3. Leukemia : adalah kanker dari sel
darah atau sumsum tulang yang ditandai
dengan adanya proliferasi abnormal dari sel-
sel darah, umumnya Lekosit
Leukemia Akut : Peningkatan
secara cepat dari sel darah yg imatur
Leukemia Kronis : Pembentukan
berlebihan dari sel darah yg relative matur
namun masih termasuk sel darah yg
abnormal
4.
5. TIPE UMUM LEUKEMIA
• Acute lymphocytic leukemia Tipe leukemia yg paling sering pada
anak, namun juga dapat terjadi pada dewasa. Pada tipe ini sel
limfoid imatur tumbuh sangat cepat pada darah
• Acute myeloid leukemia Melibatkan pertumbuhan yg cepat pada
sel myeloid. Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa
• Chronic lymphocytic leukemia Kanker sel limfoid dengan
pertumbuhan yang lambat, biasanya terjadi pada pasien dengan
usia lebih dari 55 tahun. Hampir tidak pernah terjadi pada anak-anak
atau remaja
• Chronic myeloid leukemia Utamanya terjadi pada pasien dewasa
8. TEMUAN IMAGING SECARA UMUM PADA
LEUKEMIA
Foto thorax Mediastinal mass (T-cell ALL), kardiomegali
dengan kongestif vaskuler yg merupakan tanda dari
anemia berat, splenomegaly
Kelianan radiografi musculoskeletal (40% pasien
setidaknya memiliki 1 kelainan)
• Lucent metaphyseal band “Leukemic Band” (10% dari
kasus), terjadi akibat mineralisasi endosteal yg
terganggu sehingga menghasilkan trabekula yg tipis
pada zona kalsifikasi dan lebih prominen pada daerah
dengan pertumbuhan yg cepat seperti lutut dan
pergelangan tangan.
• Kelainan lainnya seperti osteolysis, osteopenia,
sclerosis dan fraktur patologis
9. • Kelainan lainnya
seperti osteolysis,
osteopenia, sclerosis
dan fraktur patologis
TEMUAN IMAGING SECARA UMUM PADA
LEUKEMIA
10. Infiltrasi bone marrow dapat terlihat pada MRI
pada pasien anak dengan keluhan
musculoskeletal, meskipun hal tsb tidak
spesifik
11. Schintigrafi tulang Tampak area peningkatan
uptake atau photopenia
Peningkatan aktivitas sering terlihat pada tulang
panjang tungkai dan biasanya pada daerah
metafisis atau diafisis
13. Spleen adalah organ limfatik terbesar
pada tubuh
Keganasan primer pada spleen
(Primary splenic lymphoma dan
angiosarcoma sangatlah jarang
Kebanyakan keganasan hematologis
yg dapat mempengaruhi spleen
Bermacam tipe dari limfoma,
leukemia, dan keganasan sel plasma
Yg paling sering NHL
14. Imaging infiltrasi leukemic pada spleen
Temuan imaging seperti :
• Limfadenopati
• Splenomegali
• Nodul milier dengan atenuasi rendah pada spleen
Lesi fokal yg kecil pada spleen dan liver akibat leukemia susah dibedakan dengan mikroabses oleh jamur
jika hanya dengan imaging saja
AML Mikroabes akibat jamur
16. Limfoma
Manifestasi pada spleen didapatkan pada hampir 30-40 % kasus NHL.
Hodgkin Nodal
NHL Ekstranodal
Manifestasi pada spleen
• Primer : Primary splenic lymphoma (keterlibatan limfomatus dari spleen
dengan atau tanpa limfadenopati hilus spleen
• Sekunder : Keterlibatan limfomatus pada spleen dan nodes selain dari hilus
spleen
18. Pola gambaran keterlibatan spleen pada limfoma
primer maupun sekunder
• Splenomegali yg homogen tanpa adanya lesi fokal
• Infiltrasi difus dengan lesi milier kurang dari 5mm
• Lesi nodul fokal multiple (1-10 cm)
• Masa soliter yg besar
19. Infiltrasi homogen yg difus menunjukkan gambaran spleen yg
normal, splenomegaly atau nodul hipodens kecil-kecil yg
berbatas tidak tegas
23. CNS
• Bisa berupa masa ekstraaksial yang berasal dari dura dan
vena subarachnoid
• Edema
• Efek desak massa dan perdarahan
• Infiltrasi pada nervus optikus
24. Breast
• USG Gambaran yg hampir
sama dengan invasive lobular
carcinoma hanya saja dengan
batas echogenic yang lebih
jelas
• Tipikal lesi hetereogen, batas
yg tidak tegas, tanpa dan
dengan accoustic shadowing
25. Testis
• Lokasi yg paling umum
terjadinya infiltrasi leukemic
ekstramedula
• Gambaran USG Testis yg
membesar dengan
hipervaskuler. Echogenitas
homogen, akan tetapi dapat
terlihat lesi hypoechoic focal
atau diffuse menggantikan
struktur normal testis
26. Orbita dan Nervus
Opticus
• Keterlibatan orbital biasanya
menimbulkan gejala proptosis yg tidak
nyeri, dengan gambaran massa
homogen, dapat bilateral, mengerosi
tulang biasanya terjadi pada dinding
medial orbita dan menginvasi jaringan di
sekitarnya
• Keterlibatan nervus optikus biasa terjadi
pada ALL (Anak), dapat menyebabkan
hilangnya penglihatan permanen.
Temuan imaging berupa pembesaran
nervus opticus pada CT, dan
penyangatan pada MRI
27. Peritoneum
• Infiltrasi leukemic pada
peritoneum sangat jarang
dan dapat menyerupai
gambaran peritoneal
carcinomatosis
• Temuan pada CT
biasanya tidak spesifik
dan dapat memperlihatkan
massa soft tissue fokal
atau infiltrasi peritoneum
difus dengan penebalan
ireguler peritoneum dan
seringnya dengan ascites
28. Gastrointestinal
• Gambaran infiltrasi gastrointestinal
tidak spesifik dan dapat menyerupai
graft versus host disease
• Dapat terjadi pada gaster, ileum
maupun colon
• Variasi temuan infiltrasi dapat berupa
lesi menyerupai massa, nodular,
ulcerasi, polypoid atau bentukan
mirip dengan plak
• Penebalan dinding usus segmental
biasanya muncul tanpa disertai
stenosis, sulit dibedakan dengan
NHL atau adenocarcinoma
29. Sinus
• Infiltrasi sinus pada leukemia
rekuren sangat jarang
• Dapat muncul sekunder
akibat perluasan dari tumor /
infiltrasi orbita
• Temuan CT berupa massa
soft tissue disertai destruksi
tulang atau perluasan ke
ruang di sekitarnya
30. Kulit
• Dapat menginfiltrasi
epidermis, dermis maupun
subkutis
• Dapat berupa nodul yg
berbatas tidak tegas atau
bisa juga dengan gambaran
infiltrative
• Biasanya muncul pada
ekstremitas bawah