SlideShare a Scribd company logo
PROSES
PENYEMBUHAN LUKA
dr ELOK M. Q. , M.Kes
DEFINISI LUKA
• Hilang atau pun rusaknya sebagian dari
jaringan tubuh = rusaknya kesatuan/komponen
jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yg rusak atau hilang.
• Menurut Baxter (1990), Luka juga diartikan
terjadinya suatu gangguan dari kondisi normal
pada kulit dimana terjadinya kerusakan
kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang
atau organ tubuh lain.
• Penyebab luka : trauma benda tajam/tumpul,
ledakan, zat kimia, perubahan suhu, sengatan
listrik, gigitan hewan.
Efek yg Muncul bila Timbul Luka
1) Hilangnya seluruh/sebagian fungsi organ
2) Respon stres simpatis
3) Perdarahan dan pembekuan darah
4) Kontaminasi bakteri
5) Kematian sel
Proses Penyembuhan
Proses penyembuhan ditandai dengan
terjadinya proses pemecahan/katabolik dan
proses pembentukan/anabolik.
Proses anabolik telah dimulai sesaat setelah
terjadi perlukaan dan akan terus berlanjut pd
keadaan dimana dominasi proses
katabolisme selesai.
Fase Penyembuhan
1. Fase inflamasi/Eksudasi; menghentikan
perdarahan dan mempersiapkan tempat luka
menjadi bersih dari benda asing atau kuman
sebelum dimulai proses penyembuhan.
2. Fase proliferasi/granulasi/fibroplasia;
pembentukan jaringan granulasi untuk
menutup defek atau cedera pd jaringan yg
luka.
3. Fase Remodeling/deferensiasi/Penyudahan;
memoles jaringan penyembuhan yg telah
terbentuk menjadi lebih matang dan
fungsional.
a. vasokonstriksi, b. pengerutan
ujung pembuluh yg putus
(retraksi), c. reaksi Hemostasis
perdarahan
Trombosit keluar dari vaskuler
saling melekat dan bersama dg jala
fibrin yg terbentuk membekukan
darah yg keluar dr pembuluh darah
Reaksi inflamasi  Sel mast dalam jaringan ikat
menghasilkan serotonin dan histamin  permeabilitas
kapiler↑  eksudasi cairan, penyebukan sel radang,
vasodilatasi setempat  udem
Aktifitas seluler :
1. Pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah menuju luka karena
daya kemotaksis  Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik utk mencerna
bakteri /kotoran luka.
2. Limfosit dan monosit yg kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan
kotoran luka dan bakteri (fagositosis)  fase lamban krn reaksi pembentukan
kolagen baru sedikit dan luka hanya dipertautkan oleh fibrin yg amat lemah
1.Fase Inflamasi
Gejala klinis
reaksi radang
jelas
Pembuluh darah
terputus
Berlangsung sejak terjadinya luka s/d ±
hari kelima.
2. Fase proliferasi = fase fibroplasia  karena yg
menonjol adalah proses proliferasi fibroblast, mulai akhir fase
inflamasi s/d akhir minggu ke-3.
Fibroblast dari sel mesenkim yg belum berdiferensiasi
mukopolisakarida, asam aminoglisin, prolin
bahan dasar kolagen serat
yg akan mempertautkan
tepi luka
Serat
dihancurkan kembali untuk
penyesuaian diri dg tegangan
pada luka yg cenderung mengerut
 Bersama dg sifat kontraktil miofibroblasttarikan pd tepi luka. Pada
akhir fase ini kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal.
 Luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan kolagen  jaringan berwarna
kemerahan dg permukaan yg berbenjol halus (jaringan granulasi).
 Epitel tepi luka yg terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan
berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh
sel baru yg terbentuk dari proses mitosis
• Proses migrasi hanya bisa terjadi ke arah yg
lebih rendah atau datar, sebab epitel tak
dapat bermigrasi ke arah yg lebih tinggi.
Proses ini baru berhenti setelah epitel saling
menyentuh dan menutup seluruh permukaan
luka.
• Dengan tertutupnya permukaan luka, proses
fibroplasia dengan pembentukan jaringan
granulasi juga akan berhenti dan mulailah
proses pematangan dalam fase penyudahan.
3. Fase Penyudahan (Remodelling).
 Terjadi proses pematangan penyerapan kembali jaringan yg
berlebih, pengerutan sesuai dg gaya gravitasi, dan perupaan kembali
jaringan yg baru terbentuk.
 Dapat berlangsung berbulan – bulan, berakhir jika semua tanda
radang sudah lenyap.
 Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yg menjadi abnormal
karena proses penyembuhan :
o Oedema & sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler
baru menutup & diserap kembali, kolagen yg berlebih diserap
dan sisanya mengerut.
o Dihasilkan jaringan parut yg pucat, tipis dan lemas serta mudah
digerakkan dari dasarpengerutan maksimal luka.
 Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan
kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3-
6 bulan setelah penyembuhan.
Berdasarkan kedalaman dan luasnya,
luka dapat dibagi menjadi:
1. Luka superfisial; terbatas pada lapisan
dermis.
2. Luka “partial thickness”; hilangnya jaringan
kulit pada lapisan epidermis dan
lapisan bagian atas dermis.
3. Luka “full thickness”; jaringan kulit yg hilang
pada lapisan epidermis, dermis, dan fasia,
tidak mengenai otot.
4. Luka mengenai otot, tendon dan tulang.
Luka berdasarkan waktu penyembuhan
dapat dibagi menjadi:
1. Luka akut : luka dengan masa
penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yg telah disepakati.
2. Luka kronis : luka yg mengalami
kegagalan dalam proses penyembuhan,
dapat karena faktor eksogen atau
endogen.
Faktor yg mempengaruhi proses
penyembuhan luka Menurut Potter & Perry
a. Usia
b. Status nutrisi, Banyak vitamin terutama vitamin C
membantu dalam metabolisme yg terlibat dalam
penyembuhan luka.
c. Status imunologi
d. Penyakit metabolik : diabetes
e. Pemakaian obat steroid yg dapat menekan respon
inflamasi dan meningkatkan resiko inflamasi
f. Kebersihan
g. Istirahat dan posisi
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to 14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx

Bedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptxBedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptx
MungkinEnho
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
faisalkurniawan12
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
octo zulkarnain
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
AnggerRizkaVirgianti
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
DidikSusetiyanto
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
AstriYuliaSariLubis1
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
pjj_kemenkes
 
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docxRANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
PenugasanPerpanjanga
 
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Maranata Gultom
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
Ni Luh Darmayanti
 
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
WanaIswara1
 
Luka
LukaLuka
Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan lukaProses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka
octo zulkarnain
 
Embriologi dan fisiologi kulit
Embriologi dan fisiologi kulitEmbriologi dan fisiologi kulit
Embriologi dan fisiologi kulitsofwahn
 
penyakit pada kulit
penyakit pada kulitpenyakit pada kulit
penyakit pada kulit
Maranata Gultom
 
BURN.pptx
BURN.pptxBURN.pptx
konsep-dasar-luka.ppt
konsep-dasar-luka.pptkonsep-dasar-luka.ppt
konsep-dasar-luka.ppt
DzulIstiqomah1
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar

Similar to 14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx (20)

Bedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptxBedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptx
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
 
Askep vulnus luka
Askep vulnus lukaAskep vulnus luka
Askep vulnus luka
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docxRANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
 
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
411943908-Perawatan-Luka-Pptpptpptppt.pptx
 
Luka
LukaLuka
Luka
 
Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan lukaProses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka
 
Embriologi dan fisiologi kulit
Embriologi dan fisiologi kulitEmbriologi dan fisiologi kulit
Embriologi dan fisiologi kulit
 
penyakit pada kulit
penyakit pada kulitpenyakit pada kulit
penyakit pada kulit
 
BURN.pptx
BURN.pptxBURN.pptx
BURN.pptx
 
konsep-dasar-luka.ppt
konsep-dasar-luka.pptkonsep-dasar-luka.ppt
konsep-dasar-luka.ppt
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 

Recently uploaded

Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

14PROSES_PENYEMBUHAN_LUKA_pptx.pptx

  • 2. DEFINISI LUKA • Hilang atau pun rusaknya sebagian dari jaringan tubuh = rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yg rusak atau hilang. • Menurut Baxter (1990), Luka juga diartikan terjadinya suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit dimana terjadinya kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. • Penyebab luka : trauma benda tajam/tumpul, ledakan, zat kimia, perubahan suhu, sengatan listrik, gigitan hewan.
  • 3. Efek yg Muncul bila Timbul Luka 1) Hilangnya seluruh/sebagian fungsi organ 2) Respon stres simpatis 3) Perdarahan dan pembekuan darah 4) Kontaminasi bakteri 5) Kematian sel
  • 4. Proses Penyembuhan Proses penyembuhan ditandai dengan terjadinya proses pemecahan/katabolik dan proses pembentukan/anabolik. Proses anabolik telah dimulai sesaat setelah terjadi perlukaan dan akan terus berlanjut pd keadaan dimana dominasi proses katabolisme selesai.
  • 5. Fase Penyembuhan 1. Fase inflamasi/Eksudasi; menghentikan perdarahan dan mempersiapkan tempat luka menjadi bersih dari benda asing atau kuman sebelum dimulai proses penyembuhan. 2. Fase proliferasi/granulasi/fibroplasia; pembentukan jaringan granulasi untuk menutup defek atau cedera pd jaringan yg luka. 3. Fase Remodeling/deferensiasi/Penyudahan; memoles jaringan penyembuhan yg telah terbentuk menjadi lebih matang dan fungsional.
  • 6. a. vasokonstriksi, b. pengerutan ujung pembuluh yg putus (retraksi), c. reaksi Hemostasis perdarahan Trombosit keluar dari vaskuler saling melekat dan bersama dg jala fibrin yg terbentuk membekukan darah yg keluar dr pembuluh darah Reaksi inflamasi  Sel mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamin  permeabilitas kapiler↑  eksudasi cairan, penyebukan sel radang, vasodilatasi setempat  udem Aktifitas seluler : 1. Pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah menuju luka karena daya kemotaksis  Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik utk mencerna bakteri /kotoran luka. 2. Limfosit dan monosit yg kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan kotoran luka dan bakteri (fagositosis)  fase lamban krn reaksi pembentukan kolagen baru sedikit dan luka hanya dipertautkan oleh fibrin yg amat lemah 1.Fase Inflamasi Gejala klinis reaksi radang jelas Pembuluh darah terputus Berlangsung sejak terjadinya luka s/d ± hari kelima.
  • 7. 2. Fase proliferasi = fase fibroplasia  karena yg menonjol adalah proses proliferasi fibroblast, mulai akhir fase inflamasi s/d akhir minggu ke-3. Fibroblast dari sel mesenkim yg belum berdiferensiasi mukopolisakarida, asam aminoglisin, prolin bahan dasar kolagen serat yg akan mempertautkan tepi luka Serat dihancurkan kembali untuk penyesuaian diri dg tegangan pada luka yg cenderung mengerut  Bersama dg sifat kontraktil miofibroblasttarikan pd tepi luka. Pada akhir fase ini kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal.  Luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan kolagen  jaringan berwarna kemerahan dg permukaan yg berbenjol halus (jaringan granulasi).  Epitel tepi luka yg terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yg terbentuk dari proses mitosis
  • 8. • Proses migrasi hanya bisa terjadi ke arah yg lebih rendah atau datar, sebab epitel tak dapat bermigrasi ke arah yg lebih tinggi. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka. • Dengan tertutupnya permukaan luka, proses fibroplasia dengan pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti dan mulailah proses pematangan dalam fase penyudahan.
  • 9. 3. Fase Penyudahan (Remodelling).  Terjadi proses pematangan penyerapan kembali jaringan yg berlebih, pengerutan sesuai dg gaya gravitasi, dan perupaan kembali jaringan yg baru terbentuk.  Dapat berlangsung berbulan – bulan, berakhir jika semua tanda radang sudah lenyap.  Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yg menjadi abnormal karena proses penyembuhan : o Oedema & sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup & diserap kembali, kolagen yg berlebih diserap dan sisanya mengerut. o Dihasilkan jaringan parut yg pucat, tipis dan lemas serta mudah digerakkan dari dasarpengerutan maksimal luka.  Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3- 6 bulan setelah penyembuhan.
  • 10. Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi: 1. Luka superfisial; terbatas pada lapisan dermis. 2. Luka “partial thickness”; hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan lapisan bagian atas dermis. 3. Luka “full thickness”; jaringan kulit yg hilang pada lapisan epidermis, dermis, dan fasia, tidak mengenai otot. 4. Luka mengenai otot, tendon dan tulang.
  • 11. Luka berdasarkan waktu penyembuhan dapat dibagi menjadi: 1. Luka akut : luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yg telah disepakati. 2. Luka kronis : luka yg mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen atau endogen.
  • 12. Faktor yg mempengaruhi proses penyembuhan luka Menurut Potter & Perry a. Usia b. Status nutrisi, Banyak vitamin terutama vitamin C membantu dalam metabolisme yg terlibat dalam penyembuhan luka. c. Status imunologi d. Penyakit metabolik : diabetes e. Pemakaian obat steroid yg dapat menekan respon inflamasi dan meningkatkan resiko inflamasi f. Kebersihan g. Istirahat dan posisi