SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
INDEKS BIAS
(Refractive Index)
Pembiasan Cahaya
Cahaya akan melewati media yang berbeda dengan
kecepatan yang berbeda pula.
Urutan kecepatan cahaya : dalam vakum > udara >
padatan dan cairan. Saat melewati media yang
berbeda, akan terjadi perubahan arah. Inilah yang
disebut pembiasan.
Indeks bias (n) adalah perbandingan sin i dan sin r,
dimana i = sudut datang dan r = sudut bias
sin i
sin r
n =
sin i
sin r
n =
Pembiasan Cahaya
Indeks Bias
Harga n selalu > 1 (tanpa satuan) karena cahaya dari
medium kurang padat menuju medium lebih padat
Harga n dapat dilihat dalam buku pustaka. Huruf D
menunjukkan yang dipakai sinar lampu sodium
diukur pada 20
o
C
Bila pengamatan tidak pada 20
o
C, dilakukan koreksi
dengan rumus :
nD
20
= nobs + 0.00045(t-20)
dimana nobs = n teramati
dan t = suhu pengamatan
Indeks Bias
 Indeks bias ditentukan dengan
Refraktometer Abbé dan dinyatakan
dengan
t = suhu pada saat pengukuran
D = terstandarisasi terhadap garis
D dari natrium pada 589,3 nm
n t
D
Refraktometer Abbe
Bagian-bagian Refraktometer Abbe
A. Sisi bagian depan:
1. lensa pengintai
2. tombol pengatur halus
3. prisma (tempat sampel)
4. sumber cahaya (dapat
digerakkan)
B. Sisi sebelah kiri:
1 tombol “POWER”
C. Sisi kanan:
1. tombol pengatur kasar
2. termometer dalam wadah
logam
1. Tekan tompol POWER ke posisi “on”.
2. Buka PRISMA (miringkan ke kiri).
3. Letakkan 2-3 tetes sampel pada PRISMA bagian
bawah dengan pipet bersih, pastikan Anda tidak
menyentuh PRISMA dengan pipet tersebut.
4. Tutup PRISMA dan gerakkan SUMBER CAHAYA ke
atas menjauhi prisma sampai cahaya berhenti.
1 2 4
5. Lihatlah ke dalam lensa pengintai.
6. Putar tombol PENGATUR KASAR sampai batas
terang / gelap kira-kira terletak dekat garis
perpotongan.
7. Jika Anda mengamati warna pelangi, putar tombol
PENGATUR HALUS sampai diperoleh garis batas
gelap/terang yang tajam.
5 6 7
8. Sekarang putar tombol
PENGATUR KASAR sampai garis
batas gelap/terang tepat berada pada
garis perpotongan.
Jika Anda mengalami kesulitan
melakukan penyesuaian tersebut;
misalnya melihat batas perpotongan
yang tidak rata; atau gumpalan warna
hitam, maka kemungkinan karena
sampel pada PRISMA terlalu sedikit.
9. Tahan tombol POWER ke
bawah untuk melihat skala
dan membaca Anda
harga Indeks Bias yaitu
dimana garis vertikal
menyilang skala atas,
untuk angka desimal ke 4
merupakan perkiraan.
Skala bawah tidak
digunakan.
10. Catat suhu pada TERMOMETER
(satu angka di belakang koma)
11. Buka PRISMA dan bersihkan
lempeng atas dan bawah dengan
tissue yang dibasahi aseton.
Biarkan terbuka sampai kering.
Penampakan pada Refraktometer Abbé
(a) Sebelum kompensasi efek dispersi
(b) Sesudah kompensasi efek dispersi
(c) Sampel kurang banyak
(d) Kualitas permukaan optik alat buruk

More Related Content

What's hot

Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetrijundizg
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumYoussii Ajaahh
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMulky Smaikers
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1Ahmad Fitra Ritonga
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 

What's hot (20)

Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan faseKesetimbangan fase
Kesetimbangan fase
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 

Viewers also liked

ALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETERALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETEREno Lidya
 
Penetapan kadar alkohol dengan refraktometer
Penetapan kadar alkohol dengan refraktometerPenetapan kadar alkohol dengan refraktometer
Penetapan kadar alkohol dengan refraktometerDhanti Utari
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriNova Lestary
 
Fisika Zat Padat (1 - 4) a
Fisika Zat Padat (1 - 4) aFisika Zat Padat (1 - 4) a
Fisika Zat Padat (1 - 4) ajayamartha
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
 
Penetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarPenetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarAnanda Ghifari
 
Principle of design
Principle of designPrinciple of design
Principle of designAwettstaedt
 
04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerjaHasmul Tafit
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifahkemenag
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)akhidianz
 

Viewers also liked (20)

ALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETERALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETER
 
Refraktometer
RefraktometerRefraktometer
Refraktometer
 
Penetapan kadar alkohol dengan refraktometer
Penetapan kadar alkohol dengan refraktometerPenetapan kadar alkohol dengan refraktometer
Penetapan kadar alkohol dengan refraktometer
 
Refraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetriRefraktori & polarimetri
Refraktori & polarimetri
 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
 
Fisika Zat Padat (1 - 4) a
Fisika Zat Padat (1 - 4) aFisika Zat Padat (1 - 4) a
Fisika Zat Padat (1 - 4) a
 
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
 
Refractometer by ACMAS Technologies Pvt Ltd.
Refractometer by ACMAS Technologies Pvt Ltd.Refractometer by ACMAS Technologies Pvt Ltd.
Refractometer by ACMAS Technologies Pvt Ltd.
 
Tabel brix
Tabel brixTabel brix
Tabel brix
 
Penetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi MolarPenetapan Refraksi Molar
Penetapan Refraksi Molar
 
Plankton net
Plankton netPlankton net
Plankton net
 
Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 
Principle of design
Principle of designPrinciple of design
Principle of design
 
Penerangan buatan
Penerangan buatanPenerangan buatan
Penerangan buatan
 
04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja04. pencahayaan ruang kerja
04. pencahayaan ruang kerja
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
 
Chapter lighting (bahasa indonesia)
Chapter   lighting (bahasa indonesia)Chapter   lighting (bahasa indonesia)
Chapter lighting (bahasa indonesia)
 
Luxmeter
LuxmeterLuxmeter
Luxmeter
 
Sifat cahaya
Sifat cahayaSifat cahaya
Sifat cahaya
 
cahaya dapat dibiaskan
cahaya dapat dibiaskancahaya dapat dibiaskan
cahaya dapat dibiaskan
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

REFRACTIVE INDEX

  • 2. Pembiasan Cahaya Cahaya akan melewati media yang berbeda dengan kecepatan yang berbeda pula. Urutan kecepatan cahaya : dalam vakum > udara > padatan dan cairan. Saat melewati media yang berbeda, akan terjadi perubahan arah. Inilah yang disebut pembiasan. Indeks bias (n) adalah perbandingan sin i dan sin r, dimana i = sudut datang dan r = sudut bias sin i sin r n =
  • 3. sin i sin r n = Pembiasan Cahaya
  • 4. Indeks Bias Harga n selalu > 1 (tanpa satuan) karena cahaya dari medium kurang padat menuju medium lebih padat Harga n dapat dilihat dalam buku pustaka. Huruf D menunjukkan yang dipakai sinar lampu sodium diukur pada 20 o C Bila pengamatan tidak pada 20 o C, dilakukan koreksi dengan rumus : nD 20 = nobs + 0.00045(t-20) dimana nobs = n teramati dan t = suhu pengamatan
  • 5. Indeks Bias  Indeks bias ditentukan dengan Refraktometer Abbé dan dinyatakan dengan t = suhu pada saat pengukuran D = terstandarisasi terhadap garis D dari natrium pada 589,3 nm n t D
  • 7. Bagian-bagian Refraktometer Abbe A. Sisi bagian depan: 1. lensa pengintai 2. tombol pengatur halus 3. prisma (tempat sampel) 4. sumber cahaya (dapat digerakkan) B. Sisi sebelah kiri: 1 tombol “POWER” C. Sisi kanan: 1. tombol pengatur kasar 2. termometer dalam wadah logam
  • 8. 1. Tekan tompol POWER ke posisi “on”. 2. Buka PRISMA (miringkan ke kiri). 3. Letakkan 2-3 tetes sampel pada PRISMA bagian bawah dengan pipet bersih, pastikan Anda tidak menyentuh PRISMA dengan pipet tersebut. 4. Tutup PRISMA dan gerakkan SUMBER CAHAYA ke atas menjauhi prisma sampai cahaya berhenti. 1 2 4
  • 9. 5. Lihatlah ke dalam lensa pengintai. 6. Putar tombol PENGATUR KASAR sampai batas terang / gelap kira-kira terletak dekat garis perpotongan. 7. Jika Anda mengamati warna pelangi, putar tombol PENGATUR HALUS sampai diperoleh garis batas gelap/terang yang tajam. 5 6 7
  • 10. 8. Sekarang putar tombol PENGATUR KASAR sampai garis batas gelap/terang tepat berada pada garis perpotongan. Jika Anda mengalami kesulitan melakukan penyesuaian tersebut; misalnya melihat batas perpotongan yang tidak rata; atau gumpalan warna hitam, maka kemungkinan karena sampel pada PRISMA terlalu sedikit.
  • 11. 9. Tahan tombol POWER ke bawah untuk melihat skala dan membaca Anda harga Indeks Bias yaitu dimana garis vertikal menyilang skala atas, untuk angka desimal ke 4 merupakan perkiraan. Skala bawah tidak digunakan.
  • 12. 10. Catat suhu pada TERMOMETER (satu angka di belakang koma) 11. Buka PRISMA dan bersihkan lempeng atas dan bawah dengan tissue yang dibasahi aseton. Biarkan terbuka sampai kering.
  • 13. Penampakan pada Refraktometer Abbé (a) Sebelum kompensasi efek dispersi (b) Sesudah kompensasi efek dispersi (c) Sampel kurang banyak (d) Kualitas permukaan optik alat buruk