SlideShare a Scribd company logo
[ASKEP IRDS] KLP IV

ASUHAN KEPERAWATAN
INFANT RESPIRATORI DISTRESS SYNDROM
( IRDS )
A. KONSEP MEDIK
1. Pengertian
 Infant Respiratori Distress Syndrom (IRDS) atau Sindrom Gawat Napas pada Bayi
adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tandatanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap
atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik.
Tanda-tanda klinik sesuai dengan besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan
ada tidaknya shunting darah melalui PDA (Stark 1986).
 Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi
pernafasan besar dari 60x/i, sianosis, merintih waktu ekspirasi dan retraksi didaerah
epigastrium, suprosternal, interkostal pada saat inspirasi. (ngatisyah,2005 hal 23)
 Kumpulan gejala yang terdiri dari frekuensi nafas bayi lebih dari 60x/i atau kurang
dari 30x/i dan mungkin menunjukan satu atau lebih dari gejala tambahan gangguan
nafas sebagai berikut:
 Bayi dengan sianosis sentral (biru pda lidah dan bibir)
 Ada tarikan dinding dada
 Merintih
 Apnea (nafas berhenti lebih dari 20 detik)
(PONED,2004)

1
[ASKEP IRDS] KLP IV
 Menurut petty dan asbaugh (1971), definisi dan kriteria RDS bila didapatkan sesak
nafas berat (dyspnea), frekuensi nafas meningkat (tachypnea), sianosis yang
menetap dengan oksigen, penurunan daya perkembangan paru, adanya gambaran
infiltrat alveolar yang merata pada foto thorak dan adanya atelektasis, konesti
vasculer, perdarahan, oedema paru, dan adanya hyaline membran pada saat otopsi.
 Dikenal juga sebagai respiratory distress sydrom yang idiopatik, hyaline membrane
disease merupakan keaadaan akut yang terutama ditemukan pada bayi prematur saat
lahir atau segera setelah lahir, lebih sering pada bayi dengan usia gestasi dibawah 32
yang mempunyai berat dibawah 1500 gram. Kira-kira 60% bayi yang lahir sebelum
gestasi 29 minggu mengalami RDS.

2. Etiologi
 Prematuritas dengan paru-paru yang imatur (gestasi dibawah 32 minggu) dan tidak
adanya, gangguan atau defisiensi surfactan
 Bayi prematur yang lahir dengan operasi caesar
 Penurunan suplay oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi matur atau
prematur.
Paru-paru pada bayi prematur belum menghasilkan surfaktan dalam jumlah cukup.
Surfaktan berfungsi melapisis bagian dalam paru-paru agar tetap terbuka saat bayi lahir
dan bernapas.

2
[ASKEP IRDS] KLP IV
3. Patofisiologi / Patoflow
Kelahiran prematur

Anatomi /
fisiologi tubuh
belum sempurna

Penggunaan alat
bantu pernapasan

Paru-paru belum
menghasilkan
surfaktan dalam
jumlah yang cukup

Hipoksia, retensi CO2
dan asidosis

Perubahan kondisi
bayi

Peninggian tegangan
dipermukaan alveolar

Kolaps dan tidak
mampu menahan sisa
udara fungsional pada
akhir ekspirasi

Difusi CO2 dan O2
terganggu

IRDS

Kurang terpajang
informasi

Penggunaan energy
yang maks untuk
bernapas

Ventilasi paru-paru
terganggu

Kurang
pengetahuan
tentang kondisi
bayinya

Reflex mengisap
lemah

Napas periodic

Intake nutrisi
inadekuat

Stress psikologis

Ansietas
orang tua

Pola napas
tidak efektif

Gangguan nutrisi

Gangguan
perfusi
jaringan

Kurang
oksigenasi ke
jaringan

3

Sirkulasi CO2 &
O2 terganggu
[ASKEP IRDS] KLP IV
4. Manifestasi klinis
RDS mungkin terjadi pada bayi premature dengan berat badan <1000>
Tanda-tanda gangguan pernafasan berupa :
 Dispnue/hipernue
 Sianosis
 Retraksi suprasternal / epigastrik / intercostals
 Grunting expirasi
Didapatkan gejala lain seperti :
 Bradikardi
 Hipotensi
 Kardiomegali
 Edema terutama didaerah dorsal tangan atau kaki
 Hipotermi
 Tonus otot yang menurun
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah, urine, dan glukosa darah (untuk
mengetahui hipoglikemia). Kalsium serum (untuk mementukan hipokalsemia), analisis
gas darah arteri dengan PaO2 kurang dari 50 mmHg dan PCO2 diatas 60 mmHg ,
peningkatan kadar kalium darah, pemeriksaan Sinar-X menunjukan adanya atelektasis,
lesitin/spingomielin rasio 2:1 mengindikasikan bahwa paru sudah matur, pemeriksaan
dekstrostik dan fosfatidigliserol meningkat pada usia kehamolan 33 minggu.

4
[ASKEP IRDS] KLP IV

6. Penatalaksanaan medik
Menurut Suriadi dan Yuliandi (2001) dan Surasmi, dkk (2003) tindakan untuk
mengatasi masalah kegawatan pernafasan meliputi:
 Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi adekuat
 Mempertahankan keseimbangan asam basa
 Mempertahankan suhu lingkungan netral
 Mempertahankan perfusi jaringan adekuat
 Mencegah hipotermi
 Mempertahankan cairan dan elektrolit adekuat
Pengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah:
 Antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder
 Furosemid untuk memfasilitasi reduksi cairan ginjal dan menurunkan cairan paru
 Fenobarbital
 Metilksantin (teofilin dan kafein) untuk mengobati pnea dan untuk pemberhentian
dari pemakaian ventilasi mekanik.
Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima penggunaan dalam pengobatan RDS
adalah pemberian surfaktan eksogen (derifat dari sumber alami misalnya manusia,
didapat dari caiaran amnion atau paru sapi, tetapi bisa juga berbentuk surfaktan
buatan).

5
[ASKEP IRDS] KLP IV

B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
 Aktivitas / Istrahat
Gejala
Tanda

:
:

Ibu klien mengatakan bayinya lemah
Kelemahan, imobilitas, reflex mengisap lemah

:

Murmur sistolik, Bradikardi (dibawah 100 x per menit)

 Sirkulasi
Tanda

dengan hipoksemia berat, petting edema pada tangan dan kaki,
mottling
 Makanan / cairan
Gejala
Tanda

:
:

Ibu klien mengatakan nafsu bayinya untuk disusui kurang.
Penurunan berat badan, kelemahan, reflex mengisap lemah

 Pernapasan
Gejala
Tanda

:

ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas, ibu klien

:

mengatakan napas bayinya cepat
Takipnea (pernapasan lebih dari 60 x permenit, mungkin 80 –
100 x), napas grunting, nasal flaring, retraksi intercostals,
suprasternal, sianosis, penurunan suara napas, crakless,
episode apnea

 Integritas ego
Gejala
Tanda

:
:

Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya
Kecemasan, kekhawatiran, ketakutan akan perubahan kondisi
6
[ASKEP IRDS] KLP IV
kesehatan
b. Pengelompokan data
Data subyektif
Ibu klien mengatakan bayinya lemah

Data obyektif
Kelemahan, imobilitas,

Ibu klien mengatakan nafsu bayinya

Reflex mengisap lemah

untuk disusui kurang.

Murmur sistolik,

Ibu klien mengatakan bayinya susah

Bradikardi (dibawah 100 x per menit)

dalam bernapas

dengan hipoksemia berat

Ibu klien mengatakan napas bayinya

Petting edema pada tangan dan kaki,

cepat

mottling

Ibu klien mengatakan khawatir dengan

Penurunan berat badan

kondisi bayinya

Takipnea (pernapasan lebih dari 60 x
permenit)
Nasal flaring
Retraksi intercostals
Suprasternal
Sianosis
Penurunan suara napas
Crakless, episode apnea
Kecemasan
Kekhawatiran
Ketakutan

akan

perubahan

kondisi

kesehatan

c. Analisa Data
DATA
1
Ds :
Ibu klien mengatakan

PENYEBAB
2
Paru-paru tidak menghasilkan
surfaktan yang cukup
7

MASALAH
3
Gangguan pola
napas
[ASKEP IRDS] KLP IV
bayinya susah dalam
bernapas


Peninggian tekanan dipermukaan

Ibu klien mengatakan

alveolar

napas bayinya cepat


Kolaps dan tidak mampu

Do :

menahan sisa udara fungsional

Takipnea

pada akhir ekspirasi

nasal flaring
retraksi intercostals


Difusi CO2 dan O2 terganggu

sianosis



episode apnea

Ventilasi paru-paru terganggu

penurunan suara napas


Napas periodic

Pola napas tidak efektif

Ds :

Paru-paru tidak menghasilkan

Ibu klien mengatakan

surfaktan yang cukup

bayinya susah dalam

Gangguan perfusi



bernapas

jaringan

Peninggian tekanan dipermukaan

Ibu klien mengatakan

alveolar

napas bayinya cepat

1
Do :


Kolaps dan tidak mampu
menahan sisa udara fungsional
pada akhir ekspirasi

2
Difusi CO2 dan O2 terganggu

Takipnea
retraksi intercostals


Ventilasi paru-paru terganggu

sianosis
episode apnea


Sirkulasi CO2 & O2 terganggu
8

3
[ASKEP IRDS] KLP IV

Kurang oksigen ke jaringan

Gangguan perfusi jaringan
Paru-paru tidak menghasilkan

Ds :
Ibu klien mengatakan

surfaktan yang cukup

nafsu bayinya untuk

Nutrisi kurang dari



disusui kurang.

kebutuhan tubuh

Peninggian tekanan dipermukaan

Ibu klien mengatakan

alveolar

bayinya lemah


Kolaps dan tidak mampu
menahan sisa udara fungsional
pada akhir ekspirasi


Do :

Difusi CO2 dan O2 terganggu

Penurunan berat badan



Kelemahan, imobilitas,

Ventilasi paru-paru terganggu

reflex mengisap lemah


Penggunaan energy yang maks.
Untuk bernapas

Reflex mengisap lemah

Intake nutrisi inadekuat

Gangguan kebutuhan nutrisi
2
IRDS

1
Ds :
Ibu klien mengatakan
khawatir



dengan Penggunaan alat bantu pernapasan

kondisi bayinya


Perubahan kondisi bayi
9

3
Kecemasan orang
tua
[ASKEP IRDS] KLP IV
Do :



Kecemasan

Kurang terpajang informasi

Kekhawatiran



ketakutan

akan

perubahan

kondisi

Kurang pengetahuan tentang
kondisi penyakit anaknya

kesehatan


Stress psikologi orang tua

Ansietas orang tua

d. Prioritas masalah
1) Gangguan pola napas tak efektif
2) Gangguan perfusi jaringan
3) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4) Kecemasan orang tua

2. Diagnosa keperawatan
1) Inefektif pola nafas b.d ventilasi paru-paru terganggu ditandai dengan :
Ds

:

Do :

Ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas
Ibu klien mengatakan napas bayinya cepat
Takipnea
10
[ASKEP IRDS] KLP IV
Nasal flaring
Retraksi intercostals
Sianosis
Episode apnea
Penurunan suara napas
2) Gangguan perfusi jaringan b.d kurangnya oksigenasi ke jaringan ditandai
dengan :
Ds

:

Do :

Ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas
Ibu klien mengatakan napas bayinya cepat
Takipnea, Nasal flaring, Retraksi intercostals
Sianosis
Episode apnea
Penurunan suara napas

3) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menghisap, intake nutrisi inadekuat ditandai dengan :
Ds

Ibu klien mengatakan nafsu bayinya untuk disusui kurang.

:
Do

:

Ibu klien mengatakan bayinya lemah
Penurunan berat badan
Kelemahan, imobilitas,
reflex mengisap lemah

11
[ASKEP IRDS] KLP IV

4) Kecemasan ortu b.d kurang pengetahuan ortu tentang kondisi bayi ditandai
dengan :
Ds :
Do :

Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya
Kecemasan
Kekhawatiran
ketakutan akan perubahan kondisi kesehatan

12
[ASKEP IRDS] KLP IV
3. Perencanaan
NO.
1

DIAGNOSA

TUJUAN

2

PERENCANAAN

3

KEPERAWATAN

4

1. Inefektif pola nafas Tupan

1. Observasi pola nafas dan frekuensi

RASIONAL
5

1.

bunyi nafas

Perubahan pola napas dan

b.d ventilasi paru-

Setelah diberikan

frekuensi bunyi napas

paru terganggu

tindakan keperawatan

membantu dalam penentuan

inefektif pola napas

intervensi yang akan dilakukan

teratasi

selanjutnya.
2. Observasi adanya sianosis

2.

Sianosis mengindikasikan
gangguan pernapasan lebih

Tupen

lanjut.

Setelah dilakukan

3. Tempatkan kepala pada posisi

tindakan keperawatan

hiperekstensi.

selama beberapa hari

4. Lakukan suction.

3.

Dapat memaksimalkan ekspansi
paru

4.

Dapat mengeluarkan lendir pada

Pola nafas efektif Kriteria

jalan napas yang mengganggu

hasil :

pernapasan.

•
•

1

2

RR 30-60 x/mnt
Sianosis (-)

5. Monitor dengan teliti hasil
pemeriksaan gas darah.

3

4
13

5.

dapat mengetahui masalah
pernapasan lebih lanjut.

5
[ASKEP IRDS] KLP IV
•

Sesak (-)

•

Ronchi (-)

•

Whezing (-)

6. Atur ventilasi ruangan tempat

6.

perawatan klien.

memudahkan pertukaran gas.
7.

7. Beri O2 sesuai program.
8. Observasi respon bayi terhadap

Mencegah terjadinya reaksi
abnormal dari bantuan alat

ventilator dan terapi O2.
1. Observasi frekwensi dan bunyi

Membantu pemenuhan dari
kekurangan oksigen

8.

2

ventilasi ruangan yang baik dapat

pernapasan

Gangguan perfusi

Tupan

1.

jaringan b.d

Setelah dilakukan

kurangnya

tindakan keperawatan

memudahkan dalam menentukan

oksigenasi

gangguan perfusi jaringan

intervensi selanjutnya

kejaringan

teratasi

jantung.

Untuk mengetahui frekuensi dan
bunyi jantung sehingga

2. Observasi TTV

2.

Perubahan tanda-tanda vital
menandakan perubahan kondisi

Tupen
Setelah dilakukan

kesehatan
3. Observasi adanya sianosis.

3.

tindakan keperawatan
selama beberapa hari

gangguan pernapasan lebih lanjut
4. Beri oksigen sesuai kebutuhan
4.

masalah perfusi jaringan
beransur-ansur
1

2

sianosis mengindikasikan

3
hilang dengan kriteria

4
14

pemberian oksigen tambahan dapat
membantu memenuhi kebutuhan
oksigen
5
[ASKEP IRDS] KLP IV
hasil :
•
•

Nadi 120-140 x/mnt.

•

Suhu 36,5-37 C

•
3.

RR 30-60 x/mnt.

Sianosis (-)

Gangguan nutrisi

Tupan

1.

kurang dari

Setelah dilakukan

kebutuhan-kebutuhan nutrisi mis :

nutrisi bayi perhari atau kebutuhan

kebutuhan b.d.

tindakan keperawatan

masukan kalori / nutrisi yang lalu,

minum (cc/ KgBb ) sehingga dapat

ketidakmampuan

masalah nutrisi teratasi

kenaikan / penurunan BB selalu

diberikan nutrisi sesuai dengan

dicatat

kebutuhannya dengan tidak terlepas

mengisap, intake
yang tidak adekuat

Kaji pola minum bayi dan

1. Untuk menentukan berapa kebutuhan

Tupen

dari intervensi yang lain yang dapat

Setelah dilakukan

meningkatkan kenaikan berat badan

tindakan keperawatan

bayi.

selama beberapa masalah
nutrisi beransur-ansur
terpenuhi dengan

2.

Ajarkan pada orang tua tentang
tehnik –tehnik pemberian Asi/ Pasi

2. Setelah pulang nanti orang tua tidak
kaku dan sudah terbiasa memberikan
Asi / Pasi pada bayi,

yang efektif
1

2
kriteria :

3

4

5
dan mengerti kapan bayi sudah mulai

•

haus : misal pada saat menangis.

Berat badan normal
15
[ASKEP IRDS] KLP IV
•

Nafsu makan baik

•

Keb. Akan nutrisi

meningkatkan pemberian makanan

sendok agar anak tidak bigung

terpenuh

peroral yang efektif :

dengan putting susu ibu, dan

Pemberian dengan sendok secara

pemberian secara bertahap

3.

Berikan Intervensi spesifik untuk

bertahap
Anjurkan pada ibu untuk sering –
sering meneteki anaknya
4.

Tingkatkan tidur dan kurangi
pemakaian energi yang berlebih

3. Pemberian minum/ makan lewat

mengurangi risiko aspirasi. Asi yang
kandungannya lebih baik dari makan
pengganti Asi.
4. Tidur yang banyak akan membuat
energi yang masuk dirubah menjadi
lemak sehingga dapat dipakai sebagai
cadangan makanan.

5.

Berikan pemberian makan /

5. Mengadaptasikan bayi dengan

nutrisi dengan proses adaptasi
secara bergantian ASI- PASI

2

baik. Mengetahui kenaikan BB bayi

4
Pemberian susuai umur masa

5
dan keefektifan pemberian nutrisi

kehamilan

3

dan melatih reflek mengisap yang

( sesuai keb. Perhari X BB :
1

putting susu supaya tidak bingung,

baik asi maupun Pasi dan mengetahui
Jumlah pemasukan.

6.

Timbang BB bayi sebelum dan 6. Untuk megetahui seberapa banyak
16
[ASKEP IRDS] KLP IV

4.

Kecemasan Orang

Tupan

tua b.d kurang

sesudah makan
1. Kaji tingkat kecemasan orang tua

asupan nutrisi yang masuk
1.
Mengetahui perasaan orang tua

Setelah dilakukan

akan

pengetahuan tentang tindakan keperawatan
kondisi bayinya.

masalah kecemasan
teratasi

kondisi

membantu
2. Berikan informasi kepada orang tua

bayinya

dalam

serta

menentukan

intervensi selanjutnya
Informasi yang diberikan dapat

serta mengikuti sertakan orang tua
Tupen :

bayi akan kondisi bayi sekarang 2.

menambah pengetahuan orang

dalam proses perawatan bayinya

akan kondisi bayinya sekarang

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan

menambah kepercayaan bahwa

masalah kecemasan

mereka

dapat

beransur-ansur hilang

perawatan

bayi

dengan kriteria

1

serta ke ikutsertaan orang tua

dirumah.

2
•

3
Orang tua mengerti

3. Ajarkan

4
orang tua

bayi

cara 3.

5
Agar orang tua

melakukan
setelah

klien

tiba

dapat

tujuan yang dilakukan

perawatan bayi yang benar serta

melakukan perawatan bayi yang

dalam pengobatan

mengutamakan kebersihan

benar sehingga kondisi yang
buruk tidak terjadi

therapy.
•

Orang tua
berpartisipasi dalam
17
[ASKEP IRDS] KLP IV
pengobatan.
•

Orang tua tampak
tenang.

18
[ASKEP IRDS] KLP IV

19

More Related Content

What's hot

Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
lutfinurariffani
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
Melz Mutz
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
Mifta Hussa'adah
 
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
pjj_kemenkes
 
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
SintaPrihatini
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Vituuuut
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan  tb paruAsuhan keperawatan klien dengan  tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Rismayanti Hairil
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
Yabniel Lit Jingga
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitus
So Ra
 
Askep spina bifida
Askep spina bifida Askep spina bifida
Askep spina bifida
Christian Paomey
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepChristine Aie
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
mamasaugi
 
Lk
LkLk
Uu nomor 38 tahun 2014 ttg Keperawatan
Uu nomor 38 tahun 2014 ttg KeperawatanUu nomor 38 tahun 2014 ttg Keperawatan
Uu nomor 38 tahun 2014 ttg Keperawatan
Suprijanto Rijadi
 

What's hot (20)

Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep faringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
 
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan  tb paruAsuhan keperawatan klien dengan  tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
askep diabetes melitus
askep diabetes melitusaskep diabetes melitus
askep diabetes melitus
 
Askep spina bifida
Askep spina bifida Askep spina bifida
Askep spina bifida
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
7. asuhan keperawatan pada tonsilitis
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Lk
LkLk
Lk
 
Uu nomor 38 tahun 2014 ttg Keperawatan
Uu nomor 38 tahun 2014 ttg KeperawatanUu nomor 38 tahun 2014 ttg Keperawatan
Uu nomor 38 tahun 2014 ttg Keperawatan
 

Viewers also liked

193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
Operator Warnet Vast Raha
 
Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Dbd AKPER PEMKAB MUNA Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicaraAskep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicara
Operator Warnet Vast Raha
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kista askep 2
Kista askep 2Kista askep 2
Kista askep 2
Dani Saputra
 

Viewers also liked (6)

193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
 
Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Dbd AKPER PEMKAB MUNA Dbd AKPER PEMKAB MUNA
Dbd AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicaraAskep gangguan berbicara
Askep gangguan berbicara
 
Prematur
PrematurPrematur
Prematur
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 
Kista askep 2
Kista askep 2Kista askep 2
Kista askep 2
 

Similar to Irds AKPER PEMKAB MUNA

Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
141371553 woc-rds
141371553 woc-rds141371553 woc-rds
141371553 woc-rds
Hepy Shollihudin
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
naema pilink
 
Bab i
Bab iBab i
Asma
AsmaAsma
Asma
AsmaAsma
Rds
RdsRds
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan AsmaAsuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Aprillia Putri Sartika
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
DwiWahyuApriani1
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ards
Army Of God
 
MAKALAH WOC.docx
MAKALAH WOC.docxMAKALAH WOC.docx
MAKALAH WOC.docx
sulungyona
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
Arif WR
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir
Rully Hevrialni
 
Sesak Nafas
Sesak NafasSesak Nafas
Askep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbaruAskep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbaru
stikes kesosi
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
Septian Muna Barakati
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
Meilisa Italin Hutasoit
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
Nurul Sari
 

Similar to Irds AKPER PEMKAB MUNA (20)

Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 
141371553 woc-rds
141371553 woc-rds141371553 woc-rds
141371553 woc-rds
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Rds
RdsRds
Rds
 
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan AsmaAsuhan Keperawatan Anak dengan Asma
Asuhan Keperawatan Anak dengan Asma
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ards
 
MAKALAH WOC.docx
MAKALAH WOC.docxMAKALAH WOC.docx
MAKALAH WOC.docx
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir
 
Sesak Nafas
Sesak NafasSesak Nafas
Sesak Nafas
 
Askep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbaruAskep gagal nafas terbaru
Askep gagal nafas terbaru
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 
Kegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasiKegawatdaruratan respirasi
Kegawatdaruratan respirasi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Irds AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. [ASKEP IRDS] KLP IV ASUHAN KEPERAWATAN INFANT RESPIRATORI DISTRESS SYNDROM ( IRDS ) A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian  Infant Respiratori Distress Syndrom (IRDS) atau Sindrom Gawat Napas pada Bayi adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tandatanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik. Tanda-tanda klinik sesuai dengan besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada tidaknya shunting darah melalui PDA (Stark 1986).  Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernafasan besar dari 60x/i, sianosis, merintih waktu ekspirasi dan retraksi didaerah epigastrium, suprosternal, interkostal pada saat inspirasi. (ngatisyah,2005 hal 23)  Kumpulan gejala yang terdiri dari frekuensi nafas bayi lebih dari 60x/i atau kurang dari 30x/i dan mungkin menunjukan satu atau lebih dari gejala tambahan gangguan nafas sebagai berikut:  Bayi dengan sianosis sentral (biru pda lidah dan bibir)  Ada tarikan dinding dada  Merintih  Apnea (nafas berhenti lebih dari 20 detik) (PONED,2004) 1
  • 2. [ASKEP IRDS] KLP IV  Menurut petty dan asbaugh (1971), definisi dan kriteria RDS bila didapatkan sesak nafas berat (dyspnea), frekuensi nafas meningkat (tachypnea), sianosis yang menetap dengan oksigen, penurunan daya perkembangan paru, adanya gambaran infiltrat alveolar yang merata pada foto thorak dan adanya atelektasis, konesti vasculer, perdarahan, oedema paru, dan adanya hyaline membran pada saat otopsi.  Dikenal juga sebagai respiratory distress sydrom yang idiopatik, hyaline membrane disease merupakan keaadaan akut yang terutama ditemukan pada bayi prematur saat lahir atau segera setelah lahir, lebih sering pada bayi dengan usia gestasi dibawah 32 yang mempunyai berat dibawah 1500 gram. Kira-kira 60% bayi yang lahir sebelum gestasi 29 minggu mengalami RDS. 2. Etiologi  Prematuritas dengan paru-paru yang imatur (gestasi dibawah 32 minggu) dan tidak adanya, gangguan atau defisiensi surfactan  Bayi prematur yang lahir dengan operasi caesar  Penurunan suplay oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi matur atau prematur. Paru-paru pada bayi prematur belum menghasilkan surfaktan dalam jumlah cukup. Surfaktan berfungsi melapisis bagian dalam paru-paru agar tetap terbuka saat bayi lahir dan bernapas. 2
  • 3. [ASKEP IRDS] KLP IV 3. Patofisiologi / Patoflow Kelahiran prematur Anatomi / fisiologi tubuh belum sempurna Penggunaan alat bantu pernapasan Paru-paru belum menghasilkan surfaktan dalam jumlah yang cukup Hipoksia, retensi CO2 dan asidosis Perubahan kondisi bayi Peninggian tegangan dipermukaan alveolar Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi Difusi CO2 dan O2 terganggu IRDS Kurang terpajang informasi Penggunaan energy yang maks untuk bernapas Ventilasi paru-paru terganggu Kurang pengetahuan tentang kondisi bayinya Reflex mengisap lemah Napas periodic Intake nutrisi inadekuat Stress psikologis Ansietas orang tua Pola napas tidak efektif Gangguan nutrisi Gangguan perfusi jaringan Kurang oksigenasi ke jaringan 3 Sirkulasi CO2 & O2 terganggu
  • 4. [ASKEP IRDS] KLP IV 4. Manifestasi klinis RDS mungkin terjadi pada bayi premature dengan berat badan <1000> Tanda-tanda gangguan pernafasan berupa :  Dispnue/hipernue  Sianosis  Retraksi suprasternal / epigastrik / intercostals  Grunting expirasi Didapatkan gejala lain seperti :  Bradikardi  Hipotensi  Kardiomegali  Edema terutama didaerah dorsal tangan atau kaki  Hipotermi  Tonus otot yang menurun 5. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah, urine, dan glukosa darah (untuk mengetahui hipoglikemia). Kalsium serum (untuk mementukan hipokalsemia), analisis gas darah arteri dengan PaO2 kurang dari 50 mmHg dan PCO2 diatas 60 mmHg , peningkatan kadar kalium darah, pemeriksaan Sinar-X menunjukan adanya atelektasis, lesitin/spingomielin rasio 2:1 mengindikasikan bahwa paru sudah matur, pemeriksaan dekstrostik dan fosfatidigliserol meningkat pada usia kehamolan 33 minggu. 4
  • 5. [ASKEP IRDS] KLP IV 6. Penatalaksanaan medik Menurut Suriadi dan Yuliandi (2001) dan Surasmi, dkk (2003) tindakan untuk mengatasi masalah kegawatan pernafasan meliputi:  Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi adekuat  Mempertahankan keseimbangan asam basa  Mempertahankan suhu lingkungan netral  Mempertahankan perfusi jaringan adekuat  Mencegah hipotermi  Mempertahankan cairan dan elektrolit adekuat Pengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah:  Antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder  Furosemid untuk memfasilitasi reduksi cairan ginjal dan menurunkan cairan paru  Fenobarbital  Metilksantin (teofilin dan kafein) untuk mengobati pnea dan untuk pemberhentian dari pemakaian ventilasi mekanik. Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima penggunaan dalam pengobatan RDS adalah pemberian surfaktan eksogen (derifat dari sumber alami misalnya manusia, didapat dari caiaran amnion atau paru sapi, tetapi bisa juga berbentuk surfaktan buatan). 5
  • 6. [ASKEP IRDS] KLP IV B. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Pengumpulan data  Aktivitas / Istrahat Gejala Tanda : : Ibu klien mengatakan bayinya lemah Kelemahan, imobilitas, reflex mengisap lemah : Murmur sistolik, Bradikardi (dibawah 100 x per menit)  Sirkulasi Tanda dengan hipoksemia berat, petting edema pada tangan dan kaki, mottling  Makanan / cairan Gejala Tanda : : Ibu klien mengatakan nafsu bayinya untuk disusui kurang. Penurunan berat badan, kelemahan, reflex mengisap lemah  Pernapasan Gejala Tanda : ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas, ibu klien : mengatakan napas bayinya cepat Takipnea (pernapasan lebih dari 60 x permenit, mungkin 80 – 100 x), napas grunting, nasal flaring, retraksi intercostals, suprasternal, sianosis, penurunan suara napas, crakless, episode apnea  Integritas ego Gejala Tanda : : Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya Kecemasan, kekhawatiran, ketakutan akan perubahan kondisi 6
  • 7. [ASKEP IRDS] KLP IV kesehatan b. Pengelompokan data Data subyektif Ibu klien mengatakan bayinya lemah Data obyektif Kelemahan, imobilitas, Ibu klien mengatakan nafsu bayinya Reflex mengisap lemah untuk disusui kurang. Murmur sistolik, Ibu klien mengatakan bayinya susah Bradikardi (dibawah 100 x per menit) dalam bernapas dengan hipoksemia berat Ibu klien mengatakan napas bayinya Petting edema pada tangan dan kaki, cepat mottling Ibu klien mengatakan khawatir dengan Penurunan berat badan kondisi bayinya Takipnea (pernapasan lebih dari 60 x permenit) Nasal flaring Retraksi intercostals Suprasternal Sianosis Penurunan suara napas Crakless, episode apnea Kecemasan Kekhawatiran Ketakutan akan perubahan kondisi kesehatan c. Analisa Data DATA 1 Ds : Ibu klien mengatakan PENYEBAB 2 Paru-paru tidak menghasilkan surfaktan yang cukup 7 MASALAH 3 Gangguan pola napas
  • 8. [ASKEP IRDS] KLP IV bayinya susah dalam bernapas  Peninggian tekanan dipermukaan Ibu klien mengatakan alveolar napas bayinya cepat  Kolaps dan tidak mampu Do : menahan sisa udara fungsional Takipnea pada akhir ekspirasi nasal flaring retraksi intercostals  Difusi CO2 dan O2 terganggu sianosis  episode apnea Ventilasi paru-paru terganggu penurunan suara napas  Napas periodic  Pola napas tidak efektif Ds : Paru-paru tidak menghasilkan Ibu klien mengatakan surfaktan yang cukup bayinya susah dalam Gangguan perfusi  bernapas jaringan Peninggian tekanan dipermukaan Ibu klien mengatakan alveolar napas bayinya cepat 1 Do :  Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi  2 Difusi CO2 dan O2 terganggu Takipnea retraksi intercostals  Ventilasi paru-paru terganggu sianosis episode apnea  Sirkulasi CO2 & O2 terganggu 8 3
  • 9. [ASKEP IRDS] KLP IV  Kurang oksigen ke jaringan  Gangguan perfusi jaringan Paru-paru tidak menghasilkan Ds : Ibu klien mengatakan surfaktan yang cukup nafsu bayinya untuk Nutrisi kurang dari  disusui kurang. kebutuhan tubuh Peninggian tekanan dipermukaan Ibu klien mengatakan alveolar bayinya lemah  Kolaps dan tidak mampu menahan sisa udara fungsional pada akhir ekspirasi  Do : Difusi CO2 dan O2 terganggu Penurunan berat badan  Kelemahan, imobilitas, Ventilasi paru-paru terganggu reflex mengisap lemah  Penggunaan energy yang maks. Untuk bernapas  Reflex mengisap lemah  Intake nutrisi inadekuat  Gangguan kebutuhan nutrisi 2 IRDS 1 Ds : Ibu klien mengatakan khawatir  dengan Penggunaan alat bantu pernapasan kondisi bayinya  Perubahan kondisi bayi 9 3 Kecemasan orang tua
  • 10. [ASKEP IRDS] KLP IV Do :  Kecemasan Kurang terpajang informasi Kekhawatiran  ketakutan akan perubahan kondisi Kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit anaknya kesehatan  Stress psikologi orang tua  Ansietas orang tua d. Prioritas masalah 1) Gangguan pola napas tak efektif 2) Gangguan perfusi jaringan 3) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4) Kecemasan orang tua 2. Diagnosa keperawatan 1) Inefektif pola nafas b.d ventilasi paru-paru terganggu ditandai dengan : Ds : Do : Ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas Ibu klien mengatakan napas bayinya cepat Takipnea 10
  • 11. [ASKEP IRDS] KLP IV Nasal flaring Retraksi intercostals Sianosis Episode apnea Penurunan suara napas 2) Gangguan perfusi jaringan b.d kurangnya oksigenasi ke jaringan ditandai dengan : Ds : Do : Ibu klien mengatakan bayinya susah dalam bernapas Ibu klien mengatakan napas bayinya cepat Takipnea, Nasal flaring, Retraksi intercostals Sianosis Episode apnea Penurunan suara napas 3) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menghisap, intake nutrisi inadekuat ditandai dengan : Ds Ibu klien mengatakan nafsu bayinya untuk disusui kurang. : Do : Ibu klien mengatakan bayinya lemah Penurunan berat badan Kelemahan, imobilitas, reflex mengisap lemah 11
  • 12. [ASKEP IRDS] KLP IV 4) Kecemasan ortu b.d kurang pengetahuan ortu tentang kondisi bayi ditandai dengan : Ds : Do : Ibu klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya Kecemasan Kekhawatiran ketakutan akan perubahan kondisi kesehatan 12
  • 13. [ASKEP IRDS] KLP IV 3. Perencanaan NO. 1 DIAGNOSA TUJUAN 2 PERENCANAAN 3 KEPERAWATAN 4 1. Inefektif pola nafas Tupan 1. Observasi pola nafas dan frekuensi RASIONAL 5 1. bunyi nafas Perubahan pola napas dan b.d ventilasi paru- Setelah diberikan frekuensi bunyi napas paru terganggu tindakan keperawatan membantu dalam penentuan inefektif pola napas intervensi yang akan dilakukan teratasi selanjutnya. 2. Observasi adanya sianosis 2. Sianosis mengindikasikan gangguan pernapasan lebih Tupen lanjut. Setelah dilakukan 3. Tempatkan kepala pada posisi tindakan keperawatan hiperekstensi. selama beberapa hari 4. Lakukan suction. 3. Dapat memaksimalkan ekspansi paru 4. Dapat mengeluarkan lendir pada Pola nafas efektif Kriteria jalan napas yang mengganggu hasil : pernapasan. • • 1 2 RR 30-60 x/mnt Sianosis (-) 5. Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah. 3 4 13 5. dapat mengetahui masalah pernapasan lebih lanjut. 5
  • 14. [ASKEP IRDS] KLP IV • Sesak (-) • Ronchi (-) • Whezing (-) 6. Atur ventilasi ruangan tempat 6. perawatan klien. memudahkan pertukaran gas. 7. 7. Beri O2 sesuai program. 8. Observasi respon bayi terhadap Mencegah terjadinya reaksi abnormal dari bantuan alat ventilator dan terapi O2. 1. Observasi frekwensi dan bunyi Membantu pemenuhan dari kekurangan oksigen 8. 2 ventilasi ruangan yang baik dapat pernapasan Gangguan perfusi Tupan 1. jaringan b.d Setelah dilakukan kurangnya tindakan keperawatan memudahkan dalam menentukan oksigenasi gangguan perfusi jaringan intervensi selanjutnya kejaringan teratasi jantung. Untuk mengetahui frekuensi dan bunyi jantung sehingga 2. Observasi TTV 2. Perubahan tanda-tanda vital menandakan perubahan kondisi Tupen Setelah dilakukan kesehatan 3. Observasi adanya sianosis. 3. tindakan keperawatan selama beberapa hari gangguan pernapasan lebih lanjut 4. Beri oksigen sesuai kebutuhan 4. masalah perfusi jaringan beransur-ansur 1 2 sianosis mengindikasikan 3 hilang dengan kriteria 4 14 pemberian oksigen tambahan dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen 5
  • 15. [ASKEP IRDS] KLP IV hasil : • • Nadi 120-140 x/mnt. • Suhu 36,5-37 C • 3. RR 30-60 x/mnt. Sianosis (-) Gangguan nutrisi Tupan 1. kurang dari Setelah dilakukan kebutuhan-kebutuhan nutrisi mis : nutrisi bayi perhari atau kebutuhan kebutuhan b.d. tindakan keperawatan masukan kalori / nutrisi yang lalu, minum (cc/ KgBb ) sehingga dapat ketidakmampuan masalah nutrisi teratasi kenaikan / penurunan BB selalu diberikan nutrisi sesuai dengan dicatat kebutuhannya dengan tidak terlepas mengisap, intake yang tidak adekuat Kaji pola minum bayi dan 1. Untuk menentukan berapa kebutuhan Tupen dari intervensi yang lain yang dapat Setelah dilakukan meningkatkan kenaikan berat badan tindakan keperawatan bayi. selama beberapa masalah nutrisi beransur-ansur terpenuhi dengan 2. Ajarkan pada orang tua tentang tehnik –tehnik pemberian Asi/ Pasi 2. Setelah pulang nanti orang tua tidak kaku dan sudah terbiasa memberikan Asi / Pasi pada bayi, yang efektif 1 2 kriteria : 3 4 5 dan mengerti kapan bayi sudah mulai • haus : misal pada saat menangis. Berat badan normal 15
  • 16. [ASKEP IRDS] KLP IV • Nafsu makan baik • Keb. Akan nutrisi meningkatkan pemberian makanan sendok agar anak tidak bigung terpenuh peroral yang efektif : dengan putting susu ibu, dan Pemberian dengan sendok secara pemberian secara bertahap 3. Berikan Intervensi spesifik untuk bertahap Anjurkan pada ibu untuk sering – sering meneteki anaknya 4. Tingkatkan tidur dan kurangi pemakaian energi yang berlebih 3. Pemberian minum/ makan lewat mengurangi risiko aspirasi. Asi yang kandungannya lebih baik dari makan pengganti Asi. 4. Tidur yang banyak akan membuat energi yang masuk dirubah menjadi lemak sehingga dapat dipakai sebagai cadangan makanan. 5. Berikan pemberian makan / 5. Mengadaptasikan bayi dengan nutrisi dengan proses adaptasi secara bergantian ASI- PASI 2 baik. Mengetahui kenaikan BB bayi 4 Pemberian susuai umur masa 5 dan keefektifan pemberian nutrisi kehamilan 3 dan melatih reflek mengisap yang ( sesuai keb. Perhari X BB : 1 putting susu supaya tidak bingung, baik asi maupun Pasi dan mengetahui Jumlah pemasukan. 6. Timbang BB bayi sebelum dan 6. Untuk megetahui seberapa banyak 16
  • 17. [ASKEP IRDS] KLP IV 4. Kecemasan Orang Tupan tua b.d kurang sesudah makan 1. Kaji tingkat kecemasan orang tua asupan nutrisi yang masuk 1. Mengetahui perasaan orang tua Setelah dilakukan akan pengetahuan tentang tindakan keperawatan kondisi bayinya. masalah kecemasan teratasi kondisi membantu 2. Berikan informasi kepada orang tua bayinya dalam serta menentukan intervensi selanjutnya Informasi yang diberikan dapat serta mengikuti sertakan orang tua Tupen : bayi akan kondisi bayi sekarang 2. menambah pengetahuan orang dalam proses perawatan bayinya akan kondisi bayinya sekarang Setelah dilakukan tindakan keperawatan menambah kepercayaan bahwa masalah kecemasan mereka dapat beransur-ansur hilang perawatan bayi dengan kriteria 1 serta ke ikutsertaan orang tua dirumah. 2 • 3 Orang tua mengerti 3. Ajarkan 4 orang tua bayi cara 3. 5 Agar orang tua melakukan setelah klien tiba dapat tujuan yang dilakukan perawatan bayi yang benar serta melakukan perawatan bayi yang dalam pengobatan mengutamakan kebersihan benar sehingga kondisi yang buruk tidak terjadi therapy. • Orang tua berpartisipasi dalam 17
  • 18. [ASKEP IRDS] KLP IV pengobatan. • Orang tua tampak tenang. 18