SlideShare a Scribd company logo
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikm Wr. Wb.
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tentang “Sistem Imun Nonspesifik”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada
kami dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap mata kuliah
“Imunologi Dasar”. Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini,
dapat menjadi energi teleologis dalam penunjang pemahaman akan
pentingnya peran sistem imun yang memberi perlindungan terus menerus
terhadap invasi mikroorganisme penyebab penyakit.
Akhirnya, kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami
menerima kritik dan saran yang menbangun agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik.
Wassalamu’alikum Wr. Wb.
Gorontalo, 09 April 2014
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Imun Nonspesifik ........................................................ 3
B. Sifat-sifat Sistem Imun Nonspesifik .......................................................... 4
C. Macam-macam dan Fungsi Sistem Imun Nonspesifik............................... 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang
mengandung mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat
menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada
bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh
manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda.
Umumnya gambaran biologik spesifik mikroba menentukan mekanisme
imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun
terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler
mempunyai karakteriskik tertentu pula.
Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian
yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut.
Respons imun ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein,
terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dan sitokin yang saling
berinteraksi secara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas
mekanisme pertahanan non spesifik dan mekanisme pertahanan spesifik.
Mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga komponen nonadaptif
atau innate, atau imunitas alamiah, artinya mekanisme pertahanan yang
tidak ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi untuk berbagai
macam antigen. Imunitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri
atas berbagai macam elemen non spesifik. Jadi bukan merupakan
pertahanan khusus untuk antigen tertentu.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengertian sistem imun nonspesifik
2. Sifat-sifat sistem imun nonspesifik
iv
3. Macam-macam dan fungsi dari pertahanan humoral dan seluler dari
sistem imun nonspesifik
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Menjawab semua permasalahan yang ada pada rumusan masalah di
atas.
2. Menambah pengetahuan tentang sistem imun khususnya sistem imun
nonspesifik
3. Memenuhi tugas mata kuliah Imunologi Dasar
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling awal
pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh. Innatte
immunity merupakan kekebalan non-spesifik. Artinya semua bentuk
mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan jenis dari
mikroba itu. Pada imunitas bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan,
pertahanan tingkat pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada
pertahanan tingkat pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam
mikroba patogen yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora
normal. Dan pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan
mikroba patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi
antimikroba. Yang termasuk sel fagosit adalah makrofag, sel dendrit,
neutrofil. Sedangkan Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap sel
yang rusak. Repon ini ditandai dengan adanya kemerahan, nyeri, panas,
bengkak. Tujuan inflamasi adalah untuk membatasi invasi oleh mikroba
agar tidak menyebar lebih luas lagi, serta memperbaiki jaringan atau sel
yang telah rusak oleh mikroba. Dan jenis pertahanan kedua yang terakhir
yaitu substansi mikroba.
Substansi mikroba yang dimaksud adalah komplemen. Sistem
komplemen merupakan sistem yang penting dalam innate immunity
karena fungsinya sebagai opsonisator untuk meningkatkan fagositosis sel
fagosit dan kemoatrtaktor untuk menarik sel-sel radang yang
menyebabkan inflamasi.
Innate immunity, atau sering disebut imunitas alamiah, merupakan
mekanisme pertama yang akan terjadi saat infeksi berlangsung, terjadi
secara cepat terhadap infeksi mikrobia, dan terjadi antara jam ke-0
sampai jam ke-12 infeksi. Sistem imun turunan terdiri dari berbagai sel
vi
dan mekanisme yang mempertahankan tubuh suatu organisme dari
infeksi organisme lain, secara non-spesifik. Ini berarti sel-sel dari sistem
imun turunan mengenali dan merespon patogen dalam cara yang umum,
namun tidak seperti sistem imun adaptif, sistem imun turunan tidak
menyediakan kekebalan yang protektif dan jangka panjang bagi
organisme yang memilikinya. Sistem imun turunan menyediakan
pertahanan menengah melawan infeksi, dan dapat ditemukan pada semua
tumbuhan dan hewan.
B. Sifat-sifat Sistem Imun Nonspesifik
Sistem imun nonspesifik memiliki sifat:
1. Resistensi tidak berubah oleh infeksi berulang
2. Umumnya efektif terhadap semua zat asing
3. Terjadi pada awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah atau
mengendalikan infeksi
4. Eksposur menyebabkan respon maksimal segera, berlangsung cepat
5. Tidak ada memori imunologikal
6. Respon tidak spesifik, umumnya efektif terhadap semua mikroba
C. Macam-macam dan fungsi dari pertahanan humoral dan seluler
dari sistem imun nonspesifik
Sistem imun nonspesifik dibagi menjadi :
1. Pertahanan Fisik/Mekanik
Dalam sistem pertahanan fisik, kulit, selaput lendir, silia saluran
napas, batuk dan bersin, merupakan garis pertahanan terdepan
terhadap infeksi. Kulit yang rusak misalnya oleh luka bakar dan
selaput lendir yang rusak oleh asap rokok akan meninggikan resiko
infeksi.
2. Pertahanan Biokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus
kulit, kel kulit, telinga, spermin dalam semen, mengandung bahan
yang berperan dalam pertahanan tubuh secara biokimiawi. Asam
vii
HCL dalam cairan lambung, lisozim dalam keringat, ludah, air mata
dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap berbagai kuman gram
positif dengan menghancurkan dinding selnya. Air susu ibu juga
mengandung laktoferin dan asam neuraminik yang mempunyai sifat
antibacterial terhadap E. coli dan staphylococcus.
Lisozim yang dilepas oleh makrofag dapat menghancurkan
kuman gram negatif dan hal tersebut diperkuat oleh komplemen.
Laktoferin dan transferin dalam serum dapat mengikat zan besi yang
dibutuhkan untuk kehidupan kuman pseudomonas
3. Pertahanan Humoral
Sistem imun nonspesifik ini menggunakan berbagai molekul
larut tertentu yang diproduksi di tempat infeksi dan berfungsi lokal,
misalnya peptida antimikroba (defensin, katelisidin, dan IFN dengan
efek antiviral). Namun juga ada faktor larut lainnya yang diproduksi
di tempat yang lebih jauh dan dikerahkan ke jaringan sasaran melalui
sirkulasi seperti komplemen dan PFA (Protein Fase Akut).
Pertahanan humoral diperankan oleh komplemen, interferon dan
CRP (C Reaktif Protein / protein fase akut), kolektin MBL 9 (Manan
Binding Lectin):
a. Komplemen
Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif
bakteri dan parasit karena:
1) Komplemen dapat menghancurkan sel membran bakteri
2) Merupakan faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag
ke tempat bakteri
3) Komponen komplemen lain yang mengendap pada
permukaan bakteri memudahkan makrofag untuk mengenal
dan memfagositosis (opsonisasi).
b. Interferon
viii
Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh
berbagai sel manusia yang mengandung nukleus dan dilepaskan
sebagai respons terhadap infeksi virus. Interveron mempunyai
sifat anti virus dengan jalan menginduksi sel-sel sekitar sel yang
terinfeksi virus sehingga menjadi resisten terhadap virus.
Disamping itu, interveron juga dapat mengaktifkan Natural
Killer cell (sel NK). Sel yang diinfeksi virus atau menjadi ganas
akan menunjukkan perubahan pada permukaannya. Perubahan
tersebut akan dikenal oleh sel NK yang kemudian
membunuhnya. Dengan demikian penyebaran virus dapat
dicegah.
c. Reactive Protein (CRP)
Peranan CRP adalah sebagai opsonin dan dapat mengaktifkan
komplemen. CRP dibentuk oleh badan pada saat infeksi. CRP
merupakan protein yang kadarnya cepat meningkat (100 x atau
lebih) setelah infeksi atau inflamasi akut. CRP berperanan pada
imunitas non spesifik, karena dengan bantuan Ca++ dapat
mengikat berbagai molekul yang terdapat pada banyak bakteri
dan jamur.
d. Kolektin MBL 9 (Manan Binding Lectin)
Lektin mannose-binding (MBL), juga disebut protein mannose-
binding protein atau mannan-binding (MBP), merupakan lektin
yang berperan dalam kekebalan bawaan. MBL milik kelas
collectins dalam tipe C lektin superfamili, yang fungsinya
tampaknya pengenalan pola pada baris pertama pertahanan
dalam host pra-imun. MBL mengakui pola karbohidrat,
ditemukan pada permukaan sejumlah besar patogen mikro-
organisme, termasuk bakteri, virus, protozoa dan jamur.
Pengikatan MBL ke mikro-organisme hasil di aktivasi jalur
lektin dari sistem komplemen . Fungsi penting lain MBL adalah
ix
bahwa molekul ini mengikat pikun dan apoptosis sel dan
meningkatkan terperosok keseluruhan, sel apoptosis utuh, serta
puing-puing sel oleh fagosit.
4. Pertahanan Selular
Sel-sel sistem imun nonspesifik ini dapat ditemukan dalam
sirkulasi atau jaringan. Contoh sel yang dapat ditemukan di sirkulasi
adalah neutrofil, eosinofil. basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK, sel
darah merah dan trombosit. Contoh sel yang dapat ditemukan di
jaringan adalah eosinofil, sel mast, makrofag, sel T, sel plasma dan
sel NK.
Pertahanan selular diperankan oleh sel-sel imun yang terdiri
dari oleh fagosit, sel makrofag, sel dendrik, sel mastosit, sel mast, sel
NK (Natural Kiler).
a. Fagosit
Meskipun berbagai sel dalam tubuh dapat melakukan fagositosis
tetapi sel utama yang berperaan dalam pertahanan non spesifik
adalah sel mononuclear (monosit dan makrofag) serta sel
polimorfonuklear seperti neutrofil. Dalam kerjanya sel fagosit
juga berinteraksi dengan komplemen dan sistem imun spesifik.
Penghancuran kuman terjadi dalam beberapa tingakt sebagai
berikut: Kemotaksis, menangkap, memakan (fagosistosis),
membunuh dan mencerna. Kemotaksis adalah gerakan fagosit
ketempat infekis sebagai respon terhadap berbagai factor sperti
produk bakteri dan factor biokimiawi yang dilepas pada aktivasi
komplemen. Antibody seperti pada halnya dengan komplemen
C3b dapat meningkatkan fagosistosis (opsonisasi). Antigen yang
diikat antibody akan lebih mudah dikenal oleh fagosit untuk
kemudian dihancurkan. Hal tersebut dimungkinkan oleh adanya
reseptor untuk fraksi Fc dari immunoglobulin pada permukaan
x
fagosit. Yang termasuk sel fagosit adalah makrofag, sel dendrit,
dan neutrofil.
1) Makrofag
Makrofag berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pemakan
sel yang besar”. Makrofaga adalah leukosit fagositik yang
besar, yang mampu bergerak hingga keluar system vaskuler
dengan menyebrang membran sel dari pembuluh kapiler dan
memasuki area antara sel yang sedang diincar oleh patogen.
Di jaringan, makrofaga organ-spesifik terdiferensiasi dari sel
fagositik yang ada di darah yang disebut monosit. Makrofaga
adalah fagosit yang paling efisien, dan bisa mencerna
sejumlah besar bakteri atau sel lainnya. Pengikatan molekul
bakteri ke reseptor permukaan makrofaga memicu proses
penelanan dan penghancuran bakteri melalui "serangan
respiratori", menyebabkan pelepasan bahan oksigen reaktif.
Patogen juga menstimulasi makrofaga untuk menghasilkan
kemokin, yang memanggil sel fagosit lain di sekitar wilayah
terinfeksi.
2) Neutrofil.
Neutrofil bersama dengan dua tipe sel lainnya: eosinofil dan
basofil dikenal dengan nama granulosit karena keberadaan
granula di sitoplasma mereka, atau disebut juga dengan
polymorphonuclear karena bentuk inti sel mereka yang aneh.
Granula neutrofil mengandung berbagai macam substansi
beracun yang mampu membunuh atau menghalangi
pertumbuhan bakteri dan jamur. Mirip dengan makrofag,
neutrofil menyerang patogen dengan serangan respiratori. Zat
utama yang dihasilkan neutrofil untuk melakukan serangan
respiratori adalah bahan pengoksidasi kuat, termasuk
hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, dan hipoklorit.
xi
Neutrofil adalah tipe fagosit yang berjumlah cukup banyak,
umumnya mencapai 50-60% total leukosit yang bersirkulasi,
dan biasanya menjadi sel yang pertama hadir ketika terjadi
infeksi di suatu tempat. Sumsum tulang normal dewasa
memproduksi setidaknya 100 miliar neutrofil sehari, dan
meningkat menjadi sepuluh kali lipatnya juga terjadi
inflamasi akut.
3) Sel dendritik
Sel dendritik adalah sel fagositik yang terdapat pada jaringan
yang terhubung dengan lingkungan eksternal, utamanya
adalah kulit (umum disebut sel Langerhans) dan lapisan
mukosa dalam dari hidung, paru-paru, [lambung], dan usus.
Mereka dinamai sel dendritik karena dendrit neuronal
mereka, namun mereka tidak berhubungan dengan sistem
syaraf. Sel dendritik sangat penting dalam proses kehadiran
antigen dan bekerja sebagai perantara antara sistem imun
turunan dan sistem imun adaptif. Fagositosis dari sel dari
organisme yang memilikinya umumnya merupakan bagian
dari pembentukan dan perawatan jaringan biasa. Ketika sel
dari organisme tersebut mati, melalui proses apoptosis
ataupun oleh kerusakan akibat infeksi virus atau bakteri, sel
fagositik bertanggung jawab untuk memindahkan mereka
dari lokasi kejadian. Dengan membantu memindahkan sel
mati dan mendorong terbentuknya sel baru yang sehat,
fagositosis adalah bagian penting dari proses penyembuhan
jaringan yang terluka.
b. Natural Killer cell (sel NK)
Sel NK adalah sel limfoid yang ditemukan dalam sirkulasi
dan tidak mempunyai cirri sel limfoid dari siitem imun spesifik,
maka karena itu disebut sel non B non T (sel NBNT) atau sel
xii
poplasi ketiga. Sel NK dapat menghancurkan sel yang
mengandung virus atau sel neoplasma dan interveron
meempunyai pengaruh dalam mempercepat pematangan dan
efeksitolitik sel NK. Sel NK memiliki ukuran yang agak lebih
besar dari limfosit T dan limfosit B. Sel ini dinamakan sel
pemusnah karena sel-sel ini membunuh mikroba dan sel-sel
kanker tertentu. Istilah alami (natural) digunakan karena sel-sel
ini siap membunuh sel target segera setelah dibentuk, tanpa perlu
melewati proses pematangan seperti pada limfosit T dan limfosit
B. Sel NK juga menghasilkan beberapa sitokin yang mengatur
sebagian fungsi limfosit T, limfosit B dan makrofag.
xiii
BAB III
KESIMPULAN
1. Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling awal
pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh. Innatte
immunity merupakan kekebalan non-spesifik. Artinya semua bentuk
mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan jenis dari
mikroba itu.
2. Sistem imun nonspesifik memiliki sifat:
a. Resistensi tidak berubah oleh infeksi berulang
b. Umumnya efektif terhadap semua zat asing
c. Terjadi Pada awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah
atau mengendalikan infeksi
d. Eksposur menyebabkan respon maksimal segera, berlangsung cepat
e. Tidak ada memori imunologikal
f. Respon tidak spesifik, umumnya efektif terhadap semua mikroba
3. Pada imunitas bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan
tingkat pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat
pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba patogen yang
menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan pertahanan
kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan mikroba patogen
meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi antimikroba.

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiYabniel Lit Jingga
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imunphrast
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
imam abidin
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power pointtristyanto
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
Siti Avirda
 
imunoserologi
imunoserologiimunoserologi
imunoserologi
afifahirbah
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
Pramitha Ayu
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
iswahyuniSRK
 
Radang
RadangRadang
Radang
Farida Sihotang
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
ArwinAr
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
Lisa Andina
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
Ariyanto Harsono
 
Limfosit T
Limfosit TLimfosit T
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Welly Andrei
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
afifahirbah
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
Kampus-Sakinah
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
 

What's hot (20)

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
imunoserologi
imunoserologiimunoserologi
imunoserologi
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Imunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifikImunologi; sistem imun spesifik
Imunologi; sistem imun spesifik
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
Limfosit T
Limfosit TLimfosit T
Limfosit T
 
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 

Viewers also liked

Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
Warnet Raha
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
mohamad rizal
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologiAzmi Yunita
 
Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
pjj_kemenkes
 
Makalah pendidikan versi english
Makalah pendidikan versi englishMakalah pendidikan versi english
Makalah pendidikan versi english
Septian Muna Barakati
 
Alif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifikAlif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifik
ALief ALfiansyah
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Ppt sistem imunitas
Ppt sistem imunitasPpt sistem imunitas
Ppt sistem imunitas
nestiadi
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
Siti Aliana
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
Warnet Raha
 
Rpp ktsp sistem imun
Rpp ktsp sistem imun Rpp ktsp sistem imun
Rpp ktsp sistem imun
Pipit03
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
Shelfi Steiv
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
Adam Muhammad
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Ronald Siregar
 

Viewers also liked (20)

Ppt sistem imun
Ppt sistem imunPpt sistem imun
Ppt sistem imun
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Makalah pendidikan versi english
Makalah pendidikan versi englishMakalah pendidikan versi english
Makalah pendidikan versi english
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Alif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifikAlif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifik
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Ppt sistem imunitas
Ppt sistem imunitasPpt sistem imunitas
Ppt sistem imunitas
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Makalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadiMakalah sistem imunologi jadi
Makalah sistem imunologi jadi
 
Rpp ktsp sistem imun
Rpp ktsp sistem imun Rpp ktsp sistem imun
Rpp ktsp sistem imun
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
 

Similar to Sistem Imun Non-Spesifik

Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
pjj_kemenkes
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
Septian Muna Barakati
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiSeptian Muna Barakati
 
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
NiaPradini
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
Septian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
Septian Muna Barakati
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
Warnet Raha
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
Septian Muna Barakati
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
AlfhyKusumawati
 
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Syifa Dhila
 

Similar to Sistem Imun Non-Spesifik (20)

Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkapMakalah imunoglobin lengkap
Makalah imunoglobin lengkap
 
Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)Makalah imunologi (2)
Makalah imunologi (2)
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhilaSoal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
Soal dan pembahasan sistem imun by syifa rahmi fadhila
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Sistem Imun Non-Spesifik

  • 1. i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikm Wr. Wb. Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “Sistem Imun Nonspesifik”. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap mata kuliah “Imunologi Dasar”. Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, dapat menjadi energi teleologis dalam penunjang pemahaman akan pentingnya peran sistem imun yang memberi perlindungan terus menerus terhadap invasi mikroorganisme penyebab penyakit. Akhirnya, kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran yang menbangun agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Wassalamu’alikum Wr. Wb. Gorontalo, 09 April 2014 Kelompok IV
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Imun Nonspesifik ........................................................ 3 B. Sifat-sifat Sistem Imun Nonspesifik .......................................................... 4 C. Macam-macam dan Fungsi Sistem Imun Nonspesifik............................... 4 BAB III PENUTUP Kesimpulan ..................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 3. iii BAB I LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologik spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula. Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan non spesifik dan mekanisme pertahanan spesifik. Mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga komponen nonadaptif atau innate, atau imunitas alamiah, artinya mekanisme pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk satu jenis antigen, tetapi untuk berbagai macam antigen. Imunitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri atas berbagai macam elemen non spesifik. Jadi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen tertentu. B. Rumusan Masalah Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian sistem imun nonspesifik 2. Sifat-sifat sistem imun nonspesifik
  • 4. iv 3. Macam-macam dan fungsi dari pertahanan humoral dan seluler dari sistem imun nonspesifik C. Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk : 1. Menjawab semua permasalahan yang ada pada rumusan masalah di atas. 2. Menambah pengetahuan tentang sistem imun khususnya sistem imun nonspesifik 3. Memenuhi tugas mata kuliah Imunologi Dasar
  • 5. v BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik. Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. Pada imunitas bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan tingkat pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba patogen yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan mikroba patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi antimikroba. Yang termasuk sel fagosit adalah makrofag, sel dendrit, neutrofil. Sedangkan Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap sel yang rusak. Repon ini ditandai dengan adanya kemerahan, nyeri, panas, bengkak. Tujuan inflamasi adalah untuk membatasi invasi oleh mikroba agar tidak menyebar lebih luas lagi, serta memperbaiki jaringan atau sel yang telah rusak oleh mikroba. Dan jenis pertahanan kedua yang terakhir yaitu substansi mikroba. Substansi mikroba yang dimaksud adalah komplemen. Sistem komplemen merupakan sistem yang penting dalam innate immunity karena fungsinya sebagai opsonisator untuk meningkatkan fagositosis sel fagosit dan kemoatrtaktor untuk menarik sel-sel radang yang menyebabkan inflamasi. Innate immunity, atau sering disebut imunitas alamiah, merupakan mekanisme pertama yang akan terjadi saat infeksi berlangsung, terjadi secara cepat terhadap infeksi mikrobia, dan terjadi antara jam ke-0 sampai jam ke-12 infeksi. Sistem imun turunan terdiri dari berbagai sel
  • 6. vi dan mekanisme yang mempertahankan tubuh suatu organisme dari infeksi organisme lain, secara non-spesifik. Ini berarti sel-sel dari sistem imun turunan mengenali dan merespon patogen dalam cara yang umum, namun tidak seperti sistem imun adaptif, sistem imun turunan tidak menyediakan kekebalan yang protektif dan jangka panjang bagi organisme yang memilikinya. Sistem imun turunan menyediakan pertahanan menengah melawan infeksi, dan dapat ditemukan pada semua tumbuhan dan hewan. B. Sifat-sifat Sistem Imun Nonspesifik Sistem imun nonspesifik memiliki sifat: 1. Resistensi tidak berubah oleh infeksi berulang 2. Umumnya efektif terhadap semua zat asing 3. Terjadi pada awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah atau mengendalikan infeksi 4. Eksposur menyebabkan respon maksimal segera, berlangsung cepat 5. Tidak ada memori imunologikal 6. Respon tidak spesifik, umumnya efektif terhadap semua mikroba C. Macam-macam dan fungsi dari pertahanan humoral dan seluler dari sistem imun nonspesifik Sistem imun nonspesifik dibagi menjadi : 1. Pertahanan Fisik/Mekanik Dalam sistem pertahanan fisik, kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin, merupakan garis pertahanan terdepan terhadap infeksi. Kulit yang rusak misalnya oleh luka bakar dan selaput lendir yang rusak oleh asap rokok akan meninggikan resiko infeksi. 2. Pertahanan Biokimia Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, spermin dalam semen, mengandung bahan yang berperan dalam pertahanan tubuh secara biokimiawi. Asam
  • 7. vii HCL dalam cairan lambung, lisozim dalam keringat, ludah, air mata dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap berbagai kuman gram positif dengan menghancurkan dinding selnya. Air susu ibu juga mengandung laktoferin dan asam neuraminik yang mempunyai sifat antibacterial terhadap E. coli dan staphylococcus. Lisozim yang dilepas oleh makrofag dapat menghancurkan kuman gram negatif dan hal tersebut diperkuat oleh komplemen. Laktoferin dan transferin dalam serum dapat mengikat zan besi yang dibutuhkan untuk kehidupan kuman pseudomonas 3. Pertahanan Humoral Sistem imun nonspesifik ini menggunakan berbagai molekul larut tertentu yang diproduksi di tempat infeksi dan berfungsi lokal, misalnya peptida antimikroba (defensin, katelisidin, dan IFN dengan efek antiviral). Namun juga ada faktor larut lainnya yang diproduksi di tempat yang lebih jauh dan dikerahkan ke jaringan sasaran melalui sirkulasi seperti komplemen dan PFA (Protein Fase Akut). Pertahanan humoral diperankan oleh komplemen, interferon dan CRP (C Reaktif Protein / protein fase akut), kolektin MBL 9 (Manan Binding Lectin): a. Komplemen Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit karena: 1) Komplemen dapat menghancurkan sel membran bakteri 2) Merupakan faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke tempat bakteri 3) Komponen komplemen lain yang mengendap pada permukaan bakteri memudahkan makrofag untuk mengenal dan memfagositosis (opsonisasi). b. Interferon
  • 8. viii Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh berbagai sel manusia yang mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus. Interveron mempunyai sifat anti virus dengan jalan menginduksi sel-sel sekitar sel yang terinfeksi virus sehingga menjadi resisten terhadap virus. Disamping itu, interveron juga dapat mengaktifkan Natural Killer cell (sel NK). Sel yang diinfeksi virus atau menjadi ganas akan menunjukkan perubahan pada permukaannya. Perubahan tersebut akan dikenal oleh sel NK yang kemudian membunuhnya. Dengan demikian penyebaran virus dapat dicegah. c. Reactive Protein (CRP) Peranan CRP adalah sebagai opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen. CRP dibentuk oleh badan pada saat infeksi. CRP merupakan protein yang kadarnya cepat meningkat (100 x atau lebih) setelah infeksi atau inflamasi akut. CRP berperanan pada imunitas non spesifik, karena dengan bantuan Ca++ dapat mengikat berbagai molekul yang terdapat pada banyak bakteri dan jamur. d. Kolektin MBL 9 (Manan Binding Lectin) Lektin mannose-binding (MBL), juga disebut protein mannose- binding protein atau mannan-binding (MBP), merupakan lektin yang berperan dalam kekebalan bawaan. MBL milik kelas collectins dalam tipe C lektin superfamili, yang fungsinya tampaknya pengenalan pola pada baris pertama pertahanan dalam host pra-imun. MBL mengakui pola karbohidrat, ditemukan pada permukaan sejumlah besar patogen mikro- organisme, termasuk bakteri, virus, protozoa dan jamur. Pengikatan MBL ke mikro-organisme hasil di aktivasi jalur lektin dari sistem komplemen . Fungsi penting lain MBL adalah
  • 9. ix bahwa molekul ini mengikat pikun dan apoptosis sel dan meningkatkan terperosok keseluruhan, sel apoptosis utuh, serta puing-puing sel oleh fagosit. 4. Pertahanan Selular Sel-sel sistem imun nonspesifik ini dapat ditemukan dalam sirkulasi atau jaringan. Contoh sel yang dapat ditemukan di sirkulasi adalah neutrofil, eosinofil. basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK, sel darah merah dan trombosit. Contoh sel yang dapat ditemukan di jaringan adalah eosinofil, sel mast, makrofag, sel T, sel plasma dan sel NK. Pertahanan selular diperankan oleh sel-sel imun yang terdiri dari oleh fagosit, sel makrofag, sel dendrik, sel mastosit, sel mast, sel NK (Natural Kiler). a. Fagosit Meskipun berbagai sel dalam tubuh dapat melakukan fagositosis tetapi sel utama yang berperaan dalam pertahanan non spesifik adalah sel mononuclear (monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklear seperti neutrofil. Dalam kerjanya sel fagosit juga berinteraksi dengan komplemen dan sistem imun spesifik. Penghancuran kuman terjadi dalam beberapa tingakt sebagai berikut: Kemotaksis, menangkap, memakan (fagosistosis), membunuh dan mencerna. Kemotaksis adalah gerakan fagosit ketempat infekis sebagai respon terhadap berbagai factor sperti produk bakteri dan factor biokimiawi yang dilepas pada aktivasi komplemen. Antibody seperti pada halnya dengan komplemen C3b dapat meningkatkan fagosistosis (opsonisasi). Antigen yang diikat antibody akan lebih mudah dikenal oleh fagosit untuk kemudian dihancurkan. Hal tersebut dimungkinkan oleh adanya reseptor untuk fraksi Fc dari immunoglobulin pada permukaan
  • 10. x fagosit. Yang termasuk sel fagosit adalah makrofag, sel dendrit, dan neutrofil. 1) Makrofag Makrofag berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pemakan sel yang besar”. Makrofaga adalah leukosit fagositik yang besar, yang mampu bergerak hingga keluar system vaskuler dengan menyebrang membran sel dari pembuluh kapiler dan memasuki area antara sel yang sedang diincar oleh patogen. Di jaringan, makrofaga organ-spesifik terdiferensiasi dari sel fagositik yang ada di darah yang disebut monosit. Makrofaga adalah fagosit yang paling efisien, dan bisa mencerna sejumlah besar bakteri atau sel lainnya. Pengikatan molekul bakteri ke reseptor permukaan makrofaga memicu proses penelanan dan penghancuran bakteri melalui "serangan respiratori", menyebabkan pelepasan bahan oksigen reaktif. Patogen juga menstimulasi makrofaga untuk menghasilkan kemokin, yang memanggil sel fagosit lain di sekitar wilayah terinfeksi. 2) Neutrofil. Neutrofil bersama dengan dua tipe sel lainnya: eosinofil dan basofil dikenal dengan nama granulosit karena keberadaan granula di sitoplasma mereka, atau disebut juga dengan polymorphonuclear karena bentuk inti sel mereka yang aneh. Granula neutrofil mengandung berbagai macam substansi beracun yang mampu membunuh atau menghalangi pertumbuhan bakteri dan jamur. Mirip dengan makrofag, neutrofil menyerang patogen dengan serangan respiratori. Zat utama yang dihasilkan neutrofil untuk melakukan serangan respiratori adalah bahan pengoksidasi kuat, termasuk hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, dan hipoklorit.
  • 11. xi Neutrofil adalah tipe fagosit yang berjumlah cukup banyak, umumnya mencapai 50-60% total leukosit yang bersirkulasi, dan biasanya menjadi sel yang pertama hadir ketika terjadi infeksi di suatu tempat. Sumsum tulang normal dewasa memproduksi setidaknya 100 miliar neutrofil sehari, dan meningkat menjadi sepuluh kali lipatnya juga terjadi inflamasi akut. 3) Sel dendritik Sel dendritik adalah sel fagositik yang terdapat pada jaringan yang terhubung dengan lingkungan eksternal, utamanya adalah kulit (umum disebut sel Langerhans) dan lapisan mukosa dalam dari hidung, paru-paru, [lambung], dan usus. Mereka dinamai sel dendritik karena dendrit neuronal mereka, namun mereka tidak berhubungan dengan sistem syaraf. Sel dendritik sangat penting dalam proses kehadiran antigen dan bekerja sebagai perantara antara sistem imun turunan dan sistem imun adaptif. Fagositosis dari sel dari organisme yang memilikinya umumnya merupakan bagian dari pembentukan dan perawatan jaringan biasa. Ketika sel dari organisme tersebut mati, melalui proses apoptosis ataupun oleh kerusakan akibat infeksi virus atau bakteri, sel fagositik bertanggung jawab untuk memindahkan mereka dari lokasi kejadian. Dengan membantu memindahkan sel mati dan mendorong terbentuknya sel baru yang sehat, fagositosis adalah bagian penting dari proses penyembuhan jaringan yang terluka. b. Natural Killer cell (sel NK) Sel NK adalah sel limfoid yang ditemukan dalam sirkulasi dan tidak mempunyai cirri sel limfoid dari siitem imun spesifik, maka karena itu disebut sel non B non T (sel NBNT) atau sel
  • 12. xii poplasi ketiga. Sel NK dapat menghancurkan sel yang mengandung virus atau sel neoplasma dan interveron meempunyai pengaruh dalam mempercepat pematangan dan efeksitolitik sel NK. Sel NK memiliki ukuran yang agak lebih besar dari limfosit T dan limfosit B. Sel ini dinamakan sel pemusnah karena sel-sel ini membunuh mikroba dan sel-sel kanker tertentu. Istilah alami (natural) digunakan karena sel-sel ini siap membunuh sel target segera setelah dibentuk, tanpa perlu melewati proses pematangan seperti pada limfosit T dan limfosit B. Sel NK juga menghasilkan beberapa sitokin yang mengatur sebagian fungsi limfosit T, limfosit B dan makrofag.
  • 13. xiii BAB III KESIMPULAN 1. Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik. Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. 2. Sistem imun nonspesifik memiliki sifat: a. Resistensi tidak berubah oleh infeksi berulang b. Umumnya efektif terhadap semua zat asing c. Terjadi Pada awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah atau mengendalikan infeksi d. Eksposur menyebabkan respon maksimal segera, berlangsung cepat e. Tidak ada memori imunologikal f. Respon tidak spesifik, umumnya efektif terhadap semua mikroba 3. Pada imunitas bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan tingkat pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba patogen yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan mikroba patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi antimikroba.