Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kata tugas dalam bahasa Indonesia seperti kata seru (interjeksi), kata sandang (artikel), partikel penegas, dan juga berbagai jenis frasa seperti frasa verbal, frasa nominal, frasa ajektival, dan frasa preposisional. Dokumen tersebut juga membahas tentang klausa dan makna kata beserta perubahannya seperti sinonim, antonim, homonim, dan hiponim.
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
PPT disusun dalam rangka penugasan salahsatu mata kuliah.
untuk semua yang berperan dalam penyusunan ppt ini, saya ucapkan terima kasih.
untuk pembaca yang budiman, semoga bermanfaat.
Thanks to follow my SlideShare account .
Follow me on :
IG : @riskiekaf
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
PPT disusun dalam rangka penugasan salahsatu mata kuliah.
untuk semua yang berperan dalam penyusunan ppt ini, saya ucapkan terima kasih.
untuk pembaca yang budiman, semoga bermanfaat.
Thanks to follow my SlideShare account .
Follow me on :
IG : @riskiekaf
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Bahasa merupakan sarana berpikir untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau menerima dari orang lain atau yang biasa kita sebut sebagai berkomunikasi. Komunikasi diungkapkan melalui rangkaian kata-kata, disebut juga kalimat, yang memiliki pola-pola tertentu.
Kalimat ini hendaknya harus memenuhi syarat-syarat kelengkapan dan kejelasan peran dari unsur pembentuknya. Pengenalan tentang unsur-unsur tersebut tentu sangatlah bermanfaat dan kemudian dapat digunakan untuk menilai apakah suatu kalimat telah memenuhi kaidah tata bahasa atau belum.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Bahasa merupakan sarana berpikir untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau menerima dari orang lain atau yang biasa kita sebut sebagai berkomunikasi. Komunikasi diungkapkan melalui rangkaian kata-kata, disebut juga kalimat, yang memiliki pola-pola tertentu.
Kalimat ini hendaknya harus memenuhi syarat-syarat kelengkapan dan kejelasan peran dari unsur pembentuknya. Pengenalan tentang unsur-unsur tersebut tentu sangatlah bermanfaat dan kemudian dapat digunakan untuk menilai apakah suatu kalimat telah memenuhi kaidah tata bahasa atau belum.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Materi Kuliah 3 - budaya populer & budaya massa.pptxnuzzayineffendi52
**Budaya Populer (Pop Culture)**
Budaya populer adalah serangkaian praktik, kepercayaan, dan objek yang dominan dalam masyarakat pada waktu tertentu. Ini mencakup berbagai aspek seperti musik, film, fashion, teknologi, dan media sosial yang dinikmati oleh banyak orang. Budaya populer sering dipengaruhi oleh selebriti, tren media, dan perkembangan teknologi, serta cepat berubah sesuai dengan preferensi publik. Contoh budaya populer meliputi fenomena seperti K-pop, serial TV seperti "Game of Thrones," dan aplikasi seperti TikTok. Budaya populer seringkali mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang diterima secara luas dalam masyarakat, tetapi juga bisa menjadi tempat bagi inovasi dan perubahan sosial.
**Budaya Massa (Mass Culture)**
Budaya massa adalah budaya yang diproduksi dan didistribusikan secara massal kepada publik oleh industri media dan hiburan. Ini mencakup produk-produk seperti film Hollywood, musik pop, acara TV, dan iklan yang dirancang untuk menjangkau audiens yang luas. Budaya massa sering kali diproduksi dengan tujuan komersial dan cenderung mengikuti formula yang dapat diterima secara luas untuk memaksimalkan daya tarik dan keuntungan. Karakteristik utama dari budaya massa adalah homogenisasi konten, di mana produk budaya yang dihasilkan cenderung seragam dan dapat diterima oleh berbagai kelompok masyarakat. Budaya massa seringkali dikritik karena dianggap mengurangi keragaman budaya dan mempromosikan konsumerisme.
Meskipun keduanya saling berkaitan, perbedaan utama antara budaya populer dan budaya massa terletak pada bagaimana budaya tersebut diproduksi, didistribusikan, dan diterima oleh publik. Budaya populer lebih bersifat dinamis dan reflektif terhadap tren yang muncul dari masyarakat itu sendiri, sementara budaya massa lebih bersifat terorganisir dan diproduksi untuk konsumsi massal.
2. 3.3.3.2.5.3 Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru atau interj eksi adalah kata tugas yang dipakai untuk
mengungkapkan seruan hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan
jijik Kata seru dipakai di dalam kalimat seruan atau kalimat
perintah (imperatif).
CONTOH =
● (1) Ayo, maju terus, pantang mundur!
● (2) Aduh, gigiku sakit sekali!
● (3) Ih, bau sekali kamar mandi itu!
● (4) Sial, memancing seharian, cuma dapat sedikit!
● (5) Astaga, dia bukannya berjaga, malahanpergi!
● (6) Wah, lagi dapat untung besar rupanya!
3. 3.3.3.2.5.4 Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang atau attikula adalah kata tugas yang membatasi
makna jumlah orang atau benda. Ada tiga macarn yaitu ( l) artikula
ymg menyatakån makma tunggal; (2) artikula yang menyatakan
makna jamak; dan (3) artikula yang menyatakan makna netral
CONTOH =
● a) yang bermaknatunggal: sang guru, sangsuami, sang putri, sangjuara
● (b)yang bermaknajamak: para petani,para hakim, para pemimpin,para ilmuwan
● (c)yangbermaknanetral:si hitammanis,sidia, siterhukum, sicantik/ganteng
4. 3.3.3.2.5.5 Partikel Penegas
Maknapartikel adalah unsur-unsur kecil dari suatu benda . Analog
dengan makna tersebut, unsur kecil dalam bahasa, kecuali yang jelas
satuan bentuknya, disebut partikel. Berkaitan dengan kata tugas,
partikel yang dibicarakan di sini adalah partikel yang berfungsi
membentuk kalimat tanya (interogatif), yaitu -kah dan -tah ditambah
dengan -lah yang dipakai dalam kalimat perintah (imperatif) dan
kalimat pernyataan (deklaratif), sertapun yang hanya dipakai dalam
kalimat pernyataan.
5. Contoh Partikel Penegas
● -kah
1. Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?
2. Bagaimanakah rasanya naik pesawat terbang?
● -lah
1. Apalah dayaku tanpa bantuanmu.
2. Kalau engkau mau ambillah apel itu satu!
● -tah
1. Siapatah gerangan jodohku nanti?
2. Apatah artinya hidupku tanpa engkau?
Pun
1.Apa pun yang terjadi, saya
harus pergi.
2.Karena dosen berhalangan,
kuliah pun dibatalkan
6. 3.3.4 Frasa
● Frasa adalah kelompok kata yang tidak mengandung predikat dan belum
membentuk klausa atau kalimat. Sama halnya dengan kata, frasa juga akan berfungsi
sebagai subjek, predikat, objek, dan keterangan di dalam kalimat.
Ada tiga kriteria yang harus dimiliki oleh frasa:
1. Kontruksinya tidak mempunyai predikat (non-predikatif).
2. Proses pemaknaannya berbeda dengan idiom.
3. Susunan katanya berpola tetap.
7. Frasa
● Frasa tidak boleh mengandung predikat karena kelompok kata yang mengandung predikat akan membentuk klausa,
bahkan dapat membentuk kalimat. Berikut contoh frasa:
.
● Ditinjau dari proses pemaknaanya terdapat perbedaan antara frasa dan idiom. Idiom adalah gabungan dua kata atau
lebih yang membentuk makna baru tetapi cakupan maknanya sudah bergeser jauh dari makna leksikal kata asal.
Frasa Klausa
1. Mahasiswa asing
2. Sedang belajar
3. Bahasa Indonesia
4. Pesawat terbang musuh
5. Di balik awan
1. Mahasiswa asing sedang belajar bahasa Indonesia
2. Yang sedang belaja bahasa Indonesia itu mahasiswa asing
3. Pesawat terbang musuh menghilang dibalik awan
8. 3.3.4.1 Frasa Verbal
Frasa verbal atau frasa kerja adalah kelompok kata yang menyatakan tindakan atau
perbuatan. Inti frasa verbal tentulah kata kerja. Kata kerja yang menjadi inti itu didampingi
oleh kata lain yang disebut pewatas (modifier). Letak pewatas pada frasa verbal sebagian besar
di depan dan sebagian kecil di belakang inti frasa.
Contoh:
• Frasa verbal berpewatas depan:*)
Akan datang,hendak membantu, wajib mengetahui, bisa masuk, boleh
pulang, ingin pergi
• Frasa verbal berpewatas belakang
Meneliti ulang, membangun kembali, tidur lagi
Selain pewatas pada contoh diatas yang terdiri atas satu kata ada pula
pewatas yang terdiri dari dua kata seperti contoh berikut ini
• Harus mau datang, masih akan kembali, sudah boleh bekerja.
9. 3.3.4.2 Frasa Nominal
Frasa nominal atau frasa benda adalah kelompok kata yang menyatakan atau
menunjuk suatu benda (konkret maupun abstrak). Inti frasa nominal adalah nomina.
Nomina itulah yang diperluas dengan pewatas depan atau pewatas belakang
sehingga terbentuk kontruksi frasa nominal yaitu nomina + pewatas, atau pewatas +
nomina. Pewatas itu bisa berupa kata,frasa bahkan klausa.
10. 3.3.4.3 Frasa Ajektival
Frasa ajektival atau frasa sifat adalah kelompok kata yang menyatakan sifat atau keadaan. Kata
sifat yang menjadi inti frasa ajektival dapat diberi pewatas depan atau pewatas belakang. Selain itu
ada pula frasa ajektival yang dibentuk dengan penggabungan dua kata sifat yang bersinonim.
Contoh:
Frasa ajektival berpewatas depan berupa kata keterangan:
Cukup bijak, lebih cepat, paling layak, selalu baik
Frasa ajektival berpewatas belakang berupa kata keterangan :
Cepat sekali,indah nian ,kuning gading, merah jambu
Frasa ajektival berpewatas belakang berupa kata benda:
Cepat tanggap, layak terbang,salah urus , siap pakai
11. 3.3.4.4 Frasa Adverbal
Frasa adverbial atau frasa keterangan adalah kelompok kata yang berfungsi menerangkan predikat yang berupa verba
atau ajektiva.Selain itu frasa adverbial dapat menerangkan frasa proporsional, dan dapat juga menerangkan seluruh
kalimat.
Contoh:
1. Rini amat sangat menyayangi anaknya.(Frasa adverbial amat sangat menerangkan verba menyayangi).
2. Kakek hampir selalu membawa kue setiap kali ke sini.(Frasa adverbial hampir selalu menerangkan verba
membawa).
3. Perangainya kurang lebih sama dengan ayahnya.(Frasa adverbial kurang lebih menerangkan ajektiva sama).
4. Peristiwa itu terasa begitu penting untuk diabadikan.(Frasa adverbial begitu penting menerangkan frasa
preposisional diabadikan).
5. Pada prinsipnya kami dapat menerima usul perubahan itu.(Frasa adverbial pada prinsipnya menerangkan seluruh
kalimat).
12. 3.3.4.5 Frasa Preposisional
Frasa preposisional adalah kelompok kata yang terdiri dari preposisi sebagai inti diikuti oleh kata atau kelompok kata
lain, terutama nomina . Fungsi frasa preposisional antara lain menunjuk arah,tempat,dan waktu.
Contoh:
1. Kami berada di Makassar sejak kemarin.
2. Kami makan ikan besar di salah satu restoran.
3. Besok kami berwisata ke Tanah Toraja.
4. Pada hari Senin kami menuju Manado.
5. Dari Manado kami ke Medan, lewat Pontianak.
Jika kita amati contoh frasa preposisional dalam kalimat
disamping ternyata struktur frasa preposisional itu ada
dua: (A) preposisi+nomina, adalah di Makassar, sejak
kemarin, menuju Manado, dari Manado,ke Medan, dan
lewat pontianak. Contoh frasa yang memakai struktur B
adalah di salah satu restoran, ke Tanah Toraja, dan
pada hari senin.
13. 3.3.5 Klausa
Klausa merupakan bahan baku membuat kalimat (seperti halnya frasa dan kata).Klausa adalah kelompok kata yang
mengandung subjek (S) predikat (P),berarti meski kalimat tunggal, pasti mempunyai klausa karena kalimat tunggal
adalah kalimat yang terdiri dari satu S dan satu P.
Yang berkaos biru keponakan saya.
Jika kurang teliti, kita bisa terjebak untuk mengatakan yang berkaos biru adalah S ,dan Keponakan saya adalah P.
Namun , jika dianalisis lebih dalam dari sudut pandang klausa yang menuntut keberadaan S dan P, akan tampak sebagai
P adalah berkaos biru. Kelompok kata berkaos biru memenuhi syarat sebagai P karena mengandung arti’ tindakan
seseorang yang mengenakan kaos berwarna biru, ‘ sedangkan keponakan saya adalah keterangan (ket). Lalu S yang
mana? Jadi Kontruksi kalimat tunggal itu adalah
Yang(S) berkaos biru(P) keponakan saya(Ket)
14. 3.3.6 Makna dan Perubahannya
Makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dengan objek atau
(hal) yang diacunym Ada dua macam makna yang terpenting, yaitu ( l) makna leksikal, (2) makna gramatlkal.
● l) Makna leksikal atau makna denotasi adalah makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata yang
lain dalam sebuah struktur. Istilah leksikal berasal dari leksikon yang berarti kamus. Jadi makna leksikal ialah
makna yang tertera dalam kamus.
● 2 Makna gramatikal atau makna konotasi ialah makna yang timbul akibat proses gramatikal. Makna
gramatikal disebut juga makna structural karena makna yang timbul akan bergantung pada struktur tertentu
sesuai dengan konteks dan situasi dimana kata itu berada.Makna gramatikal adalah makna yang sudah
bergeser dari makna leksikal suatu kata.
15. a.Sinonim
Sinonim ialah ungkapan yang maknanya hamper sama dengan ungkapan lain. Sinonim dapat juga
diumpamakan sebagai nama lain dari suatu benda atau pengertian lain dari suatu ungkapan.
b.Antonim
c.Homomim
Antonim ialah ungkapan yang maknanya kebalikan dari ungkapan yang lain.
Homomim terjadi jika dua kata mempunyai bentuk dan ucapan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Selain homonim terdapat pula homofon dan homograf.
d.Hiponim
Hiponim terjadi jika makna sebuah ungkapan merupakan bagian dari makna ungkapan yang lain.