SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
MAKALAH
“RESUME MATERI DARI BAB 9 – BAB 14”
Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dalam mata kuliah MANAJEMEN
KEUANGAN I dari dosen Bpk. Ade Fauji, SE, MM
DISUSUN OLEH:
IRMA YUNINGSIH (11011700551)
2S-MA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji sukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat dan
karunianya yang diberikan kepada penyusun sehingga Makalah Manajemen
Keuangan I Ini dapat terselesaikan dengan baik tak lupa, penyusun ucapkan
terimakasih atas dukungan rekan rekan semua, Dan juga kami berterima kasih kepada
Bpk. Bpk. Ade Fauji, SE, MM, selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan I
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. makalah ini disusun untuk membantu
didalam mengetahui yang secara khusus menjelaskan tentang “Resume Materi Bab 9–
Bab 14”
Penyusun mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan yang diperbuat baik
sengaja maupun tidak sengaja dan mengharapakan kritik dan saran demi
menyempurnakan makalah ini agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal
mungkin.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan makalah
ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari semua
pihak yang membantu.
Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih dan berharap semoga makalah
ini dan manfaat bagi kita semua yang membacanya. Semoga Allah Swt. Memberikan
petunjuk serta rahmat-nya kepada kita semua.
Wasaalamualaikum Wr. Wb.
Serang, 21 Mei 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .................................................................................................i
Daftar Isi ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 BAB 9 ................................................................................... 3
2.2 BAB 10 .................................................................................. 7
2.3 BAB 11 ................................................................................. 11
2.4 BAB 12 ................................................................................. 15
2.5 BAB 13 ................................................................................. 19
2.6 BAB 14 ................................................................................. 22
PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................. 29
Saran............................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen kauangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang
brsangkutan dangan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
minimal dan syarat-syarat yang paing menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Manajemen Keuagan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat
dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu
fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan
perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan.
Manajemen keuangan sendiri sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efesiensi berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan dimudahkan bagi kita untuk memahami
berbagai masalah keuangan yang mungkuin kita hadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Seorang manajer keuangan harus dapat memahami dasar-dasar dari
manajemen keuangan.
Manajemen keuangan terus berubah dengan pesat. Berbagai macam kemajuan
telah terjadi tidak hanya dalam teori manajemen keuangan, tetapi juga dalam
praktiknya didunia nyata. Salah satu hasilnya bagi dunia manajemen keuangan
adalah adanya perhatian sangat khusus yang lebih.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Membahas tentang Bab 9?
2. Membahas tentang Bab 10?
3. Membahas tentang Bab 11?
4. Membahas tentang Bab 12?
2
5. Membahas tentang Bab 13?
6. Membahas tentang Bab 14?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Isi dari Bab 9
2. Untuk mengetahui Isi dari Bab 10
3. Untuk mengetahui Isi dari Bab 11
4. Untuk mengetahui Isi dari Bab 12
5. Untuk mengetahui Isi dari Bab 13
6. Untuk mengetahui Isi dari Bab 14
3
BAB 9
TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING)
1.1 Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting)
Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan
digunakan lebih dari satu tahun. Pengganggaran modal mempunyai arti yang
sangat penting bagi perusahaan :
1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama,
sehingga perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-hati apakah proyek
tersebut memberikan keuntungan atau tidak.
2. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia
melebihi kebutuhan investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau
kurang maka proses produksi terganggu.
Lima hal penting proses penganggaran modal:
1. Pembuatan proposal  Dibuat berbagai tingkat organisasi perusahaan
2. Menganalisa dan mengevaluasi  Rekomendasi
3. Pengambilan keputusan  tingkat Direksi  Manager  Pimpinan proyek
4. Pelaksanaan  Jika proposal disetujui
5. Tindak lanjut  Monitoring
Klasifikasi Proyek
 Penggantian : Kelanggengan usaha
 Penggantian : Penurunan biaya
 Ekspansi atas produk atau pasar yang ada
 Ekspansi ke produk atau pasar baru
 Proyek pengamanan dan atau lingkungan
4
1.2 Persamaan pengganggaran barang modal dan penilaian Sekuritas
Enam langkah yang digunakan dalam analisis sekuritas
1. Penentuan biaya proyek.
2. Estimasi kas yang diharapkan dari proyek tersebut.
3. Estimasi tingkat resiko dari proyeksi arus kas.
4. Menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk proyek
tersebut.
5. Arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang.
6. Melakukan perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas dengan jumlah
pengeluarannya.
Kaitan antara alternatif investasi dengan yang lain :
1. Proyek Mutually Exclusive (Memilih salah satu) Adalah serangkaian proyek
dimana hanya satu proyek diantaranya yang dapat dipilih.
2. Proyek yang independen (Berdiri sendiri) Adalah proyek yang arus kasnya
tidak dipengaruhi oleh proyek lain.
3. Dependent / Contingen Adalah keputusan memilih proyek dengan menerima
satu proyek berarti menerima pula proyek yang lain.
1.3 Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Barang Modal
Metode pemeringkatan dan perhitungan Adalah metode yang digunakan untuk
mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan barang modal.
1. Payback Period.
2. Profitability Index(Benefit Cost Ratio)
3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value = NPV).
4. Regular Internal Rate of Return (IRR).
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR).
6. Accounting Rate of Return (ARR).
5
1. Periode Pengembalian (Payback Period)
Adalah jangka waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan agar penerimaan bersih
dari suatu investasi dapat menutup biaya investasi tersebut. Atau dapat dikatakan
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran kas
bersih yang diperoleh dari proyek
Asumsi : Arus kas bersih merata sepanjang tahun. Kenyataannya, ada kemungkinan
besar bahwa aliran kas bersih tidak merata sepanjang tahun, sehingga perlu dicari
menentukan paybacknya, perhitungan tertentu. Kelemahan tehnik ini adalah:
a) mengabaikan nilai waktu dari uang
b) mengabaikan proceed dan
c) mengabaikan nilai residu.
2. Profitability Index.
Adalah tehnik penilaian investasi yang hampir sama dengan NPV, artinya
apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan
diterima pula dengan Profitability Index (PI).
PI = Total PV Proceed
Initial Outlays
Initial outlays = Investasi.
Kalau PI > Investasi, proyek diterima
3. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
 Teknik–teknik arus kas yang didiskontokan
Adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan
investasi dengan menerapkan konsep nilai waktu dari uang (time value of money).
*tahunanbersihPenerimaan
InvestasiBiaya
PeriodPayback 
6
 Menafsirkan Aliran Kas Masuk
Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional.
* Pendapatan
-- Biaya(tidaktermasuk penyusutan)
-- Laba sebelum penyusutan dan pajak (Earning before
Depreciation Interest and Tax = EBDIT).
-- Penyusutan
-- Laba sebelum pajak (EBIT)
-- Laba bersih sesuah pajak (EAT)
+ Penyusutan
= Aliran kas masuk Operasional.
Atau Aliran Kas masuk (NCF) = EAT + Depreciation
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Adalah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan
terhadap biaya modal marjinal.
Dasar pemikiran dari metode NPV :
1. Bila NPV sebesar nol, kekayaan pemegang saham tidak berubah, perusahaan
makin besar karena penambahan investasi, tetapi nilai saham perusahaan
konstan.
2. Bila NPV positif, kekayaan pemegang saham akan bertambah.
Untuk menghitung diskonto (discount rate / discount factor) dalam tabel, dapat
juga dilakukan dengan menggunakan kalkulator biasa.
 
  



n
0t
t
n
0t
t
t
tk,PVIFCF
k1
FC
NPV
7
Contohnya: Discount factor 10%.
Tahap 1 : Tekan angka 1
Tahap 2 : Tekan bagi (:)
Tahap 3 : Tekan 1,1 untuk df= 10%, bila df 19%= 1,19
Tahap 4 : Kakau df 10%, tekan tanda “sama dengan” (=) keluar
angka 0.909 dst, untuk tahun pertama dari proyek.
Tahap 5 : dstnya : tekan (=), keluar angka 0,826, untuk tahun ke 2,
ke 3 = 0,751 dari proyek dan seterusnya
4. Internal Rate of Return = IRR
Adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang (PV) dan arus kas
masuk proyek dengan nilai sekarang dari biaya proyek / investasi.
Nilai IRR dapat diperoleh dengan cara.
• PV arus kas masuk = PB biaya Investasi.
• PV arus kas masuk - PV biaya Investasi = 0
Rumus IRR
Dimana:
P1 = discount rate dengan nilai PV1 (sudah dicari pada NPV)
P2 = discount rate atau lebih tinggi dari p1dengan nilai PV2
dengan nilai lebih rendah dari nilai investasi.
Cara untuk menghitung rumus IRR ini dapat dilakukan :
1. Secara coba-coba
 
 





n
0t
t
n
0t
t
t
tPVIF,IRR,CF
0
IRR1
CF
 
 
 P1P2
PV2PV1
InvestasiPV1
P1IRR 








8
2. Secara interpolasi
3. Prosedur matematik
4. Kalkulator atau komputer keuangan
Perbandingan antara metode NPV dan IRR
 NPV Profil (Net Present Value Profiles)
Adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara NPV dan biaya modal
perusahaan.
 Peringkat perpotongan (Cross Over Rate = COR)
Adalah tingkat diskonto dimana profil NPV dari dua proyek saling
berpotongan sehingga menunjukkan bahwa NPV dari kedua proyek tersebut sama.
Hal ini dapat dilihat pada grafik COR.
 Proyek yang independen
Jika IRR proyek lebih besar dari k (df/dr), NPV akan lebih besar dari O. Jadi
proyek bersifat independen dapat disetujui berdasarkan IRR, karena pasti disetujui
juga berdasarkan NPV.
 Proyek Mutually Exclusive
Dalam NPV Profil, dimana dua proyek saling berpotongan, timbul konflik
antara NPV dan IRR.
a. Proyek tersebut berbeda ukuran (skalanya).
b. Pola arus kas keduanya berbeda.
Konflik tersebut diatas disebabkan perbedaan asumsi mengenai tingkat
pengembalian atau reinvestasi yang terkandung ada kedua metode tersebut.
5. Tingkat pengembalian intern yang dimodifikasi (Modified Internal
Rate of Return = MIRR)
Adalah tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dan biaya proyek
sama dengan nilai sekarang dari nilai akhirnya (Terminal Value= TV), dimana
nilai proyek adalah ”nilai masa mendatang” dari kas masuk yang dimajemukkan
terhadap biaya modal perusahaan.
 
 
 
   nn
n
0t
n
tn
t
n
0t
t
t
MIRR1
TV
Biaya
MIRR1
TV
BiayaPV
MIRR1
k1C1F
k1
C0F
MIRR
akhirnilaiPBBiayaPV










 


9
6. Accounting Rate of Return (ARR)
Dihitung dengan cara:
Investasi penggantian (Replacement investment)
Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap / mesin-mesin yang
lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga dari penggantian tersebut
diperoleh penghematan yang menguntungkan.
Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti
tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini dengan peralatan baru.
Dasar keputusan penggantian investasi atau Mesin.
1. Memperkirakan pengeluaran investasi untuk pembelian mesin baru.
2. Menentukan kas tambahan (incremental cash flow).
3. Menghitung NPV dari tambahan arus kas.
4. Menambahkan PV dari perkiraan nilai akhir ke nilai sekarang arus kas.
5. Memeriksa apakah NPV positif, untuk menentukan apakah kebijakan
penggantian itu menguntungkan atau tidak.
Pengaruh Inflasi terhadap Investasi.
a. Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF, karena
tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi yang
diharapkan.
b. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor perekonomian akan lebih
baik jika menggunakan tingkat inflasi.
c. Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi atau kurangnya permintaan dan
penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk, sebaiknya dimasukkan
dalam analisis.
2
investmentTotal
investmentAverageb.
InvestmentAverage
taxesafterEarning
returnofrateAveragea.


10
BAB 10
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
2.1 Estimasi Arus Kas
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
Arus kas berbeda dari laba akuntansi.
Identifikasi Arus Kas Yang Relevan
Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan
sehubungan dengan penganggaran barang modal.
Arus kas vs Laba Akuntansi
Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas
tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atas modal yang yang ditanamkan).
Penyusutan merupakan pemulihan sebagian modal yang ditanamkan, sehingga :
NCF = EAT + Depreciarion
atau Laba atas modal + Pemulihan modal
Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow)
Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu proyek investasi.
Empat masalah dalam menentukan arus kas inkremental.
1. Biaya terpendam (Sunk Cost)
Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan
disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan dalam aliran kas dari
proyek.
2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost)
Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang
tidak akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan pada proyek tertentu.
Biaya kesempatan harus dimasukkan sebagai tambahan aliran kas keluar pada saat
menentukan aliran kas keluar pada proyek yang diusulkan.
3. Biaya eksternalitas
11
Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain
perusahaan tersebut.
4. Biaya pengiriman dan pemasangan
Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus
menanggung biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari aktiva
yang dibeli.
Evaluasi Proyek Capital Budgeting.
 Proyek Perluasan
Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.
 Analisa Arus Kas proyek perluasan
1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk
proyek.
2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
3. Mengambil keputusan .
2.2 Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda
1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR)
Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali
dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari
variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek tersebut.
2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk).
Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari
pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan yang
diabaikan oleh suatu proyek tertentu.
3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk)
Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi.
Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek.analisa resiko beta (pasar) dapat
diukur dengan menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan
hubungannya dengan resiko.
Analisis Sensitivas
Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah ubah variabel-
variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat
pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan yang
12
lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat resiko proyek. Analisis sensivitas
termasuk Stand Alone Risk.
Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untu
menghitung NPV seperti unit penjualan, harga jual, biaya variable dan biaya
modal. Kemudian terjadi “ What if” , bagaimana NPV jika biaya naik atau turun
10% atau 20%
Analisis Skenario (Scenario analysis)
Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan situasi yang
paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam situasi normal) dengan
keadaan yang “baik” dan “buruk”.
Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang mempertimbangkan baik
sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci maupun rentangan
(range) dari nilai-nilai variabel yang sangat menguntungkan.
Tiga jenis analisis skenario
1. Skenario terburuk (Worst case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai
terburuk berdasarkan perkiraan yang wajar.
2. Skenario terbaik (Best case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik
berdasarkan perkiraan yang wajar.
3. Skenario dasar (Base scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang paling
menguntungkan.
Analisis Simulasi (Monte Carlo)
Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda
Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika proyek itu
umurnya dan aliran kas masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan maka
untuk menghitung NPV, maka proyek tersebut diulang hingga mempunyai masa
akhir yang sama (asumsi proyek tidak unik).
Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat juga
dilakukan dengan “Annualized NPV Approach = ANPV)” yaitu suatu tehnik
pendekatan untuk perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek
yang bersaing menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual
Series (seri anuitas seragam).
13
2.3 Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam pertemuan ini
dibahas lebih lanjut. CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara
independen yaitu William Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe
mendapat “ hadiah Nobel” untuk jasanya tahun 1990.
> Short Sales
Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu
penjualan asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan
mengantisipasi penurunan harga. Contohnya: harga saham saat ini $1.000/lbr,
kemudian diantisipasi penurunan harga. Saat ini, perusahaan mempunyai saham
tsb. Kita dapat meminjam saham tersebut (dari broker/makelar kita), kemudian
kita jual. Perusahaan menerima uang $1.000. Seminggu kemudian, harga saham
benar-benar turun menjadi $ 900/share. Dan perusahaan mengembalikan saham
yang sudah dijual . Dan perusahaan membeli saham tsb.dari pasar dengan harga $
900 yang berarti ada kas keluar $ 900.Keuntungan bersih diperoleh perusahaan
adalah $ 100. Jika harga terus naik, berarti perusahaan akan menderita resiko
kerugian yang semakin besar.
Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak mudah, karena banyak faktor yang
diperhatikan. Salah satu model yang banyak digunakan adalah CAPM. CAPM
Adalah model yang didasarkan pada dalil bahwa tingkat pengembalian yang
disyaratkan atas setiap saham atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian
bebas resiko ditambah dengan premi resiko sekuritas yang bersangkutan, di mana
resiko yang dimaksud di sini mercerminkan adanya diversifikasi.
CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau
minimum required rate of return dari investasi asset yang berisiko dan trade off
resiko. CAPM menjelaskan keseimbangan antara tingkat resiko yang sistematis
dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM
berdasarkan pada asumsi pasar modal adalah efisien dan semua aset dapat dibagi-
bagi secara sempurna (perfectly divisible) dan likuid diperjual belikan setiap
asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasii hingga satuan terkecil
dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Hal ini telah dibahas
sebelumnya.
14
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang berhubungan dengan
CAPM, Market Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market Line
(SML).
Market Risk Premium
Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang bebas resiko
sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung tingkat resiko rata-rata.
Security Market Line (SML)
Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang diukur
dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari masing-masing
saham.
Contoh:
Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat pengembalian
yang disyaratkan sebesar 13%. Tingkat pengembalian bebas risiko (kRF) sebesar
9%, premi risiko pasar 4%, koefisien beta b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau
premi bebas pasar, dan RP1 = 2%. Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1= (kM
– kRP) b1
Premi Risiko Saham 1 = RP1 =(RPM)n1
= 4% (0,5)
= 2%.
SML = k1= kRF + ( kM – kRP) b1
= kRF + (RPM(b1
= 9% + 4 %(0,5)
= 11%
Kalau saham ada 2 dengan b1=2, maka hal ini risikonya lebih besar dari saham
1, dan tingkat pengembalian disyaratkan darinya :
k1 = 9% + 4% (2) = 17%.
Saham rata –rata atau dengan risiko sedang , dimana b1=1, dan tingkat
pengembalian diharapkan 13% atau sama dengan tingkat pengembalian pasar,
maka kA 9%+ 4%(1) = 13% = kM
15
BAB 11
BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)
3.1 Pengertian Biaya Modal
Biaya Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber dana
yang ada.
Biaya modal harus dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang harus dihasilkan
oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat mempertahankan nilai pasar
sahamnya.
Empat jenis utama biaya modal (Cost of Capital):
1. Biaya utang (cost of debt) = k (1– T)
Biaya utang setelah pajak (After tax cost of debt).Adalah biaya yang terkait dengan
utang baru, yang tidak memperhitungkan dampak penghematan pajak akibat adanya
beban bunga.
Ada dua hal dalam penerbitan obligasi yaitu:
a. Nilai bersih yaitu dana yang sebenarnya diterima dari penjualan surat
berharga.
b. Biaya penerbitan sekuritas (flotation cost) yaitu biaya total yang dikeluarkan
untuk mener-bitkan surat-surat berharga yang mengurangi hasil bersih dari
penjualan obligasi yang dijual dengan premi, diskon atau nilai nominalnya.
2. Biaya saham preferen (Cost of preferred stock) = kp
Adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham
preferen perusahaan.
Contoh :
Perusahaan tsb diatas, Harper Coy mengeluarkan Preferred Stock laku dijual dengan
harga $ 7.500/lbr, Saham ini memberikan dividen tetap $ 1.200/lbr. Biaya emisi $
50/lbr.kp dapat dihitung:
Penerimaan bersih (Pn) = $ 7.500-$ 50
= $ 7.450.
Kp = $ 1.200/ $7.450 x 100% = 16,11%.
Pn
Dp
KppreferensahamBiaya 
16
3. Biaya saham biasa (Cost of common stock) = ke
Apabila diadakan emisi saham baru : D1
f = flotation cost (%) yaitu under pricing cost, under writing cost, biaya makelar dan
lainnya
Contoh :
Masih Harper Coy, mengeluarkan common stock yang laku dijual $
4.000/lbr.Dividen direncanakan akan dibayar sebesar $ 160/lbr dengan pertumbuhan
(growth) 8% per tahun.
Ks dapat dihitung sbb:
D1 = $ 150.
P = $ 4.000
g = 8%
kc = ($ 160/$4.000) + 8% = 4%+8% =12%.
4. Biaya laba yang ditahan (Cost of retained earning) = ks
Adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki pemegang saham atas saham
biasa perusahaan. Laba yang ditahan adalah termasuk biaya oportunitas para investor
dari laba setelah pajak dan dividen yang mungkin diterima
Biaya dari penggunaan dana dari RE berkaitan erat dengan cost of common stock(
kc). Besarnya kr adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (rate of return) dalam
saham biasa yang diterima oleh investor. Dengan kata lain bahwa Kc = kr.
3.2 Biaya Rata-rata tertimbangan dari modal (WACC)
Adalah biaya yang mencerminkan rata-rata biaya modal dengan menimbang biaya
dari perpaduan utang, saham preferen, saham biasa dan laba yang ditahan sesuai
dengan proporsinya pada struktur modal perusahaan.
g
Po
Di
Ke 
  gPf1PoKe 
Po
D1
kg
Po
D1
RPkmKs
kanan/diharapdiisyaratkygTP(TP)anilapengembTingkat



17
Dasar pemikiran atas WACC, ka.
- Biaya modal dari barang modalnya harus dihitung dalam rata-rata tertimbang.
- Perusahaan yang terkait adalah suatu perusahaan yang berkelanjutan.
- Rata-rata tertimbang adalah sebagai perpaduan dari berbagai jenis dana yang
digunakan, meskipun proyek tertentu dari perusahaan dibiayai dengan
beberapa bentuk dana.
Contoh:
Dari data-data Harper Coy diatas, dapat dihitung WACC:
a. Cost of Debt 12,52 %
b. Cost of Preferred Stock 16,11 %
c. Cost of Common Stock 12,00%
d. Cost of RE 6,84%.
Asumsikan strkktur modal saat ini
Sumber Modal Jumlah (ribuan).
1. Long term debt(bond) $ 15.000
2. Preferred Stock 10.000
3. Common Stock 20.000
4. Retained Earning . 5.000
Total modal $ 50.000
WACC dapat dihitung:
Sumber Modal Jumlah % COC WACC%
1.LTD/Bonds 15.000 30 12,52 3,76
2.Pref.Stock 10.000 20 16,11 3,22
3.Com.Stock 20.000 40 12,00 4,80
4.Re.Earning . 5.000 10 6,84 0,66
Total 50.000 100 WACC 12,44
   

































biasa
ekuitasBiaya
biasa
ekuitas%
preferen
sahamBiaya
preferen
saham%
t1
bunga
Suku
utang%
ks%Wske)%Wekp%Wpt)kd(1%WdWACC
18
3.3 Biaya Modal Marjinal (Marginal Cost of Capital=MCC)
Adalah biaya untuk setiap rupiah/dolar tambahan modal, MCC merupakan biaya rata-
rata tertimbang dari setiap rupiah dan dolar terakhir yang ditam-bahkan ke dalam
modal. Jadi dalam hal ini WACC meningkat, karena investor meminta pengembalian
lebih besar dalam bentuk bunga, dividen sebagai kompensasi peningkatan resiko.
Contoh MCC:
Kalau perusahaan Harper Coy menambah modal $ 10.000 (modal baru) merupakan
jumlah dana keseluruhan tetap dipertahankan struktur modalnya. Dari jumlah
tsb.diatas adalah tambahan dari retained earning (RE) sebesar $ 4.000. Proporsi modal
tambahan sekarang adalah :
Long term debt 30%= $ 3.000
Preferred stocl 20%= 2.000
Common stock/RE 50% = 5.000
Jumlah modal tambahan $10.000
MCC dapat dihitung sebagai berikut
.
Sumber modal Jumlah COST Total Cost
1. LTD 3.000 12,52 $ 375,60
2. Pref.Stock 2.000 16,11 322,20
3. Com.stock 5.000 12 600,00
Jumah $ 10.000 $ 1.297.80
MCC = $ 1.297,80/$ 10.000 = 12,98% Bila dibandingkan dengan WACC dengan
nilai 12,44% pada MCC ada kenaikan COC menjadi 12,98%, maka terjadi pergeseran
grafik MCC dari 12,44% menjadi 12,98 % atau naik 0,54%. MCC akan bertambah
bila perusahaan membutuhkan modal untuk operasinya.
Skedule MCC
Adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara biaya rata-rata tertimbang dari
modal perusahaan dengan setiap rupiah/dolar atas penambahan modal perusahaan.
Titik Patokan (Break Point = BP)
Adalah nilai modal baru yang dapat diperoleh sebelum biaya rata-rata tertimbang dan
modal mengalami kenaikan.
Wz
AFz
BPPointBreak 
19
Keterangan :
AFz = Jumlah dana yang tersedia dari sumber keuangan (z) pada tingkat biaya
yang ditetapkan.
Wz = Proporsi struktur modal untuk sumber keuangan (z).
Sebagai patokan, Titik Patahan (BP) akan terjadi apabila biaya dari salah satu
kompenen modal mengalami ke-naikan sehingga BP juga meningkat. Maka
perhitungannya.
Break Point Retained Earning
Contoh :
Asumsikan Harper Coy WACCnya dengan menggunakan RE baru dan saham baru,
dengan data berikut ini:
1. WACC apabila Ekuitas berasal dari RE/Laba ditahan.
. Bobot x Kompenen Biaya = Produk
Debt 0,45 6 % 2,7 %
P.Stock 0,02 10,3 0,2
Equity
CS/RE 0,53 13,4 7,1 .
Total 1,00 WACC 1 10,0%
Ekuitas saham biasa baru berasal dari RE adalah bagian RE yang ditahan
dalam perusahaan oleh manajemen dan tidak digunakan sebagai dividen
(bukan RE tahun sebelumnya)
2. WACC bila Ekuitas berasal dari penjualan Saham Baru.
. Bobot x Kompenen Biaya = Produk
Debt 0,45 6,0% 2,7%
P.Stock 0,02 10,3 0,2
Ekuitas
C.S.baru 0,53 14.0 7,4 .
Total 1,00 WACC 10,3%
20
Kalau diperhatikan dari WACC 1 dan WACC 2, dengan kondisi COC, kd
=6%, Saham Preferen 10,3% selama RE digunakan dgn biaya RE/CS sebesar
13,4% kemudian meningkat menjadi 14%,WCC 2 (setelah perusahaan
menggunakan RE semuanya), dalam kondisi ini perusahaan harus menjual
saham baru (emisi saham)
Asumsikan perusahaan memperoleh laba $ 137,8 ( dlm ribuan atau rb) untuk tahun
2005, dengan DPR (Dividen Payout Ratio) 45%.Laba ditahan(RE) saat ini $ 137,8 –(
1-0,45) =$ 75,8 rb. Kalau perusahaan tetap mempertahankan struktur modalnya, maka
terjadi setiap $ 45 sen untuk Debt,2 sen untuk saham prefrensi dan 53 sen untuk
ekuitas saham biasa.Artinya , setiap 53 sen RE akan mendukung $ 1 modal, dan
$ 75,8 ribu tidak cukup , sehingga WACC tidak meningkat sampai
$ 75,8 rb, maka harus ditambah dengan utang atau saham preferensi.
Berapa tambahan modal baru? Misalkan = X , dan X inilah disebut Break Point (titik
henti) dan menggambarkan total pembiayaan yang dapat dilakukan sebelum
perusahaan menjual saham biasa baru.Jadi terdapat sekarang 0,53 X diperoleh dari RE
dan 47 % dari saham preferen dan utang.
Laba ditahan/RE = 0,53 X= $75.800
X = BPRE = RE/Pecahan Ekuitas=
$75.800/0,53 = $ 143,000(dibutlatkan).
Dengan menggunakan RE $ 73,8 rb
diperoleh dana $ 143 ribu, yang diprorata ke kompenen modal optimal:
Debt baru didukung RE $ 64,3 rb 45%
PS, didukung RE 2,9 2
RE/laba ditahan 75,8 53
Ttl modal didukung RE/ . .
Break Point RE (BPRE) $143.ribu 100%
Nilai X = BPRE=$ 143 ribu, ini akan terjadi lompatan Skedule MCC dari 10%
menjadi 10,3% dengan catatan COC Ekuitas adalah 14%.
21
> Break Point Debt (BPDE)
Jika perusahaan memperoleh tambahan utang(Debt) sebesar $ 54.000 ribu
dengan bunga 12%.
Pada jumlah pembiayaan berapa Debt,bunga 10% habis terpakai ? Hal ini dihitung
dengan BPDE
Pada Skedule MCC, bila utang tsb digunakan habis.
Jumlah utang berbunga tertentu
BPDE = ----------------------------------------------------
Persentase Utang
$ 54.000
BPDE = ----------------- = $ 200.000
0,27
Dengan tambahan nol modal sampai $ 75,8 rb, WACC = 10%, sementara
diatas $ 75,8 rb menjadi 10,30%. Kemudian setelah ada tambahan modal dari Debt $
200.000 dengan bunga 12% atau setelah tax 40% = 12%(1-0,4)= 7,2%.
Struktur modal sekarang ( ketiga)
Kompenen Bobot x Komp biaya= Produk
Debt 0,45 7,2% 3,24%
Pref.Stock 0,02 10,3 0,20
Com.Stock 0,53 14 7,40 .
Total 1,00 WACC3 10,84%
Dari perhitungan tsb datas dapat dibuat grafik
dari WACC 1,2 dan 3
Skedul Kesempatan Investasi (Investmen Opportunities Schedule = IOS)
Adalah grafis yang menyajikan peluang investasi perusahaan yang diurut berdasarkan
tingkat pengem-balian (IRR) proyek. Atau dapat juga dikatakan IOA adalah suatu
peringkat investasi dari yang terbaik (IRR tertinggi) sampai yang terburuk (IRR yang
rendah).
22
BAB 12
STRUKTUR MODAL, LEVERAGE DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
4.1 Struktur modal
Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang,
saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki
perusahaan dalam struktur modalnya.
Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil keputusan pembiayaan
perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap biaya modal, keputusan
investasi dan meningkatkan nilai perusahaan
Resiko Bisnis dan Keuangan
 Resiko Bisnis
Adalah resiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengem-balian atas
ekuitas (ROE) suatu perusahaan di masa yang akan datang, dengan asumsi bahwa
perusahaan tersebut tidak meng-gunakan utang.
 Resiko keuangan
Adalah bagian dari resiko yang ditanggung pemegang saham, yang melebihi
resiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage keuangan.
4.2 Leverage Keuangan
Adalah ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas ber-penghasilan
tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan.
TINGKAT LEVERAGE
Leverage
Adalah penggunaan assets dan sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang
mengeluarkan biaya tetap dengan maksud agar dapat meningkatkan keuntungan
potensial bagi pemegang saham.
23
Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial leveraga)
Adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang
diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dalam persentase
tertentu.
Tingkat leverage total (Degree of Total/Combined Leverage = DTL / DCL)
Adalah persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan penjualan sebesar
persentase tertentu
Dapat disimpulkan bahwa masalah DFL baru akan timbul setelah perusahaan
menggunakan dana dengan beban tetap, yang menghasilkan “Favorable Financial
Leverage” atau efek yang menghasilkan positif apabila pendapatan yang diterima
dari penggunaan dana tsb lebih besar daripada beban tetapnya. Efek yang
menguntungkan ini (DFL) sering disebut “Trading on the Equity”
Analisa Likuiditas dan arus kas.
Sejumlah kesulitan praktis sehubung-an dengan jenis analisis.
a. Kesulitan dalam menentukan secara pasti pengaruh leverage keuangan P/E
(perbandingan antara harga dengan keuntungan).
b. Perbedaan tingkat kekonservatifan manajer dengan pemegang saham
c. Keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang mungkin berten-tangan
dengan maksimisasi harga minimisasi biaya modal yang berjangka pendek.
4.3 Kebijakan Deviden
Kebijakan dividen (dividen policy) dapat diartikan kebijakan untuk menentukan
berapa banyak dari laba harus dibayarkan kepada pemegang saham dan berapa
banyak yang akan ditanam kembali di perusahaan.
Tiga Pembagian Kebijakan Dividen.
1. Membagi dividen sebesar-besarnya.
2. Membagi dividen atau menerbitkan saham baru.
24
3. Membagikan dividen sekecil-kecilnya, kalau perlu tidak usah dibagikan
dividen.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen
a. Peraturan hukum
b. Faktor likuiditas
c. Faktor biaya penerbitan saham baru (emisi saham)
d. Pengendalian
e. Stabilitas keuntungan dan kebangkrutan
f. Biaya transaksi dan kebutuhan modal
g. Tingkat pengembalian aset
Kebijakan Dividen yang optimal
Adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini
dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksi-mumkan harga saham
perusahaan.
Dua teori kebijakan Dividen
1. Teori ketidakrelevanan (irrelevansi) dividen.
Adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusa-haan tidak
mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya.
Teori ini dikemukakan tahun 1966 oleh Merton H. Miller dan Franco
Modigliani yang terkenal dengan teori “MM”. Inti teori ini adalah dalam dunia yang
sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaski dan tidak pasar
lain yang sempurna) maka nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh dividen. Teori
”MM” memberikan beberapa asumsi agar teori yang terkendali (manageable).
2. Teori bird – in -the hand tallacy.
Adalah dividen memiliki resiko yang lebih kecil daripada resiko kenaikan nilai
modal, oleh karena itu, ks, akan naik jika pembagian dividen dikurangi. Teori ini
25
dikem-bangkan oleh Gordon-Lintner yang intinya bahwa investor memandang seekor
burung di tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara. Teori Gordon-
Lintner ini ditentang oleh teori “MM” dan sebaliknya.
Dua isu lainnya tentang kebijakan deviden.
1. Information Content (Signaling Hypothesis)
Adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan
dividen pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba.
2. Clientele Effect
Adalah kecendrungan perusahaan untuk menarik jenis investor yang menyukai
kebijakan dividennya.
Kebijakan Dividen dalam praktek
1. Kebijakan dividen residual
Adalah kebijakan di mana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual
dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai anggaran modal
perusahaan yang optimal.
Dasar dari kebijakan ini adalah kenyataannya bahwa investor lebih menginginkan
perusahaan mena-han dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya
dalam bentuk dividen, apabila laba yang diinvestasikan kembali terse-but dapat
menghasilkan laba yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata
yang dapat dihasilkan sendiri oleh investor dari investasi lain dengan resiko yang
sebanding.
2.Dividen yang konstan (naik secara mantap)
Adalah kebijakan dividen tahunan yang tidak akan pernah diturunkan dalam jumlah
persentase tertentu dari laba kepada pemilik setiap periode pembayaran dividen.
Dalam hal ini, terdapat kebijakan Dividen Pay Out Ratio (DPR) adalah persentase
dari setiap rupiah/dolar yang dihasilkan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai,
dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham.
26
Dividen rendah teratur dan ditambah ekstra (Low regular extra dividen policy)
Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran deviden rendah secara teratur
kemudian ditambah dengan dividen ekstra bila ada jaminan kelebihan dana yang
tersedia.
Rencana Reinvestasi Dividen (Dividen Reinvestmen Plan=DRP)
Adalah rencana yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis
menginvestasikan kembali dividennya dalam bentuk saham perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap kas
1. Keinginan pemegang saham akan penghasilan sekarang ini dibanding
penghasilan yang akan datang.
2. Tingkat resiko dividen dibanding dengan kenaikan nilai modal (capital gain).
3. Informasi atau pertanda yang terkandung pada dividen.
Stabilitas Dividen
 Adalah para investor lebih tertarik pada kondisi stabilitas dividen peru-
sahaan daripada dividen pay out ratio yang tinggi. Stabilitas dividen disini,
tetap memperhatikan tingkat pertum-buhan perusahaan.
 Saham yang memberikan dividen yang stabil selama periode tertentu akan
mempunyai harga yang lebih tinggi daripada saham yang mem-bayar
dividennya dalam persentase yang tetap terhadap laba.
Dividen Saham (Stock Dividend)
Adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk tambahan, bukan dalam bentuk
uang tunai/kas.
Stock Splits
Adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai saham yang lebih kecil,
dan jumlah saham beredar meningkat secara proporsional sebagai akibat
penurunan nilai saham.
27
Pembelian kembali Saham (Stock Repurchace)
Adalah suatu transaksi dimana suatu perusahaan membeli kembali seba-gian
dari sahamnya sendiri.
Jumlah saham yang beredar akan berkurang dan harga saham mening-kat
maka laba juga akan meningkat.
Maksud pembelian kembali saham adalah mempertinggi nilai saham yang
dimiliki dan menolong untuk meng-halangi orang-orang/investor-investor
yang tidak diinginkan mengambil alih perusahaan.
Tiga cara peningkatan nilai saham dengan pembelian kembali saham.
a. Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar dan dapat mening-katkan
EPS.
b. Memberi signal positif kepada investor di pasar dan manajemen percaya
saham dinilai rendah.
c. Memberi dasar sementara untuk harga saham yang mungkin turun.
Keputusan Pembiayaan Jangka Panjang
1. Ekuitas Saham Biasa
Adalah jumlah saham biasa modal disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan
yang setara dengan total investasi pemegang saham biasa di dalam perusahaan.
2. Nilai buku per saham (Book value per share)
Adalah nilai akuntansi dari selembar saham biasa, setara dengan ekuitas saham biasa
(dengan saham biasa ditambah dengan laba yang ditahan) dibagi dengan jumlah
lembar saham yang beredar.
Hak-Hak Hukum dan Istimewa Pemegang Saham Biasa
 Pengendalian perusahaan
1. Surat kuasa (Proxy)
28
Ialah suatu dokumen yang memberi seseorang wewenang untuk bertindak atas
nama orang lain, umumnya kuasa untuk memberikan suara atas saham biasa.
2. Proxy Fight (Perebutan kuasa)
Adalah usaha yang dilancarkan oleh perseorangan atau suatu kelompok untuk
memperoleh pengendalian atas perusahaan dengan jalan meminta kuasa dari
pemegang saham untuk mewakili hak suara pemegang saham dalam memilih mana-
jemen baru bagi perusahaan.
3. Pengambilalihan (Take over)
Adalah tindakan dengan jalan mana seseorang atau suatu kelompok berhasil
memecat manajemen perusahaan dan mengambil kendali atau perusahaan.
4. Hak Preemtif (Preemptive Right)
Adalah ketentuan dalam anggaran rumah tangga perusahaan yang memberikan
kepada pemegang saham biasa hak untuk membeli atas dasar prorata saham biasa
yang baru diterbitkan.
Pasar untuk saham biasa
1. Bursa Pararel (Over the counter = OTC market)
Adalah jaringan dealer yang mengurus perdagangan seku-ritas yang belum
terdaftar (unlisted).
2. Bursa utama (Organized Security Exchange)
Adalah organisasi resmi yang mempunyai lokasi fisik yang nyata, yang
memudahkan perdagangan sekuritas terdaftar (listed).
Tiga Jenis Transaski Pasar Saham
1. Pasar Sekunder (Secondary market)
Adalah pasar di mana saham yang telah beredar (used stock) diperdagangkan
sesudah saham-saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan. Perdagangan saham
beredar dari perusahaan punlik yang sudah mapan.
29
2. Pasar Perdana (Primary market)
Adalah pasar di mana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk
menambah modal perusahaan. Saham tambahan dijual oleh perusahaan publik yang
sudah mapan.
Keputusan untuk “ Going Public”
Adalah tindakan menjual saham kepada masyarakat umum oleh suatu perusahaan
keluarga atau pemegang saham utamanya.
3. Bursa Emisi (New Issue Market)
Adalah pasar yang terdiri dari saham perusahaan yang baru saja “Going
public”
Keunggulan dari “Going Public”
1. Membuka jalan bagi pemegang saham untuk melakukan diversifikasi.
2. Menaikkan likuiditas.
3. Mempermudah perusahaan mendapatkan uang tunai.
4. Memberikan ukuran atau nilai perusahaan.
Kelemahan dari “ Going Public”
1. Biaya pelaporan ke Bapepam atau SEC.
2. Pengungkapan informasi (Disclosure).
3. Kekurang leluasaan bagi diri Pemilik (Self Dealings)
4. Pasar yang lesu dengan harga yang rendah.
5. Pengendalian.
Proses Bank Investasi
Bank Investasi (Investment banker) adalah perantara dibidang keuangan yang
membeli sekuritas dari peru-sahaan dan pemerintah serta men-jualnya kembali
kepada perusahaan dan masyarakat.
30
Fungsi Bank Investasi
6. Menjamin penerbitan-penerbitan sekuritas.
7. Memberi nasehat kepada klien/ langganan.
8. Proses Penjaminan Emisi (Underwriting) adalah proses dimana pihak bankir
investasi membeli surat-surat berharga dari perusahaan penerbit sekuritas
tersebut dengan harga yang lebih rendah dari harga yang akan dijual kembali.
Tanggung jawab bank investasi kepada emiten
1. Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment underwriting)
menanggung resiko.
2. Penjamin emisi dengan kesanggupan terbaik (best effort undrwriting)
berperan sebagai agen.
3. Penjamin emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment)
Disamping menawarkan juga mau membeli sekuritas yang tidak laku.
31
BAB 13
UTANG JANGKA PANJANG
5.1 Utang jangka panjang
Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan
kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah uang tertentu dan
peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok
pinjaman.
Disamping sumber pembiayaan jangka panjang dari saham biasa dan saham preferen,
dapat dilakukan :
• Meminjam melalui bank, cepat, fleksibel dan biaya relatif rendah
• Obligasi, dengan masa jatuh tempo antara 5 s/d 30 tahun.
Terdiri dari : mortgage bond (obligasi dijamin sejumlah aset berupa hipotek atau
gadai), debenture bond (obligasi tanpa jaminan) dan debenture subordinate (obligasi
memiliki klaim atas aktiva kalau terjadi likuidasi)
Kebaikan dan Kelemahan Long Term Debt atau Obligasi(Bond)
Kebaikan Long Term Debt
Biaya modal setelah pajak relatif rendah. Bunga yang dibayarkan merupakan
pengurangan pajak penghasilan. Dengan financial leverage dimungkinkan EPS
meningkat. Pengendalian operasi perusahaan oleh pemegang saham tidak mengalami
perubahan.
Kelemahan Long Term Debt
1. Financial risk perusahaan meningkat, akibat meningkatnya financial leverage.
2. Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajemen.
3. Munculnya “Agency problem” yang mengakibatkan semakin mening-katnya
agency costs.
32
5.2 Hal-hal Khusus dalam Perjanjian Utang.
1. Indentur obligasi
2. Waliamanat (Trustee)
3. Syarat-syarat pembatas (Restrictive covenants)
4. Ketentuan Penarikan (Call Provision)
5. Dana pelunasan (Sinking fund)
6. Obligasi tanpa bunga (sangat rendah) atau Zero coupun bond
7. Obligasi dengan suku bunga mengambang (floating rate bond)
8. Junk Bond vs LBO
Bunga Kredit Jangka Pendek Versus Bunga Kredit Jangka Panjang
Perusahaan mengambil kebijakan batas waktu kredit jangka pendek (kurang dari satu
tahun) dan kredit jangka panjang (lebih dari satu tahun). Dapat terjadi jangka waktu
pertukaran modal yaitu pemakaian modal dalam beberapa bulan atau dapat lebih dari
setahun.
Pembiyaan Campuran
1. Saham Preferen
2. Leasing Adalah suatu kontrak perjanjian antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak
lain yang memanfaatkan aktiva tersebut (lesse) dimana lessor berkewajiban
membayar sejumlah uang kepada pihak lesse secara berkala untuk jangka waktu
tertentu.
Keuntungan dengan pembiayaan dengan leasing
1. Sumber jangka menengah.
2. Kemampuan memperoleh kredit.
3. Menafaatkan aktiva dan tidak perlu membayar biaya perawatan, pajak dan
asuransi (sesuai kontrak).
33
4. Perlindungan terhadap inflasi.
5. Tingkat pembayaran secara cicilan.
6. Tingkat suku bunga tetap.
Kelemahan dengan pembiayaan leasing
1. Suku bunga lebih tinggi dari bank.
2. Harus ada agunan yang cukup.
Jenis-jenis Leasing
1. Jual dan sewa balik (Sales and Lease Back)
2. Lease Operasi (Operating lease)
3. Lease Keuangan atau Modal (Capital Lease)
Opsi (Option) Adalah kontrak yang memberi hak kepada pemegangnya untuk
membeli atau menjual sesuatu aktiva dengan harga yang telah ditentukan terlebih
dahulu selama jangka waktu tertentu.
Opsi Beli (Call Option) Adalah opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu dan
selama jangka waktu tertentu.
Opsi Jual (Put Option) Adalah opsi untuk menjual selembar saham dengan harga
tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Waran (Warrant) Adalah opsi jangka panjang untuk membeli sejumlah tertentu saham
biasa dengan harga tertentu.
Nilai Rumusan (Formula Value) VS Harga Opsi Adalah nilai opsi yang dihitung
sebagai harga saham dikurangi harga patokan atau harga pelaksanaan.
patokan
Harga
itusaat
sahampasarHarga
patokan
rumusanHarga

34
5.3 Rasio Konversi dan Harga Konversi
 Conversion Ratio = CR
Adalah jumlah lembar saham biasa yang akan diperoleh dengan menukarkan
selembar obligasi konvertibel atau saham preferen konvertibel.
 Conversion Price = CP
Adalah harga efektif yang dibayarkan atas saham biasa yang diperoleh dengan
menukarkan sekuritas konvertibel.
Merger Adalah kombinasi atau penggabungan dari beberapa perusahaan, dimana
salah satu atau lebih perusahaan tersebut hilang dan membentuk satu perusahaan
baru.Merger disebut juga “Consolidation” yaitu apabila dua perusahaan ukurannya
kurang lebih sama.
Dasar pemikiran merger
1. Sinergi
2. Pertimbangan pajak
3. Pembelian aktiva di bawah biaya penggantian
4. Diversifikasi
5. Mempertahankan pengendalian
Jenis-jenis Merger
1. Merger Horisontal Adalah gabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak
dalam satu bidang usaha yang sama.
2. Merger Vertikal Adalah gabungan antara dua perusahaan antara industri hulu
dengan hilir.
3. Merger Kongenerik Adalah penggabungan perusahaan yang bergerak pada
industri umum yang sama, tetapi tidak ada hubungan pelanggan dan pemasok
di antara kedunya.
CR
ObligasiPariNilai
PCkonversiHarga 
35
4. Merger Konglomerat Adalah penggabungan perusahaan dari industri yang
benar-benar berbeda.
Prosedur merger.
 Merger sukarela (Friendly Merger) Adalah merger dengan syarat-syarat yang
dapat diterima oleh manajemen kedua perusahaan.
 Merger secara paksa (Hostile Merger) Adalah merger yang ditentang oleh
manajemen dari perusahaan sasaran (target company). Perusahaan sasaran
adalah perusahaan yang dicoba diambil alih oleh perusahaan lain.
 Tawaran pengambil alih (Tender Offer) Adalah tawaran dari suatu perusahaan
untuk membeli saham perusahaan lain yang disampaikan langsung kepada
pemegang saham perusahaan tersebut. Hal ini acap kali, tetapi tidak selalu
mendapat tantangan dari manajemen perusahaan sasaran.
Merger Operasi versus Merger Keuangan
 Merger Operasi Adalah merger yang memadukan operasi dari perusahaan-
perusahaan yang bergabung dalam merger guna tercapainya efek sinergistik.
 Merger Keuangan Adalah merger yang tidak menyatuhkan operasi dari
perusahaan yang bergabung, sehingga dari merger tersebut tidak diharapkan
adanya manfaat operasional.
Alasan-alasan melakukan merger
Ada cara masuk akal (sensible) dan tidak masuk akal (dubiuos). Alasan merger adalah
sbb:
1. Dapat beroperasi efektif- efisieien
2. Manajemen yang lebih baik.
3. Meningkatkan pertumbuhan.
4. Penghematan pajak yang belum dimanfaatkan.
5. Memanfaatkan dana yang “idle”
36
6. Untuk meningkatkan EPS.
Tiga Hal Penting Taktik Defensif atau bertahan
 White knight
 Posion pill (merusak perush)
 Parasut Emas (Golden farachutes)
Divestiture Adalah penjualan sebagian aktiva operasi perusahaan.
Jenis-jenis Divestitur
1. Penjualan satu unit operasi kepada perusahaan lain.
2. Penjualan unit yang akan dilepaskan kepada manajer ybs.
3. Pemisahan unit tertentu untuk dijadikan sebagai perseroan baru.
4. Likuidasi aktiva secara langung kepada masyarakat.
Spin off Adalah divestitur dimana saham perusahaan anak diberikan kepada
pemegang saham perusahaan induk.
Holding company Adalah perseroan yang memiliki saham pada perusahaan lain
dalam jumlah tertentu sehingga ia dapat mengendalikan perusahaan tersebut.
Perusahaan Induk (Parent Company) Adalah holding company yaitu perusahaan yang
mengendalikan perusahaan lain karena memiliki saham perusahaan tersebut dalam
jumlah yang besar
Operating Company(badan hukum terpisah dari holding company)
Keunggulan Holding Company
1. Hak kendali tanpa pemilikan penuh
2. Pemisahan resiko
3. Badan hukum terpisah
37
Kelemahan Holding Company
1. Pemajakan berganda parsial
2. Mudah dipaksa untuk melepas saham
Leveraged Buyouts (LBOs)
Adalah transaksi dimana saham perusahaan yang dimiliki oleh publik (masyarakat
luas) dibeli dengan menggunakan dana yang sebagian besar berasal dari utang,
sehingga mengakibatkan perusahan tersebut menjadi milik perorangan dengan
leverage yang sangat tinggi. Acap kali manajemen perusahaan itu sendirilah yang
melakukan LBOs.
38
BAB 14
ANALISIS KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN
BUMN
6.1 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami
insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban
melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank
mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka
diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat
besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini.
Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata
maryarakat dan dunia.
Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan
dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat
tajam dan lainnya.
Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan :
a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten
b. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya
tidak baik.
d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan
BBM,perpajakan dan lainnya.
39
g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
h. Mengalami kerugian terus menerus.
i. Faktor-faktor lainnya.
6.2 Analisis kebangkrutan
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
1. Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan Memperhatikan
dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi
(operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned
(TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi
kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
2. Analisis Multivariate.
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan.
Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan
dengan menggunakan tehnik statistic.
Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York
University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan” untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang
kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio
keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami
kebangkrutan atau tidak.
40
Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap:
a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap
kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai
cirri-cirinya.
b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi
nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg
meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.
A. Tingkat kesehatan: BUMN
1. Sehat, terdiri dari :
a. AAA apabila total (TS) > 95
b. AA apabila 80 <=”95
c. A apabila 65 <TS<=”80.
2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
a. BBB apabila 50<TS<=”65
b. BB apabila 40<.TS<=”50
c. B apabila 30<TS< =”40.
3. Tidak sehat, yang terdiri dari:
a. CCC apabila 20<TS<”30
b. CC apabila 10<TS<=”20
c. C apabila TS<=”20
41
Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja perusahaan
meliputi:
A. Aspek Keuangan.
B. Aspek Operasional.
C. Aspek Administrasi.
Aspek Operasional.
Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs.
Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan
Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan
Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar normal atau di antara
normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas
(produktivitas,rendemen).
Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun
telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas maupun
segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas.
Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator yang
dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam
menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Indikator yang dinilai adalah:
1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4,
maka nilai BUMN =3.
2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP), kalau
diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
42
3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau
Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah
keterlambatan :
Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan
0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya =0
4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal yang
harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas penyaluran
bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman dengan skor
=3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6.
Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya
ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah
PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini dengan
divisi-divisinya.
Alat yang dipakai adalah Cash BEP
(Shut Down Point)
Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP
karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu
periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan
biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan
walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada
kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen
listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang
harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan
cash break event point.
SDP = F / contirbution margin per unit.
Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas
terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik
43
impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan
rupiah/dolar.
6.3 Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan.
1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan :
a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early warning
system).
b. Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi dengan
kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang
c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan
kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim
hutang dari 100% menjadi 60%.
d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan
“going concern atau terus menerurs”, bila perusahaan dilikuidasi secara
formal.
e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya.
2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan
a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada
jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum.
b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi
(composition) .
c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada
kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.
d. Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk
mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk
meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat
44
dilakukan dengan “Extension dan Composition” Kebaikan perbaikan dengan
alternative Formal ada 2 hal penting yaitu:
COMMON POOL,
Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok masing-
masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau
dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah
“collapse” tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar
perusahaan dibangkrutkan.
”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan
kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan,
hal inilah disebut “Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18 juta Hanya
untuk 9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa
Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan
utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti
dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah
kreditor bersedia atau tidak ?
6.4 Alternatif menyehatkan "Persero BUMN
1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan
investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara,
Garuda Indonesia, PLN dan lainnya.
2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen,
melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya.
3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank
pemerintah lainnya.
4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen
5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension)
kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan
pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru.
45
6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN
7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS
Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya..
8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual
asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh
menjual rumah-rumah dinas dllnya.
9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham
Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya.
10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing.
46
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat menarik kesimpulan bahwa:
 Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting) Adalah proses perencanaan
pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu
tahun
 Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu
perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi.
 Identifikasi Arus Kas Yang Relevan Adalah arus kas tertentu yang harus
dipertimbangkan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan
penganggaran barang modal.
 Biaya Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber
dana yang ada.
 Biaya modal harus dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang harus
dihasilkan oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat mempertahankan
nilai pasar sahamnya.
 Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka
panjang, saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang
dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya.
 Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan
kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah uang
tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup
bunga dan pokok pinjaman.
SARAN
 Dari penjelasan yang telah kami paparkan sebelumnya terdapat sebuah
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun untuk meningkatkan
pemaparan di atas untuk menunjang sebuah peningkatan dari materi maupun
penerapannya.
 Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan teman-
teman dalam memahami Manajemen keuangan I dan pengaplikasiannya.
Pemakalah berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
47
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, Bedjo, Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi, Bandung : Sinar Baru,
1990
Williams, Chuck, Manajemen, Jakarta : Salemba Empat, 2001
Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan. Yoyakarta:yayasan
badan penerbit gadjah mada
Dahlan siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Miswanto & Eko Widodo, Manajemen Keuangan I, Gunadarma, 1998

More Related Content

What's hot

Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Lisda Dewi
 
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa KonstruksiManagemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Dr. Denies Priantinah
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
tarmidi_saputra
 

What's hot (19)

Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya DewiMakalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
Makalah II Manajemen Keuangan Lisda Khastiya Dewi
 
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa KonstruksiManagemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budget
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
2. analisis sumber dana dan aliran kas
2. analisis sumber dana dan aliran kas2. analisis sumber dana dan aliran kas
2. analisis sumber dana dan aliran kas
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Liabilitas SR
Liabilitas  SRLiabilitas  SR
Liabilitas SR
 

Similar to (Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 9 14

Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
doni wijaya
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
Yanu Priandana
 

Similar to (Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 9 14 (20)

Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keu
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Resume 2 materi manajemen keuangan
Resume 2 materi manajemen keuanganResume 2 materi manajemen keuangan
Resume 2 materi manajemen keuangan
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 

Recently uploaded

KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 

Recently uploaded (17)

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 

(Irma yuningsih) 11011700551 resume bab 9 14

  • 1. MAKALAH “RESUME MATERI DARI BAB 9 – BAB 14” Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dalam mata kuliah MANAJEMEN KEUANGAN I dari dosen Bpk. Ade Fauji, SE, MM DISUSUN OLEH: IRMA YUNINGSIH (11011700551) 2S-MA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS BINA BANGSA 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji sukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha Esa atas rahmat dan karunianya yang diberikan kepada penyusun sehingga Makalah Manajemen Keuangan I Ini dapat terselesaikan dengan baik tak lupa, penyusun ucapkan terimakasih atas dukungan rekan rekan semua, Dan juga kami berterima kasih kepada Bpk. Bpk. Ade Fauji, SE, MM, selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan I yang telah memberikan tugas ini kepada kami. makalah ini disusun untuk membantu didalam mengetahui yang secara khusus menjelaskan tentang “Resume Materi Bab 9– Bab 14” Penyusun mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan yang diperbuat baik sengaja maupun tidak sengaja dan mengharapakan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah ini agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak yang membantu. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih dan berharap semoga makalah ini dan manfaat bagi kita semua yang membacanya. Semoga Allah Swt. Memberikan petunjuk serta rahmat-nya kepada kita semua. Wasaalamualaikum Wr. Wb. Serang, 21 Mei 2018 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar .................................................................................................i Daftar Isi ..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 1 1.3 Tujuan .................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 BAB 9 ................................................................................... 3 2.2 BAB 10 .................................................................................. 7 2.3 BAB 11 ................................................................................. 11 2.4 BAB 12 ................................................................................. 15 2.5 BAB 13 ................................................................................. 19 2.6 BAB 14 ................................................................................. 22 PENUTUP Kesimpulan ................................................................................. 29 Saran............................................................................................ 29 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen kauangan merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang brsangkutan dangan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paing menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Manajemen Keuagan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Manajemen keuangan sendiri sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efesiensi berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal. Pemahaman teori keuangan akan dimudahkan bagi kita untuk memahami berbagai masalah keuangan yang mungkuin kita hadapi dalam kehidupan sehari- hari. Seorang manajer keuangan harus dapat memahami dasar-dasar dari manajemen keuangan. Manajemen keuangan terus berubah dengan pesat. Berbagai macam kemajuan telah terjadi tidak hanya dalam teori manajemen keuangan, tetapi juga dalam praktiknya didunia nyata. Salah satu hasilnya bagi dunia manajemen keuangan adalah adanya perhatian sangat khusus yang lebih. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Membahas tentang Bab 9? 2. Membahas tentang Bab 10? 3. Membahas tentang Bab 11? 4. Membahas tentang Bab 12?
  • 5. 2 5. Membahas tentang Bab 13? 6. Membahas tentang Bab 14? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Isi dari Bab 9 2. Untuk mengetahui Isi dari Bab 10 3. Untuk mengetahui Isi dari Bab 11 4. Untuk mengetahui Isi dari Bab 12 5. Untuk mengetahui Isi dari Bab 13 6. Untuk mengetahui Isi dari Bab 14
  • 6. 3 BAB 9 TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) 1.1 Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting) Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu tahun. Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan : 1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-hati apakah proyek tersebut memberikan keuntungan atau tidak. 2. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia melebihi kebutuhan investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau kurang maka proses produksi terganggu. Lima hal penting proses penganggaran modal: 1. Pembuatan proposal  Dibuat berbagai tingkat organisasi perusahaan 2. Menganalisa dan mengevaluasi  Rekomendasi 3. Pengambilan keputusan  tingkat Direksi  Manager  Pimpinan proyek 4. Pelaksanaan  Jika proposal disetujui 5. Tindak lanjut  Monitoring Klasifikasi Proyek  Penggantian : Kelanggengan usaha  Penggantian : Penurunan biaya  Ekspansi atas produk atau pasar yang ada  Ekspansi ke produk atau pasar baru  Proyek pengamanan dan atau lingkungan
  • 7. 4 1.2 Persamaan pengganggaran barang modal dan penilaian Sekuritas Enam langkah yang digunakan dalam analisis sekuritas 1. Penentuan biaya proyek. 2. Estimasi kas yang diharapkan dari proyek tersebut. 3. Estimasi tingkat resiko dari proyeksi arus kas. 4. Menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk proyek tersebut. 5. Arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang. 6. Melakukan perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas dengan jumlah pengeluarannya. Kaitan antara alternatif investasi dengan yang lain : 1. Proyek Mutually Exclusive (Memilih salah satu) Adalah serangkaian proyek dimana hanya satu proyek diantaranya yang dapat dipilih. 2. Proyek yang independen (Berdiri sendiri) Adalah proyek yang arus kasnya tidak dipengaruhi oleh proyek lain. 3. Dependent / Contingen Adalah keputusan memilih proyek dengan menerima satu proyek berarti menerima pula proyek yang lain. 1.3 Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Barang Modal Metode pemeringkatan dan perhitungan Adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan barang modal. 1. Payback Period. 2. Profitability Index(Benefit Cost Ratio) 3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value = NPV). 4. Regular Internal Rate of Return (IRR). 5. Modified Internal Rate of Return (MIRR). 6. Accounting Rate of Return (ARR).
  • 8. 5 1. Periode Pengembalian (Payback Period) Adalah jangka waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan agar penerimaan bersih dari suatu investasi dapat menutup biaya investasi tersebut. Atau dapat dikatakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran kas bersih yang diperoleh dari proyek Asumsi : Arus kas bersih merata sepanjang tahun. Kenyataannya, ada kemungkinan besar bahwa aliran kas bersih tidak merata sepanjang tahun, sehingga perlu dicari menentukan paybacknya, perhitungan tertentu. Kelemahan tehnik ini adalah: a) mengabaikan nilai waktu dari uang b) mengabaikan proceed dan c) mengabaikan nilai residu. 2. Profitability Index. Adalah tehnik penilaian investasi yang hampir sama dengan NPV, artinya apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula dengan Profitability Index (PI). PI = Total PV Proceed Initial Outlays Initial outlays = Investasi. Kalau PI > Investasi, proyek diterima 3. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)  Teknik–teknik arus kas yang didiskontokan Adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi dengan menerapkan konsep nilai waktu dari uang (time value of money). *tahunanbersihPenerimaan InvestasiBiaya PeriodPayback 
  • 9. 6  Menafsirkan Aliran Kas Masuk Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional. * Pendapatan -- Biaya(tidaktermasuk penyusutan) -- Laba sebelum penyusutan dan pajak (Earning before Depreciation Interest and Tax = EBDIT). -- Penyusutan -- Laba sebelum pajak (EBIT) -- Laba bersih sesuah pajak (EAT) + Penyusutan = Aliran kas masuk Operasional. Atau Aliran Kas masuk (NCF) = EAT + Depreciation Nilai Sekarang Bersih (NPV) Adalah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya modal marjinal. Dasar pemikiran dari metode NPV : 1. Bila NPV sebesar nol, kekayaan pemegang saham tidak berubah, perusahaan makin besar karena penambahan investasi, tetapi nilai saham perusahaan konstan. 2. Bila NPV positif, kekayaan pemegang saham akan bertambah. Untuk menghitung diskonto (discount rate / discount factor) dalam tabel, dapat juga dilakukan dengan menggunakan kalkulator biasa.         n 0t t n 0t t t tk,PVIFCF k1 FC NPV
  • 10. 7 Contohnya: Discount factor 10%. Tahap 1 : Tekan angka 1 Tahap 2 : Tekan bagi (:) Tahap 3 : Tekan 1,1 untuk df= 10%, bila df 19%= 1,19 Tahap 4 : Kakau df 10%, tekan tanda “sama dengan” (=) keluar angka 0.909 dst, untuk tahun pertama dari proyek. Tahap 5 : dstnya : tekan (=), keluar angka 0,826, untuk tahun ke 2, ke 3 = 0,751 dari proyek dan seterusnya 4. Internal Rate of Return = IRR Adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang (PV) dan arus kas masuk proyek dengan nilai sekarang dari biaya proyek / investasi. Nilai IRR dapat diperoleh dengan cara. • PV arus kas masuk = PB biaya Investasi. • PV arus kas masuk - PV biaya Investasi = 0 Rumus IRR Dimana: P1 = discount rate dengan nilai PV1 (sudah dicari pada NPV) P2 = discount rate atau lebih tinggi dari p1dengan nilai PV2 dengan nilai lebih rendah dari nilai investasi. Cara untuk menghitung rumus IRR ini dapat dilakukan : 1. Secara coba-coba          n 0t t n 0t t t tPVIF,IRR,CF 0 IRR1 CF      P1P2 PV2PV1 InvestasiPV1 P1IRR         
  • 11. 8 2. Secara interpolasi 3. Prosedur matematik 4. Kalkulator atau komputer keuangan Perbandingan antara metode NPV dan IRR  NPV Profil (Net Present Value Profiles) Adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara NPV dan biaya modal perusahaan.  Peringkat perpotongan (Cross Over Rate = COR) Adalah tingkat diskonto dimana profil NPV dari dua proyek saling berpotongan sehingga menunjukkan bahwa NPV dari kedua proyek tersebut sama. Hal ini dapat dilihat pada grafik COR.  Proyek yang independen Jika IRR proyek lebih besar dari k (df/dr), NPV akan lebih besar dari O. Jadi proyek bersifat independen dapat disetujui berdasarkan IRR, karena pasti disetujui juga berdasarkan NPV.  Proyek Mutually Exclusive Dalam NPV Profil, dimana dua proyek saling berpotongan, timbul konflik antara NPV dan IRR. a. Proyek tersebut berbeda ukuran (skalanya). b. Pola arus kas keduanya berbeda. Konflik tersebut diatas disebabkan perbedaan asumsi mengenai tingkat pengembalian atau reinvestasi yang terkandung ada kedua metode tersebut. 5. Tingkat pengembalian intern yang dimodifikasi (Modified Internal Rate of Return = MIRR) Adalah tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dan biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai akhirnya (Terminal Value= TV), dimana nilai proyek adalah ”nilai masa mendatang” dari kas masuk yang dimajemukkan terhadap biaya modal perusahaan.          nn n 0t n tn t n 0t t t MIRR1 TV Biaya MIRR1 TV BiayaPV MIRR1 k1C1F k1 C0F MIRR akhirnilaiPBBiayaPV              
  • 12. 9 6. Accounting Rate of Return (ARR) Dihitung dengan cara: Investasi penggantian (Replacement investment) Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap / mesin-mesin yang lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga dari penggantian tersebut diperoleh penghematan yang menguntungkan. Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini dengan peralatan baru. Dasar keputusan penggantian investasi atau Mesin. 1. Memperkirakan pengeluaran investasi untuk pembelian mesin baru. 2. Menentukan kas tambahan (incremental cash flow). 3. Menghitung NPV dari tambahan arus kas. 4. Menambahkan PV dari perkiraan nilai akhir ke nilai sekarang arus kas. 5. Memeriksa apakah NPV positif, untuk menentukan apakah kebijakan penggantian itu menguntungkan atau tidak. Pengaruh Inflasi terhadap Investasi. a. Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF, karena tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi yang diharapkan. b. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor perekonomian akan lebih baik jika menggunakan tingkat inflasi. c. Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi atau kurangnya permintaan dan penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk, sebaiknya dimasukkan dalam analisis. 2 investmentTotal investmentAverageb. InvestmentAverage taxesafterEarning returnofrateAveragea.  
  • 13. 10 BAB 10 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK 2.1 Estimasi Arus Kas Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi. Identifikasi Arus Kas Yang Relevan Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran barang modal. Arus kas vs Laba Akuntansi Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atas modal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan pemulihan sebagian modal yang ditanamkan, sehingga : NCF = EAT + Depreciarion atau Laba atas modal + Pemulihan modal Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow) Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu proyek investasi. Empat masalah dalam menentukan arus kas inkremental. 1. Biaya terpendam (Sunk Cost) Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan dalam aliran kas dari proyek. 2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost) Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang tidak akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan pada proyek tertentu. Biaya kesempatan harus dimasukkan sebagai tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar pada proyek yang diusulkan. 3. Biaya eksternalitas
  • 14. 11 Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain perusahaan tersebut. 4. Biaya pengiriman dan pemasangan Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus menanggung biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari aktiva yang dibeli. Evaluasi Proyek Capital Budgeting.  Proyek Perluasan Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.  Analisa Arus Kas proyek perluasan 1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk proyek. 2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai. 3. Mengambil keputusan . 2.2 Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda 1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR) Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek tersebut. 2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk). Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan yang diabaikan oleh suatu proyek tertentu. 3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk) Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek.analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan resiko. Analisis Sensitivas Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah ubah variabel- variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan yang
  • 15. 12 lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat resiko proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk. Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untu menghitung NPV seperti unit penjualan, harga jual, biaya variable dan biaya modal. Kemudian terjadi “ What if” , bagaimana NPV jika biaya naik atau turun 10% atau 20% Analisis Skenario (Scenario analysis) Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan situasi yang paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam situasi normal) dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”. Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang mempertimbangkan baik sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci maupun rentangan (range) dari nilai-nilai variabel yang sangat menguntungkan. Tiga jenis analisis skenario 1. Skenario terburuk (Worst case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terburuk berdasarkan perkiraan yang wajar. 2. Skenario terbaik (Best case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar. 3. Skenario dasar (Base scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang paling menguntungkan. Analisis Simulasi (Monte Carlo) Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika proyek itu umurnya dan aliran kas masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan maka untuk menghitung NPV, maka proyek tersebut diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama (asumsi proyek tidak unik). Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat juga dilakukan dengan “Annualized NPV Approach = ANPV)” yaitu suatu tehnik pendekatan untuk perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek yang bersaing menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual Series (seri anuitas seragam).
  • 16. 13 2.3 Capital Asset Pricing Model ( CAPM) Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam pertemuan ini dibahas lebih lanjut. CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara independen yaitu William Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe mendapat “ hadiah Nobel” untuk jasanya tahun 1990. > Short Sales Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu penjualan asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan mengantisipasi penurunan harga. Contohnya: harga saham saat ini $1.000/lbr, kemudian diantisipasi penurunan harga. Saat ini, perusahaan mempunyai saham tsb. Kita dapat meminjam saham tersebut (dari broker/makelar kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima uang $1.000. Seminggu kemudian, harga saham benar-benar turun menjadi $ 900/share. Dan perusahaan mengembalikan saham yang sudah dijual . Dan perusahaan membeli saham tsb.dari pasar dengan harga $ 900 yang berarti ada kas keluar $ 900.Keuntungan bersih diperoleh perusahaan adalah $ 100. Jika harga terus naik, berarti perusahaan akan menderita resiko kerugian yang semakin besar. Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak mudah, karena banyak faktor yang diperhatikan. Salah satu model yang banyak digunakan adalah CAPM. CAPM Adalah model yang didasarkan pada dalil bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan atas setiap saham atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian bebas resiko ditambah dengan premi resiko sekuritas yang bersangkutan, di mana resiko yang dimaksud di sini mercerminkan adanya diversifikasi. CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau minimum required rate of return dari investasi asset yang berisiko dan trade off resiko. CAPM menjelaskan keseimbangan antara tingkat resiko yang sistematis dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada asumsi pasar modal adalah efisien dan semua aset dapat dibagi- bagi secara sempurna (perfectly divisible) dan likuid diperjual belikan setiap asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasii hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Hal ini telah dibahas sebelumnya.
  • 17. 14 Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang berhubungan dengan CAPM, Market Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market Line (SML). Market Risk Premium Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang bebas resiko sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung tingkat resiko rata-rata. Security Market Line (SML) Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang diukur dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari masing-masing saham. Contoh: Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan sebesar 13%. Tingkat pengembalian bebas risiko (kRF) sebesar 9%, premi risiko pasar 4%, koefisien beta b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau premi bebas pasar, dan RP1 = 2%. Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1= (kM – kRP) b1 Premi Risiko Saham 1 = RP1 =(RPM)n1 = 4% (0,5) = 2%. SML = k1= kRF + ( kM – kRP) b1 = kRF + (RPM(b1 = 9% + 4 %(0,5) = 11% Kalau saham ada 2 dengan b1=2, maka hal ini risikonya lebih besar dari saham 1, dan tingkat pengembalian disyaratkan darinya : k1 = 9% + 4% (2) = 17%. Saham rata –rata atau dengan risiko sedang , dimana b1=1, dan tingkat pengembalian diharapkan 13% atau sama dengan tingkat pengembalian pasar, maka kA 9%+ 4%(1) = 13% = kM
  • 18. 15 BAB 11 BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL) 3.1 Pengertian Biaya Modal Biaya Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber dana yang ada. Biaya modal harus dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat mempertahankan nilai pasar sahamnya. Empat jenis utama biaya modal (Cost of Capital): 1. Biaya utang (cost of debt) = k (1– T) Biaya utang setelah pajak (After tax cost of debt).Adalah biaya yang terkait dengan utang baru, yang tidak memperhitungkan dampak penghematan pajak akibat adanya beban bunga. Ada dua hal dalam penerbitan obligasi yaitu: a. Nilai bersih yaitu dana yang sebenarnya diterima dari penjualan surat berharga. b. Biaya penerbitan sekuritas (flotation cost) yaitu biaya total yang dikeluarkan untuk mener-bitkan surat-surat berharga yang mengurangi hasil bersih dari penjualan obligasi yang dijual dengan premi, diskon atau nilai nominalnya. 2. Biaya saham preferen (Cost of preferred stock) = kp Adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan. Contoh : Perusahaan tsb diatas, Harper Coy mengeluarkan Preferred Stock laku dijual dengan harga $ 7.500/lbr, Saham ini memberikan dividen tetap $ 1.200/lbr. Biaya emisi $ 50/lbr.kp dapat dihitung: Penerimaan bersih (Pn) = $ 7.500-$ 50 = $ 7.450. Kp = $ 1.200/ $7.450 x 100% = 16,11%. Pn Dp KppreferensahamBiaya 
  • 19. 16 3. Biaya saham biasa (Cost of common stock) = ke Apabila diadakan emisi saham baru : D1 f = flotation cost (%) yaitu under pricing cost, under writing cost, biaya makelar dan lainnya Contoh : Masih Harper Coy, mengeluarkan common stock yang laku dijual $ 4.000/lbr.Dividen direncanakan akan dibayar sebesar $ 160/lbr dengan pertumbuhan (growth) 8% per tahun. Ks dapat dihitung sbb: D1 = $ 150. P = $ 4.000 g = 8% kc = ($ 160/$4.000) + 8% = 4%+8% =12%. 4. Biaya laba yang ditahan (Cost of retained earning) = ks Adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki pemegang saham atas saham biasa perusahaan. Laba yang ditahan adalah termasuk biaya oportunitas para investor dari laba setelah pajak dan dividen yang mungkin diterima Biaya dari penggunaan dana dari RE berkaitan erat dengan cost of common stock( kc). Besarnya kr adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (rate of return) dalam saham biasa yang diterima oleh investor. Dengan kata lain bahwa Kc = kr. 3.2 Biaya Rata-rata tertimbangan dari modal (WACC) Adalah biaya yang mencerminkan rata-rata biaya modal dengan menimbang biaya dari perpaduan utang, saham preferen, saham biasa dan laba yang ditahan sesuai dengan proporsinya pada struktur modal perusahaan. g Po Di Ke    gPf1PoKe  Po D1 kg Po D1 RPkmKs kanan/diharapdiisyaratkygTP(TP)anilapengembTingkat   
  • 20. 17 Dasar pemikiran atas WACC, ka. - Biaya modal dari barang modalnya harus dihitung dalam rata-rata tertimbang. - Perusahaan yang terkait adalah suatu perusahaan yang berkelanjutan. - Rata-rata tertimbang adalah sebagai perpaduan dari berbagai jenis dana yang digunakan, meskipun proyek tertentu dari perusahaan dibiayai dengan beberapa bentuk dana. Contoh: Dari data-data Harper Coy diatas, dapat dihitung WACC: a. Cost of Debt 12,52 % b. Cost of Preferred Stock 16,11 % c. Cost of Common Stock 12,00% d. Cost of RE 6,84%. Asumsikan strkktur modal saat ini Sumber Modal Jumlah (ribuan). 1. Long term debt(bond) $ 15.000 2. Preferred Stock 10.000 3. Common Stock 20.000 4. Retained Earning . 5.000 Total modal $ 50.000 WACC dapat dihitung: Sumber Modal Jumlah % COC WACC% 1.LTD/Bonds 15.000 30 12,52 3,76 2.Pref.Stock 10.000 20 16,11 3,22 3.Com.Stock 20.000 40 12,00 4,80 4.Re.Earning . 5.000 10 6,84 0,66 Total 50.000 100 WACC 12,44                                      biasa ekuitasBiaya biasa ekuitas% preferen sahamBiaya preferen saham% t1 bunga Suku utang% ks%Wske)%Wekp%Wpt)kd(1%WdWACC
  • 21. 18 3.3 Biaya Modal Marjinal (Marginal Cost of Capital=MCC) Adalah biaya untuk setiap rupiah/dolar tambahan modal, MCC merupakan biaya rata- rata tertimbang dari setiap rupiah dan dolar terakhir yang ditam-bahkan ke dalam modal. Jadi dalam hal ini WACC meningkat, karena investor meminta pengembalian lebih besar dalam bentuk bunga, dividen sebagai kompensasi peningkatan resiko. Contoh MCC: Kalau perusahaan Harper Coy menambah modal $ 10.000 (modal baru) merupakan jumlah dana keseluruhan tetap dipertahankan struktur modalnya. Dari jumlah tsb.diatas adalah tambahan dari retained earning (RE) sebesar $ 4.000. Proporsi modal tambahan sekarang adalah : Long term debt 30%= $ 3.000 Preferred stocl 20%= 2.000 Common stock/RE 50% = 5.000 Jumlah modal tambahan $10.000 MCC dapat dihitung sebagai berikut . Sumber modal Jumlah COST Total Cost 1. LTD 3.000 12,52 $ 375,60 2. Pref.Stock 2.000 16,11 322,20 3. Com.stock 5.000 12 600,00 Jumah $ 10.000 $ 1.297.80 MCC = $ 1.297,80/$ 10.000 = 12,98% Bila dibandingkan dengan WACC dengan nilai 12,44% pada MCC ada kenaikan COC menjadi 12,98%, maka terjadi pergeseran grafik MCC dari 12,44% menjadi 12,98 % atau naik 0,54%. MCC akan bertambah bila perusahaan membutuhkan modal untuk operasinya. Skedule MCC Adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara biaya rata-rata tertimbang dari modal perusahaan dengan setiap rupiah/dolar atas penambahan modal perusahaan. Titik Patokan (Break Point = BP) Adalah nilai modal baru yang dapat diperoleh sebelum biaya rata-rata tertimbang dan modal mengalami kenaikan. Wz AFz BPPointBreak 
  • 22. 19 Keterangan : AFz = Jumlah dana yang tersedia dari sumber keuangan (z) pada tingkat biaya yang ditetapkan. Wz = Proporsi struktur modal untuk sumber keuangan (z). Sebagai patokan, Titik Patahan (BP) akan terjadi apabila biaya dari salah satu kompenen modal mengalami ke-naikan sehingga BP juga meningkat. Maka perhitungannya. Break Point Retained Earning Contoh : Asumsikan Harper Coy WACCnya dengan menggunakan RE baru dan saham baru, dengan data berikut ini: 1. WACC apabila Ekuitas berasal dari RE/Laba ditahan. . Bobot x Kompenen Biaya = Produk Debt 0,45 6 % 2,7 % P.Stock 0,02 10,3 0,2 Equity CS/RE 0,53 13,4 7,1 . Total 1,00 WACC 1 10,0% Ekuitas saham biasa baru berasal dari RE adalah bagian RE yang ditahan dalam perusahaan oleh manajemen dan tidak digunakan sebagai dividen (bukan RE tahun sebelumnya) 2. WACC bila Ekuitas berasal dari penjualan Saham Baru. . Bobot x Kompenen Biaya = Produk Debt 0,45 6,0% 2,7% P.Stock 0,02 10,3 0,2 Ekuitas C.S.baru 0,53 14.0 7,4 . Total 1,00 WACC 10,3%
  • 23. 20 Kalau diperhatikan dari WACC 1 dan WACC 2, dengan kondisi COC, kd =6%, Saham Preferen 10,3% selama RE digunakan dgn biaya RE/CS sebesar 13,4% kemudian meningkat menjadi 14%,WCC 2 (setelah perusahaan menggunakan RE semuanya), dalam kondisi ini perusahaan harus menjual saham baru (emisi saham) Asumsikan perusahaan memperoleh laba $ 137,8 ( dlm ribuan atau rb) untuk tahun 2005, dengan DPR (Dividen Payout Ratio) 45%.Laba ditahan(RE) saat ini $ 137,8 –( 1-0,45) =$ 75,8 rb. Kalau perusahaan tetap mempertahankan struktur modalnya, maka terjadi setiap $ 45 sen untuk Debt,2 sen untuk saham prefrensi dan 53 sen untuk ekuitas saham biasa.Artinya , setiap 53 sen RE akan mendukung $ 1 modal, dan $ 75,8 ribu tidak cukup , sehingga WACC tidak meningkat sampai $ 75,8 rb, maka harus ditambah dengan utang atau saham preferensi. Berapa tambahan modal baru? Misalkan = X , dan X inilah disebut Break Point (titik henti) dan menggambarkan total pembiayaan yang dapat dilakukan sebelum perusahaan menjual saham biasa baru.Jadi terdapat sekarang 0,53 X diperoleh dari RE dan 47 % dari saham preferen dan utang. Laba ditahan/RE = 0,53 X= $75.800 X = BPRE = RE/Pecahan Ekuitas= $75.800/0,53 = $ 143,000(dibutlatkan). Dengan menggunakan RE $ 73,8 rb diperoleh dana $ 143 ribu, yang diprorata ke kompenen modal optimal: Debt baru didukung RE $ 64,3 rb 45% PS, didukung RE 2,9 2 RE/laba ditahan 75,8 53 Ttl modal didukung RE/ . . Break Point RE (BPRE) $143.ribu 100% Nilai X = BPRE=$ 143 ribu, ini akan terjadi lompatan Skedule MCC dari 10% menjadi 10,3% dengan catatan COC Ekuitas adalah 14%.
  • 24. 21 > Break Point Debt (BPDE) Jika perusahaan memperoleh tambahan utang(Debt) sebesar $ 54.000 ribu dengan bunga 12%. Pada jumlah pembiayaan berapa Debt,bunga 10% habis terpakai ? Hal ini dihitung dengan BPDE Pada Skedule MCC, bila utang tsb digunakan habis. Jumlah utang berbunga tertentu BPDE = ---------------------------------------------------- Persentase Utang $ 54.000 BPDE = ----------------- = $ 200.000 0,27 Dengan tambahan nol modal sampai $ 75,8 rb, WACC = 10%, sementara diatas $ 75,8 rb menjadi 10,30%. Kemudian setelah ada tambahan modal dari Debt $ 200.000 dengan bunga 12% atau setelah tax 40% = 12%(1-0,4)= 7,2%. Struktur modal sekarang ( ketiga) Kompenen Bobot x Komp biaya= Produk Debt 0,45 7,2% 3,24% Pref.Stock 0,02 10,3 0,20 Com.Stock 0,53 14 7,40 . Total 1,00 WACC3 10,84% Dari perhitungan tsb datas dapat dibuat grafik dari WACC 1,2 dan 3 Skedul Kesempatan Investasi (Investmen Opportunities Schedule = IOS) Adalah grafis yang menyajikan peluang investasi perusahaan yang diurut berdasarkan tingkat pengem-balian (IRR) proyek. Atau dapat juga dikatakan IOA adalah suatu peringkat investasi dari yang terbaik (IRR tertinggi) sampai yang terburuk (IRR yang rendah).
  • 25. 22 BAB 12 STRUKTUR MODAL, LEVERAGE DAN KEBIJAKAN DIVIDEN 4.1 Struktur modal Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya. Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil keputusan pembiayaan perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap biaya modal, keputusan investasi dan meningkatkan nilai perusahaan Resiko Bisnis dan Keuangan  Resiko Bisnis Adalah resiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengem-balian atas ekuitas (ROE) suatu perusahaan di masa yang akan datang, dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak meng-gunakan utang.  Resiko keuangan Adalah bagian dari resiko yang ditanggung pemegang saham, yang melebihi resiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage keuangan. 4.2 Leverage Keuangan Adalah ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas ber-penghasilan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan. TINGKAT LEVERAGE Leverage Adalah penggunaan assets dan sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap dengan maksud agar dapat meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham.
  • 26. 23 Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial leveraga) Adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dalam persentase tertentu. Tingkat leverage total (Degree of Total/Combined Leverage = DTL / DCL) Adalah persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan penjualan sebesar persentase tertentu Dapat disimpulkan bahwa masalah DFL baru akan timbul setelah perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap, yang menghasilkan “Favorable Financial Leverage” atau efek yang menghasilkan positif apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tsb lebih besar daripada beban tetapnya. Efek yang menguntungkan ini (DFL) sering disebut “Trading on the Equity” Analisa Likuiditas dan arus kas. Sejumlah kesulitan praktis sehubung-an dengan jenis analisis. a. Kesulitan dalam menentukan secara pasti pengaruh leverage keuangan P/E (perbandingan antara harga dengan keuntungan). b. Perbedaan tingkat kekonservatifan manajer dengan pemegang saham c. Keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang mungkin berten-tangan dengan maksimisasi harga minimisasi biaya modal yang berjangka pendek. 4.3 Kebijakan Deviden Kebijakan dividen (dividen policy) dapat diartikan kebijakan untuk menentukan berapa banyak dari laba harus dibayarkan kepada pemegang saham dan berapa banyak yang akan ditanam kembali di perusahaan. Tiga Pembagian Kebijakan Dividen. 1. Membagi dividen sebesar-besarnya. 2. Membagi dividen atau menerbitkan saham baru.
  • 27. 24 3. Membagikan dividen sekecil-kecilnya, kalau perlu tidak usah dibagikan dividen. Faktor- faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen a. Peraturan hukum b. Faktor likuiditas c. Faktor biaya penerbitan saham baru (emisi saham) d. Pengendalian e. Stabilitas keuntungan dan kebangkrutan f. Biaya transaksi dan kebutuhan modal g. Tingkat pengembalian aset Kebijakan Dividen yang optimal Adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksi-mumkan harga saham perusahaan. Dua teori kebijakan Dividen 1. Teori ketidakrelevanan (irrelevansi) dividen. Adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusa-haan tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini dikemukakan tahun 1966 oleh Merton H. Miller dan Franco Modigliani yang terkenal dengan teori “MM”. Inti teori ini adalah dalam dunia yang sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaski dan tidak pasar lain yang sempurna) maka nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh dividen. Teori ”MM” memberikan beberapa asumsi agar teori yang terkendali (manageable). 2. Teori bird – in -the hand tallacy. Adalah dividen memiliki resiko yang lebih kecil daripada resiko kenaikan nilai modal, oleh karena itu, ks, akan naik jika pembagian dividen dikurangi. Teori ini
  • 28. 25 dikem-bangkan oleh Gordon-Lintner yang intinya bahwa investor memandang seekor burung di tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara. Teori Gordon- Lintner ini ditentang oleh teori “MM” dan sebaliknya. Dua isu lainnya tentang kebijakan deviden. 1. Information Content (Signaling Hypothesis) Adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba. 2. Clientele Effect Adalah kecendrungan perusahaan untuk menarik jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya. Kebijakan Dividen dalam praktek 1. Kebijakan dividen residual Adalah kebijakan di mana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai anggaran modal perusahaan yang optimal. Dasar dari kebijakan ini adalah kenyataannya bahwa investor lebih menginginkan perusahaan mena-han dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam bentuk dividen, apabila laba yang diinvestasikan kembali terse-but dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata yang dapat dihasilkan sendiri oleh investor dari investasi lain dengan resiko yang sebanding. 2.Dividen yang konstan (naik secara mantap) Adalah kebijakan dividen tahunan yang tidak akan pernah diturunkan dalam jumlah persentase tertentu dari laba kepada pemilik setiap periode pembayaran dividen. Dalam hal ini, terdapat kebijakan Dividen Pay Out Ratio (DPR) adalah persentase dari setiap rupiah/dolar yang dihasilkan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham.
  • 29. 26 Dividen rendah teratur dan ditambah ekstra (Low regular extra dividen policy) Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran deviden rendah secara teratur kemudian ditambah dengan dividen ekstra bila ada jaminan kelebihan dana yang tersedia. Rencana Reinvestasi Dividen (Dividen Reinvestmen Plan=DRP) Adalah rencana yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis menginvestasikan kembali dividennya dalam bentuk saham perusahaan. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap kas 1. Keinginan pemegang saham akan penghasilan sekarang ini dibanding penghasilan yang akan datang. 2. Tingkat resiko dividen dibanding dengan kenaikan nilai modal (capital gain). 3. Informasi atau pertanda yang terkandung pada dividen. Stabilitas Dividen  Adalah para investor lebih tertarik pada kondisi stabilitas dividen peru- sahaan daripada dividen pay out ratio yang tinggi. Stabilitas dividen disini, tetap memperhatikan tingkat pertum-buhan perusahaan.  Saham yang memberikan dividen yang stabil selama periode tertentu akan mempunyai harga yang lebih tinggi daripada saham yang mem-bayar dividennya dalam persentase yang tetap terhadap laba. Dividen Saham (Stock Dividend) Adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk tambahan, bukan dalam bentuk uang tunai/kas. Stock Splits Adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai saham yang lebih kecil, dan jumlah saham beredar meningkat secara proporsional sebagai akibat penurunan nilai saham.
  • 30. 27 Pembelian kembali Saham (Stock Repurchace) Adalah suatu transaksi dimana suatu perusahaan membeli kembali seba-gian dari sahamnya sendiri. Jumlah saham yang beredar akan berkurang dan harga saham mening-kat maka laba juga akan meningkat. Maksud pembelian kembali saham adalah mempertinggi nilai saham yang dimiliki dan menolong untuk meng-halangi orang-orang/investor-investor yang tidak diinginkan mengambil alih perusahaan. Tiga cara peningkatan nilai saham dengan pembelian kembali saham. a. Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar dan dapat mening-katkan EPS. b. Memberi signal positif kepada investor di pasar dan manajemen percaya saham dinilai rendah. c. Memberi dasar sementara untuk harga saham yang mungkin turun. Keputusan Pembiayaan Jangka Panjang 1. Ekuitas Saham Biasa Adalah jumlah saham biasa modal disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan yang setara dengan total investasi pemegang saham biasa di dalam perusahaan. 2. Nilai buku per saham (Book value per share) Adalah nilai akuntansi dari selembar saham biasa, setara dengan ekuitas saham biasa (dengan saham biasa ditambah dengan laba yang ditahan) dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Hak-Hak Hukum dan Istimewa Pemegang Saham Biasa  Pengendalian perusahaan 1. Surat kuasa (Proxy)
  • 31. 28 Ialah suatu dokumen yang memberi seseorang wewenang untuk bertindak atas nama orang lain, umumnya kuasa untuk memberikan suara atas saham biasa. 2. Proxy Fight (Perebutan kuasa) Adalah usaha yang dilancarkan oleh perseorangan atau suatu kelompok untuk memperoleh pengendalian atas perusahaan dengan jalan meminta kuasa dari pemegang saham untuk mewakili hak suara pemegang saham dalam memilih mana- jemen baru bagi perusahaan. 3. Pengambilalihan (Take over) Adalah tindakan dengan jalan mana seseorang atau suatu kelompok berhasil memecat manajemen perusahaan dan mengambil kendali atau perusahaan. 4. Hak Preemtif (Preemptive Right) Adalah ketentuan dalam anggaran rumah tangga perusahaan yang memberikan kepada pemegang saham biasa hak untuk membeli atas dasar prorata saham biasa yang baru diterbitkan. Pasar untuk saham biasa 1. Bursa Pararel (Over the counter = OTC market) Adalah jaringan dealer yang mengurus perdagangan seku-ritas yang belum terdaftar (unlisted). 2. Bursa utama (Organized Security Exchange) Adalah organisasi resmi yang mempunyai lokasi fisik yang nyata, yang memudahkan perdagangan sekuritas terdaftar (listed). Tiga Jenis Transaski Pasar Saham 1. Pasar Sekunder (Secondary market) Adalah pasar di mana saham yang telah beredar (used stock) diperdagangkan sesudah saham-saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan. Perdagangan saham beredar dari perusahaan punlik yang sudah mapan.
  • 32. 29 2. Pasar Perdana (Primary market) Adalah pasar di mana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk menambah modal perusahaan. Saham tambahan dijual oleh perusahaan publik yang sudah mapan. Keputusan untuk “ Going Public” Adalah tindakan menjual saham kepada masyarakat umum oleh suatu perusahaan keluarga atau pemegang saham utamanya. 3. Bursa Emisi (New Issue Market) Adalah pasar yang terdiri dari saham perusahaan yang baru saja “Going public” Keunggulan dari “Going Public” 1. Membuka jalan bagi pemegang saham untuk melakukan diversifikasi. 2. Menaikkan likuiditas. 3. Mempermudah perusahaan mendapatkan uang tunai. 4. Memberikan ukuran atau nilai perusahaan. Kelemahan dari “ Going Public” 1. Biaya pelaporan ke Bapepam atau SEC. 2. Pengungkapan informasi (Disclosure). 3. Kekurang leluasaan bagi diri Pemilik (Self Dealings) 4. Pasar yang lesu dengan harga yang rendah. 5. Pengendalian. Proses Bank Investasi Bank Investasi (Investment banker) adalah perantara dibidang keuangan yang membeli sekuritas dari peru-sahaan dan pemerintah serta men-jualnya kembali kepada perusahaan dan masyarakat.
  • 33. 30 Fungsi Bank Investasi 6. Menjamin penerbitan-penerbitan sekuritas. 7. Memberi nasehat kepada klien/ langganan. 8. Proses Penjaminan Emisi (Underwriting) adalah proses dimana pihak bankir investasi membeli surat-surat berharga dari perusahaan penerbit sekuritas tersebut dengan harga yang lebih rendah dari harga yang akan dijual kembali. Tanggung jawab bank investasi kepada emiten 1. Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment underwriting) menanggung resiko. 2. Penjamin emisi dengan kesanggupan terbaik (best effort undrwriting) berperan sebagai agen. 3. Penjamin emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment) Disamping menawarkan juga mau membeli sekuritas yang tidak laku.
  • 34. 31 BAB 13 UTANG JANGKA PANJANG 5.1 Utang jangka panjang Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah uang tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Disamping sumber pembiayaan jangka panjang dari saham biasa dan saham preferen, dapat dilakukan : • Meminjam melalui bank, cepat, fleksibel dan biaya relatif rendah • Obligasi, dengan masa jatuh tempo antara 5 s/d 30 tahun. Terdiri dari : mortgage bond (obligasi dijamin sejumlah aset berupa hipotek atau gadai), debenture bond (obligasi tanpa jaminan) dan debenture subordinate (obligasi memiliki klaim atas aktiva kalau terjadi likuidasi) Kebaikan dan Kelemahan Long Term Debt atau Obligasi(Bond) Kebaikan Long Term Debt Biaya modal setelah pajak relatif rendah. Bunga yang dibayarkan merupakan pengurangan pajak penghasilan. Dengan financial leverage dimungkinkan EPS meningkat. Pengendalian operasi perusahaan oleh pemegang saham tidak mengalami perubahan. Kelemahan Long Term Debt 1. Financial risk perusahaan meningkat, akibat meningkatnya financial leverage. 2. Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajemen. 3. Munculnya “Agency problem” yang mengakibatkan semakin mening-katnya agency costs.
  • 35. 32 5.2 Hal-hal Khusus dalam Perjanjian Utang. 1. Indentur obligasi 2. Waliamanat (Trustee) 3. Syarat-syarat pembatas (Restrictive covenants) 4. Ketentuan Penarikan (Call Provision) 5. Dana pelunasan (Sinking fund) 6. Obligasi tanpa bunga (sangat rendah) atau Zero coupun bond 7. Obligasi dengan suku bunga mengambang (floating rate bond) 8. Junk Bond vs LBO Bunga Kredit Jangka Pendek Versus Bunga Kredit Jangka Panjang Perusahaan mengambil kebijakan batas waktu kredit jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan kredit jangka panjang (lebih dari satu tahun). Dapat terjadi jangka waktu pertukaran modal yaitu pemakaian modal dalam beberapa bulan atau dapat lebih dari setahun. Pembiyaan Campuran 1. Saham Preferen 2. Leasing Adalah suatu kontrak perjanjian antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut (lesse) dimana lessor berkewajiban membayar sejumlah uang kepada pihak lesse secara berkala untuk jangka waktu tertentu. Keuntungan dengan pembiayaan dengan leasing 1. Sumber jangka menengah. 2. Kemampuan memperoleh kredit. 3. Menafaatkan aktiva dan tidak perlu membayar biaya perawatan, pajak dan asuransi (sesuai kontrak).
  • 36. 33 4. Perlindungan terhadap inflasi. 5. Tingkat pembayaran secara cicilan. 6. Tingkat suku bunga tetap. Kelemahan dengan pembiayaan leasing 1. Suku bunga lebih tinggi dari bank. 2. Harus ada agunan yang cukup. Jenis-jenis Leasing 1. Jual dan sewa balik (Sales and Lease Back) 2. Lease Operasi (Operating lease) 3. Lease Keuangan atau Modal (Capital Lease) Opsi (Option) Adalah kontrak yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual sesuatu aktiva dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu selama jangka waktu tertentu. Opsi Beli (Call Option) Adalah opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu dan selama jangka waktu tertentu. Opsi Jual (Put Option) Adalah opsi untuk menjual selembar saham dengan harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Waran (Warrant) Adalah opsi jangka panjang untuk membeli sejumlah tertentu saham biasa dengan harga tertentu. Nilai Rumusan (Formula Value) VS Harga Opsi Adalah nilai opsi yang dihitung sebagai harga saham dikurangi harga patokan atau harga pelaksanaan. patokan Harga itusaat sahampasarHarga patokan rumusanHarga 
  • 37. 34 5.3 Rasio Konversi dan Harga Konversi  Conversion Ratio = CR Adalah jumlah lembar saham biasa yang akan diperoleh dengan menukarkan selembar obligasi konvertibel atau saham preferen konvertibel.  Conversion Price = CP Adalah harga efektif yang dibayarkan atas saham biasa yang diperoleh dengan menukarkan sekuritas konvertibel. Merger Adalah kombinasi atau penggabungan dari beberapa perusahaan, dimana salah satu atau lebih perusahaan tersebut hilang dan membentuk satu perusahaan baru.Merger disebut juga “Consolidation” yaitu apabila dua perusahaan ukurannya kurang lebih sama. Dasar pemikiran merger 1. Sinergi 2. Pertimbangan pajak 3. Pembelian aktiva di bawah biaya penggantian 4. Diversifikasi 5. Mempertahankan pengendalian Jenis-jenis Merger 1. Merger Horisontal Adalah gabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam satu bidang usaha yang sama. 2. Merger Vertikal Adalah gabungan antara dua perusahaan antara industri hulu dengan hilir. 3. Merger Kongenerik Adalah penggabungan perusahaan yang bergerak pada industri umum yang sama, tetapi tidak ada hubungan pelanggan dan pemasok di antara kedunya. CR ObligasiPariNilai PCkonversiHarga 
  • 38. 35 4. Merger Konglomerat Adalah penggabungan perusahaan dari industri yang benar-benar berbeda. Prosedur merger.  Merger sukarela (Friendly Merger) Adalah merger dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh manajemen kedua perusahaan.  Merger secara paksa (Hostile Merger) Adalah merger yang ditentang oleh manajemen dari perusahaan sasaran (target company). Perusahaan sasaran adalah perusahaan yang dicoba diambil alih oleh perusahaan lain.  Tawaran pengambil alih (Tender Offer) Adalah tawaran dari suatu perusahaan untuk membeli saham perusahaan lain yang disampaikan langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Hal ini acap kali, tetapi tidak selalu mendapat tantangan dari manajemen perusahaan sasaran. Merger Operasi versus Merger Keuangan  Merger Operasi Adalah merger yang memadukan operasi dari perusahaan- perusahaan yang bergabung dalam merger guna tercapainya efek sinergistik.  Merger Keuangan Adalah merger yang tidak menyatuhkan operasi dari perusahaan yang bergabung, sehingga dari merger tersebut tidak diharapkan adanya manfaat operasional. Alasan-alasan melakukan merger Ada cara masuk akal (sensible) dan tidak masuk akal (dubiuos). Alasan merger adalah sbb: 1. Dapat beroperasi efektif- efisieien 2. Manajemen yang lebih baik. 3. Meningkatkan pertumbuhan. 4. Penghematan pajak yang belum dimanfaatkan. 5. Memanfaatkan dana yang “idle”
  • 39. 36 6. Untuk meningkatkan EPS. Tiga Hal Penting Taktik Defensif atau bertahan  White knight  Posion pill (merusak perush)  Parasut Emas (Golden farachutes) Divestiture Adalah penjualan sebagian aktiva operasi perusahaan. Jenis-jenis Divestitur 1. Penjualan satu unit operasi kepada perusahaan lain. 2. Penjualan unit yang akan dilepaskan kepada manajer ybs. 3. Pemisahan unit tertentu untuk dijadikan sebagai perseroan baru. 4. Likuidasi aktiva secara langung kepada masyarakat. Spin off Adalah divestitur dimana saham perusahaan anak diberikan kepada pemegang saham perusahaan induk. Holding company Adalah perseroan yang memiliki saham pada perusahaan lain dalam jumlah tertentu sehingga ia dapat mengendalikan perusahaan tersebut. Perusahaan Induk (Parent Company) Adalah holding company yaitu perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain karena memiliki saham perusahaan tersebut dalam jumlah yang besar Operating Company(badan hukum terpisah dari holding company) Keunggulan Holding Company 1. Hak kendali tanpa pemilikan penuh 2. Pemisahan resiko 3. Badan hukum terpisah
  • 40. 37 Kelemahan Holding Company 1. Pemajakan berganda parsial 2. Mudah dipaksa untuk melepas saham Leveraged Buyouts (LBOs) Adalah transaksi dimana saham perusahaan yang dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dibeli dengan menggunakan dana yang sebagian besar berasal dari utang, sehingga mengakibatkan perusahan tersebut menjadi milik perorangan dengan leverage yang sangat tinggi. Acap kali manajemen perusahaan itu sendirilah yang melakukan LBOs.
  • 41. 38 BAB 14 ANALISIS KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN BUMN 6.1 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia. Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya. Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan : a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten b. Kurangnya pengalaman secara manajerial. c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik. d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya.
  • 42. 39 g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis. h. Mengalami kerugian terus menerus. i. Faktor-faktor lainnya. 6.2 Analisis kebangkrutan 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: 1. Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya. 2. Analisis Multivariate. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic. Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
  • 43. 40 Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap: a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi. A. Tingkat kesehatan: BUMN 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila total (TS) > 95 b. AA apabila 80 <=”95 c. A apabila 65 <TS<=”80. 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari : a. BBB apabila 50<TS<=”65 b. BB apabila 40<.TS<=”50 c. B apabila 30<TS< =”40. 3. Tidak sehat, yang terdiri dari: a. CCC apabila 20<TS<”30 b. CC apabila 10<TS<=”20 c. C apabila TS<=”20
  • 44. 41 Tingkat kesehatan BUMN berdasarkan penilaian terhadap Kinerja perusahaan meliputi: A. Aspek Keuangan. B. Aspek Operasional. C. Aspek Administrasi. Aspek Operasional. Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs. Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan Baik Sekali, dsb artinya sekurang-kurangnya mencapai standar normal atau di antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas (produktivitas,rendemen). Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas. Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Indikator yang dinilai adalah: 1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4, maka nilai BUMN =3. 2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP), kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
  • 45. 42 3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah keterlambatan : Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan 0<x< 30 hari skor = 2, 30<x<60 hari skor =1, dan <60 skornya =0 4) Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini = 6. Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini dengan divisi-divisinya. Alat yang dipakai adalah Cash BEP (Shut Down Point) Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. SDP = F / contirbution margin per unit. Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik
  • 46. 43 impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar. 6.3 Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. 1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan : a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early warning system). b. Melakukan “Extension (perpanjangan) “yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang dari 100% menjadi 60%. d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan “going concern atau terus menerurs”, bila perusahaan dilikuidasi secara formal. e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya. 2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum. b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition) . c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga. d. Retrukturisasi untuk dapat “bernafas lega”, suatu cara untuk mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau “collapse” untuk meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat
  • 47. 44 dilakukan dengan “Extension dan Composition” Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu: COMMON POOL, Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok masing- masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah “collapse” tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar perusahaan dibangkrutkan. ”Kebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan, hal inilah disebut “Common Pool”..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18 juta Hanya untuk 9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah kreditor bersedia atau tidak ? 6.4 Alternatif menyehatkan "Persero BUMN 1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya. 2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen, melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya. 3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah lainnya. 4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen 5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru.
  • 48. 45 6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN 7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya.. 8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah-rumah dinas dllnya. 9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya. 10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing.
  • 49. 46 PENUTUP KESIMPULAN Dari penjelasan diatas dapat menarik kesimpulan bahwa:  Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting) Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu tahun  Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi.  Identifikasi Arus Kas Yang Relevan Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran barang modal.  Biaya Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber dana yang ada.  Biaya modal harus dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat mempertahankan nilai pasar sahamnya.  Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya.  Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah uang tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. SARAN  Dari penjelasan yang telah kami paparkan sebelumnya terdapat sebuah kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun untuk meningkatkan pemaparan di atas untuk menunjang sebuah peningkatan dari materi maupun penerapannya.  Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan teman- teman dalam memahami Manajemen keuangan I dan pengaplikasiannya. Pemakalah berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
  • 50. 47 DAFTAR PUSTAKA Siswanto, Bedjo, Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi, Bandung : Sinar Baru, 1990 Williams, Chuck, Manajemen, Jakarta : Salemba Empat, 2001 Bambang Rianto. 1995. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan. Yoyakarta:yayasan badan penerbit gadjah mada Dahlan siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Miswanto & Eko Widodo, Manajemen Keuangan I, Gunadarma, 1998