kata adjektif
Zhehong Tan
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
Rakatajasa
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
Imam Suwandi
 
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kataKata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
pjj_kemenkes
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
Reza Pangestu
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
Yuliana Aminulloh
 
Gaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa IndonesiaGaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa Indonesia
Rahaden Lingga Bhumi
 
Penerangan adjktif
Penerangan adjktifPenerangan adjktif
Penerangan adjktifDidamin
 
Kata tugas stpm penggal 2
Kata tugas stpm penggal 2Kata tugas stpm penggal 2
Kata tugas stpm penggal 2
nurAkhma
 

What's hot (20)

Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Powerpoint b.indo
Powerpoint b.indoPowerpoint b.indo
Powerpoint b.indo
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)
bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)
bahasa melayu stpm sem 2 - kata adjektif (morfologi)
 
Kata adjektif1
Kata adjektif1Kata adjektif1
Kata adjektif1
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Bab 2 kata tugas
Bab 2 kata tugas Bab 2 kata tugas
Bab 2 kata tugas
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
2. [ejaan, pungtuasi dan istilah]
 
63 macam majas
63 macam majas63 macam majas
63 macam majas
 
Tutorial kata adjektif
Tutorial kata adjektifTutorial kata adjektif
Tutorial kata adjektif
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kataKata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Gaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa IndonesiaGaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa Indonesia
 
Penerangan adjktif
Penerangan adjktifPenerangan adjktif
Penerangan adjktif
 
Kata tugas stpm penggal 2
Kata tugas stpm penggal 2Kata tugas stpm penggal 2
Kata tugas stpm penggal 2
 

Similar to Presentation bi

ppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptxppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptx
LittleQueen9
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Bidiksi 120206062134-phpapp01
Bidiksi 120206062134-phpapp01Bidiksi 120206062134-phpapp01
Bidiksi 120206062134-phpapp01
Putra Fauzan
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
pipit rantika
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
Muhammad Idris
 
Bahan ajar hand out
Bahan ajar hand outBahan ajar hand out
Bahan ajar hand out
123jiman
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
Chairunnisa Nisa
 
Typing tugas resume
Typing tugas resumeTyping tugas resume
Typing tugas resume
Gilang Pratama Putra
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
ArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
ArisSusanto47
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
AnastasiaBaan
 
Tpki materi 1
Tpki materi 1Tpki materi 1
Tpki materi 1
Nur Chawhytz
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
NaFis NaFis
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
Vania Aqil
 
Modul 2 MORFOLOGI.pdf
Modul 2 MORFOLOGI.pdfModul 2 MORFOLOGI.pdf
Modul 2 MORFOLOGI.pdf
wzg25129
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
Fajar Pambudi
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Zukét Printing
 
Ejaan
EjaanEjaan
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Zukét Printing
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
agustinapande
 

Similar to Presentation bi (20)

ppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptxppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptx
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Bidiksi 120206062134-phpapp01
Bidiksi 120206062134-phpapp01Bidiksi 120206062134-phpapp01
Bidiksi 120206062134-phpapp01
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Bahan ajar hand out
Bahan ajar hand outBahan ajar hand out
Bahan ajar hand out
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
Typing tugas resume
Typing tugas resumeTyping tugas resume
Typing tugas resume
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Materi wacana
Materi wacanaMateri wacana
Materi wacana
 
Tpki materi 1
Tpki materi 1Tpki materi 1
Tpki materi 1
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Modul 2 MORFOLOGI.pdf
Modul 2 MORFOLOGI.pdfModul 2 MORFOLOGI.pdf
Modul 2 MORFOLOGI.pdf
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 

Presentation bi

  • 1.
  • 2. Pengertian EYD Pengertian Ejaan ialah keseluruhan sistem dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya.
  • 3. Ejaan yang disempurnakan ( EYD ) mengatur : 1. Pemakaian huruf 2. Pemakaian huruf kapital dan miring 3. Penulisan kata 4. Singkatan dan akronim 5. Angka dan lambang bilangan 6. Penulisan unsur serapan 7. Pemakaian tanda baca 8. Pedoman umum pembentukan istilah 9. Gaya bahasa
  • 4. Pemakaian huruf • a. Huruf Abjad Huruf abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z. b. Huruf Vokal Huruf vokal di dalam bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e dan o c. Huruf Konsonan Huruf konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah : a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y dan z. d. Huruf Diftong Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi. e. Gabungan Huruf Konsonan Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu: kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan
  • 5. Pemakaian huruf kapital dan miring a. Huruf Kapital atau Huruf Besar Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll. b. Huruf Miring Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
  • 6. Penulisan kata • a. Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan • b. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan) • c. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-) • d. Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis serangkai • e. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya • f. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisah • g. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya • h. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah
  • 7. Singkatan dan akronim • Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek terdiri dari huruf awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya, Contoh : NKRI, cm, lab. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )
  • 8. Angka dan lambang bilangan • Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu : a. berasal dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrik dituliskan A = ampere b. menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05
  • 9. Penulisan unsur serapan • Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh : president menjadi presiden
  • 10. Pemakaian tanda baca • Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”), (?), (!)
  • 11. Pedoman umum pebentukan istilah • Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu : a. penyesuaian Ejaan. Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol b. penyesuaian huruf gugus konsonan. Contoh : flexible menjadi fleksibel c. penyesuaian akhiran. Contoh : etalage menjadi etalase d. penyesuaian awalan. Contoh : amputation menjadi amputasi
  • 12. Gaya Bahasa • Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas. a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau tumbuhan. Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba) b. Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.
  • 13. Pengertian diksi Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
  • 14. KAIDAH 1 Contoh : Seseorang yang diserang penyakit disentri sering ke kamar mandi. Bukan, Seseorang yang diserang penyakit mencret sering ke kamar mandi. Kata/istilah asing bidang biologi Bentuk adaptasi kata atau istilah yang dianjurkan Bentuk terjemahan yang di jauhkan a. Anus Anus Lubang pantat b. Feces Feses Tahi, tinja c. Urine Urin Air seni, air kencing d. Maag Mag Lambung e. Dysentery Disentri Mencret, murus
  • 15. Kaidah 2 Contoh : Tito mengikuti pertandingan maraton di Kota Blitar. Bukan, Tito mengikuti pertandingan lari jarak jauh sepanjang 42 km di lapangan Kota Blitar. Kata/istilah asing bidang sains Bentuk adaptasi kata atau istilah yang dianjurkan Bentuk terjemahan yang di jauhkan a. Decibel Desibel Satuan ukuran kekerasan suara. b. Marathon Maraton Lari jarak jauh sepanjang 42 km c. Oxygen Oksigen Zat asam d. Circuit Sirkuit Rangkaian yang berhubungan sebab-akibat e. Capacity Kapasitas daya tampung atau daya muat
  • 16. Kaidah 3 • Contoh : Narkotika berbahaya bagi generasi muda masa kini. Kata/istilah asing bidang sains Bentuk adaptasi kata atau istilah yang dianjurkan Bentuk terjemahan yang di jauhkan a. energy Energi Daya, gaya, kekuatan, dan tenaga b. Horizon Horizon Kaki langit, ufuk, dan cakrawala c. Narcotic Narkotika Madat, obat bius, candu, ganja, dst d. Arester Arester Penangkal petir, penangkap petir, penyalur petir, dan pemotong petir. e. Management Manajemen Ketatausahaan, ketatalaksanaan, pengelolaan dan pengurusan
  • 17. Kaidah 4 Contoh : Yoni pintar dalam pelajaran biologi. Daripada, Yoni pintar dalam pelajaran ilmu hayati. Kata/istilah asing bidang sains Bentuk adaptasi kata atau istilah yang dianjurkan Bentuk terjemahan yang di jauhkan a. Analysis Analisis Uraian, penguraian, olahan, pengolahan b. Assessment Asesmen Penilaian, pengumpulan data, c. Biology Biologi Ilmu hayati d. Mathematics Matematik Ilmu pasti, ilmu hitung e. System Sistem Cara, aturan, ketentuan, dan persyaratan
  • 18. Jenis-jenis diksi berdasar makna : Makna Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Makna terbagi atas beberapa macam a. Makna Denotatif dan Konotatif Makna denotatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya Contoh: Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil dan ukuran badannya normal. Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang atau kelompok orang yang menggunakan kata tersebut. Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna konotatif netral, irtinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
  • 19. b. Makna Leksikal dan makna Gramatikal Makna Leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing). Makna Gramatikal adalah untuk menyatakan makna- makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yang bermakna “sebuah buku,” menjadi buku- buku yang bermakna “ banyak buku.”
  • 20. c. Makna Referensial dan Nonreferensial Makna referensial dan nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu, kata tersebut bermakna referensial, kalau tidak mempunyai referen, maka kata disebut kata bermakna nonreferensial. • Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial).
  • 21. d. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Contoh: Kata kuda memiliki makna konseptual “sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai”. Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu deagan suatu yang berada diluar bahasa . Contoh: Kata melati berasosiasi dengan suatu yang suci atau kesucian. Kata merah berasosiasi berani atau paham komunis.
  • 22. • e. Makna Kata dan Makna Istilah • Makna kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. • Contoh: Kata tahanan, bermakna orang yang ditahan,tapi bisa juga hasil perbuatan menahan. Kata air, bermakna air yang berada di sumur, di gelas, di bak mandi atau air hujan. • Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. • Contoh: Kata tahanan di atas masih bersifat umum, istilah di bidang hukum, kata tahanan itu sudah pasti orang yang ditahan sehubungan suatu perkara.
  • 23. • f. Makna Idiomatikal dan Peribahasa • Idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa kata, frase, maupun kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal, unsur- unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. • Contoh: Kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yang disebut makna dasar, Kata rumah kayu bermakna, rumah yang terbuat dari kayu. • Makna peribahasa bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. • Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa. • g. Makna Kias dan Lugas • Makna kias adalah kata, frase maupun kalimat yang tidak merujuk pada arti sebenarnya. • Contoh: Putri malam, bermakna bulan • Raja siang, bermakna matahari
  • 24. Macam-macam hubungan makna a. Kesamaan Makna (Sinonim) Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat, bunga dan kembang b. Kebalikan Makna (Antonim) Antonim adalah ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna dari ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk kata besar berantonim dengan kata kecil. c. Kegandaan Makna (Polisemi dan Ambiguitas) Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutana kata, atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain. Ambiguitas adalah sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti. Konsep ini tidak salah, tetapi kurang tepat sebab tidak dapat dibedakan dengan polisemi. Contoh: – Buku sejarah itu baru terbit - Buku itu berisi sejarah zaman baru.
  • 25. • d. Ketercakupan Makna (Hiponim) • Hiponim adalah sebagai ungkapan (berupa kata,frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. • Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan. • e. Kelebihan Makna (Redundansi) • Redundansi dapat diartikan sebagai berlebih-lebihan pemakaian unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran. • Contoh : Bola ditendang si Udin, maknanya tidak akan berubah bila dikatakan Bola ditendang oleh si Udin. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap sebagai suatu yang redundansi,yang berlebih- lebihan, dan sebenarnya tidak perlu.
  • 26. f. Hipernim Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain. Contoh : ikan (bentuk lebih khusus) g. Homonim Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh : bunga (tumbuhan) dan bunga (bank) h. Homofon Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh : bang dan bank i. Homograf Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda. Contoh : tahu (makanan) dan tahu (mengetahui)
  • 27. kesimpulan Kesalahan dalam pemilihan kata-kata yang menimbulkan efek tertentu itu akan berakibat pada tercemarnya seluruh tulisan. Diksi yang kurang tepat bisa membuat maksud atau gagasan tulisan tidak tersampaikan dengan jelas. Oleh karena itu, membuat tulisan yang hebat harus memperhatikan pemilihan diksi Kata-kata hanya akan menjadi ‘peluru’ jika dituliskan atau disampaikan dengan diksi yang tepat sehingga tepat sasaran. Bagaimanapun, dalam ‘bisnis’ kepenulisan, kata-kata adalah senjata. Karena itu, jika ingin kata-kata yang Anda tuliskan dibaca, dipahami dan berkesan pada seseorang, maka mulailah dengan mengatakan yang benar dan berhati-hati dalam memilih diksi.