Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian hipertensi
2) Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitis dengan subjek penelitian penderita hipertensi
3) Variabel independen adalah perilaku merokok sedangkan variabel dependennya adalah kejadian hipertensi
Dokumen tersebut membahas konsep medis dan keperawatan terkait fraktur tibia. Secara ringkas, dibahas definisi dan anatomi fraktur tibia, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya yang meliputi tindakan umum, penatalaksanaan keperawatan, serta pencegahannya.
Analisis situasi kesehatan masyarakat mencakup penilaian masalah kesehatan, faktor penyebab, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan lingkungan hidup untuk merencanakan program kesehatan yang tepat sasaran. Langkah-langkahnya meliputi analisis derajat kesehatan, demografi, pelayanan, perilaku, dan lingkungan untuk mengidentifikasi masalah utama dan prioritas.
Bab ini membahas konsep teori keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Perspektif transkultural dalam keperawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan budaya pasien dengan mempertimbangkan 6 fenomena kultural. Asuhan keperawatan transkultural didasarkan pada konsep-konsep budaya dan prinsip-prinsip seperti pelestarian budaya, akomodasi budaya, dan penataan ulang budaya. Pengkajian bud
Makalah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di RSUD dr. Soewandhi Surabaya. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri bayi normal, perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir, pemberian nutrisi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan kebidanan.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)pjj_kemenkes
1) Pasien dengan gangguan penglihatan katarak membutuhkan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas penglihatan dan mencegah komplikasi seperti infeksi dan cedera.
Dokumen tersebut membahas tentang ansietas sebagai masalah psikososial. Secara garis besar dibahas tentang definisi, etiologi, tingkat, dan respon ansietas, serta intervensi keperawatan untuk menangani pasien dengan masalah ansietas. Data yang perlu dikumpulkan meliputi data psikososial seperti konsep diri, hubungan sosial, dan masalah keperawatan seperti ansietas, harga diri rendah, perubahan peran, ketidak
Dokumen tersebut merangkum diagnosa keperawatan yang dirumuskan oleh PPNI untuk Indonesia. Diagnosa-diagnosa tersebut dikelompokkan ke dalam lima kategori (fisiologis, psikologis, perilaku, relasional, dan lingkungan) yang mencakup berbagai masalah kesehatan yang sering dihadapi pasien.
Dokumen tersebut membahas konsep medis dan keperawatan terkait fraktur tibia. Secara ringkas, dibahas definisi dan anatomi fraktur tibia, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaannya yang meliputi tindakan umum, penatalaksanaan keperawatan, serta pencegahannya.
Analisis situasi kesehatan masyarakat mencakup penilaian masalah kesehatan, faktor penyebab, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan lingkungan hidup untuk merencanakan program kesehatan yang tepat sasaran. Langkah-langkahnya meliputi analisis derajat kesehatan, demografi, pelayanan, perilaku, dan lingkungan untuk mengidentifikasi masalah utama dan prioritas.
Bab ini membahas konsep teori keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Perspektif transkultural dalam keperawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan budaya pasien dengan mempertimbangkan 6 fenomena kultural. Asuhan keperawatan transkultural didasarkan pada konsep-konsep budaya dan prinsip-prinsip seperti pelestarian budaya, akomodasi budaya, dan penataan ulang budaya. Pengkajian bud
Makalah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal di RSUD dr. Soewandhi Surabaya. Terdapat penjelasan tentang ciri-ciri bayi normal, perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir, pemberian nutrisi, penatalaksanaan, dan konsep asuhan kebidanan.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)pjj_kemenkes
1) Pasien dengan gangguan penglihatan katarak membutuhkan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas penglihatan dan mencegah komplikasi seperti infeksi dan cedera.
Dokumen tersebut membahas tentang ansietas sebagai masalah psikososial. Secara garis besar dibahas tentang definisi, etiologi, tingkat, dan respon ansietas, serta intervensi keperawatan untuk menangani pasien dengan masalah ansietas. Data yang perlu dikumpulkan meliputi data psikososial seperti konsep diri, hubungan sosial, dan masalah keperawatan seperti ansietas, harga diri rendah, perubahan peran, ketidak
Dokumen tersebut merangkum diagnosa keperawatan yang dirumuskan oleh PPNI untuk Indonesia. Diagnosa-diagnosa tersebut dikelompokkan ke dalam lima kategori (fisiologis, psikologis, perilaku, relasional, dan lingkungan) yang mencakup berbagai masalah kesehatan yang sering dihadapi pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene yang mencakup definisi, tujuan, faktor yang mempengaruhinya, manifestasi klinis, anatomi dan fisiologi, fokus pengkajian, pemeriksaan umum dan fisik, diagnosa keperawatan, serta intervensi keperawatan untuk meningkatkan personal hygiene pasien.
Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejala klinisnya antara lain demam, sakit kepala, dan tanda-tanda iritasi meningeal seperti kaku leher. Komplikasinya dapat berupa gangguan neurologis seperti kejang dan gangguan kesadaran. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan cairan serebrospinal dan kultur bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan janin dan air ketuban, termasuk definisi dan faktor risiko ketuban pecah dini, korioamnionitis, polihidramnion, oligohidramnion, dan IUGR. Tata laksananya meliputi pengobatan, pemantauan, serta risiko komplikasi untuk ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Desa Tunggulsari oleh mahasiswa keperawatan. Tujuannya adalah menerapkan proses keperawatan komunitas untuk mengidentifikasi karakteristik dan masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan penanganannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan membantu puskesmas mengetah
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi yang akan dilaksanakan di Rumah Tn. D. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi serta makanan yang dilarang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene yang mencakup definisi, tujuan, faktor yang mempengaruhinya, manifestasi klinis, anatomi dan fisiologi, fokus pengkajian, pemeriksaan umum dan fisik, diagnosa keperawatan, serta intervensi keperawatan untuk meningkatkan personal hygiene pasien.
Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejala klinisnya antara lain demam, sakit kepala, dan tanda-tanda iritasi meningeal seperti kaku leher. Komplikasinya dapat berupa gangguan neurologis seperti kejang dan gangguan kesadaran. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan cairan serebrospinal dan kultur bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan janin dan air ketuban, termasuk definisi dan faktor risiko ketuban pecah dini, korioamnionitis, polihidramnion, oligohidramnion, dan IUGR. Tata laksananya meliputi pengobatan, pemantauan, serta risiko komplikasi untuk ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Desa Tunggulsari oleh mahasiswa keperawatan. Tujuannya adalah menerapkan proses keperawatan komunitas untuk mengidentifikasi karakteristik dan masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan penanganannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan membantu puskesmas mengetah
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas X dengan melakukan penilaian kinerja pelayanan klinis, memantau pencapaian sasaran keselamatan pasien, serta menerapkan manajemen risiko pada pelayanan laboratorium dan obat. Prioritas program ini adalah pelayanan darurat, ANC dan persalinan, serta pelayanan obat. Program ini akan dievaluasi setiap bulan untuk menilai capaian targetnya.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi insulin yang menyebabkan peningkatan glukagon yang menurunkan penggunaan glukosa oleh sel, meningkatkan glukoneogenesis dan glikemia serta menyebabkan berbagai komplikasi metabolik dan vaskuler seperti ketonemia, asidosis, trombosis, aterosklerosis, komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati dan nefropati serta komplikasi makrovaskuler seperti infark miokard dan stroke.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi yang akan dilaksanakan di Rumah Tn. D. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, gejala, dan cara penanganan hipertensi serta makanan yang dilarang.
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiWarnet Raha
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, meliputi pengertian hipertensi, patofisiologi, etiologi, tanda-tanda dan gejala, klasifikasi, komplikasi, penatalaksanaan medik, serta asuhan keperawatan yang meliputi penurunan curah jantung, intoleransi aktivitas, nyeri kepala, perubahan nutrisi, dan koping individu yang tidak efektif.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang hipertensi yang diadakan untuk ibu S. Penyuluhan ini membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, dan pengobatan hipertensi serta cara pencegahannya melalui pola makan sehat dan olahraga. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar ibu S dapat memahami hipertensi dan menerapkan pencegahan hipertensi secara tepat dalam ke
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipertensi, meliputi pengertian, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan hipertensi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama merokok dan faktor-faktor penyebab hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu.
2. Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah tersebut sebanyak 576 orang, dengan sampel sebanyak 85 orang.
3. Penelitian akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data tent
data hipertensi di sukabumi 2018 (docx)erick nirwana
Makalah ini membahas tentang kejadian hipertensi di Sukabumi. Data menunjukkan jumlah lansia dan persentase lansia dengan hipertensi di kota tersebut pada tahun 2018. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering diderita lansia di Sukabumi.
Makalah ini membahas tentang kejadian hipertensi di Sukabumi. Data menunjukkan jumlah lansia dan persentase lansia dengan hipertensi di kota tersebut pada tahun 2018. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering diderita lansia di Sukabumi.
Makalah ini membahas tentang kejadian hipertensi di Sukabumi. Data menunjukkan jumlah lansia dan persentase lansia dengan hipertensi di kota tersebut pada tahun 2018. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering diderita lansia di Sukabumi.
Makalah ini membahas tentang kejadian hipertensi di Sukabumi. Data menunjukkan jumlah lansia dan persentase lansia dengan hipertensi di kota tersebut pada tahun 2018. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering diderita lansia di Sukabumi.
Makalah ini membahas tentang kejadian hipertensi di Sukabumi. Data menunjukkan jumlah lansia dan persentase lansia dengan hipertensi di kota tersebut pada tahun 2018. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering diderita lansia di Sukabumi.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (brunner &
sudart, vol 2 ).
Sedangkan menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan
sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang menyatakan mengidap hipertensi bila
tekanan darahnya >140/90 mmHg.
Menurut WHO tahun 2005, mengemukakan bahwa perempuan penderita hipertensi lebih
tinggi, yaitu 37% sedangkan pria 28%. Menurutnya, tingkat prevalensi hipertensi dinegara-
negara maju pun cukup tinggi, yaitu mencapai 37% sementara dinegara-negara berkembang
29,9%. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan tembakau membunuh lebih dari 5
juta pertahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta sampai tahun 2010. dari jumlah itu
70% korban dari negara berkembang.
Rokok merupakan penyebab kematian dini yang sebenarnya dapat dicegah. Penyebab
kematian utama yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung (1,69 juta kematian)
dan kanker paru (0,85 juta kematian). Nikotin adalah salah satu zat beracun yang bersifat
adiktif (menimbulkan keracunan) yang berperan besar dalam menimbulkan gangguan tubuh
salah satu nya meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Berdasarkan data lancet, jumlah penderita hipertensi diseluruh dunia terus meningkat. Di
India, misalnya mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta pada
tahun 2025. di Cina 98,5 juta orang dan bakal menjadi 151,3 juta orang pada tahun 2025
penduduk usia lebih dari 50 tahun.
Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.
Data Riskesdes 2007 juga disebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan
insiden komplikasi penyakit kardiovaskuler lebih banyak pada perempuan (52%)
dibandingkan laki-laki (48%).
1
2. B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya hubungan antara perilaku kebiasaan merokok dengan tingkat
kejadian penyakit hipertensi.
C. Pertanyaan penelitian
Bagaimanakah hubungan antara perilaku kebiasaan merokok dengan tingkat kejadian
penyakit hipertensi.
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara perilaku kebiasaan merokok dengan tingkat
kejadian hipertensi
E. Manfaat penelitian
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi masyarakat agar meminimalkan
konsumsi merokok untuk menghindari kejadian hipertensi.
2
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang akan berlanjut kesuatu organ target
seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan
hipertropi ventrikol kenon left (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa
stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian yang tinggi
(Bustan, 2007 : 60).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu :
a. Hipertensi esensial ( hipertensi primer), yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya. Golongan hipertensi ini terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi.
b. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
(Anies, 2006 : 26)
2. Klarifikasi penderita hipertensi berdasarkan tekanan darah
Klarifikasi tekanan darah Tekanan sistolik Tekanan diastolik
Normal <120 Dan >80
Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap I 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap II >160 Atau >100
3. Tanda dan Gejala
a. Sakit kepala dan pusing
b. Migren
c. Perdarahan Hidung
d. Sukar tidur
e. Sesak nafas
f. Cepat marah
g. Telinga berdenging
h. Tengkuk terasa berat
i. Berdebar
3
4. j. Sering kencing di malam hari
4. Upaya pencegahan
Menurut Bustan, 2007, ada 7 upaya pencegahan hipertensi yaitu :
a. Mengurangi konsumsi lemak
Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesterol darah tidak tinggi.
b. Mengurangi konsumsi garam
Konsumsi garam sebaiknya dibatasi, maksimal 2 gram garam dapur untuk diet setiap
hari.
c. Menghindari rokok
Resiko yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok ternyata cukup besar, terutama
dalam menimbulkan hipertensi maupun penyakit jantung koroner, mengingat
kebiasaan ini beresiko tinggi untuk menimbulkan arthertosklerosis atau pengerasan
pembuluh darah nadi termasuk pembuluh darah jantung.
d. Menghindari kegemukan
Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga berat badan. Batasan kegemukan adalah jika
berat badan lebih dari 10% dari berat badan normal. Cara menentukan berat badan
normal dan berat badan ideal ada beberapa macam dan praktis dilakukan
menggunakan rumus berikut:
e. Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dan terukur dapat menyerap atau menghilangkan endapan
kolesterol pada pembuluh darah nadi.
f. Makan banyak buah-buahan dan sayuran segar
Buah-buahan dan sayuran segar mengandung serat tinggi yang dapat menurunkan
kolesterol darah.
g. Mengurangi stress emosional
setiap orang berpeluang untuk mengalami stress emosional atau stress psikologis.
Apalagi dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan hidup.
6. Pengobatan
Pengobatan hipertensi yang ideal diharapkan mempunyai sifat-sifat seperti :
4
5. a. Menurunkan tekanan darah secara bertahap dan aman.
b. Mampu menurunkan darah secara multifektoral.
c. Berkhasiat untuk semua tingkat hipertensi.
d. Melindungi organ-organ vital.
e. Mendukung pengobatan penyakit penyerta.
f. Mengurangi frekuensi dan beratnya serangan angina.
g. Memperbaiki fungsi ginjal dan menghambat kerusakan ginjal lebih lanjut.
h. Efek sampingan serendah mungkin seperti batuk sakit kepala, rasa lelah dan muka
merah.
i. Dapat membuat jantung bekerja lebih efisien.
j. Melindungi jantung terhadap resiko infark.
k. Tidak terganggunya gaya dan kualitas hidup penderita misalnya ngantuk dan batuk.
Jenis-jenis obat hipertensi dapat berupa :
1. Anti hipertensi non farmakologik
Tindakan pengobatan suportif sesuai anjuran Join National Comitte On Delenction
Evaluation and treatment of high blood pressure :
a. Turunkan berat badan pada obesitas.
b. Pembatasan konsumsi garam dapur.
c. Kurangi alkohol.
d. Menghentikan rokok.
e. Olahraga teratur.
f. Diet rendah lemak jenuh.
g. Pemberian kalsium dalam bentuk makanan (sayur dan buah).
2. Obat anti hipertensi
a. Diuretik : pelancar kencing yang diharapkan mengurangi volume input
b. Penyekat belt (B-Bloker).
c. Antagonis kalsium.
d. ACE (Anti Converting Enzyme).
e. Obat anti hipertensi sentral (simpatokolitika).
f. Obat penyeka alpha.
g. Vasodilatator (pengendor pembuluh darah).
7. Faktor resiko hipertensi
Factor-faktor yang dapat dimasukan sebagai faktor resiko hipertensi adalah :
5
6. a. Umur, tekanan darah meningkat sesuai umur dimulai sejak umur 40 tahun.
b. Ras atau suku, orang kulit hitam(black), lebih banyak kulit putih (white), sementara itu
ditemukan variasi antar suku di Indonesia terendah dilembah baliem jaya,
Papua(0,6%) dan tertinggi di Sukabumi (suku sunda) jawa barat (28,6%).
c. Urban : Kota>Desa.
d. Geografis : pantai >Pegunungan.
e. Seks : wanita > laki-laki.
f. Obesitas : gemuk dan kurus.
g. Stres.
h. Personality tipe A, Tipe A > Tipe B.
i. Diet : tinggi garam.
j. Diabetes militus.
k. Water composition :
l. Alkohol (minuman keras).
m. Rokok dan kopi.
n. Pil KB : Resiko meninggi dengan lamanya pakai yakni 5 kali dibandingkan pakai 1
tahun.
BAB III
6
7. METODE PENELITIAN
A. Jenis atau desain penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik yang bertujuan untuk melihat
dinamika korelasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan
studi dokumentasi yang dilakukan secara bersamaan. Pemilihan rancangan ini didasarkan
karena mudah serta ekonomis dari segi biaya dan waktu serta hasilnya dapat diukur secara
tepat (Notoatmojo, 2005).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian atau yang diteliti (Notoatmojo, 2005)
Populasi dalam penelitian adalah semua penderita hipertensi di Desa Saung Naga wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Agung.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan mewakili seluruh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Saung Naga wilayah kerja
puskesmas Tanjung Agung. Jumlah penderita hipertensi di Kelurahan Saung Naga
Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten OKU pada bulan januari-maret adalah sebanyak 48
orang yang digunakan sebagai total sampel dalam penelitian ini.
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di desa Saung Naga kecamatan Baturaja Barat wilayah
kerja puskesmas Tanjung Agung.
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2010.
E. Etika penelitian
Sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu meminta izin kepada kepala Puskesmas
Tanjung Agung, serta instansi yang terkait.
F. Pengumpulan data
7
8. 1. Sumber data
a. Data primer
Data dikumpulkan dengan cara wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner
yang langsung kepada responden.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Tanjung Agung
2. Teknik pengumpulan data
Data diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada responden dengan
menggunakan kuisioner.
G. Pengolahan data
Data yang diperoleh dari kuisioner diolah secara komputerisasi untuk memudahkan
pengolahan data maka dilakukan beberapa tahap, meliputi :
1. Editing (pengumpulan data)
Dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah benar-benar terisi,
relevan dan dibaca dengan baik dan apakah kuisioner sudah lengkap atau belum
sehingga ada kekurangan dapat segera dilengkapi.
2. Coding (pengkodean)
Adalah memberikan kode pada setiap jawaban atas kuisioner yang diberikan dengan
tujuan untuk memudahkan entry data.
3. Entry data
Data yang sedang di coding selanjutnya dimasukan kedalam tabel.
4. Cleaning data (pembersihan data)
Adalah pengulangan pembersihan data atau pengecekan data setelah di entry dalam
computer untuk meminimalisasi kesalahan.
H. Analisa data
1. Analisa data univariat
Analisa univariat yaitu analisa data yang digunakan memperoleh gambaran
prilaku kebiasan merokok dengan tingkat kejadian hipertensi.
2. Analisa Bivariat
Analisa data yang dilakukan adalah bivariat yaitu untuk mengetahui hubungan
antara variabel dependen (penyakit hipertensi) dengan menggunakan uji Chi-Squer
pada α: 0,05 dimana jika nilai signifikasinya (p) p < α maka Ho ditolak artinya ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
8
9. BAB III
PEMBAHASAN
A. Kerangka Konsep
Variabel independen Variabel
dependen
B. Definisi Operasional
No Variabel
Independen
Definisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat
Ukur
Hasil
Ukur
Skala
1 Prilaku
kebiasaan
merokok
Merupakan
salah satu
kebiasaan
yang lazim
dilakukan
dalam
kehidupan
sehari-hari
Angket Kuisioner 1.Bila
responden
merokok
maka diberi
skor 2
2. Bila
respponden
tidak
merokok
maka diberi
skor 1
Ordinal
No Variabel
Dependen
Definisi
Operasional
Cara
Ukur
Alat
Ukur
Hasil
Ukur
Skala
2 Hipertensi Suatu
peningka-
tan tekanan
darah arteri
Pemerik-
saan
tekanan
darah
Tensimeter 1. Menderita
hipertensi
(Bila tekanan
darah sistolik
>140 mmHg
dan diastolic
Ordinal
9
Perilaku
kebiasaan
merokok
hipertensi
10. >90 mmHg)
maka diberi
skor 2
2. Tidak
menderita
hipertensi
(Bila tekanan
darah sistolik
<140 mmHg
dan diastolik
<90 mmHg)
maka diberi
skor 2
10