SlideShare a Scribd company logo
K A M I S , 11 A G U S T U S 2 0 1 6
KEPANITERAAN KLINIK STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
PERIODE 25 JULI – 02 OKTOBER 2016
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016
Journal Reading
“A Randomized Trial of Progesterone in
Women with Recurrent Miscarriages”
Oleh :
Putri Intan Nurrahma
2012730147
Dokter Pembimbing:
dr. Aranda Tri P, Sp.OG
• A Randomized Trial of Progesterone in Women with
Recurrent MiscarriagesTitle
• A. Coomarasamy, H. Williams, E. Truchanowicz, P.T. Seed, R.
Small, S. Queenby, P. Gupta, F. Dawood, Y.E.M Koot, R. Bender
Atik, K.W.M. Bloemenkamp, R. Brady, A.L. Briley, R. Cavallaro, Y.C.
Cheong, J.J Chu, A. Eapen, A. Eweis, A. Hoek, E.M. Kaijk, C.A.M.
Koks, T.-C. Li, M. MacLean, B.W. Mol, J. Moore, J.A. Ross, L.
Sharpe, J. Stewart, N. Vaithilingam, R.G. Farquharson, M.D. Kilby, Y.
Khalaf, M. Goddijn, L. Regan, dan R. Rai
Author
• The New England Journal of MedicinePublisher
• November, 26th 2015Publish Date
JOURNAL’S IDENTITY
• Abortus berulang didefinisikan sebagai keguguran yang
terjadi sebanyak 3 kali atau lebih.
• Abortus berulang yang tidak diketahui penyebabnya
dihubungkan dengan kejadian yang merugikan dan
konsekuensi psikologi pada wanita dan keluarganya.
LATAR BELAKANG
PROGESTERONE  penting untuk mencapai dan mempertahankan
kehamilan.
disekresikan secara alami oleh korpus luteum selama paruh kedua
siklus menstruasi dan oleh korpus luteum dan plasenta selama awal
kehamilan.
mempersiapkan endometrium untuk implantasi embrio.
• Ulasan Cochrane (empat penelitan kecil)  risiko signifikan lebih rendah
terjadinya abortus pada wanita yang menerima progesterone dibandingkan
dengan mereka yang menerima placebo atau tanpa pengobatan.
TUJUAN
Untuk menyelidiki apakah pengobatan dengan
progesterone akan meningkatkan kelahiran hidup dan
kelangsungan hidup bayi baru lahir pada wanita dengan
abortus berulang yang tidak dapat dijelaskan.
METODE
Metode Penelitian
• Randomized Control Trial (placebo-controlled trial) (Progesterone in
Recurrent Miscarriage [PROMISE])
Pemantauan Penelitian
• Disetujui oleh Badan Regulasi Obat dan Produk Kesehatan Inggris
Raya, the National Research Ethics Service, departemen terkait.
Analisis Statistik
• Chi-Square
(*) Wanita
berusia 18-39
tahun
(*) Secara aktif
berusaha untuk
hamil secara
alami setelah
mengalami
abortus berulang
yang tidak jelas
Kriteria
Inklusi
(*) Peserta tidak hamil secara
alami selama 1 tahun semenjak
diikutkan dalam penelitian ini
(*) Memiliki sindrom antifosfolipid
atau memiliki keadaan trombofilik
(*) Cavum uterus abnormal
(*) Abnormal parental karyotype
(*) Penyebab abortus berulang
yang lain seperti diabetes, tiroid,
SLE
(*) Menerima heparin berulang
(*) Kontraindikasi untuk
menggunakan progesterone
Kriteria
Eksklusi
Lokasi Penelitian
• RS sepanjang Inggris Raya (36 tempat) dan Belanda (9 tempat)
Regimen Obat
• Menerima vaginal suposituria yang mengandung 400 mg micronized
progesterone 2dd1 (Uterogestan, Besins Healthcare) atau diberikan
placebo  sejak hasil tes urin +
Hasil
Ukur
Primer
Sekunder
Kelahiran hidup setelah
usia kehamilan 24 minggu
• Klinis kehamilan (gestasional sac pada
usia kehamilan 6-8 minggu)
• Aktivitas jantung janin pada usia
kehamilan 12 minggu
• Abortus (sebelum 24 minggu)
• Usia kehamilan saat melahirkan
• Kelangsungan hidup neonatal pada 28
hari
• Kelainan bawaan (anomali genital 
hipospadia)
HASIL AKHIR
PEMBAHASAN
Terapi progesteron pada trimester pertama kehamilan TIDAK
mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat kelahiran
hidup pada wanita dengan riwayat abortus berulang
Hal ini tidak mendukung temuan sebelumnya dari analisis Cochrane
yang menyebutkan adanya manfaat terapi progesterone pada trimester
I kehamilan
KETERBATASAN PENELITIAN
• Pada penelitian ini, diberikan preparat progesterone pervaginam,
dosis 400 mg 2x1
• Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa preparat intramuskular
progesterone dapat memberikan manfaat terapeutik yang lebih
besardari preparat pervaginam.
• Tidak bisa menjawab apakah suplementasi progesterone bisa lebih
efektif dalam mengurangi risiko abortus jika diberikan selama fase luteal
KESIMPULAN
Tidak adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat
kelahiran hidup dengan penggunaan progesterone
pervaginam pada trimester I kehamilan pada wanita dengan
abortus berulang.
TERIMA
KASIH

MANUAL PLASENTA
INDIKASI MANUAL PLASENTA
1. Manual plasenta dilakukan karena indikasi retensio plasenta yang berkaitan dengan :
• Plasenta belum lepas dari dinding uterus dikarenakan:
• Plasenta adhesive yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta.
• Plasenta akreta yaitu implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
• Plasenta inkreta, yaitu implantasi jonjot korion plaSenta hingga mencapai/memasuki miometrium.
• Plasenta perkreta, yaitu implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa
dinding uterus.
• Plasenta inkarserata, yaitu tertahannya plasenta didalam kavum uteri yang disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.
2. Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan dan dapat terjadi perdarahan
3. Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan
4. Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan
• Darah penderita terlalu banyak hilang,
• Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi,
• Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.
• Pasang set dan cairan infus RL/NaCl
• Jelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan
• Lakukan anestesia verbal atau analgesia per rektal
• Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi
• Pastikan kandung kemih kosong karena kandung kemih yang penuh dapat menggeser letak uterus.
• Lakukan bila plasenta tidak lahir setelah 30 menit bayi lahir dan telah disertai manajeman aktif kala III.
• Dan atau tidak lengkap keluarnya plasenta dan perdarahan berlanjut.
• Lakukan persetujuan tindakan medis (informed consent).
• Berikan sedatif diazepam 10 mg IM/IV.
• Antibiotika dosis tunggal (profilaksis): Ampisilin 2 g IV + metronidazol 500 mg IV, ATAU Cefazolin 1 g IV + metronidazol 500 mg
IV
• Cuci tangan dan pasang sarung tangan panjang steril.
• Jepit tali pusat dengan klem dan tegangkan sejajar dengan lantai.
• Masukkan tangan dalam posisi obstetri dengan menelusuri bagian bawah tali pusat.
• Tangan sebelah dalam menyusuri tali pusat hingga masuk ke dalam kavum uteri, sedangkan tangan di luar menahan fundus
uteri, untuk mencegah inversio uteri. Menggunakan lateral jari tangan, disusuri dan dicari pinggir perlekatan (insersi) plasenta.
• Tangan obstetri dibuka menjadi seperti memberi salam, lalu jari-jari dirapatkan.
• Tentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah.
• Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke arah kranial hingga seluruh permukaan plasenta dilepaskan.
• Jika plasenta tidak dapat dilepaskan dari permukaan uterus, kemungkinan plasenta akreta. Siapkan laparotomi untuk
histerektomi supravaginal.
• Pegang plasenta dan keluarkan tangan bersama plasenta.
• Pindahkan tangan luar ke suprasimfisis untuk menahan uterus saat plasenta dikeluarkan.
• Eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus.
• Berikan oksitosin 10 unit dalam 500 mL cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) 60
tetes/menit + masase fundus uteri untuk perangsangan kontraksi.
• Bila masih perdarahan banyak:
o Berikan ergometrin 0,2 mg IM
o Rujuk ibu ke rumah sakit
o Selama transportasi, rasakan apakah uterus berkontraksi baik
o Bila tidak, tetap lakukan masase ``dan beri ulang oksitosin 10 unit IM/IV
o Lakukan kompresi bimanual atau kompresi aorta bila perdarahan lebih hebat
berlangsung
Jourding 01 progesterone
Jourding 01 progesterone
Jourding 01 progesterone

More Related Content

What's hot

Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
Riana Budiastuti
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
Vya Navista
 
Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
Septian Muna Barakati
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
Wahyoe Poesh
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Alat kontrasepsi 1
Alat kontrasepsi 1Alat kontrasepsi 1
Alat kontrasepsi 1
Ismi Fadlilah
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
Ermando Utomo
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
youngdoctorsnote
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
Operator Warnet Vast Raha
 
Kpd
KpdKpd
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
Septian Muna Barakati
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Novitasari6789
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
widyawati_muchlis
 
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan PretermKetuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Pretermyoungdoctorsnote
 
Makalah obstetri
Makalah obstetriMakalah obstetri
Makalah obstetri
Aura Daemon
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,ak
fikri asyura
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Operator Warnet Vast Raha
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
Hilda Aswar
 

What's hot (18)

Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Alat kontrasepsi 1
Alat kontrasepsi 1Alat kontrasepsi 1
Alat kontrasepsi 1
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Perdarahan hamil muda
Perdarahan hamil mudaPerdarahan hamil muda
Perdarahan hamil muda
 
Kpd
KpdKpd
Kpd
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
 
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan PretermKetuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
 
Makalah obstetri
Makalah obstetriMakalah obstetri
Makalah obstetri
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,ak
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 

Viewers also liked

Retensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta pptRetensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta ppt
annisa aulia poetri
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
febbylaela
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Gabriella Cereira Angelina
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Isma Nur'aini
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
Purwaningsih Rahayu
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
St Walidah Mailina Istiqomah
 

Viewers also liked (6)

Retensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta pptRetensio Plasenta ppt
Retensio Plasenta ppt
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 

Similar to Jourding 01 progesterone

Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
dr. Rachel Sagrim
 
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdfASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
NikadekRerywidiantar
 
Abortus.pptx
Abortus.pptxAbortus.pptx
Abortus.pptx
Rizky113654
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
PROGNASAKREDITASIGM
 
PPT abortus.ppt
PPT abortus.pptPPT abortus.ppt
PPT abortus.ppt
RisaRisa22
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
AninImana
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
Taufik Tias
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lamaneng elis
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
FatimahNur28
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
MuhammadIndraGunawan3
 
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
MelianaJayasaputra
 
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaPelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaYunita Dipra
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Dokter Tekno
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
Gitta'na Tian
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
ssuser1521612
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
Warnet Raha
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
Septian Muna Barakati
 
PERDARAHAN MELALUI VAGINA
PERDARAHAN MELALUI VAGINAPERDARAHAN MELALUI VAGINA
PERDARAHAN MELALUI VAGINA
Muhammad Nasrullah
 

Similar to Jourding 01 progesterone (20)

Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdfASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DAN DISTOSIA BAHU WS CME 2015.pdf
 
Abortus.pptx
Abortus.pptxAbortus.pptx
Abortus.pptx
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
 
PPT abortus.ppt
PPT abortus.pptPPT abortus.ppt
PPT abortus.ppt
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lama
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
 
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes SurakartaPelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptxMATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
MATERI KEGAWATDARURATAN OBGYN 17NOP22.pptx
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
Makalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dinaMakalah abortus bu dina
Makalah abortus bu dina
 
PERDARAHAN MELALUI VAGINA
PERDARAHAN MELALUI VAGINAPERDARAHAN MELALUI VAGINA
PERDARAHAN MELALUI VAGINA
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Jourding 01 progesterone

  • 1. K A M I S , 11 A G U S T U S 2 0 1 6 KEPANITERAAN KLINIK STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH PERIODE 25 JULI – 02 OKTOBER 2016 Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Universitas Muhammadiyah Jakarta 2016 Journal Reading “A Randomized Trial of Progesterone in Women with Recurrent Miscarriages” Oleh : Putri Intan Nurrahma 2012730147 Dokter Pembimbing: dr. Aranda Tri P, Sp.OG
  • 2. • A Randomized Trial of Progesterone in Women with Recurrent MiscarriagesTitle • A. Coomarasamy, H. Williams, E. Truchanowicz, P.T. Seed, R. Small, S. Queenby, P. Gupta, F. Dawood, Y.E.M Koot, R. Bender Atik, K.W.M. Bloemenkamp, R. Brady, A.L. Briley, R. Cavallaro, Y.C. Cheong, J.J Chu, A. Eapen, A. Eweis, A. Hoek, E.M. Kaijk, C.A.M. Koks, T.-C. Li, M. MacLean, B.W. Mol, J. Moore, J.A. Ross, L. Sharpe, J. Stewart, N. Vaithilingam, R.G. Farquharson, M.D. Kilby, Y. Khalaf, M. Goddijn, L. Regan, dan R. Rai Author • The New England Journal of MedicinePublisher • November, 26th 2015Publish Date JOURNAL’S IDENTITY
  • 3. • Abortus berulang didefinisikan sebagai keguguran yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih. • Abortus berulang yang tidak diketahui penyebabnya dihubungkan dengan kejadian yang merugikan dan konsekuensi psikologi pada wanita dan keluarganya. LATAR BELAKANG
  • 4. PROGESTERONE  penting untuk mencapai dan mempertahankan kehamilan. disekresikan secara alami oleh korpus luteum selama paruh kedua siklus menstruasi dan oleh korpus luteum dan plasenta selama awal kehamilan. mempersiapkan endometrium untuk implantasi embrio. • Ulasan Cochrane (empat penelitan kecil)  risiko signifikan lebih rendah terjadinya abortus pada wanita yang menerima progesterone dibandingkan dengan mereka yang menerima placebo atau tanpa pengobatan.
  • 5. TUJUAN Untuk menyelidiki apakah pengobatan dengan progesterone akan meningkatkan kelahiran hidup dan kelangsungan hidup bayi baru lahir pada wanita dengan abortus berulang yang tidak dapat dijelaskan.
  • 6. METODE Metode Penelitian • Randomized Control Trial (placebo-controlled trial) (Progesterone in Recurrent Miscarriage [PROMISE]) Pemantauan Penelitian • Disetujui oleh Badan Regulasi Obat dan Produk Kesehatan Inggris Raya, the National Research Ethics Service, departemen terkait. Analisis Statistik • Chi-Square
  • 7. (*) Wanita berusia 18-39 tahun (*) Secara aktif berusaha untuk hamil secara alami setelah mengalami abortus berulang yang tidak jelas Kriteria Inklusi (*) Peserta tidak hamil secara alami selama 1 tahun semenjak diikutkan dalam penelitian ini (*) Memiliki sindrom antifosfolipid atau memiliki keadaan trombofilik (*) Cavum uterus abnormal (*) Abnormal parental karyotype (*) Penyebab abortus berulang yang lain seperti diabetes, tiroid, SLE (*) Menerima heparin berulang (*) Kontraindikasi untuk menggunakan progesterone Kriteria Eksklusi
  • 8. Lokasi Penelitian • RS sepanjang Inggris Raya (36 tempat) dan Belanda (9 tempat) Regimen Obat • Menerima vaginal suposituria yang mengandung 400 mg micronized progesterone 2dd1 (Uterogestan, Besins Healthcare) atau diberikan placebo  sejak hasil tes urin +
  • 9. Hasil Ukur Primer Sekunder Kelahiran hidup setelah usia kehamilan 24 minggu • Klinis kehamilan (gestasional sac pada usia kehamilan 6-8 minggu) • Aktivitas jantung janin pada usia kehamilan 12 minggu • Abortus (sebelum 24 minggu) • Usia kehamilan saat melahirkan • Kelangsungan hidup neonatal pada 28 hari • Kelainan bawaan (anomali genital  hipospadia)
  • 10.
  • 12. PEMBAHASAN Terapi progesteron pada trimester pertama kehamilan TIDAK mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat kelahiran hidup pada wanita dengan riwayat abortus berulang Hal ini tidak mendukung temuan sebelumnya dari analisis Cochrane yang menyebutkan adanya manfaat terapi progesterone pada trimester I kehamilan
  • 13. KETERBATASAN PENELITIAN • Pada penelitian ini, diberikan preparat progesterone pervaginam, dosis 400 mg 2x1 • Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa preparat intramuskular progesterone dapat memberikan manfaat terapeutik yang lebih besardari preparat pervaginam. • Tidak bisa menjawab apakah suplementasi progesterone bisa lebih efektif dalam mengurangi risiko abortus jika diberikan selama fase luteal
  • 14. KESIMPULAN Tidak adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat kelahiran hidup dengan penggunaan progesterone pervaginam pada trimester I kehamilan pada wanita dengan abortus berulang.
  • 17. INDIKASI MANUAL PLASENTA 1. Manual plasenta dilakukan karena indikasi retensio plasenta yang berkaitan dengan : • Plasenta belum lepas dari dinding uterus dikarenakan: • Plasenta adhesive yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta. • Plasenta akreta yaitu implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium. • Plasenta inkreta, yaitu implantasi jonjot korion plaSenta hingga mencapai/memasuki miometrium. • Plasenta perkreta, yaitu implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus. • Plasenta inkarserata, yaitu tertahannya plasenta didalam kavum uteri yang disebabkan oleh konstriksi ostium uteri. 2. Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan dan dapat terjadi perdarahan 3. Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan 4. Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan • Darah penderita terlalu banyak hilang, • Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi, • Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.
  • 18. • Pasang set dan cairan infus RL/NaCl • Jelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan • Lakukan anestesia verbal atau analgesia per rektal • Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi • Pastikan kandung kemih kosong karena kandung kemih yang penuh dapat menggeser letak uterus. • Lakukan bila plasenta tidak lahir setelah 30 menit bayi lahir dan telah disertai manajeman aktif kala III. • Dan atau tidak lengkap keluarnya plasenta dan perdarahan berlanjut. • Lakukan persetujuan tindakan medis (informed consent). • Berikan sedatif diazepam 10 mg IM/IV. • Antibiotika dosis tunggal (profilaksis): Ampisilin 2 g IV + metronidazol 500 mg IV, ATAU Cefazolin 1 g IV + metronidazol 500 mg IV • Cuci tangan dan pasang sarung tangan panjang steril. • Jepit tali pusat dengan klem dan tegangkan sejajar dengan lantai. • Masukkan tangan dalam posisi obstetri dengan menelusuri bagian bawah tali pusat. • Tangan sebelah dalam menyusuri tali pusat hingga masuk ke dalam kavum uteri, sedangkan tangan di luar menahan fundus uteri, untuk mencegah inversio uteri. Menggunakan lateral jari tangan, disusuri dan dicari pinggir perlekatan (insersi) plasenta. • Tangan obstetri dibuka menjadi seperti memberi salam, lalu jari-jari dirapatkan. • Tentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah. • Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke arah kranial hingga seluruh permukaan plasenta dilepaskan. • Jika plasenta tidak dapat dilepaskan dari permukaan uterus, kemungkinan plasenta akreta. Siapkan laparotomi untuk histerektomi supravaginal. • Pegang plasenta dan keluarkan tangan bersama plasenta. • Pindahkan tangan luar ke suprasimfisis untuk menahan uterus saat plasenta dikeluarkan. • Eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus.
  • 19. • Berikan oksitosin 10 unit dalam 500 mL cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) 60 tetes/menit + masase fundus uteri untuk perangsangan kontraksi. • Bila masih perdarahan banyak: o Berikan ergometrin 0,2 mg IM o Rujuk ibu ke rumah sakit o Selama transportasi, rasakan apakah uterus berkontraksi baik o Bila tidak, tetap lakukan masase ``dan beri ulang oksitosin 10 unit IM/IV o Lakukan kompresi bimanual atau kompresi aorta bila perdarahan lebih hebat berlangsung

Editor's Notes

  1. Peserta secara acak dibagi menjadi 2 untuk menerima vaginal suposituria yang mengandung 400 mg micronized progesterone 2 kali sehari, atau diberikan placebo sejak mengetahui hasil tes urin positif (tidak lebih dari usia kehamilan 6 minggu) selama 12 minggu usia kehamilan (atau lebih awal jika didiagnosis kehamilan ektopik atau abortus yang terjadi sebelum usia kehamilan 12 minggu
  2. Tak 1 pun percobaan sebelumnya dinilai tingkat kelahiran hidup
  3. Hasil temuan kami tidak mendukung temuan sebelumnya dari tinjauan Cochrane yang menyarankan manfaat terapi progesteron pada trimester pertama pada perempuan dengan abortus berulang.