1) Berbakti kepada orang tua adalah ajaran penting dalam Islam yang dijelaskan secara eksplisit dalam al-Quran dan oleh Nabi Muhammad SAW.
2) Nabi SAW menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua berada di posisi kedua setelah shalat sebagai amal saleh yang paling utama.
3) Berbagai bentuk berbakti kepada orang tua dijelaskan, seperti bersikap lemah lembut, pat
Dokumen tersebut membahas proses perbaikan akhlak menuju kesempurnaan sebagai Muslim sejati yang meliputi 3 tahapan yaitu mengosongkan diri dari keburukan, mengisi diri dengan kebaikan, dan menyatu dengan Allah. Proses ini memerlukan kesabaran dan komitmen untuk terus berjuang melawan godaan duniawi.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, sejarah, serangan dan bantahan terhadap inkar as-sunnah. Inkar as-sunnah adalah menolak atau mengingkari terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW baik sebagian maupun seluruhnya. Fenomena ini mulai muncul sejak masa sahabat namun berkembang pada masa modern di berbagai negara termasuk Indonesia pada tahun 1980-an. Dokumen ini juga membahas argumen serangan dan bantahan terhadap in
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya birrul walidain atau berbakti kepada orang tua. Dokumen menjelaskan akar masalah yang menyebabkan rendahnya tingkat keberbakti anak kepada orang tua, serta membahas berbagai bentuk kewajiban birrul walidain baik ketika orang tua masih hidup maupun sudah meninggal. Dokumen juga menyertakan beberapa hadis Nabi yang menunjukkan pentingnya birrul
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang makhraj (tempat keluarnya) huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Arab. Terdapat empat bagian makhraj utama yaitu al-jauf (rongga mulut dan tenggorokan), al-halq (tenggorokan), al-lisan (lidah), dan al-syafatin (bibir). Setiap bagian dijelaskan huruf-huruf apa saja yang keluar dari tempat tersebut beserta penjelasan teknis pelafalannya
Dokumen tersebut membahas proses perbaikan akhlak menuju kesempurnaan sebagai Muslim sejati yang meliputi 3 tahapan yaitu mengosongkan diri dari keburukan, mengisi diri dengan kebaikan, dan menyatu dengan Allah. Proses ini memerlukan kesabaran dan komitmen untuk terus berjuang melawan godaan duniawi.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, sejarah, serangan dan bantahan terhadap inkar as-sunnah. Inkar as-sunnah adalah menolak atau mengingkari terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW baik sebagian maupun seluruhnya. Fenomena ini mulai muncul sejak masa sahabat namun berkembang pada masa modern di berbagai negara termasuk Indonesia pada tahun 1980-an. Dokumen ini juga membahas argumen serangan dan bantahan terhadap in
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya birrul walidain atau berbakti kepada orang tua. Dokumen menjelaskan akar masalah yang menyebabkan rendahnya tingkat keberbakti anak kepada orang tua, serta membahas berbagai bentuk kewajiban birrul walidain baik ketika orang tua masih hidup maupun sudah meninggal. Dokumen juga menyertakan beberapa hadis Nabi yang menunjukkan pentingnya birrul
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang makhraj (tempat keluarnya) huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Arab. Terdapat empat bagian makhraj utama yaitu al-jauf (rongga mulut dan tenggorokan), al-halq (tenggorokan), al-lisan (lidah), dan al-syafatin (bibir). Setiap bagian dijelaskan huruf-huruf apa saja yang keluar dari tempat tersebut beserta penjelasan teknis pelafalannya
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin pptsoleh solehudin
Hadis ini memberikan tiga contoh perilaku Rasulullah saw dalam menghadapi persoalan, yaitu dengan segera mengerjakan shalat, shalat semalaman hingga pagi saat perang Badar, dan shalat sambil menutup diri dengan jubah saat perang Ahzab. Hadis ini juga menjelaskan bahwa sabar dan shalat adalah sarana utama untuk meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi segala persoalan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang jinayat atau kejahatan dalam hukum Islam beserta hukumannya, termasuk qisas, diyat, dan hudud untuk berbagai jenis kejahatan seperti pembunuhan, zina, minum minuman keras, mencuri, dan perampokan.
Dokumen tersebut membahas tentang larangan memandang kepada lawan jenis selain mahram berdasarkan dalil-dalil Alquran dan hadis. Ayat Alquran menyeru wanita untuk menundukkan pandangan, sedangkan hadis-hadis menjelaskan bahwa memandang kepada non-mahram diharamkan dan hanya diperbolehkan secara tidak sengaja. Dokumen juga menjelaskan hikmah menahan pandangan seperti membersihkan hati dan membuka pint
1. Biografi singkat Al-Ma'mun sebagai khalifah ke-8 Daulah Abbasiyah yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kesabaran dalam mengelola pemerintahan.
2. Kontroversi utama selama masa kepemimpinannya adalah dukungannya terhadap pandangan Mu'tazilah yang menyatakan Al-Qur'an sebagai makhluk ciptaan.
3. Jasanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mendirikan Baitul H
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan remaja dan batas-batasnya dalam Islam. Dokumen tersebut menyebutkan angka-angka survei mengenai perilaku seks pranikah dan kehamilan di kalangan remaja, serta pengaruh budaya pornografi terhadap remaja. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan aturan-aturan pergaulan dalam Islam seperti kehidupan laki-laki dan perempuan yang terpisah, menutup aurat, tidak ber
Dokumen tersebut membahas tentang ijarah, yang merupakan bentuk sewa menyewa atau upah sesuai syariat Islam. Ijarah melibatkan dua pihak, yakni pemberi sewa (mu'jir) dan penyewa (musta'jir), dengan objek yang disewakan harus jelas manfaat dan spesifikasinya. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum ijarah dari Al Quran dan hadis, serta rukun dan syarat sahny
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al Quran secara bahasa dan istilah, sifat-sifat Al Quran, keagungan Al Quran, adab membaca Al Quran, anjuran mengamalkan Al Quran walaupun satu ayat, adab memelihara dan bersikap terhadap mushaf, serta memuliakan Al Quran.
Bab 5-ilmu tafsir tentang tafsir-takwil dan tarjemahNoerYaddien1
Bab lima membahas tentang pengertian tafsir, takwil, dan terjemah dalam memahami Al-Quran. Tafsir diartikan sebagai penjelasan makna ayat-ayat Al-Quran, sedangkan takwil berkaitan dengan interpretasi makna yang tidak jelas. Terjemah ada dua jenis, yaitu terjemah makna (memindahkan makna ke bahasa lain) dan terjemah tafsir (menjelaskan makna dalam bahasa asing). Bab ini jug
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11Khoirul Tamami
Ada dua motif berdirinya aliran dalam Islam yaitu politik dan agama. Aliran politik dalam Islam tidak lagi murni politik karena politik dalam Islam erat kaitannya dengan agama, bahkan agama menjadi porosnya. Pemikiran politik dalam Islam berkisar sekitar ajaran agama.
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan PerhiasanRoisMansur
Makalah ini membahas tentang hukum pakaian dan perhiasan dalam Islam. Ia menjelaskan pengertian pakaian dan perhiasan, larangan memakai pakaian sutera bagi laki-laki, dan perhiasan emas serta perak yang dilarang oleh agama Islam."
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan berbakti kepada orang tua dan besarnya jasa seorang ibu. Allah memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada orang tua dengan baik, karena ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Beberapa hadis menjelaskan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah berbakti kepada orang tua, walaupun hanya sebentar napas ibu ketika melahirkan. Dokumen ini juga
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin pptsoleh solehudin
Hadis ini memberikan tiga contoh perilaku Rasulullah saw dalam menghadapi persoalan, yaitu dengan segera mengerjakan shalat, shalat semalaman hingga pagi saat perang Badar, dan shalat sambil menutup diri dengan jubah saat perang Ahzab. Hadis ini juga menjelaskan bahwa sabar dan shalat adalah sarana utama untuk meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi segala persoalan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang jinayat atau kejahatan dalam hukum Islam beserta hukumannya, termasuk qisas, diyat, dan hudud untuk berbagai jenis kejahatan seperti pembunuhan, zina, minum minuman keras, mencuri, dan perampokan.
Dokumen tersebut membahas tentang larangan memandang kepada lawan jenis selain mahram berdasarkan dalil-dalil Alquran dan hadis. Ayat Alquran menyeru wanita untuk menundukkan pandangan, sedangkan hadis-hadis menjelaskan bahwa memandang kepada non-mahram diharamkan dan hanya diperbolehkan secara tidak sengaja. Dokumen juga menjelaskan hikmah menahan pandangan seperti membersihkan hati dan membuka pint
1. Biografi singkat Al-Ma'mun sebagai khalifah ke-8 Daulah Abbasiyah yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kesabaran dalam mengelola pemerintahan.
2. Kontroversi utama selama masa kepemimpinannya adalah dukungannya terhadap pandangan Mu'tazilah yang menyatakan Al-Qur'an sebagai makhluk ciptaan.
3. Jasanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mendirikan Baitul H
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan remaja dan batas-batasnya dalam Islam. Dokumen tersebut menyebutkan angka-angka survei mengenai perilaku seks pranikah dan kehamilan di kalangan remaja, serta pengaruh budaya pornografi terhadap remaja. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan aturan-aturan pergaulan dalam Islam seperti kehidupan laki-laki dan perempuan yang terpisah, menutup aurat, tidak ber
Dokumen tersebut membahas tentang ijarah, yang merupakan bentuk sewa menyewa atau upah sesuai syariat Islam. Ijarah melibatkan dua pihak, yakni pemberi sewa (mu'jir) dan penyewa (musta'jir), dengan objek yang disewakan harus jelas manfaat dan spesifikasinya. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum ijarah dari Al Quran dan hadis, serta rukun dan syarat sahny
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al Quran secara bahasa dan istilah, sifat-sifat Al Quran, keagungan Al Quran, adab membaca Al Quran, anjuran mengamalkan Al Quran walaupun satu ayat, adab memelihara dan bersikap terhadap mushaf, serta memuliakan Al Quran.
Bab 5-ilmu tafsir tentang tafsir-takwil dan tarjemahNoerYaddien1
Bab lima membahas tentang pengertian tafsir, takwil, dan terjemah dalam memahami Al-Quran. Tafsir diartikan sebagai penjelasan makna ayat-ayat Al-Quran, sedangkan takwil berkaitan dengan interpretasi makna yang tidak jelas. Terjemah ada dua jenis, yaitu terjemah makna (memindahkan makna ke bahasa lain) dan terjemah tafsir (menjelaskan makna dalam bahasa asing). Bab ini jug
Aliran aliran ilmu kalam - akidah akhlak kelas 11Khoirul Tamami
Ada dua motif berdirinya aliran dalam Islam yaitu politik dan agama. Aliran politik dalam Islam tidak lagi murni politik karena politik dalam Islam erat kaitannya dengan agama, bahkan agama menjadi porosnya. Pemikiran politik dalam Islam berkisar sekitar ajaran agama.
Contoh Makalah Hadis Pakaian dan PerhiasanRoisMansur
Makalah ini membahas tentang hukum pakaian dan perhiasan dalam Islam. Ia menjelaskan pengertian pakaian dan perhiasan, larangan memakai pakaian sutera bagi laki-laki, dan perhiasan emas serta perak yang dilarang oleh agama Islam."
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan berbakti kepada orang tua dan besarnya jasa seorang ibu. Allah memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada orang tua dengan baik, karena ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Beberapa hadis menjelaskan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah berbakti kepada orang tua, walaupun hanya sebentar napas ibu ketika melahirkan. Dokumen ini juga
Tiga kalimat ringkasan:
1. Dokumen ini membahas pentingnya berbakti kepada orang tua dalam Islam sesuai ajaran Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
2. Berbakti kepada orang tua meliputi sikap hormat, patuh, dan jangan pernah menyakiti hati mereka dengan kata-kata atau perbuatan.
3. Meski orang tua tidak boleh disuruh berbuat dosa, anak tetap harus bersikap santun ke
Dokumen tersebut menceritakan kisah seorang laki-laki biasa yang disebutkan oleh Nabi Muhammad sebagai calon penghuni surga. Laki-laki tersebut selalu mengingat Allah, berdoa, dan melakukan kebajikan sederhana seperti membersihkan diri. Kisah tersebut mengajarkan bahwa kebajikan kecil pun dapat membawa pahala besar di akhirat.
KESEDIHAN MENURUT KACA MATA SUNNAH DAN PSIKOLOGIMohd Hassan
Hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa kesedihan karena kehilangan orang terkasih atau ikut merasa sedih bila melihat orang lain bersedih adalah dibenarkan menurut sunnah Nabi Muhammad SAW. Namun kesedihan berlebihan yang menimbulkan kerugian larangan.
Dokumen tersebut membahas tentang adab bertetangga menurut ajaran Islam. Islam mengajarkan untuk menghormati hak-hak tetangga, seperti menjenguk ketika sakit, membantu jenazah jika meninggal, merahasiakan kemiskinan, dan tidak membangun rumah terlalu tinggi yang menghalangi sirkulasi udara. Sikap terhadap tetangga akan menentukan tempat seseorang di akhirat. Islam mengajarkan hidup r
1. Dokumen membahas tentang muhasabah harta menurut perspektif Islam. Harta dianggap sebagai amanah dari Allah dan manusia diberi naluri untuk mencintai harta.
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan salam dan tata cara mengucapkan salam yang benar menurut ajaran Islam. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain memberikan salam dapat mendekatkan hubungan antar umat manusia, orang yang paling duluan mengucapkan salam dianggap lebih utama di sisi Allah, dan salam juga perlu diucapkan kepada anak-anak kecil.
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)AbuNailah
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara ghibah dan dusta berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Ghibah adalah membicarakan keburukan seseorang yang hadir, sedangkan dusta adalah membicarakan sesuatu yang tidak benar tentang orang lain. Dokumen juga menjelaskan kondisi-kondisi tertentu di mana ghibah dan dusta diperbolehkan menurut ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang kemudahan memahami al-Quran. Allah telah menjamin bahwa al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Kebenaran agama juga jelas, meskipun diperlukan kesungguhan untuk memahaminya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengklaim bahwa memahami al-Quran sulit.
1. Istighfar merupakan kunci utama untuk mendapatkan berkah dan kemudahan dalam kehidupan, termasuk rezeki yang melimpah. Teladan Nabi Muhammad SAW dan sahabat mencontohkan pentingnya istighfar.
2. Banyak manusia mengumpulkan harta dengan cara yang tidak benar tanpa istighfar dan mengundang murka Allah. Istighfar yang tulus dapat menyelesaikan masalah dan membuka jalan baru untuk rezeki.
3
Dokumen tersebut membahas etika dalam berdoa menurut pandangan Islam. Beberapa etika utama dalam berdoa antara lain memilih waktu-waktu mulia untuk berdoa seperti malam Jumat, bulan Ramadhan, dan sepertiga malam terakhir, tidak meninggikan suara, merendahkan hati dengan penuh khusyuk dan harap, mengawali doa dengan dzikir dan shalawat, serta berdoa dengan optimisme bahwa doa akan dikab
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan dalam mendidik anak generasi milenial di Indonesia yang mengakibatkan kecelakaan beruntun.
2. Orang tua kini terlalu fokus pada materi dan gaya hidup mewah tanpa memberikan fondasi hidup yang baik kepada anak-anak.
3. Anak-anak perlu dilatih keterampilan hidup seperti self-control, fleksib
Muhsin Hariyanto adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan mubaligh kampung yang aktif mengajar, berdakwah, dan menulis di berbagai media. Ia menyelesaikan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai lembaga pendidikan Islam. Saat ini ia juga menyelesaikan program doktoral dengan fokus Politik Islam.
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
Teks memberikan nasihat untuk berbahagia dengan cara membuang energi negatif melalui zakat dan sedekah, serta menabung energi positif melalui amal saleh seperti yang disarankan dalam beberapa ayat Al-Quran. Ayat-ayat tersebut mendorong umat Islam untuk memberikan sebagian harta mereka kepada orang-orang yang membutuhkan.
Teks ini membahas pentingnya menjadi diri sendiri tanpa topeng kepalsuan dan menyarankan untuk tampil sebagai diri sejati dengan kejujuran dan kerendahhatian. Sang penulis mengingatkan bahwa berpura-pura menjadi orang luar biasa akan menyebabkan tersiksa karena harus terus berbohong dan menyembunyikan diri sebenarnya.
1. Jangan Katakan "Uf'
Oleh: Muhsin Hariyanto
Oleh: Muhsin Hariyanto
Birrul Wâlidain, itulah salah satu ajaran penting dalam Islam yang disebut
secara eksplisit oleh Allah di dalam beberapa ayat al-Quran, juga dijelaskan oleh
Rasulullah s.a.w. berkali-kali dalam sabdanya. Bahkan karena artipentingnya beliau
memosikannya sebagai salah satu amal shalih yang paling utama, di samping Shalat
dan Jihad.
Abdullah bin Mas'ud, salah satu sahabat Rasulullah s.a.w., pernah bertanya
kepada beliau:
ُ َّ «اَ ث ُ «اَ«اَ «اَ ُتْ َهِ «اَ ث ُ ُتْ ث
أى األعم«ال أحب إل ى الل ق«ال »الصالة عل ى وقته«ا«. قلت َ«اَ ُّ «اَ ُتْ «اَ َهِ «اَ «اَ ُّ َهِ«اَ َّ «اَ «ا
َِه
ثم أى ق«ال »ثم بر الوالدين«. قلت ثم أى ق«ال »ثم الجه«اد ف ى
ِث ُ َّ «اَ ٌّ «اَ «اَ ث ُ َّ َهِ ُّ ُتْ «اَ َهِ «اَ ُتْ َهِ ث ُ ُتْ ث ُ ث ُ َّ «اَ ٌّ «اَ «اَ ث ُ َّ ُتْ َهِ «اَ ث ُ َه
َِه
َّ ِ«اَ َهِ َه
»سبليل الل
"Perbuatan apa yang paling utama? Beliau (Rasulullah s.aw.) pun menjawab: "Shalat tepat pada
waktunya". Abdullah bin Mas'ud bertanya lagi (untuk yang kedua kali), kemudian apa lagi?
Beliau pun menjawab: "Birrul Wâlidain (Berbuat baik kepada kedua orang tua)". Abdullah bin
Mas'ud bertanya lagi (untuk yang ketiga kali), kemudian apa lagi? Beliau pun menjawab:
"Berjuang di jalan Allah". (Hadis Riwayat Muslim).
Bahkan ada riwayat lain yang menyatakan:
َ«اَ َّ «اَ ث ُ اً «اَ «اَ «اَ «اَ ث ُ «اَ َهِ َهِ َّ َهِ «اَ اً «اَ «اَ«اَ اً «اََهِ َّ «اَ َهِ ث ُ َهِ ث ُ «اَ ُتْ «اَ ُتْ «اَ «اَ «اَ َهِ «اَ «اَ «اَ «اَ ُتْ «اَ «اَ «اَ ث ُ «اَ «اَ َهِ «ا
. أن رجال ق«ال : ي«ا رسول الل ، إن ل ي م«اال وولدا ، وإن أب ي يريد أن يجت«اح م«ال ي ، فق«ال : أنت وم«الك ألبليك
"Suatu hari ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah s.a.w.. Dia bertanya, “Wahai
Rasulullah, aku mempunyai harta kekayaan dan anak. Sementara ayahku berkeinginan
menguasai harta milikku. Maka jawab Nabi s.a.w.: “dirimu dan harta kekayaanmu adalah
milik ayahmu.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah).
Seperti itulah, Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kita (baca: umat Islam)
tentang "betapa besar hak-hak orang tua atas anaknya". Bahkan ketika sang Anak
sudah berkeluarga dan hidup mandiri, kedua orang-tuanya tetap memiliki hak penuh
untuk dihormati sebagaimana ketika sang Anak masih berada dalam pengasuhan
kedua orangtuanya. Sehingga tak mengherankan – kata para mufassir -- bila Allah
memerintahkan kepada kita untuk berbakti kepada orang tua, dengan menempatkan
ajaran berbakti kepada orang-tua pada posisi ke dua setelah perintah beribadah
kepada Allah, sebagaimana firman-Nya,
َّ «اَ «اَ «اَ «اَ ُّ «اَ «اَ َّ «اَ ُتْ ث ُ ث ُ َهِ َّ َهِ َّ ث ُ «اَ َهِ ُتْ «اَ َهِ «اَ ُتْ َهِ َهِ ُتْ «اَ اً َهِ َّ «اَ ُتْث ُغ
وقض ى ربك أال تعبدوا إال إي«اه وب«الوالدين إحس«ان«ا إمغغ«ا يبل «اَ غن
ََهِ ُتْ «اَ «اَ ُتْ َهِ «اَ «اَ «اَ «اَ ث ُ ث ُ «اَ «اَ ُتْ َهِ «اَ ث ُ «اَ «اَ «اَ «اَ ث ُ ُتْ «اَ ث ُ «اَ ث ُ ٍّ و «ا
عنغغغدك الكبغغغر أحغغغدهم«ا أو كالهمغغغ«ا فال تقغغغل لهمغغغ«ا أف «اَال
َ«اَ ُتْ َهِ ُتْ «اَ ث ُ «اَ «اَ «اَ «ا
تنهرهم«ا وقل لهم«ا قغوال كريمغغ«ا )٣۲( واخفغض لهمغغ«ا جنغغ«اح ً«اَ ُتْ «اَ ُتْ ث ُ «اَ «اَ ث ُ ُتْ «اَ ث ُ «اَ «اَ ُتْ اً «اَ َهِ ا
1
2. ۲) الذل من الرحمة وقل رب ارحمهم«ا كم«ا رَّلي«ان ي ص غغليرا
ً ُّ ِّ َهِ «اَ َّ ُتْ «اَ َهِ «اَ ث ُ ُتْ «اَ ِّ ُتْ «اَ ُتْ ث ُ «اَ «اَ «اَ «اَب«اَ َهِ «اَ َهِ ا
٤)
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "uf (ah)" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku
pada waktu kecil". (QS al-Isrâ', 17: 23-24)
Mengucapkan kata 'uf' (ah) kepada orang tua 'saja' tidak diperkenankan,
apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar
daripada itu. Karena setiap ucapan 'uf' yang diucapkan seorang anak terhadap kedua
orang tuanya berpotensi untuk 'menyakiti hati keduanya'. Atau, dengan kata lain,
Allah – dalam ayat ini berpesan: "jangan kau ucapkan sesuatu ucapan (apa pun
bentuknya) yang berpotensi untuk 'menyakiti hati kedua orang tua kita'.
Durhaka kepada orang tua (‘uqûqul wâlidain) termasuk dalam kategori dosa
besar. Bentuknya bisa berupa tidak mematuhi perintah, mengabaikan, menyakiti,
meremehkan, memandang dengan marah, mengucapkan kata-kata yang menyakitkan
perasaan, sebagaimana disinggung dalam al-Quran:
...... فال تقل لهم«ا أف
ٍّ ُ «اَ «اَ «اَ ث ُ ُتْ «اَ ث ُ «اَ ث
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan ‘uf ’ [ah] kepada kedua orang tua.” (QS al-Isrâ’,
17: 23). Jika berkata ‘ufah saja tidak diperkenankan, apalagi yang lebih kasar daripada
perkataan itu.
Lalu, pertanyaan berikutnya, Birrul Wâlidain yang dikehendaki oleh Allah
dan Rasulullah s.a.w. itu seperti apa? Itulah pertanyaan yang sering terlontarkan dalam
beberapa kesempatan 'perbincangan' tentang artipenting 'berbakti kepada kedua
orang tua'.
Berkaitan dengan pertanyaan krusial ini, para ulama pun menjelaskan
bahwa "sebagai anak", sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk
mengekspresikan bakti dan hormat kita kepada kedua orang tua kita. Memandang
dengan rasa kasih sayang dan bersikap lemah lembut kepada mereka pun termasuk di
dalamnya. Imam al-Bukhari – misalnya -- dalam kitabnya "Adab al-Mufrad", juz I, hal.
17, menjelaskan makna firman Allah " ( واخفض لهم«ا جن«اح الذل من الرحمةDan rendahkanlah
ِ«اَ ُتْ َهِ ُتْ «اَ ث ُ «اَ «اَ «اَ «اَ ُّ ِّ َهِ «اَ َّ ُتْ «اَ َه
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang)" tersebut di atas dengan kalimat:
"Kita – seharusnya -- tunduk dan patuh di hadapan kedua orang tua kita,
sebagaimana seorang hamba sahaya tunduk patuh di hadapan tuannya yang garang,
bengis, lagi kasar”.
Berbakti kepada orang tua tak terbatas ketika mereka masih hidup, bahkan
harus tetap dilakukan setelah keduanya wafat. Hal itu pernah ditanyakan oleh seorang
sahabat kepada Rasulullah s.a.w.. Atas pertanyaan itu pun Rasulullah s.a.w. pun
menjawab,
2
3. ُ «اَ َّ «اَ «اَ َهِ ُتْ «اَ َهِ ث ُ ُتْ ث ُ «اَ ُتْ َهِ ٍّ «اَ ث ُ ُتْ «اَ ث ُ ُتْ ث ُ «اَ َهِ شُتْ «اَ «اَ «اَ ث ُ «اَ َّ ث ُ ُتْ ث
حدثن«ا إبراهليم بن مهدي وعثم«ان بن أب ي «اَليبة ومحمد بن
ُِتْ «اَ «اَ َهِ ُتْ «اَ ُتْ «اَ «اَ ث ُ «اَ َّ «اَ «اَ «اَ ُتْ ث ُ َّ ُتْ ث ُ إ ُتْ َهِ «اَ «اَ ُتْ «اَ ُتْ َه
العالء المعن ى ق«الوا حدثن«ا عبد الل بن َهِدريس عن عبد
َِه
الرحمن بن س«اَليم«ان عن أسليد بن عل ي بن ع «اَليد مول ى بن ي
َِّ ُتْ «اَ َهِ ُتْ َهِ ث ُلُتْ «اَ «اَ «اَ ُتْ «اَ َهِ َهِ ُتْ َهِ «اََهِ ِّ ُتْ َهِ ث ُبُتْ م ٍ «اَ ُتْ«اَ «اَ َه
َس«اعدة عن أبليه عن أب ي أ «اَليد م«الك بن ربليعة الس«اعدي ق«ا «ا
«اَ َهِ «اَ «اَ «اَ ُتْ «اَ َهِ َهِ «اَ ُتْ «اَ َهِ ث ُسُتْ م ٍ «اَ َهِ َهِ ُتْ َهِ «اَ َهِ «اَ «اَ َّ َهِ َهِ ِّ «اَ ل
ٌ بُتْ «اَ «اَ ُتْ ث ُ َهِ ُتْ «اَ «اَ ث ُ َهِ َّ «اََّ َّ «اَلُتْ َهِ «اَ «اََّ «اَ َهِ ُتْ «اَ «اَ ث ُ «اَج م
«اَلين«ا نحن عند رسول الل صل ى الل ع«اَليه وسلم إذ ج«اءه ر ث ُل
ُ ث َِه
ٌ َهِ ُتْ «اَ َهِ «اَ«اَ «اَ «اَ «اَ «اَ «اَ «اَ «اَ ث ُ «اَ َّ «اَ ُتْ «اَ َهِ «اَ َهِ ُتْ َهِ ِّ «اَ «اَ «اَ َّ «اَ ُتْ م
من بن ي سلمة فق«ال ي«ا رسول الل هل بق ي من بر أبوي ش يء َِه
ُ «اَ «اَ ُّ ث ُ «اَ َهِ َهِ «اَ ُتْ «اَ «اَ ُتْ َهِ َهِ «اَ «اَ «اَ «اَ «اَ ُتْ َّ «اَ ث ُ «اَلُتْ َهِ «اَ «اَ َهِ ُتْ َهِ ُتْ «اَ ث
أبرهم«ا به بعد موتهم«ا ق«ال نعم الصالة ع«اَليهم«ا واالستغف«ار
ُ «اَ ث ُ «اَ «اََهِ ُتْ «اَ ث ُ «اَ ُتْ َهِ َهِ «اَ َهِ ُتْ «اَ ُتْ َهِ َهِ «اَ «اَ َهِ«اَة َّ َهِ َهِ َّ َهِ «اَ ث ُ «اَ ث
لهم«ا وإنف«اذ عهدهم«ا من بعدهم«ا وصل ث ُ الرحم الت ي ال توصل
إال بهم«ا وإكرام صديقهم«ا
ََهِ َّ َهِ َهِ «اَ «اََهِ ُتْ «اَ ث ُ «اَ َهِ َهِ َهِ «ا
"Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mahdi dan Utsman bin Abu Syaibah dan
Muhammad Ibnul 'Ala` secara makna, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Idris dari 'Abdurrahman bin Sulaiman dari Asid bin Ali bin Ubaid -mantan
budak (yang telah dimerdekakan oleh) Bani Sa'idah- dari Bapaknya dari Abu Usaid Malik bin
Rabi'ah as-Sa'idi ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau. Laki-laki
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua
orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya. Mendoakan dan memintakan
ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturahmi mereka
dan memuliakan teman mereka."(Hadis Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu
Hibban dari Abu Asid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi).
Meski kita diperintah untuk taat dan patuh kepada mereka, namun ketika
keduanya memerintahkan kepada kita untuk menyekutukan Allah dan/atau
bermaksiat kepada-Nya, maka kita harus memiliki ketegasan untuk memilih "taat
kepada Allah", meskipun harus dengan cara meninggalkan ketaatan kita kepada
kedua orang tua kita, sebagaimana larangan Allah dalam al-Quran, Rasulullah s.a.w.
bersabda:
ِ«اَ «اَ «اَ «اَ َهِ «اَ ُتْث ُ م ٍ َهِ «اَ ُتْص«اَ َهِ َه
ال ط«اعة لمخلوق ف ي مع َهِلية الل
”Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.” (Hadis Riwayat
Ahmad bin Hanbal dari Ali bin Abi Thalib)
Kita tentu ingat kisah seorang sahabat, Sa’ad bin Abi Waqash –
sebagaimana yang dikisahkan oleh al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya Al-Jâmi' Li
Ahkâmil Qurân, juz XIII, hal. 328 -- yang diberi dua buah opsi oleh ibunya yang
masih musyrik: "kembali kepada kemusyrikan atau ibunya akan mogok makan dan
minum sampai mati". Ketika sang ibu tengah melakukan aksinya selama tiga hari tiga
malam, beliau (Sa’ad bin Abi Waqash) pun berkata: ”Wahai Ibuku, seandainya Ibu
memiliki seratus jiwa kemudian satu per-satu lepas dari diri ibu, tetaplah aku tidak
akan pernah meninggalkan agama baruku (Islam). Karena itu, terserah Ibu, mau
3
4. segera makan-minum atau tidak sama sekali.” Melihat sikap anaknya (Sa’ad bin Abi
Waqash) yang tegas itu, maka ibunya pun menghentikan aksinya. Sehubungan dengan
peristiwa itu – menurut para mufassir -- Allah menurunkan ayat:
و و َّلين«ا النس«ان بوالديه حسن«ا و إن ج«اهداك لتشرك ب ي مغغ«ا
َ«اَ «اَصُتْ «اَ َهُِتْ ُتْ «اَ َهِ َهِ «اَ ُتْ َهِ ث ُ ُتْ اً «اَ َهِ ُتْ «اَ «اَ َهِ ث ُ ُتْ َهِ «اَ َهِ «ا
ْلُتْ «اَ «اَ «اَ َهِ َهِ َهِ ُتْ م ٌ «اَ ث ُ َهِ ُتْ ث ُ َهِ«اَ َّ «اَ ُتْ َهِ ث ُ ث ُ ُتْ «اَ ث ُ «اَ ِّ ث ُ ث ُ ُتْ َهِ ث ُ ُتْ ث ُ ُت
«اَليس لك به علم فال تطعهم«ا إلغ ي مرجعكغم فغأنبئكم بمغغ«ا كنتغم
َ«اَ ُتْ «اَث ُ «ا
تعملون
"Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah
kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS al-'Ankabût,
29: 8).
Sebagaimana Sa’ad bin Abi Waqash, meskipun kita bisa saja menolak
permintaan keduanya, sebagai anak 'kita' tetap berkewajiban untuk bersikap santun
kepada keduanya". Jangan sampai hanya karena ketidaksabaran kita, kita terjerumus
ke dalam perilaku ‘uqûqul wâlidain – meskipun hanya sekadar dengan berkata 'uf' --
yang berakibat pada 'sakit-hati' kedua orang tua kita, yang pada akhirnya bisa
berakibat pada kemurkaan Allah. Karena Rasulullah s.a.w. pernah berpesan:
رض«ا الل ف ي رض«ا الوالدين، وسخط الل ف ي سخط الوالدين
َِهِ «اَ َهِ َهِ َهِ «اَ ُتْ «اَ َهِ «اَ ُتْ َهِ «اَ «اَ «اَ ث ُ َهِ َهِ «اَ «اَ َهِ ُتْ «اَ َهِ «اَ ُتْ َه
"Keridhaan Allah berada dalam keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah berada dalam
kemarahan orang tua" (HR al-Baihaqi dari Abdullah bin 'Amr ibn al-'Ash)
Simpulan pentingnya, ketika masih ada waktu dan kesempatan,
tunjukkanlah cinta, kasih-sayang, hormat dan perhatian penuh kita kepada kedua
orang tua kita, dengan satu tujuan: "meraih ridha keduanya", dalam rangka "meraih
ridha Allah".
Penulis adalah Dosen Tetap FAI UM Yogyakarta dan Dosen Tidak Tetap STIKES
’Aisyiyah YogyakartaPenulis adalah Dosen Tetap FAI UM Yogyakarta dan Dosen
Tidak Tetap STIKESrta
4