Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama merokok dan faktor-faktor penyebab hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu.
2. Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah tersebut sebanyak 576 orang, dengan sampel sebanyak 85 orang.
3. Penelitian akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data tent
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...harnaniknawangsari
Â
Skipsi dengan tema pasien penderita Hipertensi terhadap minum obat. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri) ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring) darah dipompa menuju dan melalui arteri.tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah, ini disebut tekanan sistolik. Kepatuhan mengkonsumsi obat penderita hipertensi di Indonesia yang telah mengalami penderita hipertensi selama 1-5 tahun cenderung lebih mematuhi proses mengkonsumsi obat, sedangkan pasien yang telah mengalami hipertensi 6-10 tahun cenderung memiliki kepatuhan mengkonsumsi obat yang lebih buruk karena faktor lama menerita, pekerjaan, jenuh minum obat, kurang dukungan dari keluarga. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan minum obat antara lain pengalaman pengguna obat terhadap efek samping dan kenyamanan obat, terhadap kemanjuran obat atau tingkat kesembuhan yang telah dicapai, komunikasi antara pasien dengan dokter atau apoteker, memberikan sikap yang positif atau negatif bagi pengguna obat, faktor ekonomi, kepercayaan atau persepsi pasien terhadap penyakit dan pengobatannya, faktor kebosanan dalam menggunakan obat terus- menerus akibat lamanya pasien menderita penyakit hipertensi.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PENDERI...harnaniknawangsari
Â
Skipsi dengan tema pasien penderita Hipertensi terhadap minum obat. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri) ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring) darah dipompa menuju dan melalui arteri.tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah, ini disebut tekanan sistolik. Kepatuhan mengkonsumsi obat penderita hipertensi di Indonesia yang telah mengalami penderita hipertensi selama 1-5 tahun cenderung lebih mematuhi proses mengkonsumsi obat, sedangkan pasien yang telah mengalami hipertensi 6-10 tahun cenderung memiliki kepatuhan mengkonsumsi obat yang lebih buruk karena faktor lama menerita, pekerjaan, jenuh minum obat, kurang dukungan dari keluarga. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpatuhan minum obat antara lain pengalaman pengguna obat terhadap efek samping dan kenyamanan obat, terhadap kemanjuran obat atau tingkat kesembuhan yang telah dicapai, komunikasi antara pasien dengan dokter atau apoteker, memberikan sikap yang positif atau negatif bagi pengguna obat, faktor ekonomi, kepercayaan atau persepsi pasien terhadap penyakit dan pengobatannya, faktor kebosanan dalam menggunakan obat terus- menerus akibat lamanya pasien menderita penyakit hipertensi.
juknisDinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan cakupan program setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cq Sub Subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai format dalam Lampiran. Untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam pendampingan
>> Materi:
Strategi komunikasi pendampingan menggunakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) >> tenaga Promkes
Cara pengukuran antropometri dan aplikasi Buaian >> tenaga Gizi
Cara menentukan ibu hamil anemia >> Bidan
Pelaksanaan skrining TBC terhadap ibu hamil (e-Tibi) >> PJ program TBC
Pelaksanaan skrining Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil (Hipertensi = e-Desi) 🡪PJ Program Hipertensi
>> Sasaran: 100 orang kader pendamping
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Â
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Â
PP Ujian Proposal REKI.pptx
1. HUBUNGAN LAMA MEROKOK DAN FAKTOR-
FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SUNGAI IYU
PROPOSAL
OLEH
RECKY AHMAD DARMAWI LUBIS
NIM : 1521010024
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GETSEMPENA LHOKSUKON
2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ï‚— Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena
orang tidak mengetahui dirinya terkena hipertensi
sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi
merupakan penyebab terbesar dari kejadian stroke baik
tekanan darah sistolik maupun diastoliknya (Rudianto,
2013).
ï‚— Menurut WHO dan the internasional society of
hypertension (ISH) tahun 2012, saat ini terdapat 600 juta
penderita hipertensi di seluruh dunia, dan tiga juta di
antaranya meninggal setiap tahunnya, 7 dari setiap 10
penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara
akurat (Kemenkes, 2012).
ï‚— Hipertensi juga telah mengakibatkan kematian sekitar 8
juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi
3. Cont’
ï‚— Dari berbagai survei didapatkan dalam 10 tahun
terakhir prevelensi hipertensi meningkat secara
bermakna. Hipertensi merupakan penyumbang
kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) yang
meningkat dari 41,7% menjadi 60% survei terakhir di
Indonesia menunjukkan PTM mendominasi 10 urutan
teratas penyabab kematian pada semua kelompok
umur, dengan stroke yang merupakan komplikasi
hipertensi sebagai penyabab kematian nomor satu
(Kemenkes, 2013).
ï‚— Menurut data profil kesehatan Provinsi Aceh tahun
2012, hipertensi merupakan penyakit terbesar kedua
untuk rawat jalan yaitu sebanyak 20.467 pasien dan
terbanyak keempat yaitu sebanyak 1.963 pasien untuk
rawat inap di Rumah Sakit Umum Provinsi Aceh
4. Cont’
ï‚— Tingginya angka kejadian hipertensi di dunia dipengaruhi
oleh dua jenis faktor, yaitu yang tidak bisa diubah seperti
umur, jenis kelamin, ras. Faktor yang bisa diubah
diantaranya obesitas, konsumsi alkohol, kurang olahraga,
konsumsi garam yang berlebihan, dan kebiasaan merokok
(Sheps, 2005).
ï‚— Menurut WHO (2007) di seluruh dunia diperkiraan terdapat
1,26 milyar perokok, lebih dari 200 juta di antaranya adalah
wanita. Data WHO menyebutkan, di Negara berkembang
jumlah perokoknya 800 juta orang, hampir tiga kali lipat
dibandingkan negara maju. Konsumsi rokok perkapitanya
mencapai 1370 batang per tahun, dengan kenaikan 12%
pertahun.
ï‚— Menurut data WHO tahun 2011, pada tahun 2007 Indonesia
menempati posisi ke-5 dengan jumlah perokok terbanyak di
dunia. Hasil data Global Adult Tobacco Survey (GATS)
tahun 2011 menunjukkan Indonesia menduduki posisi
pertama dengan prevalensi perokok aktif bila dibandingkan
dengan negara-negara lain yang melaksanakan GATS
5. Cont’
ï‚— Dari data Rikesdas tahun 2013 didapatkan perilaku merokok
penduduk 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari
2007 ke 2013, cenderung meningkat dari 34,2 persen tahun 2007
menjadi 36,3 persen tahun 2013.
ï‚— Hasil penelitian Setyanda, Sulastri, dan Lestari (2015) menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan
hipertensi (p=0,003) yaitu dipengaruhi oleh lama merokok
(p=0,017) dan jenis rokok (p=0,017). Hasil penelitian Rehanun,
Tarmali, dan Widyawati (2014) juga menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan
kejadian hipertensi (p=0,035).
ï‚— Hasil Penelitian Narayana dan Sudhana (2013) menunjukkan
bahwa berdasarkan kebiasaan merokok 32,9% responden
memiliki kebiasaan merokok, dimana sebagian besar mulai
merokok pada umur 20–29 tahun (52,2%), sebagian besar
menghisap rokok dengan filter (60,9%), dan rata-rata menghisap 7
batang rokok per hari. 52,2% responden yang merokok menderita
6. Cont’
ï‚— Merokok menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang
terkandung didalam tembakau yang dapat merusak lapisan
dalam dinding arteri, sehingga arteri lebih rentan terjadi
penumpukan plak (arterosklerosis). Hal ini terutama
disebabkan oleh nikotin yang dapat merangsang saraf
simpatis sehingga memacu kerja jantung lebih keras dan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah, serta peran
karbon monoksida yang dapat menggantikan oksigen dalam
darah dan memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen
tubuh (WHO, 2011).
ï‚— Umur adalah faktor risiko lain yang memengaruhi kejadian
hipertensi. Risiko kejadian hipertensi muncul sejak
seseorang berumur 20 tahun pada laki-laki dan wanita, dan
terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur (Black
& Hawks, 2005). JNC (2003) menyatakan bahwa seseorang
yang biasanya mempunyai tekanan darah normal pun
mempunyai risiko hipertensi sejak berusia 55 tahun
(Lueckenotte & Meiner, 2006).
7. Cont’
ï‚— Jenis Kelamin memengaruhi kejadian hipertensi.
Tingkat kejadian hipertensi lebih tinggi pada pria
daripada wanita pada usia di bawah 55 tahun.
Tingkat kejadian ini akan menjadi sebanding pada
usia 55-74 tahun. Akan tetapi, pada usia di atas 74
tahun, wanita lebih rentan mengalami hipertensi
daripada pria (Black & Hawks, 2005).
ï‚— Etnis adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan
memengaruhi kejadian hipertensi. Penelitian tentang
hubungan antara etnis dengan kejadian hipertensi
telah dilakukan di Amerika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penduduk Amerika yang berkulit
hitam lebih berisiko mengalami peningkatan tekanan
darah dibandingkan penduduk berkulit putih (Davis,
8. Cont’
ï‚— Nutrisi adalah salah faktor yang dapat dimodifikasi dan
memengaruhi kejadian hipertensi. Hal ini berkaitan dengan
konsumsi nutrien tertentu yang dapat menstimulasi naiknya
tekanan darah. Nutrien yang berdampak nyata terhadap
naiknya tekanan darah adalah mineral sodium. Konsumsi
makanan tinggi sodium mempunyai pengaruh yang
bermakna terhadap kejadian hipertensi (Indrawati,
Werdhawati, & Yudi, 2009). Makanan berlemak jenuh juga
berpengaruh terhadap naiknya tekanan darah. Hal ini terjadi
akibat pengaruh lemak jenuh yang menyebabkan
atherosclerosis (Davis, 2004 dalam Rahayu 2012). Kondisi
ini berdampak pada naiknya tekanan darah seseorang.
ï‚— Dari hasil data rekam medik Puskesmas Sungai Iyu pada
bulan Oktober sampai dengan November tahun 2017 jumlah
penderita hipertensi sebanyak 576 orang. Berdasarkan
uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang terkait dengan hubungan lama merokok
dengan derajat hipertensi di wilayah kerja puskesmas.
9. 1.2 Rumusan Masalah
ï‚— Berdasarkan latar belakang diatas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah ada hubungan
lama merokok dan faktor-faktor penyebab
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Iyu?.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
ï‚— Secara umum tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan lama
merokok dan faktor-faktor penyebab
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Iyu.
10. 1.3.2 Tujuan Khusus
ï‚— Untuk mengetahui lamanya merokok penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu.
ï‚— Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab hipertensi
pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Iyu.
ï‚— Untuk mengetahui hubungan lama merokok dan faktor-
faktor penyebab hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Iyu.
11. 1.4.1 Bagi Peneliti
ï‚— Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan pengalaman dengan metodelogi
penelitian serta dapat mengetahui hubungan lama
merokok dan faktor-faktor penyebab hipertensi.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
ï‚— Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sumbangan pemikiran dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan mengetahui hubungan
lama merokok dan faktor-faktor penyebab hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu.
1.4.3 Bagi Pendidikan
ï‚— Data dan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
perbandingan dan bahan untuk penelitian selanjutnya.
1.4 Manfaat Penelitian
12. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Hipertensi
ï‚— Pengertian
ï‚— Kriteria dan Klasifikasi Hipertensi
ï‚— Manisfestasi Klinis
ï‚— Patogenesis
ï‚— Fakktor Penyebab
ï‚— Komplikasi
ï‚— Penatalaksanaan
13. ï‚— Pengertian
ï‚— Lama Merokok
ï‚— Bahan-bahan yang Terkandung dalam
Rokok
ï‚— Macam-macam Rokok
ï‚— Faktor Pemicu Merokok
ï‚— Hubungan Merokok dengan Hipertensi
2.2 Rokok
14. BAB 3
Kerangka Konsep
ï‚— Kerangka Konsep
ï‚— Defenisi Operasional
ï‚— Hipertensi adalah keadaan responden dengan
tekanan darah di atas normal di mana sistolik ≥
140 dan diastolik ≥ 90. Alat ukur: Kuesioner. Skala
: Ordinal. Hasil ukur: a. Hipertensi stadium I jika
sistolik 140-150 dan diastolik 90-99, b. Hipertensi
Stadium II 160-179 dan diastolik 100-109, c.
Hipertensi stadium III jika sistolik >180 dan
diastolic >110
Independent
Lama Merokok
Dependen
Faktor-faktor Penyebab
Hipertensi
15. Cont’
ï‚— Umur adalah Lamanya waktu hidup
subjek penelitian ketika pengambilan
data. Alat ukur: Kuesioner. Skala :
Ordinal. Hasil ukur: a. 17-25 Remaja
Akhir, b. 26-35 (Dewasa Awal), c. 36-45
(Dewasa Tengah), d. 46-55 (Dewasa
Akhir), e. 56-65 (Lansia Awal), e. >65
(Lanjut Usia).
ï‚— Jenis kelamin adalah Perbedaan individu
berdasarkan seks. Alat ukur: Kuesioner.
Skala : Ordinal. Hasil ukur: a. Laki-laki, b.
Perempuan
16. Cont’
ï‚— Nutrisi adalah Kebiasaan makan kelompok
dewasa dalammengonsumsi makanan, yang
meliputi jenis makanan rata-rata setiaphari,
khususnya makanan asin dan makanan lemak
jenuh. Alat ukur: Kuesioner. Skala : Ordinal. Hasil
ukur: a. Sering, jika mengonsumsi makanan asin
dan lemak jenuh 3x seminggu atau lebih, b.
Tidak sering, jika mengonsumsi makanan asin
dan lemak jenuh kurang dari 3x seminggu.
ï‚— Lama merokok adalah waktu pertama kali
merokok sampai dengan waktu penderita
terdiagnosis sebagai penderita hipertensi. Alat
ukur: kuesioner. Skala ukur: Ordinal. Hasil Ukur
:a. Perokok ringan adalah merokok kurang dari
10 tahun, b. Perokok sedang adalah merokok
antara 10-20 tahun, c. Perokok berat adalah
17. BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
ï‚— Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi
korelasi dengan pendekatan cross sectional
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
ï‚— Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua
dari penderita hipertensi yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Iyu. Jumlah populasi
dalam penelitian ini yaitu 576 orang.
3.2.2 Sampel
ï‚— Jumlah sampel yang diperoleh adalah 85 orang.
ï‚— Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling
18. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
ï‚— Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Sungai Iyu.
ï‚— Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
Januari 2018.
3.4. Instrumen Penelitian
ï‚— Instrumen pada penelitian ini menggunakan
kuisioner. Kuisioner adalah alat pengumpul
data yang berisi daftar pertanyaan yang
akan diajukan kepada responden dan sudah
tersusun dengan baik, sehingga responden
tinggal memberikan tanda-tanda yang ada
pada petunjuk pengisian kuisioner.
Kuisioner diuji dengan uji validitas dan
reliabilitas.
19. 3.5 Pengumpulan Data
ï‚— Permohonan izin pelaksanaan penelitian didapatkan dari institusi
pendidikan (STIKes Getsempena Lhoksukon).
ï‚— Permohonan izin dikirim ke tempat penelitian (Puskesmas Sungai Iyu).
ï‚— Peneliti meminta perawat ruangan memperkenalkan calon responden.
ï‚— Peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat
penelitian dan prosedur pengumpulan data.
ï‚— Peneliti meminta calon responden menandatangani lembar persetujuan
sebagai bentuk persetujuan bersedia menjadi responden.
ï‚— Kemudian peneliti membagi kuesioner kepada responden dan melakukan
wawancara.
ï‚— Setelah kuesioner selesai diisi oleh responden, peneliti menjelaskan cara
pengisian kuesioner kepada responden.
ï‚— Waktu yang diperlukan untuk melakukan wawancara dan menjawab
kuesioner adalah sebanyak 10-20 menit.
ï‚— Setelah kuesioner diisi, kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa
oleh peneliti.
ï‚— Setelah seluruh kuesioner terkumpul, peneliti mulai mengolah dan
menganalisa.
20. 3.6 Analisa Data
ï‚— Editing
ï‚— Coding
ï‚— Entry data
ï‚— Cleaning
ï‚— Saving
ï‚— Metode statistik untuk analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
secara univariat untuk menganalisa variable
independen dan variabel dependen dan akan
ditampilkan dalam distribusi frekuensi.
ï‚— Analisis bivariat yang digunakan untuk
mengidentifikasi hubungan lama merokok dan
faktor-faktor penyebab hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Sungai Iyu menggunakan uji chi
square.
21. 3.5 Pertimbangan Etik
ï‚— Jika responden bersedia untuk diteliti
maka responden terlebih dahulu harus
menandatangani lembar persetujuan
(Informed concent).
Penelitian memperhatikan hak pasien
seperti :
ï‚— Nonmaleficence
ï‚— Anonymity
ï‚— Confidentiality