SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
1
*) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015
INDONESIA MAU IMPOR BERAS LAGI? *)
Oleh
Edi, STP, M.Si **)
Beras merupakan pangan pokok strategis bagi masyarakat yang tidak tergantikan
dengan pangan lain khususnya di Asia. Negara penghasil utama beras di Asia adalah Thailand,
Vietnam, India, Pakistan, Indonesia dan China. Beberapa diantaranya menjadi eksportir utama
beras dunia, seperti Thailand, Vietnam, dan India. Permasalahan perberasan di negara-negara
Asia seringkali menimbulkan goncangan dan instabilitas, sehingga lahir berbagai kebijakan
pemerintah dalam rangka melindungi petani produsen dan konsumen. Beras mempunyai peran
strategis dalam pemantapan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan/stabilitas
politik nasional. Sudah cukup banyak pengalaman jatuhnya rezim pemerintahan diberbagai
negara, misalnya di dalam negeri, terjadi kejatuhan rezim pemerintahan Soekarno tahun 1966
dan rezim Soeharto tahun 1998, demikian juga di negara lain, misalnya di negara-negara
semenanjuang Arabia. Kejatuhan rezim dari berbagai negara ini memberikan gambaran bahwa
pangan khususnya beras menjadi sangat strategis dalam bidang politik, ekonomi dan sosial.
Perdagangan beras dunia beberapa tahun terakhir semakin dinamis, permintaan dari
Iran, Irak, Uni Eropa (UE). Kecenderungan negara-negara eksportir beras kedepan lebih
mengutamakan kepentingan beras dalam negerinya, baru kemudian sisanya diekspor. Kondisi
demikian menyebabkan terjadinya perdagangan pangan yang tidak fair (Unfair Food Trade)
karena luas lahan pertanian semakin berkurang, sementara kebutuhan beras semakin
meningkat akibat pertumbuhan penduduk. Menyetir pernyataan Prof. Bustanul Arifin
“Apakah jebakan Thomas Malthus berupa kondisi kekurangan pangan dan bahkan kepunahan
manusia akan menjadi kenyataan jika manusia tidak mampu menggunakan mengembangkan
tekonologi pangan dan pertanian ke depan benar-benar akan terbukti?”.
Kebijakan Perberasan
Kebijakan perberasan atau harga pembelian pemerintah (HPP) bertujuan untuk
melindungi petani produsen dari jatuhnya harga gabah dan beras, sehingga pendapatan mereka
layak. Lebih lanjut, kebijakan HPP diharapkan dapat menjadi insentif bagi petani untuk tetap
memproduksi bahan pangan (khususnya beras) dalam mendukung terwujudnya ketahanan
pangan nasional melalui penggunaan benih padi unggul bersertifikat, pemupukan anorganik
dan organik secara berimbang, dan penerapan teknologi. HPP gabah yang ditetapkan
pemerintah semacam harga minimum (floor price) yang berfungsi sebagai referensi harga
(price reference) bagi petani dan pedagang dalam melakukan transaksi jual dan beli gabah.
Sejarah panjang kebijakan perberasan harus diakui bahwa sedikit banyak berdampak
terhadap perekonomian nasional. Periode sebelum krisis (1970-1996), pemerintah
mengimplementasikan beberapa kebijakan, diantaranya: harga dasar gabah (HDG), subsidi
benih, subsidi pupuk, subsidi kredit usaha tani padi, manajemen stok dan monopoli impor oleh
bulog, penyediaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) untuk pengadaan gabah oleh
2
*) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015
Bulog, operasi pasar beras dan tarif impor beras. Periode krisis (1997-1999), pemerintah
menerapkan kebijakan transisi yaitu menghapus semua kebijakan kecuali kebijakan harga
dasar gabah dan melakukan liberalisasi impor beras dengan mencabut monopoli impor pangan
oleh Bulog dan menetapkan tarif bea masuk beras sebesar nol persen. Periode pasca krisis
(2000-2004), pemerintah kembali menerapkan kebijakan harga dasar pembelian gabah oleh
pemerintah (HDPP) yang secara filosofis seluruh surplus gabah dan beras petani harus dibeli
oleh pemerintah. Periode (2005-sekarang), pemerintah mengganti kebijakan harga dasar
menjadi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) semacam harga referensi.
Kebijakan lain yang masih berlaku sampai sekarang adalah kebijakan tarif impor sejak
bulan Januari 2000, pemerintah menetapkan tarif impor beras sebesar Rp 430/kg atau setara
dengan 30 persen ad valorem. Kontrol ketat terhadap impor harus melalui jalur merah guna
mencegah penyelundupan. Selanjutnya, bulan Januari 2007-November 2007 tarif impor beras
dinaikkan menjadi Rp 550/kg. Pengenaan tarif impor yang tinggi ternyata tidak efektif juga
dalam mengatasi penyeludupan beras, terutama di daerah-daerah perbatasan sehingga
diturunkan kembali berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.011/2007 per 7
Januari 2004 sampai saat ini menjadi Rp 450/kg.
Pro Kontra Impor Beras
Mengutip analisis Aurelia Britsch (Reuter, 21/5/2015), analis komoditas senior di BMI
Research Singapore Kebijakan pangan Indonesia sangat tidak rasional, saat ini harga beras
internasional cenderung turun, tetapi pada saat yang sama harga beras di Indonesia naik dan
stok beras Indonesia tidak juga ditingkatkan". Selanjutnya, menurut prediksi BMI Research
impor beras Indonesia 1,3-1,6 juta ton, Rabobank 1,5 juta ton, Barclays 1,0-1,5 juta ton dan
The International Grains Council (IGC) 1,3 juta ton.
Apa sebenarnya yang terjadi ditengah-tengah upaya pemerintah dalam mencapai
swasembada beras, muncul hembusan informasi bahwa Indonesia akan melakukan impor
beras. Pro kontra impor beras setiap rezim pemerintahan tetap akan terjadi adanya
kekhawatiran terjadi defisit karena kekurangan supply. Kebijakan impor beras bertujuan untuk
mengatasi adanya kekurangan produksi domestik, pemupukan cadangan beras pemerintah dan
stok pemerintah untuk memenuhi kebutuhan Raskin dalam kondisi tidak terpenuhi dari
produksi domestik, hal ini kontra produktif dengan upaya pemerintah saat ini dalam mencapai
swasembada beras melalui Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai.
Dalam banyak kasus khususnya beras masih banyak perdebatan mengenai dampak impor
terhadap tingkat kesejahteraan petani. Kelompok yang pro mengatakan bahwa kebijakan
impor pada dasarnya justru untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan pertanian.
Sebaliknya, kelompok yang menentang adanya kebijakan impor mengatakan bahwa impor
pangan di negara berkembang yang menjadikan pertanian sebagai basis ekonomi sering
dirugikan atau impor memberikan keuntungan kepada konsumen, namun merugikan petani
3
*) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015
produsen. Dengan demikian, dampak impor memiliki dua sisi yang kontra produktif, disatu
sisi menguntungkan konsumen dan disisi lain merugikan petani produsen.
Beberapa alasan mengapa banyak kepentingan dalam impor beras, diantaranya adalah:
a) Potensi ekonomi sangat tinggi karena keunggulan demografi (penduduk) Indonesia sebesar
255 juta perut yang harus diisi, sehingga peluang ini mengundang banyak kelompok untuk
mendapatkan rente yang begitu besar, b) Konsumsi 124,89 kg per kapita/tahun atau lebih dua
kali lipat dari konsumsi beras negara-negara OECD 60 kg per kapita/tahun, dan c) Beras
merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia yang tak tergantikan oleh
pangan lain.
Selain itu, dinamika harga beras di Indonesia dalam 5 tahun terakhir sangat
membingungkan, ditengah-tengah harga beras dunia turun 25 persen, pada saat yang sama
harga beras domestik naik 52 persen, dan bayangan El Nino menurut sebagian ahli
memperkirakan ancaman kekeringan tidak akan sampai ke Indonesia dan tidak akan
mempengaruhi standing crop padi di Indonesia. Hal ini menjadi alasan berbagai kalangan
yang menyarankan pemerintah untuk memperkuat cadangan dan stok berasnya, baik melalui
pengadaan dalam negeri atau dari impor.
Impor Beras, Perlukah?
Ditengah upaya pemerintah untuk mencapai swasembada beras, berhembus kabar
bahwa Indonesia akan melakukan impor beras dengan jumlah yang cukup fantastis sekitar 2
juta ton, jumlah impor beras sebesar ini tentu tidak sedikit dan apabila dikonversikan dengan
nilai rupiah maka hilanglah peluang pendapatan petani kita setidak-tidaknya 14,6 Trilyun
(HPP beras Rp 7.300 per kg), apalagi dalam berbagai kesempatan pemerintah menyampaikan
bahwa prognosis ketersediaan beras tahun 2015 mencapai 41 juta ton, kebutuhan beras 32
juta ton, sehingga surplus 9 juta ton. Sementara itu, sampai bulan Mei 2015 surplus beras telah
mencapai 8,8 juta ton, bahkan menurut Bulog pada akhir Mei 2015 pengadaan akan
melampaui 1,0 juta ton. Sedangkan cadangan beras pemerintah aman apabila stok beras Bulog
1,5-2,0 juta ton. Untuk mencapai sebesar stok ini, Bulog harus lebih proaktif dan agresif
dalam pengadaan gabah dan beras dalam negeri, apalagi musim panen raya akan terjadi pada
akhir bulan Mei-Juli tahun ini.
Regulasi pemerintah melalui Inpres No. 5 Tahun 2015 telah mengamanatkan kepada
Bulog sebagai operator bahwa Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP)
di tingkat petani Rp 3.700 per kg, gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 4.600
per kg di penggilingan dan harga beras Rp 7.300 per kg di penggilingan. Tidak hanya itu, juga
ditetapkan Permentan No. 21/ PERMENTAN/ PP.200/4/2015 tentang Pedoman Harga
Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas (GLK). Jadi, tidak ada sebenarnya alasan yang
mendasar Bulog tidak bisa menyerap gabah dan beras petani, mengingat saat panen raya harga
gabah dan beras di lapangan banyak yang berada dibawah HPP.
4
*) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015
Terlalu mudah bagi kita untuk menyimpulkan diperlukan impor beras untuk menutupi
defisit produksi domestik. Barangkali kita lupa bahwa alam negeri ini dianugerahi kekayaan
hayati sumber karbohidrat yang tidak terbatas dan sangat beragam dari ujung barat sampai
ujung timur Indonesia. Janganlah bangsa ini menjadi bangsa yang durhaka kepada alam
karena tidak menghargai sumberdaya pangan lokal yang melimpah ruah, kiranya kita harus
selalu ingat lirik lagu Koes Plus “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu
jadi tanaman”.
Sebaiknya pemerintah tidak terburu-buru mengambil kebijakan untuk melakukan
impor beras karena akan membuat petani kita semakin terpuruk. Saat ini momentum terbaik
untuk perbaikan menyeluruh tata niaga pangan kita dan meminjam kata mantan Presiden
Habiebie “Mari Kita Kembalikan Jam Kerja Bangsa” supaya bangsa ini tidak terus-menerus
memberikan subsidi kepada petani asing.
**) Alumnus FP dan PWD USU Bekerja di Badan Ketahanan Pangan Kementerian
Pertanian

More Related Content

What's hot

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianInas Intishar
 
Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....rosita puspa
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianbayuajinugraha21
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianiswah yuni
 
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaMakalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanianGilang Jupriono
 
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma Al-ma'arij
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianEem Masitoh
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanianNursyidah alit
 
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANKEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANMira Aryuni
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanianifa_talita
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
M8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianM8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianerlina na
 
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptsiti aisah
 
Bisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsaBisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsabumnbersatu
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptxemi halimi
 
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...Miftakhul Jannah
 

What's hot (18)

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan (Perekonomian Indonesia BAB 9)
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 
Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....Peranan sektor pertanian.....
Peranan sektor pertanian.....
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
 
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesiaMakalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
Makalah peranan pemerintahan sby terhadap pertanian indonesia
 
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanian
 
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanianCharisma 11140935 peranan sektor pertanian
Charisma 11140935 peranan sektor pertanian
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor Pertanian
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANKEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
M8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianM8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanian
 
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
 
Bisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsaBisnis singkong membangun bangsa
Bisnis singkong membangun bangsa
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN BANGSA DAN PERAN SUMBER D...
 

Viewers also liked

Post harvest padi
Post harvest padiPost harvest padi
Post harvest padiUmmi Alias
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPenataan Ruang
 
Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)
Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)
Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)Nurul Mauludah
 
Contoh kak pembangunan sumur pantau
Contoh kak pembangunan sumur pantauContoh kak pembangunan sumur pantau
Contoh kak pembangunan sumur pantauAdhi Mulyawan
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanahinfosanitasi
 
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan FasilitasTahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan FasilitasJoy Irman
 

Viewers also liked (9)

UX Workshop
UX WorkshopUX Workshop
UX Workshop
 
Presentasi no 4 4_galur murni pada padi
Presentasi no 4 4_galur murni pada padiPresentasi no 4 4_galur murni pada padi
Presentasi no 4 4_galur murni pada padi
 
Post harvest padi
Post harvest padiPost harvest padi
Post harvest padi
 
Haki dan kehidupan
Haki dan kehidupanHaki dan kehidupan
Haki dan kehidupan
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
 
Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)
Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)
Presentasi benih padi hibrida (Nurul Mauludah)
 
Contoh kak pembangunan sumur pantau
Contoh kak pembangunan sumur pantauContoh kak pembangunan sumur pantau
Contoh kak pembangunan sumur pantau
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
 
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan FasilitasTahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
Tahap Konstruksi SPAL - Pembangunan Bangunan Penunjang dan Fasilitas
 

Similar to Indonesia mau impor beras lagi

Peranan beras di indonesia
Peranan beras di indonesiaPeranan beras di indonesia
Peranan beras di indonesiahelenapakpahann
 
Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)helenapakpahan
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017Eka Spollediest Aa-moree
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...Brawijaya University
 
Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018
Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018
Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018Vianney Vee
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiMoh Hasan Rizal
 
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaBeberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaDarwin Kadarisman
 
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdfKebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdfamelqatrunnada
 
Upaya menekan kebutuhan beras nasional
Upaya menekan kebutuhan beras nasionalUpaya menekan kebutuhan beras nasional
Upaya menekan kebutuhan beras nasionalF Bari
 
prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdf
prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdfprospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdf
prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdfsalsabila10863
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdflembaga2023
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitasIr. Zakaria, M.M
 
Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikUmi Hanik
 
Review pengadaan beras tahun 2015
Review pengadaan beras tahun 2015Review pengadaan beras tahun 2015
Review pengadaan beras tahun 2015bejopamungkasbagus
 
PPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
PPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxPPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
PPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxSelyMaisyah
 
Harga komoditas tanaman pangan indonesia
Harga komoditas tanaman pangan indonesiaHarga komoditas tanaman pangan indonesia
Harga komoditas tanaman pangan indonesiaIbnu Kurniawan Soetomo
 
artikel-kertayoga-publish (1).pdf
artikel-kertayoga-publish (1).pdfartikel-kertayoga-publish (1).pdf
artikel-kertayoga-publish (1).pdfMariaUlfah424194
 

Similar to Indonesia mau impor beras lagi (20)

Bab ii-1
Bab ii-1Bab ii-1
Bab ii-1
 
Peranan beras di indonesia
Peranan beras di indonesiaPeranan beras di indonesia
Peranan beras di indonesia
 
Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi (Teknologi Industri Pertanian/ Universitas Bra...
 
Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018
Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018
Kebijakan Ekonomi: Impor Beras 500 Ribu Ton Pada Awal Tahun 2018
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
 
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaBeberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
 
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdfKebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
Kebijakan Pertanian di Indonesia dari masa ke masa.pdf
 
Upaya menekan kebutuhan beras nasional
Upaya menekan kebutuhan beras nasionalUpaya menekan kebutuhan beras nasional
Upaya menekan kebutuhan beras nasional
 
prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdf
prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdfprospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdf
prospek dan arah pengembangan agribisnis padi.pdf
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
 
Pangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanikPangan dan problematikanya umi hanik
Pangan dan problematikanya umi hanik
 
Review pengadaan beras tahun 2015
Review pengadaan beras tahun 2015Review pengadaan beras tahun 2015
Review pengadaan beras tahun 2015
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 
Api boyolali (yuti)
Api boyolali (yuti)Api boyolali (yuti)
Api boyolali (yuti)
 
PPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
PPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxPPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
PPT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
 
Harga komoditas tanaman pangan indonesia
Harga komoditas tanaman pangan indonesiaHarga komoditas tanaman pangan indonesia
Harga komoditas tanaman pangan indonesia
 
artikel-kertayoga-publish (1).pdf
artikel-kertayoga-publish (1).pdfartikel-kertayoga-publish (1).pdf
artikel-kertayoga-publish (1).pdf
 

Recently uploaded

SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 

Recently uploaded (9)

SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 

Indonesia mau impor beras lagi

  • 1. 1 *) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015 INDONESIA MAU IMPOR BERAS LAGI? *) Oleh Edi, STP, M.Si **) Beras merupakan pangan pokok strategis bagi masyarakat yang tidak tergantikan dengan pangan lain khususnya di Asia. Negara penghasil utama beras di Asia adalah Thailand, Vietnam, India, Pakistan, Indonesia dan China. Beberapa diantaranya menjadi eksportir utama beras dunia, seperti Thailand, Vietnam, dan India. Permasalahan perberasan di negara-negara Asia seringkali menimbulkan goncangan dan instabilitas, sehingga lahir berbagai kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi petani produsen dan konsumen. Beras mempunyai peran strategis dalam pemantapan ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan ketahanan/stabilitas politik nasional. Sudah cukup banyak pengalaman jatuhnya rezim pemerintahan diberbagai negara, misalnya di dalam negeri, terjadi kejatuhan rezim pemerintahan Soekarno tahun 1966 dan rezim Soeharto tahun 1998, demikian juga di negara lain, misalnya di negara-negara semenanjuang Arabia. Kejatuhan rezim dari berbagai negara ini memberikan gambaran bahwa pangan khususnya beras menjadi sangat strategis dalam bidang politik, ekonomi dan sosial. Perdagangan beras dunia beberapa tahun terakhir semakin dinamis, permintaan dari Iran, Irak, Uni Eropa (UE). Kecenderungan negara-negara eksportir beras kedepan lebih mengutamakan kepentingan beras dalam negerinya, baru kemudian sisanya diekspor. Kondisi demikian menyebabkan terjadinya perdagangan pangan yang tidak fair (Unfair Food Trade) karena luas lahan pertanian semakin berkurang, sementara kebutuhan beras semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk. Menyetir pernyataan Prof. Bustanul Arifin “Apakah jebakan Thomas Malthus berupa kondisi kekurangan pangan dan bahkan kepunahan manusia akan menjadi kenyataan jika manusia tidak mampu menggunakan mengembangkan tekonologi pangan dan pertanian ke depan benar-benar akan terbukti?”. Kebijakan Perberasan Kebijakan perberasan atau harga pembelian pemerintah (HPP) bertujuan untuk melindungi petani produsen dari jatuhnya harga gabah dan beras, sehingga pendapatan mereka layak. Lebih lanjut, kebijakan HPP diharapkan dapat menjadi insentif bagi petani untuk tetap memproduksi bahan pangan (khususnya beras) dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional melalui penggunaan benih padi unggul bersertifikat, pemupukan anorganik dan organik secara berimbang, dan penerapan teknologi. HPP gabah yang ditetapkan pemerintah semacam harga minimum (floor price) yang berfungsi sebagai referensi harga (price reference) bagi petani dan pedagang dalam melakukan transaksi jual dan beli gabah. Sejarah panjang kebijakan perberasan harus diakui bahwa sedikit banyak berdampak terhadap perekonomian nasional. Periode sebelum krisis (1970-1996), pemerintah mengimplementasikan beberapa kebijakan, diantaranya: harga dasar gabah (HDG), subsidi benih, subsidi pupuk, subsidi kredit usaha tani padi, manajemen stok dan monopoli impor oleh bulog, penyediaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) untuk pengadaan gabah oleh
  • 2. 2 *) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015 Bulog, operasi pasar beras dan tarif impor beras. Periode krisis (1997-1999), pemerintah menerapkan kebijakan transisi yaitu menghapus semua kebijakan kecuali kebijakan harga dasar gabah dan melakukan liberalisasi impor beras dengan mencabut monopoli impor pangan oleh Bulog dan menetapkan tarif bea masuk beras sebesar nol persen. Periode pasca krisis (2000-2004), pemerintah kembali menerapkan kebijakan harga dasar pembelian gabah oleh pemerintah (HDPP) yang secara filosofis seluruh surplus gabah dan beras petani harus dibeli oleh pemerintah. Periode (2005-sekarang), pemerintah mengganti kebijakan harga dasar menjadi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) semacam harga referensi. Kebijakan lain yang masih berlaku sampai sekarang adalah kebijakan tarif impor sejak bulan Januari 2000, pemerintah menetapkan tarif impor beras sebesar Rp 430/kg atau setara dengan 30 persen ad valorem. Kontrol ketat terhadap impor harus melalui jalur merah guna mencegah penyelundupan. Selanjutnya, bulan Januari 2007-November 2007 tarif impor beras dinaikkan menjadi Rp 550/kg. Pengenaan tarif impor yang tinggi ternyata tidak efektif juga dalam mengatasi penyeludupan beras, terutama di daerah-daerah perbatasan sehingga diturunkan kembali berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.011/2007 per 7 Januari 2004 sampai saat ini menjadi Rp 450/kg. Pro Kontra Impor Beras Mengutip analisis Aurelia Britsch (Reuter, 21/5/2015), analis komoditas senior di BMI Research Singapore Kebijakan pangan Indonesia sangat tidak rasional, saat ini harga beras internasional cenderung turun, tetapi pada saat yang sama harga beras di Indonesia naik dan stok beras Indonesia tidak juga ditingkatkan". Selanjutnya, menurut prediksi BMI Research impor beras Indonesia 1,3-1,6 juta ton, Rabobank 1,5 juta ton, Barclays 1,0-1,5 juta ton dan The International Grains Council (IGC) 1,3 juta ton. Apa sebenarnya yang terjadi ditengah-tengah upaya pemerintah dalam mencapai swasembada beras, muncul hembusan informasi bahwa Indonesia akan melakukan impor beras. Pro kontra impor beras setiap rezim pemerintahan tetap akan terjadi adanya kekhawatiran terjadi defisit karena kekurangan supply. Kebijakan impor beras bertujuan untuk mengatasi adanya kekurangan produksi domestik, pemupukan cadangan beras pemerintah dan stok pemerintah untuk memenuhi kebutuhan Raskin dalam kondisi tidak terpenuhi dari produksi domestik, hal ini kontra produktif dengan upaya pemerintah saat ini dalam mencapai swasembada beras melalui Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai. Dalam banyak kasus khususnya beras masih banyak perdebatan mengenai dampak impor terhadap tingkat kesejahteraan petani. Kelompok yang pro mengatakan bahwa kebijakan impor pada dasarnya justru untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan pertanian. Sebaliknya, kelompok yang menentang adanya kebijakan impor mengatakan bahwa impor pangan di negara berkembang yang menjadikan pertanian sebagai basis ekonomi sering dirugikan atau impor memberikan keuntungan kepada konsumen, namun merugikan petani
  • 3. 3 *) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015 produsen. Dengan demikian, dampak impor memiliki dua sisi yang kontra produktif, disatu sisi menguntungkan konsumen dan disisi lain merugikan petani produsen. Beberapa alasan mengapa banyak kepentingan dalam impor beras, diantaranya adalah: a) Potensi ekonomi sangat tinggi karena keunggulan demografi (penduduk) Indonesia sebesar 255 juta perut yang harus diisi, sehingga peluang ini mengundang banyak kelompok untuk mendapatkan rente yang begitu besar, b) Konsumsi 124,89 kg per kapita/tahun atau lebih dua kali lipat dari konsumsi beras negara-negara OECD 60 kg per kapita/tahun, dan c) Beras merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia yang tak tergantikan oleh pangan lain. Selain itu, dinamika harga beras di Indonesia dalam 5 tahun terakhir sangat membingungkan, ditengah-tengah harga beras dunia turun 25 persen, pada saat yang sama harga beras domestik naik 52 persen, dan bayangan El Nino menurut sebagian ahli memperkirakan ancaman kekeringan tidak akan sampai ke Indonesia dan tidak akan mempengaruhi standing crop padi di Indonesia. Hal ini menjadi alasan berbagai kalangan yang menyarankan pemerintah untuk memperkuat cadangan dan stok berasnya, baik melalui pengadaan dalam negeri atau dari impor. Impor Beras, Perlukah? Ditengah upaya pemerintah untuk mencapai swasembada beras, berhembus kabar bahwa Indonesia akan melakukan impor beras dengan jumlah yang cukup fantastis sekitar 2 juta ton, jumlah impor beras sebesar ini tentu tidak sedikit dan apabila dikonversikan dengan nilai rupiah maka hilanglah peluang pendapatan petani kita setidak-tidaknya 14,6 Trilyun (HPP beras Rp 7.300 per kg), apalagi dalam berbagai kesempatan pemerintah menyampaikan bahwa prognosis ketersediaan beras tahun 2015 mencapai 41 juta ton, kebutuhan beras 32 juta ton, sehingga surplus 9 juta ton. Sementara itu, sampai bulan Mei 2015 surplus beras telah mencapai 8,8 juta ton, bahkan menurut Bulog pada akhir Mei 2015 pengadaan akan melampaui 1,0 juta ton. Sedangkan cadangan beras pemerintah aman apabila stok beras Bulog 1,5-2,0 juta ton. Untuk mencapai sebesar stok ini, Bulog harus lebih proaktif dan agresif dalam pengadaan gabah dan beras dalam negeri, apalagi musim panen raya akan terjadi pada akhir bulan Mei-Juli tahun ini. Regulasi pemerintah melalui Inpres No. 5 Tahun 2015 telah mengamanatkan kepada Bulog sebagai operator bahwa Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 3.700 per kg, gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 4.600 per kg di penggilingan dan harga beras Rp 7.300 per kg di penggilingan. Tidak hanya itu, juga ditetapkan Permentan No. 21/ PERMENTAN/ PP.200/4/2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas (GLK). Jadi, tidak ada sebenarnya alasan yang mendasar Bulog tidak bisa menyerap gabah dan beras petani, mengingat saat panen raya harga gabah dan beras di lapangan banyak yang berada dibawah HPP.
  • 4. 4 *) Artikel ini Telah dimuatdi kolomOpini Harian Waspada.co.id padatanggal1Juni 2015 Terlalu mudah bagi kita untuk menyimpulkan diperlukan impor beras untuk menutupi defisit produksi domestik. Barangkali kita lupa bahwa alam negeri ini dianugerahi kekayaan hayati sumber karbohidrat yang tidak terbatas dan sangat beragam dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia. Janganlah bangsa ini menjadi bangsa yang durhaka kepada alam karena tidak menghargai sumberdaya pangan lokal yang melimpah ruah, kiranya kita harus selalu ingat lirik lagu Koes Plus “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Sebaiknya pemerintah tidak terburu-buru mengambil kebijakan untuk melakukan impor beras karena akan membuat petani kita semakin terpuruk. Saat ini momentum terbaik untuk perbaikan menyeluruh tata niaga pangan kita dan meminjam kata mantan Presiden Habiebie “Mari Kita Kembalikan Jam Kerja Bangsa” supaya bangsa ini tidak terus-menerus memberikan subsidi kepada petani asing. **) Alumnus FP dan PWD USU Bekerja di Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian