K3 di rumah sakit bertujuan untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan bagi tenaga medis. Alat pelindung diri (APD) seperti sepatu keselamatan, apron, sarung tangan, masker, pelindung mata dan topi digunakan untuk melindungi dari bahaya seperti cipratan darah atau cairan tubuh. APD harus digunakan dengan benar dan dibuang dengan hati-hati setelah selesai bekerja.
2. Pengertian K3
• K3 singkatan dari keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
• Keamanan adalah keadaan yang menggambarkan rasa
tenteram dan tidak merasa takut, gelisah dan resah.
• Keselamatan adalah keadaan selamat, bebas dari cedera
• Kesehatan adalah keadaan sehat, baik fisik, mental,
maupun sosial dan tidak sekedar bebas dari penyakit.
3. Ruang lingkup K3LH (Rumah Sakit)
a. Kesehatan dan keselamatan diterapkan di semua tempat kerja
yang didalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja
dan usaha yang dikerjakan.
b. Aspek perlindungan dalam K3 meliputi :
1) Tenaga kerja dari semua jenis & jenjang keahlian
2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, sosial
4) Proses produksi
5) Karakteristik dan sifat pekerjaan
6) Teknologi dan metodologi kerja.
4. Peran dan Tujuan K3 di Rumah Sakit
1. Menciptakan keselamatan dan kesehatan bagi
pekerja ditempat kerja
2. Memberikan perlindungan dan keamanan bagi
setiap orang saat bekerja
3. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
4. Memperketat risiko timbulnya sumber bahaya
5. Sebagai bahan acuan merumuskan dan
mewujudkan tujuan K3
5. Dasar Hukum K3LH :
o UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
o UU No. 3 tahun 1992 tentang sosial tenaga kerja
o PP No. 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program
jaminan sosial tenaga kerja
o Kepres No.22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul dalam
dunia kerja
o UU pasal 6 no. 13 tahun 2003, yang menyatakan setiap
pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan, moral dan kesusilaan dan
peralatan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-
nilai agama
6. Pengertian APD (Alat Pelindungan Diri)
• Adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya
mengisolasi tenaga kerja dari bahaya ditempat kerja ( Dr.
Nedved dan Imam Khasani).
• Tujuan adalah mengisolasi (menghindari) tenaga kerja
rumah sakit dari bahaya.
7. Kriteria Penggunaan APD
1. Harus sesuai dengan ukuran tubuh kerja
2. Dilakukan perawatan secara menyeluruh dan teratur
3. Dilakukan pemeliharaan secara teratur dan
berkesinambungan
9. 1. Pelindung Kaki (Safety Shoes)
• Kegunaan dari Safety Shoes adalah supaya lebih leluasa
bergerak karena ini terbuat dari karet supaya tidak mudah
terpleset dan terhindar dari benda tajam.
GAMBAR
10. • Selain itu Safety Shoes juga berfungsi supaya kaki pekerja
rumah sakit terhindar dari bahan kimia yang berbahaya
khususnya pekerja laboratorium kimia serta melindungi
kaki dari benda panas.
• Bahaya apabila Safety Shoes ini tidak digunakan adalah
tentu saja dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti
terpleset, terkena bahan kimia berbahaya dapat bereaksi
membahayakan kulit.
11. 2. Apron
• Apron yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan
penghalang tahan air untuk sepanjang bagian depan tubuh
petugas kesehatan.
GAMBAR
12. • Petuagas kesehatan harus mengunakan apron dibawah
gaun penutup ketika melakukan perawatan langsung pada
pasien, membersihkan pasien, atau melakukan prosedur
dimana ada resiko tumpahan darah, cairan tubuh atau
sekresi. Hal ini sangat penting bila gaun pelindung tidak
tahan air apron akan mencegah cairan tubuh pasien
mengenai baju dan kulit petugas kesehatan
13. 3. Sarung Tangan
• Melindungi tangan dari bahan yang dapat menularakan
penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yan
berada ditangan petugas kesehatan. Sarung tangan
merupakan penghalang (barrier) fisik paling penting untuk
mencegah penyebaran infeksi.
GAMBAR
14. • Sarung tangan harus diganti antara setiap kontak dengan
satu pasien dengan pasien lainnya, untuk menghidari
kontaminasi silang
15. 4. Masker
• Harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian
bawah dagu, dan rambut pada wajah (jenggot).
GAMBAR
16. • Masker digunakan untuk menahan cipratan yang sewaktu
petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk
atau bersin serta untuk mencegah percikan darah atau
cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau mulut petugas
kesehatan. Bila masker tidak terbuat dari bahan yang
tahan dari cairan, maka masker tersebut tidak efektif
untuk mencegah kedua hal tersebut.
17. 5. Alat Pelindung Mata
• Melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh
lainnya dengan cara melindungi mata. Pelindung mata
mencakup kacamata (goggles) plastik bening,
GAMBAR
18. • Kacamata koreksi atau kacamata dengan lensa polos juga
dapat digunakan, tetapi hanya jika ditambahkan pelindung
pada bagian sisi mata. Petugas kesehatan harus
menggunakan masker dan pelindung mata atau pelindung
wajah, jika melakukan tugas yang memungkinkan adanya
percikan cairan secara tidak sengaja kearah wajah. Bila
tidak tersedia pelindung wajah, petugas kesehatan dapat
menggunakan kacamata pelindung atau kacamata biasa
serta masker.
19. 6. Topi (Cap Kepala)
• Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala
sehingga serpihan kulit dan rambut tidak masuk kedalam
luka selama pembedahan.
GAMBAR
20. • Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut.
Meski pun topi dapat memberikan sejumlah perlindungan
pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk
melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang
terpercik atau menyemprot.
21. 7. Gaun Pelindung
• Gaun pelindung digunakan untuk menutupi atau mengganti
pakai biasa atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang
diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular melalui
droplet/airbone. Pemakain gaun pelindung terutama adalah
untuk melindungi baju dan kulit petugas kesehatan dari
sekresi respirasi.
GAMBAR
22. • Ketika merawat pasien yang diketahui atau dicurigai
menderita penyakit menular tersebut, petugas kesehatan
harus menggunakan gaun pelindung setiap masuk ruangan
untuk merawat pasien karena ada kemungkinan percikan
atau semprotan darah cairan tubuh, sekresi atau eksresi.
Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan gaun
sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area
pasien. Setelah gaun dilepas pastikan bahwa pakaian dan
kulit tidak kontak dengan bagian potensial tercemar, lalu
cuci tangan segera untuk berpindahnya organisme
23.
24. 1. Tangan harus selalu bersih walaupun mengunakan APD.
2. Lepas atau ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat
digunakan kembali yang sudah rusak atau sobek segera setalah anda
mengetahui APD tersebut tidak berfugsi optimal.
3. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan
pelayanan dan hindari kontaminasi : lingkungan di luar ruang isolasi, para
pasien atau pekerja lain, dan diri anda sendiri.
4. Buang semua perlengkapan APD dengan hati-hati dan segera bersihkan
tangan.
a) Perkiraan resiko terpajan cairan tubuh atau area
terkontaminasi sebelum melakukan kegiatan perawatan
kesehatan.
b) Pilih APD sesuai dengan perkiraan resiko terjadinya pajanan.
c) Menyediakan sarana APD bila emergensi dibutuhkan untuk dipakai
(Depertemen Kesehatan, 2009).
25.
26. 1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya
sebelum memasuki ruangan.
2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan
kontaminasi.
3. Lepas dan buang secara hati-hati jangan menyebarkan
kontaminasi.
4. Lepas danbuang secara hati-hati ketempat limbah
infeksius yang telah disediakan di ruangan ganti khusus.
Lepas masker di luar ruangan.
5. Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-
langkah membersihkan tangan sesuai pedoman.