SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
22/12/13

KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme

ANTARA MALIN, IB UNYA MALIN, DAN
K AP ITALISME
P o sted in sastra
No c o mment y et

Ingat si Malin dalam kisah Malin Kundang? Yap. Sosok yang satu ini memang durhaka.
Sangat durhaka bahkan. Dijamin, orang yang membaca kisahnya di buku buku dongeng,
akan kesal dengan ulah si Malin. T ambah kesal lagi bila menyimak kisahnya dalam bentuk
F ilm. Momen ketika Malin mendorong Ibunya dengan mode slow motion; minimalnya akan
membuat pemirsa ngurut dada dan merekam gambarnya dalam kepala hingga berjam jam
setelah F ilm usai.

Karena kekesalan akan sosok Malin yang durhaka itu, pemirsa bahkan akhirnya malah
mensyukuri
nasib
Malin
yang
dikutuk
menjadi
batu
ditengah
lautan.
“Sukurin..sukurin..sukurin..! ! ” begitu biasanya kalo pemirsanya anak anak kecil yang masih
doyan main ular tangga.

Yaa..tapi bagaimanapun perlu diingat, sebelum Malin menjadi anak durhaka -terlebih ketika
masih anak anak dan remaja- Malin adalah anak yang baik. Didikan Ibunya sebelum
merantau juga disadari atau tidak telah membentuk corak dari kepribadiannya. Dan itupula
yang tentu mempengaruhi kesuksesannya ditanah rantau. Sampai pada akhirnya Malin
memikat hati putri dari keluarga Bangsawan dan hidup kaya raya.

Hanya sayang, ketika merantau Ia benar benar hilang kontak dengan Ibunya. Selama
belasan atau bahkan puluhan tahun, tak ada lagi nasihat, masukan, saran dan buah tangan
sang Ibu yang Malin dapatkan. Barangkali ini yang kemudian menjadi sebab jatuhnya derajat
Malin yang sukses dan kaya raya itu dengan sikap durhaka. Malin lupa sosok Ibunya.
Ya,lupa.

Kalau boleh berandai-andai; Bilamana teknologi di zaman Malin sudah maju; ada handphone,
android, blackberry, atau laptop, mungkin lain lagi ceritanya. Ditanah Rantau, Malin saat itu
tentu bisa tetap berhubungan dengan Ibunya. Lewat F acebook, Line, BBM, Kakao T alk,
Skypee dan yang lainnya. Berkomunikasi untuk saling sapa, meminta nasihat, masukan,
saran dan yang lainnya. Ya, kalau demikian adanya; barangkali tak ada cerita ‘Malin yang
durhaka dan dikutuk jadi batu’. Hal yang ada justru ‘Malin yang berbakti dan mengantar
Ibunya pergi haji’. Subhanallah.
www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html

1/4
22/12/13

KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme

T api apa daya. Itu hanya pengandaian.
senang melabeli Malin sebagai insan terkutuk.

Dunia

sudah

dengan

terlanjur

merasa

M e mb in can g M alin

Puluhan tahun lamanya, tatanan dunia di bentuk diatas asas kebebasan. Kapitalisme yang
mengajarkan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) dan liberalisme (kebebasan)
telah menciptakan tatanan hidup yang menyuburkan banyaknya Malin Malin yang baru. Malin
sekarang bahkan tak perlu menunggu tibanya waktu merantau untuk menjadi durhaka.
Banyak anak yang tak segan melawan Bapak dan Ibunya hanya karena merasa keinginannya
tak boleh dibatasi. Arahan dan aturan sang Ibu dianggap belenggu yang mengekang nafsu.
Sementara dalam pikirnya, nafsu itu bebas untuk dipuaskan. Ya kebebasanlah biangnya!
“Mun aing teu dipangmeulikan motor mah moal sakola ah. T itik”, “Naon atuh Mah? Pirage
bobogohan mani ulah! ”, “ah, ngaroko jeung mabok saeutik hungkul ieu atuh! ” bagi anak
‘pemberani’ kalimat kalimat diatas mungkin tak segan ditumpahkan dihadapan orang tuanya.
Seolah olah, Ia sedang berujar “Aing yeuh! Baladna Malin Kundang! Ayeyy! ”

T api bagi anak yang pemalu, Ia tak berani mengakui secara langsung bahwa dirinya adalah
Malin. Ia adalah Malin pengecut. Mirip kaleng biscuit Khong guan di hari lebaran. Dari luar
tampak mewah dan menggugah, eh pas dibuka isinya? ZONK; rangginang atau keripik
singkong. Malin model begini kalo didepan orangtuanya kepalanya selalu manggut manggut,
tapi hatinya tak pernah menjanjikan diri untuk nurut.

Miris memang. Ya, miris. Anak anak semacam ini banyak. Harus diketahui, menjadi Malin
Pengecut lebih sulit daripada menjadi Malin kundang yang terang terangan menyatakan
keburukannya. Ya, apa yang dirasakan Malin Pengecut bisa jadi sama dengan yang
dirasakan Ratu Atut, Gubernur Banten saat ini. Melelahkan. Berlari lari mengelilingi bumi
untuk menyembunyikan sebuah kenyataan. Padahal semua sudah tau, Bumi itu tempat yang
terlalu sempit untuk menyembunyikan sesuatu.

T api beda zaman, beda juga persoalan. Malin di zaman sekarang justru tak sedikit yang
bermunculan karena ‘restu’ dan ‘dorongan’ Ibundanya sendiri. Label ‘Ibu rumah tangga’ yang
oleh Peradaban Kapitalisme dianggap terkutuk membuat banyak Ibu yang menelantarkan
anaknya. Anak seolah beban yang mengganggu pekerjaan dan kesenangannya. T ak sedikit
Ibu yang membiarkan anaknya hidup keluyuran tanpa pengawasan. Sang Ibu tak tau pasti,
kemana anaknya pergi? baginya yang penting tugas pak bos selesai dan ia bisa pergi ke
salon untuk manny paddy (maaf kalau EYD-nya salah).

www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html

2/4
22/12/13

KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme

Industri industri mengiming imingi para Ibu untuk hidup dijalan yang lain. Hingga sang Ibu
terlena, dan memilih untuk memberikan ruang tersendiri bagi anak anaknya untuk hidup
bebas. “Silahkan nak, Ibu percaya dengan apa yang kamu lakukan! Ibu pergi dulu! ” begitu
kata sang Ibu, sambil meninggalkan anaknya sendirian. Membiarkan anaknya ditelan ide
kebebasan yang diajarkan oleh lingkungan. Entahlah, apakah Ia tak tau, atau pura pura
lupa, bahwa sang anak tak cukup kuat untuk menghadapi medan kehidupan yang teramat liar
itu. Bisa dipastikan, ide ide yang diajarkan lingkungan itu dengan sangat mudah mengambil
tempat dihati anak anaknya.
“Ah, media, tempat tempat hiburan, lingkungan, tidakkah sang Ibu merisaukannya? Bukankah
alat alat itu sudah dipakai oleh para Kapitalis yang tak bertanggung jawab? Bukankah Para
Kapitalis yang hanya memikirkan keuntungan itu ada makhluk serakah yang tak segan
mengorbankan nilai nilai luhur dengan memproduksi alat alat bermuatan setan untuk
ditukarkan dengan segepok dolar? Apakah anda tak terusik, Ibu?
Yah, Para Ibu tak boleh merasa jumawa dengan lagu lagu sendu yang mengagungagungkannya. Bagaimanapun anak anak adalah tanggungjawabnya hingga Ia benar benar
dirasa kuat untuk mengarungi hidupnya. Bagaimanapun rumah tangga adalah medan utama
tempat para Ibu menunjukan eksistensinya. Rumah tangga akan memperlihatkan betapa
hebatnya sang Ibu. Mencetak anak anak dengan karakter mulia, yang bahkan turut berjuang
mewujudkan sebuah peradaban mulia yang dirundukkan seisi penduduk bumi. Seperti empat
anak al Khansa yang syahid di Qadissyiah, seperti Abdullah dan Urwah bin Zubair putra
Asma, atau Anas bin Malik anak dari Ummu Sulaim yang dikenang menjadi Ulama besar.
M e n g u b u r M alin
“Kita terlahir bagai selembar kertas putih, tinggal kulukis dengan tinta pesan damai, dan
terwujud harmoni’, begitu senandung F adli, vokalis Padi dalam sebuah lagunya. Dalam
konteks ini, manusia memang Ibarat kertas putih. Ia tak hanya terbentuk karena dirinya
sendiri. Ada lingkungan yang berebut tempat untuk melukiskan tintanya pada manusia.
Lingkungan itulah para Ibu, Bapak, Dunia Pendidikan, Media Massa, Benda benda
bermuatan, serta berbagai kebijakan dan aturan Negara.
T ak ada anak manusia yang hidup tanpa lukisan tinta dari lingkungannya. Bila anak manusia
berkata “Biarkan aku hidup sesuai dengan keinginanku saja. Aku tak mau dipengaruhi
olehmu, oleh siapapun, dan oleh apapun”, apa yang ia nyatakanpun sesungguhnya buah
dari lukisan berbagai hal berpengaruh yang mempengaruhi pernyataannya. Ya, kehidupan
ini adalah panggungnya tinta untuk saling memengaruhi dan melukis anak anak manusia.

Sayangnya, kini para bos bos tinta adalah mereka yang berhaluan Kapitalis. Yang menafikan
berbagai nilai agama dalam proses memproduksi tintanya. Ketika para Kapitalis berkuasa,
Keluarga diarahkan untuk melukis kehidupan anak anak yang berantakan. Ibu ibunya
disibukkan berbagai impian dan kesenangan semu, sehingga lupa untuk melukis anaknya
dengan tinta terbaik. Pendidikan diarahkan untuk melukis anak anak dengan tinta yang
www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html

3/4
22/12/13

KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme

mengajarkan bahwa hidup hanya untuk mencari uang dan uang. Media massa melukis anak
anak dengan tinta yang mengajarkan bahwa hidup haruslah dijalani dengan landasan nilai
kebebasan dan bermental pelawan aturan. Negara bagaimana? Kurang lebih sama saja.
Diam saja, bahkan memfasilitasi para Kapitalis itu melukis anak anak dengan tintanya. Pada
akhirnya, keberadaan Malin Malinpun tak bisa dielakkan.
Kalau sudah begini bagaimana? Memang tak ada jalan lain kecuali melakukan perubahan
yang memang mendasar dan menyeluruh. Membangun paradigma baru tentang tinta seperti
apa yang mestinya digunakan untuk melukis? T inta seperti apa yang dapat digunakan setiap
elemen umat untuk membentuk corak anak anak yang mulia? Jawabnya tentu saja tinta Islam.
Dunia dan seisinya sudah pernah merasakan bagaimana rasanya dilukis dengan tinta Islam.
Belasan abad lamanya, sejak Nabi Muhammad mendirikan Negara Islam pertama di Madinah,
beranjak pada masa Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi T halib,
menggantikan beliau menjadi seorang Khalifah yang memimpin sebuah peradaban bernama
Khilafah, hingga pada akhirnya Khilafah itu jatuhkan lewat makar keji Mustafa Kemal yang
dibantu oleh Inggris.
Dimasa masa itulah lahir anak anak yang tak hanya pandai matematika, fisika, atau kimia,
tapi juga baik akhlaqnya dan mengetahui bagaimana caranya memanfaatkan berbagai ilmu
itu dengan benar. Sains dan T eknologi yang maju dapat diimbangi dengan nilai nilai yang
mengikat dan mengarahkan pemakainya untuk mewujdukan peradaban besar yang diakui
banyak sejarawan dunia.
Bahkan, seorang yang dikenal memusuhi Islam sendiri mengakui hal ini, yakni Barrack
Obama, dalam pidatonya saat berkunjung ke Mesir berujar,”Peradaban berhutang besar
pada Islam. Islamlah—di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar—yang mengusung
lentera ilmu selama berabad-abad, dan membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan
era Pencerahan di Eropa. Inovasi dalam masyarakat Muslimlah yang mengembangkan urutan
aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan
percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya. Budaya
Islam telah memberi kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang
menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi
yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai. Sepanjang
sejarah, Islam telah menunjukkan melalui kata-kata dan perbuatan bahwa toleransi
beragama dan persamaan ras adalah hal-hal yang mungkin.” Wallohualam.
https://www.facebook.com/notes/farhan-akbar-muttaqi/antara-malin-ibunya-malin-dankapitalisme/10201286499550197

www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html

4/4

More Related Content

Viewers also liked

나리발표Pdf
나리발표Pdf나리발표Pdf
나리발표Pdf견지 심
 
Ensuring that your salt water pool is always swim ready
Ensuring that your salt water pool is always swim readyEnsuring that your salt water pool is always swim ready
Ensuring that your salt water pool is always swim readyCrish Mart
 
GABONATA ESKULANA
GABONATA ESKULANA GABONATA ESKULANA
GABONATA ESKULANA adrisuka20
 
презентація вчителя
презентація вчителяпрезентація вчителя
презентація вчителяyulialia
 
동화최종수정
동화최종수정동화최종수정
동화최종수정견지 심
 
Future Library Unconference 2013 - Maria vrahliotou
Future Library Unconference 2013 - Maria vrahliotouFuture Library Unconference 2013 - Maria vrahliotou
Future Library Unconference 2013 - Maria vrahliotouDimitris Protopsaltou
 

Viewers also liked (12)

Sql Server Data Tools - Codenamed JUNEAU
Sql Server Data Tools - Codenamed JUNEAUSql Server Data Tools - Codenamed JUNEAU
Sql Server Data Tools - Codenamed JUNEAU
 
Tawakal 2
Tawakal 2Tawakal 2
Tawakal 2
 
Mail complex
Mail complexMail complex
Mail complex
 
나리발표Pdf
나리발표Pdf나리발표Pdf
나리발표Pdf
 
Ensuring that your salt water pool is always swim ready
Ensuring that your salt water pool is always swim readyEnsuring that your salt water pool is always swim ready
Ensuring that your salt water pool is always swim ready
 
AAMIR ABBAS
AAMIR ABBASAAMIR ABBAS
AAMIR ABBAS
 
Test keynote
Test keynoteTest keynote
Test keynote
 
GABONATA ESKULANA
GABONATA ESKULANA GABONATA ESKULANA
GABONATA ESKULANA
 
презентація вчителя
презентація вчителяпрезентація вчителя
презентація вчителя
 
동화최종수정
동화최종수정동화최종수정
동화최종수정
 
Future Library Unconference 2013 - Maria vrahliotou
Future Library Unconference 2013 - Maria vrahliotouFuture Library Unconference 2013 - Maria vrahliotou
Future Library Unconference 2013 - Maria vrahliotou
 
Micro tabel
Micro tabelMicro tabel
Micro tabel
 

Similar to MenguburMalin

Kajian Cerpen Gersang karya Masniah Kalyubi
Kajian Cerpen Gersang karya Masniah KalyubiKajian Cerpen Gersang karya Masniah Kalyubi
Kajian Cerpen Gersang karya Masniah KalyubiMomee Rain
 
1921 serikat islam semarang
1921 serikat islam semarang1921 serikat islam semarang
1921 serikat islam semarangBayu Prasetyo
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1inanisrina
 
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Antologi harga remaja drama
Antologi harga remaja dramaAntologi harga remaja drama
Antologi harga remaja dramathevaruben1
 
Bank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdf
Bank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdfBank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdf
Bank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdfFrexian Vistano
 
Pembentangan salina 1
Pembentangan salina 1Pembentangan salina 1
Pembentangan salina 1cikgurusdi
 
The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...
The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...
The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...Andrew Ambrose aka Atama Katama
 
Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)
Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)
Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)BMG Training Indonesia
 
teks-cerita-inspiratif.pptx
teks-cerita-inspiratif.pptxteks-cerita-inspiratif.pptx
teks-cerita-inspiratif.pptxAyuWulanSari26
 

Similar to MenguburMalin (19)

Kajian Cerpen Gersang karya Masniah Kalyubi
Kajian Cerpen Gersang karya Masniah KalyubiKajian Cerpen Gersang karya Masniah Kalyubi
Kajian Cerpen Gersang karya Masniah Kalyubi
 
1921 serikat islam semarang
1921 serikat islam semarang1921 serikat islam semarang
1921 serikat islam semarang
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
 
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
 
Antologi harga remaja drama
Antologi harga remaja dramaAntologi harga remaja drama
Antologi harga remaja drama
 
Bank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdf
Bank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdfBank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdf
Bank-Soal-SMA-MA-SMK-Kelas-10-Bahasa-Indonesia-Hindayani.com_.pdf
 
Masa pingitan
Masa pingitanMasa pingitan
Masa pingitan
 
Kisah Sukses - 2
Kisah Sukses - 2Kisah Sukses - 2
Kisah Sukses - 2
 
Pembentangan salina 1
Pembentangan salina 1Pembentangan salina 1
Pembentangan salina 1
 
Kartini dan Juang Literasi
Kartini dan Juang LiterasiKartini dan Juang Literasi
Kartini dan Juang Literasi
 
Cerpen gersang
Cerpen gersangCerpen gersang
Cerpen gersang
 
Karya Agung Melayu (Interlok)
Karya Agung Melayu (Interlok)Karya Agung Melayu (Interlok)
Karya Agung Melayu (Interlok)
 
The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...
The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...
The Role of Dayak Young Generation to Continue and Inherit Customary Laws and...
 
Imbasan komsas tingkatan 4
Imbasan komsas tingkatan 4Imbasan komsas tingkatan 4
Imbasan komsas tingkatan 4
 
Sivik b4 d5e1
Sivik b4 d5e1Sivik b4 d5e1
Sivik b4 d5e1
 
Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)
Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)
Kumpulan Catatan komunitas kenduri cinta (Maiyah)
 
Kesusasteraan melayu
Kesusasteraan melayuKesusasteraan melayu
Kesusasteraan melayu
 
Tulisan 1
Tulisan 1Tulisan 1
Tulisan 1
 
teks-cerita-inspiratif.pptx
teks-cerita-inspiratif.pptxteks-cerita-inspiratif.pptx
teks-cerita-inspiratif.pptx
 

More from Rizky Faisal

Setelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im teroris
Setelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im terorisSetelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im teroris
Setelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im terorisRizky Faisal
 
GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL Rizky Faisal
 
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeFelixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeRizky Faisal
 
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISALPENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISALRizky Faisal
 
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdf
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdfPENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdf
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdfRizky Faisal
 
Perhatian islam terhadap hak hak lingkungan
Perhatian islam terhadap hak hak lingkunganPerhatian islam terhadap hak hak lingkungan
Perhatian islam terhadap hak hak lingkunganRizky Faisal
 
Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!
Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!
Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!Rizky Faisal
 
Perayaan natal dalam negara khilafah
Perayaan natal dalam negara khilafahPerayaan natal dalam negara khilafah
Perayaan natal dalam negara khilafahRizky Faisal
 
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...Rizky Faisal
 
Kongres ibu nusantara kabupaten bandung
Kongres ibu nusantara kabupaten bandungKongres ibu nusantara kabupaten bandung
Kongres ibu nusantara kabupaten bandungRizky Faisal
 
Kristen dan paganisme
Kristen dan paganismeKristen dan paganisme
Kristen dan paganismeRizky Faisal
 
Mempekerjaan perempuan cara kapitalisme menghilangkan peran ibu
Mempekerjaan perempuan  cara kapitalisme menghilangkan peran ibuMempekerjaan perempuan  cara kapitalisme menghilangkan peran ibu
Mempekerjaan perempuan cara kapitalisme menghilangkan peran ibuRizky Faisal
 
Nestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebasNestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebasRizky Faisal
 
Poster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesir
Poster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesirPoster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesir
Poster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesirRizky Faisal
 
Menyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunya
Menyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunyaMenyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunya
Menyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunyaRizky Faisal
 
Gambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar givar
Gambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar   givarGambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar   givar
Gambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar givarRizky Faisal
 

More from Rizky Faisal (16)

Setelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im teroris
Setelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im terorisSetelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im teroris
Setelah kunjungan rahasia cia dan ledakan bom, rezim kudeta tuduh im teroris
 
GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
GAMBAR TUGAS MEMBUAT JARINGAN IRIGASI _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
 
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeFelixsiauw   bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalisme
 
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISALPENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE BOWDITCH _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL
 
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdf
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdfPENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdf
PENGOLAHAN DATA POLIGON METODE TRANSIT _ RIZKY MUHAMMAD FAISAL.pdf
 
Perhatian islam terhadap hak hak lingkungan
Perhatian islam terhadap hak hak lingkunganPerhatian islam terhadap hak hak lingkungan
Perhatian islam terhadap hak hak lingkungan
 
Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!
Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!
Kampanye kembangkitan pemuda pemuda menggugat demokrasi!
 
Perayaan natal dalam negara khilafah
Perayaan natal dalam negara khilafahPerayaan natal dalam negara khilafah
Perayaan natal dalam negara khilafah
 
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
Catatan akhir tahun 2013 “kapitalisme liberalisme pembunuh rakyat, sekularism...
 
Kongres ibu nusantara kabupaten bandung
Kongres ibu nusantara kabupaten bandungKongres ibu nusantara kabupaten bandung
Kongres ibu nusantara kabupaten bandung
 
Kristen dan paganisme
Kristen dan paganismeKristen dan paganisme
Kristen dan paganisme
 
Mempekerjaan perempuan cara kapitalisme menghilangkan peran ibu
Mempekerjaan perempuan  cara kapitalisme menghilangkan peran ibuMempekerjaan perempuan  cara kapitalisme menghilangkan peran ibu
Mempekerjaan perempuan cara kapitalisme menghilangkan peran ibu
 
Nestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebasNestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebas
 
Poster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesir
Poster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesirPoster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesir
Poster yang memalukan dan konstitusi untuk tundukkan rakyat mesir
 
Menyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunya
Menyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunyaMenyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunya
Menyikapi orang orang yang melecehkan islam dan ancaman terhadap pelakunya
 
Gambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar givar
Gambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar   givarGambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar   givar
Gambar kerangka dasar vertikal metode sipat datar givar
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

MenguburMalin

  • 1. 22/12/13 KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme ANTARA MALIN, IB UNYA MALIN, DAN K AP ITALISME P o sted in sastra No c o mment y et Ingat si Malin dalam kisah Malin Kundang? Yap. Sosok yang satu ini memang durhaka. Sangat durhaka bahkan. Dijamin, orang yang membaca kisahnya di buku buku dongeng, akan kesal dengan ulah si Malin. T ambah kesal lagi bila menyimak kisahnya dalam bentuk F ilm. Momen ketika Malin mendorong Ibunya dengan mode slow motion; minimalnya akan membuat pemirsa ngurut dada dan merekam gambarnya dalam kepala hingga berjam jam setelah F ilm usai. Karena kekesalan akan sosok Malin yang durhaka itu, pemirsa bahkan akhirnya malah mensyukuri nasib Malin yang dikutuk menjadi batu ditengah lautan. “Sukurin..sukurin..sukurin..! ! ” begitu biasanya kalo pemirsanya anak anak kecil yang masih doyan main ular tangga. Yaa..tapi bagaimanapun perlu diingat, sebelum Malin menjadi anak durhaka -terlebih ketika masih anak anak dan remaja- Malin adalah anak yang baik. Didikan Ibunya sebelum merantau juga disadari atau tidak telah membentuk corak dari kepribadiannya. Dan itupula yang tentu mempengaruhi kesuksesannya ditanah rantau. Sampai pada akhirnya Malin memikat hati putri dari keluarga Bangsawan dan hidup kaya raya. Hanya sayang, ketika merantau Ia benar benar hilang kontak dengan Ibunya. Selama belasan atau bahkan puluhan tahun, tak ada lagi nasihat, masukan, saran dan buah tangan sang Ibu yang Malin dapatkan. Barangkali ini yang kemudian menjadi sebab jatuhnya derajat Malin yang sukses dan kaya raya itu dengan sikap durhaka. Malin lupa sosok Ibunya. Ya,lupa. Kalau boleh berandai-andai; Bilamana teknologi di zaman Malin sudah maju; ada handphone, android, blackberry, atau laptop, mungkin lain lagi ceritanya. Ditanah Rantau, Malin saat itu tentu bisa tetap berhubungan dengan Ibunya. Lewat F acebook, Line, BBM, Kakao T alk, Skypee dan yang lainnya. Berkomunikasi untuk saling sapa, meminta nasihat, masukan, saran dan yang lainnya. Ya, kalau demikian adanya; barangkali tak ada cerita ‘Malin yang durhaka dan dikutuk jadi batu’. Hal yang ada justru ‘Malin yang berbakti dan mengantar Ibunya pergi haji’. Subhanallah. www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html 1/4
  • 2. 22/12/13 KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme T api apa daya. Itu hanya pengandaian. senang melabeli Malin sebagai insan terkutuk. Dunia sudah dengan terlanjur merasa M e mb in can g M alin Puluhan tahun lamanya, tatanan dunia di bentuk diatas asas kebebasan. Kapitalisme yang mengajarkan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) dan liberalisme (kebebasan) telah menciptakan tatanan hidup yang menyuburkan banyaknya Malin Malin yang baru. Malin sekarang bahkan tak perlu menunggu tibanya waktu merantau untuk menjadi durhaka. Banyak anak yang tak segan melawan Bapak dan Ibunya hanya karena merasa keinginannya tak boleh dibatasi. Arahan dan aturan sang Ibu dianggap belenggu yang mengekang nafsu. Sementara dalam pikirnya, nafsu itu bebas untuk dipuaskan. Ya kebebasanlah biangnya! “Mun aing teu dipangmeulikan motor mah moal sakola ah. T itik”, “Naon atuh Mah? Pirage bobogohan mani ulah! ”, “ah, ngaroko jeung mabok saeutik hungkul ieu atuh! ” bagi anak ‘pemberani’ kalimat kalimat diatas mungkin tak segan ditumpahkan dihadapan orang tuanya. Seolah olah, Ia sedang berujar “Aing yeuh! Baladna Malin Kundang! Ayeyy! ” T api bagi anak yang pemalu, Ia tak berani mengakui secara langsung bahwa dirinya adalah Malin. Ia adalah Malin pengecut. Mirip kaleng biscuit Khong guan di hari lebaran. Dari luar tampak mewah dan menggugah, eh pas dibuka isinya? ZONK; rangginang atau keripik singkong. Malin model begini kalo didepan orangtuanya kepalanya selalu manggut manggut, tapi hatinya tak pernah menjanjikan diri untuk nurut. Miris memang. Ya, miris. Anak anak semacam ini banyak. Harus diketahui, menjadi Malin Pengecut lebih sulit daripada menjadi Malin kundang yang terang terangan menyatakan keburukannya. Ya, apa yang dirasakan Malin Pengecut bisa jadi sama dengan yang dirasakan Ratu Atut, Gubernur Banten saat ini. Melelahkan. Berlari lari mengelilingi bumi untuk menyembunyikan sebuah kenyataan. Padahal semua sudah tau, Bumi itu tempat yang terlalu sempit untuk menyembunyikan sesuatu. T api beda zaman, beda juga persoalan. Malin di zaman sekarang justru tak sedikit yang bermunculan karena ‘restu’ dan ‘dorongan’ Ibundanya sendiri. Label ‘Ibu rumah tangga’ yang oleh Peradaban Kapitalisme dianggap terkutuk membuat banyak Ibu yang menelantarkan anaknya. Anak seolah beban yang mengganggu pekerjaan dan kesenangannya. T ak sedikit Ibu yang membiarkan anaknya hidup keluyuran tanpa pengawasan. Sang Ibu tak tau pasti, kemana anaknya pergi? baginya yang penting tugas pak bos selesai dan ia bisa pergi ke salon untuk manny paddy (maaf kalau EYD-nya salah). www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html 2/4
  • 3. 22/12/13 KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme Industri industri mengiming imingi para Ibu untuk hidup dijalan yang lain. Hingga sang Ibu terlena, dan memilih untuk memberikan ruang tersendiri bagi anak anaknya untuk hidup bebas. “Silahkan nak, Ibu percaya dengan apa yang kamu lakukan! Ibu pergi dulu! ” begitu kata sang Ibu, sambil meninggalkan anaknya sendirian. Membiarkan anaknya ditelan ide kebebasan yang diajarkan oleh lingkungan. Entahlah, apakah Ia tak tau, atau pura pura lupa, bahwa sang anak tak cukup kuat untuk menghadapi medan kehidupan yang teramat liar itu. Bisa dipastikan, ide ide yang diajarkan lingkungan itu dengan sangat mudah mengambil tempat dihati anak anaknya. “Ah, media, tempat tempat hiburan, lingkungan, tidakkah sang Ibu merisaukannya? Bukankah alat alat itu sudah dipakai oleh para Kapitalis yang tak bertanggung jawab? Bukankah Para Kapitalis yang hanya memikirkan keuntungan itu ada makhluk serakah yang tak segan mengorbankan nilai nilai luhur dengan memproduksi alat alat bermuatan setan untuk ditukarkan dengan segepok dolar? Apakah anda tak terusik, Ibu? Yah, Para Ibu tak boleh merasa jumawa dengan lagu lagu sendu yang mengagungagungkannya. Bagaimanapun anak anak adalah tanggungjawabnya hingga Ia benar benar dirasa kuat untuk mengarungi hidupnya. Bagaimanapun rumah tangga adalah medan utama tempat para Ibu menunjukan eksistensinya. Rumah tangga akan memperlihatkan betapa hebatnya sang Ibu. Mencetak anak anak dengan karakter mulia, yang bahkan turut berjuang mewujudkan sebuah peradaban mulia yang dirundukkan seisi penduduk bumi. Seperti empat anak al Khansa yang syahid di Qadissyiah, seperti Abdullah dan Urwah bin Zubair putra Asma, atau Anas bin Malik anak dari Ummu Sulaim yang dikenang menjadi Ulama besar. M e n g u b u r M alin “Kita terlahir bagai selembar kertas putih, tinggal kulukis dengan tinta pesan damai, dan terwujud harmoni’, begitu senandung F adli, vokalis Padi dalam sebuah lagunya. Dalam konteks ini, manusia memang Ibarat kertas putih. Ia tak hanya terbentuk karena dirinya sendiri. Ada lingkungan yang berebut tempat untuk melukiskan tintanya pada manusia. Lingkungan itulah para Ibu, Bapak, Dunia Pendidikan, Media Massa, Benda benda bermuatan, serta berbagai kebijakan dan aturan Negara. T ak ada anak manusia yang hidup tanpa lukisan tinta dari lingkungannya. Bila anak manusia berkata “Biarkan aku hidup sesuai dengan keinginanku saja. Aku tak mau dipengaruhi olehmu, oleh siapapun, dan oleh apapun”, apa yang ia nyatakanpun sesungguhnya buah dari lukisan berbagai hal berpengaruh yang mempengaruhi pernyataannya. Ya, kehidupan ini adalah panggungnya tinta untuk saling memengaruhi dan melukis anak anak manusia. Sayangnya, kini para bos bos tinta adalah mereka yang berhaluan Kapitalis. Yang menafikan berbagai nilai agama dalam proses memproduksi tintanya. Ketika para Kapitalis berkuasa, Keluarga diarahkan untuk melukis kehidupan anak anak yang berantakan. Ibu ibunya disibukkan berbagai impian dan kesenangan semu, sehingga lupa untuk melukis anaknya dengan tinta terbaik. Pendidikan diarahkan untuk melukis anak anak dengan tinta yang www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html 3/4
  • 4. 22/12/13 KALAM-UPI.ORG: Antara Malin, Ibunya Malin, dan Kapitalisme mengajarkan bahwa hidup hanya untuk mencari uang dan uang. Media massa melukis anak anak dengan tinta yang mengajarkan bahwa hidup haruslah dijalani dengan landasan nilai kebebasan dan bermental pelawan aturan. Negara bagaimana? Kurang lebih sama saja. Diam saja, bahkan memfasilitasi para Kapitalis itu melukis anak anak dengan tintanya. Pada akhirnya, keberadaan Malin Malinpun tak bisa dielakkan. Kalau sudah begini bagaimana? Memang tak ada jalan lain kecuali melakukan perubahan yang memang mendasar dan menyeluruh. Membangun paradigma baru tentang tinta seperti apa yang mestinya digunakan untuk melukis? T inta seperti apa yang dapat digunakan setiap elemen umat untuk membentuk corak anak anak yang mulia? Jawabnya tentu saja tinta Islam. Dunia dan seisinya sudah pernah merasakan bagaimana rasanya dilukis dengan tinta Islam. Belasan abad lamanya, sejak Nabi Muhammad mendirikan Negara Islam pertama di Madinah, beranjak pada masa Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi T halib, menggantikan beliau menjadi seorang Khalifah yang memimpin sebuah peradaban bernama Khilafah, hingga pada akhirnya Khilafah itu jatuhkan lewat makar keji Mustafa Kemal yang dibantu oleh Inggris. Dimasa masa itulah lahir anak anak yang tak hanya pandai matematika, fisika, atau kimia, tapi juga baik akhlaqnya dan mengetahui bagaimana caranya memanfaatkan berbagai ilmu itu dengan benar. Sains dan T eknologi yang maju dapat diimbangi dengan nilai nilai yang mengikat dan mengarahkan pemakainya untuk mewujdukan peradaban besar yang diakui banyak sejarawan dunia. Bahkan, seorang yang dikenal memusuhi Islam sendiri mengakui hal ini, yakni Barrack Obama, dalam pidatonya saat berkunjung ke Mesir berujar,”Peradaban berhutang besar pada Islam. Islamlah—di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar—yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad, dan membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa. Inovasi dalam masyarakat Muslimlah yang mengembangkan urutan aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya. Budaya Islam telah memberi kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai. Sepanjang sejarah, Islam telah menunjukkan melalui kata-kata dan perbuatan bahwa toleransi beragama dan persamaan ras adalah hal-hal yang mungkin.” Wallohualam. https://www.facebook.com/notes/farhan-akbar-muttaqi/antara-malin-ibunya-malin-dankapitalisme/10201286499550197 www.kalam-upi.org/2013/12/antara-malin-ibunya-malin-dan.html 4/4