SlideShare a Scribd company logo
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 1
Abstrakβ€”Tujuan untuk mengetahui kegunaan dioda
sebagai penyearah, membuat rangkaian penyearah
setengah gelombang biasa dan menggunakan filter, dan
menentukan faktor riak dari penyearah setengah
gelombang dengan dan tanpa menggunakan filter.
Dilakukan 4 percobaan yaitu tanpa filter,filter C, filter
RC dan filter CRC. Tegangan output percobaan
berturut-turut: multimeter {( πŸπŸ‘, 𝟏𝟎 Β± 𝟎, 𝟎𝟏)V,(πŸ”, πŸ—πŸ” Β±
𝟎, 𝟎𝟏)𝐕, ( 𝟎, πŸŽπŸ— Β± 𝟎, 𝟎𝟏) 𝐕 &(πŸπŸ‘, 𝟏𝟎 Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕}.Osiloskop
{ (πŸ—, πŸ” Β± 𝟎, 𝟐)𝐕, ( 𝟎, πŸ“πŸŽ Β± 𝟎, πŸŽπŸ“) 𝐕 &(𝟎, πŸŽπŸ’ Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕,
(𝟎, 𝟎𝟐 Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕 }. Dengan memasukkan ke pesamaan
𝐫 =
π•π«βˆ’π«π¦π¬
π•ππœβˆ’πšπ―π 
, didapat faktor riak:multimeter {( 𝟏, 𝟐𝟏 ±
𝟎, 𝟎𝟐), (𝟏, 𝟐 Β± 𝟎, πŸ’), ( 𝟏, 𝟐 Β± 𝟐, πŸ‘) &(𝟎, πŸ–πŸ“ Β± 𝟏, 𝟐𝟐)}.
Osiloskop {( 𝟏, 𝟐 Β± 𝟎, πŸ’), (𝟎, πŸ– Β± πŸ”, 𝟏), ( 𝟎, πŸ–πŸ“ Β±
𝟐, πŸ’πŸ’) &(𝟎, πŸ–πŸ“ Β± πŸ’, πŸ“πŸ“)}.
Percobaan memiliki KR yang besar, hal ini disebabkan
ketidaktelitian praktikan dalam melakukan percobaan.
Kata Kunciβ€”dioda,penyearah,filter,faktor riak.
I. PENDAHULUAN
Dalam dunia elektronika, kita tidak terlepas dari
kebutuhan akan tegangan DC atau tegangan searah.
Salah satu cara untuk mengubah tegangan bolak-
balik/AC adalah dengan memanfaatkan dioda.
Dioda adalah suatu komponen elektronika yang
memiliki banyak fungsi, antara lain dapat
menghasilkan cahaya yang terang menggunakan
dioda LED (light emmiting Diode), mengatur
tegangan agar tetap (dioda zener) dam dioda yang
berfungsi menyearahkan tegangan (diode rectifier).
Pada praktikum kali ini kita akan membahas dioda
penyearah yang menyearahkan/sebagai penyearah
setengah gelombang.
Penggunaan dioda rectifier ini memiliki fngsi untuk
menyearahkan tegangan bolak-balik (AC) menjadi
satu arah (DC). Pada dasarnya,telah banyak sumber
tegangan DC, contohnya penggunaan aki dan
baterai, namun sumber ini ternyata kurang efektif
dan effisien karena setelah beberapa lama dipakai
sumber tegangan ini akan habis dan harus diganti
dengan yang baru dan secara ekonomis pemakaian
sumber tegangan ini merugikan. Alternatif yang
dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan
sumber tegangan AC dengan
mengubahnya menjadi tegangan DC menggunakan
dioda rectifier/penyearah,
Berdasarkan penjabaran tersebut didapatkan
rumusan masalah β€œBagaimanakah kegunaan dioda
sebagai penyearah?”, β€œBagaimanakah rangkaian
penyearah setengah gelombang biasa dan
menggunakan filter?”, dan β€œBagaimanakah
menentukan faktor riak dari penyearah setengah
gelombang dengan dan tanpa menggunakan filter?”.
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah,
membuat rangkaian penyearah setengah gelombang
biasa dan menggunakan filter, dan menentukan
faktor riak dari penyearah setengah gelombang
dengan dan tanpa menggunakan filter.
II. KAJIAN TEORI
Dioda berasal dari Di=dua dan Oda=elektroda atau
dua elektroda, dimana elektroda-elektrodanya tersebut
adalah anoda yang berpolaritas positif dan katoda yang
berpolaritas negatif. Dalam rangkaian elektronik dioda
berfungsisebagaipenyearah arus.Dioda terbentuk dari
semi konduktor tipe P dan N yang digabungkan.
Dengan demikian dioda sering disebut JP Junction.
Dioda dilambangkan seperti anak panah yang
arahnya dari sisi P ke N.
[1]
Macam-macam dioda.
Dioda terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain :
1. Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika
tegangan panjar mundur melebihi tegangan dadal dari
pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan
dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut
sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar
PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
(E-6)
Wahyu Aji Pratama, Fitriani Setiasih, , ichwan Rismayandie, Nanik Lestari, Siva soraya, Syara Suciati, Viky
Fatmawati, asisten praktikum Rahmat Nur Maulani
Jurusan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin 70123
e-mail: info@unlam.ac.id
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 2
dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek
bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik
terbalik yang membentangi pertemuan p-n
menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan,
menyebabkan arus besar mengalir melewatinya,
mengingatkan pada terjadinya bandangan yang
menjebol bendungan.
2. Dioda arus tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki
gerbangnya disambungkan langsung ke kaki sumber,
dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran
(analog dengan Zener yang membatasi tegangan).
Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga
harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak
bertambah lebih lanjut.
3. Penyearah arus
Penyearah arus dibuat dari diode, dimana diode
digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Contoh yang paling banyak
ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor,
diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik
menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain
adalah alternator otomotif, dimana diode mengubah
AC menjadi DC dan memberikan performansi yang
lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC. [5]
Penggunaan Dioda Sebagai Penyearah
Penyearahan merupakan proses di mana arus (atau
tegangan) bolak-balik diubah menjadi arus (atau
tegangan) searah. Setiap peralatan listrik yang
memberikan resistansi rendah ke arus menurut satu
arah dan resistansi tinggi pada arah yang berlawanan
dinamakan penyearah. Karena resistansi maju dari
dioda hampa rendah dan resistansi baliknya sangat
tinggi, dioda dapat digunakan sebagaipenyearah. Sifat
penyearahan dari dioda dapat dipelajari dengan
pertolongan karakteristik dinamisnya. Penyearah
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Rangkaian penyearah setengah gelombang
2. Rangkaian penyearah gelombang penuh [2]
Penyearah Setengah Gelombang
Rangkaian yang menggunakan satu dioda dan dikenal
sebagai penyearah setengah gelombang. Rangkaian
setengah gelombang prakths ditunjukkan dalam
Gambar 1. Suatu transformator digunakan pada
masukan dalam Gambar 1; tugasnya adalah
menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (ac)
utama ke kumparan primer. Kalau tegangan utama ac
𝐸𝑝 𝑠𝑖𝑛 πœ”π‘‘ , tegangan masuk penyearah sama dengan
e=𝐸𝑠 𝑠𝑖𝑛 πœ”π‘‘=n 𝐸𝑝 𝑠𝑖𝑛 πœ”π‘‘, dimana n adalah
perbandingan jumlah lilitan transformator sekunder ke
primer. Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa
tegangan keluaran e
hanya berisi setengah siklus positif, karena dioda
menghantar hanya selama interval-interval tersebut. [2]
Penyearahan arus bolak balik
Misalkan sumber tegangan v DD diganti dengan
sumber tegangan bolaK-balik (gambar 4.18), Bentuk
isyarat keluaran dapat diperoleh secara grafik seperti
pada gambar 4,19. Pada saat t2' VDD Vp, arus dioda
id(t) ditentukan oleh titik q2. Untuk mendapatkan Vo
(t2) kita buat grafik id terhadap Vo , dan diperoleh
bentuk isyarat keluaran. Pada waktu isyarat masukan
Vi negatif garis beban memotong lengkung ciri pada
q3 dengan arus dioda i 0, sehingga tegangan keluaran
vo juga. Tampak isyarat keluaran hanya mempunyai
nilai positif saja. V DI) (t)
Gambar 1a
Gambar 1b
Perhatikan bahwa untuk tegangan masukan Vi V
(tegangan potong), tak ada tegangan keluaran, karena
arus maju pada VD 0,7 V (Si) sangat kecil. Di samping
itu tegangan keluaran pada daerah ini cacad karena
lengkung ciri ber-Dioda semikonduktor. [3]
Ukuran kehalusan riak gelombang ditentukan oleh
faktor riak yang dirumuskan :
outputTegangan
inputTegangan
V
V
r
DC
rms
ο€½ο€½
........................................ (1)
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 3
Penyearah setengah gelombang
memperlihatkan riak gelombang yang besar, padahal
idealnya sebuah tegangan DC tidak ada riak sama
sekali. Untuk itu, diperlukan suatu alat penapis agar
riak gelombang dapat diperkecil. Alat penapis yang
dimaksud terdiri dari komponen-komponen filter-C,
filter-RC dan filter-CRC. Ketiga filter ini berfungsi
sebagai penghalus riak gelombang penyearah.
1. Filter-C
Bentuk rangkaian penyearah dengan menggunakan
filter-C adalah seperti gambar berikut ini
Gambar 2a
Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang
dengan filter
Tampak pada gambar di atas, faktor riak dari grafik
setengah gelombang yang diberi filter-C dipasang
paralel dengan hambatan beban. Proses penghalusan
riak untuk penyearah setengah gelombang adalah
dijelaskan melalui gambar gelombang berikut ini :
Gambar 2b. bentuk gelombang penyearah setengah
gelombang dengan menggunkan filter-C
Sementara, faktor riak penyearah setengah gelombang
dengan menggunakan filter-C adalah dinyatakan
dengan perbandingan antara Vr dan VDC yaitu :
DC
r
V
V
r ο€½
Dimana VDC = 1,42
2. Filter-RC
Selanjutnya untuk penyearah setengah gelombang
dengan menggunakan filter-RC adalah diperlihatkan
oleh gambar dibawah ini :
Gambar 2c
Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang
dengan filter-RC
3. Filter-CRC
Gambar 2d. rangkaian penyearah setengah gelombang
dengan filter-CRC [5]
III. M ETODE PERCOBAAN
1. Alat & bahan
Dalam melakukan percobaan ini, diperlukan
beberapa alat dan bahan antara lain komponen dioda 1
buah, resistor & kapasitor masing-masing 2 buah,
transformator step down 1 buah, osiloskop dan
multimeter masing-masing 1 buah, papan rangkaian 1
buah dan kabel penghubung sebanyak 10 buah.
Rumusan hipotesis yang dapat diambil pada
percobaan ini adalah sebagai berikut:
β€œSemakin banyakfilter yang digunakan maka faktor
riak akan semakin kecil.”
Pada percobaan ini, dengan mengidentifikasi
variabel manipulasinya adalah filter; variabel kontrol
yaitu jenis dioda, resistordan kapasitor, serta frekuensi
aliran listrik AC; dan variabel responnya adalah
tegangan output (Vout).
Selama percobaan, dengan memanipulasi filter
sebanyak4 percobaan, yaitu tanpa filter, filter C, filter
RC dan filter CRC. Selama percobaan ditetapkan 1
jenis dioda yang digunakan, kapasitor yang digunakan
sebesar2,2.10-3 F dan 10-4 F, R=820 Ω, RL=220 Ω serta
frekuensi PLN sebesar50 Hz. Adapun pada responnya
yaitu mengukur besarnya nilai tegangan output yang
terbaca pada osiloskop dan multimeter.
Adapun beberapa langkah-langkah dalam percobaan
ini yaitu sebagai berikut.
I. Tanpa Filter (sederhana)
membuat rangkaian seperti gambar 3a. Setelah
yakin, menentukan tegangan input (Vmaks) dengan
menggunakan osiloskop dan gambarkan juga bentuk
gelombangnya . Mengukur pula tegangan riak (Vmaks)
RL Vo
Vi
CTPLN C
Vr
VDC
RL Vo
Vi
CTPLN
C
R
RL Vo
Vi
CTPLN
C
R
C
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 4
untuk tegangan output dan gambarkan bentuk
gelombangnya. Setelah itu, mengukur Vrms (tegangan
input) dan VDC (tegangan output) dengan multimeter.
Kemudian mencatat hasil pengamatan pada lembar
pengamatan
Gambar 3a
II. Filter-C
Membuat rangkaian seperti gambar 3b. Menentukan
nilai masing-masing komponen yang anda gunakan
dan frekuensi PLN. Mengukur pula tegangan riak
(Vmaks) untuk tegangan output dan gambarkan bentuk
gelombangnya. Dari gambar tampilan osiloskop untuk
keluaran menentukan Vr dan Vdc. Mencatat hasil
pengamatan andapada lembar pengamatan
Gambar 3b
III. Filter-RC
Membuat rangkaian seperti gambar 3c. Melakukan
kegiatan ini, sesuai instruksi bagian II
Gambar 3c
IV. Filter-CRC
Membuat rangkaian seperti gambar 3d. Meakukan
kegiatan ini, sesuai instruksi bagian II
gambar 3d
Tabel Pengamatan
No Bentuk gelombang input Bentuk gelombang
output
1. Tanpa Filter
(sederhana)
Vr =
Vdc =
r =
2. Filter-C
Vr =
Vdc =
r =
3. Filter-RC
Vr =
Vdc =
r =
4. Filter-CRC
Vr =
Vdc =
r =
Teknik Analisis
Vpp = Vout
Vp= 0,5x Vpp
Vdc-avg=0,38x Vpp
Vac-rms = 0,5x Vpp
r =
Vrβˆ’rms
Vdcβˆ’avg
βˆ†π‘Ÿ = (
βˆ†Vrβˆ’rms
Vrβˆ’rms
+
βˆ†Vdcβˆ’avg
Vdcβˆ’avg
)
PEMBAHASAN
Tujuan dari percobaaan kali ini adalah untuk
mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah,
membuat rangkaian penyearah setengah gelombang
biasa dan menggunakan filter, dan menentukan faktor
riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan
tanpa menggunakan filter.
Percobaan dilakukan dengan memanipulasi
penggunaa filter yang dimanipulasi sebanyak 4 kali,
yaitu tanpa menggunakan filter, filter C, filter RC, dan
filter RC. Variabel respon yang diamati yaitu tegangan
keluaran yang terbaca pada osiloskop dan multimeter.
Variabel yang dijaga agar nilainya tetap yaitu f=50 Hz,
RL=220 Ω, C1=2,2.10-3 F, C2=10-4 F dan R=820 Ω.
Pada awal sebelum mengukur tegangan output
yang terbaca pada osiloskop dan multimeter, kami
mengukur terlebih dahulu Vin pada rangkaian. Dengan
RL Vo
Vi
CTPLN C
RL Vo
Vi
CTPL
N C
R
R
L
Vo
Vi
C
T
P
L
N
C
R
C
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 5
menggunakan multimeter didapatkan nilai tegangan
masuk sebesar (13,10 Β± 0,01)V. Sedangkan dengan
menggunakan Osiloskop didapatkan nilai tegangan
masuknya sebesar(20,0 Β± 0,2)V. gambar grafik pada
osiloskop ditunjukkan dibawah ini :
Terlihat bahwa arus dan tegangan yang masuk pada
rangkaian masih Bolak-balik/AC.
Pada percobaan pertama, kami merangkai rangkaian
tanpa menggunakan filter. Kemudian kami mengukur
dengan menggunakan multimeter dan osiloskop.
Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar
(6,96 Β± 0,2)V dan tegangan keluar yang terukur pada
osiloskop sebesar (9,6 Β± 0,2)V. Dengan
menggunakan r =
Vrβˆ’rms
Vdcβˆ’avg
didapatkan faktor riak
sebesar (1,21 Β± 0,02)V dengan KR= 1,6483 % yang
diukur menggunakan multimeter dan tegangan riak
sebesar (1,2 Β± 0,4)V KR= 28,87 % yang diukur
menggunakan osiloskop. Nilai tegangan riak pada
osiloskop dan multimeter hampir sama dan jika lebih
teliti akan mendapatkan nilai yang sama. Adapun
grafik yang terbaca pada osiloskop seperti di bawah ini
:
Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan sinya
negatif menjadi nol. Hal ini merupakan pengaruh dari
dioda yang berfungsi sebagai penyearah gelombang.
Pada percobaan Kedua, kami merangkai rangkaian
menggunakan filter C. Kemudian kami mengukur
dengan menggunakan multimeter dan osiloskop.
Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar
(0,30 Β± 0,01)V dan tegangan keluar yang terukur
pada osiloskop sebesar (0,50 Β± 0,05)V. Dengan
menggunakan r =
Vrβˆ’rms
Vdcβˆ’avg
didapatkan faktor riak
sebesar (1,21 Β± 0,02) dengan KR= 33,96 % yang
diukur menggunakan multimeter dan tegangan riak
sebesar (1,2 Β± 0,4) KR= 701% yang diukur
menggunakan osiloskop. Nilai tegangan riak pada
osiloskop dan multimeter sudah sangat tepat. Namun
praktikan merasa heran nilai KR yang didapat pada
osiloskop sangat besar.Padahaljika nilai menunjukkan
nilai yang sama, KR nya akan menunjukkan nilai yang
kecil, karena kesalahan relatif menunjukkan kesalahan
dan ketidaksesuaian yang dapat dilihat salah satunya
dengan melihat nilainya. Adapun grafik yang terbaca
pada osiloskop seperti di bawah ini :
Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan
sinya negatif tidak menjadi nol, karena dipasang filter
C yang dapat memperhalus riak.
Adapun nilai faktor riak recara teoriti, yaitu dengan
memasukkan ke dalam persamaan
LRCf
r
32
1
ο€½
Didapatkan faktor riak sebesar 0,01192.
Ketidaksesuaian antara teoritis dan percobaanlah yang
menyebabkan nilai KR yang terukur pada percobaan
sangat besar, bahkan melebihi 100%.
Pada percobaan Ketiga, kami merangkai rangkaian
menggunakan filter RC. Kemudian kami mengukur
dengan menggunakan multimeter dan osiloskop.
Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar
(0,09 Β± 0,01)V dan tegangan keluar yang terukur
pada osiloskop sebesar (0,04 Β± 0,01)V. Dengan
menggunakan r =
Vrβˆ’rms
Vdcβˆ’avg
didapatkan faktor riak
sebesar (1,2 Β± 2,3) dengan KR= 191 % yang diukur
menggunakan multimeter dan tegangan riak sebesar
(0,85 Β± 2,44) KR= 285% yang diukur menggunakan
osiloskop. Nilai tegangan riak pada osiloskop dan
multimeter sudah hampir tepat. Namun praktikan
merasa heran karena nilai KR yang didapat pada
osiloskop dan multimeter lebih dari 100%. sangat
besar.Padahal jika nilai menunjukkan nilai yang sama,
KR nya akan menunjukkan nilai yang kecil, karena
kesalahan relatif menunjukkan kesalahan dan
ketidaksesuaian yang dapat dilihat salah satunya
dengan melihat nilainya. Adapun grafik yang terbaca
pada osiloskop seperti di bawah ini :
Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan
sinya negatif tidak menjadi nol, karena dipasang filter
RC yang dapat memperhalus riak. Adapun nilai faktor
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 6
riak recara teoriti, yaitu dengan memasukkan ke dalam
persamaan
LRRCf
r
24
1
ο€½
Didapatkan faktor riak teoritis sebesar 8,9.10-6 .
Ketidaksesuaian antara teoritis dan percobaan sangat
jauh. Hal ini yang menyebabkan nilai KR yang terukur
pada percobaan sangat besar, bahkan melebihi 100%.
Pada percobaan Keempat, kami merangkai
rangkaian menggunakan filter CRC. Kemudian kami
mengukur dengan menggunakan multimeter dan
osiloskop. Tegangan keluar yang terukur pada
multimeter sebesar (0,08 Β± 0,01)V dan tegangan
keluar yang terukur pada osiloskop sebesar (0,02 Β±
0,01)V. Dengan menggunakan r =
Vrβˆ’rms
Vdc βˆ’avg
didapatkan faktor riak sebesar (0,85 Β± 1,22) dengan
KR= 142,7 % yang diukur menggunakan multimeter
dan tegangan riak sebesar (0,85 Β± 4,55) KR= 568%
yang diukur menggunakan osiloskop. Nilai tegangan
riak pada osiloskop dan multimeter sudah sangat tepat.
Namun praktikan merasa heran nilai KR yang didapat
pada osiloskop serta multimeter sangat besar. Padahal
jika nilai menunjukkan nilai yang sama, KR nya akan
menunjukkan nilai yang kecil, karena kesalahan relatif
menunjukkan kesalahan dan ketidaksesuaian yang
dapat dilihat salah satunya dengan melihat nilainya.
Adapun grafik yang terbaca pada osiloskop seperti di
bawah ini :
Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan
sinyal negatif tidak menjadi nol, karena dipasang filter
CRC yang dapat memperhalus riak. Adapun nilai
faktor riak recara teoriti, yaitu dengan memasukkan ke
dalam persamaan
LRRCCf
r
21
2
1

ο€½
Didapatkan faktor riak teoritis sebesar 5,111.10-6 .
Ketidaksesuaian antara teoritis dan percobaan sangat
jauh. Hal ini yang menyebabkan nilai KR yang terukur
pada percobaan sangat besar, bahkan melebihi 100%,
hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan nilai hasil
teoritis.
IV. SIMPULAN
Dari percobaan, saya menyimpulkan bahwa dioda
dapat membuat arus dan tegangan yang pada awalnya
blak-balik/Alternatif current menjadi arus searah
/Direct current. Faktor riak dapat diperhalus dengan
memasang filter. Semakin banyak filter yang
digunakan semakin halus juga faktor riaknya dan
menjadi tegangan DC yang konstan nilainya. Adapun
nilai faktor riak secara teoritis dan percobaan sangat
berbeda. Hal inilah yang merupakan kekurangan dari
praktikum kali ini, hal ini disebabkan karena
ketidaktelitian praktikan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan lancar. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Misbah, M.Pd selaku dosen
pembimbing. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Rahmat Nur Maulani selaku asisten praktikum
selama pengambilan data dan pembimbingan
pembuatan laporan. Serta tidak lupa ucapan
terimakasih ditujukan kepada kedua orang tua yang
selalu mendukung dan mendoakan. Terakhir untuk
teman-teman di kelompok yang telah membantu
banyak hal dalam menyelesaikan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Misbah. 2015. Handout Elektronika daasar.
Banjarmasin : Unlam.
[2] Sutanto (ed). 1989. Dasar Elektronika.Jakarta:UI
Press.
[3] Sutrisno. 1986. Elektronika teori &
penerapannya. Bandung: ITB.
[4] Tim Dosen Elektronika Dasar.2015.Penuntun
praktikum elektronika dasar 1.Banjarmasin :
Unlam
[5] β€œDiode”.Diakses 9 Oktober 2015.
http://wikipedia.org/wiki/diode.

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
Β 
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Andrean Yogatama
Β 
Simbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaSimbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen Elektronika
Berlinda Putri
Β 
Laporan acara flip flop
Laporan acara flip flopLaporan acara flip flop
Laporan acara flip flop
Yuwan Kilmi
Β 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
Muhammad Nur Fikri
Β 
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
PT. Hexamitra Daya Prima
Β 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxDaniel Sitompul
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Khairul Jakfar
Β 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
Ilham Kholfihim Marpaung
Β 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
Kukuh Adhi Rumekso
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
Β 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
FebriTiaAldila
Β 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
faqihahkam
Β 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
sintaKikiAprilia
Β 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
Simon Patabang
Β 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
Β 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
Β 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
Β 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
Simon Patabang
Β 

What's hot (20)

Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Β 
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Β 
Simbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen ElektronikaSimbol Komponen Elektronika
Simbol Komponen Elektronika
Β 
Laporan acara flip flop
Laporan acara flip flopLaporan acara flip flop
Laporan acara flip flop
Β 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
Β 
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Presentasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Β 
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docxLaporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Laporan hasil pengukuran listik 1 phase.docx
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Β 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
Β 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Β 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
Β 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
Β 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
Β 
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
Β 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
Β 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Β 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
Β 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
Β 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
Β 

Viewers also liked

Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
Β 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
Wahyu Pratama
Β 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah narisNaris Hito
Β 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Dana Mezzi
Β 
Skd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskdSkd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskd
Kristianingsih Simamora
Β 
Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana
Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana
Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana
aditrizky
Β 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Aris Widodo
Β 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
Β 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Muhammad Hendra
Β 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifier
nuricho22
Β 
dioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasa
dioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasadioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasa
dioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasa
Fadillah Ikhsan
Β 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
Ramatechno Ramatechno
Β 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
Β 
1.komponen2 instalasi 1.2
1.komponen2 instalasi 1.21.komponen2 instalasi 1.2
1.komponen2 instalasi 1.2
Bambang Haryono
Β 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
Β 

Viewers also liked (15)

Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Β 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
Β 
Penyearah naris
Penyearah narisPenyearah naris
Penyearah naris
Β 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Β 
Skd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskdSkd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskd
Β 
Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana
Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana
Skd 131311065-laporan_akhir_aditya_rizkyana
Β 
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri ParalelRangkaian Dasar Seri Paralel
Rangkaian Dasar Seri Paralel
Β 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Β 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Β 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifier
Β 
dioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasa
dioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasadioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasa
dioda, macam macam dioda dan rangkaian penyearah 1 fasa
Β 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
Β 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
Β 
1.komponen2 instalasi 1.2
1.komponen2 instalasi 1.21.komponen2 instalasi 1.2
1.komponen2 instalasi 1.2
Β 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Β 

Similar to Penyearah Setengah Gelombang

Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorDesy Puspa Kusumadi
Β 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
Najih Razzaaq Nur Azhiim
Β 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
ArifinSyahrial
Β 
Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
maman wijaya
Β 
03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc
eman71
Β 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Rizky211141
Β 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
Β 
Laporan dioda
Laporan diodaLaporan dioda
Laporan dioda
Yuwan Kilmi
Β 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
Mohamad Husni Ramli
Β 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1ridwan35
Β 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
Magda519030
Β 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaSyihab Ikbal
Β 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
Buatgame8
Β 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
Β 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1
Afif Ba-bel
Β 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
Β 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
suparman unkhair
Β 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lp
Faishal Adlan
Β 

Similar to Penyearah Setengah Gelombang (20)

Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
Β 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
Β 
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptxT-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
T-3 M4 Rangkaian Penyearah.pptx
Β 
Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
Β 
03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc03 konverter-ac-to-dc
03 konverter-ac-to-dc
Β 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Β 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
Β 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
Β 
Laporan dioda
Laporan diodaLaporan dioda
Laporan dioda
Β 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
Β 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
Β 
Job 2
Job 2Job 2
Job 2
Β 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
Β 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen Elektronika
Β 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
Β 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Β 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1
Β 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
Β 
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Presentasi chapter 1,2,3,4 & 7
Β 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lp
Β 

More from Wahyu Pratama

Persamaan umum gelombang
Persamaan umum gelombangPersamaan umum gelombang
Persamaan umum gelombang
Wahyu Pratama
Β 
Konsep-Konsep Fisika
Konsep-Konsep FisikaKonsep-Konsep Fisika
Konsep-Konsep Fisika
Wahyu Pratama
Β 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Wahyu Pratama
Β 
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS - Hukum archimedes
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS -  Hukum archimedesContoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS -  Hukum archimedes
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS - Hukum archimedes
Wahyu Pratama
Β 
Tes Hasil Belajar (contoh)
Tes Hasil Belajar (contoh)Tes Hasil Belajar (contoh)
Tes Hasil Belajar (contoh)
Wahyu Pratama
Β 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RC
Wahyu Pratama
Β 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Wahyu Pratama
Β 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
Wahyu Pratama
Β 
E1 rangkaian setara
E1 rangkaian setaraE1 rangkaian setara
E1 rangkaian setara
Wahyu Pratama
Β 
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratamaJadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratamaWahyu Pratama
Β 
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratamaJadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Wahyu Pratama
Β 

More from Wahyu Pratama (11)

Persamaan umum gelombang
Persamaan umum gelombangPersamaan umum gelombang
Persamaan umum gelombang
Β 
Konsep-Konsep Fisika
Konsep-Konsep FisikaKonsep-Konsep Fisika
Konsep-Konsep Fisika
Β 
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)Materi Ajar Fisika (Contoh)
Materi Ajar Fisika (Contoh)
Β 
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS - Hukum archimedes
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS -  Hukum archimedesContoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS -  Hukum archimedes
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran+THB+LKS - Hukum archimedes
Β 
Tes Hasil Belajar (contoh)
Tes Hasil Belajar (contoh)Tes Hasil Belajar (contoh)
Tes Hasil Belajar (contoh)
Β 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RC
Β 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Β 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
Β 
E1 rangkaian setara
E1 rangkaian setaraE1 rangkaian setara
E1 rangkaian setara
Β 
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratamaJadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Β 
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratamaJadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Jadilah kopi by akh wahyu aji pratama
Β 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Β 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Β 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Β 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Β 

Penyearah Setengah Gelombang

  • 1. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 1 Abstrakβ€”Tujuan untuk mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah, membuat rangkaian penyearah setengah gelombang biasa dan menggunakan filter, dan menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa menggunakan filter. Dilakukan 4 percobaan yaitu tanpa filter,filter C, filter RC dan filter CRC. Tegangan output percobaan berturut-turut: multimeter {( πŸπŸ‘, 𝟏𝟎 Β± 𝟎, 𝟎𝟏)V,(πŸ”, πŸ—πŸ” Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕, ( 𝟎, πŸŽπŸ— Β± 𝟎, 𝟎𝟏) 𝐕 &(πŸπŸ‘, 𝟏𝟎 Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕}.Osiloskop { (πŸ—, πŸ” Β± 𝟎, 𝟐)𝐕, ( 𝟎, πŸ“πŸŽ Β± 𝟎, πŸŽπŸ“) 𝐕 &(𝟎, πŸŽπŸ’ Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕, (𝟎, 𝟎𝟐 Β± 𝟎, 𝟎𝟏)𝐕 }. Dengan memasukkan ke pesamaan 𝐫 = π•π«βˆ’π«π¦π¬ π•ππœβˆ’πšπ―π  , didapat faktor riak:multimeter {( 𝟏, 𝟐𝟏 Β± 𝟎, 𝟎𝟐), (𝟏, 𝟐 Β± 𝟎, πŸ’), ( 𝟏, 𝟐 Β± 𝟐, πŸ‘) &(𝟎, πŸ–πŸ“ Β± 𝟏, 𝟐𝟐)}. Osiloskop {( 𝟏, 𝟐 Β± 𝟎, πŸ’), (𝟎, πŸ– Β± πŸ”, 𝟏), ( 𝟎, πŸ–πŸ“ Β± 𝟐, πŸ’πŸ’) &(𝟎, πŸ–πŸ“ Β± πŸ’, πŸ“πŸ“)}. Percobaan memiliki KR yang besar, hal ini disebabkan ketidaktelitian praktikan dalam melakukan percobaan. Kata Kunciβ€”dioda,penyearah,filter,faktor riak. I. PENDAHULUAN Dalam dunia elektronika, kita tidak terlepas dari kebutuhan akan tegangan DC atau tegangan searah. Salah satu cara untuk mengubah tegangan bolak- balik/AC adalah dengan memanfaatkan dioda. Dioda adalah suatu komponen elektronika yang memiliki banyak fungsi, antara lain dapat menghasilkan cahaya yang terang menggunakan dioda LED (light emmiting Diode), mengatur tegangan agar tetap (dioda zener) dam dioda yang berfungsi menyearahkan tegangan (diode rectifier). Pada praktikum kali ini kita akan membahas dioda penyearah yang menyearahkan/sebagai penyearah setengah gelombang. Penggunaan dioda rectifier ini memiliki fngsi untuk menyearahkan tegangan bolak-balik (AC) menjadi satu arah (DC). Pada dasarnya,telah banyak sumber tegangan DC, contohnya penggunaan aki dan baterai, namun sumber ini ternyata kurang efektif dan effisien karena setelah beberapa lama dipakai sumber tegangan ini akan habis dan harus diganti dengan yang baru dan secara ekonomis pemakaian sumber tegangan ini merugikan. Alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan sumber tegangan AC dengan mengubahnya menjadi tegangan DC menggunakan dioda rectifier/penyearah, Berdasarkan penjabaran tersebut didapatkan rumusan masalah β€œBagaimanakah kegunaan dioda sebagai penyearah?”, β€œBagaimanakah rangkaian penyearah setengah gelombang biasa dan menggunakan filter?”, dan β€œBagaimanakah menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa menggunakan filter?”. Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah, membuat rangkaian penyearah setengah gelombang biasa dan menggunakan filter, dan menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa menggunakan filter. II. KAJIAN TEORI Dioda berasal dari Di=dua dan Oda=elektroda atau dua elektroda, dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah anoda yang berpolaritas positif dan katoda yang berpolaritas negatif. Dalam rangkaian elektronik dioda berfungsisebagaipenyearah arus.Dioda terbentuk dari semi konduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan demikian dioda sering disebut JP Junction. Dioda dilambangkan seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke N. [1] Macam-macam dioda. Dioda terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain : 1. Dioda bandangan Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG (E-6) Wahyu Aji Pratama, Fitriani Setiasih, , ichwan Rismayandie, Nanik Lestari, Siva soraya, Syara Suciati, Viky Fatmawati, asisten praktikum Rahmat Nur Maulani Jurusan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin 70123 e-mail: info@unlam.ac.id
  • 2. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 2 dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. 2. Dioda arus tetap Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut. 3. Penyearah arus Penyearah arus dibuat dari diode, dimana diode digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, dimana diode mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC. [5] Penggunaan Dioda Sebagai Penyearah Penyearahan merupakan proses di mana arus (atau tegangan) bolak-balik diubah menjadi arus (atau tegangan) searah. Setiap peralatan listrik yang memberikan resistansi rendah ke arus menurut satu arah dan resistansi tinggi pada arah yang berlawanan dinamakan penyearah. Karena resistansi maju dari dioda hampa rendah dan resistansi baliknya sangat tinggi, dioda dapat digunakan sebagaipenyearah. Sifat penyearahan dari dioda dapat dipelajari dengan pertolongan karakteristik dinamisnya. Penyearah terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Rangkaian penyearah setengah gelombang 2. Rangkaian penyearah gelombang penuh [2] Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian yang menggunakan satu dioda dan dikenal sebagai penyearah setengah gelombang. Rangkaian setengah gelombang prakths ditunjukkan dalam Gambar 1. Suatu transformator digunakan pada masukan dalam Gambar 1; tugasnya adalah menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (ac) utama ke kumparan primer. Kalau tegangan utama ac 𝐸𝑝 𝑠𝑖𝑛 πœ”π‘‘ , tegangan masuk penyearah sama dengan e=𝐸𝑠 𝑠𝑖𝑛 πœ”π‘‘=n 𝐸𝑝 𝑠𝑖𝑛 πœ”π‘‘, dimana n adalah perbandingan jumlah lilitan transformator sekunder ke primer. Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa tegangan keluaran e hanya berisi setengah siklus positif, karena dioda menghantar hanya selama interval-interval tersebut. [2] Penyearahan arus bolak balik Misalkan sumber tegangan v DD diganti dengan sumber tegangan bolaK-balik (gambar 4.18), Bentuk isyarat keluaran dapat diperoleh secara grafik seperti pada gambar 4,19. Pada saat t2' VDD Vp, arus dioda id(t) ditentukan oleh titik q2. Untuk mendapatkan Vo (t2) kita buat grafik id terhadap Vo , dan diperoleh bentuk isyarat keluaran. Pada waktu isyarat masukan Vi negatif garis beban memotong lengkung ciri pada q3 dengan arus dioda i 0, sehingga tegangan keluaran vo juga. Tampak isyarat keluaran hanya mempunyai nilai positif saja. V DI) (t) Gambar 1a Gambar 1b Perhatikan bahwa untuk tegangan masukan Vi V (tegangan potong), tak ada tegangan keluaran, karena arus maju pada VD 0,7 V (Si) sangat kecil. Di samping itu tegangan keluaran pada daerah ini cacad karena lengkung ciri ber-Dioda semikonduktor. [3] Ukuran kehalusan riak gelombang ditentukan oleh faktor riak yang dirumuskan : outputTegangan inputTegangan V V r DC rms ο€½ο€½ ........................................ (1)
  • 3. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 3 Penyearah setengah gelombang memperlihatkan riak gelombang yang besar, padahal idealnya sebuah tegangan DC tidak ada riak sama sekali. Untuk itu, diperlukan suatu alat penapis agar riak gelombang dapat diperkecil. Alat penapis yang dimaksud terdiri dari komponen-komponen filter-C, filter-RC dan filter-CRC. Ketiga filter ini berfungsi sebagai penghalus riak gelombang penyearah. 1. Filter-C Bentuk rangkaian penyearah dengan menggunakan filter-C adalah seperti gambar berikut ini Gambar 2a Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter Tampak pada gambar di atas, faktor riak dari grafik setengah gelombang yang diberi filter-C dipasang paralel dengan hambatan beban. Proses penghalusan riak untuk penyearah setengah gelombang adalah dijelaskan melalui gambar gelombang berikut ini : Gambar 2b. bentuk gelombang penyearah setengah gelombang dengan menggunkan filter-C Sementara, faktor riak penyearah setengah gelombang dengan menggunakan filter-C adalah dinyatakan dengan perbandingan antara Vr dan VDC yaitu : DC r V V r ο€½ Dimana VDC = 1,42 2. Filter-RC Selanjutnya untuk penyearah setengah gelombang dengan menggunakan filter-RC adalah diperlihatkan oleh gambar dibawah ini : Gambar 2c Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter-RC 3. Filter-CRC Gambar 2d. rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter-CRC [5] III. M ETODE PERCOBAAN 1. Alat & bahan Dalam melakukan percobaan ini, diperlukan beberapa alat dan bahan antara lain komponen dioda 1 buah, resistor & kapasitor masing-masing 2 buah, transformator step down 1 buah, osiloskop dan multimeter masing-masing 1 buah, papan rangkaian 1 buah dan kabel penghubung sebanyak 10 buah. Rumusan hipotesis yang dapat diambil pada percobaan ini adalah sebagai berikut: β€œSemakin banyakfilter yang digunakan maka faktor riak akan semakin kecil.” Pada percobaan ini, dengan mengidentifikasi variabel manipulasinya adalah filter; variabel kontrol yaitu jenis dioda, resistordan kapasitor, serta frekuensi aliran listrik AC; dan variabel responnya adalah tegangan output (Vout). Selama percobaan, dengan memanipulasi filter sebanyak4 percobaan, yaitu tanpa filter, filter C, filter RC dan filter CRC. Selama percobaan ditetapkan 1 jenis dioda yang digunakan, kapasitor yang digunakan sebesar2,2.10-3 F dan 10-4 F, R=820 Ω, RL=220 Ω serta frekuensi PLN sebesar50 Hz. Adapun pada responnya yaitu mengukur besarnya nilai tegangan output yang terbaca pada osiloskop dan multimeter. Adapun beberapa langkah-langkah dalam percobaan ini yaitu sebagai berikut. I. Tanpa Filter (sederhana) membuat rangkaian seperti gambar 3a. Setelah yakin, menentukan tegangan input (Vmaks) dengan menggunakan osiloskop dan gambarkan juga bentuk gelombangnya . Mengukur pula tegangan riak (Vmaks) RL Vo Vi CTPLN C Vr VDC RL Vo Vi CTPLN C R RL Vo Vi CTPLN C R C
  • 4. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 4 untuk tegangan output dan gambarkan bentuk gelombangnya. Setelah itu, mengukur Vrms (tegangan input) dan VDC (tegangan output) dengan multimeter. Kemudian mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan Gambar 3a II. Filter-C Membuat rangkaian seperti gambar 3b. Menentukan nilai masing-masing komponen yang anda gunakan dan frekuensi PLN. Mengukur pula tegangan riak (Vmaks) untuk tegangan output dan gambarkan bentuk gelombangnya. Dari gambar tampilan osiloskop untuk keluaran menentukan Vr dan Vdc. Mencatat hasil pengamatan andapada lembar pengamatan Gambar 3b III. Filter-RC Membuat rangkaian seperti gambar 3c. Melakukan kegiatan ini, sesuai instruksi bagian II Gambar 3c IV. Filter-CRC Membuat rangkaian seperti gambar 3d. Meakukan kegiatan ini, sesuai instruksi bagian II gambar 3d Tabel Pengamatan No Bentuk gelombang input Bentuk gelombang output 1. Tanpa Filter (sederhana) Vr = Vdc = r = 2. Filter-C Vr = Vdc = r = 3. Filter-RC Vr = Vdc = r = 4. Filter-CRC Vr = Vdc = r = Teknik Analisis Vpp = Vout Vp= 0,5x Vpp Vdc-avg=0,38x Vpp Vac-rms = 0,5x Vpp r = Vrβˆ’rms Vdcβˆ’avg βˆ†π‘Ÿ = ( βˆ†Vrβˆ’rms Vrβˆ’rms + βˆ†Vdcβˆ’avg Vdcβˆ’avg ) PEMBAHASAN Tujuan dari percobaaan kali ini adalah untuk mengetahui kegunaan dioda sebagai penyearah, membuat rangkaian penyearah setengah gelombang biasa dan menggunakan filter, dan menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa menggunakan filter. Percobaan dilakukan dengan memanipulasi penggunaa filter yang dimanipulasi sebanyak 4 kali, yaitu tanpa menggunakan filter, filter C, filter RC, dan filter RC. Variabel respon yang diamati yaitu tegangan keluaran yang terbaca pada osiloskop dan multimeter. Variabel yang dijaga agar nilainya tetap yaitu f=50 Hz, RL=220 Ω, C1=2,2.10-3 F, C2=10-4 F dan R=820 Ω. Pada awal sebelum mengukur tegangan output yang terbaca pada osiloskop dan multimeter, kami mengukur terlebih dahulu Vin pada rangkaian. Dengan RL Vo Vi CTPLN C RL Vo Vi CTPL N C R R L Vo Vi C T P L N C R C
  • 5. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 5 menggunakan multimeter didapatkan nilai tegangan masuk sebesar (13,10 Β± 0,01)V. Sedangkan dengan menggunakan Osiloskop didapatkan nilai tegangan masuknya sebesar(20,0 Β± 0,2)V. gambar grafik pada osiloskop ditunjukkan dibawah ini : Terlihat bahwa arus dan tegangan yang masuk pada rangkaian masih Bolak-balik/AC. Pada percobaan pertama, kami merangkai rangkaian tanpa menggunakan filter. Kemudian kami mengukur dengan menggunakan multimeter dan osiloskop. Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar (6,96 Β± 0,2)V dan tegangan keluar yang terukur pada osiloskop sebesar (9,6 Β± 0,2)V. Dengan menggunakan r = Vrβˆ’rms Vdcβˆ’avg didapatkan faktor riak sebesar (1,21 Β± 0,02)V dengan KR= 1,6483 % yang diukur menggunakan multimeter dan tegangan riak sebesar (1,2 Β± 0,4)V KR= 28,87 % yang diukur menggunakan osiloskop. Nilai tegangan riak pada osiloskop dan multimeter hampir sama dan jika lebih teliti akan mendapatkan nilai yang sama. Adapun grafik yang terbaca pada osiloskop seperti di bawah ini : Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan sinya negatif menjadi nol. Hal ini merupakan pengaruh dari dioda yang berfungsi sebagai penyearah gelombang. Pada percobaan Kedua, kami merangkai rangkaian menggunakan filter C. Kemudian kami mengukur dengan menggunakan multimeter dan osiloskop. Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar (0,30 Β± 0,01)V dan tegangan keluar yang terukur pada osiloskop sebesar (0,50 Β± 0,05)V. Dengan menggunakan r = Vrβˆ’rms Vdcβˆ’avg didapatkan faktor riak sebesar (1,21 Β± 0,02) dengan KR= 33,96 % yang diukur menggunakan multimeter dan tegangan riak sebesar (1,2 Β± 0,4) KR= 701% yang diukur menggunakan osiloskop. Nilai tegangan riak pada osiloskop dan multimeter sudah sangat tepat. Namun praktikan merasa heran nilai KR yang didapat pada osiloskop sangat besar.Padahaljika nilai menunjukkan nilai yang sama, KR nya akan menunjukkan nilai yang kecil, karena kesalahan relatif menunjukkan kesalahan dan ketidaksesuaian yang dapat dilihat salah satunya dengan melihat nilainya. Adapun grafik yang terbaca pada osiloskop seperti di bawah ini : Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan sinya negatif tidak menjadi nol, karena dipasang filter C yang dapat memperhalus riak. Adapun nilai faktor riak recara teoriti, yaitu dengan memasukkan ke dalam persamaan LRCf r 32 1 ο€½ Didapatkan faktor riak sebesar 0,01192. Ketidaksesuaian antara teoritis dan percobaanlah yang menyebabkan nilai KR yang terukur pada percobaan sangat besar, bahkan melebihi 100%. Pada percobaan Ketiga, kami merangkai rangkaian menggunakan filter RC. Kemudian kami mengukur dengan menggunakan multimeter dan osiloskop. Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar (0,09 Β± 0,01)V dan tegangan keluar yang terukur pada osiloskop sebesar (0,04 Β± 0,01)V. Dengan menggunakan r = Vrβˆ’rms Vdcβˆ’avg didapatkan faktor riak sebesar (1,2 Β± 2,3) dengan KR= 191 % yang diukur menggunakan multimeter dan tegangan riak sebesar (0,85 Β± 2,44) KR= 285% yang diukur menggunakan osiloskop. Nilai tegangan riak pada osiloskop dan multimeter sudah hampir tepat. Namun praktikan merasa heran karena nilai KR yang didapat pada osiloskop dan multimeter lebih dari 100%. sangat besar.Padahal jika nilai menunjukkan nilai yang sama, KR nya akan menunjukkan nilai yang kecil, karena kesalahan relatif menunjukkan kesalahan dan ketidaksesuaian yang dapat dilihat salah satunya dengan melihat nilainya. Adapun grafik yang terbaca pada osiloskop seperti di bawah ini : Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan sinya negatif tidak menjadi nol, karena dipasang filter RC yang dapat memperhalus riak. Adapun nilai faktor
  • 6. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 6 riak recara teoriti, yaitu dengan memasukkan ke dalam persamaan LRRCf r 24 1 ο€½ Didapatkan faktor riak teoritis sebesar 8,9.10-6 . Ketidaksesuaian antara teoritis dan percobaan sangat jauh. Hal ini yang menyebabkan nilai KR yang terukur pada percobaan sangat besar, bahkan melebihi 100%. Pada percobaan Keempat, kami merangkai rangkaian menggunakan filter CRC. Kemudian kami mengukur dengan menggunakan multimeter dan osiloskop. Tegangan keluar yang terukur pada multimeter sebesar (0,08 Β± 0,01)V dan tegangan keluar yang terukur pada osiloskop sebesar (0,02 Β± 0,01)V. Dengan menggunakan r = Vrβˆ’rms Vdc βˆ’avg didapatkan faktor riak sebesar (0,85 Β± 1,22) dengan KR= 142,7 % yang diukur menggunakan multimeter dan tegangan riak sebesar (0,85 Β± 4,55) KR= 568% yang diukur menggunakan osiloskop. Nilai tegangan riak pada osiloskop dan multimeter sudah sangat tepat. Namun praktikan merasa heran nilai KR yang didapat pada osiloskop serta multimeter sangat besar. Padahal jika nilai menunjukkan nilai yang sama, KR nya akan menunjukkan nilai yang kecil, karena kesalahan relatif menunjukkan kesalahan dan ketidaksesuaian yang dapat dilihat salah satunya dengan melihat nilainya. Adapun grafik yang terbaca pada osiloskop seperti di bawah ini : Dari gambar terlihat, sinyal positif diterima dan sinyal negatif tidak menjadi nol, karena dipasang filter CRC yang dapat memperhalus riak. Adapun nilai faktor riak recara teoriti, yaitu dengan memasukkan ke dalam persamaan LRRCCf r 21 2 1  ο€½ Didapatkan faktor riak teoritis sebesar 5,111.10-6 . Ketidaksesuaian antara teoritis dan percobaan sangat jauh. Hal ini yang menyebabkan nilai KR yang terukur pada percobaan sangat besar, bahkan melebihi 100%, hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan nilai hasil teoritis. IV. SIMPULAN Dari percobaan, saya menyimpulkan bahwa dioda dapat membuat arus dan tegangan yang pada awalnya blak-balik/Alternatif current menjadi arus searah /Direct current. Faktor riak dapat diperhalus dengan memasang filter. Semakin banyak filter yang digunakan semakin halus juga faktor riaknya dan menjadi tegangan DC yang konstan nilainya. Adapun nilai faktor riak secara teoritis dan percobaan sangat berbeda. Hal inilah yang merupakan kekurangan dari praktikum kali ini, hal ini disebabkan karena ketidaktelitian praktikan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Misbah, M.Pd selaku dosen pembimbing. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Rahmat Nur Maulani selaku asisten praktikum selama pengambilan data dan pembimbingan pembuatan laporan. Serta tidak lupa ucapan terimakasih ditujukan kepada kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan. Terakhir untuk teman-teman di kelompok yang telah membantu banyak hal dalam menyelesaikan laporan ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Misbah. 2015. Handout Elektronika daasar. Banjarmasin : Unlam. [2] Sutanto (ed). 1989. Dasar Elektronika.Jakarta:UI Press. [3] Sutrisno. 1986. Elektronika teori & penerapannya. Bandung: ITB. [4] Tim Dosen Elektronika Dasar.2015.Penuntun praktikum elektronika dasar 1.Banjarmasin : Unlam [5] β€œDiode”.Diakses 9 Oktober 2015. http://wikipedia.org/wiki/diode.