SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
EKONOMIKA PROPERTI & KEKAYAAN
NEGARA*)
Narasumber:
Prof. Insukindro, Ph.D
Fakultas Ekonomika & Bisnis UGM, BI Institute dan
Anggota Kehormatan MAPPI
insukindro@ugm.ac.id dan insukindro@gmail.com
*) Materi Diskusi, diselenggarakan oleh KPSPI-MAPPI, 11 Desember 2021
POKOK BAHASAN
Pengantar
Topik pembahasan materi ceramah ini memusatkan perhatiannya pada
ekonomika properti sebagai dasar atau pohon ilmu penilai propertI dan penting
data base properti nasional seperti data yang diterbitkan oleh BPS sebagai
basis data kekayaan negara.
Berkaitan dengan itu akan dibahas tentang properti berujud (tangible property)
atau properti riil (real property) atau properti dan kepemilikannya. Memang
dalam perkembangannya banyak juga properti tidak berujud (intangible
property), ekonomi atau perekonomian hijau (green economy) dan digital
(digital economy) ~ Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Bank
Indonesia, 24 November 2021.
Pokok Bahasan
1. Ekonomika Properti: Konsep, Ruang Lingkup, Kegiatan & Lapangan
Kerja
2. Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian
3. Penaksiran PDB (Produksi Domestik Bruto),Pertumbuhan dan Fluktuasi
Ekonomi ( Siklus Bisnis ~ Resesi vs Ekspansi Ekonomi) ~ Embrio data
properti nasional → data kekayaan negara
4. Integrasi Model Ekonomika Properti (~Tanah) dan Perencanaan Kota.
EKONOMIKA PROPERTI: KONSEP, RUANG
LINGKUP, KEGIATAN DAN LAPANGAN KERJA
EKONOMIKA PROPERTI ATAU EKONOMIKA
PENILAIAN PROPERTI
Aliran ini tidak sependapat dg aliran baku, dan mereka
membedakan antara properti dan kepemilikan (possession). Menurut
aliran ini, properti didefinisikan sebagai hak memperoleh pembebanan
dan jaminan (koleteral) atau hak untuk menukarkan atau hak untuk
tidak menyentuh sumber-sumber ekonomi. Kepemilikan didefinisikan
sebagai “hanya” hak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi
secara fisik dan perolehannya, termasuk hak untuk merubah bentuk dan
substansi sumber-sumber berkenaan.
Berbagai istilah tentang ekonomika ini: Ekonomika Properti (Property
Economics), Ekonomika Penilaian Properti (Economics of Property
Valuation), Property-Based Theory of the Economy, Property Theory of
Interest and Money.
Heinsohn dan Steiger, 2000, 2006, dan Steiger, 2006. Lihat juga Insukindro (2021)
ALIRAN TIDAK-BAKU
Ekonomika Kelembagaan
Ek. Kelembagaan Baru
Keynes
Keynesian
Ekonomika Properti
(2000)
Klasik
Sintesa Neoklasik
Insukindro, 2012a
EKONOMIKA PROPERTI
Teori ini dibangun dan dikembangkan oleh Heinsohn dan Staiger
yang dimulai tahun 2000. Mereka membedakan properti dan
kepemilikan dan pandangan mereka berbeda dengan aliran ekonomika
kelembagaan baru serta memformulasikan ekonomika properti mereka
sebagai Teori Properti Suku Bunga dan Uang atau Property Theory of
Interest and Money (lihat misalnya: Heinsohn dan Steiger, 2000, 2006
dan Steiger, 2006).
Mereka tidak sependapat dengan Neoklasik yang menyatakan
bahwa bunga karena adanya biaya kesenjangan di pasar barang atau
dengan Keynesian yang menyatakan bahwa bunga ditentukan dipasar
uang atau dikenal juga sebagai teori preferensi likuiditas.
Ketika uang – sebagai properti tanpa nama- diciptakan dalam
kontrak kredit, bunga mencerminkan biaya hilangnya hasil tidak secara
material atau disebut premi properti (property premium). Dalam kontrak
kredit penciptaan uang dan peminjaman uang, properti harus menjadi
jaminan. Jika atribut atau status properti ditambah berarti premi properti
dengan sendirinya akan naik.
Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa perilaku bunga dan uang tidak
mudah untuk dipahami tanpa memperhatikan atau meliput kelembagaan
properti dan premi properti. Bagaimana properti menghasilkan atau terkait
dengan elemen-elemen yang khas dalam perekonomian berbasis properti
atau penilaian properti, seperti wirausaha dalam produksi dan pasar,
kapital, laba dan akumulasinya, upah tenaga kerja, kemajuan teknologi
serta fluktuasi ekonomi atau siklus bisnis atau kejutan sisi permintaan dan
penawaran (demand and supply side shock) dari perekonomian.
~ Slide-slide berikut ini akan menguraikan elemen-elemen khas dalam
perekonomian berbasis propertI atau penilaian properti yang
menjelaskan mengenai peran Penilai dalam memberi nilai besaran
ekonomi mikro dan makro (agregat) nasional yang perlu diatur dan
dilindungi dengan UU.
Catatan
Adanya kejutan baik dari sisi permintaan dan penawaran dari
perekonomian tentunya menjadi acuan bagi penilai karena mereka harus
merubah kerangka konseptual dalam melakukan penilaian.
RUANG LINGKUP EKONOMIKA PROPERTI
Secara umum ekonomika properti atau ekonomika penilaian properti
adalah bagian dari ekonomika yang memusatkan perhatian pada pasar
properti. Ekonomika ini mempunyai aspek atau elemen utama yakni
konsep dan permodelan ekonomika properti, dasar mikroekonomika dan
makroekonomika pasar properti, prinsip dan metode penilaian properti,
peranan kelembagaan dan pemerintah dalam pasar properti atau dapat
diklasifikasi sebagai berikut (lihat juga gambar 1).
1. Ekonomika Properti: Konsep dan Permodelan
2. Mikroekonomika Properti
3. Makroekonomika Properti
4. Prinsip & Metode Penilaian Properti
5. Peranan Kelembagaan dan Pemerintah Dalam Pasar Properti.
Catatan: Pembahasan properti juga dapat secara spesifik “tanah”
Insukindro (2012b) dimodifikasi, Wyatt (2013).
Sistem Pasar
Rm Tangga Pemerintah
Pemerintah
Prolehan
Properti
Prolehan
Properti
ALIRAN & SISTEM PASAR PROPERTI
Lembaga
Intermediasi
9
Informasi
Resiko Ketersediaan
Rm Tangga
Prolehan
Properti
Perusahaan
Pengguna/User
Prolehan
Properti
Pemasok/Supplier
Perusahaan
Pasar Properti
Pemerintah/
Kelembagaan
Ketidakpastian
Kejutan Kembar
Pengaturan/
UU
Infrastruktur &
Lingkungan
Ada kejutan/shock:
Sisi Permintaan vs
Penawaran
Insukindro (2012b) dimodifikasi
RUANG LINGKUP
KEGIATAN PENILAIAN PROPERTI
1. Penilaian untuk menentukan nilai ekonomi properti (seperti
Penilaian Aktiva Tetap: Fixed Assets Valuation) dan Penilaian
Bisnis (Business Valuation) termasuk goodwill, trademark dan hak
paten.
2. Penilaian untuk mengestimasi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
3. Penilaian untuk menentukan harga pasar dalam pemberian
kompensasi saat pemerintah melakukan nasionalisasi dan
pengambilalihan hak kepemilikan modal.
4. Penilaian besaran ekonomika makro, seperti PDB (~ siklus &
pertumbuhan ekonomi) dan kekayaan negara.
5. Penilaian secara obyektif dan wajar atas aktiva perusahaan.
6. Penilaian atas agunan atau barang jaminan bank.
7. Penilaian atas kerugian obyek asuransi yang dipertanggungkan.
8. Penilaian Proyek (Project Appraisal).
9. Penilaian Kelayakan Teknis (Technical Appraisal).
11. Penilaian dan Konsultasi Pengembangan termasuk Studi Kelayakan
Proyek (Project Feasibility Study).
12. Pengawasan Proyek (Project Monitoring).
13. Konsultasi dan Perencanaan Investasi.
14. Penilaian dan Konsultasi Sistem Informasi Properti.
15. Penilaian dan Konsultasi Properti termasuk kegiatan konsultasi
keuangan properti.
16. Pengelolaan Properti (Property Management).
17. Penilaian untuk mengestimasi besarnya kekayaan Negara maupun
Daerah dan untuk menyusun neraca negara maupun daerah.
18. Penilaian terhadap aktiva dana pensiun.
Subur (2010) dan Insukindro (2012b) dimodifikasi
LAPANGAN PEKERJAAN PENILAI PROPERTI
1. Perbankan (Bank Indonesia, Bank-bank Umum, Bank-bank Syariah
dan BPR).
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (seperti: Perum Pegadaian,
Asuransi, Leasing).
3. Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak, Ditjen Kekayaan Negara,
Ditjen Piutang dan Lelang Negara).
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
5. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
6. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
7. Kantor Jasa Penilai Properti.
8. Kantor Jasa Penilai Bisnis.
9. Perusahaan Penilai Properti dan Bisnis.
10. Real Estat dan Pengembang Properti.
11. Pasar Modal dan Lembaga Sekuritas.
12. Badan Pusat Statistik ~ UU No. 16/1997 Tentang Statitik
13. BUMN dan BUMD.
14. Kementerian Dalam Negeri.
15. Lembaga Penyelidik dan Hukum (Kepolisian, Kejaksaan dan
Pengadilan).
16. Badan Pertanahan Nasional.
17. Pemerintah Daerah (Propensi, Kabupaten dan Kota).
18. Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset yang tertarik di bidang
penilaian.
Subur (2010) dan Insukindro (2012b) dimodifikasi
PERANAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN
Lihat juga: Insukindro (2020a)
ALASAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN
1. Aktiva Individu dan Pemerintah
2. Ketidaksempurnaan pasar (misal: monopoli vs monopoli perintis dll)
~ hegenomik
3. Eksternalitas
4. Barang publik
5. Distribusi Pendapatan dan Kesempatan Berusaha
6. Keseimbangan Perekonomian → Kebijakan Makroekonomi ~ Fiskal
7. Pilihan Publik dan Proses Politik
8. Keadilan
Kumutatif, distributif, vindikatif, kreaktif, protektif, legalis dan egaliter.
Hyman (2005: Part 1), Sutrisno (1981: Bab II)
MC
AC
R, C
O
Q
A
B
C
D
E
G
F
AR
MR
G1
E1
F1
D1
Q2
Q1
R = Penerimaan (Revenue); MR = Penerimaan Marjinal; AR = Penerimaan Rerata
C = Biaya (Cost); MC = Biaya Marjinal; AC = Biaya Rerata
Monopolis → MR=MC ~ π maksimum ~ TR>TC ~ Titik D(OQ1, OD1), harga (OG1)> MC (OD1)
π = bidang G1GFF1
Persaingan → AR =MC ~ π “normal” ~ Titik E(OQ2, OE1), OE1< OG1 & OQ2 > OQ1 ~ π = 0
Monopolis
MC
AC
R, C
O
Q
A
B
C
D
E
G
F
AR
MR
G1
E1
F1
D1
Q2
Q1
Monopolis → MR=MC ~ rugi minimum ~ Titik D(OQ1, OD1), harga (OG1)> MC (OD1) ~ TR<TC
Persaingan → AR =MC ~ π “normal” ~ Titik E(OQ2, OE1), OE1< OG1 & OQ2 > OQ1
Monopolis selalu rugi, saat MR = MC → rugi = bidang F1FGG1 & jika memenuhi permintaan
(MC =AR) → rugi = bidang H1HEE1
H
H1
Monopolis
“Perintis”
PENAKSIRAN PDB (PRODUKSI DOMESTIK
BRUTO), FLUKTUASI DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI ~ EMBRIO DATA PROPERTI
NASIONAL
Lihat juga: Insukindro (2020 b, c)
Produksi Domestik Bruto (PDB)
Pendekatan dalam perhitungan PDB
1. Pendekatan Pengeluaran
2. Pendekatan Produksi
3 . Pendekatan Pendapatan
Sebelum Agustus 2015, Indonesia menggunakan 2 pendekatan yakni
pendekatan pengeluaran dan produksi dan sejak Agustus 2015 digunakan
ketiga pendekatan tsb di atas (Airlangga, 2013).
Tentu saja, untuk mendapat data ekonomi nasional yang lebih baik dan akurat
diperlukan tenaga atau profesi penilai yang diatur dan dilindungi dengan UU.
PDB ada 2 macam yakni
1. PDB harga berlaku
2. PDB harga tetap atau juga disebut PDB riil.
Catatan
1. Pendekatan pengeluaran → permintaan agregat
2. Pendekatan produksi → penawaran agregat
Airlangga, 2013
Airlangga, 2013
PENAKSIRAN FLUKTUASI EKONOMI, RESESI DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
Resesi (recession) adalah (perkiraan) penurunan atau kemerosotan secara
signifikan aktivitas ekonomi yang menyebar ke seluruh sektor perkeonomian
(produksi, kesempatan kerja, pendapatan riil dan indikator lain), dan biasanya
berakhir dalam jangka pendek (beberapa bulan). Besaran ekonomi ini umumnya
terkait dengan siklus ekonomi (economic cycle) atau siklus bisnis (business cycle).
Dengan menggunakan siklus bisnis, secara umum resesi dimulai saat aktivitas
perekonomian mencapai titik puncak (peak) dan berakhir saat perekonomian berada
pada titik palung (trough)nya. dan sebaliknya, adalah ekspansi (expansion). Depresi
(depression) adalah resesi berkelanjutan atau jangka panjang
Untuk menditeksi resesi, Hubbard dkk (2012: Ch. 8 & 2014: Ch. 9 340-)
menggunakan formula kesenjangan output (output gap = og) sebagai berikut
ogt = (Yt – Ypt)/ Ypt
ogt = (Yt – Ypt ) output gap (makro yg baku) (1)
Y adalah output atau PDB riil aktual
Yp adalah output potensial (potential output) atau PDB riil potensial
Menurut Hubbard dkk, jika suatu negara memiliki og < 0, berarti negara tsb
mengalami resesi dan jika og > 0 akan ekspansi. Dalam buku tsb, Hubbard dkk
(2012) membahas kesenjangan output di USA dari tahun 1949 (Q1)-2011(Q1) ~ lihat
gambar di bawah (slide 14).
SIKLUS BISNIS: RESESI DAN EKSPANSI
Gordon, 2014: 9
OUTPUT GAP US: 1949(Q1)-2011(Q1)
Hubbard et al, 2012: 283
Jika Hubbard dkk mengukur og dengan menggunakan PDB riil potensial, maka
ekonom lain seperti: Gordon (2014: 8) mengukur fluktuasi ekonomi dengan
menggunakan PDB riil alamiah (natural real GDP); dan Mitchell et al (2019)
mendekatinya dengan trend GDP.
Dalam kenyataannya potensial output atau natural real GDP tidak dapat
diobservasi, sehingga sering diproksi dengan menggunakan output perkiraan
atau expected output, E(Y), sehingga dapat diperoleh persamaan fluktuasi
ekonomi (economic fluctuation = fe):
fet = {Yt – E(Yt)}/E(Yt) (2)
output gap= Yt – E(Yt) = residu
Selaras dengan konsep di atas, jika fe < 0, berarti resesi, dan fe > 0, ekspansi.
Yt – E(Yt) →unexpected Y ; NEWS Y, Shock dr Y
Pertumbuhan ekonomi dirumuskan sebagai
get = (Yt – Yt-1 )/ Yt-1= ΔYt / LY ge (yoy atau ptp) (3)
get = Δ4Yt / L4Yt ge (yoy data kuartalan) (3a)
ge bisa nol, positif dan negative. Jika ge < 0 dan berkelanjutan maka negara
tsb mengalami kemunduran ekonomi (slump)
Secara umum jika ge < 0, maka juga bisa fe < 0 , tetapi tidak selalu demikian.
Artinya bisa saja ge > 0, fe < 0, atau sebaliknya.
Tahun Dasar 2010 Growth GE Fitted Value FE Residu
Y(t) YoY Kuartal QoQ E(Yt) {Yt-E(Yt)}/E(Yt)} Y(t) - E(Y(t)
2010-Q1 1,654,858 1,670,930 -0.96% 16,072
-
2010-Q2 1,699,297 2.69% 1,698,330 0.06% 967
2010-Q3 1,757,066 3.40% 1,725,721 1.82% 31,345
2010-Q4 1,732,115 -1.42% 1,753,092 -1.20% 20,977
-
2011-Q1 1,761,603 6.45% 1.70% 1,780,454 -1.06% 18,851
-
2011-Q2 1,810,138 6.52% 2.76% 1,807,803 0.13% 2,335
2011-Q3 1,871,131 6.49% 3.37% 1,835,126 1.96% 36,005
2011-Q4 1,844,626 6.50% -1.42% 1,862,408 -0.95% 17,782
-
2012-Q1 1,872,866 6.32% 1.53% 1,889,659 -0.89% 16,793
-
2012-Q2 1,925,861 6.39% 2.83% 1,916,877 0.47% 8,984
2012-Q3 1,987,314 6.21% 3.19% 1,944,049 2.23% 43,265
2012-Q4 1,957,572 6.12% -1.50% 1,971,170 -0.69% 13,598
-
2013-Q1 1,985,750 6.03% 1.44% 1,998,258 -0.63% 12,508
-
2013-Q2 2,036,817 5.76% 2.57% 2,025,327 0.57% 11,490
2013-Q3 2,103,598 5.85% 3.28% 2,052,379 2.50% 51,219
2013-Q4 2,057,688 5.11% -2.18% 2,079,426 -1.05% 21,738
-
2014-Q1 2,058,585 3.67% 0.04% 2,106,512 -2.28% 47,927
-
2014-Q2 2,137,386 4.94% 3.83% 2,133,664 0.17% 3,722
2014-Q3 2,207,344 4.93% 3.27% 2,160,885 2.15% 46,459
2014-Q4 2,161,553 5.05% -2.07% 2,188,174 -1.22% 26,622
-
2015-Q1 2,158,040 4.83% -0.16% 2,215,564 -2.60% 57,524
-
2015-Q2 2,238,704 4.74% 3.74% 2,243,068 -0.19% 4,364
-
2015-Q3 2,312,844 4.78% 3.31% 2,270,664 1.86% 42,180
2015-Q4 2,272,929 5.15% -1.73% 2,298,330 -1.11% 25,401
-
2016-Q1 2,264,721 4.94% -0.36% 2,326,066 -2.64% 61,345
-
2016-Q2 2,355,445 5.21% 4.01% 2,353,858 0.07% 1,587
2016-Q3 2,429,261 5.03% 3.13% 2,381,655 2.00% 47,606
2016-Q4 2,385,187 4.94% -1.81% 2,409,405 -1.01% 24,218
-
2017-Q1 2,378,146 5.01% -0.30% 2,437,087 -2.42% 58,941
-
2017-Q2 2,473,513 5.01% 4.01% 2,464,664 0.36% 8,849
2017-Q3 2,552,297 5.06% 3.19% 2,492,063 2.42% 60,234
2017-Q4 2,508,972 5.19% -1.70% 2,519,216 -0.41% 10,244
-
2018-Q1 2,498,580 5.06% -0.41% 2,546,092 -1.87% 47,512
-
2018-Q2 2,603,765 5.27% 4.21% 2,572,655 1.21% 31,110
2018-Q3 2,684,167 5.17% 3.09% 2,598,839 3.28% 85,328
2018-Q4 2,638,885 5.18% -1.69% 2,624,596 0.54% 14,289
2019-Q1 2,625,156 5.07% -0.52% 2,649,934 -0.94% 24,778
-
2019-Q2 2,735,291 5.05% 4.20% 2,674,866 2.26% 60,425
2019-Q3 2,818,887 5.02% 3.06% 2,699,395 4.43% 119,492
2019-Q4 2,769,909 4.97% -1.74% 2,723,556 1.70% 46,353
2020-Q1 2,703,018 2.97% -2.41% 2,747,462 -1.62% 44,444
-
2020-Q2 2,589,647 -5.32% -4.19% 2,771,254 -6.55% 181,607
-
Tahun
PDB RIIL, PEERTUMBUHAN EKONOMI (YOY, QTQ) DAN
FLUKTUASI EKONOMI: INDONESIA 2010(Q1)-2020(Q2)
-0.08
-0.06
-0.04
-0.02
0
0.02
0.04
0.06
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
2018
2019 2020
Pertumbuhan Ekonomi (get) QtQ
Fluktuasi ekonomi (fet)~ Ditaksir dengan HP Filter
Fluktuasi (~ HP FILTER) & Pertumbuhan
Ekonomi INDONESIA: 2010(Q1) - 2020(Q2)
Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa ge (QtQ) dan fe kuartalan (fe) bisa positif dan
negatif. Secara umum bila ge <0~ fe<0, tetapi tidak selalu demikian. Jika fe<0, ini
indikasi resesi. Untuk tahun 2019-2020, ge<0, terjadi 2019(Q4), 2020(Q1 & Q2),
sedangkan fe<0, terjadi 2020(Q1 & Q2), jadi sejak 2020(Q1), Indonesoa sudah resesi
Pertumbuhan Ekonomi (yoy vs qtq) &
Fluktuasi Ekonomi (~HP FILTER)
Pergerakan fe kuartalan lebih seirama dengan ge (QtQ) tetapi tidak selaras dengan
gerak ge (YoY). Terlihat bahwa sebelum 2020 (Q2), ge(YoY) selalu positif, walaupun fe
pernah negatif dan positif. ~ Prosiklik vs Tidak siklik
PERTUMBUHAN & FLUKTUASI EKONOMI
ge(yoy kuartalan), ge(qtq, kuartalan) & fe (kuartal)
Indonesia: 2019(Q4)-2020(Q4)
ge (yoy
kuartal)
ge (qtq,
kuartal)
fe
(Persamaan 2)
2019(Q4) 4,97% -1,74% 1,70
2020 (Q1) 2,97% -2,41% -1,62%
Q2 -5,32% -4,19% -6,55%
Q3 -3,49% 5,05% -3,25%
Q4 >2,47% >4,33% 0% (-4,57%)
Hasil perkiraan saya, resesi di Indonesia tahun 2020 sudah terjadi sejak kuartal 1,
dengan fe=-1,62% dan berlanjut ke kuartal 2, fe=-6,55% dan kuartal 3, fe=-3,25%.
Jika diharapkan bahwa 2020 kuartal 4 tidak ada resesi atau fe=0, maka
pertumbuhan ekonomi diharapkan >4,33% (qtq) atau >2,47% (yoy).
INTEGRASI MODEL: EKONOMIKA PROPERTI
(~TANAH) DAN PERENCANAAN KOTA
INTEGRASI MODEL: EKONOMIKA &PENGGUNAAN
TANAH Pendukung Perencanaan Kota
Output
Konsumsi
Ekspor
dll
∆ Permintaan
Akhir
Penurunan
output
Perencanaan Spasial,
Kelayakan, dll
Permintaan
Akhir
Alokasi
Penggunaan
Tanah
Konservasi Permintaan
Penggunaan Tanah
Tanah yg tdk dapat
dialokasikan
Sisi Permintaan Sisi Penawaran
Van Delden dkk, 2011
t-1
Delden dkk (2011) menggabungkan 3 model: makroekonomika,
demografi dan perubahan penggunaan tanah dalam mendukung
perencanaan kota dan regional.
Model makroekonomika (baik dari sisi permintaan maupun
penawaran, dengan menggunakan pendekatan Input-output)
merupakan pendorong perubahan penggunaan tanah dalam
penyediaan lahan untuk berbagai kegiatan ekonomi seperti industri,
aktivitas komersial dan pertanian. Model demografi dimaksudkan
untuk permodelan spasial misalnya berdasarkan data angka
kelahiran, mortalitas dan migrasi guna menggambarkan populasi
dalam suatu kawasan. Model perubahan penggunaan tanah mencoba
mengalokasikan permintaan tsb pada dataran lokal dengan
memperhatikan kelayakan dan ketersediaan lokasi.
Tentu saja tidak semua permintaan dapat terpenuhi alokasinya dan ini
dapat menjadi umpan balik dalam permodelan ekonomi
Sisi penawaran dari perekonomian akan dipengaruhi oleh
informasi berkenaan dengan alokasi lahan dan berpengaruh pula
terhadap pertumbuhan ekonomi (mungkin tidak sesuai dengan yang
diharapkan). Penggunaan pendekatan I-O (yang mampu meliput
interdependensi antara industri/sektor ekonomi) diharapkan dapat
menjelaskan bahwa ketersediaan tanah akan menjadi faktor kunci bagi
pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor eklonomi.
Dalam model ini digunakan variabel kelambanan (t-1) yang juga
penting dalam permodelan ekonomi karena variabel ini dapat menjadi
proksi untuk menggambarkan aspek: psikologis, teknis dan
kelembagaan atau informasi yang tidak sempurna (Gujarati & Porter,
2009: 622-623).
Insukindro (2021) memodifikasi model yang dikembangkan oleh
Delden dkk (2011) dengan memasukkan aspek ekonomika properti dan
kejutan-kejutan baik dari sisi penawaran dan permintaan agregat.
INTEGRASI MODEL: PENGGUNAAN TANAH PENDUKUNG
PERENCANAAN KOTA, Ek. Properti &
KEJUTAN KEMBAR
Output
Yd:
C+I+G+NX
Δ Permintaan
Akhir
Pengurangan
output
Perencanaan Spasial,
Kelayakan, dll
Permintaan
Akhir
Alokasi Penggunaan
Tanah/Properti
Konservasi Permintaan
Penggunaan Tanah
Tanah yg tdk dapat
dialokasikan
Sisi Permintaan Sisi Penawaran
t-i , t+i
Kelem-
bagaan/
Pemerintah,
Ek. Penilaian
Properti
Kejutan
Kembar
(Ys &Yd )
Ys =
A Y(K, L,O)
Insukindro (2021)
SIMPULAN
1. Ekonomika Properti adalah dasar atau pohon ilmu penilaian
properti.
2. Kebutuhan akan tersedianya data base propertI nasional seperti
data yang diterbitkan oleh BPS, dan data ini dapat menjadi embrio
data kekayaan negara
3. Perlunya UU Profesi Penilai yang mencakup seluruh aspek
penilaian individu dan masal.
REFERENSI
Airlangga, B. (2013), Implementasi SNA 2008 Dalam Perubahan Tahun Dasar PDB
2010=100, Makalah, disampaikan dalam rapat FMS, 11 Juni.
Delden V, G. McDonald, Y. Shi, J. Hurkens, J. Van Vliet and M. Van den Belts (2011),
Integrating Socio-Economic and Land-Use Models to support Urban and Regional
Planning, AGILE, April 18-22.
Goodfriend, M. and R.G. King (1997), The New Neoclassical Synthesis and the Role of
Monetary Policy, NBER Macroeconomics Annual: 971-987.
Gordon, R.J. (2014), Macroeconomics, Pearson Education Limited.
Gujarati, D.N. and D.C. Porter (2009), Basic Econometrics, McGraw-Hill
Heinsohn, G. and O. Steiger (2000), The Property theory of interest and money, in J.
Smithin (ed), What is Money?, Routledge: 67-100
Heinsohn, G. and O. Steiger (2006), Interest and money: the property explanation, in P.
Arestis and M. Sawyer (eds), A Handbook of Alternative Monetary Economics, Edward
Elgar.
Hubbard, R.G., A.P. O’Brien (2012, 2014), Macroeconomics, Pearson Education Limited.
Insukindro (2012a), Mengenal Ekonomika Penilaian Properti, Orasi Ilmiah, Dies Natalis ke-
57, FEB UGM, 19 Sep.
Insukindro (2012b), Pendidikan Profesi Penilai Masa Depan di Indonesia, Makalah,
disampaikan dalam acara Sosialisasi Penilai Publik diselenggarakan oleh PPAJP
Kemenkeu, Yogyakarta 9 Nov.
Insukindro (2020a), Analisis Ekonomika Makro Baru: Kebijakan Moneter vs Fiskal, Materi
Kuliah, Dep. IE, FEB UGM, SinarKu, Sesi 4, 14 Desember
Insukindro (2020b), Memahami Konsep Indikator Ekonomi Resesi: Pernahkah Indonesia
mengalami Resesi, 2010(Q1)-2020(Q2), Bahan Ceramah, BI Institute Lecture Series,
7 September
Insukindro (2020c), Fluktuasi Ekonomi (Resesi) dan Indikator Ekonomi, Materi Kuliah
Umum, Dep. IE, FEB UGM, SinarKu, Sesi 1, 7 Des.
Insukindro (2021), Permodelan Ekonomika (Penilaian) Properti Dalam Perekonomian,
Materi Kuliah Umum, Dies Natalis FEB UGM ke 66, 20 September.
Landmann, O. (2014), Short-Run Macro After the Crisis: The End of the “New” Neoclassical
Synthesis, Discussion Paper Series, Nr. 27, Dept. of International Economic Policy,
University of Freiburg.
Mitchell, W., L.R. Wray, and M. Watts (2019), Macroeconomics, Red Globe Edition.
Popa, F, (2015), Regional Competitiveness, Conceptual Elements, Study and Scientific
Research, Economic Edition, No. 22
Steiger, O. (2006), Property Economics versus New Institutional Economics: Alternative
Foundations of How to Trigger Economic Development, Journal of Economic Issues,
Vol. XL, No. 1: 183-208.
Subur, L. (2010), Profesi Penilai Publik di Indonesia, PPAJP Kemenkeu.
Wyatt, P. (2013), Property Valuation, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Ltd.

More Related Content

Similar to Ins_MAPPI_Ekonomika Properti & Kekayaan Negara_11_230119_143722.pdf

M1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.ppt
M1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.pptM1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.ppt
M1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.pptFauziahNurHutauruk
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi KreatifAnalisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi KreatifMila
 
1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu
1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu
1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu01NursyamArifaHaqKel
 
Teknik dasar-investasi-properti
Teknik dasar-investasi-propertiTeknik dasar-investasi-properti
Teknik dasar-investasi-propertiPeni Cutez
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Nimas Putri
 
Tax Flash Kib July 2022.pdf
Tax Flash Kib July 2022.pdfTax Flash Kib July 2022.pdf
Tax Flash Kib July 2022.pdfkib-consulting
 
Membangun sistem ekonomi kerakyatan.ppt
Membangun sistem ekonomi kerakyatan.pptMembangun sistem ekonomi kerakyatan.ppt
Membangun sistem ekonomi kerakyatan.pptAbeng Fariz
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Gondo Madden
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiWahyu Nurse
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroYanto Setya
 
Perilaku produsen Dan konsumen
Perilaku produsen Dan konsumenPerilaku produsen Dan konsumen
Perilaku produsen Dan konsumenIta Pitriyanti
 
1. KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK (1).ppt
1.  KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK  (1).ppt1.  KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK  (1).ppt
1. KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK (1).pptWulandariSieskawati
 
Ekonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdf
Ekonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdfEkonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdf
Ekonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdfwiliamsteven2
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012bwfitri
 
Analisis faktor fundamental dan risiko
Analisis faktor fundamental dan risikoAnalisis faktor fundamental dan risiko
Analisis faktor fundamental dan risikochaniagoputra
 
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"Farandi Octorizki
 
Perpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxPerpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxdhikmatlm
 

Similar to Ins_MAPPI_Ekonomika Properti & Kekayaan Negara_11_230119_143722.pdf (20)

M1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.ppt
M1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.pptM1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.ppt
M1.-Pendahuluan-rev1.pptPIE.ppt
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi KreatifAnalisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
Analisis Kebijakan Ekonomi Kreatif
 
1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu
1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu
1. bukuhiuo[p[oiuytredfghjklloiuytrfvbnmliu
 
Teknik dasar-investasi-properti
Teknik dasar-investasi-propertiTeknik dasar-investasi-properti
Teknik dasar-investasi-properti
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
 
Teori ekonomi makro
Teori ekonomi makroTeori ekonomi makro
Teori ekonomi makro
 
Tax Flash Kib July 2022.pdf
Tax Flash Kib July 2022.pdfTax Flash Kib July 2022.pdf
Tax Flash Kib July 2022.pdf
 
Membangun sistem ekonomi kerakyatan.ppt
Membangun sistem ekonomi kerakyatan.pptMembangun sistem ekonomi kerakyatan.ppt
Membangun sistem ekonomi kerakyatan.ppt
 
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
Pengertian pasar faktor produksi (pasar input)
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Perilaku produsen Dan konsumen
Perilaku produsen Dan konsumenPerilaku produsen Dan konsumen
Perilaku produsen Dan konsumen
 
1. KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK (1).ppt
1.  KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK  (1).ppt1.  KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK  (1).ppt
1. KONSEP DASAR EKONOMI PUBLIK (1).ppt
 
Ekonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdf
Ekonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdfEkonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdf
Ekonomi makro BAB 3 Pendapatan Nasional.pdf
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012
 
Analisis faktor fundamental dan risiko
Analisis faktor fundamental dan risikoAnalisis faktor fundamental dan risiko
Analisis faktor fundamental dan risiko
 
Makalah ekonometrika -ECM
Makalah ekonometrika -ECMMakalah ekonometrika -ECM
Makalah ekonometrika -ECM
 
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
Bisnis Internasional Bab 7 "Kekuatan Ekonomi dan Sosiokultural"
 
Perpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docxPerpajakan Real Estate.docx
Perpajakan Real Estate.docx
 

More from nelvy2

INVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujuj
INVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujujINVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujuj
INVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujujnelvy2
 
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptxAnalisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptxnelvy2
 
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptxMANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptxnelvy2
 
Pengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptx
Pengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptxPengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptx
Pengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptxnelvy2
 
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptxPPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptxnelvy2
 
PPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfds
PPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfdsPPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfds
PPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfdsnelvy2
 
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTHBonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTHnelvy2
 
KOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptx
KOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptxKOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptx
KOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptxnelvy2
 
RPS Manajemen properti 1.edt.docx
RPS Manajemen properti 1.edt.docxRPS Manajemen properti 1.edt.docx
RPS Manajemen properti 1.edt.docxnelvy2
 
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptxnelvy2
 

More from nelvy2 (10)

INVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujuj
INVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujujINVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujuj
INVESTASI HCjujujujujujujujujujujujujujuj
 
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptxAnalisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
 
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptxMANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
MANAJEMEN KINERJA - PERTEMUUUUUUAN 2.pptx
 
Pengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptx
Pengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptxPengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptx
Pengelolaan SDM Pada IKM (Narasumber Prof Elis).pptx
 
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptxPPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
 
PPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfds
PPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfdsPPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfds
PPT METOPEL MMPPdsdfsffdsfsdfsdfdsfsdfds
 
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTHBonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
Bonus Demografi Pertemuan 1GBGDHDHDHDTHTHTH
 
KOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptx
KOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptxKOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptx
KOMPENSASI_HUMAN_CAPITALLLLLLLLLLLL.pptx
 
RPS Manajemen properti 1.edt.docx
RPS Manajemen properti 1.edt.docxRPS Manajemen properti 1.edt.docx
RPS Manajemen properti 1.edt.docx
 
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
1. PPT PENILAIAN ASET DALAM OPTIMALISASI ASET BULD new.pptx
 

Recently uploaded

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 

Ins_MAPPI_Ekonomika Properti & Kekayaan Negara_11_230119_143722.pdf

  • 1. EKONOMIKA PROPERTI & KEKAYAAN NEGARA*) Narasumber: Prof. Insukindro, Ph.D Fakultas Ekonomika & Bisnis UGM, BI Institute dan Anggota Kehormatan MAPPI insukindro@ugm.ac.id dan insukindro@gmail.com *) Materi Diskusi, diselenggarakan oleh KPSPI-MAPPI, 11 Desember 2021
  • 2. POKOK BAHASAN Pengantar Topik pembahasan materi ceramah ini memusatkan perhatiannya pada ekonomika properti sebagai dasar atau pohon ilmu penilai propertI dan penting data base properti nasional seperti data yang diterbitkan oleh BPS sebagai basis data kekayaan negara. Berkaitan dengan itu akan dibahas tentang properti berujud (tangible property) atau properti riil (real property) atau properti dan kepemilikannya. Memang dalam perkembangannya banyak juga properti tidak berujud (intangible property), ekonomi atau perekonomian hijau (green economy) dan digital (digital economy) ~ Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, 24 November 2021. Pokok Bahasan 1. Ekonomika Properti: Konsep, Ruang Lingkup, Kegiatan & Lapangan Kerja 2. Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian 3. Penaksiran PDB (Produksi Domestik Bruto),Pertumbuhan dan Fluktuasi Ekonomi ( Siklus Bisnis ~ Resesi vs Ekspansi Ekonomi) ~ Embrio data properti nasional → data kekayaan negara 4. Integrasi Model Ekonomika Properti (~Tanah) dan Perencanaan Kota.
  • 3. EKONOMIKA PROPERTI: KONSEP, RUANG LINGKUP, KEGIATAN DAN LAPANGAN KERJA
  • 4. EKONOMIKA PROPERTI ATAU EKONOMIKA PENILAIAN PROPERTI Aliran ini tidak sependapat dg aliran baku, dan mereka membedakan antara properti dan kepemilikan (possession). Menurut aliran ini, properti didefinisikan sebagai hak memperoleh pembebanan dan jaminan (koleteral) atau hak untuk menukarkan atau hak untuk tidak menyentuh sumber-sumber ekonomi. Kepemilikan didefinisikan sebagai “hanya” hak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi secara fisik dan perolehannya, termasuk hak untuk merubah bentuk dan substansi sumber-sumber berkenaan. Berbagai istilah tentang ekonomika ini: Ekonomika Properti (Property Economics), Ekonomika Penilaian Properti (Economics of Property Valuation), Property-Based Theory of the Economy, Property Theory of Interest and Money. Heinsohn dan Steiger, 2000, 2006, dan Steiger, 2006. Lihat juga Insukindro (2021)
  • 5. ALIRAN TIDAK-BAKU Ekonomika Kelembagaan Ek. Kelembagaan Baru Keynes Keynesian Ekonomika Properti (2000) Klasik Sintesa Neoklasik Insukindro, 2012a
  • 6. EKONOMIKA PROPERTI Teori ini dibangun dan dikembangkan oleh Heinsohn dan Staiger yang dimulai tahun 2000. Mereka membedakan properti dan kepemilikan dan pandangan mereka berbeda dengan aliran ekonomika kelembagaan baru serta memformulasikan ekonomika properti mereka sebagai Teori Properti Suku Bunga dan Uang atau Property Theory of Interest and Money (lihat misalnya: Heinsohn dan Steiger, 2000, 2006 dan Steiger, 2006). Mereka tidak sependapat dengan Neoklasik yang menyatakan bahwa bunga karena adanya biaya kesenjangan di pasar barang atau dengan Keynesian yang menyatakan bahwa bunga ditentukan dipasar uang atau dikenal juga sebagai teori preferensi likuiditas. Ketika uang – sebagai properti tanpa nama- diciptakan dalam kontrak kredit, bunga mencerminkan biaya hilangnya hasil tidak secara material atau disebut premi properti (property premium). Dalam kontrak kredit penciptaan uang dan peminjaman uang, properti harus menjadi jaminan. Jika atribut atau status properti ditambah berarti premi properti dengan sendirinya akan naik.
  • 7. Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa perilaku bunga dan uang tidak mudah untuk dipahami tanpa memperhatikan atau meliput kelembagaan properti dan premi properti. Bagaimana properti menghasilkan atau terkait dengan elemen-elemen yang khas dalam perekonomian berbasis properti atau penilaian properti, seperti wirausaha dalam produksi dan pasar, kapital, laba dan akumulasinya, upah tenaga kerja, kemajuan teknologi serta fluktuasi ekonomi atau siklus bisnis atau kejutan sisi permintaan dan penawaran (demand and supply side shock) dari perekonomian. ~ Slide-slide berikut ini akan menguraikan elemen-elemen khas dalam perekonomian berbasis propertI atau penilaian properti yang menjelaskan mengenai peran Penilai dalam memberi nilai besaran ekonomi mikro dan makro (agregat) nasional yang perlu diatur dan dilindungi dengan UU. Catatan Adanya kejutan baik dari sisi permintaan dan penawaran dari perekonomian tentunya menjadi acuan bagi penilai karena mereka harus merubah kerangka konseptual dalam melakukan penilaian.
  • 8. RUANG LINGKUP EKONOMIKA PROPERTI Secara umum ekonomika properti atau ekonomika penilaian properti adalah bagian dari ekonomika yang memusatkan perhatian pada pasar properti. Ekonomika ini mempunyai aspek atau elemen utama yakni konsep dan permodelan ekonomika properti, dasar mikroekonomika dan makroekonomika pasar properti, prinsip dan metode penilaian properti, peranan kelembagaan dan pemerintah dalam pasar properti atau dapat diklasifikasi sebagai berikut (lihat juga gambar 1). 1. Ekonomika Properti: Konsep dan Permodelan 2. Mikroekonomika Properti 3. Makroekonomika Properti 4. Prinsip & Metode Penilaian Properti 5. Peranan Kelembagaan dan Pemerintah Dalam Pasar Properti. Catatan: Pembahasan properti juga dapat secara spesifik “tanah” Insukindro (2012b) dimodifikasi, Wyatt (2013).
  • 9. Sistem Pasar Rm Tangga Pemerintah Pemerintah Prolehan Properti Prolehan Properti ALIRAN & SISTEM PASAR PROPERTI Lembaga Intermediasi 9 Informasi Resiko Ketersediaan Rm Tangga Prolehan Properti Perusahaan Pengguna/User Prolehan Properti Pemasok/Supplier Perusahaan Pasar Properti Pemerintah/ Kelembagaan Ketidakpastian Kejutan Kembar Pengaturan/ UU Infrastruktur & Lingkungan Ada kejutan/shock: Sisi Permintaan vs Penawaran Insukindro (2012b) dimodifikasi
  • 10. RUANG LINGKUP KEGIATAN PENILAIAN PROPERTI 1. Penilaian untuk menentukan nilai ekonomi properti (seperti Penilaian Aktiva Tetap: Fixed Assets Valuation) dan Penilaian Bisnis (Business Valuation) termasuk goodwill, trademark dan hak paten. 2. Penilaian untuk mengestimasi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). 3. Penilaian untuk menentukan harga pasar dalam pemberian kompensasi saat pemerintah melakukan nasionalisasi dan pengambilalihan hak kepemilikan modal. 4. Penilaian besaran ekonomika makro, seperti PDB (~ siklus & pertumbuhan ekonomi) dan kekayaan negara. 5. Penilaian secara obyektif dan wajar atas aktiva perusahaan. 6. Penilaian atas agunan atau barang jaminan bank. 7. Penilaian atas kerugian obyek asuransi yang dipertanggungkan. 8. Penilaian Proyek (Project Appraisal). 9. Penilaian Kelayakan Teknis (Technical Appraisal).
  • 11. 11. Penilaian dan Konsultasi Pengembangan termasuk Studi Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study). 12. Pengawasan Proyek (Project Monitoring). 13. Konsultasi dan Perencanaan Investasi. 14. Penilaian dan Konsultasi Sistem Informasi Properti. 15. Penilaian dan Konsultasi Properti termasuk kegiatan konsultasi keuangan properti. 16. Pengelolaan Properti (Property Management). 17. Penilaian untuk mengestimasi besarnya kekayaan Negara maupun Daerah dan untuk menyusun neraca negara maupun daerah. 18. Penilaian terhadap aktiva dana pensiun. Subur (2010) dan Insukindro (2012b) dimodifikasi
  • 12. LAPANGAN PEKERJAAN PENILAI PROPERTI 1. Perbankan (Bank Indonesia, Bank-bank Umum, Bank-bank Syariah dan BPR). 2. Lembaga Keuangan Bukan Bank (seperti: Perum Pegadaian, Asuransi, Leasing). 3. Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak, Ditjen Kekayaan Negara, Ditjen Piutang dan Lelang Negara). 4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 5. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 6. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 7. Kantor Jasa Penilai Properti. 8. Kantor Jasa Penilai Bisnis. 9. Perusahaan Penilai Properti dan Bisnis. 10. Real Estat dan Pengembang Properti. 11. Pasar Modal dan Lembaga Sekuritas. 12. Badan Pusat Statistik ~ UU No. 16/1997 Tentang Statitik
  • 13. 13. BUMN dan BUMD. 14. Kementerian Dalam Negeri. 15. Lembaga Penyelidik dan Hukum (Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan). 16. Badan Pertanahan Nasional. 17. Pemerintah Daerah (Propensi, Kabupaten dan Kota). 18. Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset yang tertarik di bidang penilaian. Subur (2010) dan Insukindro (2012b) dimodifikasi
  • 15. ALASAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN 1. Aktiva Individu dan Pemerintah 2. Ketidaksempurnaan pasar (misal: monopoli vs monopoli perintis dll) ~ hegenomik 3. Eksternalitas 4. Barang publik 5. Distribusi Pendapatan dan Kesempatan Berusaha 6. Keseimbangan Perekonomian → Kebijakan Makroekonomi ~ Fiskal 7. Pilihan Publik dan Proses Politik 8. Keadilan Kumutatif, distributif, vindikatif, kreaktif, protektif, legalis dan egaliter. Hyman (2005: Part 1), Sutrisno (1981: Bab II)
  • 16. MC AC R, C O Q A B C D E G F AR MR G1 E1 F1 D1 Q2 Q1 R = Penerimaan (Revenue); MR = Penerimaan Marjinal; AR = Penerimaan Rerata C = Biaya (Cost); MC = Biaya Marjinal; AC = Biaya Rerata Monopolis → MR=MC ~ π maksimum ~ TR>TC ~ Titik D(OQ1, OD1), harga (OG1)> MC (OD1) π = bidang G1GFF1 Persaingan → AR =MC ~ π “normal” ~ Titik E(OQ2, OE1), OE1< OG1 & OQ2 > OQ1 ~ π = 0 Monopolis
  • 17. MC AC R, C O Q A B C D E G F AR MR G1 E1 F1 D1 Q2 Q1 Monopolis → MR=MC ~ rugi minimum ~ Titik D(OQ1, OD1), harga (OG1)> MC (OD1) ~ TR<TC Persaingan → AR =MC ~ π “normal” ~ Titik E(OQ2, OE1), OE1< OG1 & OQ2 > OQ1 Monopolis selalu rugi, saat MR = MC → rugi = bidang F1FGG1 & jika memenuhi permintaan (MC =AR) → rugi = bidang H1HEE1 H H1 Monopolis “Perintis”
  • 18. PENAKSIRAN PDB (PRODUKSI DOMESTIK BRUTO), FLUKTUASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI ~ EMBRIO DATA PROPERTI NASIONAL Lihat juga: Insukindro (2020 b, c)
  • 19. Produksi Domestik Bruto (PDB) Pendekatan dalam perhitungan PDB 1. Pendekatan Pengeluaran 2. Pendekatan Produksi 3 . Pendekatan Pendapatan Sebelum Agustus 2015, Indonesia menggunakan 2 pendekatan yakni pendekatan pengeluaran dan produksi dan sejak Agustus 2015 digunakan ketiga pendekatan tsb di atas (Airlangga, 2013). Tentu saja, untuk mendapat data ekonomi nasional yang lebih baik dan akurat diperlukan tenaga atau profesi penilai yang diatur dan dilindungi dengan UU. PDB ada 2 macam yakni 1. PDB harga berlaku 2. PDB harga tetap atau juga disebut PDB riil. Catatan 1. Pendekatan pengeluaran → permintaan agregat 2. Pendekatan produksi → penawaran agregat
  • 22. PENAKSIRAN FLUKTUASI EKONOMI, RESESI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Resesi (recession) adalah (perkiraan) penurunan atau kemerosotan secara signifikan aktivitas ekonomi yang menyebar ke seluruh sektor perkeonomian (produksi, kesempatan kerja, pendapatan riil dan indikator lain), dan biasanya berakhir dalam jangka pendek (beberapa bulan). Besaran ekonomi ini umumnya terkait dengan siklus ekonomi (economic cycle) atau siklus bisnis (business cycle). Dengan menggunakan siklus bisnis, secara umum resesi dimulai saat aktivitas perekonomian mencapai titik puncak (peak) dan berakhir saat perekonomian berada pada titik palung (trough)nya. dan sebaliknya, adalah ekspansi (expansion). Depresi (depression) adalah resesi berkelanjutan atau jangka panjang Untuk menditeksi resesi, Hubbard dkk (2012: Ch. 8 & 2014: Ch. 9 340-) menggunakan formula kesenjangan output (output gap = og) sebagai berikut ogt = (Yt – Ypt)/ Ypt ogt = (Yt – Ypt ) output gap (makro yg baku) (1) Y adalah output atau PDB riil aktual Yp adalah output potensial (potential output) atau PDB riil potensial Menurut Hubbard dkk, jika suatu negara memiliki og < 0, berarti negara tsb mengalami resesi dan jika og > 0 akan ekspansi. Dalam buku tsb, Hubbard dkk (2012) membahas kesenjangan output di USA dari tahun 1949 (Q1)-2011(Q1) ~ lihat gambar di bawah (slide 14).
  • 23. SIKLUS BISNIS: RESESI DAN EKSPANSI Gordon, 2014: 9
  • 24. OUTPUT GAP US: 1949(Q1)-2011(Q1) Hubbard et al, 2012: 283
  • 25. Jika Hubbard dkk mengukur og dengan menggunakan PDB riil potensial, maka ekonom lain seperti: Gordon (2014: 8) mengukur fluktuasi ekonomi dengan menggunakan PDB riil alamiah (natural real GDP); dan Mitchell et al (2019) mendekatinya dengan trend GDP. Dalam kenyataannya potensial output atau natural real GDP tidak dapat diobservasi, sehingga sering diproksi dengan menggunakan output perkiraan atau expected output, E(Y), sehingga dapat diperoleh persamaan fluktuasi ekonomi (economic fluctuation = fe): fet = {Yt – E(Yt)}/E(Yt) (2) output gap= Yt – E(Yt) = residu Selaras dengan konsep di atas, jika fe < 0, berarti resesi, dan fe > 0, ekspansi. Yt – E(Yt) →unexpected Y ; NEWS Y, Shock dr Y Pertumbuhan ekonomi dirumuskan sebagai get = (Yt – Yt-1 )/ Yt-1= ΔYt / LY ge (yoy atau ptp) (3) get = Δ4Yt / L4Yt ge (yoy data kuartalan) (3a) ge bisa nol, positif dan negative. Jika ge < 0 dan berkelanjutan maka negara tsb mengalami kemunduran ekonomi (slump) Secara umum jika ge < 0, maka juga bisa fe < 0 , tetapi tidak selalu demikian. Artinya bisa saja ge > 0, fe < 0, atau sebaliknya.
  • 26. Tahun Dasar 2010 Growth GE Fitted Value FE Residu Y(t) YoY Kuartal QoQ E(Yt) {Yt-E(Yt)}/E(Yt)} Y(t) - E(Y(t) 2010-Q1 1,654,858 1,670,930 -0.96% 16,072 - 2010-Q2 1,699,297 2.69% 1,698,330 0.06% 967 2010-Q3 1,757,066 3.40% 1,725,721 1.82% 31,345 2010-Q4 1,732,115 -1.42% 1,753,092 -1.20% 20,977 - 2011-Q1 1,761,603 6.45% 1.70% 1,780,454 -1.06% 18,851 - 2011-Q2 1,810,138 6.52% 2.76% 1,807,803 0.13% 2,335 2011-Q3 1,871,131 6.49% 3.37% 1,835,126 1.96% 36,005 2011-Q4 1,844,626 6.50% -1.42% 1,862,408 -0.95% 17,782 - 2012-Q1 1,872,866 6.32% 1.53% 1,889,659 -0.89% 16,793 - 2012-Q2 1,925,861 6.39% 2.83% 1,916,877 0.47% 8,984 2012-Q3 1,987,314 6.21% 3.19% 1,944,049 2.23% 43,265 2012-Q4 1,957,572 6.12% -1.50% 1,971,170 -0.69% 13,598 - 2013-Q1 1,985,750 6.03% 1.44% 1,998,258 -0.63% 12,508 - 2013-Q2 2,036,817 5.76% 2.57% 2,025,327 0.57% 11,490 2013-Q3 2,103,598 5.85% 3.28% 2,052,379 2.50% 51,219 2013-Q4 2,057,688 5.11% -2.18% 2,079,426 -1.05% 21,738 - 2014-Q1 2,058,585 3.67% 0.04% 2,106,512 -2.28% 47,927 - 2014-Q2 2,137,386 4.94% 3.83% 2,133,664 0.17% 3,722 2014-Q3 2,207,344 4.93% 3.27% 2,160,885 2.15% 46,459 2014-Q4 2,161,553 5.05% -2.07% 2,188,174 -1.22% 26,622 - 2015-Q1 2,158,040 4.83% -0.16% 2,215,564 -2.60% 57,524 - 2015-Q2 2,238,704 4.74% 3.74% 2,243,068 -0.19% 4,364 - 2015-Q3 2,312,844 4.78% 3.31% 2,270,664 1.86% 42,180 2015-Q4 2,272,929 5.15% -1.73% 2,298,330 -1.11% 25,401 - 2016-Q1 2,264,721 4.94% -0.36% 2,326,066 -2.64% 61,345 - 2016-Q2 2,355,445 5.21% 4.01% 2,353,858 0.07% 1,587 2016-Q3 2,429,261 5.03% 3.13% 2,381,655 2.00% 47,606 2016-Q4 2,385,187 4.94% -1.81% 2,409,405 -1.01% 24,218 - 2017-Q1 2,378,146 5.01% -0.30% 2,437,087 -2.42% 58,941 - 2017-Q2 2,473,513 5.01% 4.01% 2,464,664 0.36% 8,849 2017-Q3 2,552,297 5.06% 3.19% 2,492,063 2.42% 60,234 2017-Q4 2,508,972 5.19% -1.70% 2,519,216 -0.41% 10,244 - 2018-Q1 2,498,580 5.06% -0.41% 2,546,092 -1.87% 47,512 - 2018-Q2 2,603,765 5.27% 4.21% 2,572,655 1.21% 31,110 2018-Q3 2,684,167 5.17% 3.09% 2,598,839 3.28% 85,328 2018-Q4 2,638,885 5.18% -1.69% 2,624,596 0.54% 14,289 2019-Q1 2,625,156 5.07% -0.52% 2,649,934 -0.94% 24,778 - 2019-Q2 2,735,291 5.05% 4.20% 2,674,866 2.26% 60,425 2019-Q3 2,818,887 5.02% 3.06% 2,699,395 4.43% 119,492 2019-Q4 2,769,909 4.97% -1.74% 2,723,556 1.70% 46,353 2020-Q1 2,703,018 2.97% -2.41% 2,747,462 -1.62% 44,444 - 2020-Q2 2,589,647 -5.32% -4.19% 2,771,254 -6.55% 181,607 - Tahun PDB RIIL, PEERTUMBUHAN EKONOMI (YOY, QTQ) DAN FLUKTUASI EKONOMI: INDONESIA 2010(Q1)-2020(Q2)
  • 27. -0.08 -0.06 -0.04 -0.02 0 0.02 0.04 0.06 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Pertumbuhan Ekonomi (get) QtQ Fluktuasi ekonomi (fet)~ Ditaksir dengan HP Filter Fluktuasi (~ HP FILTER) & Pertumbuhan Ekonomi INDONESIA: 2010(Q1) - 2020(Q2) Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa ge (QtQ) dan fe kuartalan (fe) bisa positif dan negatif. Secara umum bila ge <0~ fe<0, tetapi tidak selalu demikian. Jika fe<0, ini indikasi resesi. Untuk tahun 2019-2020, ge<0, terjadi 2019(Q4), 2020(Q1 & Q2), sedangkan fe<0, terjadi 2020(Q1 & Q2), jadi sejak 2020(Q1), Indonesoa sudah resesi
  • 28. Pertumbuhan Ekonomi (yoy vs qtq) & Fluktuasi Ekonomi (~HP FILTER) Pergerakan fe kuartalan lebih seirama dengan ge (QtQ) tetapi tidak selaras dengan gerak ge (YoY). Terlihat bahwa sebelum 2020 (Q2), ge(YoY) selalu positif, walaupun fe pernah negatif dan positif. ~ Prosiklik vs Tidak siklik
  • 29. PERTUMBUHAN & FLUKTUASI EKONOMI ge(yoy kuartalan), ge(qtq, kuartalan) & fe (kuartal) Indonesia: 2019(Q4)-2020(Q4) ge (yoy kuartal) ge (qtq, kuartal) fe (Persamaan 2) 2019(Q4) 4,97% -1,74% 1,70 2020 (Q1) 2,97% -2,41% -1,62% Q2 -5,32% -4,19% -6,55% Q3 -3,49% 5,05% -3,25% Q4 >2,47% >4,33% 0% (-4,57%) Hasil perkiraan saya, resesi di Indonesia tahun 2020 sudah terjadi sejak kuartal 1, dengan fe=-1,62% dan berlanjut ke kuartal 2, fe=-6,55% dan kuartal 3, fe=-3,25%. Jika diharapkan bahwa 2020 kuartal 4 tidak ada resesi atau fe=0, maka pertumbuhan ekonomi diharapkan >4,33% (qtq) atau >2,47% (yoy).
  • 30. INTEGRASI MODEL: EKONOMIKA PROPERTI (~TANAH) DAN PERENCANAAN KOTA
  • 31. INTEGRASI MODEL: EKONOMIKA &PENGGUNAAN TANAH Pendukung Perencanaan Kota Output Konsumsi Ekspor dll ∆ Permintaan Akhir Penurunan output Perencanaan Spasial, Kelayakan, dll Permintaan Akhir Alokasi Penggunaan Tanah Konservasi Permintaan Penggunaan Tanah Tanah yg tdk dapat dialokasikan Sisi Permintaan Sisi Penawaran Van Delden dkk, 2011 t-1
  • 32. Delden dkk (2011) menggabungkan 3 model: makroekonomika, demografi dan perubahan penggunaan tanah dalam mendukung perencanaan kota dan regional. Model makroekonomika (baik dari sisi permintaan maupun penawaran, dengan menggunakan pendekatan Input-output) merupakan pendorong perubahan penggunaan tanah dalam penyediaan lahan untuk berbagai kegiatan ekonomi seperti industri, aktivitas komersial dan pertanian. Model demografi dimaksudkan untuk permodelan spasial misalnya berdasarkan data angka kelahiran, mortalitas dan migrasi guna menggambarkan populasi dalam suatu kawasan. Model perubahan penggunaan tanah mencoba mengalokasikan permintaan tsb pada dataran lokal dengan memperhatikan kelayakan dan ketersediaan lokasi. Tentu saja tidak semua permintaan dapat terpenuhi alokasinya dan ini dapat menjadi umpan balik dalam permodelan ekonomi
  • 33. Sisi penawaran dari perekonomian akan dipengaruhi oleh informasi berkenaan dengan alokasi lahan dan berpengaruh pula terhadap pertumbuhan ekonomi (mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan). Penggunaan pendekatan I-O (yang mampu meliput interdependensi antara industri/sektor ekonomi) diharapkan dapat menjelaskan bahwa ketersediaan tanah akan menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor eklonomi. Dalam model ini digunakan variabel kelambanan (t-1) yang juga penting dalam permodelan ekonomi karena variabel ini dapat menjadi proksi untuk menggambarkan aspek: psikologis, teknis dan kelembagaan atau informasi yang tidak sempurna (Gujarati & Porter, 2009: 622-623). Insukindro (2021) memodifikasi model yang dikembangkan oleh Delden dkk (2011) dengan memasukkan aspek ekonomika properti dan kejutan-kejutan baik dari sisi penawaran dan permintaan agregat.
  • 34. INTEGRASI MODEL: PENGGUNAAN TANAH PENDUKUNG PERENCANAAN KOTA, Ek. Properti & KEJUTAN KEMBAR Output Yd: C+I+G+NX Δ Permintaan Akhir Pengurangan output Perencanaan Spasial, Kelayakan, dll Permintaan Akhir Alokasi Penggunaan Tanah/Properti Konservasi Permintaan Penggunaan Tanah Tanah yg tdk dapat dialokasikan Sisi Permintaan Sisi Penawaran t-i , t+i Kelem- bagaan/ Pemerintah, Ek. Penilaian Properti Kejutan Kembar (Ys &Yd ) Ys = A Y(K, L,O) Insukindro (2021)
  • 35. SIMPULAN 1. Ekonomika Properti adalah dasar atau pohon ilmu penilaian properti. 2. Kebutuhan akan tersedianya data base propertI nasional seperti data yang diterbitkan oleh BPS, dan data ini dapat menjadi embrio data kekayaan negara 3. Perlunya UU Profesi Penilai yang mencakup seluruh aspek penilaian individu dan masal.
  • 36. REFERENSI Airlangga, B. (2013), Implementasi SNA 2008 Dalam Perubahan Tahun Dasar PDB 2010=100, Makalah, disampaikan dalam rapat FMS, 11 Juni. Delden V, G. McDonald, Y. Shi, J. Hurkens, J. Van Vliet and M. Van den Belts (2011), Integrating Socio-Economic and Land-Use Models to support Urban and Regional Planning, AGILE, April 18-22. Goodfriend, M. and R.G. King (1997), The New Neoclassical Synthesis and the Role of Monetary Policy, NBER Macroeconomics Annual: 971-987. Gordon, R.J. (2014), Macroeconomics, Pearson Education Limited. Gujarati, D.N. and D.C. Porter (2009), Basic Econometrics, McGraw-Hill Heinsohn, G. and O. Steiger (2000), The Property theory of interest and money, in J. Smithin (ed), What is Money?, Routledge: 67-100 Heinsohn, G. and O. Steiger (2006), Interest and money: the property explanation, in P. Arestis and M. Sawyer (eds), A Handbook of Alternative Monetary Economics, Edward Elgar. Hubbard, R.G., A.P. O’Brien (2012, 2014), Macroeconomics, Pearson Education Limited. Insukindro (2012a), Mengenal Ekonomika Penilaian Properti, Orasi Ilmiah, Dies Natalis ke- 57, FEB UGM, 19 Sep. Insukindro (2012b), Pendidikan Profesi Penilai Masa Depan di Indonesia, Makalah, disampaikan dalam acara Sosialisasi Penilai Publik diselenggarakan oleh PPAJP Kemenkeu, Yogyakarta 9 Nov.
  • 37. Insukindro (2020a), Analisis Ekonomika Makro Baru: Kebijakan Moneter vs Fiskal, Materi Kuliah, Dep. IE, FEB UGM, SinarKu, Sesi 4, 14 Desember Insukindro (2020b), Memahami Konsep Indikator Ekonomi Resesi: Pernahkah Indonesia mengalami Resesi, 2010(Q1)-2020(Q2), Bahan Ceramah, BI Institute Lecture Series, 7 September Insukindro (2020c), Fluktuasi Ekonomi (Resesi) dan Indikator Ekonomi, Materi Kuliah Umum, Dep. IE, FEB UGM, SinarKu, Sesi 1, 7 Des. Insukindro (2021), Permodelan Ekonomika (Penilaian) Properti Dalam Perekonomian, Materi Kuliah Umum, Dies Natalis FEB UGM ke 66, 20 September. Landmann, O. (2014), Short-Run Macro After the Crisis: The End of the “New” Neoclassical Synthesis, Discussion Paper Series, Nr. 27, Dept. of International Economic Policy, University of Freiburg. Mitchell, W., L.R. Wray, and M. Watts (2019), Macroeconomics, Red Globe Edition. Popa, F, (2015), Regional Competitiveness, Conceptual Elements, Study and Scientific Research, Economic Edition, No. 22 Steiger, O. (2006), Property Economics versus New Institutional Economics: Alternative Foundations of How to Trigger Economic Development, Journal of Economic Issues, Vol. XL, No. 1: 183-208. Subur, L. (2010), Profesi Penilai Publik di Indonesia, PPAJP Kemenkeu. Wyatt, P. (2013), Property Valuation, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Ltd.