Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
ANALISIS MODAL KERJA
1. ANALISIS MANAJEMEN MODAL KERJA
(STUDI KASUS PADA PT.ADARO ENERGY,Tbk)
Febriana Davika Dewi/1610102061
Kasi Irawati/1610102062
Alifia Nabita Rahma/1610102069
D3 Akuntansi
Universitas Tidar
Abstrak
Penelitian ini menganalisis manajemen modal kerja dari laporan keuangan PT.Adaro
Energy,tbk periode 2016-2017 terhadap manajemen modal kerja dengan menggunakan
analisis rasio yang meliputi rasio total aktiva , kewajiban lancar, dan perputaran modal. Data
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Bursa Efek
Indonesia yang diakses melalui www.idx.co.id dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen modal kerja pada PT.Adaro
Energy,Tbk sudah dilakukan dengan memperhatikan kenaikan pendapatan dan stabilitas
keuangan perusahaan.Namun pengelolaan aktiva lancar mengalami penurunan pada tahun
2017 akan tetapi penurunan tersebut tidak signifikan jadi hal tersebut masih dapat diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa PT.Adaro Energy,Tbk belum mampu mengelola modal kerja
bersih secara efektif dan efisien.Perhitungan rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja
PT.Adaro Energy,Tbk menunjukkan bahwa kewajiban lancarnya mengalami penurunan hal
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berhasil melakukan penekanan terhadap kewajiban
lancarnya untuk meningkatkan pendapatan sehingga rasio kewajiban lancar PT.Adaro
Energy,Tbk stabil.Rasio perputaran modal kerja pada tahun 2016 dan 2017 mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen modal kerja yang dilakukan PT Adaro
Energy, Tbk dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan.
Kata Kunci: total aset, kewajiban lancar, perputaran modal kerja
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen modal kerja
merupakan bidang yang sangat penting
dalam suatu perusahaan. Banyak
perusahaan yang berskala kecil maupun
besar akan mempunyai perhatian yang
besar terhadap manajemen ,terutama
dalam perkembangan dunia usaha yang
semakin maju. Adanya analisis manajemen
modal kerja akan membantu manajer
keuangan dalam melaksanakan kegiataan
2. perusahaannya, seperti membeli bahan
baku, membayar bahan baku kepada
supplier. Jadi, modal kerja yang dimiliki
suatu perusahaan akan menentukan
keberhasilan perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasinal,
menentukan jumlah dana yang harus
tersedia dan melihat asal sumber dana itu
diperoleh.
Untuk kelancaran operasional
perusahaan, maka manajemen harus
menentukan dana modal kerja yang
digunakan untuk kelangsungan
perusahaan. Modal kerja berhubungan erat
dengan dana yang digunakan perusahaan
untuk kegiatan sehari-hari, karena modal
kerja menjunjang segala aktivitas
perusahaan sehingga dibutuhkan modal
kerja yang cukup untuk mencegah
terjadinya krisis keuangan, merencanakan,
dan mengawasi rencana perusahaan
menjadi rencana keuangan jangka pendek,
menilai perputaran modal kerja, dan
memenuhi kewajiban jangka pendek
sesuai jatuh tempo dengan menganalisis
modal kerja.
PT Adaro Energy Tbk adalah
perusahaan pertambangan unggul dan
produsen batu bara terbesar kedua di
Indonesia. Adaro Energy telah
berkembang menjadi organisasi yang
terintegrasi secara vertikal, dengan anak-
anak perusahaan yang berpusat pada
energi termasuk pertambangan,
transportasi dengan kapal besar, pemuatan
di kapal, pengerukan, jasa pelabuhan,
pemasaran dan penghasil listrik.
Perusahaan ini mengoperasikan
pertambangan batu bara tunggal terbesar di
Indonesia (di Kalimantan Selatan) dan
bertujuan menjadi grup pertambangan dan
energi besar di Asia Tenggara.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah: untuk menganalisis
manajemen modal kerja pada PT Adaro
Tbk
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat ilmiah dalam
pengembangan ilmu pengetahuan pada
manajemen keuangan khususnnya
manajemen modal kerja.manfaat
lainnya,dapat memberikan manfaat bagi
PT Adaro Tbk dalam kaitannya dengan
pengembangan kegiatan
operasionalnya.Selain itu,diharapkan pula
hasil penelitian dapat memberikan manfaat
bagi pihak lainnya sebagai sumber
informasi mengenai manajemen modal
kerja dalam mengembangangkan usaha
atau bisnisnya.
Landasan Teori
a. Pengertian Modal Kerja
3. Menurut Sutrisno (2009), yaitu:
“Modal kerja merupakan salah satu
unsur aktiva yang sangat penting dalam
perusahaan karena tanpa modal kerja
perusahaan tidak dapat memenuhi
kebutuhan untuk menjalankan
aktivitasnya”
Menurut Agnes Sawir (2005), yaitu:
“Modal kerja adalah keseluruhan aktiva
lancar yang dimiliki oleh perusahaan
atau dapat pula dimaksudkan sebagai
dana yang harus tersedia untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari seperti pembelian bahan
baku, pembayaran listrik, telepon, upah
buruh, hutang, dan pembayaran yang
lainnya.”
Menurut Ridwan S. Sundjaja dan Inge
Berlian (2003), yaitu:
“Modal kerja dapat didefinisikan
sebagai aktiva lancar yang merupakan
bagian dari investasi perusahaan dan
selalu berputar, dengan tingkat
perputaran tidak melebihi jangka waktu
satu tahun.”
Menurut Munawir (2004), yaitu:
“Modal kerja adalah kelebihan nilai
aktiva yang dimiliki perusahaan
terhadap seluruh hutang-hutangnya.”
b.Komponen Modal Kerja
1.Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan kas
dan aktiva lain-lain yang dapat
ditukarkan kembali menjadi kas (uang)
dalam jangka waktu 1 tahun atau dalam
siklus normal perusahaan..
2.Kewajiban Lancar
Hutang lancar adalah kewajiban-
kewajiban yang jatuh tempo dalam satu
tahun atau dalam satu siklus kegiatan
normal perusahaan.
c.Konsep Modal Kerja
Menurut Sutrisno (2000), ada tiga
macam konsep modal kerja yang biasa
digunakan untuk analisis, yaitu: modal
kerja kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.
Modal kerja kuantitatif menitikberatkan
pada segi kuantitas dana yang tertanam
dalam aktiva yang masa perputarannya
kurang dari satu tahun. Modal kerja
menurut konsep ini adalah keseluruhan
elemen aktiva lancar. Oleh karena semua
elemen aktiva lancar diperhitungkan
sebagai modal kerja tanpa memperhatikan
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya,
maka modal kerja ini sering disebut modal
kerja bruto atau gross working capital.
Pada modal kerja kualitatif, modal kerja
bukan semua aktiva lancar tetapi telah
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban
yang segera harus dibayar. Dengan
demikian dana yang digunakan benar-
benar khusus digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan sehari-hari tanpa
khawatir terganggu oleh pembayaran-
pembayaran hutang yang segera jatuh
4. tempo. Sementara itu, modal kerja
fungsional lebih menitikberatkan pada
fungsi dana dalam menghasilkan
penghasilan langsung atau current income.
Dan pengertian modal kerja menurut
konsep ini adalah dana yang digunakan
oleh perusahaan untuk menghasilkan
current income sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan pada satu periode
tertentu.
d.Pengertian Manajemen Modal Kerja
Esra dan Apriweni (2002)
mendefinisikan bahwa manajemen
modal kerja adalah kegiatan yang
mencakup semua fungsi manajeman
atas aktiva lancar dan kewajiban jangka
pendek perusahaan yang terdapat
dalam perusahaan agar mampu
membiayai pengeluaran atau operasi
perusahaan. Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa perhatian
utama dalam manajemen modal kerja
adalah pada manajemen aktiva lancar
perusahaan yaitu kas, sekuritas, piutang
dan persediaan serta pendanaan
(terutama kewajiban lancar) yang
diperlukan untuk mendukung aktiva
lancar. Menurut Van Horne dan
Wachowicz (2005) manajemen modal
kerja memiliki 2 konsep utama yaitu:
1. Modal kerja bersih adalah perbedaan
nilai mata uang antara aktiva lancar
dengan kewajiban jangka pendek.
2. Modal kerja kotor adalah investasi
perusahaan dalam aktiva lancar.
e.Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja
merupakan arus dana dari kas pertama
melalui beberapa tahapan dan kembali
ke kas kedua. Modal kerja akan selalu
berputar pada suatu sistem operasi
perusahaan. Lamanya periode
perputaran tergantung sifat atau kegiatan
operasi suatu perusahaan, lama atau
cepatnya perputaran ini juga akan
menentukan besar kecilnya kebutuhan
modal kerja. Sartono(2001)
menambahkan bahwa modal kerja selalu
dalam keadaan operasi atau berputar
dalam perusahaan selama perusahaan
yang bersangkutan dalam keadaan
usaha. Periode perputaran modal kerja
(working capital turnover period) mulai
dari saat dimana kas diinvestasikan
dalam komponen-komponen modal
kerja sampai saat dimana kembali lagi
menjadi kas. Semakin pendek periode
tersebut berarti makin cepat
perputarannya atau makin tinggi tingkat
perputarannya (turnover rate-nya).
Berapa lama periode perputaran modal
kerja adalah tergantung kepada berapa
lama periode perputaran masing-masing
komponen dari modal kerja tersebut.
Periode perputaran barang dagangan
adalah lebih pendek daripada barang
5. yang mengalami proses produksi.
Untuk menilai efisiensi modal
kerja dapat digunakan rasio antara total
penjualan dengan jumlah modal kerja
rata-rata yang sering disebut working
capital turnover (perputaran modal
kerja). Rasio ini menunjukan hubungan
antara modal kerja dengan penjualan
yang dapat diperoleh perusahaan untuk
tiap rupiah modal kerja. Perputaran
modal kerja yang rendah menunjukkan
adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin disebabkan rendahnya
perputaran persediaan, piutang atau
adanya saldo kas yang terlalu besar.
Kerangka Pemikiran
Penerapan manajemen modal kerja
dapat memungkinkan perusahaan dalam
upaya meningkatkan kinerjanya dalamn
upaya meningkatkan kinerja dalam
mengelola modal kerja perusahaan
,kerangka pemikiran penelitian ini sebagai
berikut
Sumber dan
pengguinaan
modal kerja
Analisis sumber dan
penggunaan modal
kerja
Laporan
laba/rugi
-pendapatan
-beban
Analisis penggunaan sumber dan modal
kerja
-total asset to net working capital ratio
-current liabilities to net working capital
ratio
-revenues to net working capital ratio
Neraca
-aktiva
-pasiva
6. Metode Penelitian
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari salah satu
perusahaan manufaktur yang telah Go
Public dan sudah terdaftar dalam Bursa
Efek. Perusahaan yang menjadi sampel
penelitian dalam penelitian ini yaitu
PT.Adaro Energy,Tbk. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah
metode dokumentasi dengan mencatat dan
mengumpulkan data yang tercantum pada
IDX berupa data laporan keuangan
perusahaan manufaktur tahun 2016-2017.
Sumber data yang digunakan
merupakan data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif yaitu data yang berupa
angka dengan menghitung rasio pada sampel
penelitian. Sedangkan data kualitatif yaitu
analisis yang dilakukan terhadap data-data
seperti bacaan dari berbagai buku maupun
jurnal yang terkait dalam penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan
analisis Laporan keuangan tahunan periode
2016 dan 2017,dengan menggunakan
beberapa rasio sebagai berikut :
a. Rasio total aktiva terhadap modal
kerja bersih
b. Rasio kewajiban lancar
c. Perputaran Modal kerja
7. Tabel Laporan keuangan 2016-2017, PT Adaro Energy, Tbk
No Uraian 2016 2017 Modal kerja
Naik Turun
1. Total Aset 6.522.217 6.814.147 292.020
2. Total Liabilitas 2.736.375 2.722.520 13.855
3. Total Ekuitas 3.785.882 4.091.1627 305.745
4. Total Liabilitas
dan Ekuitas
6.522.257 6.814.147 261.890
5. Pendapatan dan
Beban Bunga
Bersih
2.524.239 3.258.333 734.094
6. Pendapatan dan
Beban Bunga
operasional Selain
Bersih
59.098 71.727 12.174
7. Laba(Rugi)
Operasional
340.686 536.438 195.752
8. Laba(Rugi) Non
Operasional
546.520 929.531 383.010
9. Laba(Rugi)
Tahun Berjalan
685.276 1.141.502 456.226
10. Laba(Rugi)
Bersih
340.686 536.438 195.752
11. Total Laba (Rugi)
Komprehensif
Tahun Berjalan
381.770 518.131 136.361
8. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Modal kerja juga disebut manajemen
keuangan jangka pendek. Manajemen
keuangan jangka pendek merupakan upaya
perusahaan untuk mengadakan penyesuaian
keuangan terhadap perubahan jangka
pendek. Laporan keuangan perubahan modal
kerja menggambarkan situasi atau keadaan
keuangan suatu badan usaha. Laporan
perubahan modal kerja menggambarkan
kenaikan atau penurunan setiap elemen
aktiva lancar, hutang lancar serta perubahan
total modal kerja dalam suatu periode
tertentu.
Untuk menganalisis modal kerja
pada PT Adaro Energy,Tbk maka digunakan
laporan keuangan selama dua periode yaitu
periode 2016 dan 2017, dengan
menggunakan:
a.Rasio total aktiva terhadap modal kerja
bersih
Tahun 2017
Tahun 2016
b. Rasio kewajiban lancar
Tahun 2017
Tahun 2016
c. Perputaran Modal kerja
Tahun 2017 = 6,42
Tahun 2016
Berdasarkan analisis data dan
perhitungan diatas, dapat diketahui
bahwa manajemen modalkerja pada
PT.Adaro Energy adalah sebagai
berikut:
a) Rasio total aktiva terhadap modal
kerja bersih pada tahun 2016
adalah 17,24 dan pada tahun 2017
adalah 13,15 hal ini menunjukkan
bahwa PT.Adaro Energy,Tbk
belum mampu mengelola modal
kerja bersih secara efektif dan
efisien meskipun laba yang
diperoleh tahun 2017 lebih besar
daripada tahun 2016, namun total
aset yang dimiliki tahun 2017
tidak mengalami kenaikan yang
signifikan.
9. b) Rasio kewajiban lancar terhadap modal
kerja pada PT.Adaro Energy,Tbk pada
tahun 2016 sebesar 9,78 dan pada tahun
2017 sebesar 5,25 hal ini menunjukkan
bahwa kewajiban lancarnya menurun
hal ini berarti rasio hutang lancarnya
rendah dengan demikian perusahaan
berhasil melakukan penekanan terhadap
kewajiban lancarnya untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan
sehingga rasio kewajiban lancar
PT.Adaro Energy,Tbk stabil.
c) Ratio perputaran modal kerja digunakan
untuk mengukur aktivitas bisnis
terhadap kelebihan aktiva lancar atas
kewajiban lancar. Jika rasio perputaran
modal kerja tinggi mengindikasikan
likuiditas yang rendah untuk
mendukung operasional, rasio rendah
menunjukkan likuiditas tinggi. Dilihat
dari perhitungan rasio diatas dapat
diketahui bahwa perputaran modal kerja
pada tahun 2016 sebesar 6,76 dan pada
tahun 2017 sebesar 6,42 hal tersebut
menjunjukkan bahwa terjadi kenaikan
likuiditas dari tahun 2016 ke 2017
dengan selisih 0,34 peningkatan
tersebut disebabkan karena modal kerja
bersih mengalami peningkatan sebesar
136,.361 yang dapat dilihat pada tabel
laporan keuangan PT.Adaro Energy.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
kesimpulan yang dapat diambil dari
pembahasan ini adalah:
1. Manajemen modal kerja pada PT.Adaro
Energy,Tbk sudah dilakukan dengan
memperhatikan kenaikan pendapatan
dan stabilitas keuangan
perusahaan.Namun pengelolaan aktiva
lancar mengalami penurunan pada tahun
2017 akan tetapi penurunan tersebut
tidak signifikan jadi hal tersebut masih
dapat diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa PT.Adaro Energy,Tbk belum
mampu mengelola modal kerja bersih
secara efektif dan efisien.
2. Perhitungan rasio kewajiban lancar
terhadap modal kerja PT.Adaro
Energy,Tbk menunjukkan bahwa
kewajiban lancarnya mengalami
penurunan hal tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan berhasil melakukan
penekanan terhadap kewajiban lancarnya
untuk meningkatkan pendapatan
sehingga rasio kewajiban lancar
PT.Adaro Energy,Tbk stabil.
3. Rasio perputaran modal kerja pada tahun
2016 dan 2017 mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukan bahwa manajemen
modal kerja yang dilakukan PT Adaro
10. 4. Energy, Tbk dapat mempertahankan
kelangsungan perusahaan.
Saran
Saran yang dapat di sampaikan dengan
penilitian ini adalah :
1. Disarankan PT. Adaro Energy,Tbk
lebih memperhatikan pengelolaan
aktiva lancarnya agar dalam
mengelola modal kerja bersih dapat
efektif dan efisien sehingga dapat
menunjang aktivitas produksi
perusahaan.
2. Dalam hal manajemen modal kerja
PT Adaro Energy,Tbk perlu
memperhatikan strategi perencanaan
dan pengembangan sumber daya
sehingga dapat bersaing dan
mempertahankan reputasi
perusahaan sebagai salah satau
perusahaan terkemuka.
11. DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Bisnis.
Cetakan ke-18.Bandung: Alfabeta
Sutrisno.(2005).Manajemen Keuangan Teori,
Konsep, dan Aplikasi.Yogyakarta:Ekonisi.
Likupang, Yoksan.dkk.Analisis Manajemen
Modal Kerja.Jurnal ilmiah
Herdinata, Crristian.dkk,(2017) Analisis
Manajemen Modal Kerja pada Usaha Skala
Menengah di Surabaya.Jurnal ilmiah.Surabaya:
Universitas Ciputra
Gani,Engelwati.Analisis Pengelolaan Modal
Kerja pada Perusahaan Industri Semen.Jurnal
ilmiah.Jakarta Barat: Universitas Bina Nusantara
http://www.idx.co.id/perusahaan-
tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitste
am/handle/123456789/6443/Bab%202.pdf?seq
uence=10
https://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/profil-
perusahaan/adaro-energy/item191