SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
PERSAMAAN DIFERENSIAL LEGENDRE
ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Nilai Batas dan Syarat Awal
Dosen Pengampu :
Nita Hidayati, M.Pd
Disusun oleh :
Fitria 1510631050054
Friska Tika Ningrum 1510631050056
Indah Ramadhani Putri 1510631050066
Khairani Ulfa 1510631050073
Meidarosa 1510631050080
6C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
PERSAMAAN DIFERENSIAL LEGENDRE
Dalam Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Differential Equation), terdapat
banyak bentuk persamaan, seperti homogen, non homogen, linear, maupun non linear. Untuk
persamaan diferensial biasa khususnya bentuk homogen dan non linear, terdapat salah satu
bentuk persamaan diferensial yang sering digunakan yang dinamakan dengan Persamaan
Diferensial Legendre. Persamaan Diferensial Legendre sering ditemukan dalam fenomena
mekanika kuantum, persamaan diferensial koordinat bola, medan elektromegnetik, dan lain
sebagainya.
Persamaan Diferensial Legendre memiliki bentuk :
(1)
Parameter 𝑛 pada (1) adalah bilangan rill yang diberikan. Setiap penyelesaian dari (1)
dinamakan fungsi Legendre.
Dengan membagi (1) dengan 1 − 𝑥2
, maka diperoleh bentuk standar (8), Pasal 4.2 yaitu
𝑦′′
+ 𝑝( 𝑥) 𝑦′
+ 𝑞( 𝑥) 𝑦 = 𝑟(𝑥) dengan 𝑝( 𝑥)=
2𝑥
(1−𝑥2 )
: 𝑞( 𝑥)=
𝑛(𝑛+1)
(1−𝑥2)
dan 𝑟(𝑥) = 0.
Koefisien-koefisien persamaan yang dihasilkan adalah analitik pada 𝑥=0. Jadi dapat kita
gunakan metode deret pangkat.
Substitusikan 𝑦 dan turunan-turunannya ke dalam (1) dan nyatakan konstanta 𝑛(𝑛+1) dengan
𝑘, maka kita memperoleh
Dengan menuliskan pernyataan pertama sebagai dua deret yang terpisah, maka kita
memperoleh persamaan
(1 − 𝑥2) 𝑦′′ − 2𝑥𝑦′ + 𝑛( 𝑛 + 1) 𝑦 = 0
Yang jabarannya dituliskan
Karena ini harus merupakan suatu identitas dalam 𝑥 apabila (2) merupakan penyelesaian dari
(1), maka jumlah koefisien-koefisien dari setiap pangkat 𝑥 haruslah nol ; karena 𝑘=𝑛(𝑛+1),
ini memberikan
Dan umumnya, jika 𝑠=2,3,… ,
Sekarang pernyataan dalam kurung [ ... ] dapat dituliskan menjadi
Sehingga dapat dituliskan menjadi
Jadi dari (3) diperoleh
Ini disebut hubungan rekursi (recurtion relation) atau rumus rekursi (recurtion formula).
Rumus ini memberikan untuk setiap koefisien dinyatakan dalam koefisien kedua yang
mendahuluinya, kecuali 𝑎0 dan 𝑎1 yang merupakan konstanta sebarang. Kita peroleh secara
berurutan.
dan seterusnya. Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam koefisien-koefisen pada (2), kita
memperoleh
Atau dapat dituliskan sebagai
Dimana
Dan
Deret ini konvergen untuk | 𝑥| <1. Karena (6) memuat hanya pangkat-pangkat genap dari 𝑥
sedangkan (7) hanya memuat pengkat-pangkat ganjil dari 𝑥, maka hasil bagi
𝑦1
𝑦2
bukan suatu
konstanta, sehingga 𝑦1 dan 𝑦2 tidak sebanding, jadi merupakan penyelesaian bebas linear.
Sehingga (5) merupakan penyelesaian umum (1) pada selang −1<𝑥<1
Polinom Legendre
Dalam banyak penerapan, parameter 𝑛 dalam persamaaan Legendre merupakan bilangan
bulat tak negatif. Maka ruas kanan (4) adalah nol jika 𝑠=𝑛, sehingga 𝑎𝑛+2=0,𝑎𝑛+6=0,…
Jadi bilangan 𝑛 genap, 𝑦1(𝑥) disederhanakan menjadi suatu polinom berderajat 𝑛. Bila 𝑛
bilangan ganjil, diperoleh hasil yang sama untuk 𝑦2(𝑥). Polinom-polinom ini, dikalikan
dengan suatu konstanta, disebut polinom Legendre. Karena polinom-polinom itu dalam
praktek, kita akan membahasnya lebih terinci. Untuk keperluan ini, kita selesaikan (4) untuk
𝑎𝑠, diperoleh
Kita dapat menyatakan semua koefisien-koefisien yang tak-dihilangkan dalam koefisien 𝑎𝑛
dari pangkat 𝑥 yang paling tinggi pada polinom. Koefisien 𝑎𝑛 mula-mula masih sebarang.
Biasanya kita mengambil 𝑎𝑛=1 jika 𝑛=0 dan
Pengambilan 𝑎𝑛 ini dilakukan agar semua polinom ini mempunyai nilai 1 jika 𝑥=1.
Dengan cara yang sama,
Yaitu
Dengan cara yang sama pula
Yaitu
dan seterusnya. Umumnya jika 𝑛−2𝑚>0,
Penyelesaian persamaan diferensial Legendre (1) yang dihasilkan disebut polinom Legendre
berderajat 𝑛 dan dinyatakan oleh 𝑃𝑛(𝑥). Dan (10) diperoleh
dimana 𝑀=
𝑛
2
𝑎𝑡𝑎𝑢
( 𝑛−1)
2
, yang merupakan suatu bilangan bulat.
Khususnya (Gambar 83).
Dan seterusnya.
Ini disebut ortogonalitas polinom-polinom Legendre.
Contoh Soal:
Dengan menggunakan (11‟), akan dibuktikan dengan substitusi bahwa 𝑃0,…,𝑃5 memenuhi
persamaan Legendre
 (1 − 𝑥2) 𝑦" − 2𝑥𝑦′ + 𝑛(𝑛 + 1)𝑦 = 0
Penyelesaian Diferensial Legendre, polinom legendre berderajat 𝑛.
𝑃𝑛( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚
𝑀
𝑚=0
(2𝑛 − 2𝑚)!
2 𝑛 𝑚! ( 𝑛 − 𝑚)! ( 𝑛 − 2𝑚)!
𝑥 𝑛−2𝑚
Dimana:
𝑀 =
𝑛
2
untuk n genap, dan
𝑀 =
(𝑛−1)
2
untuk n ganjil
1. 𝑃0(0) = 1
Penyelesaian:
Untuk 𝑃0  𝑛 = 0, maka 𝑀 =
0
2
= 0
𝑃0( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚𝑀
𝑚=0
(2𝑛−2𝑚)!
2 𝑛 𝑚!( 𝑛−𝑚)!( 𝑛−2𝑚)!
𝑥 𝑛−2𝑚
= ∑ (−1)0𝑀
𝑚 =0
(2.0−2.0)!
20 .0!(0−0)!(0−2.0)!
𝑥0−2.0
= 1.
1
1.1.1.1
𝑥0
= 1
2. 𝑃1( 𝑥) = 𝑥
Penyelesaian:
Untuk 𝑃1  n=1, maka 𝑀 =
(𝑛−1)
2
=
(1−1)
2
= 0
𝑃1( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚𝑀
𝑚=0
(2𝑛−2𝑚)!
2 𝑛 𝑚!( 𝑛−𝑚)!( 𝑛−2𝑚)!
𝑥 𝑛−2𝑚
= ∑ (−1)0𝑀
𝑚 =0
(2.1−2.0)!
21 .0!(1−0)!(1−2.0)!
𝑥1−2.0
= 1.
2
2.1.1.1
𝑥1
= 𝑥
3. 𝑃2( 𝑥) =
1
2
(3𝑥2
− 1)
Penyelesaian:
Untuk 𝑃2  n=2, maka 𝑀 =
𝑛
2
=
2
2
= 1
𝑃2( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚𝑀
𝑚=0
(2𝑛−2𝑚)!
2 𝑛 𝑚!( 𝑛−𝑚)!( 𝑛−2𝑚)!
𝑥 𝑛−2𝑚
= ∑ (−1)01
𝑚 =0
(2.2−2.0)!
22 .0!(2−0)!(2−2.0)!
𝑥2−2.0
+ (−1)1 (2.2−2.1)!
22.1!(2−1)!(2−2.1)!
𝑥2−2.1
= 1.
4!
4.1.2! .2!
𝑥2
−
2!
4.1.1! .0!
𝑥0
=
3
2
𝑥2
−
1
2
=
1
2
(3𝑥2
− 1)

More Related Content

What's hot

Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
dwiprananto
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
PT.surga firdaus
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
Mella Imelda
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Ferdhika Yudira
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
Arin Ayundhita
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
Arvina Frida Karela
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
Meiky Ayah
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Nia Matus
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Maya Umami
 
Kelompok iii keterdiferensialan
Kelompok iii   keterdiferensialanKelompok iii   keterdiferensialan
Kelompok iii keterdiferensialanFarizK
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
bobbyrey
 

What's hot (20)

Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan CentralForward Difference, Backward Difference, dan Central
Forward Difference, Backward Difference, dan Central
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
 
Kelompok iii keterdiferensialan
Kelompok iii   keterdiferensialanKelompok iii   keterdiferensialan
Kelompok iii keterdiferensialan
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
 
Kompros scilab
Kompros scilabKompros scilab
Kompros scilab
 

Similar to Isi makalah nasab2

Jurnal Matematika
Jurnal MatematikaJurnal Matematika
Jurnal Matematika
Ruth Dian
 
118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf
meilanisintiadewi1
 
118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf
meilanisintiadewi1
 
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
SMPNegeri12
 
PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptx
paijo63
 
First Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsFirst Ordo Differential Equations
First Ordo Differential Equations
Martheana Kencanawati
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
Amalia Indrawati Gunawan
 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Agung Anggoro
 
Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2
Khoirunnisa Luthfi
 
1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx
1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx
1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx
muhguntur3
 
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
RiyanAdita
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
el sucahyo
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
Essa Novalia
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
fitri mhey
 
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
mely melyrismawati
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
YusSeptikaW
 
14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx
14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx
14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx
raissayasmin05
 
Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...
Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...
Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...
ssuser9e7376
 
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptxPersamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
zainal968005
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
rukmono budi utomo
 

Similar to Isi makalah nasab2 (20)

Jurnal Matematika
Jurnal MatematikaJurnal Matematika
Jurnal Matematika
 
118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf
 
118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf
 
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_Aplikasi sistem persamaan diferensial_
Aplikasi sistem persamaan diferensial_
 
PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptx
 
First Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsFirst Ordo Differential Equations
First Ordo Differential Equations
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
 
Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2Atom hidrogen-final-doc2
Atom hidrogen-final-doc2
 
1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx
1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx
1st Day Webinar GMOM - Persamaan Fungsi.pptx
 
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
 
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
 
14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx
14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx
14. Minggu ke 7b. Aturan Rantai (1).pptx
 
Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...
Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...
Math Subject for High School - 10th Grade_ Foundations of Euclidean Geometry ...
 
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptxPersamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
 

Isi makalah nasab2

  • 1. MAKALAH PERSAMAAN DIFERENSIAL LEGENDRE ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Nilai Batas dan Syarat Awal Dosen Pengampu : Nita Hidayati, M.Pd Disusun oleh : Fitria 1510631050054 Friska Tika Ningrum 1510631050056 Indah Ramadhani Putri 1510631050066 Khairani Ulfa 1510631050073 Meidarosa 1510631050080 6C PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2018
  • 2. PERSAMAAN DIFERENSIAL LEGENDRE Dalam Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Differential Equation), terdapat banyak bentuk persamaan, seperti homogen, non homogen, linear, maupun non linear. Untuk persamaan diferensial biasa khususnya bentuk homogen dan non linear, terdapat salah satu bentuk persamaan diferensial yang sering digunakan yang dinamakan dengan Persamaan Diferensial Legendre. Persamaan Diferensial Legendre sering ditemukan dalam fenomena mekanika kuantum, persamaan diferensial koordinat bola, medan elektromegnetik, dan lain sebagainya. Persamaan Diferensial Legendre memiliki bentuk : (1) Parameter 𝑛 pada (1) adalah bilangan rill yang diberikan. Setiap penyelesaian dari (1) dinamakan fungsi Legendre. Dengan membagi (1) dengan 1 − 𝑥2 , maka diperoleh bentuk standar (8), Pasal 4.2 yaitu 𝑦′′ + 𝑝( 𝑥) 𝑦′ + 𝑞( 𝑥) 𝑦 = 𝑟(𝑥) dengan 𝑝( 𝑥)= 2𝑥 (1−𝑥2 ) : 𝑞( 𝑥)= 𝑛(𝑛+1) (1−𝑥2) dan 𝑟(𝑥) = 0. Koefisien-koefisien persamaan yang dihasilkan adalah analitik pada 𝑥=0. Jadi dapat kita gunakan metode deret pangkat. Substitusikan 𝑦 dan turunan-turunannya ke dalam (1) dan nyatakan konstanta 𝑛(𝑛+1) dengan 𝑘, maka kita memperoleh Dengan menuliskan pernyataan pertama sebagai dua deret yang terpisah, maka kita memperoleh persamaan (1 − 𝑥2) 𝑦′′ − 2𝑥𝑦′ + 𝑛( 𝑛 + 1) 𝑦 = 0
  • 3. Yang jabarannya dituliskan Karena ini harus merupakan suatu identitas dalam 𝑥 apabila (2) merupakan penyelesaian dari (1), maka jumlah koefisien-koefisien dari setiap pangkat 𝑥 haruslah nol ; karena 𝑘=𝑛(𝑛+1), ini memberikan Dan umumnya, jika 𝑠=2,3,… , Sekarang pernyataan dalam kurung [ ... ] dapat dituliskan menjadi Sehingga dapat dituliskan menjadi Jadi dari (3) diperoleh Ini disebut hubungan rekursi (recurtion relation) atau rumus rekursi (recurtion formula). Rumus ini memberikan untuk setiap koefisien dinyatakan dalam koefisien kedua yang mendahuluinya, kecuali 𝑎0 dan 𝑎1 yang merupakan konstanta sebarang. Kita peroleh secara berurutan.
  • 4. dan seterusnya. Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam koefisien-koefisen pada (2), kita memperoleh Atau dapat dituliskan sebagai Dimana Dan Deret ini konvergen untuk | 𝑥| <1. Karena (6) memuat hanya pangkat-pangkat genap dari 𝑥 sedangkan (7) hanya memuat pengkat-pangkat ganjil dari 𝑥, maka hasil bagi 𝑦1 𝑦2 bukan suatu konstanta, sehingga 𝑦1 dan 𝑦2 tidak sebanding, jadi merupakan penyelesaian bebas linear. Sehingga (5) merupakan penyelesaian umum (1) pada selang −1<𝑥<1 Polinom Legendre Dalam banyak penerapan, parameter 𝑛 dalam persamaaan Legendre merupakan bilangan bulat tak negatif. Maka ruas kanan (4) adalah nol jika 𝑠=𝑛, sehingga 𝑎𝑛+2=0,𝑎𝑛+6=0,…
  • 5. Jadi bilangan 𝑛 genap, 𝑦1(𝑥) disederhanakan menjadi suatu polinom berderajat 𝑛. Bila 𝑛 bilangan ganjil, diperoleh hasil yang sama untuk 𝑦2(𝑥). Polinom-polinom ini, dikalikan dengan suatu konstanta, disebut polinom Legendre. Karena polinom-polinom itu dalam praktek, kita akan membahasnya lebih terinci. Untuk keperluan ini, kita selesaikan (4) untuk 𝑎𝑠, diperoleh Kita dapat menyatakan semua koefisien-koefisien yang tak-dihilangkan dalam koefisien 𝑎𝑛 dari pangkat 𝑥 yang paling tinggi pada polinom. Koefisien 𝑎𝑛 mula-mula masih sebarang. Biasanya kita mengambil 𝑎𝑛=1 jika 𝑛=0 dan Pengambilan 𝑎𝑛 ini dilakukan agar semua polinom ini mempunyai nilai 1 jika 𝑥=1. Dengan cara yang sama, Yaitu Dengan cara yang sama pula
  • 6. Yaitu dan seterusnya. Umumnya jika 𝑛−2𝑚>0, Penyelesaian persamaan diferensial Legendre (1) yang dihasilkan disebut polinom Legendre berderajat 𝑛 dan dinyatakan oleh 𝑃𝑛(𝑥). Dan (10) diperoleh dimana 𝑀= 𝑛 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 ( 𝑛−1) 2 , yang merupakan suatu bilangan bulat. Khususnya (Gambar 83). Dan seterusnya.
  • 7. Ini disebut ortogonalitas polinom-polinom Legendre. Contoh Soal: Dengan menggunakan (11‟), akan dibuktikan dengan substitusi bahwa 𝑃0,…,𝑃5 memenuhi persamaan Legendre
  • 8.
  • 9.  (1 − 𝑥2) 𝑦" − 2𝑥𝑦′ + 𝑛(𝑛 + 1)𝑦 = 0 Penyelesaian Diferensial Legendre, polinom legendre berderajat 𝑛. 𝑃𝑛( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚 𝑀 𝑚=0 (2𝑛 − 2𝑚)! 2 𝑛 𝑚! ( 𝑛 − 𝑚)! ( 𝑛 − 2𝑚)! 𝑥 𝑛−2𝑚 Dimana: 𝑀 = 𝑛 2 untuk n genap, dan 𝑀 = (𝑛−1) 2 untuk n ganjil 1. 𝑃0(0) = 1 Penyelesaian: Untuk 𝑃0  𝑛 = 0, maka 𝑀 = 0 2 = 0 𝑃0( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚𝑀 𝑚=0 (2𝑛−2𝑚)! 2 𝑛 𝑚!( 𝑛−𝑚)!( 𝑛−2𝑚)! 𝑥 𝑛−2𝑚 = ∑ (−1)0𝑀 𝑚 =0 (2.0−2.0)! 20 .0!(0−0)!(0−2.0)! 𝑥0−2.0 = 1. 1 1.1.1.1 𝑥0 = 1 2. 𝑃1( 𝑥) = 𝑥 Penyelesaian: Untuk 𝑃1  n=1, maka 𝑀 = (𝑛−1) 2 = (1−1) 2 = 0 𝑃1( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚𝑀 𝑚=0 (2𝑛−2𝑚)! 2 𝑛 𝑚!( 𝑛−𝑚)!( 𝑛−2𝑚)! 𝑥 𝑛−2𝑚 = ∑ (−1)0𝑀 𝑚 =0 (2.1−2.0)! 21 .0!(1−0)!(1−2.0)! 𝑥1−2.0 = 1. 2 2.1.1.1 𝑥1 = 𝑥 3. 𝑃2( 𝑥) = 1 2 (3𝑥2 − 1) Penyelesaian: Untuk 𝑃2  n=2, maka 𝑀 = 𝑛 2 = 2 2 = 1
  • 10. 𝑃2( 𝑥) = ∑ (−1) 𝑚𝑀 𝑚=0 (2𝑛−2𝑚)! 2 𝑛 𝑚!( 𝑛−𝑚)!( 𝑛−2𝑚)! 𝑥 𝑛−2𝑚 = ∑ (−1)01 𝑚 =0 (2.2−2.0)! 22 .0!(2−0)!(2−2.0)! 𝑥2−2.0 + (−1)1 (2.2−2.1)! 22.1!(2−1)!(2−2.1)! 𝑥2−2.1 = 1. 4! 4.1.2! .2! 𝑥2 − 2! 4.1.1! .0! 𝑥0 = 3 2 𝑥2 − 1 2 = 1 2 (3𝑥2 − 1)