SlideShare a Scribd company logo
Ns. Siti Rochani M.Kep
Definisi
 Leukemia adalah proliferasi sel leukosit yang
abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit
yang tidak normal, jumlah berlebihan dan dapat
menyebabkan anemia, trombositopenia dan
diakhiri kematian ( Ilmu Penyakit Dalam Jilid II,
1998 ).
Etiologi
 Penyebab leukimia sampai sekarang belum jelas
 faktor yang turut berperan adalah :
 faktor eksogen, seperti sinar X, sinar radio aktif, bahan
kimia (benzol, arsen), infeksi (virus, bakteri),
 faktor endogen seperti ras (orang Yahudi), kelainan
kromosom (down sindrom), herediter (kakak beradik
atau kembar satu telur).
Klasifikasi
 Leukimia akut
 Leukimia Limfositik Akut (ALL)
 Dianggap sebagai suatu proliferasi ganas limfoblas, paling
sering terjadi pada anak-anak, dengan laki-laki lebih banyak
dibanding perempuan, dan puncak insidensi pada usia 4
tahun, setelah usia 15 tahun ALL jarang terjadi
 Leukimia Mielogeneus Akut (AML)
 Mengenal sistem sel hematopoetik yang kelak berdiferensiasi
ke semua sel mieloid, monosit, grnulosit (basofil, neutrofil,
eusinofil), eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia
dapat terkena, insiden meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia. Merupakan Leukemia Nonlimfositik yang
paling sering terjadi
 Leukimia Kronis
 Leukimia Limfositik Kronis (LLK)
 Leukemia Limfositik Kronik (LLK) merupakan suatu gangguan
limfoproliferatif yang ditemukan pada orang tua (umur median
60 tahun) dengan perbandingan2:1 untuk laki-laki. LLK
dimanifestasikan oleh proliferasi dan akumulasi 30% limfosit
matang abnormal kecil dalam sumsum tulang, darah perifer, dan
tempat-tempat ekstramedular, dengan kadar yang mencapai
100.000+/mm3 atau lebih.
 Leukemia Sel Berambut
 Leukemia Sel Berambut relatif jarang terjadi, leukemia limfositik
sel B indolen. Nama mengidentifikasi projeksi mikroskop seperti
gelondong pada limfosit pada apusan darah dan sumsum tulang
yang diwarnai.
 Leukimia Mielogeneus Kronis (LMK
 Juga dimasukkan dalam keganasan sel stem myeloid. Namun,
lebih banyak terdapat sel normal dibanding pada bentuk akut,
sehingga penyakit ini lebih ringan
Tanda dan Gejala
 Gejala yang khas pada penderita LLA:
 pucat ( dapat terjadi mendadak ),
 Panas tanpa infeksi,
 rasa lelah,
 Penurunan berat badan.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan splenomegali ( 86 % ),
hepatomegali, limpadenopathi, nyeri tekan tulang dada,
ekimosis, perdarahan retina.
 Gejala yang tidak khas adalah nyeri pada tulang.
Test Diagnostik
 Pemeriksaan Laboratorium :
 Darah tepi ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya
leukositosis 60%, leukopenia 25%, neutropil rendah,
hemoglobin dan trombosit rendah.
 Sumsum tulang biasanya menunjukan sel blas dominan
yaitu terdiri dari sel limfopoetik patologis, aplasia
skunder.
 Kimia darah : kolestrol rendah, asam urat meningkat,
hipogamaglobulinemia. Biopsi limpa : proliferasi sel
leukimia dan sel yang berasal dari jaringan limpa yang
terdesak.
 Cairan cerebrospinalis : peningkatan jumlah sel
patologis dan protein.
Terapi / Penatalaksanaan Medik
 Pengobatan :
 Transfusi darah, jika HB kurang dari 6g%, pada
trombositopenia dapat diberi transfusi trombosit.
 Kortikosteroid ( prednison, kortison, deksametason ), setelah
dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan
akhirnya dihentikan.
 Sitostatika : vinkristin, adriamicyn metrotrexat, 6-
merkaptopurin, umumnya dikombinasi dengan prednison.
Efek samping obat ini dapat berupa alopsia/botak, stomatitis,
leucopeni infeksi skunder, kandiasis. Bila jumlah leukosit
kurang dari 2000/mm pemberiannya harus hati-hati.
 Infeksi skunder dihindarkan ( lebih baik di isolasi ).
 Imunoterapi, merupakan cara pengobatan yang
terbaru. Setelah tercapai remisi dan jumlah sel
leukimia cukup rendah ( 10 -10 ), imunoterapi mulai
diberikan ( mengenai cara pengobatan yang terbatas
masih dalam pengembangan
Cara Pengobatan
 Induksi, dimaksudkan untuk mencapai remisi dengan
berbagai obat tersebut sampai sel blast dalam sumsum
tulang kurang dari 5%.
 Kousolidasi, bertujuan agar sel yang tersisa tidak cepat
memperbanyak diri.
 Rumat, untuk mempertahankan masa remisi agar lebih
lama. Biasanya dengan memberikan sistostika setengah
dosis biasa.
 Reinduksi, untuk mencegah relaps, biasanya dilakukan
setiap 3-6 bulan dengan pemberian obat-obat seperti pada
induksi selama 10-14 hari.
 Mencegah terjadinya leukemia pada susunan saraf pusat,
diberikan MTX secara intratekal dan radiasi kranial.
 Pengobatan imunologik.
Komplikasi
 Infeksi beberapa sistem ( pernafasan, pencernaan )
 Perdarahan
 Relaps
 Efek samping dari kemoterapi/radiasi : kardiomiopati,
alopesia.
 Kematian
Pengkajian
 Keluhan mudah lelah
 Tidak mampu melakukan aktivitas rutin
 Keluarga ada menderita leukimia
 Pekerjaan ahli radiologi
 Mendapatkan terapi sinar radio aktiv
 Obat golongan ankilating
 Anoreksia, muntah, berat badan menurun.
 Cenderung terjadi memar
 Pharingitis
 Disphagia
 Hematuri
 Melena
 Urine out put menurun
 Mudah lelah
 Lemah
 Tidak mampu melakukan aktivitas
 Dada berdebar-debar
 Sesak nafas
Diagnosa Keperawatan
 Resiko tinggi infeksi b.d menurunya daya tahan tubuh
yang berkaitan dengan neutropenia.
 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan akibat anemia.
 Resiko tinggi injuri : perdarahan b.d penurunan
trombositopenia
 Perubahan membran mucosa mulut : stomatitis b.d
efek samping kemotherapy
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
anorexia, mual, muntah, stomatitis atau efek samping
kemotherapy
Intervensi
 Kaji/observasi tanda anemia seperti pucat, peka
rangsang, intoleransi aktivitas normal, HB normal.
 Tentukan toleransi aktivitas pasien
 Berikan kesempatan pada pasien untuk mandiri sesuai
usia dan kemampuan
 Beri bantuan pada pasien saat beraktivitas
 Rencanakan waktu untuk beraktivitas
 Atur/ubah posisi serta berikan posisi perawatan daerah
tertekan (bokong, punggung)
 Hindari aktivitas bermain yang mungkin menyebabkan
cedera fisik
Leukemia.pptxe

More Related Content

Similar to Leukemia.pptxe

Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
frangky hilala
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
ssuseraaec01
 
Anemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptxAnemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptx
bismelkasrihanza
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
Amnita Ginting
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
MochamadAriefFahriza
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
KaryoIIKNU
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
novaliakhoe
 
Acute Monocytic Leukemia
Acute  Monocytic  LeukemiaAcute  Monocytic  Leukemia
Acute Monocytic Leukemiaefkage
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxDiagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
HerowanYuma1
 
Anemia aplastik
Anemia aplastikAnemia aplastik
Anemia aplastik
Dini Hariyati
 
14
1414
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
PutriRezkia2
 

Similar to Leukemia.pptxe (20)

Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
 
Anemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptxAnemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptx
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptxPPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptx
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
Acute Monocytic Leukemia
Acute  Monocytic  LeukemiaAcute  Monocytic  Leukemia
Acute Monocytic Leukemia
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxDiagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
 
Askep sle
Askep sleAskep sle
Askep sle
 
Anemia aplastik
Anemia aplastikAnemia aplastik
Anemia aplastik
 
14
1414
14
 
Askep all
Askep allAskep all
Askep all
 
askep anemia.pptx
askep anemia.pptxaskep anemia.pptx
askep anemia.pptx
 
Leaflet Leukimia
Leaflet LeukimiaLeaflet Leukimia
Leaflet Leukimia
 
Askep leukemia
Askep leukemiaAskep leukemia
Askep leukemia
 

More from JoniSiahaan

Obat_tradisional_1.ppt
Obat_tradisional_1.pptObat_tradisional_1.ppt
Obat_tradisional_1.ppt
JoniSiahaan
 
PPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.ppt
PPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.pptPPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.ppt
PPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.ppt
JoniSiahaan
 
PPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptx
PPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptxPPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptx
PPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptx
JoniSiahaan
 
PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptx
PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptxPERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptx
PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptx
JoniSiahaan
 
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
JoniSiahaan
 
ppt kerja tim.pptx
ppt kerja tim.pptxppt kerja tim.pptx
ppt kerja tim.pptx
JoniSiahaan
 
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptxAskep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
JoniSiahaan
 
askep amputasi.ppt
askep amputasi.pptaskep amputasi.ppt
askep amputasi.ppt
JoniSiahaan
 
Napas Dalam Bu Ani.pptx
Napas Dalam Bu Ani.pptxNapas Dalam Bu Ani.pptx
Napas Dalam Bu Ani.pptx
JoniSiahaan
 
askep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxaskep kel 2.pptx
askep kel 2.pptx
JoniSiahaan
 

More from JoniSiahaan (10)

Obat_tradisional_1.ppt
Obat_tradisional_1.pptObat_tradisional_1.ppt
Obat_tradisional_1.ppt
 
PPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.ppt
PPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.pptPPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.ppt
PPT LAPORAN KEMAJUAN PKMK 3.ppt
 
PPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptx
PPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptxPPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptx
PPT-UEU-Terapi-Komplementer-Pertemuan-2(1).pptx
 
PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptx
PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptxPERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptx
PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_PADA_SEM.pptx
 
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
 
ppt kerja tim.pptx
ppt kerja tim.pptxppt kerja tim.pptx
ppt kerja tim.pptx
 
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptxAskep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
Askep Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).pptx
 
askep amputasi.ppt
askep amputasi.pptaskep amputasi.ppt
askep amputasi.ppt
 
Napas Dalam Bu Ani.pptx
Napas Dalam Bu Ani.pptxNapas Dalam Bu Ani.pptx
Napas Dalam Bu Ani.pptx
 
askep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxaskep kel 2.pptx
askep kel 2.pptx
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 

Leukemia.pptxe

  • 2. Definisi  Leukemia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang tidak normal, jumlah berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopenia dan diakhiri kematian ( Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, 1998 ).
  • 3. Etiologi  Penyebab leukimia sampai sekarang belum jelas  faktor yang turut berperan adalah :  faktor eksogen, seperti sinar X, sinar radio aktif, bahan kimia (benzol, arsen), infeksi (virus, bakteri),  faktor endogen seperti ras (orang Yahudi), kelainan kromosom (down sindrom), herediter (kakak beradik atau kembar satu telur).
  • 4. Klasifikasi  Leukimia akut  Leukimia Limfositik Akut (ALL)  Dianggap sebagai suatu proliferasi ganas limfoblas, paling sering terjadi pada anak-anak, dengan laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, dan puncak insidensi pada usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun ALL jarang terjadi  Leukimia Mielogeneus Akut (AML)  Mengenal sistem sel hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid, monosit, grnulosit (basofil, neutrofil, eusinofil), eritrosit dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena, insiden meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Merupakan Leukemia Nonlimfositik yang paling sering terjadi
  • 5.  Leukimia Kronis  Leukimia Limfositik Kronis (LLK)  Leukemia Limfositik Kronik (LLK) merupakan suatu gangguan limfoproliferatif yang ditemukan pada orang tua (umur median 60 tahun) dengan perbandingan2:1 untuk laki-laki. LLK dimanifestasikan oleh proliferasi dan akumulasi 30% limfosit matang abnormal kecil dalam sumsum tulang, darah perifer, dan tempat-tempat ekstramedular, dengan kadar yang mencapai 100.000+/mm3 atau lebih.  Leukemia Sel Berambut  Leukemia Sel Berambut relatif jarang terjadi, leukemia limfositik sel B indolen. Nama mengidentifikasi projeksi mikroskop seperti gelondong pada limfosit pada apusan darah dan sumsum tulang yang diwarnai.  Leukimia Mielogeneus Kronis (LMK  Juga dimasukkan dalam keganasan sel stem myeloid. Namun, lebih banyak terdapat sel normal dibanding pada bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan
  • 6. Tanda dan Gejala  Gejala yang khas pada penderita LLA:  pucat ( dapat terjadi mendadak ),  Panas tanpa infeksi,  rasa lelah,  Penurunan berat badan.  Pada pemeriksaan fisik didapatkan splenomegali ( 86 % ), hepatomegali, limpadenopathi, nyeri tekan tulang dada, ekimosis, perdarahan retina.  Gejala yang tidak khas adalah nyeri pada tulang.
  • 7. Test Diagnostik  Pemeriksaan Laboratorium :  Darah tepi ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya leukositosis 60%, leukopenia 25%, neutropil rendah, hemoglobin dan trombosit rendah.  Sumsum tulang biasanya menunjukan sel blas dominan yaitu terdiri dari sel limfopoetik patologis, aplasia skunder.  Kimia darah : kolestrol rendah, asam urat meningkat, hipogamaglobulinemia. Biopsi limpa : proliferasi sel leukimia dan sel yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak.  Cairan cerebrospinalis : peningkatan jumlah sel patologis dan protein.
  • 8. Terapi / Penatalaksanaan Medik  Pengobatan :  Transfusi darah, jika HB kurang dari 6g%, pada trombositopenia dapat diberi transfusi trombosit.  Kortikosteroid ( prednison, kortison, deksametason ), setelah dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan.  Sitostatika : vinkristin, adriamicyn metrotrexat, 6- merkaptopurin, umumnya dikombinasi dengan prednison. Efek samping obat ini dapat berupa alopsia/botak, stomatitis, leucopeni infeksi skunder, kandiasis. Bila jumlah leukosit kurang dari 2000/mm pemberiannya harus hati-hati.
  • 9.  Infeksi skunder dihindarkan ( lebih baik di isolasi ).  Imunoterapi, merupakan cara pengobatan yang terbaru. Setelah tercapai remisi dan jumlah sel leukimia cukup rendah ( 10 -10 ), imunoterapi mulai diberikan ( mengenai cara pengobatan yang terbatas masih dalam pengembangan
  • 10. Cara Pengobatan  Induksi, dimaksudkan untuk mencapai remisi dengan berbagai obat tersebut sampai sel blast dalam sumsum tulang kurang dari 5%.  Kousolidasi, bertujuan agar sel yang tersisa tidak cepat memperbanyak diri.  Rumat, untuk mempertahankan masa remisi agar lebih lama. Biasanya dengan memberikan sistostika setengah dosis biasa.  Reinduksi, untuk mencegah relaps, biasanya dilakukan setiap 3-6 bulan dengan pemberian obat-obat seperti pada induksi selama 10-14 hari.  Mencegah terjadinya leukemia pada susunan saraf pusat, diberikan MTX secara intratekal dan radiasi kranial.  Pengobatan imunologik.
  • 11. Komplikasi  Infeksi beberapa sistem ( pernafasan, pencernaan )  Perdarahan  Relaps  Efek samping dari kemoterapi/radiasi : kardiomiopati, alopesia.  Kematian
  • 12. Pengkajian  Keluhan mudah lelah  Tidak mampu melakukan aktivitas rutin  Keluarga ada menderita leukimia  Pekerjaan ahli radiologi  Mendapatkan terapi sinar radio aktiv  Obat golongan ankilating  Anoreksia, muntah, berat badan menurun.  Cenderung terjadi memar  Pharingitis  Disphagia
  • 13.  Hematuri  Melena  Urine out put menurun  Mudah lelah  Lemah  Tidak mampu melakukan aktivitas  Dada berdebar-debar  Sesak nafas
  • 14. Diagnosa Keperawatan  Resiko tinggi infeksi b.d menurunya daya tahan tubuh yang berkaitan dengan neutropenia.  Intoleransi aktivitas b.d kelemahan akibat anemia.  Resiko tinggi injuri : perdarahan b.d penurunan trombositopenia  Perubahan membran mucosa mulut : stomatitis b.d efek samping kemotherapy  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anorexia, mual, muntah, stomatitis atau efek samping kemotherapy
  • 15. Intervensi  Kaji/observasi tanda anemia seperti pucat, peka rangsang, intoleransi aktivitas normal, HB normal.  Tentukan toleransi aktivitas pasien  Berikan kesempatan pada pasien untuk mandiri sesuai usia dan kemampuan  Beri bantuan pada pasien saat beraktivitas  Rencanakan waktu untuk beraktivitas  Atur/ubah posisi serta berikan posisi perawatan daerah tertekan (bokong, punggung)  Hindari aktivitas bermain yang mungkin menyebabkan cedera fisik