SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Tulisan 1: 
Jas Merah Untuk Masa Depan 
My future is my past* 
(*dipetik dari judul lagu band God Must Be Crazy) 
Teks. Edo Wallad 
Bila ada seseorang yang ingin saya temui sekarang namun tidak bisa karena sudah terlanjur 
meninggalkan dunia, beliau adalah kepala sekolah saya ketika SMA dulu. Masih tergambar kepala saya 
saat jam enam pagi, diiringi rintik hujan, beliau turun dari Vespa bututnya dengan hanya mengenakan 
celana pendek dan sandal jepit dibalik jas hujan, sambil menenteng tas. Tak lama kemudian dia keluar 
dari ruangannya dengan sudah mengenakan setelan safari abu-abu dan mulai bertugas. 
Selain kepala sekolah beliau juga menjalani tugas sebagai guru sejarah. Dan saya selalu teringat ketika 
beliau menceritakan betapa pentingnya sejarah buat kita, ketika dengan semangat dan guyon ia 
bercerita tentang peninggalan lingga dan yoni yang menggambarkan alat kelamin manusia dan tidak 
lupa ketika ia menampilkan jargon dari Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno; Jas Merah. Jangan sekali - 
kali melupakan sejarah, begitu kepanjangannya. Itulah tajuk pidato Ir. Soekarno sebelum lengser dari 
kursi kepresidenan. Pesan singkat agar orang tidak melupakan sejarah berujung menjadi harapan 
hampa. Ketika sejarah hanya sekedar menjadi tanggal yang diperingati sebagai seremoni. Arti sebenar-benarnya 
dari peristiwanya itu sendiri jarang dipahami secara benar. 
Bahkan demikian juga dengan Soekarno, presiden pertama RI yang juga dikenal sebagai founding father 
republik ini. Di masa Orde Baru (Orba) peran Soekarno dikerdilkan sebatas sebagai proklamator atau 
presiden pertama RI yang di akhir masa pemerintahan tersangkut dengan ideologi komunisme yang 
dikembangkan oleh PKI, tidak pernah terungkap bagaimana pemikiran-pemikiran Soekarno dan jiwa 
besarnya sebagai tokoh legendaris, ia dikenal sebagai orang yang visioner, populis, orator, dan 
pemimpin yang karismatik. Hal inilah yang bisa terjadi kalau kita tidak mau benar-benar mempelajari 
sejarah. 
Secara general mempelajari sejarah bukan hanya berarti mempelajari kurikulum sejarah yang diajarkan 
sekolah dengan buku keluaran PDK dan dibayar secara mencicil. Walaupun pada kenyataannya pelajaran 
itu memang sangat menarik. Saya sendiri dulu sering tenggelam bersama komputer dan internet 
menjelajahi sejarah kemanusiaan dengan timeline dan highlight-nya yang sangat menakjubkan. Karena 
dengan mengetahui sejarahnya, Anda akan tahu kenapa Jerman dulu ingin menguasai Eropa, kenapa 
Amerika Serikat, Inggris, dan Australia bersekutu dan hal -hal lainnya yang terjadi kemudian. 
Dengan mempelajari sejarah kita juga bisa mengetahui kenapa suatu bangsa berkonflik, kenapa ada 
perbedaan, kenapa Malcolm X sangat krusial, hingga akhirnya Anda akan berterima kasih pada Graham 
Bell ketika menelepon pacar Anda, berterima kasih pada Thomas Edison ketika berjalan di trotoar 
Sudirman malam-malam, Anda juga bisa tahu kenapa di Indonesia ada tujuh hari dan empat puluh hari -
an setelah orang meninggal padahal di Arab tidak ada, atau bahkan Anda akan mengucap syukur atas 
diciptakannya Al Farabi ketika mendengar lagu Madonna. 
Bagaimana mempelajarinya? Dan apa yang gunanya langsung terasa bagi hidup kita? Tidak perlu jauh-jauh, 
pelajari dulu sejarah diri kita masing-masing. Setelah mempelajarinya barulah Anda tahu 
bagaimana Anda terbentuk menjadi manusia yang sekarang ini. Karena mau tidak mau masa lalulah 
yang membentuk Anda. Belajar dari pengalaman, karena pengalaman adalah guru yang terbaik, begitu 
kira-kira orang tua kita dulu menjabarinya. Kita hidup dan belajar, “Learning is like breathing – we do it 
all the time”. Kita harus bisa belajar melalui dari hidup dan diri kita sendiri. Beberapa dari pembelajaran 
ini didapatkan dengan sengaja dan direncanakan, dan beberapa datang sebagai hasil yang kita peroleh 
dari pengalaman kita dengan alami. 
Meskipun banyak orang yang telah menyadari nilai pembelajaran yang kita dapat dari pendidikan 
formal, kita tidak selalu bisa menempatkan nilai yang setara dengan pepmbelajaran melalui informal 
learning. Padahal pada kenyataannya, justru hampir seluruh hidup kita ilmu yang diperoleh didapat dar i 
pengalaman dalam menghadapi hidup sehari-hari dengan mengamati orang lain, bertanya, 
menyelesaikan masalah, mengalami kesuksesan dan kegagalan. Bahkan pada kenyataannya semua teori 
yang kita dapat dari buku, hanyalah sebuah opsi shortcut hasil dari pengalaman hidup pembuat teori. 
Ingat guru tidak pernah mengajarkan kita bagaimana mengendarai sepeda atau mobil, mereka juga tidak 
pernah mengajarkan bagaimana cara memakaikan kondom, atau mengajarkan selera Anda terhadap 
lukisan abstrak atau lagu house. Mereka juga tidak pernah mengajarkan bagaimana harus beretika 
terhadap atasan atau bawahan. Atau jika Anda seorang olahragawan, Anda tidak pernah diajarkan 
bagaimana harus menendang penalti di bawah tekanan sepuluh ribu penonton. Anda juga bisa 
mempunyai trik-trik selingkuh tanpa ketahuan secara sempurna, bukan dari siapa-siapa. Semuanya Anda 
dapatkan melalui pengalaman. 
Yang lebih gila lagi seringkali fakta menyatakan bahwa kita tidak mau mempercayai teori itu sebelum 
kita mengalaminya sendiri. Satu contoh masih ingat ketika orang tua kita atau guru berkata; “hidup itu 
sudah susah, jangan ditambah susah!” Dan ketika kita remaja sambil melengos pergi ‘nongkrong’dengan 
teman-teman kita mengabaikannya. Lalu kita mencoba bermain-main dengan kesusahan itu dengan 
melakukan kenakalan-kenakalan, yang akhirnya menyusahkan diri kita sendiri juga. Sampai akhirnya kita 
dewasa dan sambil tertawa kecil berkata, “ternyata memang benar apa kata bokap!”. Sementara ayah 
kita juga tertawa mengejek; “kata babe juga ape!” 
Belajar dari pengalaman melibatkan lebih dari sekedar pengalaman itu sendiri. Ini juga melibatkan 
berpikir melalui pengalaman untuk menginterpretasi dan menjabarkan artinya, untuk meningkatkan 
pengertian, pengetahuan. dan keahlian kita. 
Pepatah tak berhenti mengingatkan, seperti ‘bahkan keledai tidak akan jatuh di lubang yang sama’. 
Begitu juga kita harus mengambil pelajaran dari kegagalan yang pernah kita alami. Hal ini harus 
dipraktekkan dalam segala aspek kehidupan. Baik urusan kerjaan, gaya hidup, bercinta, atau bahkan 
dalam memilih calon pemimpin kita di Negara tercinta. Kalau sudah pengalaman dipimpin yang seperti A 
gagal, maka jangan lagi memilih yang setipe dengan si A tadi. Atau untuk urusan fisik dan kesehatan,
kalau sudah tahu makan kerang rebus akan menimbulkan gatal-gatal dikulit Anda, ya jangan mentang-mentang 
seafood di Gunung Sahari paling terkenal dengan kerang rebusnya yang ‘mantap’, Anda latah 
ikut memesan makanan itu. 
Pada dasarnya tulisan ini kembali hanya sekedar mengingatkan, karena pada prakteknya saya yakin para 
pembaca sudah melakukan hal ini. Namun ketika rutinitas datang dan masalah datang silih berganti, kita 
akhirnya sering memiliki kecenderungan mengulangi kesalahan yang sama dalam hidup. Pentingnya 
belajar dari sejarah dan pengalaman membuat kita mengerti dan dapat membedakan yang baik dan 
benar buat kita, dan mana yang tidak. Kita juga dapat menyaring nilai -nilai yang baik dan masih relevan 
untuk diusung dan mana yang tidak, karena seperti kita ketahui, nilai juga bergeser seiring dengan 
waktu. 
Akhirnya kembali lagi pada objektif kita dalam hidup apa, dan kita akan ‘menyetel’ arah kemana kita 
akan melangkah, karena masa depan kita mau tidak mau juga ditentukan oleh masa lalu, dan masa 
sekarang. Memang ada baiknya menjalani hidup apa adanya, namun sedikit rencana akan membuatnya 
terasa lebih terarah dan teratur. 
Dan ingat kata lirik sebuah evergreen itu…“don’t forget to remember…”
Fakta sejarah unik: 
Sultan Selim II dari Kesultanan Ottoman meninggal di tahun 1574 akibat tergelincir lantai basah saat 
sedang berjalan di hamam (tempat mandi uap gaya Turki). 
Cleopatra lahir pada tahun 69 SM, sementara Piramida Besar Giza dibangun sekitar tahun 2560 SM, dan 
pendaratan di Bulan terjadi pada tahun 1969. Ini berarti jarak waktu antara kelahiran sang firaun terakhir 
Mesir ini dengan pembangunan Piramida Besar Giza jauh lebih panjang dibandingkan dengan saat 
pendaratan di Bulan! 
USS Pueblo, kapal milik angkatan laut Amerika Serikat direbut oleh Korea Utara pada tahun 1968, dan 
tidak pernah dikembalikan sampai sekarang. Kapal tersebut kini dijadikan museum oleh pemerintah 
Korea Utara.
Akhwatmuslimah.com – Pada suatu hari, seorang pemuda yang bernama Faizal terlibat dalam kecelakaan. Dia 
ditabrak oleh sebuah taksi di sebuah jalan raya. Akibat dari kecelakaan itu dia cedera parah. Kepalanya luka, 
tangannya patah dan perutnya terburai. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan adanya terlalu parah dan 
berharap dia tidak ada harapan lagi untuk hidup. Ibunya, Jamilah segera dihubungi dan diberitahu tentang 
kecelakaan yang menimpa anaknya. 
Hampir pingsan Jamilah mendengar berita tentang anaknya itu. Dia segera bergegas ke rumah sakit tempat anaknya 
dimasukkan. Berlinang air mata ibu melihat kondisi anaknya. Meskipun telah diberitahu bahwa anaknya sudah tiada 
harapan lagi untuk diselamatkan, Jamilah tetap tidak henti -hentinya berdoa dan bermohon kepada Allah agar 
anaknya itu selamat. 
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, kondisi Faizal tidak banyak berubah. Saban hari Jamilah akan datang 
menjenguk anaknya itu tanpa jemu. Saban malam pula Jamilah bangun untuk menunaikan shalat malam bertahajjud 
kepada Allah memohon keselamatan anaknya. Dalam keheningan malam, sambil berlinangan air mata, Jamilah 
merintih meminta agar anaknya disembuhkan oleh Allah. 
Berikut adalah antara doa Jamilah untuk anaknya itu; 
“Ya Allah ya Tuhanku, kas ihanilah aku dan kas ihanilah anak aku. Sus ah payah aku membesarkannya, dengan s usu 
aku yang Engkau anugerahkan kepadaku, aku suapkan ke dalam mulutnya. Ya Allah, aku pasrah dengan apapun 
keputusan-Mu! Aku redho dengan qada ‘dan qadar Mu yaa Allah. “ 
“Yaa Allah, dengan air mataku ini, aku berm ohon kepadaMu, Engkau s embuhkanlah anakku dan janganlah Engkau 
cabut nyawanya. Aku sangat sayang kepadanya. Aku sangat rindu kepadanya. Susah rasanya bagiku untuk hidup 
tanpa anakku ini. Mengiang suaranya terdengar di telingaku memanggil-manggil aku ibunya. ” 
“Ya Allah, tidak ada Tuhan melainkan hanya Engkau s aja. Tunjukkanlah kuas a Mu ya Allah. Aku reda kalau anggota 
badanku dapat didermakan kepadanya agar dengannya dia dapat hidup s empurna kembali. ” 
“Ya Allah, aku redho nyawaku Engkau ambil s ebagai ganti as alkan Engkau hidupkan anakku. Engkaulah yang Maha 
s egala hal, berkat kebes aran Mu ya Allah, terimalah doaku ini …. aamiin “. 
Keyakinan Jamilah terhadap kekuasaan Ilahi sangat kuat meskipun tubuh anaknya hancur cedera dan dikatakan 
sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Namun, Allah benar -benar mau menunjukkan kebesaran dan kekuasaan. 
Setelah 5 bulan terlantar, akhirnya Faizal menampakkan tanda-tanda kesembuhan dan akhirnya dia sembuh 
sepenuhnya. Berkat doa seorang ibu yang ikhlas. 
Faizal dapat terus hidup sampai berumahtangga dan beranak-pinak. Ibunya, Jamilah semakin hari semakin tua dan 
uzur. 
Suatu hari, Jamilah yang berusia hampir 75 tahun jatuh sakit dan masuk rumah sakit. Awalnya, Faizal masih 
mengunjungi dan menjaga ibunya di rumah sakit. Tetapi semakin hari semakin jarang dia datang menjenguk ibunya 
sampai pada suatu hari pihak rumah sakit menghubunginya untuk memberitahukan kondisi ibunya yang semakin 
parah. 
Faizal segera bergegas ke rumah sakit. Di situ, Faizal temukan kondisi ibunya semakin lemah. Nafas ibunya turun 
naik. Dokter memberitahu bahwa ibunya sudah tidak ada waktu yang lama untuk hidup. Ibunya akan 
menghembuskan nafasnya yang terakhir pada setiap saat saja. 
Melihat kondisi ibunya yang sedemikian dan konon beranggapan ibunya sedang tersiksa, lantas Faizal terus 
menadah tangan dan berdoa seperti ini;
“Yaa Allah, s eandainya mati lebih baik untuk ibu, maka Engkau matikan lah ibuku! Aku tidak sanggup melihat 
penderitaannya. Yaa Allah, aku akan redho dengan kepergiannya … aamin. ” 
Begitulah bedanya doa ibu terhadap anak dan doa anak terhadap orang tuanya. Ketika anak sakit, walau seteruk 
mana sekalipun, walau badan hancur sekalipun, walau anak tinggal nyawa-nyawa ikan sekalipun, namun orang tua 
akan tetap mendoakan semoga anaknya diselamatkan dan dipanjangkan umur. 
Tetapi anak-anak yang dikatakan ‘baik’ pada hari ini akan mendoakan agar ibu atau bapaknya yang s akit agar 
segera diambil oleh ALLAH, padahal orang tua itu baru saja sakit. Mereka meminta pada Allah agar segera 
menonaktifkan ibu atau bapaknya karena konon s udah tidak tahan melihat ‘penderitaan’ orang tuanya. [ ]

More Related Content

Viewers also liked

Jamie Bergsman Powerpoint
Jamie Bergsman PowerpointJamie Bergsman Powerpoint
Jamie Bergsman Powerpointbergsmanj
 
Ejercicios de visual
Ejercicios de visualEjercicios de visual
Ejercicios de visualmagda_chivas_
 
1st karachi salesforce platform dug meetup
1st karachi salesforce platform dug meetup1st karachi salesforce platform dug meetup
1st karachi salesforce platform dug meetupMuhammad Salman Zafar
 
Apresentação de bijuterias
Apresentação de bijuteriasApresentação de bijuterias
Apresentação de bijuteriasPatyBijus
 
Ejercicios de visual
Ejercicios de visualEjercicios de visual
Ejercicios de visualmagda_chivas_
 
Virtuális teamek
Virtuális teamekVirtuális teamek
Virtuális teamekpeterhari
 
Blog Pro 2.0 User Guide
Blog Pro 2.0 User GuideBlog Pro 2.0 User Guide
Blog Pro 2.0 User GuideIgor Goltsov
 
Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2
Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2
Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2Muhammad Iqbal
 
Virtuális teamek
Virtuális teamekVirtuális teamek
Virtuális teamekpeterhari
 
Ejercicios de visual
Ejercicios de visualEjercicios de visual
Ejercicios de visualmagda_chivas_
 

Viewers also liked (15)

Jamie Bergsman Powerpoint
Jamie Bergsman PowerpointJamie Bergsman Powerpoint
Jamie Bergsman Powerpoint
 
Ejercicios de visual
Ejercicios de visualEjercicios de visual
Ejercicios de visual
 
1st karachi salesforce platform dug meetup
1st karachi salesforce platform dug meetup1st karachi salesforce platform dug meetup
1st karachi salesforce platform dug meetup
 
Apresentação de bijuterias
Apresentação de bijuteriasApresentação de bijuterias
Apresentação de bijuterias
 
Php exceptions
Php exceptionsPhp exceptions
Php exceptions
 
Fetus
FetusFetus
Fetus
 
Ejercicios de visual
Ejercicios de visualEjercicios de visual
Ejercicios de visual
 
Virtuális teamek
Virtuális teamekVirtuális teamek
Virtuális teamek
 
Ford Field
Ford FieldFord Field
Ford Field
 
Blog Pro 2.0 User Guide
Blog Pro 2.0 User GuideBlog Pro 2.0 User Guide
Blog Pro 2.0 User Guide
 
Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2
Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2
Buku iiia-borang-akreditasi-d4-pjj-2012 rev-copy2
 
Php tests tips
Php tests tipsPhp tests tips
Php tests tips
 
Automated tests
Automated testsAutomated tests
Automated tests
 
Virtuális teamek
Virtuális teamekVirtuális teamek
Virtuális teamek
 
Ejercicios de visual
Ejercicios de visualEjercicios de visual
Ejercicios de visual
 

Similar to Tulisan 1

Sukma, riwajatmoe doeloe
Sukma, riwajatmoe doeloeSukma, riwajatmoe doeloe
Sukma, riwajatmoe doeloeMuhayat Akbar
 
Koki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptxKoki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptxJoseRizal53
 
Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)
Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)
Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)Bernadi Mubarok
 
Impian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswiImpian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswiPT. SASA
 
Dalam Lingkaran Sembilan Teaser
Dalam Lingkaran Sembilan TeaserDalam Lingkaran Sembilan Teaser
Dalam Lingkaran Sembilan TeaserZay Arzio
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Taufiq Hadie
 
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Karangan naratif Cikgu Lila
Karangan naratif Cikgu LilaKarangan naratif Cikgu Lila
Karangan naratif Cikgu LilaLilaSalle Salle
 
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Aulia Dina Wulandani
 
Prinsip dan Motto Kehidupan
Prinsip dan Motto KehidupanPrinsip dan Motto Kehidupan
Prinsip dan Motto KehidupanAmat Bejo
 
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Putu Yudiantara
 

Similar to Tulisan 1 (20)

Sukma, riwajatmoe doeloe
Sukma, riwajatmoe doeloeSukma, riwajatmoe doeloe
Sukma, riwajatmoe doeloe
 
Koki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptxKoki Otonomi.pptx
Koki Otonomi.pptx
 
Gagalnya
GagalnyaGagalnya
Gagalnya
 
Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)
Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)
Lie zi speaks ( chinesse Quote and ancient religion)
 
Session I.pptx
Session I.pptxSession I.pptx
Session I.pptx
 
Termotifasi
TermotifasiTermotifasi
Termotifasi
 
Impian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswiImpian seorang mahasiswi
Impian seorang mahasiswi
 
Dalam Lingkaran Sembilan Teaser
Dalam Lingkaran Sembilan TeaserDalam Lingkaran Sembilan Teaser
Dalam Lingkaran Sembilan Teaser
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'
 
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
 
Karangan naratif
Karangan naratif Karangan naratif
Karangan naratif
 
Karangan naratif Cikgu Lila
Karangan naratif Cikgu LilaKarangan naratif Cikgu Lila
Karangan naratif Cikgu Lila
 
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
 
Seluruh coretanku
Seluruh coretankuSeluruh coretanku
Seluruh coretanku
 
Prinsip dan Motto Kehidupan
Prinsip dan Motto KehidupanPrinsip dan Motto Kehidupan
Prinsip dan Motto Kehidupan
 
Essai Diri Ovi.docx
Essai Diri Ovi.docxEssai Diri Ovi.docx
Essai Diri Ovi.docx
 
K3
K3K3
K3
 
1
11
1
 
Being ordinary
Being ordinaryBeing ordinary
Being ordinary
 
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
 

Tulisan 1

  • 1. Tulisan 1: Jas Merah Untuk Masa Depan My future is my past* (*dipetik dari judul lagu band God Must Be Crazy) Teks. Edo Wallad Bila ada seseorang yang ingin saya temui sekarang namun tidak bisa karena sudah terlanjur meninggalkan dunia, beliau adalah kepala sekolah saya ketika SMA dulu. Masih tergambar kepala saya saat jam enam pagi, diiringi rintik hujan, beliau turun dari Vespa bututnya dengan hanya mengenakan celana pendek dan sandal jepit dibalik jas hujan, sambil menenteng tas. Tak lama kemudian dia keluar dari ruangannya dengan sudah mengenakan setelan safari abu-abu dan mulai bertugas. Selain kepala sekolah beliau juga menjalani tugas sebagai guru sejarah. Dan saya selalu teringat ketika beliau menceritakan betapa pentingnya sejarah buat kita, ketika dengan semangat dan guyon ia bercerita tentang peninggalan lingga dan yoni yang menggambarkan alat kelamin manusia dan tidak lupa ketika ia menampilkan jargon dari Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno; Jas Merah. Jangan sekali - kali melupakan sejarah, begitu kepanjangannya. Itulah tajuk pidato Ir. Soekarno sebelum lengser dari kursi kepresidenan. Pesan singkat agar orang tidak melupakan sejarah berujung menjadi harapan hampa. Ketika sejarah hanya sekedar menjadi tanggal yang diperingati sebagai seremoni. Arti sebenar-benarnya dari peristiwanya itu sendiri jarang dipahami secara benar. Bahkan demikian juga dengan Soekarno, presiden pertama RI yang juga dikenal sebagai founding father republik ini. Di masa Orde Baru (Orba) peran Soekarno dikerdilkan sebatas sebagai proklamator atau presiden pertama RI yang di akhir masa pemerintahan tersangkut dengan ideologi komunisme yang dikembangkan oleh PKI, tidak pernah terungkap bagaimana pemikiran-pemikiran Soekarno dan jiwa besarnya sebagai tokoh legendaris, ia dikenal sebagai orang yang visioner, populis, orator, dan pemimpin yang karismatik. Hal inilah yang bisa terjadi kalau kita tidak mau benar-benar mempelajari sejarah. Secara general mempelajari sejarah bukan hanya berarti mempelajari kurikulum sejarah yang diajarkan sekolah dengan buku keluaran PDK dan dibayar secara mencicil. Walaupun pada kenyataannya pelajaran itu memang sangat menarik. Saya sendiri dulu sering tenggelam bersama komputer dan internet menjelajahi sejarah kemanusiaan dengan timeline dan highlight-nya yang sangat menakjubkan. Karena dengan mengetahui sejarahnya, Anda akan tahu kenapa Jerman dulu ingin menguasai Eropa, kenapa Amerika Serikat, Inggris, dan Australia bersekutu dan hal -hal lainnya yang terjadi kemudian. Dengan mempelajari sejarah kita juga bisa mengetahui kenapa suatu bangsa berkonflik, kenapa ada perbedaan, kenapa Malcolm X sangat krusial, hingga akhirnya Anda akan berterima kasih pada Graham Bell ketika menelepon pacar Anda, berterima kasih pada Thomas Edison ketika berjalan di trotoar Sudirman malam-malam, Anda juga bisa tahu kenapa di Indonesia ada tujuh hari dan empat puluh hari -
  • 2. an setelah orang meninggal padahal di Arab tidak ada, atau bahkan Anda akan mengucap syukur atas diciptakannya Al Farabi ketika mendengar lagu Madonna. Bagaimana mempelajarinya? Dan apa yang gunanya langsung terasa bagi hidup kita? Tidak perlu jauh-jauh, pelajari dulu sejarah diri kita masing-masing. Setelah mempelajarinya barulah Anda tahu bagaimana Anda terbentuk menjadi manusia yang sekarang ini. Karena mau tidak mau masa lalulah yang membentuk Anda. Belajar dari pengalaman, karena pengalaman adalah guru yang terbaik, begitu kira-kira orang tua kita dulu menjabarinya. Kita hidup dan belajar, “Learning is like breathing – we do it all the time”. Kita harus bisa belajar melalui dari hidup dan diri kita sendiri. Beberapa dari pembelajaran ini didapatkan dengan sengaja dan direncanakan, dan beberapa datang sebagai hasil yang kita peroleh dari pengalaman kita dengan alami. Meskipun banyak orang yang telah menyadari nilai pembelajaran yang kita dapat dari pendidikan formal, kita tidak selalu bisa menempatkan nilai yang setara dengan pepmbelajaran melalui informal learning. Padahal pada kenyataannya, justru hampir seluruh hidup kita ilmu yang diperoleh didapat dar i pengalaman dalam menghadapi hidup sehari-hari dengan mengamati orang lain, bertanya, menyelesaikan masalah, mengalami kesuksesan dan kegagalan. Bahkan pada kenyataannya semua teori yang kita dapat dari buku, hanyalah sebuah opsi shortcut hasil dari pengalaman hidup pembuat teori. Ingat guru tidak pernah mengajarkan kita bagaimana mengendarai sepeda atau mobil, mereka juga tidak pernah mengajarkan bagaimana cara memakaikan kondom, atau mengajarkan selera Anda terhadap lukisan abstrak atau lagu house. Mereka juga tidak pernah mengajarkan bagaimana harus beretika terhadap atasan atau bawahan. Atau jika Anda seorang olahragawan, Anda tidak pernah diajarkan bagaimana harus menendang penalti di bawah tekanan sepuluh ribu penonton. Anda juga bisa mempunyai trik-trik selingkuh tanpa ketahuan secara sempurna, bukan dari siapa-siapa. Semuanya Anda dapatkan melalui pengalaman. Yang lebih gila lagi seringkali fakta menyatakan bahwa kita tidak mau mempercayai teori itu sebelum kita mengalaminya sendiri. Satu contoh masih ingat ketika orang tua kita atau guru berkata; “hidup itu sudah susah, jangan ditambah susah!” Dan ketika kita remaja sambil melengos pergi ‘nongkrong’dengan teman-teman kita mengabaikannya. Lalu kita mencoba bermain-main dengan kesusahan itu dengan melakukan kenakalan-kenakalan, yang akhirnya menyusahkan diri kita sendiri juga. Sampai akhirnya kita dewasa dan sambil tertawa kecil berkata, “ternyata memang benar apa kata bokap!”. Sementara ayah kita juga tertawa mengejek; “kata babe juga ape!” Belajar dari pengalaman melibatkan lebih dari sekedar pengalaman itu sendiri. Ini juga melibatkan berpikir melalui pengalaman untuk menginterpretasi dan menjabarkan artinya, untuk meningkatkan pengertian, pengetahuan. dan keahlian kita. Pepatah tak berhenti mengingatkan, seperti ‘bahkan keledai tidak akan jatuh di lubang yang sama’. Begitu juga kita harus mengambil pelajaran dari kegagalan yang pernah kita alami. Hal ini harus dipraktekkan dalam segala aspek kehidupan. Baik urusan kerjaan, gaya hidup, bercinta, atau bahkan dalam memilih calon pemimpin kita di Negara tercinta. Kalau sudah pengalaman dipimpin yang seperti A gagal, maka jangan lagi memilih yang setipe dengan si A tadi. Atau untuk urusan fisik dan kesehatan,
  • 3. kalau sudah tahu makan kerang rebus akan menimbulkan gatal-gatal dikulit Anda, ya jangan mentang-mentang seafood di Gunung Sahari paling terkenal dengan kerang rebusnya yang ‘mantap’, Anda latah ikut memesan makanan itu. Pada dasarnya tulisan ini kembali hanya sekedar mengingatkan, karena pada prakteknya saya yakin para pembaca sudah melakukan hal ini. Namun ketika rutinitas datang dan masalah datang silih berganti, kita akhirnya sering memiliki kecenderungan mengulangi kesalahan yang sama dalam hidup. Pentingnya belajar dari sejarah dan pengalaman membuat kita mengerti dan dapat membedakan yang baik dan benar buat kita, dan mana yang tidak. Kita juga dapat menyaring nilai -nilai yang baik dan masih relevan untuk diusung dan mana yang tidak, karena seperti kita ketahui, nilai juga bergeser seiring dengan waktu. Akhirnya kembali lagi pada objektif kita dalam hidup apa, dan kita akan ‘menyetel’ arah kemana kita akan melangkah, karena masa depan kita mau tidak mau juga ditentukan oleh masa lalu, dan masa sekarang. Memang ada baiknya menjalani hidup apa adanya, namun sedikit rencana akan membuatnya terasa lebih terarah dan teratur. Dan ingat kata lirik sebuah evergreen itu…“don’t forget to remember…”
  • 4. Fakta sejarah unik: Sultan Selim II dari Kesultanan Ottoman meninggal di tahun 1574 akibat tergelincir lantai basah saat sedang berjalan di hamam (tempat mandi uap gaya Turki). Cleopatra lahir pada tahun 69 SM, sementara Piramida Besar Giza dibangun sekitar tahun 2560 SM, dan pendaratan di Bulan terjadi pada tahun 1969. Ini berarti jarak waktu antara kelahiran sang firaun terakhir Mesir ini dengan pembangunan Piramida Besar Giza jauh lebih panjang dibandingkan dengan saat pendaratan di Bulan! USS Pueblo, kapal milik angkatan laut Amerika Serikat direbut oleh Korea Utara pada tahun 1968, dan tidak pernah dikembalikan sampai sekarang. Kapal tersebut kini dijadikan museum oleh pemerintah Korea Utara.
  • 5. Akhwatmuslimah.com – Pada suatu hari, seorang pemuda yang bernama Faizal terlibat dalam kecelakaan. Dia ditabrak oleh sebuah taksi di sebuah jalan raya. Akibat dari kecelakaan itu dia cedera parah. Kepalanya luka, tangannya patah dan perutnya terburai. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter menemukan adanya terlalu parah dan berharap dia tidak ada harapan lagi untuk hidup. Ibunya, Jamilah segera dihubungi dan diberitahu tentang kecelakaan yang menimpa anaknya. Hampir pingsan Jamilah mendengar berita tentang anaknya itu. Dia segera bergegas ke rumah sakit tempat anaknya dimasukkan. Berlinang air mata ibu melihat kondisi anaknya. Meskipun telah diberitahu bahwa anaknya sudah tiada harapan lagi untuk diselamatkan, Jamilah tetap tidak henti -hentinya berdoa dan bermohon kepada Allah agar anaknya itu selamat. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, kondisi Faizal tidak banyak berubah. Saban hari Jamilah akan datang menjenguk anaknya itu tanpa jemu. Saban malam pula Jamilah bangun untuk menunaikan shalat malam bertahajjud kepada Allah memohon keselamatan anaknya. Dalam keheningan malam, sambil berlinangan air mata, Jamilah merintih meminta agar anaknya disembuhkan oleh Allah. Berikut adalah antara doa Jamilah untuk anaknya itu; “Ya Allah ya Tuhanku, kas ihanilah aku dan kas ihanilah anak aku. Sus ah payah aku membesarkannya, dengan s usu aku yang Engkau anugerahkan kepadaku, aku suapkan ke dalam mulutnya. Ya Allah, aku pasrah dengan apapun keputusan-Mu! Aku redho dengan qada ‘dan qadar Mu yaa Allah. “ “Yaa Allah, dengan air mataku ini, aku berm ohon kepadaMu, Engkau s embuhkanlah anakku dan janganlah Engkau cabut nyawanya. Aku sangat sayang kepadanya. Aku sangat rindu kepadanya. Susah rasanya bagiku untuk hidup tanpa anakku ini. Mengiang suaranya terdengar di telingaku memanggil-manggil aku ibunya. ” “Ya Allah, tidak ada Tuhan melainkan hanya Engkau s aja. Tunjukkanlah kuas a Mu ya Allah. Aku reda kalau anggota badanku dapat didermakan kepadanya agar dengannya dia dapat hidup s empurna kembali. ” “Ya Allah, aku redho nyawaku Engkau ambil s ebagai ganti as alkan Engkau hidupkan anakku. Engkaulah yang Maha s egala hal, berkat kebes aran Mu ya Allah, terimalah doaku ini …. aamiin “. Keyakinan Jamilah terhadap kekuasaan Ilahi sangat kuat meskipun tubuh anaknya hancur cedera dan dikatakan sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Namun, Allah benar -benar mau menunjukkan kebesaran dan kekuasaan. Setelah 5 bulan terlantar, akhirnya Faizal menampakkan tanda-tanda kesembuhan dan akhirnya dia sembuh sepenuhnya. Berkat doa seorang ibu yang ikhlas. Faizal dapat terus hidup sampai berumahtangga dan beranak-pinak. Ibunya, Jamilah semakin hari semakin tua dan uzur. Suatu hari, Jamilah yang berusia hampir 75 tahun jatuh sakit dan masuk rumah sakit. Awalnya, Faizal masih mengunjungi dan menjaga ibunya di rumah sakit. Tetapi semakin hari semakin jarang dia datang menjenguk ibunya sampai pada suatu hari pihak rumah sakit menghubunginya untuk memberitahukan kondisi ibunya yang semakin parah. Faizal segera bergegas ke rumah sakit. Di situ, Faizal temukan kondisi ibunya semakin lemah. Nafas ibunya turun naik. Dokter memberitahu bahwa ibunya sudah tidak ada waktu yang lama untuk hidup. Ibunya akan menghembuskan nafasnya yang terakhir pada setiap saat saja. Melihat kondisi ibunya yang sedemikian dan konon beranggapan ibunya sedang tersiksa, lantas Faizal terus menadah tangan dan berdoa seperti ini;
  • 6. “Yaa Allah, s eandainya mati lebih baik untuk ibu, maka Engkau matikan lah ibuku! Aku tidak sanggup melihat penderitaannya. Yaa Allah, aku akan redho dengan kepergiannya … aamin. ” Begitulah bedanya doa ibu terhadap anak dan doa anak terhadap orang tuanya. Ketika anak sakit, walau seteruk mana sekalipun, walau badan hancur sekalipun, walau anak tinggal nyawa-nyawa ikan sekalipun, namun orang tua akan tetap mendoakan semoga anaknya diselamatkan dan dipanjangkan umur. Tetapi anak-anak yang dikatakan ‘baik’ pada hari ini akan mendoakan agar ibu atau bapaknya yang s akit agar segera diambil oleh ALLAH, padahal orang tua itu baru saja sakit. Mereka meminta pada Allah agar segera menonaktifkan ibu atau bapaknya karena konon s udah tidak tahan melihat ‘penderitaan’ orang tuanya. [ ]