Standar Operasional Prosedur ini dibuat dalam rangka memperkuat Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam mengimplementasikan IHR 2005 sebagaimana yang diamanatkan dalam Annex 1 b dan merespon berbagai perkembangan sehubungan dengan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) / (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia) yang terjadi di dalam negeri dan luar negeri sehingga didalam melakukan tindakan di lapangan pada tiap KKP adalah sama .
Standar Operasional Prosedur ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat yang memerlukan pelayanan yang cepat, tanggap dan tidak menghambat lalulintas orang dan barang di wilayah Pelabuhan, Bandara dan Pos Lintas Batas Darat ( PLBD ) .
Standar Operasional Prosedur ini dibuat dalam rangka memperkuat Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam mengimplementasikan IHR 2005 sebagaimana yang diamanatkan dalam Annex 1 b dan merespon berbagai perkembangan sehubungan dengan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) / (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia) yang terjadi di dalam negeri dan luar negeri sehingga didalam melakukan tindakan di lapangan pada tiap KKP adalah sama .
Standar Operasional Prosedur ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat yang memerlukan pelayanan yang cepat, tanggap dan tidak menghambat lalulintas orang dan barang di wilayah Pelabuhan, Bandara dan Pos Lintas Batas Darat ( PLBD ) .
1. Status
Dokumen Induk Salinan No.Distribusi
SOP / PROTAP
PEMBERIAN OBA T PER INJEKSI
No Dokumen No Revisi Halaman
PT- TUMPANG UGD-43 00 1/1
Puskesmas
Tumpang
PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tumpang
UGD 21 April 2008
dr. Sri Ratna Murti P
NIP. 140228521
Pengertian Tatacara pemberian obat per injeksi
Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC.
Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.
Kebijakan 1. Ada petugas ruangan yang terampil.
2. Tersedia alat injeksi yang cukup.
3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
Prosedur PERSIAPAN ALAT :
1. Bak spuit 6. Pembendung/stuing
2. Spuit sesuai dengan kebutuhan 7. Bengkok
3. Obat suntik (siap pakai) 8. Bad side/plester
4. Kapas desinfektan 9. Buku injeksi
5. Alas/perlak 10. Gunting
PENATALAKSANAAN
1. Membaca daftar obat.
2. Perawat cuci tangan.
3. Mengambil spuit.
4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan (mempersiapkn obat ).
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan dengan kapas
alkohol :
- Leher botol/ ampul sebelum digergaji
- Karet penutup flakon ( botol obat )
6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
7. Mengatur posisi klien.
8. Permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol.
9. Menenangkan kulit
10. Memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada permukaan kulit.
11. Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat dimasukkan
perlahan-1ahan sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukan secara perlahan.
12. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum ditekan dengan
kapas alkohol.
13. cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status
Unit Terkait RAWAT INAP, RAWAT JALAN, PUSTU/POLINDES, KABER