Makalah ini membahas pengaruh budaya terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk. Budaya mempengaruhi nilai dan persepsi konsumen terhadap produk. Studi kasus tentang produk kecantikan Shinzui menunjukkan pengaruh budaya Jepang dalam iklan dan nama produk mempengaruhi minat konsumen Indonesia untuk membelinya, meski manfaatnya diragukan.
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
PengaruhBudayaKonsumen
1. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan perilaku seseorang yang paling
mendasar. Dengan kata lain sebagai faktor utama dalam perilaku dan pengambilan
keputusan oleh pembeli.
Dalam makalah ini,dilatar belakangi oleh pengaruh budaya yang ada dalam media
iklan dan hubungannya dengan perilaku konsumen. Seperti yang diketahui, suatu budaya
sangat erat kaitannya dengan perilaku, kebiasaan dan nilai-nilai yang berpengaruh pada
perilaku konsumen, yaitu masyarakat sendiri. Maka dari itu dalam makalah ini akan
mengkaji mengenai Pengaruh Budaya Dalam Perilaku Konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan budaya?
Apa yang dimaksud Perilaku Konsumen?
Bagaimana pengaruh dan hubungannya antara pengaruh budaya dengan
perilaku konsumen?
1.3 Tujuan
Mengetahui dan mengenal tentang pengaruh budaya dan perilaku konsumen.
Mengetahui bagaimana pengaruh budaya terhadap perilaku konsumen.
2. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku
yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk
dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang
ditawarkan.
2.2 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sering diartikan sebagai suatu simbol dan barang-barang buatan manusia
yang dibuat oleh masyarakat tertentu, lalu diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya
sebagai faktor penentu dan pengatur perilaku anggotanya.
Budaya lebih mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol bermakna
lainnya yang membantu berkomunikasi, melakukan penafsiran dan melakukan
perombakan sebagai anggota dalam suatu masyarakat. Budaya sendiri melengkapi orang
dengan rasa identitas dan pengertian atas perilaku bermasyarakat, beberapa perilaku dan
sikap yang mempengaruhi kebudayaan yaitu:
Pakaian dan penampilan
Nilai dan norma
Proses mental dan pembelajaran
Komunikasi dan bahasa
Makanan dan kebiasaan makan
3. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |3
Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah, dan sebagainya)
Kepercayaan dan sikap
Kebiasaan kerja dan praktik
Selain itu, budaya bergerak secara dinamis, dimana budaya bergerak secara
berkelanjutan, berevolusi dan meramu gagasan-gagasan lama dengan kemasan baru dan
seterusnya. Suatu sistem budaya terdiri atas faktor-faktor fungsional, antara lain:
Ekologi
Ekologi adalah sistem beradaptasi pada suatu habitat atau lingkungan.
Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan wilayah yang berfungsi mengatur ketatanandan
ketertiban kehidupan sosial. Struktur sosial meliputi kelompok politik domestik
dan dominan dalam budaya.
Ideologi
Ideologi merupakan karakteristik, mental dan pemikiran dalam suatu masyarakat.
Serta cara-cara mereka berhubungan dengan berhubungan dengan kelompok sosial
lainnya.
2.3 Hubungan Antara Budaya dan Konsumsi
Dalam hal konsumsi, produk memiliki fungsi, bentuk dan arti. Ketika konsumen
membeli suatu produk, mereka berharap produk tersebut menjalankan suatu fungsi
sebagaimana yang dibutuhkan konsumen.
Dalam hal perilaku konsumen, budaya juga memegang kaitan erat dengan nilai
penggunaan suatu produk dan persepsi konsumen. Biasaya produk disesuaikan dengan
lingkungan budaya sekitar konsumen, walaupun ada yang dimodifikasi tetapi dapat
diterima oleh konsumen.
4. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |4
Berikut ini adalah nilai-nilai yang masih dianut dalam kebudayaan dan biasa dipakai
dalam bidang penarikan konsumen, diantaranya:
2.3.1 Mitos
Mitos adalah cerita yang mengekspresikan emosi dan cita-cita budaya. Cerita-
cerita yang diangkat biasanya berbau konflik antara dua kekuatan besar yang
fungsinya membangun moral masyarakat.
Penggunaan mitos sebagai upaya dalam taktik pemasaran banyak dilakukan.
Contohnya, Toyota menggunakan nama Kijang untuk sebuah merek mobil, ini
dikarenakan dalam mitos kijang dianggap sebagai binatang pembawa
keberuntungan, Oleh karena itu masyarakat ada yang membeli mobil dengan merek
Kijang agar mereka diberikan keberuntungan.
2.3.2 Ritual Kebudayaan
Ritual kebudayaan merupakan rangkaian kegiatan rutin yang dilakukan oleh
kelompok masyarakat yang bersifat formal dan dilakukan dengan serius. Setiap
ritual budaya memerlukan benda-benda ataupun artefak dalam proses ritual.
Begitu banyaknya ritual budaya yang dilakukan, sehingga banyak produk-
produk yang ditawarkan untuk memenuhi syarat sebuah ritual kebudayaan
contohnya, banyak gedung-gedung yang ditawarkan untuk ritual pernikahan ataupun
yang lainnya.
2.3.3 Simbol-Simbol Kebudayaan
Simbol-simbol kebudayaanadalah simbol dalam suatu budaya yang berupa
sikap, kepercayaan, nilai-nilai, bahasa, agama maupun hal-hal lain yang kasat mata,
seperti peralatan, perumahan, pakaian dan lain-lain.
5. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |5
Apa yang dipakai dan dikonsumsi selalu oleh sseorang mencermninkan budayanya.
Dalam proses akhir pembelian, konsumen selalu mempertimbangkan nilai simbolik
dalam sebuah produk.
2.3.4 Budaya Populer
Budaya populer ialah karakteristik budaya yang banyak peminatnya, Budaya
populer maksudnya adalah Budaya yang dapat dilihat dari segi waktu yang hanya
bertahan dalam beberapa dekade. Namun Budaya populer dapat menarik banyak
massa melebihi Budaya tradisional.
Budaya populer mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Masuk kedalam pengalaman dan nilai kebanyakan anggota masyarakat dari
suatu populasi.
2. Tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk memahami budaya populer.
3. Budaya populer itu dihasilkan karena mudah diakses dan mudah diikuti oleh
masyarakat.
2.3.5 Sistem Fashion
Sistem Fashion adalah suatu sistem yang melibatkan orang atau organisasi
dalam menciptakan barang-barang budaya dengan menghantarkan simbolis. Sistem
fashion terus-menerus berkembang dan menghasilkan budaya kelas tinggi.
2.3.6 Bahasa
Bahasa merupakan perantara komunikasi antar individu dengan individu lain
hingga menghasilkan komunikasi. Bahasa merupakan aspek penting lain dari budaya
yang perkembangannya berjalan secara terus-menerus. Bahasa dapat digunakan
6. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |6
untuk pemasar global sebagai sarana informasi produk-produk. pemasar global juga
sangat memperhatikan nama produk, slogan dan pesan promosi agar tidak terjadi
kesalahan dalam penyampaian pesannya.
2.4 Studi Kasus
Studi kasus digunakan sebagai realitas pengaruh budaya terhadap perilaku konsumen,
kasus yang digunakan, yaitu Pengaruh Budaya Jepang Dalam Produk Shinzui. Pada
studi kasus ini dijelaskan bagaimana pengaruh kebudayaan yang tertanam dalam suatu
iklan mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli produk.
2.4.1 Pengaruh Budaya Jepang Pada Produk Shinzui
Pengaruh budaya jepang pada produk shinzui terhadap perilaku konsumen di
Indonesia. Budaya Jepang pada produk ini sangat di popular. seperti yang diketahui,
produk yang diproduksi shinzui merupakan produk kecantikan wanita, yang dimana
produk tersebut menjadikan kulit lebih putih.
Gambar: Produk Shinzui
7. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |7
Produk shinzui sangat disukai oleh para wanita, terutama wanita Indonesia.
Karena bentuk iklannya yang menarik dan menampilkan kecerahan kulit wanita.
Maka konsumen menganggap bahwa produk tersebut benar-benar membuat kulit
putih dan cerah.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen di Indonesia dalam
membeli produk shinzui, diantaranya:
Kualitas Produk
Kualitas produk shinzui dipercaya oleh banyak orang dapat mencerahkan
dan memutihkan kulit, maka dari itu banyak wanita Indonesia yang
membeli dan memakai produk ini. Karena wanita menginginkan kulit
yang putih berseri, maka mereka memakai produk tersebut dengan
harapak kulit mereka dapat menjadi cerah dan berseri.
Budaya Produk
Budaya yang ditampilkan pada produk shinzui lebih menonjolkan
Kebudayaan asal produk tersebut yakni, Budaya Jepang. Terlihat dari
tempat pembuatan iklan dengan konsep pemandian air panas dengan
pohon sakura yang merupakan ciri khas Budaya Jepang. Dari nama
produk shinzui pun berasal dari bahasa Jepang しんずい yang artinya inti,
sari, utama, misteri, inti.
Gambar: Produk Shinzui
8. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |8
Iklan Yang Ditampilkan
Iklan yang ditampilkan pada produk shinzui dapat meyakinkan wanita
Indonesia dengan menampilkan model jepang yang memiliki bentuk tubuh ideal
dan kulit oriental yang bersih dan merona, ditambah pemandangan cerah yang
menambah kesan wanita yang anggun dan mempesona. Menjadikan sugesti
tersendiri pada banyak wanita di Indonesia, sehingga banyak konsumen terpikat
untuk membeli produk tersebut. Padahal, setelah mereka memakai produk
tersebut kulit mereka tetap menjadi kulit khas masyarakat Indonesia, yaitu warna
kuning langsat maupun sawo matang. Jadi sugesti pada iklan sangat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk.
9. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini bahwa, pengaruh budaya yang ditonjolkan
dalam suatu iklan ataupun produk sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk. Sugesti yang ditampilkan dalam pemakaian kebudayaan serta pemakaian model yang
ideal, menjadikan suatu daya tarik sendiri bagi para konsumen.
10. PengaruhBudayaterhadapPerilakuKonsumen |10
DAFTAR PUSTAKA
Buku
1. Setiadi, Nugroho. 2003. PERILAKU KONSUMEN Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran,PRENADA MEDIA,Bogor.
Makalah
1. De Gucci, Rozzi. 2015, Makalah Perilaku Konsumen Pengaruh Kebudayaan Dalam Pembelian
Konsumen, Universitas Gunadarma, Depok.
Website
1. Putihitushinzui.com/