This document provides solutions to problems in group theory from the book Topics in Algebra by I.N. Herstein. The solutions cover problems related to determining if a system forms a group, properties of groups like abelian groups, and examples in the symmetric group S3. The preface explains that the solutions are meant to facilitate deeper understanding and some notations were changed for clarity.
This document provides solutions to problems in group theory from the book Topics in Algebra by I.N. Herstein. The solutions cover problems related to determining if a system forms a group, properties of groups like abelian groups, and examples in the symmetric group S3. The preface explains that the solutions are meant to facilitate deeper understanding and some notations were changed for clarity.
Dokumen ini membahas tentang persamaan diferensial biasa, khususnya persamaan diferensial orde pertama. Topik yang dibahas meliputi bentuk umum persamaan diferensial biasa, orde persamaan diferensial, solusi persamaan diferensial, dan metode-metode penyelesaian persamaan diferensial seperti pemisahan variabel dan penggunaan faktor integrasi."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Makalah ini membahas tentang Aljabar Linear Elementer yang merupakan rangkuman dari buku karya Howard Anton. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, sistem persamaan linear dan matriks, determinan, dan penutup. Pembahasan mencakup konsep dasar sistem persamaan linear, eliminasi Gauss, matriks dan operasi matriks, serta determinan.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Dokumen tersebut membahas tentang interpolasi linear dan kuadratik dalam metode numerik. Secara garis besar dibahas tentang definisi dan cara menyelesaikan masalah interpolasi dengan menggunakan perhitungan manual maupun bahasa pemrograman. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya.
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan diferensial dan penyelesaiannya. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan dari variabel terikat. Bab pertama membahas pengertian, definisi, notasi, orde, derajat, jenis, dan solusi persamaan diferensial. Solusi persamaan diferensial adalah fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Skripsi ini membahas solusi sistem persamaan diferensial linear tak homogen dengan metode koefisien tak tentu. Metode ini digunakan untuk menentukan solusi khusus dari sistem persamaan diferensial tak homogen dengan menentukan fungsi pemisalan yang sesuai dengan bentuk fungsi tak homogen, lalu menghitung koefisiennya. Langkah-langkahnya adalah menuliskan sistem dalam bentuk matriks, mencari solusi homogen, memilih fungsi pemisalan sesuai bentuk
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara persamaan diferensial eksak dan tak eksak dengan konsep faktor integrasi. Persamaan diferensial tak eksak dapat diubah menjadi eksak dengan mengalikannya dengan suatu fungsi tertentu yang disebut faktor integrasi. Faktor integrasi digunakan untuk mengintegralkan persamaan diferensial tak eksak sehingga dapat diselesaikan. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan faktor
Dokumen ini membahas tentang persamaan diferensial biasa, khususnya persamaan diferensial orde pertama. Topik yang dibahas meliputi bentuk umum persamaan diferensial biasa, orde persamaan diferensial, solusi persamaan diferensial, dan metode-metode penyelesaian persamaan diferensial seperti pemisahan variabel dan penggunaan faktor integrasi."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Makalah ini membahas tentang Aljabar Linear Elementer yang merupakan rangkuman dari buku karya Howard Anton. Makalah ini terdiri dari bab pendahuluan, sistem persamaan linear dan matriks, determinan, dan penutup. Pembahasan mencakup konsep dasar sistem persamaan linear, eliminasi Gauss, matriks dan operasi matriks, serta determinan.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Dokumen tersebut membahas tentang interpolasi linear dan kuadratik dalam metode numerik. Secara garis besar dibahas tentang definisi dan cara menyelesaikan masalah interpolasi dengan menggunakan perhitungan manual maupun bahasa pemrograman. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya.
Bahan ajar ini membahas tentang persamaan diferensial dan penyelesaiannya. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan dari variabel terikat. Bab pertama membahas pengertian, definisi, notasi, orde, derajat, jenis, dan solusi persamaan diferensial. Solusi persamaan diferensial adalah fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Skripsi ini membahas solusi sistem persamaan diferensial linear tak homogen dengan metode koefisien tak tentu. Metode ini digunakan untuk menentukan solusi khusus dari sistem persamaan diferensial tak homogen dengan menentukan fungsi pemisalan yang sesuai dengan bentuk fungsi tak homogen, lalu menghitung koefisiennya. Langkah-langkahnya adalah menuliskan sistem dalam bentuk matriks, mencari solusi homogen, memilih fungsi pemisalan sesuai bentuk
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara persamaan diferensial eksak dan tak eksak dengan konsep faktor integrasi. Persamaan diferensial tak eksak dapat diubah menjadi eksak dengan mengalikannya dengan suatu fungsi tertentu yang disebut faktor integrasi. Faktor integrasi digunakan untuk mengintegralkan persamaan diferensial tak eksak sehingga dapat diselesaikan. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan faktor
Dokumen ini membahas sistem persamaan diferensial (SPD) linier orde pertama, termasuk pengertian, bentuk umum, contoh, hubungannya dengan persamaan diferensial orde tinggi, dan cara menyelesaikan SPD homogen dan non-homogen. SPD dapat ditulis sebagai sistem persamaan yang saling terkait yang menggambarkan hubungan antar fungsi tak diketahui. Metode eliminasi dan substitusi digunakan untuk menyelesaikan SPD homogen berkoefisien
Sistem persamaan linear terdiri dari dua atau lebih persamaan linear yang menghubungkan variabel-variabel yang sama. Solusi sistem persamaan linear adalah nilai-nilai variabel yang memenuhi semua persamaan sekaligus. Metode dasar untuk menyelesaikan sistem persamaan linear adalah dengan melakukan operasi baris elementer untuk mengeliminasi faktor-faktor yang tidak diketahui secara sistematis.
Soal-soal tentang pertidaksamaan berikut merupakan bagian dari instrumen pada sebuah penelitian yang telah dipublikasikan: http://bit.ly/rationalineq
Agung Anggoro (2018)
Dokumen tersebut membahas solusi persamaan Schrodinger untuk sistem atom hidrogen. Pemisahan variabel dilakukan untuk fungsi gelombang atom hidrogen menjadi fungsi radial, polar, dan azimutal, yang masing-masing memiliki bilangan kuantum n, l, dan ml. Pemisahan variabel tersebut menghasilkan persamaan yang dapat dipecah menjadi bagian yang hanya bergantung pada jari-jari, sudut polar, dan sudut azimutal.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan irasional, meliputi pengertian, landasan teori, dan metode penyelesaian untuk kedua jenis masalah matematika tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang persamaan diferensial orde satu, meliputi definisi, bentuk umum persamaan diferensial orde satu, dan metode penyelesaian yang dapat digunakan seperti metode integral langsung dan metode pemisahan variabel. Kemudian disertai contoh soal dan pembahasan penyelesaian persamaan diferensial orde satu.
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Sturm-Liouville dan teorema yang berkaitan dengannya.
2. Persamaan Sturm-Liouville memiliki syarat batas tertentu dan perilaku solusinya tergantung pada nilai eigen λ.
3. Dibuktikan bahwa solusi persamaan tersebut bersifat non-trivial hanya jika λ bernilai positif.
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Isi makalah nasab2
1. MAKALAH
PERSAMAAN DIFERENSIAL LEGENDRE
ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Nilai Batas dan Syarat Awal
Dosen Pengampu :
Nita Hidayati, M.Pd
Disusun oleh :
Fitria 1510631050054
Friska Tika Ningrum 1510631050056
Indah Ramadhani Putri 1510631050066
Khairani Ulfa 1510631050073
Meidarosa 1510631050080
6C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
2. PERSAMAAN DIFERENSIAL LEGENDRE
Dalam Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Differential Equation), terdapat
banyak bentuk persamaan, seperti homogen, non homogen, linear, maupun non linear. Untuk
persamaan diferensial biasa khususnya bentuk homogen dan non linear, terdapat salah satu
bentuk persamaan diferensial yang sering digunakan yang dinamakan dengan Persamaan
Diferensial Legendre. Persamaan Diferensial Legendre sering ditemukan dalam fenomena
mekanika kuantum, persamaan diferensial koordinat bola, medan elektromegnetik, dan lain
sebagainya.
Persamaan Diferensial Legendre memiliki bentuk :
(1)
Parameter 𝑛 pada (1) adalah bilangan rill yang diberikan. Setiap penyelesaian dari (1)
dinamakan fungsi Legendre.
Dengan membagi (1) dengan 1 − 𝑥2
, maka diperoleh bentuk standar (8), Pasal 4.2 yaitu
𝑦′′
+ 𝑝( 𝑥) 𝑦′
+ 𝑞( 𝑥) 𝑦 = 𝑟(𝑥) dengan 𝑝( 𝑥)=
2𝑥
(1−𝑥2 )
: 𝑞( 𝑥)=
𝑛(𝑛+1)
(1−𝑥2)
dan 𝑟(𝑥) = 0.
Koefisien-koefisien persamaan yang dihasilkan adalah analitik pada 𝑥=0. Jadi dapat kita
gunakan metode deret pangkat.
Substitusikan 𝑦 dan turunan-turunannya ke dalam (1) dan nyatakan konstanta 𝑛(𝑛+1) dengan
𝑘, maka kita memperoleh
Dengan menuliskan pernyataan pertama sebagai dua deret yang terpisah, maka kita
memperoleh persamaan
(1 − 𝑥2) 𝑦′′ − 2𝑥𝑦′ + 𝑛( 𝑛 + 1) 𝑦 = 0
3. Yang jabarannya dituliskan
Karena ini harus merupakan suatu identitas dalam 𝑥 apabila (2) merupakan penyelesaian dari
(1), maka jumlah koefisien-koefisien dari setiap pangkat 𝑥 haruslah nol ; karena 𝑘=𝑛(𝑛+1),
ini memberikan
Dan umumnya, jika 𝑠=2,3,… ,
Sekarang pernyataan dalam kurung [ ... ] dapat dituliskan menjadi
Sehingga dapat dituliskan menjadi
Jadi dari (3) diperoleh
Ini disebut hubungan rekursi (recurtion relation) atau rumus rekursi (recurtion formula).
Rumus ini memberikan untuk setiap koefisien dinyatakan dalam koefisien kedua yang
mendahuluinya, kecuali 𝑎0 dan 𝑎1 yang merupakan konstanta sebarang. Kita peroleh secara
berurutan.
4. dan seterusnya. Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam koefisien-koefisen pada (2), kita
memperoleh
Atau dapat dituliskan sebagai
Dimana
Dan
Deret ini konvergen untuk | 𝑥| <1. Karena (6) memuat hanya pangkat-pangkat genap dari 𝑥
sedangkan (7) hanya memuat pengkat-pangkat ganjil dari 𝑥, maka hasil bagi
𝑦1
𝑦2
bukan suatu
konstanta, sehingga 𝑦1 dan 𝑦2 tidak sebanding, jadi merupakan penyelesaian bebas linear.
Sehingga (5) merupakan penyelesaian umum (1) pada selang −1<𝑥<1
Polinom Legendre
Dalam banyak penerapan, parameter 𝑛 dalam persamaaan Legendre merupakan bilangan
bulat tak negatif. Maka ruas kanan (4) adalah nol jika 𝑠=𝑛, sehingga 𝑎𝑛+2=0,𝑎𝑛+6=0,…
5. Jadi bilangan 𝑛 genap, 𝑦1(𝑥) disederhanakan menjadi suatu polinom berderajat 𝑛. Bila 𝑛
bilangan ganjil, diperoleh hasil yang sama untuk 𝑦2(𝑥). Polinom-polinom ini, dikalikan
dengan suatu konstanta, disebut polinom Legendre. Karena polinom-polinom itu dalam
praktek, kita akan membahasnya lebih terinci. Untuk keperluan ini, kita selesaikan (4) untuk
𝑎𝑠, diperoleh
Kita dapat menyatakan semua koefisien-koefisien yang tak-dihilangkan dalam koefisien 𝑎𝑛
dari pangkat 𝑥 yang paling tinggi pada polinom. Koefisien 𝑎𝑛 mula-mula masih sebarang.
Biasanya kita mengambil 𝑎𝑛=1 jika 𝑛=0 dan
Pengambilan 𝑎𝑛 ini dilakukan agar semua polinom ini mempunyai nilai 1 jika 𝑥=1.
Dengan cara yang sama,
Yaitu
Dengan cara yang sama pula
6. Yaitu
dan seterusnya. Umumnya jika 𝑛−2𝑚>0,
Penyelesaian persamaan diferensial Legendre (1) yang dihasilkan disebut polinom Legendre
berderajat 𝑛 dan dinyatakan oleh 𝑃𝑛(𝑥). Dan (10) diperoleh
dimana 𝑀=
𝑛
2
𝑎𝑡𝑎𝑢
( 𝑛−1)
2
, yang merupakan suatu bilangan bulat.
Khususnya (Gambar 83).
Dan seterusnya.
7. Ini disebut ortogonalitas polinom-polinom Legendre.
Contoh Soal:
Dengan menggunakan (11‟), akan dibuktikan dengan substitusi bahwa 𝑃0,…,𝑃5 memenuhi
persamaan Legendre