1. 1
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
(Studi empiris pada perusahaan food and beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018)
Krisna Bayu Pratama
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
E-mail : krisnabp29@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh modal kerja yang diukur
dengan perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran
piutang terhadap profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Assets (ROA). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman (food and
beverages) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana menghasilkan data 10 perusahaan.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda,
uji T (parsial), uji F (simultan) dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa perputaran modal kerja dan perputaran persediaan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets (ROA). Sedangkan
perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan.
Kata kunci : Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, Perputaran
Piutang, Return On Assets (ROA).
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of working capital as measured by
working capital turnover, cash turnover, inventory turnover, and accounts receivable turnover
to profitability measured using Return On Assets (ROA). The population used in this study are
food and beverages companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2014-2018
period. The sampling technique used was purposive sampling which produced 10 companies
data. The analytical method used in this study is multiple linear regression analysis, T test
(partial), F test (simultaneous) and determination coefficient test (R2). The results of this
study indicate that working capital turnover and inventory turnover have a significant effect
on profitability as measured by Return On Assets (ROA). Whereas cash turnover and
receivable turnover have no significant effect.
Keywords : Working Capital Turnover, Cash Turnover, Inventory Turnover, Accounts
Receivable Turnover, and Return On Assets (ROA).
PENDAHULUAN
Perkembangan usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan bekerja secara
efisien dalam menjalankan aktivitasnya agar kinerja perusahaan semakin meningkat. Setiap
perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan, perindustrian, maupun jasa memiliki tujuan
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Tujuan perusahaan tersebut adalah mendapatkan
laba sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber daya yang seefisien mungkin. Untuk
2. 2
mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempersiapkan strategi untuk meningkatkan
hasil produksi. Peningkatan hasil produksi memerlukan dana yang digunakan untuk kegiatan
operasional rutin perusahaan. Dana untuk melangsungkan kegiatan rutin inilah yang disebut
dengan modal kerja.
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional sehari-hari perusahaan, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal
kerja juga dapat diartikan sebagai keseluruhan dari aktiva lancar yang dimiliki oleh suatu
perusahaan (Kasmir, 2010:210). Dengan kata lain bahwa modal kerja merupakan investasi
yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, surat berharga,
piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Dana yang diinvestasikan dalam bentuk aktiva
lancar tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rutin perusahaan. Dana
yang dialokasikan tersebut diharapkan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang
dihasilkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Dengan demikian, sumber dana tersebut akan
terus menerus berputar setiap periodenya selama perusahaan masih beroperasi.
Modal kerja terdiri dari beberapa elemen yaitu perputaran kas, perputaran persediaan,
perputaran piutang dan perputaran modal kerja. Perputaran kas merupakan usaha untuk
mengukur tingkat ketersediaan kas dalam membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan penjualan (Kasmir, 2008:140). Perputaran piutang merupakan usaha untuk
mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode (Kasmir, 2008:176). Perputaran
persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam
dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode (Brigham Eugene & Huston,
2004:97). Perputaran modal adalah salah satu rasio yang digunakaan untuk mengukur atau
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu (Kasmir, 2012:182).
Keempat elemen modal kerja tersebut memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya
dalam kaitannya untuk menilai modal kerja perusahaan.
Profitabilitas ialah suatu ukuran perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada
tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Hanafi & Halim, 2014:81). Profabilitas
merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan. Profitabilitas juga digunakan
sebagai acuan berhasil atau tidak suatu perusahan yang dipimpin. Semakin tinggi profitabilitas
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan modal yang dimiliki
secara efektif dan efisien dalam menghasilkan laba pada kegiatan operasionalnya.
Profitabilitas perusahaan diukur berdasarkan beberapa elemen salah satunya yaitu
Return on Assets (ROA). Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan
dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi & Halim, 2014:155). ROA dianggap
dapat mewakili profitabilitas dalam kaitannya dengan modal kerja perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Andre, dkk (2017) yang meneliti pengaruh modal kerja
terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages menunjukkan bahwa perputaran kas,
perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan yang diukur menggunakan ROI. Sapetu, dkk (2013) yang meneliti
pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages menunjukkan
bahwa variabel perputaran modal kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan sedangkan
perputaran kas dan perputaran persediaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROI). Putri, dkk (2015) yang meneliti pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas perusahaan food and beverages menunjukkan bahwa perputaran modal kerja
atau aktiva lancar berpengaruh positif secara simultan terhadap profitabilitas, sedangkan
secara parsial yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas hanya
perputaran persediaan dan perputaran piutang. Nawalani, dkk (2014) yang meneliti pengaruh
modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan food and beverages menunjukkan bahwa
perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas, arus kas secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas,
3. 3
sedangkan perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul โPengaruh
Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan ( Studi empiris pada perusahaan food and
beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 )โ. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja yang terdiri dari perputaran
modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran piutang terhadap
profitabilitas yang diukur menggunakan Return On Assets (ROA).
LANDASAN TEORI
Modal Kerja
Menurut Jumingan (2011:66)modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini
merupakan modal keja bruto (gross working capital) .Definisi ini bersifat kuantitatif karena
menunjukan jumlah dana yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek.
Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-
unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang, dan persediaan. Modal kerja
adalah merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan.
Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,piutang,persediaan, dan aktiva lancar
(Kasmir, 2012:250).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat dikatakan bahwa modal kerja
merupakan investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti
kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Dana yang diinvestasikan
dalam bentuk aktiva lancar tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rutin
perusahaan.
1. Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja (net working capital trun over) adalah salah satu rasio yang
digunakaan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan
selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja perusahaan berputar
suatu periode tertentu atau dalam suatu periode. Rasio ini diukur dengan
membandingkan penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata
(Kasmir, 2008:110).
๐๐๐๐๐ข๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐พ๐๐๐๐ =
๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐
๐ด๐๐ก๐๐ฃ๐ ๐ฟ๐๐๐๐๐ โ ๐ป๐ข๐ก๐๐๐ ๐ฟ๐๐๐๐๐
2. Perputaran Kas
Perputaran kas merupakan usaha untuk mengukur tingkat ketersediaan kas dalam
membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan
(Kasmir, 2008:140).
๐๐๐๐๐ข๐ก๐๐๐๐ ๐พ๐๐ =
๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐
๐ ๐๐ก๐ โ ๐ ๐๐ก๐ ๐พ๐๐
3. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam satu
periode (Brigham Eugene & Huston, 2004:97).
๐๐๐๐๐ข๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ =
๐ป๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐
๐ ๐๐ก๐ โ ๐ ๐๐ก๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
4. Perputaran Piutang
Perputaran piutang merupakan usaha untuk mengukur berapa lama penagihan
piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini
berputar dalam satu periode (Kasmir, 2008:176).
๐๐๐๐๐ข๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐ข๐ก๐๐๐ =
๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐
๐ ๐๐ก๐ โ ๐ ๐๐ก๐ ๐๐๐ข๐ก๐๐๐
4. 4
Profitabilitas
Menurut Agus (2010:122) profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Rasio keuntungan atau profitability ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-
lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien (Irawati,
2006:58). Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat dikatakan bahwa profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kaitannya dalam kegiatan
operasional perusahaan.
1. Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan
datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan,
yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah
perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan
hidup perusahaan (Hanafi & Halim, 2014:81).
๐ ๐๐ด =
๐ฟ๐๐๐ ๐ต๐๐๐ ๐โ ๐๐๐ก๐๐๐โ ๐๐๐๐๐
๐๐๐ก๐๐ ๐ด๐ ๐ ๐๐ก ๐ ๐๐ก๐ โ ๐ ๐๐ก๐
2. Profit Margin
Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai
kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada periode tertentu
(Hanafi & Halim, 2014:81).
๐๐๐๐๐๐ก ๐๐๐๐๐๐ =
๐ฟ๐๐๐ ๐ต๐๐๐ ๐โ
๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐
3. Return On Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari
sudut pandang pemegang saham (Hanafi & Halim, 2014:81).
๐ ๐๐ธ =
๐ฟ๐๐๐ ๐ต๐๐๐ ๐โ
๐๐๐๐๐ ๐๐โ๐๐
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan
pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa laporan
keuangan perusahaan food and beverages yang diambil dari website Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id . Dari beberapa populasi perusahaan food and beverages yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia diperoleh sampel dengan metode purposive sampling. Pengambilan
sampel didasarkan pada perusahaan food and beverages yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada kurun waktu 2014-2018 secara berurutan, menerbitkan laporan keuangan
secara berurutan dan berakhir pada 31 Desember, memiliki data yang dibutuhkan terkait
modal kerja dan profitabilitas. Berdasarkan beberapa kriteria sampel tersebut didapat 10
sampel perusahaan food and beverages sebagai berikut :
Tabel 1. Data Sampel Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1. PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk CEKA
2. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk ICBP
3. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF
4. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI
5. PT. Mayora Indah, Tbk MYOR
6. PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk ROTI
7. PT. Sekar Bumi, Tbk SKBM
5. 5
8. PT. Sekar Laut, Tbk SKLT
9. PT. Siantar Top, Tbk STTP
10. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk ULTJ
Sumber : www.idx.com
Hipotesis
Sumber : Data diolah.
Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian
Hipotesis 1 (H1) : perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis 2 (H2) : perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis 3 (H3) : perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis 4 (H4) : perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini akan disajikan hasil olah data dan pembahasannya berdasarkan olah data
menggunakan software SPSS 18.
Tabel 2. Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) ,098 ,050 1,971 ,055
Perputaran Modal Kerja (X1) -,008 ,002 -,587 -4,965 ,000
Perputaran Kas (X2) -2,634E-5 ,000 -,106 -,899 ,374
Perputaran Persediaan (X3) ,006 ,003 ,255 2,205 ,033
Perputaran Piutang (X4) ,004 ,005 ,098 ,806 ,425
a. Dependent Variable: Profitabilitas (Y)
Sumber : Data diolah.
ROA (Y)
Perputaran Modal
Kerja
(X1)
Perputaran Kas
(X2)
Perputaran
Persediaan
(X3)
Perputaran Piutang
(X4)
6. 6
Berdasarkan tabel 2 hasil analisis regresi linear berganda maka didapat persamaan
regresi sebagai berikut :
Y = 0,098 โ 0,008 X1 โ 0,00002634 X2 + 0,006 X3 + 0,004 X3
Y = Profitabilitas
X1 = Perputaran Modal Kerja
X2 = Perputaran Kas
X3 = Perputaran Persediaan
X4 = Perputaran Piutang
Hasil dari konstanta yang bernilai 0,098 menunjukkan bahwa tanpa ditambah variabel
perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan, dan perputaran piutang
maka nilai profitabilitas tetap mengalami kenaikan atau bernilai positif. Begitu juga dengan
variabel X1,X2,X3, dan X4 ketika variabel tersebut mengalami penurunan nilai maka
profitabilitas juga akan tetap mengalami kenaikan atau bernilai positif.
Tabel 3. Hasil Koefisien Determinasi (R2
)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,633a
,400 ,347 ,10185
a. Predictors: (Constant), Perputaran Piutang (X4), Perputaran Persediaan (X3), Perputaran Kas
(X2), Perputaran Modal Kerja (X1)
Sumber : Data diolah.
Berdasarkan tabel 3 hasil koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa nilai Adjusted
R Square memiliki nilai 0,347 atau 34,7%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel
independen profitabilitas yang diukur menggunakan ROA dipengaruhi oleh variabel dependen
modal kerja yang terdiri dari perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan,
dan perputaran piutang sebesar 34,7 % sedangkan sisanya 65,3% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4. Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,312 4 ,078 7,508 ,000a
Residual ,467 45 ,010
Total ,778 49
a. Predictors: (Constant), Perputaran Piutang (X4), Perputaran Persediaan (X3), Perputaran Kas (X2),
Perputaran Modal Kerja (X1)
b. Dependent Variable: Profitabilitas (Y)
Sumber : Data diolah.
Berdasarkan tebel 4 hasil uji F (simultan) didapatkan nilai F sebesar 7, 508 yang lebih
besar dari 4 pada derajat kepercayaan 5%. Selain itu juga didapat nilai signifikansi 0,000 yang
lebih kecil dari nilai yang disyaratkan 0,05. Beberapa kondisi tersebut menunjukkan bahwa
variabel independen secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
7. 7
Tabel 5. Hasil Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 1,971 ,055
X1 -4,965 ,000
X2 -,899 ,374
X3 2,205 ,033
X4 ,806 ,425
a. Dependent Variable: Profitabilitas (Y)
Sumber : Data diolah.
Berdasarkan tabel 5 hasil uji T (parsial) didapatkan bahwa nilai signifikansi variabel X1
atau perputaran modal sebesar 0,000 dan variabel X3 atau perputaran persediaan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,033. Kedua variabel tersebut X1 dan X3 menunjukkan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 yang berarti bahwa variabel perputaran modal kerja (X1) dan
variabel perputaran persediaan (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas
secara sendiri-sendiri atau parsial. Sedangkan variabel perputaran kas (X2) dan variabel
perputaran piutang (X4) memiliki nilai signifikansi masing-masing 0,374 dan 0,425 yang lebih
besar dari 0,05 artinya kedua variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas secara parsial.
Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan beberapa uji statistik yang telah dilakukan maka dapat diketahui pengaruh
perputaran modal kerja terhadap profitabilitas. Perputaran modal kerja menunjukkan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Pernyataan tersebut dibuktikan
dengan uji T yang menunjuukan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari nilai yang
disyaratkan sebesar 0,05. Kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa ketika terjadi perubahan
terhadap perputaran modal kerja maka juga akan terjadi dampak yang signifikan terhadap
perubahan profitabilitas. Oleh karena itu hipotesis (H1) yang menyatakan perputaran modal
kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages di
Bursa Efek Indonesia dapat diterima.
Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan beberapa uji statistik yang telah dilakukan maka dapat diketahui pengaruh
perputaran kas terhadap profitabilitas. Perputaran kas tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan uji T yang
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,374 yang lebih besar dari nilai yang disyaratkan
sebesar 0,05. Kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa ketika terjadi perubahan terhadap
perputaran kas maka tidak menimbulkan dampak atau perubahan signifikan terhadap
profitabilitas. Oleh karena itu hipotesis (H2) yang menyatakan perputaran kas berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia
ditolak atau tidak dapat diterima.
Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan beberapa uji statistik yang telah dilakukan maka dapat diketahui pengaruh
perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Perputaran persediaan menunjukkan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Pernyataan tersebut dibuktikan
dengan uji T yang menunjuukan nilai signifikansi 0,033 yang lebih kecil dari nilai yang
disyaratkan sebesar 0,05. Kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa ketika terjadi perubahan
8. 8
terhadap perputaran persediaan maka juga akan terjadi dampak yang signifikan terhadap
perubahan profitabilitas. Oleh karena itu hipotesis (H3) yang menyatakan perputaran
persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and
beverages di Bursa Efek Indonesia dapat diterima.
Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan beberapa uji statistik yang telah dilakukan maka dapat diketahui pengaruh
perputaran piutang terhadap profitabilitas. Perputaran piutang tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan uji T
yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,425 yang lebih besar dari nilai yang disyaratkan
sebesar 0,05. Kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa ketika terjadi perubahan terhadap
perputaran piutang maka tidak menimbulkan dampak atau perubahan signifikan terhadap
profitabilitas. Oleh karena itu hipotesis (H4) yang menyatakan perputaran piutang
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages di Bursa
Efek Indonesia ditolak atau tidak dapat diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan beberapa pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji signifikan parsial (uji T) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
2. Hasil uji signifikan parsial (uji T) menunjukkan bahwa perputaran kas tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
3. Hasil uji signifikan parsial (uji T) menunjukkan bahwa perputaran persediaan
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
4. Hasil uji signifikan parsial (uji T) menunjukkan bahwa perputaran piutang tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
SARAN
Berikut ini merupakan beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada
beberapa pihak terkait penelitian yang dilakukan :
1. Bagi perusahaan food and beverages dapat menjadi masukan dalam meningkatkan
variabel yang telah diteliti dalam kaitannya untuk peningkatan profitabilitas
perusahaan.
2. Bagi investor dapat menjadi masukan dalam pertimangan keputusan investasi dan
informasi terkait pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan food and
beverages periode 2014-2018.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang selalu tersedia
data tiap tahunnya, agar dimudahkan dalam pencarian sampel sesuai dengan
kriteria sampel, diharapkan bisa menggunakan jumlah periode yang lebih panjang
dari penelitian ini, agar data yang didapatkan lebih relevan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, R. S. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4 ed.). Yogyakarta: BPFE.
Andre, F. (2017). Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi pada
perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode tahun 2013-2015). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 50(6),
51โ57. Diambil dari
9. 9
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2080/2472
Brigham Eugene, F., & Huston, J. (2004). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (10 ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Hanafi, M. M., & Halim, A. (2014). Analisis Laporan Keuangan (7 ed.). Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
Jumingan. (2011). Analisis Laporan Keuangan (4 ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nawalani, A. P. (2014). Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food
and beverages Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal STIE Perbanas Surabaya, 8(33), 44.
Putri, P. I. G., & Sudiartha, G. M. (2015). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Food and beverages. E-Jurnal Manajemen Unud, 4(2), 511โ523.
https://doi.org/10.14414/jbb.v5i1.379
Sapetu, Y., Saerang, S. I., & Soepano, D. (2013). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Perusahaan, 1(4), 1440โ1451.
https://www.idx.co.id diakses pada tanggal 20 April 2019, pukul 16.00 WIB.