Makalah ini membahas tentang sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan terdiri dari berbagai sel khusus, protein, jaringan dan organ yang bekerja bersama-sama untuk melindungi tubuh dari patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. Terdapat dua jenis sistem kekebalan, yaitu kekebalan nonspesifik yang ada sejak lahir, dan kekebalan spesifik yang terbentuk setelah paparan dengan patogen tertentu.
Makalah ini membahas sistem imunitas tubuh. Sistem imunitas terdiri dari imunitas alami dan imunitas didapat. Imunitas alami merupakan pertahanan awal tubuh melalui barrier fisik dan kimia, serta sel darah putih seperti neutrofil. Imunitas didapat melibatkan sel T dan sel B beserta antibodi yang dihasilkan. Kedua sistem imunitas bekerja sama untuk melawan berbagai patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
Teks tersebut membahas tentang sistem imunologi dan manfaat ASI bagi bayi. Sistem imunologi terdiri atas sistem imun spesifik dan non-spesifik yang bekerja untuk melindungi tubuh dari berbagai patogen. ASI memiliki kandungan antibodi dan zat gizi penting untuk perkembangan sistem kekebalan bayi, terutama kolostrum pada hari-hari awal. Teks ini juga menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi bay
Dokumen tersebut membahas sistem pertahanan tubuh manusia, termasuk mekanisme pertahanan nonspesifik (alamiah) dan spesifik (adaptif). Sistem pertahanan tubuh bekerja melalui fagositosis, inflamasi, protein antimikroba, dan produksi antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen asing.
Makalah ini membahas tentang sistem kekebalan tubuh manusia. Sistem kekebalan terdiri dari berbagai sel khusus, protein, jaringan dan organ yang bekerja bersama-sama untuk melindungi tubuh dari patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. Terdapat dua jenis sistem kekebalan, yaitu kekebalan nonspesifik yang ada sejak lahir, dan kekebalan spesifik yang terbentuk setelah paparan dengan patogen tertentu.
Makalah ini membahas sistem imunitas tubuh. Sistem imunitas terdiri dari imunitas alami dan imunitas didapat. Imunitas alami merupakan pertahanan awal tubuh melalui barrier fisik dan kimia, serta sel darah putih seperti neutrofil. Imunitas didapat melibatkan sel T dan sel B beserta antibodi yang dihasilkan. Kedua sistem imunitas bekerja sama untuk melawan berbagai patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
Teks tersebut membahas tentang sistem imunologi dan manfaat ASI bagi bayi. Sistem imunologi terdiri atas sistem imun spesifik dan non-spesifik yang bekerja untuk melindungi tubuh dari berbagai patogen. ASI memiliki kandungan antibodi dan zat gizi penting untuk perkembangan sistem kekebalan bayi, terutama kolostrum pada hari-hari awal. Teks ini juga menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi bay
Dokumen tersebut membahas sistem pertahanan tubuh manusia, termasuk mekanisme pertahanan nonspesifik (alamiah) dan spesifik (adaptif). Sistem pertahanan tubuh bekerja melalui fagositosis, inflamasi, protein antimikroba, dan produksi antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen asing.
Sistem imun terdiri atas sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif. Sistem imun bawaan bereaksi secara cepat melalui sel fagosit seperti neutrofil dan makrofag, sedangkan sistem imun adaptif melalui limfosit B dan T bereaksi secara spesifik terhadap antigen yang dihadapi sebelumnya melalui produksi antibodi dan aktivitas sel T. Kedua sistem bekerja sama untuk memberikan perlindungan terhadap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh manusia yang terdiri dari sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, dan seluler sementara sistem imun spesifik terdiri atas respons humoral dan seluler. Kedua sistem bekerja bersama-sama untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan rekayasa genetika. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas pertahanan non-spesifik dan spesifik yang bekerja bersama melindungi tubuh dari patogen. Rekayasa genetika adalah manipulasi DNA untuk mengisolasi gen tertentu guna memproduksi protein atau mengubah organisme.
Makalah ini membahas sistem imun nonspesifik yang meliputi pengertian, sifat, dan macam-macam serta fungsi pertahanan humoral dan selular. Sistem imun nonspesifik merupakan pertahanan awal tubuh untuk mengeliminasi mikroba secara nonspesifik melalui faktor fisik, kimia, sel fagosit, dan molekul seperti komplemen, interferon, dan protein fase akut.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan nonspesifik dan spesifik. Pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, sistem komplemen, dan inflamasi yang tidak membedakan patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang bereaksi secara spesifik terhadap antigen tertentu. Ketika antigen masuk, limfosit mengaktifkan sel T dan B untuk menghasilkan antibodi yang mengikat antigen sehingga tidak aktif.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem imun dan komponennya, termasuk definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Juga dijelaskan tentang respon imun spesifik dan non-spesifik, serta komponen utama sistem imun seperti sel T, sel B, antibodi, sistem limfatik, dan organ-organ limfatik seperti limpa dan timus.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan tubuh manusia, meliputi pertahanan tidak spesifik seperti kulit dan membran mukosa, serta pertahanan spesifik melalui limfosit B dan T. Juga dibahas tentang organ pertahanan tubuh seperti sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, dan tonsil yang berperan dalam memproduksi sel-sel pertahanan.
Sistem imunologi merupakan kesatuan fungsional sel dan molekul yang terlibat dalam melawan infeksi dan mempertahankan keseimbangan tubuh. Terdiri atas imunitas alami dan induksi, imunitas alami bersifat nonspesifik sedangkan induksi bersifat spesifik dan menghasilkan memori. Komponen kunci sistem imun meliputi sel darah putih, antibodi, sitokin, dan respon inflamasi untuk melawan patogen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imunologi manusia, termasuk definisi sistem imun dan imunologi, organ-organ yang terkait dengan sistem imun seperti sumsum tulang, timus, limpa, kelenjar getah bening, dan adenoid, serta fungsi-fungsi sistem imun dalam melindungi tubuh dari patogen."
Sistem imun bertugas melindungi tubuh dari invasi patogen melalui respons imun spesifik dan nonspesifik. Respons imun nonspesifik meliputi inflamasi, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, sedangkan respons imun spesifik dijalankan oleh limfosit B dan T. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, menghancurkan, dan menghilangkan patogen serta sel-sel abnormal dari tubuh.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem imun, yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi dari patogen dan sel tumor dengan mengidentifikasi dan membunuh mereka. Sistem imun terdiri atas pertahanan non-spesifik yang selalu siap bertindak, dan pertahanan spesifik yang lebih terarah ke ancaman tertentu. Komponen utama sistem imun adalah sel darah putih, thymus, sumsum tulang, limpa, dan antib
Sistem imun terdiri atas sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif. Sistem imun bawaan bereaksi secara cepat melalui sel fagosit seperti neutrofil dan makrofag, sedangkan sistem imun adaptif melalui limfosit B dan T bereaksi secara spesifik terhadap antigen yang dihadapi sebelumnya melalui produksi antibodi dan aktivitas sel T. Kedua sistem bekerja sama untuk memberikan perlindungan terhadap tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh manusia yang terdiri dari sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, dan seluler sementara sistem imun spesifik terdiri atas respons humoral dan seluler. Kedua sistem bekerja bersama-sama untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan rekayasa genetika. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas pertahanan non-spesifik dan spesifik yang bekerja bersama melindungi tubuh dari patogen. Rekayasa genetika adalah manipulasi DNA untuk mengisolasi gen tertentu guna memproduksi protein atau mengubah organisme.
Makalah ini membahas sistem imun nonspesifik yang meliputi pengertian, sifat, dan macam-macam serta fungsi pertahanan humoral dan selular. Sistem imun nonspesifik merupakan pertahanan awal tubuh untuk mengeliminasi mikroba secara nonspesifik melalui faktor fisik, kimia, sel fagosit, dan molekul seperti komplemen, interferon, dan protein fase akut.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan nonspesifik dan spesifik. Pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, sistem komplemen, dan inflamasi yang tidak membedakan patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang bereaksi secara spesifik terhadap antigen tertentu. Ketika antigen masuk, limfosit mengaktifkan sel T dan B untuk menghasilkan antibodi yang mengikat antigen sehingga tidak aktif.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem imun dan komponennya, termasuk definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Juga dijelaskan tentang respon imun spesifik dan non-spesifik, serta komponen utama sistem imun seperti sel T, sel B, antibodi, sistem limfatik, dan organ-organ limfatik seperti limpa dan timus.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan tubuh manusia, meliputi pertahanan tidak spesifik seperti kulit dan membran mukosa, serta pertahanan spesifik melalui limfosit B dan T. Juga dibahas tentang organ pertahanan tubuh seperti sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, dan tonsil yang berperan dalam memproduksi sel-sel pertahanan.
Sistem imunologi merupakan kesatuan fungsional sel dan molekul yang terlibat dalam melawan infeksi dan mempertahankan keseimbangan tubuh. Terdiri atas imunitas alami dan induksi, imunitas alami bersifat nonspesifik sedangkan induksi bersifat spesifik dan menghasilkan memori. Komponen kunci sistem imun meliputi sel darah putih, antibodi, sitokin, dan respon inflamasi untuk melawan patogen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imunologi manusia, termasuk definisi sistem imun dan imunologi, organ-organ yang terkait dengan sistem imun seperti sumsum tulang, timus, limpa, kelenjar getah bening, dan adenoid, serta fungsi-fungsi sistem imun dalam melindungi tubuh dari patogen."
Sistem imun bertugas melindungi tubuh dari invasi patogen melalui respons imun spesifik dan nonspesifik. Respons imun nonspesifik meliputi inflamasi, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, sedangkan respons imun spesifik dijalankan oleh limfosit B dan T. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, menghancurkan, dan menghilangkan patogen serta sel-sel abnormal dari tubuh.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem imun, yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi dari patogen dan sel tumor dengan mengidentifikasi dan membunuh mereka. Sistem imun terdiri atas pertahanan non-spesifik yang selalu siap bertindak, dan pertahanan spesifik yang lebih terarah ke ancaman tertentu. Komponen utama sistem imun adalah sel darah putih, thymus, sumsum tulang, limpa, dan antib
Tulisan ini membahas hubungan antara stress psikologi akut dan kronis dengan perkembangan penyakit arteri koroner melalui pengaruhnya terhadap sistem kekebalan dan koagulasi. Stress dapat mengubah fungsi endotel dan meningkatkan kemotaksis sel-sel imun, serta meningkatkan produksi sitokin proinflamasi dan faktor koagulasi yang dapat mempercepat atherosclerosis dan thrombus. Bukti menunjukkan bahwa dampak jangka panjang dari stress
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Psikologi kesehatan adalah cabang psikologi yang mempelajari faktor-faktor psikologis dan sosial yang mempengaruhi kesehatan dan kesakitan, serta bagaimana faktor-faktor tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf kesehatan. Psikologi kesehatan menerapkan penelitian dan metode psikologi dalam promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan peningkatan sistem layanan kesehatan.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem pertahanan nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, protein antimikroba, dan respon peradangan. Sistem pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi. Kekebalan dapat berupa aktif atau pasif, sedangkan disfungsi kekebalan meliputi alergi, autoimunitas, dan AIDS.
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh terdiri dari sel-sel dan produk zat yang bekerja sama untuk melawan benda asing yang masuk ke tubuh. Terdapat mekanisme pertahanan nonspesifik dan spesifik, di mana pertahanan nonspesifik meliputi pertahanan fisik dan kimia sedangkan pertahanan spesifik melibatkan sel B dan sel T untuk membentuk respons kekebalan terhadap antigen.
This document provides an overview of basic immunology. It defines immunity and describes the innate and acquired immune systems. It discusses antigens, antibodies, and the different classes of antibodies. It also outlines the cells of the innate immune system like phagocytes, mast cells, basophils, etc. and how they help defend the body. It explains the mechanisms of innate immunity and describes both active and passive immunity in detail. Finally, it discusses antigen-antibody reactions and how antibodies help defend the body through opsonization, complement activation, neutralization and more.
Dokumen tersebut membahas tentang imunodefisiensi pada anak, yang merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, autoimunitas, atau kanker. Imunodefisiensi dapat berupa primer (kongenital) atau sekunder (disebabkan penyakit lain). Tanda awal kemungkinan imunodefisiensi pada anak adalah infeksi berulang, namun diagnosis dini sangat penting
The document provides an overview of basic immunology concepts. It discusses the innate and adaptive immune systems, including their components and functions. The innate system provides non-specific defenses like physical barriers and phagocytes. The adaptive system has specialized immune cells and antibodies that provide specific and memory-based defenses against pathogens. Key cells discussed include T cells, B cells, antigen-presenting cells, and their roles in the immune response.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh khususnya imunoglobulin.
2. Imunoglobulin merupakan antibodi yang diproduksi oleh sel B untuk melawan antigen seperti virus dan bakteri.
3. Terdapat beberapa jenis imunoglobulin seperti IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE yang memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam sistem kekebalan tubuh.
Sistem imun tubuh terdiri dari dua bagian, yaitu sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun spesifik melibatkan produksi imunoglobulin oleh sel B untuk mengenali dan melawan antigen tertentu. Terdapat lima jenis imunoglobulin yaitu IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE, yang memiliki peran masing-masing dalam melawan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh terdiri atas sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun non-spesifik merupakan pertahanan pertama tubuh melalui kulit, sel darah putih, dan molekul antimikroba. Sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan sel T beserta antibodi yang dihasilkan untuk memberikan respon yang lebih spesifik terhadap antigen.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh, yang merupakan sistem pertahanan tubuh melawan patogen seperti virus, bakteri, dan parasit. Sistem ini terdiri atas komponen seperti sel-sel fagosit yang melindungi tubuh, sel T dan B yang berperan dalam respons imun, serta antibodi yang membantu menghancurkan patogen. Sistem ini bekerja dengan mengenali, bereaksi terhadap, dan membuang patogen melalui respons humoral dan selular. Ganggu
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Dokumen ini membahas tentang wabah virus SARS di dunia pada tahun 2002-2003, dimulai dari Tiongkok. Virus SARS diperkirakan berasal dari Provinsi Guangdong, Tiongkok pada November 2002. Gejala awal SARS mirip flu dan dapat menyebabkan sesak napas. Data WHO menunjukkan Tiongkok memiliki jumlah kasus terbanyak dengan 5327 kasus dan 348 kematian, diikuti Hong Kong dengan 1755 kasus dan 299 kematian. Kesimpulannya, Tiong
Kebutuhan aktivitas (mobilitias) merupakan kebutuhan dasar pasien untuk dapat bergerak dan beraktivitas. Makalah ini membahas tentang pentingnya mobilitias bagi pasien dan peran perawat dalam memfasilitasi mobilitias pasien.
Dokumen ini merupakan makalah tentang kebutuhan oksigenasi yang disusun oleh 10 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Keprawatan I pada tahun 2014/2015. Makalah ini membahas tentang pentingnya oksigenasi bagi tubuh manusia untuk dapat hidup.
The document discusses training principles, methods of training, and exercise physiology for physical activity. It covers topics like specificity, health and skill-related fitness components, energy systems, and adaptation. The goal is to provide knowledge for applying training methods to improve performance in physical activities through systematic programs that consider an individual's current fitness level and the demands of their sport or activity.
Cardiorespiratory training results in several adaptations that increase endurance. It increases VO2 max, cardiac output, stroke volume and capillarization of muscles. It decreases heart rate, blood pressure and lactate threshold. Respiratory adaptations include increased tidal volume and decreased respiratory rate at rest and submaximal exercise. Metabolic adaptations are increased fatty acid utilization and oxidative enzymes. The document discusses factors like heredity, age, gender and training specificity that influence adaptations.
During exercise, the respiratory system works to regulate gas exchange and maintain acid-base balance in the blood and tissues. Pulmonary ventilation increases to meet the higher oxygen demands of active muscles. Inspiration is an active process using respiratory muscles, while expiration is generally passive. Oxygen diffuses into the blood in the lungs, while carbon dioxide diffuses out, carried mainly by hemoglobin and bicarbonate in the blood. Regulation of breathing is controlled by brainstem centers but can be overridden voluntarily. Ventilation increases with exercise intensity to maintain appropriate blood gas levels and pH. Limitations can occur from respiratory muscle work or airway issues that affect gas exchange.
During exercise, the cardiovascular system responds in several ways to increase delivery of oxygen and nutrients to working muscles. The heart rate and stroke volume increase, elevating cardiac output. Blood is redistributed away from organs and toward active muscles. Blood pressure rises with intensity. Maximum heart rate depends on age. Prolonged exercise can cause cardiovascular drift and decreased plasma volume, impairing performance.
Metabolic adaptations to aerobic training include increasing muscle size, capillary density, mitochondria size and number, and enzyme activity which allows muscles to store more glycogen and triglycerides. Training the aerobic system should occur 3-5 days per week burning 700-900 calories through continuous or interval training at 50-85% of VO2 max for optimal adaptation. Anaerobic training adaptations increase ATP-PCr use, strength, enzyme activity, movement efficiency, and aerobic capacity which decreases lactic acid buildup and fatigue.
This document discusses energy systems and metabolism. It covers:
- Different forms of energy and how energy is stored and transferred in the body.
- The three main energy systems - ATP-PCr, glycolysis, and oxidative phosphorylation - and how they produce ATP.
- How carbohydrates, fats, and proteins are broken down to release energy.
- Factors that influence energy expenditure and causes of fatigue.
This document discusses muscular control of movement and summarizes the structure and function of skeletal muscles. It describes the types of muscles in the body, including skeletal muscles which allow for voluntary movement. Skeletal muscles are composed of fascicles, fibers, and myofibrils. Contraction occurs via the sliding filament theory when calcium binds to troponin, allowing myosin heads to bind actin and generate force through a power stroke. Recruitment of motor units and fiber types determines the force and endurance of muscle contractions. Factors like nutrition, training, genetics influence muscle development.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tentang pemeriksaan aktivitas listrik jantung menggunakan alat EKG dan interpretasi gambaran EKG. Mahasiswa akan belajar cara melakukan pemeriksaan EKG, mengidentifikasi komponen-komponen gambaran EKG, serta membuat kesimpulan mengenai kondisi jantung berdasarkan hasil EKG.
This document discusses physiological adaptations to exercise. It explains that acute adaptations during exercise involve the nervous and endocrine systems regulating muscle, heart, and breathing function. Long-term adaptations provide health benefits like increased endurance. It describes the energy systems of ATP-PCr, glycolysis, and aerobic respiration. Regular exercise leads to adaptations like increased oxygen consumption, ventilation, blood flow, and muscle fiber changes. Factors like intensity, duration, and frequency of training programs influence these adaptations.
The document discusses three energy systems - the ATP-CP system, anaerobic glycolysis, and aerobic respiration. It provides details on how each system works to produce energy for muscle contraction, including the breakdown of glucose and other fuels as well as the waste products produced. It also discusses how different energy systems are used for various types of exercise depending on intensity and duration, with sprint-based activities relying more on ATP-CP and anaerobic glycolysis while endurance activities utilize more aerobic respiration. Charts are included showing which energy systems various sports predominantly use.
The document summarizes key aspects of the nervous system, including:
1. It contrasts the somatic and autonomic nervous systems, noting their anatomical differences like neuron location and target tissues, as well as functional differences in control and response.
2. It describes the anatomy of the autonomic nervous system, including that the sympathetic division neurons are in the spinal cord and project to ganglia, while the parasympathetic division neurons are in the brainstem and sacral spinal cord.
3. It covers the physiology of the autonomic nervous system, such as the neurotransmitters, receptors, and effects of the sympathetic and parasympathetic divisions on various tissues. Regulation through autonomic reflexes involving
The document summarizes the anatomy and physiology of the nervous system, with a focus on comparing the somatic and autonomic nervous systems. It discusses:
1. The organization of the nervous system into the central nervous system (CNS) and peripheral nervous system (PNS). The PNS is further divided into the somatic and autonomic nervous systems.
2. Key differences between the somatic and autonomic nervous systems, including their target tissues, level of conscious control, number of neurons, and neurotransmitters.
3. The anatomy of the autonomic nervous system, including its division into the sympathetic and parasympathetic systems with their different locations of neuron cell bodies and pathways.
4
The document discusses the anatomy and physiology of the brain and cranial nerves. It describes the main divisions and structures of the brain including the cerebrum, cerebellum, brainstem, hypothalamus, thalamus, and diencephalon. It discusses the functions of these areas such as motor control, sensory processing, homeostasis, and cognition. It also outlines the cranial nerves and sensory and motor pathways in the central nervous system.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
1. IMUNOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
2. KelompoK 1
1. Abdul Aziz
2. Asep Sulaeman
3. Azis Maulana
4. Deri Triando
5. Fauzi Farhan
6. Mira Nurmala
7. Ihsan Taufiq
8. Sarah Amalia
9. Yuli Nopebrianti
10.Rendi Kurnandi
3. Imunologi adalah suatu cabang yang luas
dari ilmu biomedis yang mencakup kajian
mengenai semua aspek sistem imun
(kekebalan) pada semua organisme.
Imunologi (imun: kebal dan logos: ilmu)
ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh.
Imunologi (imun: kebal dan logos: ilmu)
ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh.
4. Imunitas atau kekebalan adalah sistem
mekanisme pada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh
biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel tumor.
5. Spesifikasi Sistem
Pertahanan
Sistem imun didapat/ spesifik/ adaptif/
acquired
Sistem imun didapat/ spesifik/ adaptif/
acquired
Sistem imun alamiah/ non spesifik/ nature/
innate
Sistem imun alamiah/ non spesifik/ nature/
innate
7. Antigen adalah sebuah zat yang
merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Yang ada di dalam
manusia atau organisme multiseluler lain
serta dapat bereaksi secara khas, sifat
antigenetik juga di tentukan oleh berat
moekul itu.
AntigenAntigen
8. Antigen dapat di klasifikasikan menjadi dua jenis
utama, yaitu :
EndogenEndogen
EksogenEksogen
9. • adalah sekelompok
kimia kecil dari suatu
antigen yang dapat
membangkitkan
respons imun
• Suatu Antigen dapat
memiliki dua atau
lebih molekul
determinan antigenik.
DeterminanDeterminan
• Bahan yang
bergabung dengan
protein lain, kemudian
bereaksi secara khas
dengan antibody
dinamakan ‘hapten’.
• Protein yang
membantu hapten
untuk dapat bersifat
sebagai antigen
penuh disebut carrier
HaptenHapten
Jenis AntigenJenis Antigen
10. Antibodi (juga dikenal sebagai immunoglobulin
disingkat Ig) adalah globulin gamma protein yang
ditemukan dalam darah atau cairan tubuh dari
vertebrata dan digunakan oleh sistem kekebalan
tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisir
benda asing, seperti bakteri dan virus. Mereka
biasanya dibuat dari dasar-unit struktural masing-
masing dengan dua besar rantai berat dan dua
kecil rantai cahaya-untuk membentuk.
AntibodyAntibody
12. Cara Kerja AntibodyCara Kerja Antibody
MengikatMengikat
MenbusukanMenbusukan
Cara kerja antibody dibagi menjadi dua,
yaitu :
13. Sistem komplemen adalah suatu sistem yang
terdiri dari seperangkat kompleks protein yang
satu dengan lainnya sangat berbeda. Pada
kedaan normal komplemen beredar di sirkulasi.
darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat
dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak
tergantung satu dengan yang lain
Sistem KomplemenSistem Komplemen
14. Di bawah ini adalah fungsi darI dari komplemen:
1. Mencerna sel, bakteri, dan virus
2. Opsonisasi, yaitu memicu fagositosis antigen partikulat
3. Mengikat reseptor komplemen spesifik pada sel pada
sistem kekebalan, memicu fungsi sel spesifik, inflamasi,
dan beberapa molekul imunoregulator
4. Pembersihan imun, yaitu memindahkan sisa-sisa bahan
imunitas dari sistem kekebalan dan menimbunnya di
limpa dan hati
Fungsi KomplemenFungsi Komplemen
15. • Antibodi merupakan komponen imunitas
didapat, yang melindungi tubuh terhadap infeksi
mikroorganisme dan produknya yang toksik.
Oleh karena itu interaksi antara antigen dan
antibody sangat penting dan banyak digunakan
in vitro untuk tujuan diagnotik. Penggunaan
reaksi ini disebut dengan serologi.
• Interaksi antigen dan antibody dapat
menyebabkan presipitasi, aglutinasi, neutralisasi
toksin dan aktivasi komplemen.
Reaksi Antigen dengan Antibody In
Vitro
Reaksi Antigen dengan Antibody In
Vitro
16. Hipersensitivitas adalah respon imun yang
merusak jaringan tubuh sendiri. Mereka
terbagi menjadi empat kelas (tipe I – IV)
berdasarkan mekanisme yang ikut serta dan
lama waktu reaksi hipersensitif.
Proses Kekebalan HipersensitivitasProses Kekebalan Hipersensitivitas
17. • tipe I hipersensitif anafilaktik (cepat).
• tipe II hipersensitif sitotoksik yang
bergantung antibodi.
• tipe III hipersensitif yang diperani
kompleks imun (komplek).
• tipe IV hipersensitif cell-mediated (lambat).
HipersensitivitasHipersensitivitas