Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan pendahuluan keperawatan dasar tentang kebutuhan cairan dan elektrolit yang mencakup definisi, etiologi, tanda dan gejala, fisiologi, klasifikasi, pathway, faktor yang mempengaruhinya, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan klinis, pengkajian, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk mengelola ketidakseimbangan elektrolit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep gangguan kebutuhan dasar berupa nyeri, termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
2. Ada dua jenis nyeri utama yaitu nyeri akut dan nyeri kronik, yang berbeda dalam durasi, penyebab, dan karakteristiknya
3. Banyak faktor yang dapat mempeng
Dibawah ini adalah contoh Soal ukom perawat dan kunci jawaban.
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena mengalami kejang saat di rumah sampai lidahnya berdarah karena tergigit.
Apakah tindakan keperawatan yang menjadi prioritas pada kasus yang dialami oleh Tn. B?
Dapatkan soal soal uji kompetensi perawat terlengkap di www.kumpulanukom.blogspot.com dan Kumpulanukom.blogspot.com serta ukomperawat.blogspot.com
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Teks tersebut membahas tentang manajemen keperawatan dan motivasi dalam manajemen keperawatan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen keperawatan merupakan proses pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk memberikan asuhan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Teks tersebut juga menjelaskan pentingnya motivasi bagi perawat untuk mencapai tujuan organisasi rumah sakit.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen ini membahas tentang prosedur timbang terima antara perawat yang sedang bertugas dan yang akan menggantikan shift berikutnya. Timbang terima dilakukan untuk menyampaikan kondisi pasien, masalah keperawatan, dan rencana tindak lanjut kepada perawat baru. Prosedur ini mencakup persiapan, pelaksanaan diskusi, pencatatan, dan penutupan sesi timbang terima.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan infeksi. Dibahas mengenai definisi infeksi, rantai infeksi yang terdiri dari agens infeksius, reservoar, portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan pejamu yang rentan. Juga dibahas mengenai proses infeksi, jenis-jenis infeksi, pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan infeksi nosokomial.
Teks tersebut membahas tentang manajemen keperawatan dan motivasi dalam manajemen keperawatan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa manajemen keperawatan merupakan proses pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk memberikan asuhan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Teks tersebut juga menjelaskan pentingnya motivasi bagi perawat untuk mencapai tujuan organisasi rumah sakit.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen ini membahas tentang prosedur timbang terima antara perawat yang sedang bertugas dan yang akan menggantikan shift berikutnya. Timbang terima dilakukan untuk menyampaikan kondisi pasien, masalah keperawatan, dan rencana tindak lanjut kepada perawat baru. Prosedur ini mencakup persiapan, pelaksanaan diskusi, pencatatan, dan penutupan sesi timbang terima.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. PRE PLANNING ROLE PLAY “MANAJEMEN KONFLIK”
A. Topik
Manajemen Konflik
B. Sub Topik
Proses pelaksanaan prosedur manajemen konflik di ruang Nakula RSUD Kota Semarang
C. Tujuan Umum
Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik
D. Tujuan Khusus
a. Mendemonstrasikan proses manajemen konflik
b. Menerapkan proses manajemen konflik
c. Mengevaluasi proses manajemen konflik
E. Sasaran
Kepala Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana
F. Waktu
Setelah sift pagi (14.30)
G. Materi
1. Defenisi
a. Manajemen konflik
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan –tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukaan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya. Konflik adalah
perselisihan internal yang dihasilkan dari perbedaan ide, nilai-nilai, dan perasaan antara
dua orang atau lebih (Marquis & Huston, 1996 dalam Hendel dkk, 2005).
Maka dapat disimpulkan bahwa manajeman konflik merupakan langkah-langkah
yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke
arah penyelesaian yang konstruktif atau destruktif.
2. 2. Penyebab konflik
Konflik disebabkan karena: (1) perbedaan interpersonal pada setiap dimensi-umur, jenis
kelamin, ras, pandangan, perasaan, pendidikan, pengalaman, tingkah laku, pendapat,
budaya, kebangsaan, keyakinan, dll, (2) perbedaan kepentingan dalam hubungan antar
manusia karena perbedaan budaya, posisi, peran, status, dan tingkat hirarki (Shetach,
2012).
Menurut Robbins (2008), konflik muncul karena ada kondisi yang melatarbelakanginya
(antecedent conditions). Kondisi tersebut, yang disebut juga sebagai sumber terjadinya
konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu : komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
3. Sumber Konflik
a. Salah pegertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi
b. Perbedaan tujuan kerja karena perbedaan nilai hidup yang dipegang
c. Persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja dan jabatan
d. Masalah wewenang dan tanggung jawab
e. Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama
f. Kurangnya kerjasama
g. Tidak menaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada
h. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan
i. Pelecehan pribadi dan kedudukan
j. Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja sehingga orang menjadi merasa tidak jelas
tentang apa yang diharapkan darinya
4. Kategori Konflik
a. Konflik intrapersonal, konflik yang terjadi pada individu sendiri
b. Konflik interpersonal, terjadi antara 2 orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan
keyakinan berbeda
c. Konflik inter kelompok
d. Konflik antar kelompok
3. H. Pengorganisasian (setting pelaku) dan setting tempat
Kepala Ruangan : Chandra Rini A.MK
Kepala Tim : Yakobet AMd.Kep
Perawat A : Ahmad Munawar Sazali AMd.Kep
Perawat B : Wahyu Wiedy Aditantri AMd.Kep
Setting tempat :
Keterangan
: Kepala ruang
: Ketua tim
: Perawat Pelaksana A dan B
I. Tempat
Di ruang kepala ruang Nakula RSUD Kota Semarang
J. Metode
Role Play
K. Media
-
4. L. Penyampaian (prolog naskah) dan pelaksanaan kegiatan
Disebuah ruang Nakula RSUD Kota Semarang terjadi sebuah komplain dari pasien dan
keluarga karena perawat Zaly terlambat memberikan obat yang seharusnya diberikan jam
07.00 WIB diberikan jam 08.00 WIB. Keluarga dan pasien mendatangi nurse station.
Pasien : pak, saya kok belum dikasih obat yang pagi ya ? biasanya jam 07.00 WIB saya
minum obat tapi sudah satu jam belum juga diberikan.
Perawat Zaly (A) : Maaf bu, tadi ada kerepotan dipelayanan saya lupa memberikan obat
pagi.
Pasien : Gimana sih, kan seharusnya pasien lain tetap diperhatikan ! (ekspresi marah)
Perawat Zaly (A) : Ya bu, saya minta maaf. Saya ambilkan obatnya dulu
Tiba-tiba Perawat Tantri datang ke nurse station dan mendengar komplain dari pasien dan
keluarga pasien ke perawat Zaly. Tanpa konfirmasi dengan perawat Zaly, perawat Tantri
langsung melaporkan kejadian pada ketua Tim.
Perawat Tantri (B) : Maaf bu, di nurse station ada komplain dari pasien kamar 1 dan
keluarganya karena perawat Zaly tidak memberikan obat pagi.
Ketua Tim : Oh ya, terimakasih informasinya saya akan menemui perawat Zaly
Ketua Tim datang menemui perawat Zaly dan menegurnya karena komplain pasien
Ketua Tim : Perawat Zaly mengapa obat pagi kamar 1 tidak diberikan, sehingga keluarga
pasien complain dan anda tidak lapor ke saya. Tetapi saya justru mendapat laporan dari
perawat Tantri .
Perawat Zaly (A): Ya bu, saya minta maaf atas kelalaian saya.
Setelah kejadian itu perawat Zaly konfirmasi ke perawat Tantri atas tindakannya melaporkan
ke katim tanpa sepengetahuannya
Perawat Zaly (A) : Tan, kenapa kamu tadi lapor ke katim tanpa konfirmasi ke saya dulu !
Perawat Tantri (B) : Lapor masalah apa ya ?
Perawat Zaly (A) : Itu lho masalah kamar 1 komplain tentang obat pagi.
Perawat Tantri (B) : Oh yang itu, kan memang kamu tidak memeberikan obat pagi.
Sehingga keluarga complain, makanya saya lapor ke katim
Perawat Zaly (A) : Harusnya kamu konfirmasi saya dulu, apa sebabnya saya tidak
memberikan obat pagi. Tidak langsung lapor ke katim. Saya jadi ditegur katim.
5. Perawat Tantri meninggalkan perawat Zaly tanpa minta maaf. Setelah kejadian itu selama satu
sift perawat Zaly mendiamkan perawat Tantri. Katim melihat suasana kerja yang tidak
nyaman karena perawat Zaly dan perawat Tantri tidak saling bicara selama dinas. Akhirnya
ketua tim melaporkan ke karu atas kejadin ini.
Katim : Selamat siang bu, maaf mau melapor ada komplain dari kamar 1 karena perawat Zaly
tidak memberikan obat pagi. Dan saya mendapatkan laporan dari perawat Tantri, perawat
Zaly sudah saya tegur. Tetapi sekarang mereka tidak saling bicara selama dinas. Sehingga
suasana kerja menjadi tidak nyaman
Karu : Baiklah, setalah sift pagi kita berkumpul bersama diruangan ini untuk menyelesaikan
masalah itu.
Katim : Baik bu, nanti saya sampaikan ke perawat Zaly dan perawat Tantri
Selanjutnya katim meninggalkan ruangan karu dan menyampaikan pesan pada perawat Zaly
dan Tantri untuk berkumpul diruang karu sehabis dinas pagi.
Setelah sift pagi selesai katim, perawat Zaly dan Tantri menuju keruang karu.
Katim : Selamat siang bu, dinas pagi kami sudah selesai. Perawat Zaly dan perawat Tantri
sudah saya ajak kesini
Karu : Ya silahkan duduk
Karu : selamat siang, bagaiamana dinas pagi hari ini ?
Katim : Seperti yang sudah saya laporkan tadi bu, saya pulang dinas pagi ini pun mereka
tidak bertegur sapa.
Karu mengklarifikasi laporan yang disampaikan oleh katim
Karu : Perawat Zaly bagaimana ceritanya obat pagi kamar 1 tidak diberikan sehingga
kompalin?
Perawat Zaly (A) : Maaf bu, tadi saya masih mengurus program operasi cito kamar 2. Jadi
saya lupa untuk memberikan obat pagi kamar 1. Lalu perawat Tantri langsung lapor ke katim
tanpa konfirmasi ke saya, sehingga saya ditegur oleh katim. Kan saya jengkel bu?
Karu : perawat Tantri kenapa kamu lapor ke katim tanpa konfirmasi dulu.
Perawat Tantri (B) : karena saya melihat ada complain di nurse station maka lamgsung lapor
ke katim.
6. Karu : Oh begitu ceritanya, sudah benar lapor kekatim. Tapi seharusnya perawat Zaly yang
melaporkan ke katim sehingga dapat menceritakan kronologisnya secara benar. Dan katim
harus mengklarifikasi juga tentang kronologis kejadian itu. Sehingga semuanya menjadi jelas
sebab dan akibatnya. Dan untuk masalah ini tidak perlu diperpanjang lagi dengan
bermusuhan, karena sebenarnya maksud perawat Tantri melaporkan ke katim itu baik tapi
kurang tepat karena belum konfirmasi dengan yang bersangkutan.
Perawat Tantri (B) : iya bu, terimakasih. Saya minta maaf atas kejadian ini. Saya berjanji
tidaka akan mengulanginya lagi
Perawat Zaly (A) : saya juga minta maaf atas kejadian ini. Dan tidak akan mengulanginya
lagi.
Karu : Nah, masalah sudah selesai silahkan berdamai dan tidak ada permusuhan lagi.
Perawat Zaly dan Perawat Tantri : iya bu, terimakasih
Perawat Zaly dan perawat Tantri saling berjabat tangan.
Perawat Tantri (B) : saya minta maaf atas kejadian tadi ya ?
Perawat Zaly (A) : ya sama-sama
Karu : Baiklah masalah sudah selesai, saya akhiri pertemuan hari ini. Silahkan pulang
kerumah masing-masing.
Perawat Zaly, perawat Tantri, katim meninggalkan ruangan karu.
Katim : terimakasih bu, kami pamit dulu.
Karu : ya silahkan
Akhirnya masalah perawat Zaly dan perawat Tantri sudah selesai dengan baik. Mereka berdua
menjadi rukun dan solid dalam bekerja.
7. DAFTAR PUSTAKA
Dr. H.B. Siswanto, M.Si. 2011. Pengantar Manajemen. Penerbit Bumi Aksara – Jakarta
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta
Marquis & Hutson. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Winardi. 1994. Manajemen Konflik (Konflik Perubahan Dan Pengembangan). Bandung.
Penerbit: CV. Mandarmaju